Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Penelitian Berdasarkan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Febuari bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pemberian elastic band exercise terhadap keseimbangan

dinamis lansia di Bina Keluarga Lansia (BKL) “Istiqomah”, Kampung Prajuritan,

Banjarnegara. Jenis penelitian yang digunakan adalah experimental, yaitu penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu perlakuan terhadap

subjek penelitian. Lansia yang bersedia menjadi subjek penelitian sebanyak 30 orang

dengan rentang usia 60-66 tahun. Subjek penelitian diperoleh secara acak dan

dikelompokan menggunakan metode randomize control trial (RCT). Penelitian

membagi subjek menjadi dua kelompok yaitu kelompok dengan nomor ganjil

sebagai kelompok perlakuan dan kelompok dengan nomor genap sebagai kelompok

kontrol. Subjek yang masuk dalam kriteria inklusi dan ekslusi menandatangani

informed consent sebagai bukti persetujuan menjadi subjek penelitian. Sebelum dan

setalah penelitian subjek diukur menggunakan TUG test. Dosis perlakuan yang

diberikan sebanyak 3 kali seminggu selama 4 minggu.

Selama proses penelitian tidak ada subjek yang dinyatakan drop out, sehingga

jumlah subjek penelitian lengkap sebanyak 30 orang yaitu 15 orang sebagai

kelompok perlakuan dan 15 orang sebagai kelompok kontrol. Penelitian dilakukan

62
63

secara door to door menyesuaikan jadwal yang telah disepakati bersama

sehingga menimalisir drop out.

1. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia

Hasil karakteristik subjek yang terlibat dalam penelitian berdasarkan usia

menunjukan bahwa pada kelompok I usia minimum yang terlibat dalam penelitian

yaitu 60 tahun sedangkan usia maksimum 66 tahun dengan nilai rata-rata usia 62,87

tahun. Pada kelompok II usia minimum subjek penelitian yaitu 60 tahun dan usia

maksimum 66 tahun dengan nilai rata rata usia 62,80 tahun. Deskripsi subjek

penelitian berdasarkan usia ditujukan pada tabel 4.1 berikut.

TABEL 4.1

KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN BERDASARKAN USIA

Usia (tahun) Kelompok I Kelompok II


Minimum 60 60
Maksimum 66 66
Mean 62,87 62,80
Standar deviasi 2,232 2,366
Sumber: Data primer,2021

2. Kaarkteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Hasil karakteristik subjek yang terlibat dalam penelitian berdasarkan jenis

kelamin menunjukan bahwa subjek penelitian sebanyak 10 orang (33,3%) berjenis

kelamin laki-laki dan 20 orang (66,7%) berjenis kelamin perempuan. Pada kelompok
64

I berjumlah 15 orang yaitu sebanyak 3 orang (20%) berjenis kelamin laki-laki dan 12

orang (80%) berjenis kelamin perempuan. Pada kelompok II berjumlah 15 orang

yaitu subjek dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 7 orang (46,7%) dan perempuan

sebanyak 8 orang (53,3%). Deskripsi subjek berdasarkan jenis kelamin ditujukan

pada tabel 4.2

TABEL 4.2

KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Jenis Kelompok I Kelompok II Total Subjek


Kelamin Penelitian
N % N % N %
Laki-laki 3 20 7 46,7 10 33,3
Perempuan 12 80 8 53,3 20 66,7
Jumlah 15 100 15 100 30 100
Sumber: Data primer, 2021

B. Data Deskriptif

1. Data sebelum dan setelah kelompok perlakuan (kelompok I)

Subjek penelitian merupakan lansia sehat dengan rentang usia 60-66 tahu.

Subjek penelitian diukur keseimbangan dinamis menggunakan TUG sebelum dan

sesudah diberi perlakuan. Berdasarkan tabel berikut dapat diketahui bahwa pada

pengukuran keseimbangan dinamis sebelum diberikan perlakuan berupa elastic band


65

exercise pada kelompok perlakuan didapatkan hasil yaitu nilai minimum 6,84 detik,

nilai maksimum 9,24 detik, rata-rata 7,95 detik dan standar deviasi 0,76 detik.

Sedangkan pada hasil akhir setelah diberikan perlakuan berupa elastic band exercise

didapatkan nilai minimum 5,75 detik, nilai maksimum 7,32 detik, rata-rata 6,37 detik

dan standar deviasi 0,48 detik.

