Anda di halaman 1dari 12

MEDIA BUDIDAYA

Kultur Azolla microphylla Menggunakan Media Tanah dengan


Pupuk Kandang dan EM4

OLEH

Kelompok 7 :

1. Juan Reisbok Sinaga (2004112688)


2. Deta Anjellyta (2004111154)
3. Fatmawati Lase (2004113204)
4. Maengelia Olivi. M (2004113206)
5. Rio Aprinata (2004112696)
6. Sophia Theresia (2004114156)

Budidaya Perairan-B

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
DAFTAR ISI

Isi Halaman
DAFTAR ISI .......................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1.Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2.Tujuan ............................................................................................ 3
1.3 Manfaat .......................................................................................... 3

II. METODE PRAKTIKUM................................................................ 4


2.1. Alat dan Bahan ............................................................................. 4
2.2. Tempat .......................................................................................... 4
2.3. Jadwal Kegiatan/ Timeline ........................................................... 5
2.4 Prosedur Kerja Praktikum ............................................................. 6
2.4.1 Persiapan Wadah..................................................................... 6
2.4.2 Pembuatan pupuk organik dari Kotoran Kandang .................. 6
2.4.3 Pembuatan Larutan Em4 ......................................................... 6
2.4.4 Penebaran Bibit Azolla microphylla ....................................... 6
2.4.5 Parameter yang di uji .............................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 9

i
DAFTAR TABEL

Isi Halaman

1. Tabel 1. Alat yang akan digunakan dalam Budidaya Azolla mycrophyla....... 4

2. Tabel 2. Bahan yang akan digunakan dalam Budidaya Azolla mycrophyla.... 4

3. Tabel 3. Jadwal Kegiatan................................................................................. 5

ii
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Azolla microphylla merupakan tumbuhan paku air dan salah satu pakan alami

yang melimpah ketersediaannya di alam yang belum termanfaatkan secara

optimal. Habitat Azolla microphylla mengambang di atas permukaan air serta

bersimbiosis dengan Cyanobacteria (alga hijau biru) mampu memfiksasi (N2)

nitrogen udara (Surdina et al., 2016). Azolla microphylla ini dapat dimanfaatkan

di dalam sektor pertanian dan juga perternakan, yaitu sebagai pakan unggas, ikan

dan bahkan untuk di jadikan pupuk.

Keunggulan Azolla microphylla adalah daya hidupnya mudah serta memiliki

kandungan protein yang tinggi . Azolla microphylla memiliki kandungan protein

yang cukup tinggi, yaitu berkisar kurang lebih 19,54%, sampai 28,12%

(Handajani, 2006 dalam Virnanto et al., 2016), sehingga sangat berpotensi

sebagai sumber protein nabati pengganti tepung kedelai dalam pembuatan pakan

ikan dan baik untuk pertumbuhan ikan budidaya khususnya ikan herbivora.

Tingkat pertumbuhan. Azolla microphylla juga sangat cepat yaitu dapat

menggandakan diri dalam kisaran waktu 2-10 hari tergantung kondisi lingkungan

dan ketersediaan nutrisi (Hasan dan Cakrabarti, 2009). Pertumbuhan Azolla

microphylla. di perairan akhir-akhir ini kurang baik karena sifat tanah tempat

hidupnya tidak memiliki kandungan bahan organik dan unsur hara yang

mendukung perkembangbiakannya. .

Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan Azolla microphylla sehingga cepat

dapat dipanen dengan produktivitas yang tinggi maka perlu dilakukan


2

pemupukan baik menggunakan pupuk anorganik NPK (Rosdiana et al., 2017)

maupun menggunakan pupuk kandang. Pertumbuhan Azolla microphylla dapat

dilakukan dengan pemberian kotoran kandang dan penggunaan Em4. Pada kultur

kali ini pupuk yang digunakan pada yaitu pupuk kandang yang berasal dari

kotoran ayam.

