Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

TENTANG RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN


DOSEN PENGAMPU: LAILA WARDANI SE.MM

DISUSUN OLEH:
1) ADE LATORA (A1B021241)
2) ADIKA PARANATA (A1B021243)
3) ALFIA SHABIRA (A1B021251)
4) BAIQ.NINI PRATIWI ANGGRAENI (A1B021264)
5) BINTANG SYUKURILLAH (A1B021270)
6) BQ. AMANDA ORIEN RAHMADINA (A1B021271)
7) DIAN RAHMAWATI (A1B021275)
8) DIANA WIDIA WARDANI (A1B021277)

UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun makalah manajamen
keuangan ini dengan baik serta tepat waktu. Tugas ini kami buat untuk
memberikan ringkasan tentang ruang lingkup dari manajemen keuangan. Mudah-
mudahan makalah yang kami buat ini dapat dijadikan pengetahuan kita lebih luas
lagi. Oleh karena itu, kritik dan anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada ibu
Laila wardani SE, MM mata kuliah manajemen keuangan. kepada pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian dan waktunya kami
ucapkan terimakasih.

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan..................................................................................... iii
1.1 Latar Belakang.......................................................................... iii
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... iii
1.3 Tujuan....................................................................................... iii
Bab 2 Pembahasan...................................................................................... 1
2.1 Definisi Manajemen Keuangan................................................. 1
2.2 Tujuan manajemen keuangan.................................................... 1
2.3 Fungsi manajemen keuangan.................................................... 2
2.4 Prinsip-prinsip manajemen keuangan....................................... 2
2.5 Kebijakan manajemen keuangan............................................... 3
2.6 Perkembangan Teori Manajemen Keuangan............................ 4
Bab 3 Penutup............................................................................................. 7
Kesimpulan...................................................................................... 7
Saran................................................................................................. 7
Daftar pustaka................................................................................................... 8

ii
Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Setiap individu pasti memiliki manjemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya.
Dengan adanya manjemen, maka diharapkan semua aktivitas dapat dilakukan dengan
sistematis dan berurutan dan maksimal sehingga mendapatkan hasil yang baik. Apabila
seorang individu saja membutuhkan manejemen untuk mengatur hidupnya, pastinya
sebuah oraganisasi atau perusahaan akan lebih membutuhkan adanya manajemen untuk
mengatur oraganisasi atau perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu
manajemen dalam oraganisasi adalah manejemen keuangan
Manajemen keuangan berfokus untuk memperoleh dan menggunakan dana serta
pengelolaan terhadap aktiva. Menganalisis sumber dana dan penggunaannya untuk
merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Manajemen keuangan
juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi dan
pemilihan sumber-sumber dana untuk membelajai aktiva tersebut. Manajer keuangan bisa
memperoleh dana dari dalam maupun luar perusahaan, dana dari luar bisa berasal dari
pasar modal, hutang atau modal sendiri

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat mengambil rumusan masalah
sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan?
2. Apakah tujuan dari adanya menajemen keuangan?
3. Apa saja fungsi dari menejemen keuangan?
4. Apa saja prinsip-prinsip dari manejemen keuangan?
5. Apa saja kebijakan dalam manajemen keuangan?
6. Bagaiamana perkembangan teori manejemen keuangan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi manejemen keuangan
2. Unutuk mengetahui tujuna dari manejemen keuangan
3. Untuk mengetahui fungsi dari adanya menejemen keuangan
4. Mengetahui apa saja prinsip dari manajemen keuangan
5. Mengetahui kebijakan dalam menajemen keuangan
6. Untuk mengetahui bagimana perkembangan teori menejemen keungan

iii
Bab 2
Pembahasan

2.1 Definisi Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang perencanaan,
pemeriksaan, penganggaran, pengelolaan, pencarian, pengendalian dan penyimpanan
dana yang di miliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan menyeluruh.
Beberapa definisi manajemen keuangan menurut para ahli sbb:
1. Liefman mengatakan, manajemen keuangan adalah usaha untuk menyediakan
uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
2. Saud husnan mengatakan manajemen keuangan adalah manajemen terhadap
fungsi-fungsi keuangan.
3. Grestenberg mengatakan, manajemen keuangan adalah “how business are
organized to acquire funds, how they acquire funds, how the use them and how
the prof is business are distributed. (Bagaimana bisnis di atur untuk memperoleh
dana, bagaimana mereka memperoleh dana, bagaimana menggunakan mereka dan
bagaimana bisnis prof ts didistribusikan).

