Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri 1 Cot Girek

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Struktur Atom dan Sistem Periodik


Alokasi Waktu : 9 x 45 menit (3 x pertemuan)

A.Kompetensi Inti:

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
kimia teknologi rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian kimia
teknologi rekayasa

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Menyadari keteraturan dalam semua interaksi persenyawaan kimia sebagai wujud
kekuasaan Tuhan YME
1.3 Menyadari keberadaan energi yang tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan oleh
manusia sebagai wujud kekuasaan Tuhan YME
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan
serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
3.2 Mengkorelasikan struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk menentukan
letak unsur dalam tabel periodik
a. Mendiskripsikan perkembangan teori atom
b. Mendeskripsikan partikel dasar penyusun atom
c. Menentukan nomor massa dan nomor atom serta hubungannya dengan jumlah
elektron, proton dan netron
d. Menentukan isotop, isobar dan isoton
4.2 Menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi electron
a. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang perkembangan teori atom
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan perkembangan teori atom
2. Menjelaskan partikel dasar penyusun atom
3. Menentukan jumlah proton, elektron dan netron
4. Menentukan Isotop, Isobar dan Isoton
D. Materi Pelajaran
1. Perkembangan teori atom
2. Nomor atom dan nomor massa
3. Konfigurasi elektron
4. Golongan dan periode
5. Massa atom relatif
6. Isotop, isobar, isoton
E. Metode Pembelajaran
1. Model : Jigsow, Discovery Learning
2. Pendekatan : Scientific
3. Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, inkuiri
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar (cetak) dan elektronik, rujukan
2. Alat/Bahan : LCD, Lembar Kerja Siswa
3. Sumber belajar:
Khamidinal,Wahyuningsih Tri, Premono Shidiq.2006. Kimia SMA Kelas X. Yogyakarta
PT.Pustaka Insan Madani
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA kelas X. Jakarta. Erlangga.
Rahayu, Iman. 2009. Praktis Belajar Kimia Untuk Kelas X SMA. Jakarta: Depdiknas.
Sudarmo Unggul. 2013. Kimia untuk SMA Kelas X Erlangga, Jakarta.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Siswa menjawab salam dari guru 15 menit
b. Membuka pembelajaran yang akan berlangsung, yaitu
tentang perkembangan teori atom dengan memberikan
pertanyaan:
1) Pernahkah anda mendengar tentang istilah atom?
2) Menurut anda apakah atom itu? ”
c. Pemusatan perhatian siswa dengan menginformasikan
materi yang akan dipelajari dengan menyampaikan
pernyataan tentang atom “Mempelajari atom sebenarnya
kita mempelajari salah satunya tentang sesuatu yang
menyusun tubuh kita”
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
Inti Mengamati 105 menit
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan hasil
ulangan sebelumnya
b. Setiap siswa dalam kelompok diberikan materi dan
masing-masing ditugaskan dengan sub bagian yang
berbeda tentang perkembangan, kelemahan dan kelebihan
teori-teori atom.
c. Setiap siswa anggota kelompok mempelajari sub materi
yang ditugaskan dengan mengkaji literatur tentang
perkembangan, kelemahan dan kelebihan teori-teori atom.
d. Siswa mengamati gambar perkembangan teori atom yang
ditayangkan oleh guru
e. Setiap kelompok dibagikan LKS untuk dibahas didalam
kelompok
f. Siswa membaca buku tentang perkembangan teori atom,
kelemahan dan kelebihan teori-teori atom.
Menanya
g. Mengajukan pertanyaan yang akan merangsang siswa
untuk dapat mendefinisikan masalah menggunakan
kalimatnya sendiri. Permasalahan dinyatakan dengan
parameter yang jelas.
h. Siswa melakukan Tanya jawab sehubungan dengan
masalah dari ditayangkan gambar dan hasil kajian yang
telah diamati, agar dapat membahas tugas yang ada di
dalam LKS
Pengumpulan Data
i. Setiap kelompok mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber belajar tentang perkembangan teori atom,
kelemahan dan kelebihan dari masing-masing teori atom.
j. Berdiskusi membahas tugas di LKS yang berhubungan
dengan perkembangan teori atom, kelemahan dan
kelebihan dari masing-masing teori atom.
Mengasosiasikan
k. Setiap siswa dari semua kelompok berkumpul dalam
kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub
bagian mereka masing-masing.
l. Setelah mendiskusikannya, tiap siswa tim ahli kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajarkan teman satu
kelompok.
m. Setiap kelompok menafsirkan gambar model-model atom
untuk menjelaskan kelemahan dan kelebihan masing-
masing teori atom.
Mengkomunikasikan
n. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
o. Memberikan kesempatan bagi kelompok lain untuk
memberikan tanggapan atau saran terhadap penyajian hasil
diskusi kelompok
p. Memberikan penguatan terhadap hasil diskusi kelompok
Penutup a. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan 15 menit
bantuan guru.
b. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja terbaik
c. Bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran
hari ini.
d. Pemberian tugas
e. Pemberian informasi untuk pertemuan berikutnya
f. Melaksanakan evaluasi

