Dosen Pengampu
NIDN: 1027109201
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
Agus Priyanto (2011034)
Pramana Dwi Julianto (2011035)
Alex Boy Sandi Manalu (2011038)
Aldy Putra Tamba (2011010)
Menyetujui Mengesahkan
( ) ( )
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
i
LEMBAR ASISTENSI MODUL I
KELOMPOK : Kelompok 3
PRODI : Teknik Industri
SEMESTER : VI (ENAM)
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan
praktium ini. Laporan praktikum ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
mata kuliah praktikum sistem terintegrasi dengan judul laporan Modul 1 “Analisis
Data Dasar”. Kami berhasil memperoleh data ini dari hasil analisa dan perhitungan
berdasarkan data dasar yang telah diberikan pada modul sebagai panduan pembuatan
laporan kali ini.
Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar -
besarnya kepada :
1. Sadiq Ardo Wibowo, S.T., M.T., selaku dosen mata kuliah yang mengampu
pratikum Perancangan Sistem Terintegrasi IV yang telah memberikan arahan kepada
kami dalam pembuatan laporan ini.
2. Kepada teman-teman Teknik Industri angkatan 2020 yang bersedia membantu
dalam pengambilan dan pengolahan data laporan pratikum ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Kelompok 3
iv
DAFTAR ISI
v
4.1.1 Data Part List .................................................................................................... 15
4.1.2 Data Routing Sheet ............................................................................................ 16
4.2 Pengolahan Data .................................................................................................. 33
4.2.1 Assembly Chart ................................................................................................. 33
4.2.2 Operation Process Chart .................................................................................. 35
4.2.3 Bill of Material.................................................................................................. 37
BAB V ....................................................................................................................... 38
ANALISIS ................................................................................................................. 38
5.1 Analisis Assembly Chart ...................................................................................... 38
5.2 Analisis Operation Process Chart ....................................................................... 40
5.3 Analisis Bill Of Material...................................................................................... 41
BAB VI ...................................................................................................................... 42
PENUTUP ................................................................................................................. 42
6.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 42
6.2 Saran .................................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Modul 1 Analisis Data Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
1
Modul 1 Analisis Data Dasar
Suatu langkah dasar dalam pengaturan tata letak pabrik yang baik adalah
dengan menentukan jumlah mesin atau peralatan produksi yang dibutuhkan secara
tepat. Tentu saja di samping penentuan jumlah mesin ini, suatu keputusan yang tepat
di dalam pemilihan jenis atau tipe mesinnya itu sendiri juga merupakan langkah yang
harus diperhatikan benar-benar. Pemilihan alternatif penggunaan tipe mesin tertentu
pada dasarnya akan dilandasi dengan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat teknis
dan ekonomis. Untuk keperluan penentuan jumlah mesin yang dibutuhkan, maka di
sini terdapat beberapa informasi yang harus diketahui sebelumnya, yaitu volume
produksi yang dicapai, estimasi scrap pada setiap proses operasi, dan waktu kerja
standar untuk proses operasi yang berlangsung (Wignjosoebroto, 2009).
Perancangan dan Penempatan Mesin, perkakas, peralatan pembantu seperti jigs
dan fixture, dan lain-lain yang harus dicantumkan secara spesifik didalam proses
routing ini karena pada akhirnya perencanaan tata letak pabrik akan ditujukan untuk
mengatur semua fasilitas produksi ini. Routing sheet menghasilkan beberapa informasi
yang diperlukan dalam perancangan tata letak fasilitas yaitu jumlah mesin teoritis yang
diperlukan untuk setiap proses pengerjaan, banyaknya siklus Variabel routing sheet
merupakan suatu lembaran yang terdiri dari beberapa kolom perhitungan. Kolom 1
merupakan nomor operasi, dimana berisi nomor urut operasi-operasi yang dilakukan
dalam menghasilkan suatu produk. Kolom 2 merupakan deskripsi yaitu nama operasi
yang dilakukan pada urutan nomor urut operasi. Kolom 3 merupakan nama mesin yaitu
nama mesin yang digunakan pada setiap operasi sesuai dengan urutan mesin yang
digunakan. Kolom 4 merupakan produksi mesin/jam, dimana berisi banyak unitproduk
yang dihasilkan dalam waktu 1 jam atau 60 menitmesin dan bahan baku yang
diperlukan, memperbaiki metode kerja, dengan menurunkan waktu standar, dan
menentukan apakah waktu lembur lebih murah dibanding penambahan mesin, serta
menentukan apakah kerusakan mesin dapat mengganggu seluruh lintasan produksi.
