Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI
“SISTEM PENJUAL KREDIT DAN
LINGKUNGANNYA”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Dosen Akademik: Andi Anisa. S.E.,M.Ak

Disusun Oleh:
KELOMPOK I
SYAHWA PUTRI SAHLAN
RIZKA NUR AMALIA
SUMARNI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIRA BHAKTI


MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan seluruh
pengikutnya hingga akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya, Kami telah selesai
menyusun Makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini kami susun guna menyelesaikan Tugas kelompok dari mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang di Bimbing Oleh Ibu Andi Anisa. SE.M.Ak.
Adapun ruang lingkup pembahasan dari makalah kami ini adalah: Sistem Penjualan
Kredit dan Lingkungannya.

Dalam Makalah kami ini, Pembaca mungkin akan menemukan beberapa


kekurangan dan kesalahan penulisan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan di masa
yang akan datang.

Bontonompo, 14 Maret 2023

Firdaus
DAFTAR ISI
BAB I
LATAR BELAKANG

Periode Awal Reformasi (1999-2004) ini, Indonesia masih dalam tahap

pemulihan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997-1998. Pemerintah Indonesia

melakukan reformasi kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk memperbaiki stabilitas

makroekonomi dan memulai proses pemulihan ekonomi. Pemerintah juga

melaksanakan program-program reformasi struktural, seperti peningkatan efisiensi

sektor publik, deregulasi, privatisasi, dan peningkatan transparansi dan akuntabilitas.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode ini masih lemah, meskipun mulai

menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Inflasi masih relatif tinggi, namun berhasil

dikendalikan oleh pemerintah melalui kebijakan moneter yang ketat. Kebijakan fiskal

yang konservatif juga membantu meningkatkan kredibilitas pemerintah dan menarik

investor asing untuk kembali ke Indonesia.

Periode Pertumbuhan Ekonomi Tinggi (2004-2014). Pada periode ini,

pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih pro pertumbuhan

dan mengalami masa kejayaan dalam pertumbuhan ekonomi, yang mencapai rata-rata

6% per tahun. Hal ini didukung oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga, dengan

inflasi yang rendah dan pertumbuhan kredit yang cepat. Pemerintah juga

melaksanakan reformasi struktural yang lebih luas, termasuk peningkatan efisiensi

sektor publik, perbaikan regulasi dan tata kelola bisnis, serta investasi dalam

infrastruktur fisik dan manusia. Hal ini meningkatkan daya saing Indonesia di pasar
global dan meningkatkan investasi asing langsung. Namun, pada akhir periode ini,

pertumbuhan ekonomi mulai melambat karena lemahnya permintaan global dan

ketidakpastian politik dalam negeri. Inflasi juga mulai meningkat, sehingga memicu

kebijakan moneter yang lebih ketat.

Periode Era Digital (2014-2019). Pada periode ini, pemerintah Indonesia

mempercepat reformasi struktural melalui program pembangunan infrastruktur digital

dan pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia. Pemerintah juga

meluncurkan program-program ekonomi kreatif dan startup, yang membuka peluang

baru bagi inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada

periode ini terus bertahan, meskipun mengalami beberapa tantangan, seperti

penurunan harga komoditas global, kenaikan suku bunga global, dan ketidakpastian

politik dalam negeri. Inflasi juga relatif stabil, sehingga memungkinkan kebijakan

moneter dan fiskal yang lebih ekspansif.

Dan pada Sejarah ini Pula, Ekonomi makro di Indonesia mengalami krisis

yang signifikan pada tahun 1999 yang berlangsung hingga tahun 2003. Krisis tersebut

dipicu oleh berbagai faktor, antara lain krisis keuangan Asia, ketidakstabilan politik,

dan fundamental ekonomi yang lemah Krisis tersebut menyebabkan depresiasi tajam

rupiah Indonesia, inflasi tinggi, dan runtuhnya sistem perbankan. Pemerintah terpaksa

mencari bantuan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menstabilkan

perekonomian
IMF memberikan paket bailout sebesar $43 miliar, yang datang dengan

persyaratan yang ketat, termasuk penerapan reformasi struktural dan langkah-langkah

penghematan. Reformasi bertujuan untuk mengatasi akar penyebab krisis, seperti

korupsi, kronisme, dan tata kelola yang lemah. Pemerintah menerapkan beberapa

langkah, termasuk penutupan bank yang bangkrut, rekapitalisasi bank yang layak, dan

pembentukan kerangka peraturan baru.