2. Pertemuan 2

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Siswa menjawab salam 15 menit
b. Absen siswa
c. Mengingat kembali materi yang lalu dengan memberikan
pertanyaan : “jelaskan teori atom dalton?
d. Pemusatan perhatian siswa dengan menginformasikan
materi yang akan dipelajari dengan bertanya tentang teori
atom: “atom terdiri dari partikel-partikel penyusun ayom,
yaitu?”
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
Inti Mengamati 95 menit
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen.
b. Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing.
c. Siswa mengamati berbagai Partikel penyusun inti atom dan
kofigurasi elektron
d. Siswa membaca buku dan literatur lainnya tentang Partikel
penyusun inti atom dan kofigurasi elektron
Menanya
e. Siswa mengajukan beberapa pertanyaan tentang Partikel
penyusun inti atom dan kofigurasi elektron
f. Siswa mengajukan pertanyaan mengapa terjadi Partikel
penyusun inti atom dan kofigurasi elektron
g. Siswa mengajukan pertanyaan bagaimana proses Partikel
penyusun inti atom dan kofigurasi elektron
Pengumpulan Data
h. Setiap kelompok mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber belajar tentang Partikel penyusun inti atom dan
kofigurasi elektron
i. Berdiskusi membahas tugas di LKS yang berhubungan
dengan Partikel penyusun inti atom dan kofigurasi elektron
j. Setiap kelompok menulisan Partikel penyusun inti atom dan
kofigurasi elektron
Mengasosiasikan
k. Setiap kelompok berdiskusi untuk memecahkan masalah
yang diberikan guru yaitu mengelompokkan Partikel
penyusun inti atom dan kofigurasi elektron
l. Setiap kelompok menganalisis Partikel penyusun inti atom
dan kofigurasi elektron
m. Setiap kelompok menyimpulkan hasil analisis data
Mengkomunikasikan
n. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
o. Memberikan kesempatan bagi kelompok lain untuk
memberikan tanggapan atau saran terhadap penyajian hasil
diskusi kelompok
p. Memberikan penguatan terhadap hasil diskusi kelompok
Penutup a. Bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 25 menit
b. Bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran
hari ini
c. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja terbaik
d. Pemberian tugas
e. Pemberian informasi untuk pertemuan berikutnya
f. Melaksanakan evaluasi