Pembuatan Routing sheet memerlukan data-data sebagai berikut yaitu
kapasitas mesin, persentase scrap, dan efisiensi mesin Kolom 5 merupakan scrap yaitu
jumlah buangan bahan baku atau persentase kerusakan yang diperkirakan, yang
dilakukan dalam satu operasi (dalam %). Kolom 6 merupakan bahan diminta. Bahan
diminta merupakan jumlah bahan yang diharapkan setelah melalui suatu proses.
Perhitungan bahan diminta pertama kali dilakukan pada proses terakhir dari produk
2
Modul 1 Analisis Data Dasar
akhir, dimana jumlah produk awal yang digunakan pada perhitungan bahan diminta,
sehingga bahan Kolom 5 merupakan scrap yaitu jumlah buangan bahan baku atau
persentase kerusakan yang diperkirakan, yang dilakukan dalam satu operasi (dalam
%). Kolom 6 merupakan bahan diminta. Bahan diminta merupakan jumlah bahan yang
diharapkan setelah melalui suatu proses. Perhitungan bahan diminta pertama kali
dilakukan pada proses terakhir dari produk akhir, dimana jumlah produk awal yang
digunakan pada perhitungan bahan diminta.
3
Modul 1 Analisis Data Dasar
4
Modul 1 Analisis Data Dasar
BAB II
LANDASAN TEORI
5
Modul 1 Analisis Data Dasar
Penggambaran Bill of Material dalam bentuk struktur produk itu memang lebih mudah
dimenegerti tetapi apabila jumlah dan level komponen sangat banyak maka
penggambaran dengan struktur produk menjadi tidak efisien.
Kegunaan Bill Of Material, BOM yang terdefinisi dengan baik membantu perusahaan:
1. Merencanakan pembelian bahan mentah
2. Memperkirakan biaya material
3. Mendapatkan kendali inventaris
4. Melacak dan rencanakan kebutuhan material
5. Mempertahankan catatan yang akurat
6. Memastikan ketahanan pasokan dan mengurangi limbah
1. Elemen Dari Bill of material
A. Tingkat BOM: Setiap bagian atau rakitan di BOM harus menerima nomor atau
peringkat yang menjelaskan di mana ia cocok dengan hierarki BOM. Ini
memudahkan siapa saja untuk memahami BOM.
B. Nomor bagian: BOM harus menetapkan nomor bagian untuk setiap item, yang
memungkinkan siapa pun yang terlibat dalam siklus produksi untuk merujuk
dan mengidentifikasi suku cadang secara instan. Untuk menghindari
kebingungan, setiap bagian harus menerima hanya satu nomor bagian.
C. Nama bagian: Setiap bagian, bahan, atau rakitan juga harus menyertakan
nama rinci dan unik yang memungkinkan siapa pun untuk mengidentifikasi
bagian tersebut dengan mudah tanpa harus merujuk ke sumber lain.
D. Tahap: Pastikan untuk mencatat tahap siklus hidup setiap bagian di BOM.
Misalnya, untuk suku cadang yang sedang dalam proses penyelesaian, istilah
seperti “Dalam Produksi” dapat digunakan. Istilah lain, seperti “Unreleased”
atau “In Design” dapat digunakan untuk suku cadang yang belum disetujui.
Istilah tersebut sangat membantu selama pengenalan produk baru karena
memungkinkan kemajuan dilacak dengan mudah.
E. Deskripsi: Deskripsi yang komprehensif dan informatif dari setiap materi atau
bagian harus disertakan. Deskripsi ini membantu Anda dan orang lain
mengidentifikasi bagian dan membedakan antara bagian dan bahan yang
serupa.
