Anda di halaman 1dari 3

Nama : Widya Lestari

No.BP : 2220532002

Pertemuan 6 : Teori Akuntansi Positif

Hal yang menarik perhatian saya sehubungan dengan: Affiliated banker on board and
conservative accounting (Erkens)

1. Tentang isu penelitian mengenai pemantauan pemberi pinjaman yang sangat


efektif, partisipasi pemberi pinjaman dalam manajemen melalui perwakilan
dewan atau bankir terafiliasi (AFP) yang akan mengurangi tingkat
konservatisme.
Karena dengan memberikan pemberi pinjaman atas akses informasi pribadi,
perwakilan dewan memungkinkan pemberi pinjaman untuk memantau secara
ketat perusahaan dan menegosiasikan kembali persyaratan pinjam setelah
adanya perubahan material yang merugikan dalam kelayakan kredit
perusahaan. Pemberi pinjaman yang berafiliasi dengan akses informasi pribadi
ini mungkin tidak memerlukan transfer kontrol tepat waktu yang diaktifkan
melalui pelanggaran perjanjian yang difasilitasi oleh konservatisme. Hal ini
mengakibatkan tejadinya penhindaran biaya terkait dengan penerapan
akuntansi konservatisme.
2. Tentang metoda atau desain penelitian adalah kuantitatif
Karena pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel berjumlah 1.293
perusahaan non keuangan dan 6.481 pengamatan tahun perusahaan yang
terdaftar pada indeks S&P 1500 dengan tahun pengamatan dari tahun 2000-
2006. Serta data yang digunakan adalah informasi biografi anggota dewan
yang tersedia pada database BoardEx, DealScan, Compustat, CRSP,
Corporate Library, Thomson Reuters, dan RiskMetrics.
3. Tentang temuan, simpulan, keterbatasan, dan peluang riset adalah
Kesimpulan : perusahaan yang memiliki bankir terafiliasi menggunakan
akuntansi yang kurang koservatif.
Karena analisis variabel instrumental, analisis perbedaan dan percobaan semu
yang membandingkan perusahaan AFB dengan perusahaan bankir yang tidak
terafiliasi menunjukan bahwa tingkat konservatisme lebih rendah untuk
perusahaan AFB yang tidak mungkin disebabkan oleh faktor perancu yan
tidak dapat diamati.
Kesimpulan : (1) negosiasi ulang AFB lebih mungkin terjadi tanpa adanya
pelanggaran perjanjian. Karean AFB menggunakan informasi pribadi untuk
melakukan negosiasi ulang lebih cepat dibandingkan dengan non-AFB. (2)
AFB memiliki hubungan yang lemah antara konservatisme dengan
ketergantungan kontrak utang pada perjanjian karena mereka memiliki
permintaan yang lebih rendah untuk transfer kontrol yang difasilitasi oleh
konservatisme. (3) pinjaman memiliki efek yang sama pada konservatisme
karena mekanismen pemantauan pemberi pinjaman mengurangi atau bahkan
menghilangkan kebutuhan akan akuntansi konservatif.
Keterbatasan : (1) masih terdapatnya faktor yang tidak dapat diamati pada
penelitian ini. faktor ekonomi yang tidak teridentifikasi dapat menjadi
penjelasan alternatif untuk asosiasi yang didokumentasikan. (2) penelitian ini
bersifat agnostik mengenai efesiensi konservatisme untuk kontrak utang.

Hal yang menarik perhatian saya sehubungan dengan: Earnings-based bonus plans
and the agency costs of debt (Duru).

1. Tentang isu penelitian mengenai apakah pemberian bonus tunai kepada


manajer untuk mencapai tujuan laba jangka pendek dapat mengurangi insentif
pengalihan resiko dengan mengurangi biaya agensi utang.
Karena pemberian bonus tunai mmenyediakan insentif bagi manajer untuk
mencari arus kas yang stabil dan positif yang diperlukan untuk memenuhi
kewajiban hutang. Perusahaan dengan leverage tinggi mengharapkan rencana
kompensasi eksekutif untuk memberikan penekanan yang besar pada bonus
tunai. Jika rencana bonus berbasis pendapatan mengurangi biaya agensi utang,
maka dalam kontrak kompensasi CEO harus mengarah pada biaya
pembiayaan utang yang lebih rendah.
2. Tentang metoda atau desain penelitian adalah kuantitatif
Karena penilitian ini menggunakan data perusahaan yang terdaftar pada
Compustat untuk tahun pengamatan 1902-1997. Penelitian ini juga
menggunakan data ExecuComp yang mencakup informasi kompensasi
mengenai CEO di 1836 perusahaan. Selain itu, data yang digunakan berasal
dari data pendapatan tetap lehman brothers yang mencakup informasi tentang
hasil pasar rata-rata tertimbang selama periode 1993-1997.
3. Tentang temuan, simpulan, keterbatasan, dan peluang riset adalah
Temuan : (1) komponen bonus tunai kompensasi CEO berkolerasi signifikan
dengan parameter sensitivitas kinerja pembayaran. (2) perusahaan dengan
kompensasi bonus tunai tertinggi memiliki hasil obligasi rata-rata terendah.
(3) adanya hubungan antara bonus tunai dan leverage perusahaan. Karena
analisis univariat didasarkan pada pembagian sampel dalam dua cara
berdasarkan leverage. Bonus tunai di 381 perusahaan semua ekuitas dengan
yang ada di 381 perusahaan dengan leverage paling tinggi. Penggunaan bonus
tunai yang lebih besar secara signifikan dengan rasio hutang yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai