Pernahkah anda pada saat mengajar murid telihat letih,
lesu, kurang bergairah, menguap dan lain sebagainya?
Kondisi seperti ini bisa saja terjadi dan banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya seperti :
1. Masalah di rumahnya, dengan orang tua yang dibawa
di sekolah. 2. Pergaulan di lingkungan rumahnya, atau mungkin 3. Lingkungan di sekolah dengan teman sebayanya.
Sekarang banyak murid yang merasa bosan di kelas itu, letih,
lesu, kurang bergairah, tetapi pada saat guru mengajar pada hari itu sebagian besar murid telihat kurang bersemangat, letih, lesu, maka inilah saat yang tepat bagi anda untuk menngevaluasi cara mengajar bapak ibu guru. Bagaimana cara mengajar agar murid tidak bosan, dan pembelajaran anda semakin menyenangkan?
Ada banyak hal yang bisa dilakukan guru pengajar agar
pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan, timbul gairah belajar sebagaimana yang di lansir oleh Open Colied Australia.
Ada beberapa cara, yaitu :
1. Temukan hal baru dalam pembelajaran anda :
Guru tidak hanya sebagai sumber informasi utama dalam konteks sebagai pembelajar di kelasnya, anda bisa mengajarkan murid untuk bisa menemukan informasi secara bersama – sama dalam kelas itu.
Pengalaman saya ketika mengajar kewirausahaan, mereka
saya tantang untuk memikirkan ide / peluang bisnis apa yang bisa mereka lakukan dan bisa mereka Krid ini satu nilai ekonomis yang bagus jika di terapkan di pembelajarannya, tentu saya minta untuk mempresentasikannya dan mereka menemukan ide membuat Keripik Bayam. 2. Buat Siswa Penasaran Ketika saya memberikan freming mengapa sedikit sekali orang – orang Indonesia yang memiliki mental wirausaha. Mereka tidak saya berikan jawaban intinya tapi, Saya bercerita bagaimana pada abad 14 – 15 bangsa eropa keliling dunia sampai singgah ke Nusantara yang saat ini disebut Indonesia. Kemudian apa kaitannya dengan mental wirausaha? Ya, inilah pentingnya guru untuk memperluas wawasannya. Dia harus berani untuk bisa mengembangkan Zona manianya dengan belajar banyak hal untuk bisa mengolaborasi materi pembelajarannya semakin hidup.
3. Tunjukkan kepedulian kepada siswa.
Bentuknya : Membuat siswa tertawa, senang, ini salah satu bentuk kepedulian kepada siswa. Dan saya yakin Bapak / Ibu paham mengenai hal ini, bahwa sekarang suasana di dalam kelas semakin menyenangkan dan membahagiakan.
4. Libatkan siswa dalam proyek.
Tetapi tidak terlibat aktif saja, namun beri penugasan
terkait dengan apa yang mereka dapatkan dari kegiatan
tersebut yang mereka dapatkan serta pengalaman apa
yang mereka dapatkan?
dan saya perintahkan untuk menulis yang tentu hasilnya untuk dipresentasikan. Sehingga, ini merupakan cara yang efektif untuk melatih psikomotorik (kecakapan) serta skill (keterampilan) mereka.
5. Hindari Kebiasaan Monoton.
Ini sangat penting untuk guru : Mengapa? Dalam suatu pembelajaran untuk menemukan variasi. Variasi berupa: a) Memodifikasi pembelajarannya seperti apa? b) Kombinasi model c) Menggunakan model pembelajaran dan 1 langkah yang juga efektif adalah sesekali guru memberikan Esbreaking 5 – 10 menit agar PBM tidak monoton dan suasana kelas bisa hidup.
6. Review Materi Pembelajaran
Ingat review pembelajaran ini bukan mengulang materi pembelajaran yang telah disampaikan.
Tetapi lebih pada meninjau ulang adakah point –
point yang terlewatkan yang belum disampaikan atau penekanan – penekanan materi khusus yang sulit yang belum dikuasai siswa untuk kemudian dibahas kembali. 7. Ganti Pembelajaran Dengan Percakapan. Ini sangat bagus untuk membangun kedekatan siswa dengan guru. Sesekali guru berada di bangku siswa. Semisal Guru menceritakan perjalanan seseorang yang membangun bisnis di mulai dari 0 sampai dengan sukses dan mereka terbangun rasa penasarannya. Mereka saya suruh berpendapat untuk membangun berfikir kritis.
8. Cobalah sesekali bertukar peran.
Jadi, sesekali guru dibangku siswa.
- Guru duduk di bsamping siswa dan saya minta
perwakilan siswa atau bergantian di depan untuk mengajar menggantikan saya di sepan. Kalau ini berhasil ini cukup bagus menghidupkan kelas dan menjadikan suasana kelas menjadi lebih hidup, serta membangun chemisteri yang kuat antara seorang guru dengan murid. 9. Pahami Tugas Murid
Kenapa ini penting?
Terkadang ada guru yang mengajar yang memberi
tugas tanpa memperhatikan kondisi siswa dengan memberi tugas yang terlalu banyak dan waktu yang singkat untuk menyelesaikan tugasnya. Sehingga, ini membuat psikis murid terganggu dan hasilnya menjadi tidak maksimal.
Mereka mengeluh merasa tugasnya banyak, tugas ini
belum selesai, sudah ada tugas yang lain. Bahkan ada siswa yang berani angkat tangan, Pak mohon maaf bisakah saya diberi waktu tambahan untuk menyeleaikan tugas saya.
Maka guru bisa menjawab, ya bisa saya beri waktu
tambahan. Namun ingat guru tetap mengedepankan nilai kedisiplinan. 10. Tertawakan Lelucon Siswa.
Adakalanya pada suatu sesi membuat seisi kelas itu
kemudian entah itu ulah seorang siswa atau beberapa siswa menjadi tertawa.
Ketika anda menjadi seorang guru melihat itu
sesuatu yang lucu, maka tertawalah bersama siswa, ikutlah tertawa atau tersenyum jika hal itu lucu. Tapi, ingat perlu diiringi juga dengan nasehat – nasehat kebajikan. Jangan sampai kemudian lelucon itu jikalau ada kurang benar, kurang beretika, maka sebagai guru kita harus memberi nasehat untuk meluruskan itu.
Tetawa, tersenyum, itu perlu dilakukan untuk
mengkondisikan kelas menjadi rileks, lebih fleksibel dan lebih nyaman. Tapi perlu diingat ada batasan – batasan dimana agar tertawa agar tersenyum itu tidak menjadi sesuatu yang negatif tapi justru menjadi suatu yang bernilai ketika ada pesan ada nilai – nilai yang mampu guru berikan saat peristiwa itu terjadi. Sekian Terima Kasih.