2.2 Tujuan manajemen keuangan


Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan di jual, maka harganya dapat di tetapkan
setinggi mungkin. Seseorang manajemen juga harus mampu menekankan arus peredaran
uang agar terhindar dari tindakan yang tidak di inginkan. Namun, manajemen keuangan
yang efisien memenuhi adanya tujuan yang di gunakan sebagai standart dalam memberi
penilaian ke dalam ke efisienan (sartono :2000). Tujuan normatif manajemen keuangan
adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan, yaitu:
1. Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat di tempuh dengan
memaksimumkan nilai perusahaan.
2. Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor resiko.
3. Manajemen harus mempertimangkan kepentingn pemilik, kreditor dan pihak lain
yang berkaitan dengan perusahaan.
4. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran
kas daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
5. Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkugan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.

1
2.3 Fungsi manajemen keuangan
Manajemen keuangan dalam suatu perusaan sangat berperan penting dalam
menjalaskan fungsinya dan berbagai kegiatan keuangan. Fungsi-fungsi manajemen
keuangan sbb:

1. Perencanaan keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk membuat rencana pemasukan dan
pengeluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran keuangan
Manajemen keuangan berfungsi menjadi tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan keuangan
Dengan adanya manajemen keuangan, maka perusahaan dapat menggunakan
dana untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian keuangan
Dalam hal ini, manajemen keuangan berfungsi mecari dan mengeksploitasi
sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan keuangan
Manajemen keuangan berfungsi mengumpulkan dana perusahaan serta
menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian keuangan
Dalam hal ini manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

2.4 Prinsip-prinsip manajemen keuangan


Manajemen keuangan bukan hanya seputar pencatatan akuntansi melainkan
merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh di pandang sebagai
suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian dari pekerjaan orang keuangan.
Ada tujuh prinsip dari manajemen yang harus di perhatikan antara lain sebagai berikut:
1. Konsistensi
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu.
Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi
perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen
keuangan merupakan suatu tanda bahwa manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas

2
Akuntabilitas adalah kewajiban normal atau hukum, yang melekat pada individu,
kelompok atau organisasi. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia
menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggung
jawaban kepada pemangku kepentingan dan penerimaan manfaat.

3. Transparansi
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi
berkaitan dengan rencana aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk
didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu
serta dengan mudah dapat diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima
manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal
yang disembunyikan.
4. Kelangsungan hidup
Agar keuangan terjaga pengeluaran organisasi ditingkat stratejik maupun operasional
harus sejalan atau di sesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup
merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi.
5. Integritas
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya individu yang terlibat harus
mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan harus tetap
dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan
menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
7. Standar akuntansi
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan
prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum.

2.5 Kebijakan manajemen keuangan


Tiga kebijakan utama dalam manajemen keuangan adalah kebijakan pendanaan,
kebijakan investasi, dan kebijakan dividen.
1. Kebijakan pendanaan adalah keputusan keuangan tentang asal dana untuk
membeli aktiva. Ada dua macam sumber dana:
a. Dana pinjaman, seperti utang bank dan obligasi
b. Modal sendiri, seperti laba ditahan dan saham
Dana pinjaman dan saham merupakan sumber dana yang berasal dari luar
perusahaan, sedangkan laba ditahan merupakan sumber dana yang berasal dari
dalam perusahaan. Pemilihan sumber pendanaan yang telah dilakukan oleh
manager keuangan perusahaan, baik menggunakan utang atau menggunakan
modal sendiri akan tercermin dalam kolom neraca keuangan. Hasil dari
kebijakan pembelanjaan tampak pada neraca sisi pasiva yaitu berupa utang
lancar, utang jangka panjang dan modal.

3
2. Kebijakan investasi merupakan langkah awal untuk menentukan jumlah aktiva
yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan. Dalam hubungannya dengan
nilai perusahaan, maka setiap keputusan investasi yang dibuat oleh manager
keuangan akan berdampak pada harga saham perusahaan tersebut.
3. Kebijakan dividen merupakan salah satu kebijakan yang harus diambil
manajemen untuk memutuskan apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan
selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen
atau sebagian lagi tidak dibagikan.

