Anda di halaman 1dari 1

Resume Kuliah Masjid UI (Sabtu, 2 September 2023)

Dosen Pengampu: Dr. Subur Wijaya, M. Pd.I

Islam-14

Fakultas Teknik

Terdapat potensi radikalisme sekitar kita; siapapun bisa terhasut pengaruhnya.


Menduduki jenjang pendidikan tinggi tidak menjamin kita terhindar dari potensi terjerat
aliran radikal mengatasnamakan Islam. Mempelajari sains atau ilmu eksak juga bukan berarti
tidak mungkin terjerumus ke dalam kepercayaan yang menyimpang tersebut karena orang-
orang yang mempelajari rumpun ilmu eksak sering kali berpikir secara black and white
sehingga bila mereka sudah percaya akan suatu teori atau perspektif, mereka akan mengimani
hal itu tanpa menerima bantahan.
Sekitar 40% masyarakat Indonesia belajar agama dari sosial media. Hal ini berarti
masyarakat butuh menyadari akan bahaya mudahnya penyebaran kebencian di sosial media
terlebih lagi sebagai umat Muslim, kelemahan terbesar kita terletak pada politik. Masih sering
sekali Muslim mencelakai atau membenci sesama umatnya hanya karena perbedaan
perspektif politik. Kelemahan tersebut sering kali dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk
kepentingan mereka. Mengatasnamakan Islam dalam gerakan politik akan sangat
menguntungkan pihak tersebut karena Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia. Kita
sebagai Muslim, mengetahui hal itu, harus paham akan pentingnya menerima ragamnya
perbedaan; sadari bahwa bahkan sesama Muslim akan terdapat banyak perbedaan. Perbedaan
di antara umat Muslim bisa dilihat dari dua kelompok Liberal dan Literat. Kubu Liberal
memiliki pemahaman yang terlalu longgar sedangkan kubu Literal memiliki pemahaman
yang terlalu kaku dan keras. Kedua kelompok memiliki kekurangannya masing-masing yang
sangat bertolak belakang. Maka dari itu, mahasiswa sebagai umat pertengahan wajib
mempelajari bagaimana penerapan agama yang lurus dan benar tanpa harus ekstrem kepada
salah satu kutub atau kubu.
Dari isu perbedaan yang memicu konflik yang tak kunjung selesai di antara umat
Islam ini, mahasiswa wajib menyadari pentingnya bijak menanggapi perbedaan-perbedaan
antar sesama; mengingat kembali ajaran Islam yang mengutamakan kasih sayang sesama.
Mahasiswa memiliki peran penting dalam mempromosikan dialog antar sesama dan
pendidikan yang benar tentang Islam serta dapat menjadi perantara yang menghubungkan
berbagai kelompok dan membantu menghilangkan stereotip dan prasangka.

Anda mungkin juga menyukai