TABEL 4.3

KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN SEBELUM DAN

SETELAH PADA KELOMPOK PERLAKUAN

Nilai Pre test Post test


Minimum 6,84 5,75
Maksimum 9,24 7,32
Mean 7,95 6,37
Standar deviasi 0,76 0,48
Sumber: Data primer, 2021

2. Data sebelum dan setelah kelompok kontrol (kelompok II)

Berdasarkan tabel berikut dapat diketahui bahwa pada pengukuran

keseimbangan dinamis didapatkan hasil data pengukuran awal yaitu nilai minimum

6,65 detik, nilai maksimum 8,06 detik, rata-rata 7,25 detik dan standar deviasi 0,41

detik. Sedangkan pada hasil pengukuran akhir tanpa diberi perlakuan didapatkan nilai

minimum 6,65 detik, nilai maksimum 8,15 detik, rata-rata 7,26 detik dan standar

deviasi 0,42 detik.


66

TABEL 4.4

KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN SEBELUM DAN

SETELAH PADA KELOMPOK KONTROL

Nilai Pre test Post test


Minimum 6,65 6,65
Maksimum 8,06 8,15
Mean 7,25 7,26
Standar deviasi 0,41 0,42
Sumber: Data primer, 2021

C. Analisis Data

1. Uji prasyarat

a. Uji normalistas data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data yang akan

digunakan dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Jumlah

subjek dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 oarang maka analisis data yang

digunakan untuk menguji penelitian ini yaitu uji normalitas Shapiro-wilk test

karena jumlah subjek <50 orang. Berdasarkan uji tersebut, jika nilai

signifikansi >0,05 maka data penelitian berdistribusi normal dan jika nilai

signifikansi <0,05 maka data penelitian berdistribusi tidak normal.


67

Hasil normalitas data untuk pre test dan post test pada kelompok I

didapatkan nilai signifikansi yaitu data pre test sebesar 0,418 dan post test

sebesar 0,187. Sedangkan hasil normalitas data pada kelompok II didapatkan

nilai signifikansi yaitu data pre test sebesar 0,269 dan post test sebesar 0,252.

Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, sehingga uji

hipotesis menggunakan uji parametrik.

TABEL 4.5

HASIL UJI NORMALITAS DATA

ShapiroWilk Kelompok Penelitian Nilai p Keterangan


Pre Test Kelompok Perlakuan 0,418 Normal
Kelompok Kontrol 0,269 Normal
Post Test Kelompok Perlakuan 0,187 Normal
Kelompok Kontrol 0,252 Normal
Sumber: Data primer, 2021

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas pada kelompok I dan II dilakukan untuk mengetahui

subjek penelitian berawal dari data yang sama atau tidak. Kelompok pada

penelitian ini berjumlah 2 kelompok maka analisis data yang digunakan untuk

menguji penelitian ini yaitu menggunakan lauvene’s test. Berdasarkan uji

tersebut, jika nilai signifikansi >0,05 maka varian data penelitian merupakan

data yang homogen dan jika nilai signifikansi <0,05 maka varian data
68

penelitian merupakan data yang tidak homogen. Hasil uji homogenitas

diperoleh nilai p=0,057 (p>0,05) berarti varian data antara kelompok I dan

kelompok II homogen.

TABEL 4.6

HASIL UJI HOMOGENITAS

Nilai p Keterangan
Pre test 0,057 Homogen
Sumber: Data primer, 2021

2. Uji Hipotesis

a. Uji beda pre test dan post test kelompok perlakuan (kelompok I)

Uji beda pre test dan post test dilakukan untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh elastic band exercise terhadap keseimbangan dinamis pada

lansia. Hasil olah data dengan paired sample t test pada kelompok I sebelum

dan sesudah perlakuan diperoleh nilai p=0,000, dengan p<0,005 artinya

terdapat pengaruh yang bermakna antara sebelum dan sesudah diberi

perlakuan berupa elastic band exercise.

b. Uji beda pre test dan post test kelompok kontrol (kelompok II)

Uji beda pre test dan post test dilakukan untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh terhadap keseimbangan dinamis pada lansia apabila tidak


69

diberi perlakuan. Uji beda pre test dan post test menggunakan paired sample t

test, di dapatkan hasil p=0,576, dengan nilai p>0,005 artinya tidak terdapat

pengaruh yang bermakna.

TABEL 4.7

HASIL UJI BEDA PRE TEST DAN POST TEST KELOMPOK I

DAN KELOMPOK II

Nilai p Keterangan
Kelompok I 0,000 Ada pengaruh
Kelompok II 0,567 Tidak terdapat pengaruh

Sumber: Data primer, 2021

c. Uji beda post test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

Uji beda post test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

bertujuan untuk mengetahui hasil perbedaan nilai keseimbangan dinamis

setelah diberikan perlakuan. Hasil olah data dengan uji Independent Sample T

test sesudah perlakuan kelompok I dan kelompok II diperoleh nilai p=0,000,

dimana nilai p<0,005 menunjukan adanya perbedaan terhadap keseimbangan

dinamis setelah diberikan elastic band exercise.


