Anda di halaman 1dari 2

Nama : Damarani Widyastuti Eka

NIM : 210111100310

Analisis Pemutusan Hubungan Kerja

Isu Hukum

1. Apa yang harus Perusahaan Produksi Air Minum Kemasan “Bening Water” lakukan dalam
mengatasi para karyawan yang merasa keberatan terkait PHK?
2. Apakah PHK yang dilakukan oleh Perusahaan Produksi Air Minum Kemasan “Bening Water” telah
sesuai dengan ketentuan yang ada?

Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


2. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
3. Kepnaker Nomor KEP-150/Men/2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan
Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, dan Ganti Rugi di Perusahaan

Analisis

1. Langkah yang Harus Perusahaan Bening Water lakukan dalam Mengatasi Karyawan yang
Merasa Keberatan Terkait PHK
- Bahwa sejak Januari 2020 Perusahaan Bening Water (BW) mengalami penurunan omzet, sehingga
perusahaan BW mengurangi jumlah pekerjanya. Kemudian pada Mei 2021, perusahaan melakukan
PHK kepada 100 orang pekerja.
- Bahwa sebanyak 60 orang pekerja bersedia dan menerima diPHK akan tetapi tidak setuju dengan
uang pesangon yang diterima, yakin 4 kali upah dan penghargaan masa kerja 2 kali upah. Lebih
lanjut, rata-rata para pekerja yang terkena PHK telah bekerja selama 9 tahun.
- Bahwa kemudian 40 orang tidak menerima dan tidak bersedia karena PHK yang dilakukan oleh
perusahaan tidak sesuai dengan peraturan yang ada.
- Bahwa hal pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan perundingan
dengan perwakilan dari pekerja yang di PHK, kemudian apabila tidak menghasilkan persetujuan,
perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja setelah memperoleh penetapan dari lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industri hal ini sesuai dengan Pasal 151 ayat (2) dan ayat (3)
UU 13/2003.
- Bahwa perusahaan harus menjelaskan kepada pekerja alasan PHK dilakukan dikarenakan keadaan
mendesak. Berdasarkan memorie van toelichting alasan mendesak harus memenuhi:
a. Harus ada alasan mendesak yang objektif
b. Alasan itu harus mendesak secara subjektif yang bersangkutan sehingga tidak bersedia lagi,
meskipun waktu yang pendek meneruskan hubungan kerja
c. Alasan mendesak harus diberitahukan kepada lawan
d. Pembritahuan harus segera dilakukan.

Dengan ini, alasan perusahaan yang mengPHK dengan dalil terjadinya penurunan omzet yang terus
menerus dapat menjadi alasan mendesak yang dapat diberitahukan kepada para pekerja.

- Bahwa para pekerja tidak menerima diPHK dengan alasan uang pesangon dan uang penghargaan
tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Hal ini dapat dirundingkan bersama pekerja terkait
kesepakatan yang akan diterima oleh para pekerja perhitungan uang pesangon dan uang
penghargaan terdiri dari upah dan segala tunjangan yang bersifat tetap.
- Bahwa perundingan yang dimaksud berdasarkan Pasal 3 UU 2/2004 adalah melalui perundingan
bipartit secara musyawarah untuk mufakat. Kemudian apabila perundingan tetap tidak menghasilkan
jalan keluar maka pemerintah akan melakukan pengawasan preventif hal ini selaras dengan Pasal 2
UU 12/1964.
2. Ketentuan PHK yang Seharusnya Dilakukan oleh Perusahaan Bening Water
- Bahwa perusahaan BW seharusnya melakukan langkah-langkah sebelum terjadinya PHK.
Kemudian berdasarkan fakta a quo perusahaan BW tidak melakukan langkah-langkah tersebut,
maka karena itu sebanyak 40 pekerja tidak bersedia untuk diPHK.
- Bahwa berdasarkan Pasal 151 UU 13/2003, ayat (1) pengusaha harus mengupayakan agar tidak
terjadinya pemutusan hubungan kerja. Kemudian ayat (2) pemutusan kerja wajib dirundingkan oleh
perusahaan dengan pekerja, dan ayat (3) bahwa apabila PHK tetap tidak dapat dihindari maka
perusahaan dapat memutuskan kerja setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial.
- Bahwa berdasarkan fakta a quo tidak adanya penetapan dari lembaga penyelesaian hubungan
industrial, maka dengan ini pemutusan hubungan kerja perusahaan BW berdasarkan Pasal 155 ayat
(1) UU 13/2003 batal demi hukum. Maka dengan pengusaha perusahaan bw dan pekerja tetap
melaksanakan kewajibannya masing-masing dan perusahaan Bw tetap harus membayar upah
berserta hak-hak para pekerja hal ini selaras dengan Pasal 155 ayat (2) dan ayat (3).
- Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan PHK yang dilakukan perusahaan Bening Water
telah batal demi hukum karena tidak melakukan langkah-langkah sebelum terjadinya PHK
sebagaimana yang termaktub dalam Pasal 155 UU 13/2003.

Anda mungkin juga menyukai