CT Abdomen Kontras Media IV Dengan Klini
CT Abdomen Kontras Media IV Dengan Klini
Kota Mojokerto
Disusun Oleh :
151610383016
Semester VI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa, disetujui dan disahkan Laporan Kasus Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dengan judul “Teknik Pemeriksaan Radiografi CT Abdomen Kontras IV
dengan Klinis Ileus Obstruksi Susp. Ca Rectum” di Instalasi Radiologi RSU Dr.
Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto
NIM : 151610383016
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan dengan tepat waktu yang berjudul “Teknik
Pemeriksaan Radiografi CT Abdomen Kontras IV dengan Klinis Ileus Obstruksi
Susp. CA Rectum” sebagai salah satu tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL) jurusan
D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu dibutuhkan kritik, masukan dan saran yang bersifat
membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan pembahasan yang
penulis berikan untuk sempurnanya laporan ini. Semoga dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan juga penulisnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I ......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan .....................................................................................2
BAB II ......................................................................................................................4
2.1 Anatomi-Fisiologi Abdomen ..........................................................................4
2.2 Patologi Ileus Obstruksi Susp. Ca Rectum .....................................................7
2.3 Media Kontras ................................................................................................8
2.4 Teknik Pemeriksaan CT Abdomen Kontras IV.............................................10
BAB III ..................................................................................................................12
3.1 Paparan Kasus ..............................................................................................12
BAB IV ..................................................................................................................19
4.1 Kesimpulan ..............................................................................................19
4.2 Saran ........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
enhancement, sehingga berbagai jaringan lunak dan jaringan tubuh cepat
dibedakan.
Tindakan pemeriksaan CT Abdomen Kontras IV yang dilakukan di sebuah
ruangan unit radiologi dengan menggunakan CT Scan 128 Slice. Dalam hal
pemeriksaan radiologi, citra medis yang dihasilkan haruslah tepat dikarenakan
agar dokter pengirim dapat memberikan tindakan selanjutnya kepada pasien.
Oleh sebab itu, sebagai radiografer harus mengetahui teknik dan cara yang tepat
pada pemeriksaan radiologi agar gambar yang dihasilkan bagus serta dapat
dievaluasi dengan mudah oleh dokter radiologi sehingga agar tidak terjadi
kesalahan dalam diagnosa sebuah penyakit.
Selama menjalankan PKL di Unit Radiologi RSU dr. Wahidin Sudiro
Husodo, Kota Mojokerto penulis menemukan permintaan pemeriksaan CT
Abdomen Kontras IV, sehingga penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh
mengenai tujuan dilaksanakannya pemerikasaan tersebut. Oleh karena itu
penulis mengangkat kasus dengan judul “Teknik Pemeriksaan Radiografi CT
Abdomen Kontras IV dengan Klinis Ileus Obstruksi Susp. Ca Rectum”
2
Bagi Rumah Sakit, sebagai masukkan bagi Instalasi Radiologi RSU Dr.
Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto tentang pemeriksaan radiografi CT
Abdomen Kontras IV dengan klinis Ileus Obstruksi Susp. Ca Rectum
Bagi Prodi Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga, guna
menambah wacana pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi tentang
pemeriksaan radiografi CT Abdomen Kontras IV dengan klinis Ileus Obstruksi
Susp. Ca Rectum.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
6. Lumbalis sinistra meliputi organ: kolon ascenden, bagian distal ginjal
kiri, sebagian jejenum dan ileum.
7. Inguinalis dextra meliputi organ: sekum, apendiks, bagian distal ileum
dan ureter kanan.
8. Pubica/Hipogastric meliputi organ: ileum, vesica urinaria dan uterus
(pada kehamilan).
9. Inguinalis sinistra meliputi organ: kolon sigmoid, ureter kiri dan
ovarium kiri
5
rongga peritoneal dan retroperitoneal. Berisi rektum, kandung kencing,
pembuluh darah iliaka, dan organ reproduksi interna pada wanita (Griffith,
2003)
6
2.2 Patologi Ileus Obstruksi Susp. Ca Rectum
Obstruksi usus atau ilieus adalah gangguan aliran normal isi usus
sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah
obstruksi saluran cerna tinggi artinya disertai dengan pengeluaran banyak
aliran cairan dan elektrolit baik didalam lumen usus bagian oral dari
obstruksi maupun oleh muntah (Sjamsuhidayat, 1997 : 842)
Berdasarkan proses terjadinya ileus obstruksi dibedakan menjadi
ileus obstruksi mekanik dan non mekanik. Ileus obstruksi mekanik terjadi
karena penyumbatan fisik langsung yang bisa disebabkan karena adanya
tumor atau hernia sedangkan ileus obstruksi non mekanik terjadi karena
penghentian gerakan peristaltic (Manaf , 1983).
