Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DENGAN MASALA

H KESEHATAN POPULASI : PENYAKIT KRONIS

Dosen Pengampu:
Afeus Halawa S.kep,Ns,M.kep

Disusun Oleh Kelompok V :

1. Andini Amelia Futri 203302040068


2. Azuana 203302040049
3. Grace July Arta Simamora 203302040019
4. Indah Sartika 203302040078
5. Indra Wahyuni 203302040025
6. Ika Setiawan 203302040077
7. Lilis Suryani Siburian 203302040021
8. Nurmala Sari 203302040096
9. Nisto Saputra Eli Gulo 203302040041
10. Putri Kaniya 203302040002
11. Zoniawan Laoli 203302040006

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya s
ehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempat
an ini kami sangat mengucapkan banyak terima kasih yang tidak terhingga atas bimbingan
dosen dan saudara/i yang turut serta dalam penulisan laporan ini sehingga dapat terselesaikan se
suai dengan yang diharapkan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan dan kelemahan, b
aik dari segi pemakaian tanda baca, penulisan huruf, penulisan kalimat, dan penggunaan bahasa. U
ntuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun,
sehingga menjadi pelajaran bagi kami kedepannya.

Medan, 30 April 2023


DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................................................4

A.Latar Belakang.............................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4

C. Tujuan Masalah..........................................................................................................................5

D. Manfaat........................................................................................................................................5

BAB II...................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..................................................................................................................................6

A. Defenisi Penyakit Kronis.........................................................................................................6

B. Etiologi Penyakit Kronis..........................................................................................................6

C. Fase Penyakit Kronis...............................................................................................................7

D. Katerogi penyakit kronis.........................................................................................................8

E. Manifestasi Klinis Penyakit Kronis........................................................................................8

F. Pencegahan penyakit kronis....................................................................................................8

G. Dampak penyakit kronis terhadap pasien.........................................................................9

H. Perilaku klien dengan penyakit kronis.............................................................................10

I. Tinjaun Kasus.........................................................................................................................11

BAB III...............................................................................................................................................13

PENUTUP..........................................................................................................................................38

A. Kesimpulan.............................................................................................................................38

B. Saran........................................................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................39
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Penyakit kronis merupakan ancaman serius bagi kesehatan di negara-negara berkembang. Pa


da negara-negara berkembang lainnya, kematian dan kecacatan dari penyakit kronis sekarang persen
tasenya melebihi dari penyakit-penyakit menular yang terdiri dari 49%, dibandingkan dengan sekitar
40% untuk penyakit menular dan 11% untuk cedera. Dominasi penyakit kronis di Negara berkemba
ng ini tidak juga diakui kalangan ahli kesehatan (Nugent, 2008).

Di Indonesia, penyakit kronis menjadi penyebab kematian terbanyak. Berdasarkan data Depar
temen Kesehatan Republik Indonesia (2016), proporsi angka kematian akibat penyakit tidak menular mening
kat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007. Penyebab kem
atian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker,
dan PPOK. Sakit kronis sifatnya lebih tahan lama, bisa berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Pengobatan penyakit kronik seringkali memakan waktu lama dan memerlukan biaya besar. Beberapa
jenis penyakit tidak menular adalah penyakit kronik yang dapat mengganggu ekonomi penderita dan keluarg
anya. Selain itu, salah satu dampak komplikasi yang dapat terjadi adalah kecacatan termasuk kecacatan perm
anen.Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengobati faktor-faktor yang menjaga dan mempe
rburuk pengalaman rasa sakit agar dapat mengurangi penderitaan manusia, biaya perawatan penyembuhan m
enjadi lebih efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian dari penyakit kronik?


2. Apa yang menjadi etiologi pada penyakit kronik?
3. Apa saja fase penyakit kronik ?
4. Apa itu kategori dari penyakit klinik?
5. Apa itu manifestasi pada penyakit kronik?
6. Apa saja pencegahan yang terdapat pada penyakit kronik?
7. Apa saja dampak dari penyakit kronik terhadap pasien ?
8. Apa yang menjadi perilaku klien dengan penyakit kronik?

