KANVAS BAGJA
PEMBELAJARAN
AWAL
kekuatan/aset/modal/potensi sekolah/murid/
komunitas yang teridentifikasi dapat membantu
meningkatkan kualitas pembelajaran murid
kemampuan anak
mengakses
sumber-sumber di
dunia maya yang
beragam adalah awal
yang baik untuk anak
membaca, memperoleh informasi, dan
menceritakan kembali informasinya
KALIMAT PRAKARSA PERUBAHAN
penggambaran upaya nyata yang
memungkinkan gotong-royong dan kontribusi
berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran murid berbasis aset/kekuatan;
berupa sebuah kalimat yang berisi kata kerja
utama dan dikuatkan dengan kata/frasa yang ada
di dalam profil pelajar pancasila
Tahapan
BUAT PERTANYAAN UTAMA
TANTANGAN
tantangan/keresahan yang perlu dilampaui demi
mewujudkan harapan atau mencapai visi
memfasilitasi murid untuk membaca,
memperoleh informasi, dan menceritakan
kembali informasinya dalam bentuk lisan dan
atau tulisan
Mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas dan bernalar kritis murid
Deskripsi
Pertanyaan utama dibuat untuk menentukan arah
penyelidikan kekuatan/aset/potensi/peluang;
mendefinisikan tujuan, memprovokasi atau
menginisiasi perubahan (prakarsa); Biasanya
hanya 1 atau 2 saja. Secara redaksional
menyertakan dengan prakarsa perubahan yang
telah ditulis.
Tindakan yang diharapkan pada tahap ini dapat
dilakukan untuk menggalang atau membangun
tim perubahan, mendapatkan dukungan, serta
konfirmasi tingkat prioritas (urgensi) dari
prakarsa perubahan yang dibuat.
AKSI
kontribusi individu pendidik yang dapat
dimanfaatkan untuk mewujudkan harapan atau
mencapai visi
membantu murid untuk membaca,
memperoleh informasi, dan menceritakan
kembali informasinya dalam bentuk lisan dan
atau tulisan, melalui strategi pembelajaran di
kelas yaitu pembelajaran PjBL (Project Based
Learning)
Pertanyaan
Apa yang harus saya lakukan untuk
mengembangkan pembelajaran yang dapat
meningkatkan kreatifitas dan bernalar kritis
murid?
pembelajaran bermakna atau adab-kebiasaan
yang diharapkan tumbuh, melekat, dan dibawa
murid hingga dewasa (turunan konkret profil
pelajar pancasila sesuai konteks, diolah dari
elemen/sub-elemen dimensinya)
anak paham mengapa perlu:
kreatif, bernalar kritis
Tindakan
- Mengajak kepala sekolah/ rekan guru
bertukar pikiran terkait pentingnya
mengembangkan kreativitas dan bernalar
kritis murid
- Membaca literatur mengenai
kegiatan-kegiatan yang dapat
mengembangkan kreativitas dan bernalar
kritis murid di kelas
- Melakukan refleksi diri terhadap situasi
pembelajaran saat ini
 Pertanyaan di tahap ini adalah
pertanyaan-pertanyaan lanjutan untuk
menemukenali kekuatan/ aset/potensi/peluang
lewat kegiatan penyelidikan; mengidentifikasi/
mengapresiasi yang terbaik dari apa yang telah
ada, menemukan "inti positif". Tiap pertanyaan
dibuat dengan hati-hati dan bernada positif.
AMBIL PELAJARAN Tindakan yang diharapkan pada tahap ini adalah
apa saja yang dapat dilakukan untuk menggali
fakta, memperoleh data, apakah lewat diskusi
kelompok kecil/besar, survei/kuesioner,
bagaimana melibatkan beragam dan berbagai
pihak (multi unsur).
* Siapakah di sekolah/dll. yang mempunyai
pengalaman pernah menjalankan
pembelajaran yang dapat meningkatkan
kreatifitas dan bernalar kritis murid?
* Aktivitas apa saja yang menurut anak-anak
membuat mereka merasa lebih kreatif dan
bisa bernalar kritis?
* Situasi apa yang dapat kita lihat dalam
pembelajaran yang meningkatkan kreativitas
anak?
* Keterampilan apa yang sudah saya miliki
dan membantu saya mewujudkan
pembelajaran yang meningkatkan kreativitas
anak?
* Mewawancara/melakukan survei
pengalaman guru/KS/PS/murid/orangtua
tentang kegiatan pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan bernalar kritis dan
kreatif yang pernah dilakukan di sekolah
* Mencari contoh nyata bagaimana
pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan bernalar kritis dan kreatif anak
berjalan (wawancara/ korespondensi/studi
literatur, secara mandiri dan kolaboratif)
* Melakukan refleksi diri (dalam jurnal) untuk
mengenali potensi saya/kita dalam
menemani siswa mengembangkan
kemampuan bernalar kritis dan kreatif siswa
 Diharapkan, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
pada tahap ini dapat digunakan untuk menyusun
narasi kolektif bilamana prakarsa perubahan telah
terwujud, membuat bayangan, dan gambaran
masa depan yang membumi karena digali dari
masa lalu yang positif.
