Kelas 2D
Kelas 2D
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan, karena atas hidayah, karunia serta
limpahan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sebagai mana mestinya. Makalah
yang berjudul Pendidikan Keluarga Dalam Pandangan Islam ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam dengan dosen mata kuliah, Bapak Nursyahid, M.si.
Keluarga merupakan kelompok anggota yang terikat dalam hubungan darah dan
menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan. Pendidikan memiliki peranan penting dalam
bermasyarakat. Namun, bagaimana pendidikan keluarga dalam pandangan islam? Melalui
makalah ini penulis mencoba untuk menguraikan tentang Pendidikan Keluarga Dalam
Pandangan Islam.
Atas selesainya penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang telah memberikan motivasi, serta teman-
teman dan pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan makalah ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Makalah ini tersusun dengan segala keterbatasan ilmu pengetahuan, oleh karenanya
kritik saran serta masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan sebagai bahan
perbaikan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan pencerahan kepada umat Islam
dalam mengatahui kedudukannya di muka bumi dan senantiasa bersyukur serta mengingat
kepada Allah SWT, Jazakumullahu Khairan Katsiran.
Penulis
i
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i
i
1.1 PENDAHULUAN................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Tim Sinergi,Tatanan Berkeluarga Dalam Islam,(Jakarta : Lembaga Ketahanan Keluarga Indonesia
(LK2L),2015)hlm.5
2
Amorisa Wiratri, Jurnal : Menilik Ulang Arti Keluarga Pada Masyarakat Indonesia, (Lipi : Pusat
Penelitian Sumber Daya Regional,2018) Hlm.15 Vol 13
3
Wulan, Jurnal : Teori Keluarga , ( diakses pada 11.33 melalui
http://eprints.umpo.ac.id/5438/3/BAB_2.pdf ,2019 ) Hlm. 1
4
Indra Amarudin Setiana,Skripsi : Asuhan Keperawtan Keluarga Dengan Masalah TBD Pada Keluarga
Tn.S diDesa Srowot RT.01/03 Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas, (Purwokerto: Fakultas Ilmu
Kesehatan, 2016), Hlm 10
2
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga
merupakan masyarakat kecil yang terikat oleh ikatan perkawinan, darah ataupun
adobsi.
صابَ ۗ َك اِ َّن
َ َاصبِ ْر َع ٰلى َمٓا ا
ِ َّ ٰي ُبنَ َّي اَقِ ِم
ْ الص ٰلو َة َوْأ ُم ْر بِال َْم ْع ُر ْوف َوانْهَ َع ِن ال ُْم ْن َك ِر َو
3
Artinya : Wahai anakku dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) untuk berbuat
yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk
perkara yang penting.
Dari ayat diatas dapat kita ambil pelajaran bahwa Allah SWT memerintahkan
kepada kita untuk mengajarkan berbuat yang baik dan mencegah dari perbuatan
yang buruk. Yakni sesuatu yang dinilai baik oleh masyarakat dan tidak
bertentangan dengan syariat islam.
3. Memberikan cinta dan kasih sayang terhadap anak
4. Bersikap dermawan kepada anak
5. Tidak membeda-bedakan antara anak dan hal kasih sayang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari dan Muslim dari kisah An-Nu’man Bin Basyir Rasulullah ﷺ
berkata :
Sungguh aku telah memberi pemberian berupa seorang budak milikku kepada
anakku ini.” Kemudian Rasulullah SAW. bersabda: “ Apakah semua anakmu
kau beri seperti (anakmu) ini?” Dia menjawab: “ Tidak.” Maka Rasulullah
SAW. bertanya : “ Apakah engkau senang apabila mereka (anak-anakmu)
semuanya berbakti kepadamu dengan sama?” Dia menjawab: “ Aku mau
(wahai Rasulullah).” Lalu Rasulullah SAW. bersabda: “ Kalau begitu, jangan
kau lakukan (pilih kasih).” (HR. Bukhari kitab al-Hibah : 12, Muslim kitab al-
Hibah : 9, 10, 17 dan Tirmidzi kitab’al-Ahkam 30.)
Maksud dari hadits di atas adalah hibah harus diberikan secara adil atau sama
rata. Boleh membedakannya jika ada alasan tertentu, akan tetapi, apabila salah
satu dari anak-anak itu mempunyai suatu kebutuhan yang lebih dari lainnya
lantaran sebab yang diperbolehkan sedangkan yang lainnya tidak
membutuhkannya, maka seperti ini boleh dilebihkan menurut kebutuhan
masing-masing.
6. Mewaspadai segala sesuatu yang mungkin mempengaruhi pembentukan dan
pembinaan anak.
4
7. Tidak menyumpahi anak
8. Menanamkan akhlak mulia terhadap anak
Menurut Al Ghazali anak adalah amanah bagi orang tuanya, hatinya bersih suci
bagaikan mutiara yang bersinar dan jauh dari goresan dan gambaran-gambaran.
Anak akan menerima apa saja bahkan cenderung menerima apapun. Dalam
mengomentari pendapat Al Ghazali , Al Jumbulati menambahkan bahwa anak
terlahir dalam keadaan suci orang tuanyalah yang akan membentuk agamanya. 6 Hal
ini dapat dibuktikan bahwa anak berwatak buruk karena belajar dari kebiasaan-
kebiasaan dilingkungan sekitarnya.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama pada pertumbuhan anak dan
pengembangan anak, apapun yang anak lihat maupun dirasakan dilingkungan
keluarga maka akan terpengaruh terhadap perkembangan anak.7 Orang tua menjadi
teladan yang akan diikuti oleh anak-anaknya, ketaatan beribadah orang tua akan
berdampak pada perkembangan kepribadian anak-anaknya, yang nantinya akan
berdampak baik pula pada kehidupan anak ditengah masyarakat.
6
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, (Jakarta : Amzah, 2015) hlm.75
7
Abd. Syahid, Jurnal : Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Islam Pada Anak, (diakses pada 28 Juli 2020
melalui file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/148-Article%20Text-573-1-10-20200728.pdf ) hlm. 121 Vol.
V
8
Ibid, Hlm. 143
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga merupakan masyarakat kecil yang terbentuk dari sebuah ikatan darah,
ikatan darah tersebut tercipta dari sebuah pernikahan sesuai aturan syariat yang
mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan secara permanent. Berdiri
tegaknya bangunan keluarga dipengaruhi oleh agama.
Peran orang tua dilingkungan keluarga dalam mendidik anak sangatlah penting,
karena orang tua merupakan teladan pertama dan utama pada anak-anaknya.
ketaatan beribadah orang tua akan berdampak pada perkembangan kepribadian
anak-anaknya, yang nantinya akan berdampak baik pula pada kehidupan anak
ditengah masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Assal, Ahmed El. Halim, Ahmed Abdel Mahdi. Attia, Jamal Al Din. Metaal, Salah
Abdel. Naqib, Abdel Rahman. Amer, Abdul latief. Lachin, Fathi. Emara,
Mohamed. Kamaluddin, Mohammed. Dairi, Makarim Al. Qaradawi, Yusuf
Al.2015. Tatanan Berkeluarga Dalam Islam. Jakarta : Lembaga Ketahanan
Keluarga Indonesia.
Wulan.2019. Jurnal : Teori Keluarga. diakses pada 28 Agustus 2019 pukul 11.33
melalui http://eprints.umpo.ac.id/5438/3/BAB_2.pdf
6
Syahid, Abd. 2020.Pendidikan Karakter Islam.diakses pada 28 Juli 2020 melalui
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/148-Article%20Text-573-1-10-
20200728.pdf pukul 01.59