Reformasi membantu menstabilkan ekonomi, dan Indonesia mengalami

periode pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dari tahun 2004 hingga 2013.

Namun, perekonomian menghadapi beberapa tantangan dalam beberapa tahun

terakhir, termasuk perlambatan pertumbuhan global, penurunan harga komoditas, dan

pandemi COVID-19. Pandemi berdampak signifikan terhadap perekonomian

Indonesia, yang menyebabkan kontraksi PDB pada tahun 2020. Pemerintah telah

menerapkan beberapa langkah untuk mendukung perekonomian, termasuk paket

stimulus fiskal dan pelonggaran kebijakan moneter. Terlepas dari berbagai tantangan

tersebut, ekonomi makro Indonesia diperkirakan akan pulih di tahun-tahun

mendatang, didukung oleh reformasi struktural, pembangunan infrastruktur, dan

pertumbuhan kelas menengah. IMF telah memproyeksikan ekonomi Indonesia akan

tumbuh sebesar 5% pada tahun 2023. Pemerintah juga telah menetapkan target

pertumbuhan ekonomi yang ambisius, yang bertujuan untuk mencapai PDB sebesar

$7 triliun pada tahun 2045


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Perekonomian Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah pada akhir

tahun 1990-an yang berlangsung hingga tahun 1999. Krisis tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, penurunan

harga komoditas, dan kebijakan moneter yang buruk. Krisis tersebut menyebabkan

depresiasi rupiah yang drastis terhadap dolar AS, inflasi yang tinggi, dan banyak

kebangkrutan. Pada tahun 1999, pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah

untuk memperbaiki perekonomian, antara lain melalui reformasi kebijakan moneter

dan fiskal serta penguatan sektor riil. Namun pemulihan ekonomi tidak berjalan

mulus dan masih terjadi gejolak ekonomi hingga tahun 2023.

Krisis Finansial Asia dimulai pada 2 Juli 1997, ketika pemerintah Thailand

memutuskan untuk mengambangkan bahtnya setelah spekulan mata uang menyerang

cadangan devisa negara. Pergeseran moneter ini ditujukan untuk merangsang

pendapatan ekspor tetapi terbukti sia-sia. Ini segera menyebabkan efek penularan di

negara-negara Asia lainnya sebagai investor asing - yang telah menggelontorkan uang

ke 'negara-negara Keajaiban Ekonomi Asia' sejak a. Krisis ekonomi memfokuskan

banyak perhatian pada peran negara berkembang dalam pembangunan Asia Timur.

Pendukung neoliberalisme, yang melihat krisis sebagai sesuatu yang tumbuh di dalam

negeri.
Tahun 1999 menandai dimulainya fase pemulihan ekonomi. Krisis ekonomi

mencapai puncaknya pada tahun 1998 ketika perekonomian Indonesia mengalami

kontraksi PDB sebesar 13,13 persen. Dipicu di negara tetangga Thailand, krisis ini

begitu dalam dan meluas sehingga baru pada tahun 2004 ekonomi Indonesia mampu

mencapai pemulihan sepenuhnya. Selain itu, reformasi ekonomi yang dilaksanakan di

bawah program IMF dari Oktober 1997 hingga 2003 membuat upaya pemulihan

memakan waktu lebih lama daripada di negara lain yang terkena dampak krisis.