2.6 Perkembangan Teori Manajemen Keuangan


Rubeinstein (1944) melalui bukunya yang berjudul “a history of the theory of
investment” membagi sejarah dari ekonomi keuangan menjadi tiga periode: (1) periode
Sebelum tahun 1950, (2) periode klasikal yaitu dari tahun 1950 sampai pada 1980, (3)
periode modern setelah tahun 1980. Sejak tahun 1980, dasar yang diletakkan selama
periode klasik telah mengalami tekanan yang meningkat. Sejarah teori investasi dipenuhi
dengan karya-karya ekonom terkenal. Ekonom abad ke 20 seperti Frank Knight, Irving
Fisher, John Maynard Keynes, Friedrich Hayek, Kenneth Arrow, Paul Samuelson, Milton
Friedman, Franco Modigliani, Jack Hirshleifer, James Tobin, Joseph Stiglitz, Robert
Lucas, Daniel Kahneman, Amos Tversky dan George Akerlof yang telah meninggalkan
teori-teori yang bermanfaat dalam ekonomi khususnya investasi. Selain itu Ada non
ekonom yang penting yaitu John von Neumann, Leonard Savage, John Nash, dan
Maurice Kendall. Lebih jauh ke belakang ada kontribusi dari Daniel Bernoulli dan Louis
Bachelier yang sangat terkenal dan karya-karya Fibonacci, Blaise Pascal, Pierre de
Fermat, Christian Huygens, Abraham de Moivre dan Edmund Halley.

1. PERIODE TUA (SEBELUM TAHUN 1950)


Memperkenalkan empat jenis aplikasi untuk investasi yaitu: alokasi
keuntungan yang adil untuk anggota kemitraan, perhitungan laba dan sekuens
investasi, dengan penarikan menengah, perhitungan nilai masa depan dan
perhitungan nilai sekarang.

2. TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY THEORY)


Keputusan dividen ditentukan perusahaan melalui kebijakan dividen yang
merupakan jenis dari keputusan pendanaan yang berdampak pada sejumlah
laba yang didistribusikan perusahaan kepada para pemegang sahamnya dan
sejumlah laba yang ditahan dan diinvestasikan kembali. Kebijakan dividen
mengacu pada kebijakan pembayaran yang perusahaan gunakan untuk
menentukan jumlah atas kas yang akan didistribusikan perusahaan kepada
para pemegang sahamnya. Dalam dunia nyata, menentukan kebijakan
pembayaran yang sesuai sering melibatkan pilihan yang sulit dikarenakan

4
perlunya menyeimbangkan konflik yang mungkin akan muncul. Dimana,
membayar dividen akan memberikan dampak kepada kesejahteraan pemegang
saham dan kemampuan perusahaan untuk menahan labanya yang akan
digunakan untuk pertumbuhan perusahaan. Karena, baik pendanaan, investasi
dan keputusan dividen saling terkait (Pruitt dab Gitman, 1991). Miller dan
Modigliani (1961) selanjutnya disingkat dengan MM memberikan analisis
menangani hubungan antara kebijakan dividen, pertumbuhan dan penilaian
saham dengan asumsi bahwa pasar modal sempurna (tidak ada pajak, tidak
ada biaya transaksi dan agensi serta informasi tersedia secara bebas untuk
semua orang). MM mengemukakan mengenai dividen yang tidak relevan
(irrelevant dividend). Dalam pasar modal yang sempurna, kebijakan investasi
adalah salah satu penentu nilai perusahaan. Oleh karena itu, jika manajer
focus pada membuat pilihan investasi yang baik, kebijakan pembayaran dan
struktur modal akan diabaikan.

3. TEORI STRUKTUR MODAL


Struktur modal perusahaan didefinisikan dengan bagaimana asset
perusahaan didanai. Struktur modal merupakan campuran klaim terhadap
asset perusahaan dan arus kas. Ada tiga pertanyaan kunci mengenai struktur
modal yaitu: a. Apakah ada struktur modal yang optimal? (Misalnya
perpaduan optimal antara sumber penanaman baik dari hutang maupun
ekuitas) b. Apakah struktur modal optimal ini berbeda antar perusahaan dan
waktu? c. Apakah CFO bisa menambah nilai sisi kanan neraca dengan
kebijakan pembiayaan yang baik? Pertanyaan tersebut dapat dijawab bahwa
struktur modal yang optimal mungkin saja akan diraih dan berbeda antar
perusahaan dan antar waktu yang mana tergantung pada jenis operasional
perusahaan dan risiko perusahaan. Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa
struktur modal perusahaan tergantung pada jenis operasional perusahaan dan
risikonya. Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya menghadapi risiko bisnis
dasar dan juga risiko keuangan. Pertumbuhan perusahaan akan dapat tercapai
apabila perusahaan mampu mengatur risiko perusahaannya dan mendanai
aktivitas perusahaannya dengan menggunakan dana yang berasal dari aktivitas
operasinya. Apabila perusahaan tidak mampu untuk menghasilkan pendanaan
yang mencukupi dari internal perusahaan, maka sumber pendanaan lainnya
berasal dari pasar hutang. Pada tahun 1972-1982 perusahaan yang terdaftar di
NYSE dan AMEX sekitar 44% tidak pernah melakukan pendanaan dari luar
perusahaan.