Kotoran ayam merupakan hasil dari sisa metabolisme dari ayam yang dapat

dimanfaatkan dalam berbagai hal terutama 2 dalam bidang pertanian, perikanan

dan peternakan karena masih memiliki kandungan gizi yang baik. Menurut

Musnamar dalam Surdina, 2016, kotoran ayam mengandung unsur hara lengkap

yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya seperti nitrogen (N), fosfor

(P) dan kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S). Dilihat dari

segi kandungan hara yangdihasilkan dimana tiap ton kotoran ayam terdapat 65,8

kg N, 13,7 kg P dan 12,8 kg K (Nurhayati, 1988 dalam Gea 2019). Pupuk

kandang ayam mempunyai fungsi yang penting yaitu memperbaiki sifat fisik,

kimia dan biologi tanah, menggemburkan lapisan tanah (top soil),

meningkatkan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya simpan

air, yang seluruhnya dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Penggunaan Mikroorganisme seperti Effektivitas Migroorganisme (EM4)

merupakan bahan stater untuk membangun pertanian akrab lingkungan

dengan memanfatkan mikro organisme pembusuk yang bermanfaat untuk

kesuburan tanah (Ekawandani, 2019). Kelebihan dari EM4 ini adalah bahan yang

mampu mempercepat proses pembentukan pupuk organik dan meningkatkan

kualitasnya. Selain itu, EM4 mampu memperbaiki struktur tanah menjadi lebih

baik serta menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman (Meriatna et al., 2018).
3

Kandungan di dalam EM4 menurut Indriani (2011:37,38) terdiri dari bakteri

fotosintetik merupakan bakteri bebas yang dapat mensintesis senyawa nitrogen,

gula, dan subtansi bioaktif lainya. Lactobacillus sp. (bakteri asam laktat),

merupakan bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai hasil penguraian

gula dan karbohidrat lain dan bakteri Strepmyces sp, mengeluarkan enzim

streptomisin yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit yang

merugikan. EM4 juga dapat digunakan dalam bidang perikanan, khususnya untuk

meningkatkan kualitas air dan meningkatkan pertumbuhan ikan. Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Masyhud et al. (2017), penggunaan EM4 pada

kolam ikan dapat meningkatkan kualitas air dan meningkatkan pertumbuhan

mikroorganisme pada perairan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan budidaya atau kultur

pakan alami Azolla microphylla menggunakan pupuk kandang dan Em4 untuk

memenuhi kebutuhan pakan pada ikan.

1.2. Tujuan

Tujuan dalam praktikum ini yaitu untuk mengetahui teknik atau tahapan dalam

pengkulturan Azolla mycrophyla menggunakan media tanah dengan pupuk

kandang dan Em4.

1.3 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam praktikum ini adalah dapat menambah

wawasan dan keterampilan dalam tahapan pengkulturan Azolla mycrophyla

menggunakan media tanah dengan pupuk kandang dan Em4.


4

II. METODE PRAKTIKUM

2.1. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam melakukan budidaya Azolla

mycrophyla menggunakan media tanah dan pupuk kandang, dapat dilihat pada

(Tabel 1).

Tabel 1. Alat yang akan digunakan dalam Budidaya Azolla mycrophyla


No Alat Fungsi
1. Bak Wadah Pemeliharaan Azolla
mycrophyla
Adapun bahan yang digunakan dalam melakukan budidaya Azolla

mycrophyla menggunakan media tanah dan pupuk kandang, dapat dilihat pada

(Tabel 2).

Tabel 2. Bahan yang akan digunakan dalam Budidaya Azolla mycrophyla


No Bahan Kegunaan

1. Tanah Bahan untuk media kultur Azolla


mycrophyla
2. Pupuk Kandang Bahan untuk media kultur Azolla
mycrophyla
3. Air Bahan untuk media kultur Azolla
mycrophyla
4. EM4 Bahan untuk media kultur Azolla
mycrophyla
5. Bibit Azolla mycrophyla Bibit yang akan dikultur

2.2 Tempat

Praktikum ini akan dilaksanakan pada 17 Maret – 16 April 2023 di

Laboratorium Mutu Lingkungan Budidaya Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Riau.
5

