Strategi Pidana
Strategi Pidana
- Advokat Mitra PKBH UGM; - Dosen Luar Biasa FH UGM (Hukum Acara Perdata/Pidana/
PTUN; Kontrak Hukum Dagang dan Pelaporan Hukum). Divisi Advokasi dan Pembelaan
Profesi DPC PERADI Sleman. HP : 08156858539 / 0274 7181986, e-mail :
zahruarqom@yahoo.com
Basic Question :
Saat ini, apakah saudara sudah dapat/mampu mengadvokasi diri anda sendiri apabila
terkait dengan urusan pidana, khususnya selaku Tersangka/Terdakwa ?
UNSUR DALAM PRAKTIK HUKUM
PENGETAHUAN HUKUM KEAHLIAN PRAKTIK HUKUM RISET KREATIFITAS MORAL & PROFESSIONALISME
Pelajari dan kuasai teori dan ketentuan Hukum Pidana Materiil; Pelajari dan kuasai
teori dan ketentuan Hukum Pidana Formil; Fahami dengan benar hak-hak
Pelapor/Pengadu dan Tersangka/Terdakwa; Fahami dengan benar Kedudukan, Hak,
Kewajiban dan Kewenangan Penasihat Hukum;
TAHAPAN PROSES PEMIDANAAN
Mengkomparasikan antara kententuan hukum (formil & materiil) dengan fakta hukum di
setiap tahapan proses pemidanaan;
Menanyakan apakah hak-hak Tersangka/Terdakwa dipenuhi atau tidak; Menyusun rencana
pembelaan dan melakukan tindakan pembelaan sesuai dengan tahapan proses pemidanaan;
Eksepsi/Exception:
Tangkisan/pembelaan yang tidak mengenai materi pokok surat dakwaan
Ainul: bagaimana cara supaya hakim dapat menilai kejadian tindak pidana tersebut
dari sudut pandang pelaku. Haqul: bagaimana cara supaya hakim dapat merasakan dan
seakan mengalami kejadian pidana tersebut.
Metode Penyusunan Eksepsi
1)
2) 3)
4)
Eksploitasi
Eksplorasi
Eksepsi
Eksplanasi
Eksistensi Substansi
Saat Pengajuan Eksepsi:
Prinsipnya harus diajukan pada sidang pertama Yakni “sesaat” atau “setelah”
penuntut umum membaca surat dakwaan Apabila pengajuan dilakukan di luar tenggang
waktu yang disebutkan, eksepsi tidak perlu ditanggapi JPU dan PN, kecuali eksepsi
mengenai kewenangan mengadili di dalam pasal 156 ayat (7) KUHAP.
Klasifikasi Eksepsi:
Eksepsi kewenangan mengadili Eksepsi kewenangan atau hak untuk menuntut hapus atau
gugur Eksepsi tuntutan JPU tidak dapat diterima Eksepsi lepas dari segala tuntutan
hukum Eksepsi dakwaan JPU tidak dapat diterima Eksepsi dakwaan JPU batal
Eksepsi kewenangan mengadili:
Tidak berwenang secara absolut (kompetensi absolut). Tidak berwenang secara relatif
(kompetensi relatif). Harus diperiksa dan diputus sebelum memeriksa pokok perkara
dan dituangkan dalam putusan sela.
Bentuk Putusan dan Upaya Hukumnya :
Bentuk Putusannya: PUTUSAN SELA Upaya hukumnya: Dengan perlawanan Pasal 156 KUHAP
tidak mengatur Dapat diajukan: - sesegera mungkin”setelah putusan sela, atau -
diajukan bersamaan dengan banding
Eksepsi Kewenangan atau Hak Untuk Menuntut Hapus atau Gugur :
Exceptio Judikate (Ne Bis In Idem) Ps. 76 KUHP Exceptio In Tempores (Kadaluarsa)
Ps. 78 KUHP Terdakwa meninggal dunia Ps. 77 KUHP
Bentuk Putusan dan Upaya Hukumnya:
Pemeriksaan penyidikan tidak memenuhi syarat ketentuan Ps. 56 ayat (1) tentang
pendampingan oleh penasihat hukum. Pemeriksaan tidak memenuhi syarat klacht delict
(delik aduan), dimana pendakwaan tindak pidana delik aduan harus terdapat
ADUAN/SURAT ADUAN dari korban atau orang yang disebut dalam pasal delik yang
bersangkutan
Bentuk Putusan dan Upaya Hukumnya:
Bentuk putusannya : PUTUSAN AKHIR Upaya hukum : BANDING dan KASASI
Eksepsi Lepas dari Segala Tuntutan Hukum (onslag van rechtsvervolging):
Jika perbuatan yang didakwakan terbukti, tetapi perbuatan itu bukan merupakan
tindak pidana (Ps. 191 ayat (2) KUHAP)
Bentuk Putusan dan Upaya Hukumnya:
Bentuk putusannya: PUTUSAN AKHIR Upaya hukumnya: Tertutup upaya hukum banding,
Tetapi langsung upaya hukum kasasi
Eksepsi Dakwaan JPU Tidak Dapat Diterima:
Apabila surat dakwaan JPU mengandung cacat formil Apabila surat dakwaan JPU
mengandung kekeliruan beracara.