C. Tujuan Masalah

1. Mahasiswa mampu mengetahui apa itu pengertian dari penyakit kronik


2. Mahasiswa mampu mengetahui apa itu yang menjadi etiologi pada penyakit kronik
3. Mahasiswa mampu mengetahui apa saja fase penyakit kronik
4. Mahasiswa mampu mengetahui apa saja kategori dari penyakit klinik
5. Mahasiswa mampu mengetahui apa saja manifestasi pada penyakit kronik
6. Mahasiswa mampu mengetahui apa saja pencegahan yang terdapat pada penyakit kronik.
7. Mahasiswa mampu mengetahui dampak dari penyakit kronik terhadap pasien
8. Mahasiswa mampu mengetahui apa yang menjadi perilaku klien dengan penyakit kronik

D. Manfaat

1. Mengetahui apa itu pengertian dari penyakit kronik


2. Mengetahui apa itu yang menjadi etiologi pada penyakit kronik
3. Mengetahui apa saja fase penyakit kronik
4. Mengetahui apa saja kategori dari penyakit klinik
5. Mengetahui apa saja manifestasi pada penyakit kronik
6. Mengetahui apa saja pencegahan yang terdapat pada penyakit kronik
7. Mengetahui dampak dari penyakit kronik terhadap pasien
8. Mengetahui apa yang menjadi perilaku klien dengan penyakit kronik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Penyakit Kronis


Penyakit kronis merupakan gangguan kesehatan dengan proses penyakit yang lama d
an membutuhkan pengobatan dan pengawasan dalam waktu jangka yang lama yang dimana
kondisi kronis ini menimbulkan berbagai keterbatasan pada penderitanya (Smeltzer & Bare,
2002 )
Sakit kronis adalah keadaan sakit yang berlangsung lama, sakit yang tidak berakhir s
ekitar enam bulan bisa dikatakan kronis, yang dimana sakit kronis dapat melumpuhkan seseo
rang selama sisa hidupnya bahkan mengarah ke kematian (Heru, 2006).
Penyakit kronis merupakan penyakit yang generative yang berkembang atau bertahan
dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan. Orang yang menderita p
enyakit kronis cenderung memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Rasa sakit yang diderita a
kan mengganggu aktivitas sehari-hari,tujuan dalam hidup,dan kualitas tidurnya. Penyakit kro
nis merupakan penyakit dengan ciri bersifat menetap, menyebabkan ketidakmampuan pada p
enderitanya,dan untuk menyembuhkan penderitanya perlu melakukan perawatan dalam perio
de waktu yang lama (Lubkin & Larsen Dwi 2016).
Dalam penanganan penyakit kronik, tujuan penanganan adalah memberikan perawata
n yang berguna untuk mengatasi gejala penyakit kronik, artinya dalam merawat klien dengan
penyakit kronik kita harus berfokus pada bagaimana supaya klien dapat melakukan fungsi pa
da level yang optimal secara fisik, sosial, spiritual, dan psikologis. Pencapaian tujuan peraw
atan pada penyakitt kronik dilihat melalui peningkatan kualitas hidup klien dan penurunan m
odibitas (ketidakmampuan). Tujuan lain dari keperawatan penyakit kronik adalah untuk mem
ungkinkan klien meninggal dalam damai, tujuan ini adalah tujuan realistic yang harus disadar
i oleh perawat pemberi layanan.

B. Etiologi Penyakit Kronis

Penyakit kronis dapat diderita oleh semua kelompok usia, tingkat sosial ekonomi, d
an budaya. Penyakit kronis cenderung menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen yan
g memperlihatkan adanya penurunan atau menghilangnya suatu kemampuan untuk menjala
nkan berbagai fungsi, terutamamuskuloskletal dan organ-organ pengindraan.
Ada banyak faktor yang menyebabkan penyakit kronis dapat menjadi masalah keseh
atan yang banyak ditemukan hampir di seluruh negara, di antaranya kemajuan dalam bidang
kedokteran modern yang telah mengarah pada menurunnya angka kematian dari penyakit in
feksi dan kondisi serius lainnya, nutrisi yang membaik dan peraturan yang mengatur kesela
matan di tempat kerja yang telah memungkinkan orang hidup lebih lama, dan gaya hidup ya
ng berkaitan dengan masyarakat modern yang telah meningkatkan insiden penyakit kronis
(Smeltzer & Bare, 2010).

C. Fase Penyakit Kronis

Menurut Smeltzer & Bare (2010), ada sembilan fase dalam penyakit kronis, yaitu ;

