Anda di halaman 1dari 10

Proposal penelitian

Potensi Karakteristik Antibakteri dari Ekstrak Daun dan Bunga Kemangi (


Ocimum Sanctum L ) Terhadap Propioniumbacterium Acnes
Bidang penelitian : matematika sains dan dan pengembangan teknologi
Nama peneliti : 1. Dewi Masruroh
2. Syahrul Fajar Setyawan
Latar belakang
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan bermacam tipe
tanaman yang bisa menciptakan metabolit sekunder berbentuk bahan
antibakteri. Senyawa antibakteri merupakan senyawa yang bisa membatasi
perkembangan kuman. Salah satu bahan alami yang bisa dimanfaatkan
selaku antibakteri merupakan daun kemangi (Ocimum sanctum L) yang dulu
hanya disantap untuk lalapan mentah ataupun sebagai sayur-mayur.
Kemangi merupakan tumbuhan yang mudah didapatkan dan tersebar
hampir di seluruh Indonesia sebab bisa berkembang liar ataupun
dibudidayakan. Daun kemangi (Ocimum sanctum L) ialah salah satu
tumbuhan yang mempunyai kemampuan selaku antibakteri. Tumbuhan
kemangi memiliki senyawa metabolit semacam flavonoid, tanin, alkaloid,
polifenol, serta saponin.
Daun dan bunga kemangi (Ocimum sanctum L) telah banyak digunakan
di masyarakat selaku bahan pangan. Bunga kemangi kerap hanya menjadi
sampah dari tumbuhan tersebut. Namun demikian bunga kemangi bisa
menghasilkan biji yang dikenal sebagai biji selasih. Daun kemangi telah
banyak dibuktikan sebagai antibakteri yang antara lain Eschericia coli,
Staphylococcus epidermidis, Bacillus subtilis, Salmonella typhirium,
Klebsiella pneunomia, Salmonella sp, Shigella sp, dan Sterptococcus
mutans (Permadi dan Susanti, 2021). Biji selasih adalah biji yang dapat
diperoleh dari bunga kemangi yang nyatanya mempunyai aktivitas selaku
antibakteri seperti Bacillus subtilis, Eschercia coli, dan Staphylococcus
aureus.
Kandungan kimia tertinggi dari tanaman kemangi terletak pada daunnya
(Kicel, 2005), jenis kandungan kimia yang terkandung dalam kemangi
(Ocimum sanctum L) dipengaruhi oleh regio geografis dan kuantitasnya
yang bervariasi pada setiap periode vegetasi. Menurut Batari (2007),
menjelaskan daun kemangi mengandung saponin, flavonoid, dan tanin.
Sedangkan bijinya mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Kemangi
telah terbukti memiliki sifat antioksidan, anti kanker, dan anti jamur. Zat aktif
dari kemangi ialah eugenol yang paling berpotensi farmakologis, kandungan
eugenol kemangi berkisar antara 40% hingga 71%. Kandungan zat aktif
eugenol yang mendominasi komponen daun kemangi (ocimum sanctum L)
berfungsi sebagai tempat antioksidan dan anti parasit. Pemberian
antioksidan dalam jumlah cukup besar akan menjadi radikal bebas
(Salganik, 2001).
Acne vulgaris adalah penyakit inflamasi kulit kronis pada unit
pilosebaseus yang umum terjadi khususnya pada remaja dan dewasa. Ini
biasanya dikenal sebagai jerawat merah di wajah. Ada beberapa faktor
penyebab jerawat vulgaris seperti produksi minyak berlebih, folikel rambut
tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati, bakteri, dan peradangan. Faktor
lain bisa terjadi dari faktor genetik, Hormonal, kosmetik, dan makanan tinggi
lemak. Propionibacterium acnes memainkan peran penting yang lebih dalam
pada homeostasis mikrobioma kulit, berinteraksi dengan komensal kulit lain
atau mikroorganisme patogen seperti Streptococcus pyogenes,
Staphylococcus epidermis , dan spesies Pseudomas. (Meilina dan Hasanah,
2018).
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan potensi
antibakteri dari daun dan biji kemangi namun penelitian terhadap
Propionibacterium acnes belum di publikasikan sehingga layak untuk diteliti
dengan lebih lanjut.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa
permasalahan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana potensi karakteristik daun dan bunga kemangi (Ocimum
sanctum L) sebagai antibakteri terhadap Propionibacterium acnes ?
2. Bagaimana kandungan dari daun dan bunga kemangi (Ocimum sanctum
L) yang berpotensi antibakteri terhadap Propionibacterium acnes ?
Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan permasalahan tersebut tujuannya adalah :
1. Mengetahui bagaimana potensi karakteristik antibakteri daun dan bunga
kemangi (Ocimum sanctum L) terhadap Propionibacterium acnes.
2. Mengetahui bagaimana kandungan pada bunga dan daun kemangi
(Ocimum sanctum L) yang berpotensi antibakteri terhadap
Propionibacterium acnes.
Manfaat Penelitian
Untuk penulis :
1. Sebagai media untuk menambah wawasan tentang cara meneliti potensi
karakteristik daun dan bunga kemangi (Ocimum sanctum L) terhadap
Propionibacterium acnes.
2. Mengetahui kandungan dari daun dan bunga kemangi (Ocimum sanctum
L) yang berpotensi antibakteri terhadap Propionibacterium acnes.
Untuk Masyarakat :
1. Memberikan informasi tentang kandungan daun dan bunga kemangi
(Ocimum sanctum L) sebagai antibakteri terhadap Propionibacterium
acnes yang mudah didapatkan dan diolah oleh khalayak umum
Kajian teori
A. Tumbuhan Kemangi (Ocimum sanctum L)
Tingkatan Taksonomi Nama Ilmiah