4. TEORI AKUISISI DAN MERGER


Merger dan akuisisi penting dalam strategi bisnis untuk pertumbuhan dan
perkembangan sebuah perusahaan. Merger dan akuisisi telah berkembang
selama beberapa tahun baik secara jumlah maupun nilainya. Terdapat
beberapa tipe dari merger dan akuisisi dan motif yang melatarbelakangi

5
berbeda-beda. Sehingga, sebuah teori tidak mampu untuk menjelaskan
terjadinya merger, akuisisi dan pengambilalihan perusahaan. Terdapat
beberapa teori yang melatarbelakangi terjadinya merger dan akuisisi yaitu
teori penyelarasan strategis, teori under valuasi, teori informasi dan
pensinyalan, teori permasalahan agensi, teori manajerialisme, teori arus kas
bebas, teori kekuatan pasar, teori pertimbangan pajak, teori redistribusi dan
hipotesis hubris. Merger didefinisikan sebagai pengintegrasian dua atau lebih
perusahaan ke dalam satu kesatuan hukum. Sedangkan akuisisi adalah dua
atau lebih perusahaan bergabung bersama, tetapi perusahaan target tidak
terintegrasi ke dalam perusahaan uang mengakuisisi, melainkan tetap sebagai
anak perusahaan tanpa kehilangan keberadaannya (Shim dan Okamuro, 2011).
Merger atau akuisisi adalah transaksi dimana dua atau lebih perusahaan
digabungkan untuk berubah menjadi perusahaan single (satu perusahaan).
Merger adalah penggabungan kepentingan dua perusahaan menjadi
perusahaan baru yang membutuhkan persetujuan dari pemegang saham kedua
perusahaan. Akuisisi adalah pembelian oleh satu perusahaan untuk sebagian
besar aset atau sekuritasnya untuk tujuan merestrukturisasi entitas operasi
yang diakuisisi.

6
Bab 3
Penutup

Kesimpulan
Manajemen sangat di perlukan terutama dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan, pelaksanaan, sampai
pada penghasilan suatu tujuan ataupun barang akan di capai dengan baik dan maksimal,
dan dengan adanya manajemen maka perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang di
inginkan dengan langkah yang tepat.
Manajemen keuangan adlah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang di miliki
oleh organisasi atau organisai untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya dan
menggunakan se efektif-efektifnya untuk menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, manajemen keuangan adlah tindakan yang di ambil dalam
rangka menjaga kesehtan keuangan organisasi atau perusahaan. Untuk itu dalam
membangun sistem manajemen keuangan yang baik perlu kita untuk mengidentifikasi
prinsip manajemen keuangan yang baik.

Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan pembaca. Akan tetapi makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik itu
penulisan ataupun kesalahan dalam pembahasan, oleh karena itu diharapkan keritik dan
saran yang membangun.