6
Modul 1 Analisis Data Dasar
7
Modul 1 Analisis Data Dasar
8
Modul 1 Analisis Data Dasar
9
Modul 1 Analisis Data Dasar
10
Modul 1 Analisis Data Dasar
Routing sheet berguna untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dan
untuk menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh
sejumlah produk yang diinginkan. Data yang diperlukan dalam perhitungan routing
sheet ini adalah urutan operasi dari setiap komponen, nama atau jenis peralatan yang
digunakan, persentase scrap dan efesiensi pabrik. Urutan operasi pada routingsheet
ini didasarkan pada urutan operasi yang ada pada peta proses operasi. Informasi-
informasi yang diperoleh dari perhitungan routing sheet adalah dapat mengetahui
kapasitas alat teorits, jumlah unit yang disiapkan, produk dengan efesiensi serta jumlah
mesin teoritis. Lembar urutan proses atau lembar operasi adalah tabulasi langkah-
langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu
dari hal-hal yang berkaitan (Apple, 1990). Lembar urutan proses terutama ditujukan
11
Modul 1 Analisis Data Dasar
untuk mengetahui jumlah mesin atau peralatan produksi yang diperlukan dalam
memenuhi jumlah produksi yang diinginkan dengan memperhatikan persentase bahan
baku yang terbuang, kapasitas mesin atau peralatan dan efisiensi departemen atau
pabrik.
Bahan
No Bahan Kebutuhan
Deskrip Nama yang % Efesiensi Produksi
opera yang di mesin
si mesin di bunga Mesin mesin/jam (teoritis)
si siapkan
minta
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Cara pengisian tabel urutan proses, yaitu untuk kolom (1), kolom (2) dan, kolom
(3) menggunakan data yang ada pada peta proses operasi. Kolom (4) terlebih dahulu
mengisi jumlah produk akhir yang diingikan pada akhir aktivitas, kemudian untuk
pengisisan kolom (5) persentasi buangan, berdasarkan pada peta proses operasi. Pada
kolom (6) diisi dengan jumlah produk yang harus disiapkan pada awal aktivitas dengan
memperhitungkan % buangan yang pada aktivitas yang bersangkutan.Sedangkan
kolom (7) yaitu efesiensi mesin, faktor efesiensi kerja mesin yang disebabkan adanya
persiapan mesin sebelum digunakan, waktu perbaikan, maupun hal-hal lain yang
menyebabkan terjadinya waktu tunggu, dimana harga umum yang diambil dalam hal
ini berkisar antara 0,8-0,9 (Wignjosoebroto, 2000).Perhitungan kolom (8) produksi
mesin/ jam adalah hasil produksi dalam satu jam (kapasitas/jam), yaitu kapasitas alat
teoritis/jam menunjukkan jumlah unit komponen yang dapat diproses oleh alat atau
mesin dalam jangka waktu kerja yang tersedia. Kolom (9) adalah jumlah mesin teoritis
yang dapat dihitung dengan rumus:
12
Modul 1 Analisis Data Dasar
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan dari adanya teori berikut untuk memperkuat permasalahan serta menjadi
dasar dalam melakukan studi dan menjadi peta dari proses produksi untuk
menghasilkan suatu produk.
14
Modul 1 Analisis Data Dasar
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGHOLAHAN DATA
Jumlah
Dimensi
No. Nama Kompon Dimensi Bahan MFG/
No Bahan Bahan Dasar
Komponen Komponen en Jadi (mm) BO
(mm)
(Unit)
300 x 200 x 259.5 x 209 x
1 ABC-0101 Landasan 1 Besi Cor MFG
100 98.2
2 ABC-0102 Batang Ulir 1 Besi As 600 x d=20 75.6 x d=14.64 MFG
3 ABC-0103 Pemutar 1 Besi As 600 x d=30 146.8 x d= 27.12 MFG
4 ABC-0104 Pengunci 1 Besi As 600 x d=20 10.3 x d= 18.59 MFG