Namun, berkat kebijakan ekonomi makro yang sehat, restrukturisasi sektor keuangan,

dan langkah-langkah lainnya, perekonomian Indonesia dapat pulih dan tumbuh

dengan mantap dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, IMF memprediksi

pertumbuhan ekonomi Indonesia optimis tumbuh sebesar 5 persen,


BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonomi Makro
Pengertian Ekonimi Makro Menurut Para Ahli yaitu;
1. Adam Smith ekonomi makro upaya untuk menganalisis situasi yang terjadi.
Umumnya untuk mengetahui sebab akibat tentang.
2. Samuelson dan Nordhaus memandang definisi ekonomi makroadalah ilmu
yang mempelajari segala hal tentang kegiatan ekonomi, baik secara
komprehensif dan ditinjau dari berbagai macam permasalahan ekonomi.
3. Budiono mendefinisikan sebagai cabang ilmu yang ingin mengetahui
pertumbuhan perekonomian di sebuah negara dan mengetahui pokok-pokok
ekonominya. Termasuk mempelajari tentang dasar perekonomian dalam
jangka panjang maupun jangka pendek.
4. Sadono Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld yang memaknai ekonomi
makro sebagai ilmu yang menangani variabel agregat ekonomi tentang inflasi,
angka pengangguran, suku bunga hingga rata-rata pertumbuhan produksi
nasional
B. Teori-teori Ahli

Merujuk pada teori ekonomi makro, ada dua mashab yang umum digunakan.
Yaitu mazhab klasik dan mazhab Keynesan.

1. Mashab Klasik
Mazhab klasik dipopulerkan oleh Adam Smith dan David Ricardo. Mazhab
klasik teori ilmu ekonomi yang mengulas bagaimana cara mengelola
perekonomian dalam cakupan negara. Kita tahu bahwasanya terdapat pasar
bebas yang tidak melibatkan pemerintah. Mazhab klasik ini pun juga akan
membahas bagaimana cara mengalokasikan sumber daya secara tepat dan cara
pembagian kerja yang efektif.
Semboyan teori klasik milik Adam Smith bahwa setiap orang bebas
memilih kegiatan ekonomi dan bebas memenuhi kebebasan untuk mencapai
kemakmuran.
Teori klasik ini mempercayai bahwasanya perekonomian akan terus
diminati. Semakin tinggi minat dan permintaan konsumen, maka akan
berpengaruh pada pemberdayaan tenaga kerja, sehingga dapat mengentaskan
kemiskinan.
Adapun rumus untuk mengetahui tingkat kegiatan ekonomi dan
mengetahui pendapatan nasional berdasarkan kemampuan dari masing-masing
negara. Rumus tersebut dapat dilihat besarannya dengan rumus persamaan
berikut.
Y = f (K,L,Q,T)
Keterangan
Y : Pendapatan nasional
K : Jumlah barang modal yang tersedia
Q : Jumlah kekayaan alam yang telah berkembang dan digunakan
T : Tingkat teknologi untuk produksi
Ada yang menarik dari teori klasik, yang menyatakan bahwa penawaran
dengan sendirinya akan menciptakan permintaan. Jadi apapun yang diproduksi
akan dapat dijual.
2. Mazhab Keynesan
Kebalikan dari mazhab klasik, aliran Keynesan sebagai perekonomian
liberal. Liberal yang dimaksud adalah kebebasan pemilik modal dalam
mengendalikan. Ada pula yang menyebut aliran satu ini sebagai ekonomi yang
mengusung konsep kapitalisme.
Kebalikan dari teori klasik, jika teori klasik pemerintah tidak memiliki
kendali, maka pada teori keynesan ini memiliki power, campur tangan bahkan
sebagai penjaga malam yang dapat mengatur, menentukan, dan mengarahkan
kemana arah perekonomian yang diinginkan.
Mazhab keynes sangat memperdulikan pengeluaran agregat yang terjadi di
masyarakat. Tidak lain bertujuan untuk menentukan kegiatan keseluruhan
ekonomi dan pendapatan nasional. Cara yang dilakukan tiap negara pun
berbeda-beda. Ada yang dilakukan dengan menyeimbangkan.
Pandangan pokok teori ekonomi keynesian memuat aspek peranan
pengeluaran agregat, penentuan suku bunga dan peranan uang dan peran
pemerintah dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi selama beberapa
kurun waktu tertentu.
Jika kamu memiliki usaha, kamu lebih senang mazhab yang manakah?
Bagian pertama atau kedua? Pastikan setiap apa yang kamu pilih, kamu harus
memiliki dasar pemahaman yang kuat terlebih dulu.

Anda mungkin juga menyukai