Menurut Ester (2001 : 49) patofisiologi dari obstruksi usus atau
illeus adalah: Secara normal 7-8 cairan kaya elektrolit disekresi oleh usus
dan kebanyakan direabsorbsi, bila usus tersumbat, cairan ini sebagian
tertahan dalam usus dan sebagian dieliminasi melalui muntah, yang
menyebabkan pengurangan besar volume darah sirkulasi. Mengakibatkan
hipotensi, syok hipovolemik dan penurunan aliran darah ginjal dan serebral.
Pada awitan obstruksi, cairan dan udara terkumpul pada bagian
proksimal sisi yang bermasalah, menyebabkan distensi. Manifestasi
terjadinya lebih cepat dan lebih tegas pada blok usus halus karena usus halus
lebih sempit dan secara normal lebih aktif, volume besar sekresi dari usus
halus menambah distensi, sekresi satu-satunya yang yang bermakna dari
usus besar adalah mukus.
Distensi menyebabkan peningkatan sementara pada peristaltik saat
usus berusaha untuk mendorong material melalui area yang tersumbat.
Dalam beberapa jam peningkatan peristaltik dan usus memperlambat proses
yang disebabkan oleh obstruksi. Peningkatan tekanan dalam usus
mengurangi absorbsinya, peningkatan retensi cairan masih tetap berlanjut
segera, tekanan intralumen aliran balik vena, yang meninkatkan
permeabilitas kapiler dan memungkinkan plasma ekstra arteri yang
menyebabkan nekrosis dan peritonitis
7
2.3 Media Kontras
Ada 2 (dua) tipe kontras untuk menunjukkan opasitas pada tractus
gastromtestinal yaitu barium sulfat suspensions dan water soluble solution
(diatrizoate meglumine atau diatrizoate sodium) (Bontrager, 2001).
Media kontras dilakukan melalui mulut dan rectum untuk pemeriksaan
CT-Abdomen dan pelvis (media kontras rectal digunakan jika media kontras
oral tidak dapat masuk ke rectum). Media kontras melalui oral untuk melihat
atau membedakan organ pada tractus gastrointestinal.
Media kontras adalah senyawa yang digunakan untuk memindai struktur
jaringan lunak seperti pembuluh darah, lambung, rongga perut dan rongga
tubuh lainnya yang tidak terdeteksi oleh pemeriksaan sinar X biasa. Media
kontras memiliki berat atom besar (baik logam atau iodium) yang dapat
mengabsorbsi jumlah sinar X yang berbeda secara bermakna dari jaringan
lunak di sekitarnya sehingga struktur yang diamati dapat terlihat pada
pemeriksaan radiografi.
Seiring dengan ada teknologi yang semakin maju dan juga
penggunaan alat CT-scan, upaya peningkatan kualitas pencitraan juga
semakin berkembang. Terdapat berbagai aplikasi terkait hal ini, salah
satunya adalah dengan pemberian media kontras secara intravena.
8
dan juga cek bun dan creatin atau riwayat infeksi. Beri
informed consent kepada pasien.
2.4.2 Persiapan Alat
- 2 syring Injektor dan injektor double head
- Coillet conektor tipe y
- Spuit 50 ml ( untuk kateter)
- Spuit 3 ml
- Folly kateter 22-24 F (dewasa)
- Dexametason 1 ampul
- Kontras 80-100 ml ( IV)
- Kontras 10 ml ( oral dan Enema)
- Aqua 1500 ml
- PZ 100ml
- Klem
- Kateter
- Gunting
- Underpack
- Apron
- Tempat mengaduk media kontras
- Gel
- Injector
9
- Media Kontras IV
Jumlah kontras 1 cc / kg berat badan. Bisa menggunakan
injector. Jika menggunakan injector. Ditambahkan saline
untuk flushing perbandingannya dengan kontras 1:2.
- Media Kontras Rectal
Obat kontras dimasukkan lewat rectal menggunakan
kateter. Obat kontras dicampur dengan larutan aqua.
Jumlah obat yang dimasukkan sejumlah 200 ml.
10
- Pemilihan Protokol dan Scan Parameter
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
4. Teknik Pemeriksaan
Perawat mendaftarkan identitas penderita ke loket radiologi dan dari
loket memprogram kapan akan dilakukan pemeriksaan dan memberi
pengarahan tentang persiapan yang harus dilakukan penderita sekaligus
dilakukan informed consent kepada pasien
Setelah dilakukan program penderita datang ke radiologi untuk
diperiksa. Penderita mengganti baju dengan baju pasien yang telah
disediakan, setelah itu penderita tidur terlentang diatas meja
pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan. Dan dilakukan skin test
untuk mengetahui apakah terdeteksi adanya infeksi.