1. Fase pra-trajectory adalah risiko terhadap penyakit kronis karena faktor-faktor ge


netik atau perilaku yang meningkatkan ketahanan seseorang terhadap penyakit kr
onis.
2. Fase trajectory adalah adanya gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis. Fase
ini sering tidak jelas karena sedang dievaluasi dan sering dilakukan pemeriksaan d
iagnostik.
3. Fase stabil adalah tahap yang terjadi ketika gejala-gejala dan perjalanan penyakit t
erkontrol. Aktivitas kehidupan sehari-hari tertangani dalam keterbatasan penyakit.
4. Fase tidak stabil adalah periode ketidakmampuan untuk menjaga gejala tetap terk
ontrol atau reaktivasi penyakit. Terdapat gangguan dalam melakukan aktivitas seh
ari-hari.
5. Fase akut adalah fase yang ditandai dengan gejala-gejala yang berat dan tidak dap
at pulih atau komplikasi yang membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk pena
nganannya.
6. Fase krisis merupakan fase yang ditandai dengan situasi kritis atau mengancam ji
wa yang membutuhkan pengobatan atau perawatan kedaruratan.
7. Fase pulih adalah keadaan pulih kembali pada cara hidup yang diterima dalam bat
asan yang dibebani oleh penyakit kronis.
8. Fase penurunan adalah kejadian yang terjadi ketika perjalanan penyakit berkemba
ng disertai dengan peningkatan ketidakmampuan dan kesulitan dalam mengatasi g
ejala- gejala.
9. Fase kematian adalah tahap terakhir yang ditandai dengan penurunan bertahap ata
u cepat fungsi tubuh dan penghentian hubungan individual.

D. Katerogi penyakit kronis

Menurut Christensen et al. (2006) ada 3 kategori penyakit kronis :

1. Lived with illnesses. Pada kategori ini individu diharuskan beradaptasi dan me
mpelajari kondisi penyakitnya selama hidup dan biasanya tidak mengalami kehid
upan yang mengancam. Penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah diabete
s, asma, arthritis, dan epilepsy.
2. Mortal illnesses. Pada kategori ini secara jelas kehidupan individu terancam dan in
dividu yang menderita penyakit ini hanya bisa merasakan gejala-gejala penyakit d
an ancaman kematian. Penyakit dalam kategori ini adalah kanker dan penyakit kar
diovaskuler.
3. At risk illnesses. Kategori penyakit ini sangat berbeda dari dua kategori sebelumny
a. Pada kategori ini tidak ditekankan pada penyakitnya, tetapi pada risiko penyakit
nya. Penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah hipertensi dan penyakit ya
ng berhubungan dengan hereditas.

E. Manifestasi Klinis Penyakit Kronis

Karakteristik penyakit kronis adalah penyebabnya yang tidak pasti, memiliki faktor risiko y
ang multiple, membutuhkan durasi yang lama, menyebabkan kerusakan fungsi atau ketidak
mampuan, dan tidak dapat disembuhkan secara sempurna (Smeltzer & Bare, 2010). Tanda-t
anda lain penyakit kronis adalah batuk dan demam yang berlangsung lama, sakit pada bagia
n tubuh yang berbeda, diare berkepanjangan, kesulitan dalam buang air kecil, dan warna ku
lit abnormal (Heru, 2007)

F. Pencegahan penyakit kronis


Ada 3 tingkat pencegahan dalam penyakit kronik menurut (Asmadi,2008)
1. Pencegahan Primer
Pencegahan yang dilakukan sebelum terjadi patogenetik. Tujuannya adalah untuk menc
egah penyakit dan trauma.
Jenis pelayanan dalam pencegahan primer yaitu :
a. Program imunisasai
b. Konseling : berhenti merokok dan minum minuman beralkohol
c. Dukungan nutrisi
d. Keamanan di dalam dan sekitar rumah
e. Manajemen stress
f. Penggunaan medikasi yang tepat
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan yang dilakukan pada fase awal patogenetik yang bertujuan untuk mendetek
si dan melakukan intervensi guna menghentikan penyakit pada tahap dini.
Jenis pelayanan dalam pencegahan sekunder :
a. Kontrol hipertensi
b. Deteksi dan pengobatan penyakit
c. Screening
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan yang terdiri atas upaya mencegah atau mengatasi ketidakmampuan serta me
mbantu pemulihan pasien yang tidak mampu agar dapat optimal kembali.
Jenis pelayanan dalam pencegahan Tersier :
Mencegah berkembangnya gejala dengan memfasilitasi rehabilitasi dan membatasi keti
dakmampuan akibat kondisi kronis.

G. Dampak penyakit kronis terhadap pasien

Dampak yang dapat ditimbulkan dari penyakit kronik terhadap klien diantarany
a (Purwaningsih dan kartina, 2009) adalah :
1. Dampak psikologis
Dampak ini dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, yaitu :
a. Klien menjadi pasif
b. Tergantung
c. Kekanak-kanakan
d. Merasa tidak nyaman
e. Bingung
f. Merasa menderita
2. Dampak somatic
Dampak somatic adalah dampak yang ditimbulkan oleh tubuh karena keadaan pe
nyakitnya. Keluhan somatic sesuai dengan keadaan penyakitnya.