7
Daftar pustaka

https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/manajemen-keuangan-
dan-akuntansi-rs/makalah-manajemen-keuangan-docx/8971180
https://jurnal.ibmt.ac.id/index.php/jeksekutif/article/download/141/133#:~:text=kebijakan
%20yang%20diambil.-,Tiga%20kebijakan%20utama%20dalam%20manajemen
%20keuangan%20adalah%20kebijakan%20pendanaan%2C%20kebijakan,yang
%20dibutuhkan%20perusahaan%20secara%20keseluruhan
26 | Teori Keuangan (Sebuah Kajian Literatur) DAFTAR PUSTAKA Chen, J. M., &
Chen, J. M. (2016). Postmodern Portfolio Theory. In Postmodern Portfolio Theory.
https://doi.org/10.1057/978-1-137-54464-3_3Coleman, L. (2016). Applied Investment
Theory. In Applied Investment Theory. https://doi.org/10.1007/978-3-319-43976-
1Rubinstein, M. (2006). A history of the theory of investments: My annotated
bibliography.
https://vt.tiktok.com/ZSRko4Jd5/
K. L., Khan, A. Q., & Ramirez, G. G. (1993). Determinants of Corporate Dividend
Policy: A Factorial Analysis. Financial Review, 28(4), 523–547.
https://doi.org/10.1111/j.1540-6288.1993.tb01361.x Bradley Michael, Capozza Dennis R,
S. P. J. (1998). Dividend Policy and CashFlow Uncertainty. Real Estate Economics, 4,
555–580. Baker, H. K. (2009). Dividends And Diviidend Policy. John Wiley & Sons, Inc.
Denis, D. J. (2013). Dividend Policy. The New Palgrave Dictionary of Economics, 2012
Version. https://doi.org/10.1057/9781137336583.0418 E.S, Mehdi, N. M. (2014).
Asymmetric Information and Dividend Payout Policy : Indian Journal of Fundamental
and Applied Life Sciences, 4, 30–35.Modigliani, Franco, and Merton Miller. 1958.
“The Cost of Capital, Corporation Finance, Grullon, Gustavo, Roni Michaely, and
Bhaskaran Swaminathan. 2002. “Are Dividend Changes a Sign of Firm Maturity?”
Journal of Business 75:3, 387–424. Grullon, Gustavo, Roni Michaely, Shlomo Benartzi,
and Richard H. Thaler. 2005. “Divi- dend Changes Do Not Signal Changes in Future
Profitability.” Journal of Business 78:5, 1659–1682. Jensen, Michael C. 1986. “Agency
Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers.” American Economic
Review 76:2, 323–329. Jensen, Michael C., and William H. Meckling. 1976. “Theory of
the Firm: Managerial Behav- ior, Agency Costs and Ownership Structure.” Journal of
Financial Economics 3:4, 305–360. Modigliani, Franco, and Merton Miller. 1958.
“The Cost of Capital, Corporation Finance, and the Theory of Investment.” American
Economic Review 48:3, 261–297. Modigliani, Franco, and Merton H. Miller. 1963.
“Corporate Income Taxes and the Cost of Capital: A Correction.” American
Teori Struktur Modal | 57 DAFTAR PUSTAKA Bierman, H. (2003). The Capital
Structure Decision. In The Capital Structure Decision. https://doi.org/10.1007/978-1-
4615-1037-6Drake, P. P., & Fabozzi, F. J. (2011). The Corporate Financing Decision.
The Basics of Finance, 155–183. https://doi.org/10.1002/9781118267790.ch8 Frank, M.
Z., & Goyal, V. K. (2007). Trade-Off and Pecking Order Theories of Debt. In Handbook
of Empirical Corporate Finance SET (Vol. 1, Issue 06). Woodhead Publishing Limited.

8
https://doi.org/10.1016/B978-0-444-53265-7.50004-4 Miglo, A. (2016). Capital Structure
in the Modern World. In Capital Structure in
Ahern, K.R. and Weston, J.F. (2007). M&As: the good, the bad, and the ugly. Journal of
Applied Finance, Vol. 17, No. 1, pp. 5–20 Gaughan, P.A. (2007). Merger strategy.
Mergers, Acquisitions, and Corporate Restructuring. Fourth ed. New Delhi: Wiley India
Edition, pp. 117–165. Jensen, M.C. (1986). Agency costs of free cash flow, corporate
finance and takeovers. American Economic Review, Vol. 76, pp. 323–329. Jensen, M.C.
and Meckling, W.H. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and
ownership structure. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360. Jensen,
M.C. (1988). Takeovers: Their causes and consequences. The Journal of Economic
Perspectives, Vol. 2, No. 1, pp. 21-48. Manne, H.G. (1965). Mergers and the market for
corporate control. The Journal of Political Economy, pp. 110- 120. Mueller, D.C. (1969).
A theory of conglomerate mergers. The Quarterly Journal of Economics, pp. 643-659.
Reuer, J.J. and Ragozzino, R. (2012). The choice between joint ventures and acquisitions:
Insights from signaling theory. Organization Science, Vol. 23, No. 4, pp. 1175-1190.
Roll, R. (1986). The hubris hypothesis of corporate takeovers. Journal of Business, Vol.
59, pp. 197–216. Kumar, B.R. and Rajib, P. (2007c). Mergers and corporate performance
in India: an empirical study. Decision, Vol. 34, No. 1, pp.121–147 Weston, J.F., Mitchel,
M.L., Mulherin, J.H. and Salwan, P. (2010). Takeovers, restructuring, and corporate
governance. Fourth ed. Delhi: Pearson Education. Weston and Copeland (1992).
Managerial Finance. The Dryden Press, New York. Weston et al. (2011). Mergers,
Restructuring, and Corporate Control.Prentice Hall. Leepsa, N. M., & Mishra, C. S.
(2016). Theory and Practice of Mergers and Acquisitions: Empirical Evidence from
Indian Cases. IIMS Jo

Anda mungkin juga menyukai