Kingdom Plantae
Subkingdom Tacheobionta

Super Diviso Spermatophyta

Diviso Magnoliophyta

Class Magnoliopsida

Subclass Asteridae

Ordo Lamiales

Family Lamiaceae

Genus Ocimum

Species Ocimum sanctum L

Ocimum sanctum L adalah tanaman aromatik yang kaya akan


minyak esensial dan senyawa fenolik yang termasuk dalam famili
Lamiaceae yang digunakan sebagai pelengkap masakan dan juga
obat tradisional untuk migrain, stres, demam, dan diare. Dengan
penampilan yang cukup rimbun, Daun yang berwarna hijau, bunga
putih keunguan yang kurang menarik. Tanaman ini memiliki
beberapa manfaat termasuk sebagai antibakteri dan antioksidan
(Shirazi, 2014). Bila dibiarkan berbunga maka pertumbuhan daun
lebih sedikit dan tanaman lebih cepat mati (Hartatik 2019).
B. Antibakteri
Antibakteri adalah suatu zat atau senyawa kimia yang digunakan
untuk membasmi bakteri, khususnya bakteri yang merugikan manusia.
Definisi ini berkembang menjadi senyawa yang dapat mengganggu
dan menghambat pertumbuhan bakteri, bahkan dapat membunuh
proses kehidupan suatu mikroorganisme dengan cara mengganggu
metabolisme mikrob yang merugikan.
C. Propionibacterium acnes
Tingkatan Taksonomi Nama Ilmiah
Kingdom Bacteria