3. Pertemuan 3

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Siswa menjawab salam 15 menit
b. Absen siswa
c. Mengingat kembali materi yang lalu dengan memberikan
pertanyaan : “mekanika kuantum di kemukaakan oleh?”
d. Pemusatan perhatian siswa dengan menginformasikan
materi yang akan dipelajari dengan bertanya tentang sistem
periodik: “mempelajari sistem periodik sangat penting,
untuk dapat mengetahui sifat-sifat unsur. Seperti apa sih
sistem periodik itu?”
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
Inti Mengamati 95 menit
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen.
b. Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing.
c. Siswa mengamati berbagai kerangka sistem periodik
d. Siswa membaca buku dan literatur lainnya tentang sistem
periodik dan isotop, isobar dan isoton
Menanya
e. Siswa mengajukan beberapa pertanyaan tentang sistem
periodik
f. Siswa mengajukan pertanyaan bagaimana menetukan
perbedaan isotop, isobar dan isoton
g. Siswa mengajukan pertanyaan bagaimana proses
menentukan sistem periodik dan isotop, isobar dan isoton
Pengumpulan Data
h. Setiap kelompok mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber belajar tentang sistem periodik dan isotop, isobar
dan isoton
i. Berdiskusi membahas tugas di LKS yang berhubungan
dengan sistem periodik dan isotop, isobar dan isoton
j. Setiap kelompok menulisan isotop, isobar dan isoton,
beserta contohnya
Mengasosiasikan
k. Setiap kelompok berdiskusi untuk memecahkan masalah
yang diberikan guru
l. Setiap kelompok menganalisis isotop, isobar dan isoton
m. Setiap kelompok menyimpulkan hasil analisis data
Mengkomunikasikan
n. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
o. Memberikan kesempatan bagi kelompok lain untuk
memberikan tanggapan atau saran terhadap penyajian hasil
diskusi kelompok
p. Memberikan penguatan terhadap hasil diskusi kelompok
Penutup g. Bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 25 menit
h. Bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran
hari ini
i. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja terbaik
j. Pemberian tugas
k. Pemberian informasi untuk pertemuan berikutnya
l. Melaksanakan evaluasi
H. Penilaian
1. Jenis /teknik penilaian: penugasan, observasi, tes tertulis
2. bentuk instrument: PR, sikap, uraian
3. Instrumen
Lembar Kegiatan Siswa 1
Judul : Perkembangan Teori Atom
Tujuan/Indikator : 1. Menjelaskan perkembangan teori atom,
2. Menggambarkan model atom dalton, thomson, rutherford
Dasar Teori :
Berdasarkan berbagai penemuan, John Daltol merumuskan teori atom yang pertama
sekitar tahun 1803-1807 yang mengatakan atom adalah setiap unsur terdiri atas partikel yang tak
bisa terbagi. Pada tahun 1900, J.J Thomson mengajukan model atom yang menyerupai roti
kismis. Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron bagaikan
kismis dalam roti kismis. Pada tahun 1911, Rutherford dapat menjelaskan penghamburan sinar
alfa dengan mengajukan gagasan tentang inti atom. Menurut Rutherford sebagian dari massa dan
muatan positif atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti atom
(purba, 2006).
Petunjuk kerja/Kegiatan :
1. Duduklah dalam kelompok yang telah dibagikan sebelumnya.
2. Bacalah buku paket tentang perkembangan teori atom.
3. Diskusikanlah dengan teman-teman kelompokmu, dan selesaikanlah soal-soal berikut ini.
4. Cocokkanlah isi tabel berikut dengan jawaban yang tepat, dengan mengisi titik-titik di
samping kanan tabel berikut.

Pernyataan Jawaban
1. Bagian terkecil dari suatu unsur yang a. Jonh Dalton
masih mempunyai sifat-sifat unsur itu.
2. Elektron ditemukan oleh J.J Thomson b. Atom
melalui percobaan 1. .................
3. Gambar disamping c. Tabung sinar katoda 2. .................
merupakan model atom? 3. .................
4. .................
5. .................
4. Tabung sinar katoda dengan medan listrik d. 6. .................
yang tegak lurus dengan arah sinar katoda
dan medan magnetik luar.

5. Gambar di samping e. Atom tersusun atas inti atom yang


adalah bermuatan positif sebagai pusat
massa dan dikelilingi elektron-
elektron yang bermuatan negatif.
6. Atom terdiri dari materi bermuatan f.
positif dan didalamnya tersebar elektron
bagaikan kismis dalam roti kismis
Lembar Kegiatan Siswa 2
Judul : proton, elektron dan neutron
Tujuan/Indikator : menentukan jumlah proton, elektron dan neutron
Dasar Teori :
Lengkapi Nomor massa, nomor atom, jumlah proton, netron dan electron !

Atom /
A Z Proton Netron Elektron
Ion
31
15 P

40
19 K

24 +2
12 Mg

32 −2
16 S

24
11 Na

30
15 P+4

Kunci Jawaban

Atom /
A Z Proton Netron Elektron
Ion
31
15 P 31 15 15 31 – 15 = 16 15

40
19 K 40 19 19 40 – 19 = 21 19

24 +2
12 Mg 24 12 12 24 – 12 = 12 12 – 2 = 10

32 −2
16 S 32 16 16 32 – 16 = 16 16 + 2 = 18
24
11 Na 24 11 11 24 – 11 = 13 11

30 +4
15 P 30 15 15 30 – 15 = 15 15 – 4 = 11
Lembar Kegiatan Siswa

Judul : Perkembangan Sistem Periodik Unsur


Tujuan/Indikator : Untuk menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur.
Dasar Teori :

Petunjuk kerja/Kegiatan :
5. Duduklah dalam kelompok yang telah dibagikan sebelumnya.
6. Bacalah buku paket tentang perkembangan perkembangan unsur periodik.
7. Diskusikanlah dengan teman-teman kelompokmu, dan selesaikanlah soal-soal berikut ini.
8. Cocokkanlah isi tabel berikut dengan jawaban yang tepat, dengan mengisi titik-titik di
samping kanan tabel berikut.