5 ABC-0105 Rahang 1 1 Besi Cor 300 x 200 x 50 161.5 x 38 x 28.5 MFG
163.2 x 20.2 x
6 ABC-0106 Rahang 2 1 Besi Cor 300 x 200 x 50 MFG
30.1
163.2 x 20.2 x
7 ABC-0107 Rahang 3 1 Besi Cor 300 x 200 x 50 MFG
30.1
Plat
8 ABC-0108 1 Besi Plat 600 x 300 x 10 163.2 x 58.6 x 9.4 MFG
Penahan
9 ABC-0201 Baut Inbus 4 Besi 31 x d=10 31 x d=10 BO
Baut
10 ABC-0202 2 Besi 31 x d=10 31 x d=10 BO
Hexagonal
Pena
11 ABC-0203 1 Besi 21 x d=5 21 x d=5 BO
Silinder
12 ABC-0204 Mur 2 Besi 12.3 x d=22.23 12.3 x d=22.23 BO
15
Modul 1 Analisis Data Dasar
16
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu
No Nama Operasi Tipe Mesin / %
Deskripsi Operasi Alat Bantu Departemen Proses
Komponen Komponen ke Tool Scrap
(detik)
1 Proses Pengecoran Pengecoran Tuas Penjepit 0 Departemen Cor 2603,64
Ragum, Kunci
2 Proses Freis Mesin Freis 5,423 Departemen Freis 30,26
L
Ragum, Kunci
3 Proses Drill Mesin Drill 1,367 Departemen Drill 148,66
ABC-0101 Landasan L
Proses Pembentukan Ulir Ragum, Kunci
4 Mesin Tap 0,656 Departemen Tap 210,35
Dalam L
Departemen
5 Proses Pengamplasan Mesin Amplas - 0,373 156,8
Amplas
Departemen
1 Proses Pengukuran Meja Ukur Mal 0 18,75
Pengukuran
Mesin Gergaji Departemen
2 Proses Pemotongan Ragum 0,286 5,64
Potong Gergaji Potong
Ragum, Kunci Departemen
3 Proses Bubut Mesin Bubut 5,941 156,87
L Bubut
ABC-0102 Batang Ulir
Ragum, Kunci
4 Proses Drill Mesin Drill 0,464 Departemen Drill 53,31
L
Proses Pembentukan Ulir Ragum, Kunci
5 Mesin Tap 0,395 Departemen Tap 101,16
Dalam L
Departemen
6 Proses Pengamplasan Mesin Amplas - 0,229 145,67
Amplas
17
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu
No Nama Operasi
Deskripsi Operasi Tipe Mesin / Tool Alat Bantu % Scrap Departemen Proses
Komponen Komponen ke
(detik)
Departemen
1 Proses Pengukuran Meja Ukur Mal 0 35,33
Pengukuran
Mesin Gergaji Departemen
2 Proses Pemotongan Ragum 0,372 8,72
Potong Gergaji Potong
Ragum,
3 Proses Bubut Mesin Bubut 5,268 Departemen Bubut 243,12
Kunci L
ABC-0103 Pemutar
Proses Drill dan Ragum,
4 Mesin Drill 1,413 Departemen Drill 26,42
Inspeksi Kunci L
Proses Pembentukan Ragum,
5 Mesin Tap 0,887 Departemen Tap 23,67
Ulir Dalam Kunci L
Departemen
6 Proses Pengamplasan Mesin Amplas - 0,216 98,64
Amplas
Departemen
1 Proses Pengukuran Meja Ukur Mal 0 24,66
Pengukuran
Mesin Gergaji Departemen
2 Proses Pemotongan Ragum 0,478 9,08
Potong Gergaji Potong
Ragum,
ABC-0104 Pengunci 3 Proses Bubut Mesin Bubut 2,947 Departemen Bubut 126,56
Kunci L
Ragum,
4 Proses Drill Mesin Drill 5,458 Departemen Drill 23,61
Kunci L
Departemen
5 Proses Pengamplasan Mesin Amplas - 0,129 49,82
Amplas
18
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu
Nama Operasi Tipe Mesin /
No Komponen Deskripsi Operasi Alat Bantu % Scrap Departemen Proses
Komponen ke Tool
(detik)
1 Proses Pengecoran Pengecoran Tuas Penjepit 0 Departemen Cor 2562,42
Departemen
5 Proses Pengamplasan Mesin Amplas - 0,298 119,27
Amplas
Departemen
5 Proses Pengamplasan Mesin Amplas - 0,217 98,38
Amplas
19
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu
No Nama Operasi Tipe Mesin /
Deskripsi Operasi Alat Bantu % Scrap Departemen Proses
Komponen Komponen ke Tool
(detik)
Ragum, Kunci
2 Proses Freis Mesin Freis 4,287 Departemen Freis 85,42
L
Ragum, Kunci
ABC-0107 Rahang 3 3 Proses Drill Mesin Drill 2,516 Departemen Drill 33,24
L
Proses Pembentukan Ulir Ragum, Kunci
4 Mesin Tap 1,462 Departemen Tap 21,32
Dalam L