2.3 Jadwal Kegiatan/ Timeline

Tabel 3. Jadwal Kegiatan/ Timeline

No Hari/Tgl/Jam Kegiatan Penanggungjawab

1 Jumat/17 Maret  Persiapan alat dan bahan Semua anggota


2023/ 15.00 WIB  Pembuatan media kultur dan
pengkulturan, serta dokumentasi

2 Selasa/21 Maret  Pengecekan kualitas air dan Maengelia, Sophia,


2023/ 16.00 WIB dokumentasi Juan
3 Jumat/24 Maret  Sampling pertumbuhan dan Semua Anggota
2023/ 15.00 WIB panen Azolla
 Sterilisasi wadah selama 1 hari
dan dokumentasi
4 Sabtu/25 Maret  Persiapan alat dan bahan Semua anggota
2023/ 13.00 WIB  Pembuatan kultur ulang dan
dokumentasi

5 Rabu/29 Maret  Pengecekan kualitas air dan Deta, Fatma, Rio


2023/ 10.00 WIB dokumentasi
6 Sabtu/1 April  Sampling pertumbuhan dan Semua Anggota
2023/ 13.00 WIB panen Azolla
 Sterilisasi wadah selama 1 hari
dan dokumentasi
7 Senin/3 April  Persiapan alat dan bahan Semua anggota
2023/ 16.00 WIB  Pembuatan kultur ulang dan
dokumentasi
8 Jumat/7 April  Pengecekan kualitas air dan Deta, Maengelia, Juan
2023/ 15.00 WIB dokumentasi

9 Senin/10 April  Sampling terakhir Semua Anggota


2023/ 16.00 WIB pertumbuhan dan biomassa
Azolla, serta pemanenan
terakhir Azolla
 Membersihkan wadah kultur
10 Selasa/11 April  Analisis data dan evaluasi Semua anggota
2023/ opsional selama praktikum

11 Rabu/12-16 April  Penyusunan laporan dan Deta, Maengelia, Juan


2023/ opsional pembuatan video dokumentasi
6

2.4 Prosedur Kerja Praktikum

2.4.1 Persiapan Wadah

Sebelum digunakan, cuci wadah menggunakan air mengalir agar steril. Wadah

yang digunakan adalah wadah yang memiliki ukuran tinggi 13 cm, panjang 40

dan lebar 31 cm sebanyak 2 buah. Bagian atas wadah digunakan paranet yang

berfungsi untuk melindungi Azolla microphylla yang di dalam kolam dari sinar

cahaya matahari secara langsung, paranet yang digunakan berukuran 18x9 m.

2.4.2 Pembuatan pupuk organik dari Kotoran Kandang

Pembuatan Pupuk organik dari kotoran kandang dilakukan dengan cara

memasukkan 70% tanah kedalam wadah kultur kemudian 30% pupuk kandang

dari kotoran ayam kedalam wadah kultur. Komposisi tanah sebanyak 3 kg dan

pupuk kandang dari kotoran ayam yang digunakan yaitu sebanyak 1,2 kg. Pupuk

yang akan digunakan dihaluskan terlebih dahulu hingga menjadi butiran-butiran

halus. kemudian pupuk tersebut dicampurkan dengan sedikit air sekitar 5 cm dari

dasar tanah. Setelah media telah tercampur sempurna, media diaduk sampai rata

agar Azolla microphylla mudah menyerap nutrisi.

2.4.3 Pembuatan Larutan Em4

Pembuatan larutan Em4 dilakukan dengan cara memasukkan air secukupnya

kedalam bak dengan 2 tutup botol Em4, kemudian di aduk sampai homogen.

2.4.4 Penebaran Bibit Azolla microphylla

Penebaran awal bibit Azolla microphylla dilakukan pada masing-masing bak

yang telah diisi air, tanah dan pupuk kandang dan dengan menggunakan air dan

Em4. Bibit Azolla microphylla didapatkan dari pembudidaya Azolla dan ditebar
7

diarea kolam uji sebanyak 20 gram/wadah ditebar di atas permukaan air bak.