Newlands Triade Doberener

H.G.J Moseley

Mendelev

No Teori Penemu
Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan persamaan
sifatnya dan diurutkan massa atomnya, dimana setiap
1 ........
kelompok terdiri dari tiga unsur yang ditengah
merupakan rata-rata dari massa unsur yang ditepi.
Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa
2 atomnya, maka sifat unsur akan berulang secara ......
periodik.
3 Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor .......
atom, maka sifat unsur akan berulang secara
periodik.
Unsur-unsur disususun berdasarkan kenaikan massa
4 atom, maka sifat unsur tersebut akan berulang setelah .......
unsur kedelapan.
Kunci Jawaban
No Teori Penemu
Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan persamaan
sifatnya dan diurutkan massa atomnya, dimana setiap
1 Triade Doberener
kelompok terdiri dari tiga unsur yang ditengah
merupakan rata-rata dari massa unsur yang ditepi.
Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa
2 atomnya, maka sifat unsur akan berulang secara Mendelev
periodik.
Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor
3 atom, maka sifat unsur akan berulang secara H.G.J Moseley
periodik.
Unsur-unsur disususun berdasarkan kenaikan massa
4 atom, maka sifat unsur tersebut akan berulang setelah Newlands
unsur kedelapan.

Soal kuis
a. Bentuk instrumen pengetahuan
1. Tentukan jumlah proton, netron dan elektron dari :
98 108 222
a. 43
Tc b. 47
Ag c. 86
Rn
2. Kelompokkan unsur berikut ke dalam isotop, isoton, isobar :
27 39 28 40 40
13 Al, 19 K, 14 Si, 18 Ar, 19 K
Pedoman penskoran tes tertulis :
NO KUNCI JAWABAN SKOR
1 a. p = 43 n = 98 – 43 = 55 e= 3
43
b. p = 47 n = 108 – 47 = 61 e= 3
47
c. p = 86 n = 222 – 86 = 136 e= 3
86
2 39 40 2
a. Isotop : 19 K dengan 19 K
40 40 2
b. Isobar : 18 Ar dengan 19 K
27 28 2
c. isoton : 13 Al dengan 14 Si
Jumlah skor 15

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN SIKAP

Aspek yang dinilai


Nama Jumlah Krit
No. Kerjasama dalam Kejuju
Siswa Perhatian Peran serta skor eria
kelompok ran

1.

2.

3.

Pedoman penilaian sikap : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi

PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Mata Ajar : …………………………………………………..
Nama Tugas : …………………………………………………..
Alokasi Waktu : …………………………………………………..
Nama Peserta Didik : …………………………………………………..
Kelas / SMT : …………………………………………………..
NO KELOMPOK ASPEK PENILAIAN SKOR (1-5)*
1 Cara mempresentasi
a. Kejelasan bahasa
b. Mudah dipahami
c. Menarik
2 Bahan presentasi:
a. Sesuai konsep
b. Menarik
c. inovatif
3 Menanggapi masukan/pertanyaan
TOTAL SKOR
Catatan: *) Skor diberikan dengan rentang skor 1(satu) sampai dengan 5 (lima), dengan
ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses presentasi
1 = tidak baik 3 = cukup baik 5 = samgat baik
2 = kurang baik 4 = baik

