Anda di halaman 1dari 9

42

Pernahkah anda pada saat mengajar murid telihat letih,


lesu, kurang bergairah, menguap dan lain sebagainya?

Kondisi seperti ini bisa saja terjadi dan banyak faktor yang
bisa menjadi penyebabnya seperti :

1. Masalah di rumahnya, dengan orang tua yang dibawa


di sekolah.
2. Pergaulan di lingkungan rumahnya, atau mungkin
3. Lingkungan di sekolah dengan teman sebayanya.

Sekarang banyak murid yang merasa bosan di kelas itu, letih,


lesu, kurang bergairah, tetapi pada saat guru mengajar pada hari
itu sebagian besar murid telihat kurang bersemangat, letih, lesu,
maka inilah saat yang tepat bagi anda untuk menngevaluasi cara
mengajar bapak ibu guru.
Bagaimana cara mengajar agar murid tidak bosan, dan
pembelajaran anda semakin menyenangkan?

Ada banyak hal yang bisa dilakukan guru pengajar agar


pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan, timbul gairah belajar sebagaimana yang di
lansir oleh Open Colied Australia.

Ada beberapa cara, yaitu :

1. Temukan hal baru dalam pembelajaran anda :


Guru tidak hanya sebagai sumber informasi utama
dalam konteks sebagai pembelajar di kelasnya,
anda bisa mengajarkan murid untuk bisa menemukan
informasi secara bersama – sama dalam kelas itu.

Pengalaman saya ketika mengajar kewirausahaan, mereka


saya tantang untuk memikirkan ide / peluang bisnis apa yang bisa
mereka lakukan dan bisa mereka Krid ini satu nilai ekonomis yang
bagus jika di terapkan di pembelajarannya, tentu saya minta untuk
mempresentasikannya dan mereka menemukan ide membuat
Keripik Bayam.
2. Buat Siswa Penasaran
Ketika saya memberikan freming mengapa sedikit sekali
orang – orang Indonesia yang memiliki mental wirausaha.
Mereka tidak saya berikan jawaban intinya tapi, Saya
bercerita bagaimana pada abad 14 – 15 bangsa eropa
keliling dunia sampai singgah ke Nusantara yang saat ini
disebut Indonesia. Kemudian apa kaitannya dengan mental
wirausaha? Ya, inilah pentingnya guru untuk memperluas
wawasannya. Dia harus berani untuk bisa mengembangkan
Zona manianya dengan belajar banyak hal untuk bisa
mengolaborasi materi pembelajarannya semakin hidup.

3. Tunjukkan kepedulian kepada siswa.


Bentuknya : Membuat siswa tertawa, senang, ini salah
satu bentuk kepedulian kepada siswa. Dan saya yakin
Bapak / Ibu paham mengenai hal ini, bahwa sekarang
suasana di dalam kelas semakin menyenangkan dan
membahagiakan.

4. Libatkan siswa dalam proyek.


Tetapi tidak terlibat aktif saja, namun beri penugasan

terkait dengan apa yang mereka dapatkan dari kegiatan

tersebut yang mereka dapatkan serta pengalaman apa

yang mereka dapatkan?


dan saya perintahkan untuk menulis yang tentu
hasilnya untuk dipresentasikan. Sehingga, ini merupakan
cara yang efektif untuk melatih psikomotorik (kecakapan)
serta skill (keterampilan) mereka.

5. Hindari Kebiasaan Monoton.


Ini sangat penting untuk guru : Mengapa?
Dalam suatu pembelajaran untuk menemukan
variasi.
Variasi berupa:
a) Memodifikasi pembelajarannya seperti apa?
b) Kombinasi model
c) Menggunakan model pembelajaran dan 1
langkah yang juga efektif adalah sesekali guru
memberikan Esbreaking 5 – 10 menit agar PBM
tidak monoton dan suasana kelas bisa hidup.

6. Review Materi Pembelajaran


Ingat review pembelajaran ini bukan mengulang
materi pembelajaran yang telah disampaikan.

Tetapi lebih pada meninjau ulang adakah point –


point yang terlewatkan yang belum disampaikan atau
penekanan – penekanan materi khusus yang sulit
yang belum dikuasai siswa untuk kemudian dibahas
kembali.
7. Ganti Pembelajaran Dengan Percakapan.
Ini sangat bagus untuk membangun kedekatan siswa
dengan guru. Sesekali guru berada di bangku siswa.
Semisal Guru menceritakan perjalanan seseorang yang
membangun bisnis di mulai dari 0 sampai dengan sukses
dan mereka terbangun rasa penasarannya. Mereka saya
suruh berpendapat untuk membangun berfikir kritis.

8. Cobalah sesekali bertukar peran.

Jadi, sesekali guru dibangku siswa.

- Guru duduk di bsamping siswa dan saya minta


perwakilan siswa atau bergantian di depan untuk
mengajar menggantikan saya di sepan. Kalau ini
berhasil ini cukup bagus menghidupkan kelas dan
menjadikan suasana kelas menjadi lebih hidup, serta
membangun chemisteri yang kuat antara seorang guru
dengan murid.
9. Pahami Tugas Murid

Kenapa ini penting?

Terkadang ada guru yang mengajar yang memberi


tugas tanpa memperhatikan kondisi siswa dengan
memberi tugas yang terlalu banyak dan waktu yang
singkat untuk menyelesaikan tugasnya. Sehingga, ini
membuat psikis murid terganggu dan hasilnya menjadi
tidak maksimal.

Mereka mengeluh merasa tugasnya banyak, tugas ini


belum selesai, sudah ada tugas yang lain. Bahkan ada
siswa yang berani angkat tangan, Pak mohon maaf
bisakah saya diberi waktu tambahan untuk
menyeleaikan tugas saya.

Maka guru bisa menjawab, ya bisa saya beri waktu


tambahan. Namun ingat guru tetap mengedepankan
nilai kedisiplinan.
10. Tertawakan Lelucon Siswa.

Adakalanya pada suatu sesi membuat seisi kelas itu


kemudian entah itu ulah seorang siswa atau beberapa
siswa menjadi tertawa.

Ketika anda menjadi seorang guru melihat itu


sesuatu yang lucu, maka tertawalah bersama siswa,
ikutlah tertawa atau tersenyum jika hal itu lucu. Tapi,
ingat perlu diiringi juga dengan nasehat – nasehat
kebajikan. Jangan sampai kemudian lelucon itu jikalau
ada kurang benar, kurang beretika, maka sebagai guru
kita harus memberi nasehat untuk meluruskan itu.

Tetawa, tersenyum, itu perlu dilakukan untuk


mengkondisikan kelas menjadi rileks, lebih fleksibel dan
lebih nyaman. Tapi perlu diingat ada batasan – batasan
dimana agar tertawa agar tersenyum itu tidak menjadi
sesuatu yang negatif tapi justru menjadi suatu yang
bernilai ketika ada pesan ada nilai – nilai yang mampu
guru berikan saat peristiwa itu terjadi.
Sekian Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai