Dosen Pengampu:
Afeus Halawa S.kep,Ns,M.kep
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya s
ehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempat
an ini kami sangat mengucapkan banyak terima kasih yang tidak terhingga atas bimbingan
dosen dan saudara/i yang turut serta dalam penulisan laporan ini sehingga dapat terselesaikan se
suai dengan yang diharapkan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan dan kelemahan, b
aik dari segi pemakaian tanda baca, penulisan huruf, penulisan kalimat, dan penggunaan bahasa. U
ntuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun,
sehingga menjadi pelajaran bagi kami kedepannya.
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A.Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................................5
D. Manfaat........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................................................6
I. Tinjaun Kasus.........................................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................38
A. Kesimpulan.............................................................................................................................38
B. Saran........................................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di Indonesia, penyakit kronis menjadi penyebab kematian terbanyak. Berdasarkan data Depar
temen Kesehatan Republik Indonesia (2016), proporsi angka kematian akibat penyakit tidak menular mening
kat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007. Penyebab kem
atian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker,
dan PPOK. Sakit kronis sifatnya lebih tahan lama, bisa berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Pengobatan penyakit kronik seringkali memakan waktu lama dan memerlukan biaya besar. Beberapa
jenis penyakit tidak menular adalah penyakit kronik yang dapat mengganggu ekonomi penderita dan keluarg
anya. Selain itu, salah satu dampak komplikasi yang dapat terjadi adalah kecacatan termasuk kecacatan perm
anen.Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengobati faktor-faktor yang menjaga dan mempe
rburuk pengalaman rasa sakit agar dapat mengurangi penderitaan manusia, biaya perawatan penyembuhan m
enjadi lebih efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Manfaat
PEMBAHASAN
Penyakit kronis dapat diderita oleh semua kelompok usia, tingkat sosial ekonomi, d
an budaya. Penyakit kronis cenderung menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen yan
g memperlihatkan adanya penurunan atau menghilangnya suatu kemampuan untuk menjala
nkan berbagai fungsi, terutamamuskuloskletal dan organ-organ pengindraan.
Ada banyak faktor yang menyebabkan penyakit kronis dapat menjadi masalah keseh
atan yang banyak ditemukan hampir di seluruh negara, di antaranya kemajuan dalam bidang
kedokteran modern yang telah mengarah pada menurunnya angka kematian dari penyakit in
feksi dan kondisi serius lainnya, nutrisi yang membaik dan peraturan yang mengatur kesela
matan di tempat kerja yang telah memungkinkan orang hidup lebih lama, dan gaya hidup ya
ng berkaitan dengan masyarakat modern yang telah meningkatkan insiden penyakit kronis
(Smeltzer & Bare, 2010).
Menurut Smeltzer & Bare (2010), ada sembilan fase dalam penyakit kronis, yaitu ;
1. Lived with illnesses. Pada kategori ini individu diharuskan beradaptasi dan me
mpelajari kondisi penyakitnya selama hidup dan biasanya tidak mengalami kehid
upan yang mengancam. Penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah diabete
s, asma, arthritis, dan epilepsy.
2. Mortal illnesses. Pada kategori ini secara jelas kehidupan individu terancam dan in
dividu yang menderita penyakit ini hanya bisa merasakan gejala-gejala penyakit d
an ancaman kematian. Penyakit dalam kategori ini adalah kanker dan penyakit kar
diovaskuler.
3. At risk illnesses. Kategori penyakit ini sangat berbeda dari dua kategori sebelumny
a. Pada kategori ini tidak ditekankan pada penyakitnya, tetapi pada risiko penyakit
nya. Penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah hipertensi dan penyakit ya
ng berhubungan dengan hereditas.
Karakteristik penyakit kronis adalah penyebabnya yang tidak pasti, memiliki faktor risiko y
ang multiple, membutuhkan durasi yang lama, menyebabkan kerusakan fungsi atau ketidak
mampuan, dan tidak dapat disembuhkan secara sempurna (Smeltzer & Bare, 2010). Tanda-t
anda lain penyakit kronis adalah batuk dan demam yang berlangsung lama, sakit pada bagia
n tubuh yang berbeda, diare berkepanjangan, kesulitan dalam buang air kecil, dan warna ku
lit abnormal (Heru, 2007)
Dampak yang dapat ditimbulkan dari penyakit kronik terhadap klien diantarany
a (Purwaningsih dan kartina, 2009) adalah :
1. Dampak psikologis
Dampak ini dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, yaitu :
a. Klien menjadi pasif
b. Tergantung
c. Kekanak-kanakan
d. Merasa tidak nyaman
e. Bingung
f. Merasa menderita
2. Dampak somatic
Dampak somatic adalah dampak yang ditimbulkan oleh tubuh karena keadaan pe
nyakitnya. Keluhan somatic sesuai dengan keadaan penyakitnya.