LEMBAR OBSERVASI SISWA


N Skor Rubrik / Kriteria
Kegiatan
O 1 2 3 4
1 Pendahuluan 1. Tidak ada siswa yang menjawab
a. Siswa menjawab salam 2. ≤5 siswa yang menjawab
3. ≥6≤20 siswa yang menjawab
4. ≥21 siswa yang menjawab
b. Siswa memperhatikan guru 1. Tidak ada siswa yang
ketika membuka pelajaran memperhatikan
2. ≤5 siswa yang memperhatikan
3. ≥6≤20 siswa yang memperhatikan
4. ≥21 siswa yang memperhatikan
c. Siswa menjawab pertanyaan 1. Tidak ada siswa yang menjawab
pada kegiatan apersepsi 2. ≤5 siswa yang menjawab
3. ≥6≤20 siswa yang menjawab
4. ≥21 siswa yang menjawab
d. Siswa menjawab pertanyaan 1. Tidak ada siswa yang menjawab
pada kegiatan motivasi 2. ≤5 siswa yang menjawab
3. ≥6≤20 siswa yang menjawab
4. ≥21 siswa yang menjawab
e. Siswa memperhatikan guru 1. Tidak ada siswa yang
menjelaskan tujuan memperhatikan
pembelajaran 2. ≤5 siswa yang memperhatikan
3. ≥6≤20 siswa yang memperhatikan
4. ≥21 siswa yang memperhatikan
2 Kegiatan Inti 1. Tidak ada siswa membaca
a. Siswa membaca buku dan 2. ≤5 siswa yang membaca
literature lainnya 3. ≥6≤20 siswa yang membaca
4. ≥21 siswa yang membaca
a. Siswa mengerjakan LKS yang 1. Tidak ada siswa yang
diberikan oleh guru mengerjakan LKS
2. ≤5 siswa yang mengerjakan LKS
3. ≥6≤20 siswa yang mengerjakan
LKS
4. ≥21 siswa yang mengerjakan LKS
b. Siswa mengerjakan tugas 1. Tidak ada siswa yang
secara bersama-sama dalam mengerjakan tugas dalam
kelompok kelompok
2. ≤5 siswa yang mengerjakan tugas
dalam kelompok
3. ≥6≤20 siswa yang mengerjakan
tugas dalam kelompok
4. ≥21 siswa yang mengerjakan
tugas dalam kelompok
c. Siswa berdiskusi/bertanya 1. Tidak ada siswa yang berdiskusi
dengan anggota kelompok 2. ≤5 siswa yang berdiskusi
3. ≥6≤20 siswa yang berdiskusi
4. ≥21 siswa yang berdiskusi
d. Siswa mempresentasikan hasil 1. Tidak ada perwakilan kelompok
diskusi didepan kelas yang mempresentasikan
2. 1 kelompok yang
mempresentasikan
3. 2 kelompok yang
mempresentasikan
4. Semua kelompok
mempresentasikan
e. Siswa dari kelompok lain 1. Tidak ada siswa yang bertanya
bertanya dan menanggapi 2. ≤5 siswa yang bertanya
3. ≥6≤20 siswa yang bertanya
4. ≥21 siswa yang bertanya
3 Kegiatan Penutup 1. Tidak ada siswa yang menyimak
a. Siswa menyimak 2. ≤5 siswa yang menyimak
penguatan materi yang 3. ≥6≤20 siswa yang menyimak
disampaikan guru 4. ≥21 siswa yang menyimak
1. Tidak ada siswa yang
b. Siswa dapat meyimpulkan
menyimpulkan materi 2. ≤5 siswa yang menyimpulkan
pelajaran 3. ≥6≤20 siswa yang menyimpulkan
4. ≥21 siswa yang menyimpulkan
1. Tidak ada siswa yang menjawab
c. Ketekunan dan kejujuran sendiri
siswa dalam menjawab 2. ≤5 siswa yang menjawab sendiri
soal 3. ≥6≤20 siswa yang menjawab
sendiri
4. ≥21 siswa yang menjawab sendiri
Uraian Materi
Perkembangan Teori Atom
Teori atom selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan
penemuan baru. teori atom telah berkembang sejak abad sebelum masehi dan menjadi
pertanyaan besar di kalangan para ahli filsafat yunani. Demokritus berpendapat bahwa suatu
materi bersifat diskontinu, jika dibelah terus menerus akan diperoleh materi yang lebih kecil lagi.
bagian terkecil yang tidak bisa dibagi lagi disebut dengan atom. Oke, mari kita lihat teori- teori
tentang atom
A. Teori Atom Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang
atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum proust). Lavosier mennyatakan bahwa  “Massa total
zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan
Prouts menyatakan bahwa “ Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”.
Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Gambar 1. Atom Dalton


Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru.
B. Teori Atom J. J. Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J.
Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode
merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan
anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel
penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif,
maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron
tersebut. Dari penemuannya tersebut,Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton
dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson yang menyatakan
bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif
elektron”
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji
jambu menggambarkan elektron yang tersebar merata dalam bola daging jambu yang pejal, yang
pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal.
Gambar 2. Atom Thomson
C. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan
percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya
telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus,
berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut
sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau
dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan
pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada
penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu
diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala
yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam
atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000
lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan model atom rutherford yang menyatakan
bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel
netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.

Gambar 3. Atom Rhuterford


D. Teori Atom Bohr                                                              
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan
atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom.
Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford
dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada
energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan
planck,
E2 – E1 = hf
1. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut
merupakan kelipatan dari h/2p atau nh/2p, dengan n adalah bilangan bulat dan h
tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron
yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi
tingkat energinya.