Departemen
5 Proses Pengamplasan Mesin Amplas - 0,217 98,78
Amplas
Departemen
1 Proses Pengukuran Meja Ukur Mal 0 24,73
Pengukuran
Mesin Potong Ragum, Kunci Departemen
2 Proses Pemotongan 0,179 26,21
Plat L Potong Plat
Plat Ragum, Kunci
ABC-0108 3 Proses Freis Mesin Freis 2,103 Departemen Freis 55,31
Penahan L
Ragum, Kunci
4 Proses Drill Mesin Drill 2,625 Departemen Drill 31,69
L
Departemen
5 Proses Pengamplasan Mesin Amplas - 0,192 77,43
Amplas
20
Modul 1 Analisis Data Dasar
21
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu
No Nama Operasi Deskripsi
Tipe Mesin / Tool Alat Bantu % Scrap Departemen Proses
Komponen Komponen ke Operasi
(detik)
Proses Departemen
1 Cetakan/Pengecoran Tuas Penjepit 0 1889,01
Pencetakan Pengecoran
2 Proses Drill Mesin Drill Ragum, Kunci L 1,425 Departemen Drill 183,53
MC-0104 Landasan 3 Proses
3 Pembentukan Mesin Tap Ragum, Kunci L 0,545 Departemen Tap 62,68
Ulir
Proses
4 Mesin Amplas - 0,643 Departemen Amplas 141,13
Pengamplasan
Proses Departemen
1 Cetakan/Pengecoran Tuas Penjepit 0 918,32
Pencetakan Pengecoran
2 Proses Drill Mesin Drill Ragum, Kunci L 2,434 Departemen Drill 74,03
MC-0105 Pemutar
3 Proses Tap Mesin Tap Ragum, Kunci L 2,521 Departemen Tap 62,89
Proses
4 Mesin Amplas Ragum, Kunci L 0,769 Departemen Amplas 83,67
Amplas
Proses Departemen
1 Meja Ukur Mal 0 39,16
Pengukuran Pengukuran
2 Proses Freis Mesin Freis Ragum, Kunci L 1,324 Departemen Freis 238,19
Proses Departemen Potong
3 Mesin Potong Plat Ragum, Kunci L 1 112,43
Pemotongan Plat
MC-0106 Busur
4 Proses Drill Mesin Drill Ragum, Kunci L 0,982 Departemen Drill 86,15
Proses Departemen
5 Mesin Pahat Ragum, Kunci L 0,218 70,05
Pemahatan Pemahatan
Proses
6 Mesin Amplas - 0,207 Departemen Amplas 48,21
Pengamplasan
22
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu
No Nama Operasi Deskripsi Alat %
Tipe Mesin / Tool Departemen Proses
Komponen Komponen ke Operasi Bantu Scrap
(detik)
Proses Departemen
1 Meja Ukur Mal 0 29,36
Pengukuran Pengukuran
Ragum,
2 Proses Freis Mesin Freis Kunci 1,319 Departemen Freis 58,33
Plat L
MC-0107
Pengunci Ragum,
Proses Departemen Potong
3 Mesin Potong Plat Kunci 0,936 38,17
Pemotongan Plat
L
Ragum,
4 Proses Drill Mesin Drill Kunci 1,428 Departemen Drill 55,65
L
Proses Departemen
1 Meja Ukur Mal 0 29,74
Pengukuran Pengukuran
Ragum,
2 Proses Freis Mesin Freis Kunci 1,324 Departemen Freis 65,53
MC-0108 Rahang 2 L
Ragum,
Proses Departemen Potong
3 Mesin Potong Plat Kunci 0,988 32,9
Pemotongan Plat
L
Ragum,
4 Proses Drill Mesin Drill Kunci 0,437 Departemen Drill 30,18
L
23
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu
No Nama Operasi %
Deskripsi Operasi Tipe Mesin / Tool Alat Bantu Departemen Proses
Komponen Komponen ke Scrap
(detik)
Departemen
1 Proses Pengukuran Meja Ukur Mal 0 28,63
Pengukuran
Ragum, Departeman
Mesin Gergaji
2 Proses Pemotongan Kunci 0,321 Gergaji 31,89
Leher Potong
MC-0109 L Potong
Pengunci
Departemen
3 Proses Bubut Mesin Bubut Kuas 5,957 292,78
Bubut
Departemen
1 Proses Pengukuran Meja Ukur Mal 0 23,56
Pengukuran
Departeman
Mesin Gergaji Ragum, Kunci
2 Proses Pemotongan 0,325 Gergaji 31,71
Potong L
MC-0110 Batang Potong
Pemutar
Departemen
3 Proses Bubut Mesin Bubut Kuas 5,689 231,29
Bubut
24
Modul 1 Analisis Data Dasar
25
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu
No. Alat
Rakitan Komponen Deskripsi Operasi Departemen Proses