Diviso Actinobacter

Class Actinobacteria

Ordo Actinomycetales

Family Propionibacteriaceae

Genus Propionibacterium

Spesies Propionibacterium acnes

Propionibacterium acnes adalah bakteri anaerob Gram


positif yang merupakan bakteri yang paling dominan pada lesi
jerawat, dan termasuk flora normal kulit. Bila bakteri ini menginfeksi,
pada pewarnaan Gram bakteri ini merupakan bakteri Gram positif,
dengan bentuk panjang dan ujung yang melengkung berbentuk
lancip. Bakteri ini dapat tumbuh di udara dan tidak menghasilkan
endospora. Dinding sel dari bakteri Gram positif terdiri atas satu
atau lebih lapisan peptidolikan yang tipis dan membran di bagian
luar lapisan peptidoglikan. Propionibacterium acnes memerlukan
oksigen mulai dari aerob dan anaerob fakultatif sampai ke
mikroerofilik. Beberapa bersifat patogen untuk hewan dan tanaman
(Rini, dkk. 2017).
Tinjauan pustaka
Dalam melakukan penelitian dengan judul Potensi karakteristik
antibakteri dari ekstrak daun dan bunga kemangi (ocimum sanctum)
terhadap propionibacterium. Perlu dilakukan peninjauan terhadap berbagai
penelitian-penelitian terkait, yang pernah dilakukan sebelumnya. Adapun
Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh (Ofirnia, 2018) dengan judul “ formulasj gel
anti jerawat ekstrak ethanol daun kemangi (ocimum sanctum) dan uji
aktivitasnya terhadap bakteri staphylococcus aureus bahwa Kemangi
(Ocimum basilicum L.) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Kardungan senyawa
yang berperan sebagai antibakteri yain tanin, flavonoid dan minyak atsiri.
Pengambilan zat aktif yang terkandung dalam daun Kemangi dilakukan
dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pelarut etanol 96%
digunakan karena merupakan pelarut yang bersifat universal yang dapat
melarutkan senyawa polar maupun nonpolar dan dapat mengekstrak
senyawa aktif yang lebih banyak dibandingkan dengan pelarut lainnya.
Penelitian tersebut memperoleh beberapa hasil diantaranya yaitu Ekstrak
etanol daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan konsentrasi 0,5%, 1%
dan 1.5% yang diformulasikan dalam bentuk sediaan gel yang memenuhi
parameter uji fisik yaitu homogenitas, pengukuran pH dan uji daya lekat, tidak
memenuhi parameter yaitu uji organoleptik dan daya sebar. Selanjutnya Gel
ekstrak etanol daun Kemangi dapat memberikan aktivitas antibakteri
terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Gel dengan konsentrasi ekstrak
1,5% merupakan gel yang paling baik dalam menghambat pertumbuhan.
penelitian terdahulu berikut nya adalah dari (Paulina dan Widdhi, 2017)
dalam jurnalnya yang berjudul "formulasi dan uji antibakteri sediaan sabun
cair ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L. ) Terhadap bakteri
Staphylococcus aureus bahwa Kriteria kekuatan daya antibakteri menurut
Davis dan Stout (1971). Hasil tersebut membuktikan bahwa sabun cair
ekstrak etanol bunga Daun Kemangi dengan konsentrasi tersebut
menunjukan adanya. efektivitas terhadap bakteri S walaupun zona hambat
yang dihasilkan tidak sebesar zona hambat pada kontrol positif (sabun Detol)
yaitu 28.38 yang dikategorikan kuat, akan tetapi pada konsentrasi kecil
sediaan yang dibuat sudah dapat memberikan zona hambat yang sedang
pada bakteri S. aureus.
Rujukan berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh (Anggun,
Rifki, et.all, 2021) mengungkapkan bahwa daun kemangi (Ocimum basilicum
L.) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki efektivitas
menghambat bakteri Staphylococcus aureus. kandungan senyawa pado
daun kemangi yaitu flavonoid dan fenol. Ekstrak dibuat dalam tiga formula
dengan FI: 1 gram, FII: 1,5 gram dan FIII: 2 gram. Hasil formulasi
menunjukkan daya hambat FI: 5 mm, FII: 8 mm dan FIII: 9 mm. ini dapat
diartikan bahwa tiap formula memiliki daya hambat. Ketiga formula tersebut
termasuk dalam katagori zona hambat sedang, tetapi yang memiliki zona
hambat yang paling luas yaitu F3: 9 mm. Semakin banyak ekstrak maka zona
hambat semakin luas. Sehingga dapa disimpulkan bahwa sediaan gel sabun
wajah ekstrak daun kemangi memiliki efektivitas terhadap bakteri
Staphylococcus aureus.

Metode penelitian

1. Metode yang Digunakan


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kepustakaan dan praktikum. Pertama, penelitian dilakukan dengan
menyiapkan simplisia diawali dengan mengsortasi daun dan bunga
kemangi lalu dirajang dan dikeringkan pada oven dengan suhu 40℃,
simplisia kering dimaserasi menggunakan pelarut etanol dan membuat
ekstrak cair menggunakan proses destilasi sederhana. Kedua, peneliti
melakukan praktikum mengenai bagaimana cara mengidentifikasi
kandungan kemangi yang berpotensi antibakteri terhadap
Propionibacterium acnes dengan menggunakan metode skrining
fitokimia didasarkan pada perbedaan rona atau penampakan endapan
dalam larutan. Ketiga, peneliti melakukan studi kepustakaan terhadap
aktivasi ekstrak daun dan bunga kemangi terhadap Propionibacterium
acnes dengan perbandingan konsentrasi yang sama yaitu 10mg/ml,
20mg/ml, dan 40mg/ml.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian merupaka suatu kondisi yang menggambarkan
atau menerangkan suatu situasi dari objek yang aka diteliti untuk
mendapatkan gambaran yang jelas dari suatu penelitian. Menurut
Supriati (2012 : 38). Objek pada penelitian kami kali ini adalah daun
dan bunga kemangi.
3. Teknik Penelitian
1) Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah studi kepustakaan mempelajari dan melakukan
perbandingan dari buku-buku, jurnal, atau media lain dan praktikum
yaitu dengan melakukan suatu percobaan atau pengujian suatu
konsep.
2) Uji Skrining Fitokimia
Uji skrining fitokimia adalah salah satu metode yang dapat dilakukan
untuk mengidentifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder dan
merupakan tahap pendahuluan yang dapat memberikan gambaran
mengenai kandungan senyawa tertentu dalam bahan alam yang
akan diteliti. Pada penelitian ini uji skrining fitokimia dilakukan untuk
daun dan bunga kemangi didasarkan pada perbedaan rona atau
endapan dalam larutan. Hasil reaksi warna dan endapan digunakan
sebagai demonstratif dari reaksi positif terhadap tes ini.
Tabel Uji Skrining Fitokimia pada Kemangi
No Senyawa yang Hasil Positif
Diidentifikasi
1 Alkaloid Pembentukan endapan
2 Saponin Pembentukan busa
3 Tanin Warna hijau kehitaman
4 Flavonoid Warna merah padam - merah
5 Polifenol Warna ungu - biru
keunguan
6 Glikosida Warna merah kecokelatan