Pengambilan data untuk laju pertumbuhan relatif Azolla microphylla dilakukan

per 7 hari. Perkembangan biomassa Azolla microphylla dilakukan penimbangan

bobot segar pada hari pertama dan hari terakhir

2.4.5 Parameter yang di uji

2.4.5.1 Laju pertumbuhan relatif

Laju Pertumbuhan Relatif dihitung dengan menggunakan rumus (Mitchell, 1974) :

Keterangan :

RGR : Laju pertumbuhan relatif (g/hari)

W1 : Berat segar awal (g)

W2 : Berat segar pada hari ke... (g)

T1 : Waktu pengamatan awal

T2 : Waktu pengamatan pada hari ke...

2.4.5.2 Pertambahan Biomassa Berat Basah Azolla microphylla

Perhitungan bobot biomassa segar Azolla dilakukan pada saat pemanenan

dengan cara Azolla microphylla yang sudah dipanen kemudian ditiriskan

bertujuan untuk mengurangi kadar air yang menempel pada tanaman Azolla

microphylla dan ditimbang, hasil biomassa akhir dikurangi dengan biomassa

awal.

2.4.5.3 Kepadatan (ind/m2)

Rumus untuk mengukur kepadatan Azolla microphylla pada penelitian ini

menggunakan rumus Odum (1998) dalam Musthofa (2008):


8

keterangan:

D = Kepadatan ind/m2

n = Jumlah individu

A = Luas area pengambilan sample (m2)

2.4.5.4 Kualitas Air

Kualitas air diukur dengan menggunakan alat yang telah dipersiapkan, dengan

variabel yang diukur meliputi suhu, derajat keasaman (pH).

Sumber:

 https://youtu.be/q6BA2RU9HCc
9

DAFTAR PUSTAKA

Ekawandani, N. (2019). Efektifitas kompos daun menggunakan EM4 dan kotoran


sapi. Jurnal Tedc, 12(2), 145-149.
Gea, W. A. (2019). Pengaruh Kombinasi Kotoran Ayam dan Ampas Sagu dengan
Persentase yang Berbeda terhadap Produksi dan Pertumbuhan Maggot
(Hermetia Illucens) Sebagai Alternatif Pakan Ikan . Doctoral dissertation,
Universitas Islam Riau.
Hasan, M.R dan R. Cakrabarti. 2009. Use of Algae and Aquatic Microphytes as
Feed in Small Scale Aquaculture. Rome : Food and Culture Organization
(FAO).
Meriatna, M., Suryati, S., & Fahri, A. (2019). Pengaruh waktu fermentasi dan
volume bio aktivator EM4 (effective microorganisme) pada pembuatan
pupuk organik cair (POC) dari limbah buah-buahan. Jurnal Teknologi
Kimia Unimal, 7(1), 13-29.
Masyhud, I., Subekti, N. A., & Suherman, H. (2017). Effect of EM4 on water
quality and growth of tilapia (Oreochromis niloticus) in pond culture
system. AACL Bioflux, 10(5), 1117-1125.
Novianto, B. H., Azhari, A., & Setyobudiandi, I. (2019). Effects of EM4
application on water quality and growth of catfish (Clarias gariepinus) in a
recirculation aquaponic system. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science, 246(1), 012042.
Rosdiana, E. Ayuzar, dan Zulfikar. 2017. Pengaruh pemberian pupuk buatan
yang berbeda terhadap kelimpahan Azolla sp. Acta Aquatica Aquatic
Sciences Journal, 4(1): 33-36.
Surdina, E., El-Rahimi, S. A., & Hasri, I. 2016. Pertumbuhan Azolla microphylla
dengan kombinasi pupuk kotoran ternak (Doctoral dissertation, Syiah Kuala
University).
Virnanto, L. A., Rachmawati, D., & Samidjan, I. 2016. Pemanfaatan tepung hasil
fermentasi azolla (Azolla microphylla) sebagai campuran pakan buatan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelulushidupan ikan gurame
(Osphronemus gouramy). Journal of Aquaculture Management and
Technology, 5(1): 1-7.

Anda mungkin juga menyukai