Ada beberapa respon emosional yang muncul pada pasien atas penyakit kronis yang diderit
anya oleh klien atau individu (Purwaningsih dan kartina, 2009), yaitu:
1. Penolakan
Merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis seperti jantung, str
oke dan kanker. Atas penyakit yang dideritanya ini, pasien akan memperlihatkan sikap
seolah-olah penyakit yang diderita tidak terlalu berat (menolak untuk mengakui bahwa
penyakit yang diderita sebenarnya berat) dan menyakini bahwa penyakit kronis ini akan
segera sembuh dan hanya akan memberi efek jangka pendek (menolak untuk mengakui
bahwa penyakit kronis ini belum tentu dapat disembuhkan secara total dan menolak unt
uk mengakui bahwa ada efek jangka panjang atas penyakit ini, misalnya perubahan bod
y image).
2. Cemas
Setelah muncul diagnosa penyakit kronis, reaksi kecemasan merupakan sesuatu yang u
mum terjadi. Beberapa pasien merasa terkejut atas reaksi dan perubahan yang terjadi me
micu reaksi cemas pada individu dengan penyakit kanker.pada dirinya bahkan membaya
ngkan kematian yang akan terjadi padanya. Bagi individu yang telah menjalani operasi j
antung, rasa nyeri yang muncul di daerah dada, akan memberikan reaksi emosional terse
ndiri. Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat akan
3. Depresi
Depresi juga merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis. Kura
ng lebih sepertiga dari individu penderita stroke, kanker dan penyakit jantung mengala
mi depresi.
I. Tinjaun Kasus
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Penyakit kronis merupakan gangguan kesehatan dengan proses penyakit yang lama dan
membutuhkan pengobatan dan pengawasan dalam waktu jangka yang lama yang diman
a kondisi kronis ini menimbulkan berbagai keterbatasan pada penderitanya.
2) Penyakit kronis merupakan penyakit yang generative yang berkembang atau bertahan d
alam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan. Orang yang menderi
ta penyakit kronis cenderung memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Rasa sakit yang
diderita akan mengganggu aktivitas sehari-hari,tujuan dalam hidup,dan
3) kualitas tidurnya. Penyakit kronis merupakan penyakit dengan ciri bersifat menetap, m
enyebabkan ketidakmampuan pada penderitanya,dan untuk menyembuhkan penderitan
ya perlu melakukan perawatan dalam periode waktu yang lama
4) Penyakit kronis dapat diderita oleh semua kelompok usia, tingkat sosial ekonomi, dan
budaya. Penyakit kronis cenderung menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen ya
ng memperlihatkan adanya penurunan atau menghilangnya suatu kemampuan untuk m
enjalankan berbagai fungsi, terutama muskuloskletal dan organ-organ pengindraan.
B. Saran
Kesehatan adalah harta yang penting dalam kehidupan kita, maka itu selayakn
ya kita menjaga Kesehatan dari kerusakan dan penyakit. Dasar untuk mnecegah yaitu
mengurangi dari penggunaan rokok yang merupakan sumber utama maksudnya radik
11
al bebas dalam tubuh. Menghentikan kebiasaan merokok dapat mengurangi resiko ter
jadi bronchitis kronis.
DAFTAR PUSTAKA
Lubkin & Larsen Dwi .2016. Komplikasi Penyakit Kronik Indonesia. J Nurs Heal Sci. Volume 1 N
Smeltzer & Bare.2015. Keperawatan Medical Bedah Vol.2. Philadelpia :Linppincot William & Will
kin
Yuliana, Lina. (2013). Karya Tulis Ilmiah Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Dis
charge Planning Pasien Di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung. Diakses pada tangg
al 02 Desember 2018.
12
13