70

TABEL 4.8

HASIL UJI BEDA POST TEST KELOMPOK I DAN KELOMPOK II

Nilai p Keterangan
Post test kelompok I dan 0,000 Ada beda
kelompok II
Sumber: Data primer, 2021

D. Pembahasan

Subjek penelitian berjumlah 30 orang dibagi menjadi 2 yaitu 15 orang sebagai

kelompok perlakuan berupa elastic band exercise dan 15 orang sebagai kelompok

kontrol. Pengaruh pemberian elastic band exercise terhadap keseimbangan dinamis

pada lansia diketahui melalui uji hipotesis. Uji hipotesis pada kelompok perlakuan

yaitu uji beda pre test dan post test kelompok perlakuan menggunakan paired sample

t test dan didapatkan hasil nilai p=0,000, dengan p<0,005 artinya terdapat pengaruh

yang bermakna antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa elastic band

exercise. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan keseimbangan dinamis

dengan diberikannya perlakuan berupa elastic band exercise.

Uji hipotesis pada kelompok kontrol yaitu uji beda pre test dan post test

kelompok kontrol menggunakan paired sample t test dan diperoleh hasil nilai

p=0,576, dengan nilai p>0,005 artinya tidak terdapat pengaruh yang bermakna.
71

Ketidakstabilan postural meningkat seiring bertambahnya usia. Orang tua

memiliki tingkat ketidakstabilan yang lebih tinggi daripada orang muda. Peningkatan

ketidakstabilan posturan meningkatkan resiko jatuh pada lansia. Elastic band

exercise merupakan salah satu bentuk resistance exercise yang melibatkan arah dan

kekuatan tarikan yang dapat disesuaikan. Jenis latihan ini dapat meningkatkan

kekuatan otot dan mengaktifkan sensomotor lebih banyak dengan mengubah

sensivitas perifer, koordinasi otot dan adaptasi muskuler sehingga berdampak pada

peningkatan kemampuan keseimbangan (Seo,2012)

Elastic band exercise secara repetitif dan progresif dapat meningkatkan

kemampuampuan keseimbangan, hal ini disebabkan oleh kekuatan otot yang

berhubungan langsung dengan kempuan otot untuk melawan gaya gravitasi serta

beban eksternal lainnya yang secara terus-menerus mempengaruhi posisi tubuh. Hal

tersebut juga akan merespon otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan

jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk mempertahankan

keseimbangan dan kontrol postural. Sebagian dari otot-otot ektremitas berfungsi

untuk mempertahankan postur dan kontrol keseimbangan tubuh dalam berbagai

gerekan. Keseimbangan pada tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan

jika respon dari otot-otot postural bekerja secara sinergis sebagai reaksi dari

perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi dan aligmenttubuh (Perdana,2014)

Penelitian serupa dilakukan oleh Vafeenasab (2019) meneliti tentang “The

Effect of Lower Limb Resistance Exercise with Elastic Band on Balance, Walkingf

Speed, and Muscle Strength in Elderly Woman” menggunakan metode acak. Subjek
72

yang diteliti sebanyak 60 lansia wanita sehat dengan rentang usia 60-66 tahun. Lansia

yang memenuhi syarat sebagai subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30

orang sebagai kelompok perlakuan dan 30 orang sebagai kelompok kontrol.

Perbandingan nilai rata-rata dalam skor tes keseimbangan sebelum dan sesudah 8

minggu latihandikedua kelompok menunjukan perbedaan yang signifikan antara

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

E. Hambatan dan Kelemahan dalam Penelitian

Hambatan dalam penelitian ini yaitu penelitian dilaksanakan pada masa

pandemi sehingga pelaksanaan harus menghindari kerumunan atau mengumpulkan

subjek, oleh karena itu penelitian dilakukan secara “door to door”. Penelitian berjalan

kurang disiplin waktu dikarenakan jadwal penelitian menyesuaikan subjek penelitian.

Hal ini menyebabkan penelitian berjalan tidak efisien ditambah waktu pelaksanaan

terapi yang terbatas.

Kelemahan penelitian yaitu : (1) peneliti tidak dapat mengontrol aktivitas

subjek, (2) kontrol gerakan secara mendetail kurang baik, (3) penggunaan elastic

band secara terus-menerus dalam waktu lama menyebabkan band dapat mengendur.
73

F. Implikasi Klinis

Berdasarkan hasil penelitian elastic band exercise menunjukan adanya

perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Sehingga elastic band exercise dapat dijadikan pilihan latihan untuk meningkatkan

keseimbangan dinamis pada lansia. Untuk meningkatkan peforma fisik latihan harus

sesuai prosedur latihan yang tepat seperti melakukan pamanasan sebelum latiahan

dan mengakhiri dengan pendinginan.

Anda mungkin juga menyukai