Klasifikasi Eksepsi Dakwaan JPU Tidak Dapat Diterima:
Exceptio Subjudice
Tindak pidana yang didakwakan persis sama dengan perkara pidana yang masih berjalan
pemeriksaannya di pengadilan lain.
Exceptio In Persona
Keliru orang yang didakwa
Bila surat dakwaan JPU tidak memenuhi pasal 143 ayat (2) KUHAP. Yaitu tidak
terpenuhinya syarat formil dan/atau syarat materiil surat dakwaan.
Syarat Formil:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Diberi tanggal dan ditandatangani oleh JPU Berisi identitas terdakwa: Nama lengkap
Tempat lahir Umur atau tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Tempat tinggal
Agama Pekerjaan
Syarat Materiil:
Uraian secara cermat tindak pidana yang didakwakan Uraian secara jelas tindak
pidana yang didakwakan Uraian secara lengkap tindak pidana yang didakwakan Yang
memuat : Waktu tindak pidana dilakukan Tempat tindak pidana dilakukan
Bentuk Putusan dan Upaya Hukumnya:
Bentuk putusannya: PUTUSAN AKHIR Dapat dijatuhkan sebelum ataupun setelah materi
perkara tuntas diperiksa. Dapat dijatuhkan sebelum ataupun setelah materi perkara
tuntas diperiksa.
Secara bahasa berasal dari bahasa Belanda “Pleidooi” yang berarti pidato, pidato
penjelasan.
Dalam perkara pidana dimaksudkan sebagai pidato pembelaan, sedangkan dalam perkara
perdata dimaksudkan sebagai pidato penjelasan.
Menurut istilah, Pledoi adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk ucapan yang berisi
pembelaan terhadap terdakwa yang dibacakan oleh advokat atau dibacakan sendiri oleh
terdakwa.
Fungsi Pleidoi :
Untuk meluruskan apa yang didakwakan JPU terhadap diri terdakwa, sehingga
terwujudlah keadilan materiil (meterieel waarheid). Merupakan jawaban atas surat
tuntutan JPU yang didasarkan atas faktor-faktor persidangan dan disertai keadaan-
keadaan yang menyertai terdakwa. Sebagai bahan pertimbangan Majelis Hakim dalam
menyatakan putusannya sehingga tercipta suatu kepastian hukum yang adil / kebenaran
materiil.
Pledoi Harus Jelas dan Lengkap:
Jelas: penguraian fakta kejadian dan setiap delik yang didakwakan harus dijawab
dengan penguraian fakta kejadian yang mudah dimengerti dan selalu dikaitkan dengan
fakta juridis. Lengkap: jawaban terhadap fakta juridis yang didakwakan dan fakta
juridis tersebut adalah hasil dari rangkuman dari fakta kejadian.
Formulasi Pleidoi:
Tidak baku, belum ada keseragaman dalam bentuk dan sistematika. Pada umumnya
sitematikanya sebagai berikut: Pendahuluan Analisa surat dakwaan dan dakwaan JPU
(misalnya yang berkaitan dengan eksepsi). Fakta-fakta yang terungkap di
persidangan. Analisa fakta kejadian dari hasil pemeriksaan di persidangan. Analisa
juridis terhadap fakta kejadian yang dihubungkan dengan fakta juridis. Kesimpulan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
LATIHAN
Jika kemudian anda merasa bahwa pengetahuan hukum anda masih kurang alias sadar
bahwa ternyata pengetahuan hukum anda baru sebatas lutut, itu bagus !
Jangan kecil hati, prinsipnya semua bisa dan dapat dipelajari asal mau belajar dan
bekerja keras !