Komponen Bantu
(detik)
Landasan 1 MC-0101
Rahang 2 MC-0108
Baut Rahang 2 MC-0206
Rakitan 1 perakitan dan Inspeksi Tang Perakitan 237,89
Rahang 1 MC-0102
Plat Pengunci MC-0107
Baut Rahang 1 MC-0204
Rakitan 1
Rakitan 2 Landasan 2 MC-0103 Perakitan dan Inspeksi Kunci Pas Perakitan 158,42
Baut Landasan MC-0203
Rakitan 2
Batang Pemutar MC-0110
Pengunci MC-0208
Rakitan 3 Perakitan dan Inspeksi Kunci Pas Perakitan 189,56
Pin Pemutar MC-0207
Leher Pengunci MC-0109
Pemutar MC-0105
Landasan 3 MC-0104
Rakitan 4 Baut Bolt MC-0209 Perakitan dan Inspeksi Kunci Pas Perakitan 157,89
Ring MC-0202
Rakitan 3
Rakitan 4
Rakitan 5 Busur MC-0106 Perakitan dan Inspeksi Kunci Pas Perakitan 268,42
(Produk) Baut Busur MC-0205
Silinder Busur MC-0201
Ring MC-0202
26
Modul 1 Analisis Data Dasar
Data routing sheet yang dihasilkan adalah seperti ditunjukkan pada tabel-tabel berikut
ini :
A. Routing Sheet Jig ABC
Data routing sheet yang dihasilkan dari jig ABC berdasarkan data departemen
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 Routing Sheet Departemen Cor
Waktu Waktu
No. Nama Komponen No Komponen Proses Proses
(detik) (Jam)
27
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu Waktu
No Nama Komponen No Komponen Proses Proses
(Detik) (Jam)
1 Batang Ulir ABC-0102 156.87 0.04
2 Pemutar ABC-0103 243.12 0.07
3 Pengunci ABC-0104 126.56 0.04
Total 526.55 0.15
28
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu Waktu
No Nama Komponen No Komponen Proses Proses
(Detik) (Jam)
1 Batang Ulir ABC-0102 5.64 0.02
2 Pemutar ABC-0103 8.72 0.02
3 Pengunci ABC-0104 9.08 0.03
Total 23.44 0.07
29
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu
No Waktu Proses
No Nama Komponen Proses
Komponen (Jam)
(Detik)
1 Rakitan 1 RK-01 76.48 0.06
2 Rakitan 2 RK-02 82.14 0.03
3 Rakitan 3 RK-03 165.27 0.01
4 Rakitan 4 RK-04 89.64 0.02
5 Rakitan 5 RK-05 58.92 0.01
Total 472.45 0.13
Waktu Waktu
No. Nama Komponen No Komponen Proses Proses
(detik) (Jam)
Waktu Waktu
No Nama Komponen No Komponen Proses Proses
(Detik) (jam)
1 Landasan 1 MC-0101 131.37 0.04
2 Rahang 1 MC-0102 93.22 0.03
3 Landasan 2 MC-0103 124.75 0.03
4 Landasan 3 MC-0104 141.13 0.04
5 Pemutar MC-0105 83.67 0.02
6 Busur MC-0106 48.21 0.01
Total 622.35 0.17
30
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu Waktu
No Nama Komponen No Komponen Proses Proses
(Detik) (Jam)
1 Busur MC-0106 70.05 0.02
Total 70.05 0.02
31
Modul 1 Analisis Data Dasar
32
Modul 1 Analisis Data Dasar
Waktu Waktu
No Nama Komponen No Komponen Proses Proses
(Detik) (Jam)
1 Rakitan 1 RK-0101 237.89 0.07
2 Rakitan 2 RK-0102 158.42 0.04
3 Rakitan 3 RK-0103 189.56 0.05
4 Rakitan 4 RK-0104 175.89 0.05
5 Rakitan 5 RK-0105 268.42 0.07
Total 1030.18 0.28
33
Modul 1 Analisis Data Dasar
34
Modul 1 Analisis Data Dasar
35
Modul 1 Analisis Data Dasar
37
Modul 1 Analisis Data Dasar
38
Modul 1 Analisis Data Dasar
BAB V
ANALISIS
39
Modul 1 Analisis Data Dasar
5. Rakitan 5
Pada rakitan ini merupakan rakitan terakhir dalam pembuatan produk Jig
ABC. Komponen yang ada dalam rakitan 5 hanya ada 1 komponen yaitu
pena slinder. Pada tahap rakitan 5 ini adalah penggabungan dari rakitan-
rakitan yang sudah ada sebelumnya yang sudah terlebih dahulu dirakit yaitu
rakitan 1 sampai rakitan 4 yang hasilnya akan berbentuk produk jadi Jig
ABC. Pada proses rakitan ke 5 ini membutuhkan waktu selama 58,92 detik.