Tindakan dalam tahap ini dilakukan untuk
membuka lebih banyak kesempatan menjawab
pertanyaan yang telah dibuat dan berproses
untuk memaknai hasil temuan, menggali
mimpi bersama-sama, kapan, di mana, dan
dengan siapa saja.
GALI MIMPI
Apakah kebiasaan-kebiasaan baru yang saya
bayangkan terjadi jika pembelajaran yang
dapat meningkatkan kreativitas anak telah
berjalan baik?
* Melakukan kegiatan brainstorming dengan
guru-guru. Membayangkan situasi jika
pembelajaran yang dapat meningkatkan
kreativitas anak sudah tercapai
* Melakukan survei untuk membuat deskripsi
sikap guru dalam merespon kesalahan anak
(dalam situasi pembelajaran kreatif).
Contoh hasil/respon dari tindakan: guru lebih
toleran dan mengarahkan energi saya untuk
menuntun anak mengambil pelajaran-nya
bukan untuk menghakimi-nya.
* Melakukan wawancara kepada
anak-anak tentang bagaimana mereka
ingin bersikap dan merespon kesalahan
yang mereka buat (dalam situasi
pembelajaran kreatif).
Contoh hasil/respon dari tindakan: anak-anak
tidak takut berbuat salah, mengambil
pelajaran dari kesalahan, berupaya
memperbaiki-nya, dan berani berkreasi.
* Mempelajari literatur untuk menyusun daftar
keterampilan baru yang saya miliki (dalam
situasi pembelajaran kreatif).
Contoh hasil/respon dari tindakan: saya
terlatih dalam memberikan pertanyaan
pemantik, yang menantang dan
memprovokasi cara pandang baru anak-anak
atas situasi/persoalan/keadaan.
 Pertanyaan di tahap ini diharapkan dapat
membantu mengidentifikasi tindakan konkret atau
menjabarkan langkah-langkah yang diperlukan.
Baik langkah kecil sederhana yang dapat
dilakukan segera, atau langkah berani/terobosan
yang akan memudahkan keseluruhan proses
pencapaian.
JABARKAN RENCANA
Tindakan yang diharapkan pada tahap ini
dilakukan untuk membantu terciptanya
organisasi yang ideal dalam pencapaian
mimpi, mempertahankan proses perubahan
positif, menetapkan kriteria kesuksesan
pencapaian tahap demi tahap.
Pertanyaan pada tahap ini diharapkan dapat
menentukan siapa yang akan berperan dalam
pengambilan keputusan, memulai ‘budaya belajar mengembangkan pembelajaran yang dapat
yang apresiatif’ secara berkelanjutan;
menyelaraskan interaksi setiap orang (unsur)
terlibat (termasuk mengelola konflik/resiko),
memonitor/ mengambil pembelajaran dari proses
yang telah dilakukan.
ATUR EKSEKUSI
Tindakan di tahap ini dilakukan untuk mendesain durasinya?
pola komunikasi dan pengelolaan rutinitas
dan budaya belajar (misal: protokol (SOP),
monitoring, evaluasi, refleksi).
Apa langkah paling sederhana/langkah
pertama untuk mengembangkan
pembelajaran yang dapat meningkatkan
kreativitas anak?
Apa langkah terobosan yang bisa dilakukan
untuk menguatkan praktik di kelas?
dst.
* Siapa yang bisa mengarahkan dan
memantau saya dalam menerapkan dan
meningkatkan kreativitas anak?
* Siapa saja yang akan saya libatkan dalam
mewujudkan rencana ini? Berperan sebagai
apa saja?
* Kapan rencana ini mulai dilakukan? Berapa
* Bagaimana pencatatan kemajuan rencana
ini? Bagaimana monev-nya?
* Siapa yang akan menampung curhatan
tentang tantangan ketika rencana mulai
dijalankan?
dst.
"* Mengidentifikasi dan mengukur efektivitas/
efisiensi kekuatan atau potensi tindakan yang
paling sederhana dan dapat dilakukan
sesegera mungkin
* Membuat daftar skala prioritas tindakan
yang dapat dilakukan
* Melakukan dialog bersama anak-anak
tentang hal-hal baru (terobosan) apa saja
yang bisa diwujudkan bila mereka diberi
kebebasan untuk berkreasi dan dikaitkan
dengan bagaimana hal baru tersebut
merupakan kontribusi positif untuk
sekitarnya/ masyarakat.
"
* Membuat daftar rekan guru/KS/PS yang
dapat meng- observasi kelas saya minimal 1
bulan sekali untuk mengidentifikasi hal-hal
kreatif yang baru yang terjadi di kelas saya
* Membuat rubrik (dan meminta masukan)
tentang indikator pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan bernalar kritis dan
kreatif siswa
* Menyusun rencana program/kegiatan
penguatan pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan bernalar kritis dan
kreatif siswa dan mengumumkannya
sehingga orang-orang dapat terlibat/
berperan dalam kegiatan tersebut. Misal:
peran dan diskusi mengenai
assembly/eksibisi/panen karya"
Tia Muliawati, S.Pd.
SMKN 1 CIbadak Sukabumi