Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

Sindrom Guillain-Barré (GBS)


1. Pengertian Sindrom Guillain-Barré (GBS) adalah penyakit dimana sistem kekebalan
tubuh seseorang menyerang sistem saraf tepi dan menyebabkan kelemahan
otot, apabila parah dapat mengakibatkan kelumpuhan, bahkan kelumpuhan
otot-otot pernapasan.

2. Anamnesis 1. Riwayat infeksi saluran napas / gastrointestinal 2-4 minggu terakhir.


2. Kelemahan ascenden dan simetris.
3. Kelemahan anggota gerak dulu yang menjalar ke atas.
4. Kelemahan akut dan progresif yang ditandai arefleksia.
5. Gangguan sensorik pada umumnya ringan.
6. Gangguan saraf kranial.
7. Gangguan otot-otot napas.
8. Gangguan otonom dapat terjadi.
9. Puncak defisit 4 minggu.
3. Pemeriksaan fisik 1. Kelemahan anggota gerak yang cenderung simetris dan ascendens.
2. Kelemahan saraf kranial (III, IV, VI, VII, IX, X).
3. Hiporefleksia atau arefleksia.
4. Tidak ada klonus atau refleks patologis.

4. Kriteria Diagnosis 1. Anamnesis.


2. Pemeriksaan fisis.
3. Pemeriksaan penunjang.
5. Diagnosis kerja Sindroma Guillain-Barre

6. Diagnosis Banding 1. Polineuropati terutama karena defisiensi metabolik.


2. CIDP.
3. Myelitis transversa.
4. Miasthenia gravis.
7. Pemeriksaan penunjang Laboratorium:
1. Hematologi lengkap.
2. Elektrolit.
3. LCS:
a. Disosiasi sito albumin.
b. Pada fase akut terjadi peningkatan protein LCS > 0,55 g/l, tanpa
peningkatan dari sel< 10 lymposit/mm.
Peningkatan titer dari agent seperti CMV, EBV/micoplasma membantu
penegakan etiologi. Untuk manfaat epidemiologi.
7. Pemeriksaan penunjang 1. Antibodi glycolipid.
2. Antibodi GM 1.
3. Ro: CT/MRI untuk mengeksklusi diagnosis lain seperti mielopati.
4. EMG ( Electromiograph).
NCS ( Nerve Conduction Studies).

8. Tata laksana 1. Plasma faresis pada beberapa pasien memberi manfaat yang besar
terutama kasus akut.
2. Plasma 200-250 ml/kg BB dalam 4-6x pemberian sehingga waktu sehari
diganti cairan kombinasi garam +5% albumin.
3. Imunoglobulin intravena: IVIG direkomendasikan untuk terapi GBS 0,4
g/kgBB/hari untuk 5 hari berturut-turut ternyata sama efektifnya dengan
penggantian plasma.
Kombinasi Methyl prednisolon dosis tinggi dan IVIG memiliki masa
singkat.
9. Edukasi 1. Penjelasan mengenai penyakit GBS, pengobatan, rencana rawat, risiko
dan komplikasi selama perawatan.
2. Penjelasan mengenai faktor risiko dan pencegahan rekurensi.

Penjelasan program pemulangan pasien (Dischrge Planning).


10. Prognosis Ad vitam: dubia ad bonam.
Ad Sanationam: dubia ad bonam.

Ad Fungsionam : dubia ad bonam.


Kepustakaan Acuan Panduan Praktik Klinis Perdossi 2016

Anda mungkin juga menyukai