- Patient Positioning
13
- Protokol dan Scan Parameter
5. Hasil
- Pre Kontras
14
15
- Post Kontras
Gambar 3.2.4.5 Hasil CT Abdomen, Instalasi Radiologi RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo
16
6. Pembahasan
Pemeriksaan CT Abdomen dengan klinis Ileus Obstruksi Susp. Ca
Rectum di Unit Radiologi RSU dr. Wahidinn Sudiro Husodo
menggunakan media kontras IV. Pemeriksaan ini memerlukan berbagai
persiapan seperti pasien harus puasa selama 4 jam sebelum
pemeriksaan. Dan juga kita perlu menyiapkan bahan – bahan kontras
yang nantinya akan digunakan.
Media kontras IV ialah jalur untuk masuknya kontras melalui
intravena untuk mengetahui gambaran anatomi pembuluh darah pada
CT Abdomen. Pada kasus ini hanya menerapkan media kontras IV saja
yang mana jika pada literatur CT Abdomen rutin memerlukan 3 media
kontras antara lain oral, IV dan rectal dikarenakan klinis yang di derita
oleh pasien yaitu Ileus Obstruksi Susp. Ca Rectum maka digunakan
media kontras IV saja.
Sebagaimana yang kita ketahui, Ileus Obstruksi terbagai dua yaitu
mekanik dan non mekanik. Ileus obstruksi mekanik terjadi karena
penyumbatan fisik langsung yang bisa disebabkan karena adanya tumor
atau hernia sedangkan ileus obstruksi non mekanik terjadi karena
penghentian gerakan peristaltic (Manaf , 1983).
Pada kasus ini, Ileus Obstruksi mekanik yaitu Ca Rectum. Oleh
karena itu, disini memakai media kontras IV saja karna untuk melihat
letak dan struktur tumor tersebut selain itu kita juga bisa melihat feeding
artery yang menyuplai tumor tersebut. Media kontras oral dan rectal
tidak memungkinkan untuk digunakan karena jika media kontras rectal
dapat merusak struktur dari rectal tersebut yang mana letak tumor
berada pada rectal itu sendiri.
Dan Pada obstruksi mekanik, usus bagian proksimal mengalami
distensi akibat adanya gas/udara dan air yang berasal dari lambung, usus
halus, pankreas, dan sekresi biliary. Cairan yang terperangkap di dalam
usus halus ditarik oleh sirkulasi darah dan sebagian ke interstisial, dan
banyak yang dimuntahkan keluar sehingga akan memperburuk keadaan
pasien akibat kehilangan cairan dan kekurangan elektrolit. Jika terjadi
17
hipovolemia mungkin akan berakibat fatal (J.Corwin, 2001). Oleh karna
itu, media kontras oral juga tidak memungkinkan digunakan.
Hasil expertise CT Abdomen Kontras
- Tampak penebalan dengan penyempitan lumen rectum, dengan
gambaran dilatasi colon di segmen proximal dari rectum
- Tampak gambaran feces yang dominan di colon ascenden
sampai dengan descenden
- Hepar: ukuran normal, densitas normal, massa/kista(-), VH/VP
normal, IHBD/EHBD tak tampak melebar
- GB: ukuran normal, massa/batu(-), penebalan dinding(-)
- Lien: ukuran normal, densitas normal, massa/kista(-)
- Pancreas: ukuran normal, densitas normal, massa/kista(-),
dilatasi duct pancreaticus(-)
- Ginjal kanan/kiri: ukuran normal, densitas normal, PCS
normal, batu/kista(-)
- Buli: ukuran normal, batu/massa(-)
- Tak tampak densitas cairan di cavum abdomen
- Basal paru kanan kiri tampak baik
- Osteofite di corpus VL 5
- Tak tampak pembesaran KGB
Kesimpulan:
- Penebalan dinding rectum dan penyempitan lumen rectum
disertasi dilatasi colon di segmen proximal dari rectum,
menyokong gambaran Ca Rectum
- Spondilosis Lumbalis
- Saat ini tak tampak tanda metastasis
18
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari kasus tersebut yaitu pemeriksaan CT Abdomen Kontras dengan klinis
Ileus Obstruksi Susp. Ca Rectum dapat kita simpulkan
19
4.2 Saran
Dalam pemeriksaan yang invasif seperti CT Abdomen Kontras, harap
berkomunikasi dengan pasien atau keluarga pasien dengan jelas. Beri
penjelasan prosedur pemeriksaan tersebut agar saat pemeriksaan mendapatkan
hasil yang maksimal. Selain itu, beri parameter scanning yang tepat mengingat
pemeriksaan ini dilakukan dengan media CT Scan yang seperti kita ketahui,
CT Scan mempunyai dosis yang cukup tinggi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Moore Keith L., Dalley Arthur F., Agur Anne M.R.. 2014. Clinically Oriented
Anatomy. 7th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Romans, Louis E,, 2011. Computed Tomography for Technologist. China. Wolters
Kluwer Health.
Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005.
Thayalan, K. 2014. The Physics of Radiology and Imaging. New Dehli: Jaypee
Brothers Medical Publiser (P) Ltd.
.
20