Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Febuari bertujuan untuk
subjek penelitian. Lansia yang bersedia menjadi subjek penelitian sebanyak 30 orang
dengan rentang usia 60-66 tahun. Subjek penelitian diperoleh secara acak dan
membagi subjek menjadi dua kelompok yaitu kelompok dengan nomor ganjil
sebagai kelompok perlakuan dan kelompok dengan nomor genap sebagai kelompok
kontrol. Subjek yang masuk dalam kriteria inklusi dan ekslusi menandatangani
informed consent sebagai bukti persetujuan menjadi subjek penelitian. Sebelum dan
setalah penelitian subjek diukur menggunakan TUG test. Dosis perlakuan yang
Selama proses penelitian tidak ada subjek yang dinyatakan drop out, sehingga
62
63
menunjukan bahwa pada kelompok I usia minimum yang terlibat dalam penelitian
yaitu 60 tahun sedangkan usia maksimum 66 tahun dengan nilai rata-rata usia 62,87
tahun. Pada kelompok II usia minimum subjek penelitian yaitu 60 tahun dan usia
maksimum 66 tahun dengan nilai rata rata usia 62,80 tahun. Deskripsi subjek
TABEL 4.1
kelamin laki-laki dan 20 orang (66,7%) berjenis kelamin perempuan. Pada kelompok
64
I berjumlah 15 orang yaitu sebanyak 3 orang (20%) berjenis kelamin laki-laki dan 12
yaitu subjek dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 7 orang (46,7%) dan perempuan
TABEL 4.2
B. Data Deskriptif
Subjek penelitian merupakan lansia sehat dengan rentang usia 60-66 tahu.
sesudah diberi perlakuan. Berdasarkan tabel berikut dapat diketahui bahwa pada
exercise pada kelompok perlakuan didapatkan hasil yaitu nilai minimum 6,84 detik,
nilai maksimum 9,24 detik, rata-rata 7,95 detik dan standar deviasi 0,76 detik.
Sedangkan pada hasil akhir setelah diberikan perlakuan berupa elastic band exercise
didapatkan nilai minimum 5,75 detik, nilai maksimum 7,32 detik, rata-rata 6,37 detik
TABEL 4.3
keseimbangan dinamis didapatkan hasil data pengukuran awal yaitu nilai minimum
6,65 detik, nilai maksimum 8,06 detik, rata-rata 7,25 detik dan standar deviasi 0,41
detik. Sedangkan pada hasil pengukuran akhir tanpa diberi perlakuan didapatkan nilai
minimum 6,65 detik, nilai maksimum 8,15 detik, rata-rata 7,26 detik dan standar
TABEL 4.4
C. Analisis Data
1. Uji prasyarat
subjek dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 oarang maka analisis data yang
digunakan untuk menguji penelitian ini yaitu uji normalitas Shapiro-wilk test
karena jumlah subjek <50 orang. Berdasarkan uji tersebut, jika nilai
signifikansi >0,05 maka data penelitian berdistribusi normal dan jika nilai
Hasil normalitas data untuk pre test dan post test pada kelompok I
didapatkan nilai signifikansi yaitu data pre test sebesar 0,418 dan post test
nilai signifikansi yaitu data pre test sebesar 0,269 dan post test sebesar 0,252.
TABEL 4.5
b. Uji Homogenitas
subjek penelitian berawal dari data yang sama atau tidak. Kelompok pada
penelitian ini berjumlah 2 kelompok maka analisis data yang digunakan untuk
tersebut, jika nilai signifikansi >0,05 maka varian data penelitian merupakan
data yang homogen dan jika nilai signifikansi <0,05 maka varian data
68
diperoleh nilai p=0,057 (p>0,05) berarti varian data antara kelompok I dan
kelompok II homogen.
TABEL 4.6
Nilai p Keterangan
Pre test 0,057 Homogen
Sumber: Data primer, 2021
2. Uji Hipotesis
a. Uji beda pre test dan post test kelompok perlakuan (kelompok I)
Uji beda pre test dan post test dilakukan untuk mengetahui ada atau
lansia. Hasil olah data dengan paired sample t test pada kelompok I sebelum
b. Uji beda pre test dan post test kelompok kontrol (kelompok II)
Uji beda pre test dan post test dilakukan untuk mengetahui ada atau
diberi perlakuan. Uji beda pre test dan post test menggunakan paired sample t
test, di dapatkan hasil p=0,576, dengan nilai p>0,005 artinya tidak terdapat
TABEL 4.7
DAN KELOMPOK II
Nilai p Keterangan
Kelompok I 0,000 Ada pengaruh
Kelompok II 0,567 Tidak terdapat pengaruh
c. Uji beda post test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
Uji beda post test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
setelah diberikan perlakuan. Hasil olah data dengan uji Independent Sample T
TABEL 4.8
Nilai p Keterangan
Post test kelompok I dan 0,000 Ada beda
kelompok II
Sumber: Data primer, 2021
D. Pembahasan
kelompok perlakuan berupa elastic band exercise dan 15 orang sebagai kelompok
pada lansia diketahui melalui uji hipotesis. Uji hipotesis pada kelompok perlakuan
yaitu uji beda pre test dan post test kelompok perlakuan menggunakan paired sample
t test dan didapatkan hasil nilai p=0,000, dengan p<0,005 artinya terdapat pengaruh
yang bermakna antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa elastic band
Uji hipotesis pada kelompok kontrol yaitu uji beda pre test dan post test
kelompok kontrol menggunakan paired sample t test dan diperoleh hasil nilai
p=0,576, dengan nilai p>0,005 artinya tidak terdapat pengaruh yang bermakna.
71
memiliki tingkat ketidakstabilan yang lebih tinggi daripada orang muda. Peningkatan
exercise merupakan salah satu bentuk resistance exercise yang melibatkan arah dan
kekuatan tarikan yang dapat disesuaikan. Jenis latihan ini dapat meningkatkan
sensivitas perifer, koordinasi otot dan adaptasi muskuler sehingga berdampak pada
berhubungan langsung dengan kempuan otot untuk melawan gaya gravitasi serta
beban eksternal lainnya yang secara terus-menerus mempengaruhi posisi tubuh. Hal
tersebut juga akan merespon otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan
gerekan. Keseimbangan pada tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan
jika respon dari otot-otot postural bekerja secara sinergis sebagai reaksi dari
Effect of Lower Limb Resistance Exercise with Elastic Band on Balance, Walkingf
Speed, and Muscle Strength in Elderly Woman” menggunakan metode acak. Subjek
72
yang diteliti sebanyak 60 lansia wanita sehat dengan rentang usia 60-66 tahun. Lansia
yang memenuhi syarat sebagai subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30
Perbandingan nilai rata-rata dalam skor tes keseimbangan sebelum dan sesudah 8
subjek, oleh karena itu penelitian dilakukan secara “door to door”. Penelitian berjalan
Hal ini menyebabkan penelitian berjalan tidak efisien ditambah waktu pelaksanaan
subjek, (2) kontrol gerakan secara mendetail kurang baik, (3) penggunaan elastic
band secara terus-menerus dalam waktu lama menyebabkan band dapat mengendur.
73
F. Implikasi Klinis
Sehingga elastic band exercise dapat dijadikan pilihan latihan untuk meningkatkan
keseimbangan dinamis pada lansia. Untuk meningkatkan peforma fisik latihan harus
sesuai prosedur latihan yang tepat seperti melakukan pamanasan sebelum latiahan