3. Dampak terhadap gangguan seksual


Merupakan akibat dari perubahan fungsi secara fisik (kerusakan organ) dan perubahan
secara psikologis (persepsi klien terhadap fungsi seksual)
4. Dampak gangguan aktivitas
Dampak ini akan mempengaruhi hubungan sosial sehingga hubungan social dapat tergan
ggu baik secara total maupun sebagian.

H. Perilaku klien dengan penyakit kronis

Ada beberapa respon emosional yang muncul pada pasien atas penyakit kronis yang diderit
anya oleh klien atau individu (Purwaningsih dan kartina, 2009), yaitu:

1. Penolakan
Merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis seperti jantung, str
oke dan kanker. Atas penyakit yang dideritanya ini, pasien akan memperlihatkan sikap
seolah-olah penyakit yang diderita tidak terlalu berat (menolak untuk mengakui bahwa
penyakit yang diderita sebenarnya berat) dan menyakini bahwa penyakit kronis ini akan
segera sembuh dan hanya akan memberi efek jangka pendek (menolak untuk mengakui
bahwa penyakit kronis ini belum tentu dapat disembuhkan secara total dan menolak unt
uk mengakui bahwa ada efek jangka panjang atas penyakit ini, misalnya perubahan bod
y image).
2. Cemas
Setelah muncul diagnosa penyakit kronis, reaksi kecemasan merupakan sesuatu yang u
mum terjadi. Beberapa pasien merasa terkejut atas reaksi dan perubahan yang terjadi me
micu reaksi cemas pada individu dengan penyakit kanker.pada dirinya bahkan membaya
ngkan kematian yang akan terjadi padanya. Bagi individu yang telah menjalani operasi j
antung, rasa nyeri yang muncul di daerah dada, akan memberikan reaksi emosional terse
ndiri. Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat akan
3. Depresi

Depresi juga merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis. Kura
ng lebih sepertiga dari individu penderita stroke, kanker dan penyakit jantung mengala
mi depresi.

I. Tinjaun Kasus

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Penyakit kronis merupakan gangguan kesehatan dengan proses penyakit yang lama dan
membutuhkan pengobatan dan pengawasan dalam waktu jangka yang lama yang diman
a kondisi kronis ini menimbulkan berbagai keterbatasan pada penderitanya.
2) Penyakit kronis merupakan penyakit yang generative yang berkembang atau bertahan d
alam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan. Orang yang menderi
ta penyakit kronis cenderung memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Rasa sakit yang
diderita akan mengganggu aktivitas sehari-hari,tujuan dalam hidup,dan
3) kualitas tidurnya. Penyakit kronis merupakan penyakit dengan ciri bersifat menetap, m
enyebabkan ketidakmampuan pada penderitanya,dan untuk menyembuhkan penderitan
ya perlu melakukan perawatan dalam periode waktu yang lama
4) Penyakit kronis dapat diderita oleh semua kelompok usia, tingkat sosial ekonomi, dan
budaya. Penyakit kronis cenderung menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen ya
ng memperlihatkan adanya penurunan atau menghilangnya suatu kemampuan untuk m
enjalankan berbagai fungsi, terutama muskuloskletal dan organ-organ pengindraan.
B. Saran

Kesehatan adalah harta yang penting dalam kehidupan kita, maka itu selayakn
ya kita menjaga Kesehatan dari kerusakan dan penyakit. Dasar untuk mnecegah yaitu
mengurangi dari penggunaan rokok yang merupakan sumber utama maksudnya radik

11
al bebas dalam tubuh. Menghentikan kebiasaan merokok dapat mengurangi resiko ter
jadi bronchitis kronis.

DAFTAR PUSTAKA

Aidin, Yustan. 2014. Tele-Nursing Dalam Meningkatkan Kepatuhan Pelaksanaan Pengorbanan Pa


da Pasien Penyakit Kronis. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Di Ponegoro

Asmadi.2013. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Lubkin & Larsen Dwi .2016. Komplikasi Penyakit Kronik Indonesia. J Nurs Heal Sci. Volume 1 N

Smeltzer & Bare.2015. Keperawatan Medical Bedah Vol.2. Philadelpia :Linppincot William & Will
kin

Toto, Abdul.(2015). Asuhan Keperawatan Pada Sistem Perkemihan. Jakarta : Trans


Info Media

Yuliana, Lina. (2013). Karya Tulis Ilmiah Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Dis
charge Planning Pasien Di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung. Diakses pada tangg
al 02 Desember 2018.

12
13

Anda mungkin juga menyukai