Maka dari jumlah setiap waktu rakitan, untuk merakit satu buah produk jadi
Jig ABC waktu proses yang dibutuhkan adalah sebanyak 472,45 detik.
40
Modul 1 Analisis Data Dasar
5. Rakitan 5
Pada rakitan 5 merupakan rakitan terakhir dalam pembuatan produk Jig
ABC. Komponen yang ada dalam rakitan 5 ada 6 komponen termasuk
rakitan 3 dan 4 yaitu Busur, baut busur, silinder busur dan ring. Pada
tahap rakitan 5 ini adalah penggabungan dari rakitan-rakitan yang
sudah ada sebelumnya yang sudah terlebih dahulu dirakit yaitu rakitan
1, rakitan, 2 rakitan, 3 dan rakitan 4 yang hasilnya akan berbentuk
produk jadi Jig MC. Waktu proses penyelesaian rakitan 5 ini selama
268,42 detik. Proses pada rakitan 5 ini lebih lama dibanding dengan
rakitan 1 dan rakitan 3 karena komponen yang dirakit cukup banyak
sehingga lumayan memakan waktu dalam proses penyelesaianya.
Maka dari jumlah setiap waktu rakitan, untuk merakit satu buah produk
Jig MC waktu proses yang dubutuhkan adalah selama 472, 45 detik.
41
Modul 1 Analisis Data Dasar
42
Modul 1 Analisis Data Dasar
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan praktikum yang telah kami susun, maka didapat
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada pembuatan Assembly Chart produk Jig ABC dan Jig MC
dibutuhkan 4 tahap hingga ke perakitan akhir (produk).
2. Pada operation process chart. Pada proses perakitan produk Jig ABC ini
membutuhkan 42 proses operasi yang memakan waktu hingga 3.6 jam
dan waktu perakitan, inspeksi dan pengepakan 0.13 Jam. Sementara
untuk proses perakitan produk Jig MC ini membutuhkan 42 proses
operasi yang memakan waktu hingga 4,14 jam dan waktu perakitan dan
inspeksi 0.28 jam.
3. Pada pembuatan bill of material dibutuhkan data berupa routing sheet,
nama komponen, nomor komponen, jumlah komponen yang dibutuhkan
dalam pembuatan 1 produk.
4. Pada bill of material rakitan produk Jig ABC terdiri dari level 0, level 1,
level 2, dan level 3 sedangkan Jig MC dibutuhkan strukturnya dari level
0, level 1, level 2, level 3 dan level 4.
6.2 Saran
Pada laporan praktikum ini ada beberapa saran dari praktikan sebagai berikut:
1. Sebaiknya modul yang diberikan dengan tata cara pembuatan laporan
sehingga praktikum dapat terbantu dalam penyusunan pembuatan laporan
praktikum.
2. Disarankan pada saat proses pengolahan data agar lebih teliti sehingga
perhitungan minim kesalahan dan lebih akurat. Dan juga mencari dan
membaca literatur agar menambah pengetahuan.
43
DAFTAR PUSTAKA
Sutalaksana, Iftikar Z. 2006. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Warda Tizinia, 2013. Operation Process Chart (OPC), Assembly Chart (AC), Routing
Sheet dan Multi Process Chart (MPPC) Produk Baru Rak Buku: Universitas
Gunadarma, Depok.
44