Gambar 4. Atom Bohr


E. Teori Atom Modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum
Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang
dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger
memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan
batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model
atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5. Atom Modern


Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau
hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan
demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun
posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama

Partikel Dasar Penyusun Atom


1.Elektron
Setelah John Dalton (1766-1844) pada tahun 1803 mengemukakan teori atom yang pertama kali,
maka tidak lama setelah itu dua orang ilmuwan yaitu Sir Humphry Davy (1778-1829) dan
muridnya Michael Faraday (1791-1867) menemukan metode elektrolisis. Dengan metode baru
itulah akhirnya mereka menemukan bahwa atom mengandung muatan listrik.

Sifat sinar katode antaralain:


1. Merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode
2. Merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling
3. Bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif
4. Dapat memenndarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.
Massa satu elektron = e/(e/m) = (1,602 x 10ˉ¹⁹) / (1,759 x 10⁸) = 9,11x10ˉ²⁸gram

Gambar cara pengamatan William Crookes yang dilanjutkan Joseph John Thompson.

2.Proton
Jika massa elektron 0, berarti suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada
kenyataannya partikel materi mempunyai massa yang dapat diukur dan atom itu bersifat netral.
Keberadaan partikel bermuatan positif yang dikandung oleh atom diisyaratkan oleh Eugen
Goldstein (1850-1930) pada tahun 1886. Dengan ditemukannya elektron, para ilmuwan semakin
yakin bahwa dalam atom pasti ada partikel bermuatan positif untuk mengimbangi muatan negatif
dari elektron. Selain itu, jika seandainya partikel penyusun atom hanya elektron-elektron, maka
jumlah massa elektron terlalu kecil dibandingkan massa sebutir atom. Atas dasar pemikiran
tersebut maka Eugene Goldstein pada tahun 1886 melakukan eksperimen dari tabung gas yang
memiliki katode dan diberi lubang-lubang serta diberi muatan listrik.  Hasil dari percobaan
tersebut menghasilkan Sinar Anode. Sifat sinar anode antara lain :
1. Merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar baling-baling.
2. Dalam medan listrik/magnet, dibelokkan ke kutub negatif, jadi merupakan radiasi
bermuatan positif.
3. Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.

                               
        gambar percobaan Eugene Goldstein mempelajari muatan positif
3.Neutron
Setelah para ilmuwan mempercayai adanya elektron dan proton dalam atom. Maka
timbul masalah baru, yaitu jika hampir semua massa atom terhimpun pada inti, ternyata jumlah
proton dalam inti belum mencukupi untuk sesuai dengan massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada
partikel lain yang menemani proton-proton.

NOTASI ATOM, ISOTOP, ISOBAR DAN ISOTON


1. Nomor atom dan nomor massa
Inti atom mengandung proton dan netron. Nomor atom sama dengan jumlah proton didalam
inti atom sedangkan nomor massa sama dengan jumlah proton dan netron didalam inti atom.
Notasi untuk menyatakan susunan inti atom yaitu proton dan netron dialam inti atom dapat
dinyatakan sebagai berikut:
A
XZ
Ket: X = Lambang unsur
A = No massa = jumlah proton + netron
Z = No Atom = jumlah proton
Contoh soal
1. Tentukan jumlah proton, elektron dan netron dalam atom
12
X6
Jawab
Mengingat,
Nomor atom=jumlah proton dan elektron
Nomor massa=jumlah proton + netron
Maka, untuk X 12
6

P=6, e = 6, n = 12-6 = 6
2. Tentukan jumlah proton dan elektron dalam atom 30
15 P
4 +¿
¿
Jawab
Mengingat,
Nomor atom=jumlah proton dan elektron
Nomor massa=jumlah proton + netron
Untuk atom yang bermuatan, maka jika bermuatan positif (kation) artinya melepaskan
elektron maka jumlah elektronnya dikurangi
Sebaliknya jika bermuatan negatif (anion) artinya menangkap elektron maka jumlah
elektronnya ditambah
30 4 +¿
Maka untuk soal 15 P ¿ jumlah
p = 15, e = 15 - 4 =11 dan n = 30-15 = 15

2.Isotop
Isotop adalah atom unsur sama dengan nomor massa berbeda. Isotop dapat juga
dikatakan sebagai atom unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi mempunyai nomor
massa berbeda karena setiap unsur mempunyai nomor atom yang berbeda. Karbon merupakan
contoh adanya isotop. Setiap karbon mempunyai nomor atom 6 tetapi nomor massanya
berbeda-beda. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa walaupun unsurnya sama belum
tentu nomor massanya sama.

