Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS

Skizofrenia Katatonik Episodik Berulang ( F20.2)

Penyaji
dr. Ni Nengah Tiastiningsih

NIM : 2171052004

Pembimbing:
dr. Ni Ketut Sri Diniari, Sp KJ(K)

PROGRAM STUDI SPESIALIS KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2022
LAPORAN KASUS1

Oleh dr. Nengah Tiastiningsih 2

Alasan Pengajuan Kasus

 Mengenali tanda dan gejala penyakit

 Menegakkan diagnosis dan terapi yang tepat

I. IDENTITAS PASIEN

Nama :NKBT

Umur : 34 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Bypas Ngurah Rai Nomor 110 X Pesanggrahan

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Pendidikan Terakhir : S1 Sarjana ekonomi

Status Perkawinan : Bercerai

Suku : Indonesia

Kebangsaan : WNI

Agama : Hindu

Nomor Rekam Medis : 22033429

1
Dibawakan pada Pertemuan Ilmiah Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Denpasar, Nopember 2022 di Ruang Departemen Psikiatri RSUP Sanglah
2
Dokter Residen yang sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Program Studi
Psikiatri Stase Ruangan di RSUP Sanglah
1
II. RIWAYAT PSIKIATRI

A. KELUHAN UTAMA

Autoanamnesis : pasien hanya diam tidak menjawab

Heteroanamnesis : Pasien tidak mau bangun tidur, tidak makan dan minum sejak 2
hari sebelum masuk Rumah Sakit.

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

Autoanamnesis:

Pasien di wawancarai dalam posisi duduk diatas ranjang di ruang Anggrek 16 di

RSUP Prof I.G.N.G Ngurah. Pasien tampak memakai baju kaos warna ungu muda,

mengenakan celana panjang warna cokelat dan menutupi badan dengan selimut.

Wajah pasien tampak sesuai dengan usianya, pasien tampak tatapan mata yang

kosong ke salah satu sudut ruangan, dan raut wajah masih tampak sedih. Pasien

perawakan kurus, pendek, kulit putih, berambut ikal panjang sepinggang dan

tampak lusuh dan tergerai , rambut tampak tidak tersisir, dan tampak tidak rapi

tergerai kebelakang, dari kuku tangan terlihat panjang tetapi bersih . Pasien tampak

tidak kooperatif saat diminta untuk wawancara. Sebelum melakukan wawancara

pemeriksa meminta izin kepada pasien dan memperkenalkan diri.

2
kontak mata dengan pemeriksa baik, meskipun sesekali pandangan

mata teralihkan kepada kondisi diluar ruangan.

Pasien dapat menyebutkan nama pasien dengan lengkap, ia juga dapat mengenali siapa

yang menemani pasien saat ini di ruangan yaitu bapak tirinya. Ia juga bisa menjawab

dengan benar tentang tempat pemeriksaan yaitu di ruang Bakung Timur saat ini. Pasien

saat ditanya bisa menyebutkan hari dan tanggal pemeriksaan dengan benar. Saat

pemeriksaan

Heteroanamnesis (Ayah Tiri Pasien) :

- Pasien dikatakan sejak awal menikah dengan menantunya

memang dikatakan banyak masalah, hal ini disebabkan karena

keluarga pria merasa bahwa pasien bukan merupakan pribadi yang

pantas dan cocok untuk menjadi suaminya. Dimana pada awalnya

saat masa pendekatan ayah pasien dikatakan dijanjikan bahwa

keluarga dari suami akan sedikit demi sedikit membuka hati demi

anaknya. Namun dikatakan bahwa untuk pernikahan saja

dilakukan oleh suami pasien dan tidak disaksikan langsung oleh

mertua pasien, dimana mertua pasien baru datang terlambat dan

pernikahan mereka pun tidak dilakukan di resepsi namun hanya di

KUA saja.

Pada awal pernikahan ayah pasien mengatakan selama

beberapa minggu
3
4

Anda mungkin juga menyukai