3) Teknik Pengujian Antibakteri


Metode pengujian antibakteri menggunakan metode disk difusi agar
dengan media nutrient agar (NA). Bahan uji berupa ekstrak daun
dan bunga kemangi disiapkan dengan cara masing-masing ekstrak
dibuat konsentrasi 10mg/ml, 20mg/ml, dan 40mg/ml. Bahan uji
disiapkan dalam cawan petri steril kemudian masukkan black paper
disc ke masing-masing konsentrasi bahan uji hingga paper disc
terendam sempurna. Bakteri uji P. acnes disiapkan dengan
mengencerkan hingga diperoleh suspensi dengan tingkat
kekeruhan setara Mc Farland 0,5. Suspensi bahan uji
diinonkulasikan secara merata pada permukaan media NA
menggunakan swab steril. Selanjutnya paper disc yang
mengandung bahan uji diletakkan pada permukaan inoculum.
Dilakukan dengan replikasi 3× dan diinkubasi dalam inkubator pada
suhu 37℃ selama 1×24 jam.
4. Rencana Analisis Data
Tahapan Kegiatan Waktu
1. Pembuatan Simplisia 18 Juni 2023
Pembuatan Ekstrak Daun dan 18-20 Juni 2023
2.
Bunga Kemangi
Pengujian Kandungan ekstrak 23-27 Juni 2023
3. kemangi menggunakan uji
skrining fitokimia
Pengujian antibakteri 28 Juni-2 Juli 2023
4. menggunakan ekstrak daun dan
bunga kemangi
5. Penulisan laporan 10 Juli 2023
Jadwal Penelitian
No. Jadwal Penelitian Waktu
1. Tahap persiapan 5 Mei 2023
2. Tahap Pembagian Peneliti 9 Mei 2023
3. Penyusunan Proposal 10 – 15 Mei 2023
4. Merevisi Proposal 15 – 19 Mei 2023
5. Pengajuan Surat Pernyataan 13 Mei 2023
6. Pengumpulan Proposal 24 Mei 2023

Daftar Pustaka
Aminah. S , Purba RA., Situmorang N.D., Marbun, R.A.T., 2020. Uji aktivitas
Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.)
Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans. Jurnal Farmasi, e-ISSN:
2655-0814 Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2022
Meilina, N.E dan Hasanah, A.N., 2018. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit
Buah Manggis (Garnicia mangostana L.) terhadap Bakteri Penyebab
Jerawat. Farmaka. Vol 16, No.2 (2018)
Permadi dan Susanti, L.A., (2021). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol
Tanaman Kemangi (Ocimum sanctum) terhadap Pertumbuhan
Bakteri Bacilus subtillis. Surabaya : Diploma Thesis, Akademi Farmasi
Surabaya.
Jimmy dan Paulina, V.Y., (2019). Uji Efek Antibakteri Jamur Endofit pada
Tumbuhan Kemangi (Ocimum Bassilicum L.) pada Bakteri Uji
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Manado : Skripsi, Prodi
Farmasi Universitas Sam Ratulangi.
Purmaningsih dan Supadmi., (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun
Kemangi (Ocimum sanctum L) Terhadap Bakteri Staphylococcus
epidermidis ATCC 12228. Yogyakarta : Skripsi, Universitas Jenderal
Achmad Yani Yogakarta.
Saraswati R.E., (2019). Perbedaan Efektivitas Ekstrak Biji Selasih (Ocimum
sanctum L) Sebagai Antibakeri Terhadap Bakteri Escherichia coli dan
Staphyococcus aureus Secara in Vitro. Repositori Riset Kesehatan
Nasional.
Eko, N.W.B., 2020. Daya Hambat dan Daya Bunuh Ekstrak Serbuk Batang
Siwak Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes Hang tuah medical
journal. Hang Tuah Med. J. 18, 100-113

Anda mungkin juga menyukai