Isotop............proton sama

3. Isobar dan isoton


Isobar adalah atom unsur yang berbeda tetapi mempunyai nomor massa sama. Isoton adalah
atom unsur yang berbeda tetapi mempunyai jumlah netron sama.
Isobar.........Nomor massa sama
Isoton.........Netron sama
Contoh :
Isotop : 126C dengan 136C .......proton sama
24 24
Isobar : 11 Na dengan 12 Mg.......Nomor massa sama
Isoton : 40 39 40
20 Ca dengan 19 K ....... Jumlah 20 Ca n= 40-20=20
39
19 K n = 39-19 = 20.........Jadi n sama

SISTEM PERIODIK UNSUR


Materi sistem periodik adalah memperlihatkan pengelompokkan atau susunan unsur-
unsur dengan tujuan mempermudah dalam mempelajari sifat-sifat berbagai unsur yang berubah
secara periodik.
Perkembangan Tabel periodik
Pada abad kesembilan belas, ketika para kimiawan masih samar-samar dalam memahami
gagasan tentang atom dan molekul, dan belum mengetahui adanya elektron dan proton, mereka
menyusun tabel periodik dengan menggunakan pengetahuannya tentang massa atom.
Penyusunan unsur-unsur menurut massa atomnya dalam tabel periodik tampak logis bagi para
kimiawan yang berpendapat bahwa perilaku kimia bagaimanapun juga harus berhubungan
dengan massa atom. (Chang: 2004)
Pada tahun 1864 kimiawan Inggris John Newlands memperhatikan bahwa jika unsur-
unsur yang telah dikenal pada waktu itu disusun menurut massa atom, maka setiap unsur
kedelapan memiliki sifat-sifat yang mirip. Newlands menyebutkan hubungan yang istimewa ini
sebagai hukum oktaf. Tetapi, “hukum” ini tidak cocok untuk unsur-unsur setelah kalsium, dan
karya Newlands tidak diterima oleh masyarakat ilmiah.(Chang: 2004)
Lima tahun kemudian kimiawan Rusia Dmitri Mendeleev dan kimiawan Jerman Lothar
Meyer secara terpisah mengusulkan penyusunan tabulasi unsur-unsur lebih luas berdasarkan
keteraturannya, sifat yang berulang secara periodik. Pengolongan yang disusun oleh mendeleev
lebih baik dibandingkan yang disusun oleh Newlands karena disebabkan dua hal. Pertama, ia
menggolongkan unsur-unsur yang lebih tepat menurut sifat-sifatnya. Selain itu yang sama
pentingnya yaitu adanya kemungkinan meramal sifat-sifat beberapa unsur yang belum
ditemukan. Dengan menggunakan data dari percobaan hamburan sinar α Rutherford dapat
memperkirakan jumlah muatan positif dalam inti untuk beberapa unsur, tetapi sampai tahun 1913
tidak terdapat cara umum untuk menentukan nomor atom. Pada tahun yang sama, seorang
ilmuwan Inggris, Henry Moseley menemukan keterkaitan antara nomor dan frekuensi sinar-x
yang dihasilkan dari penembakan unsur yang sedang dikaji dengan elektron berenergi tinggi.
Dengan sedikit pengecualian, Moseley menemukan bahwa kenaikan nomor atom sama dengan
urutan kenaikan massa atom.(Chang: 2004)
Tabel periodik modern biasanya menampilkan nomor atom bersama dengan lambang
unsurnya. Konfigurasi elektron untuk membantu menjelaskan munculnya sifat-sifat fisika dan
kimia. Kegunaan dan pentingnya tabel perodik terletak pada fakta bahwa kita dapat
menggunakan pemahaman tentang sifat-sifat umum dan kecenderungan dalam golongan atau
periode untuk meramalkan sifat-sifat unsur apa pun dengan cukup tepat, walaupun unsur itu
tidak kita kenal dengan baik. (Chang: 2004)
Penggolongan Periodik Unsur-unsur
Menurut jenis sub-kulit yang terisi, unsur-unsur dapat dibagi menjadi beberapa golongan
yaitu unsur utama, gas mulia, unsur transisi (atau logam transisi), lantanida, dan aktinida. Unsur-
unsur utama adalah unsur-unsur dalam golongan 1A hingga 7A, yang semuanya memiliki
subkulit s atau p dengan bilangan kuantum utama tertinggi yang belum terisi penuh. Dengan
pengecualian pada helium, seluruh gas mulia unsur-unsur golongan 8A mempunyai subkulit p
yang terisi penuh. Logam transisi adalah unsur-unsur dalam golongan 1B dan 3B hingga 8B,
yang mempunyai subkulit d yang tidak terisi penuh atau mudah menghasilkan kation dengan
subkulit d yang tidak terisi penuh. Elaktron terluar suatu atom, yang terlibat dalam ikatan kimia
sering disebut elektron valensi (Valence electron). (Chang: 2004)
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik
Konfigurasi elektron sangat erat hubungannya dengan system periodik unsur. Seperti
telah kalian ketahui bahwa sifat-sifat unsur sangat tergantung pada jumlah elektron valensinya.
Jika jumlah elektron luar yang mengisi orbital dalam subkulit sama dengan bilangan kuantum
utama (n), maka atom unsur tersebut pasti terletak pada golongan yang sama (selain yang
berbentuk ion). Sedangkan nilai n (bilangan kuantum utama) yang terbesar menunjuk nomor
periode unsur tersebut dalam sistem periodik unsur (Chang :2004).
Sifat-sifat keperiodikan
Sistem periodik unsur disusun dengan memperhatikan sifat-sifat unsur, yang meliputi
jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan unsur-unsur dalam sistem
periodik unsur.
1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom merupakan jarak dari pusat atom (inti atom) sampai kulit elektron terluar
yang ditempati elektron. Panjang pendeknya jari-jari atom ditentukan oleh dua faktor, yaitu :
a. Jumlah kulit elektron
Makin banyak jumlah kulit yang dimiliki oleh suatu atom, maka jari-jari atomnya
makin panjang.
b. Muatan inti atom
Bila jumlah kulit dari dua atom sama banyak, maka yang berpengaruh terhadap
panjangnya jari-jari atom adalah muatan inti atom.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron valensi dari
suatu atom atau ion dalam wujud gas. Nilai energi ionisasi bergantung pada jarak elektron
valensi terhadap inti atom. Makin jauh jarak elektron valensi terhadap inti atom, makin lemah
tarikan inti terhadap elektron sehingga energi ionisasi makin kecil. Pada periode yang sama, dari
kiri ke kanan jari-jari atom relatif tetap, tetapi jumlah proton bertambah. Hal ini menyebabkan
tarikan inti terhadap elektron valensi makin besar, sehingga energi ionisasi makin besar. Untuk
unsur-unsur satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah secara tajam dengan
bertambahnya kulit elektron (orbital). Dengan demikian, dapat dipahami bahwa secara umum
energi ionisasi menurun dengan bertambahnya nomor atom (Chang:2004).
3. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud
gas pada waktu menerima satu elektron sehingga terbentuk ion negatif. Energi ionisasi selalu
ditekankan pada pembentukan ion positif. Afinitas elektron ditekankan pada ion negatif, dan
keduanya banyak dipakai untuk unsur-unsur pada golongan 6 dan 7 pada tabel periodik. Afinitas
elektron merupakan salah satu sifat keperiodikan unsur. Afinitas elektron adalah energi yang
dilepaskan oleh suatu atom (dalam wujud gas) ketika menangkap satu elektron membentuk ion
negatif. Karena energi dilepas, maka harga afinitas elektron diberi tanda minus (Brady: 1999).
4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap
atau menarik elektron dari atom lain. Misalnya, fluorin memiliki kecenderungan menarik
elektron lebih kuat daripada hidrogen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keelektronegatifan fluorin
lebih besar daripada hidrogen. Konsep keelektronegatifan ini pertama kali diajukan oleh Linus
Pauling (1901 – 1994) pada tahun 1932. Unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifan
makin ke bawah makin kecil sebab gaya tarik inti makin lemah. Sedangkan unsur-unsur yang
seperiode, keelektronegatifan makin ke kanan makin besar. Akan tetapi perlu diingat bahwa
golongan VIIIA tidak mempunyai keelektronegatifan. Hal ini karena sudah memiliki 8 elektron
di kulit terluar. Jadi keelektronegatifan terbesar berada pada golongan VIIA. (Chang:2004).

Menyetujui, Cot Girek, Agustus 2018


Kepala Sekolah Guru mata pelajaran

(Fardian, M.Kom) (Widya Mulyani, S.Pd)


NIP. 19720202 200604 1 004

Anda mungkin juga menyukai