BAHASA
JAWA
SMA BAPAKGURU.COM
Judul : Geguritan
Peruntukan Modul : Fase E / Kelas
X
Penulis : BAPAKGURU.COM
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : BAPAKGURU.COM
Institusi : BAPAKGURU.COM
Tahun Penyusunan 2022
Jenjang Sekolah : SMA
Fase/ Kelas : E/X
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Jumlah Pertemuan : 2 JP
Kata Kunci : Teks Geguritan, Struktur Geguritan, Kaidah Geguritan, Isi Geguritan
Kode Perangkat :
Jumlah Peserta Didik : 36 Siswa
Moda : Luring
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
Pengetahuan awal peserta didik tentang teks Geguritan.
A. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menulis dalam menyampaikan ide menggunakan struktur
dan kaidah geguritan serta ragam, diksi, dan unggah-ungguh basa yang sesuai.
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan
memecahkan masalah secara mandiri, kritis, kreatif, dan kolaboratif. Masalah yang
berkaitan dengan struktur dan kaidah geguritan serta ragam, diksi, dan unggah-ungguh basa yang
sesuai. Memahami informasi tersirat dalam teks geguritan untuk merencanakan, menulis,
mengulas dan menulis ulang teks geguritan untuk mencapai tujuan dalam bentuk cetak dan
digital.
C. Pertanyaan Pemantik
Teks geguritan diajarkan di sekolah sebagai materi Bahasa Jawa yang berkaitan langsung
dengan kehidupan sehari-hari.
Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa pertanyaan pemantik berikut:
Kepiye kabare para siswa ? padha sehat kabeh?
Ana sing tau krungu istilah geguritan?
Apa kang diarani geguritan?
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan,
dilakukan sesuai dengan model pembelajaran problem based learning pada pertemuan I sebagai
berikut.
Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali Pembelajaran 1. Mengucap salam
2. Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai kepada peserta didik
a. Menganalisis unsur-unsur geguritan kuno maupun
modern secara kritis.
b. membuat dan menyajikan secara tertulis teks sastra
berupa geguritan dengan bahasanya sendiri.
Kegiatan Inti
Kegiatan 1 1. Guru memotivasi peserta didik dengan cara
Orientasi siswa kepada menyampaikan pentingnya penyajian dan
masalah penyelesaian masalah yang berkaitan dengan teks
geguritan.
2. Pendidik menyajikan geguritan dalam bentuk teks /
video (membagikan link Youtube)
3. Pendidik meminta peserta didik untuk
mengobservasi geguritan tersebut dan mencatat
masalah-masalah yang ditemukan. Bila diperlukan
peserta didik dapat mengajukan pertanyaan
berkenaan masalah yang ditemukan.
4. Pendidik meminta peserta didik untuk
mengidentifikasi struktur dan kaidah geguritan.
Kegiatan 2 5. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas
Mengorganisasikan peserta 4 orang. Anggota kelompok dipilih dengan
didik memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)
6. Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok
belajar, yaitu membaca sumber belajar yang
diperlukan secara individu
7. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan bila
masih belum jelas
Kegiatan 3 8. Peserta didik menganalisa kembali isi video tentang
Membimbing penyelidikan teks geguritan..
individu dan kelompok 9. Peserta didik mengindetifikasi teks geguritan
10. Mencermati uraian yang berkaitan dengan struktur
dan kaidah Geguritan
11. Antar Peserta didik dalam kelompok saling bertanya
dan berkonfirmasi tentang struktur dan kaidah
Geguritan
Kegiatan 4 12. Masing – masing kelompok peserta didik
Mengembangkan dan mengumpulkan informasi dari berbagai geguritan
Menyajikan Hasil Karya kemudian merumuskannya sesuai dengan unsur-
unsur geguritan dan memberikan
penjelasan/pemecahan dari setiap unsurnya yang
telah diidentifikasi.
13. Pendidik mengamati dan memberikan bimbingan
pada masing-masing kelompok.
Kegiatan 5 14. Peserta didik antar kelompok saling bertanya dan
Menganalisa dan berkonfirmasi tentang struktur dan unsur-unsur
Mengevaluasi Proses geguritan untuk dibahas jika terdapat perbedaan
Pemecahan Masalah atas temuan masing-masing.
15. Guru memberikan penguatan pemahaman materi
untuk peserta didik
Capaian Kegiatan Inti
- Apabila berdasarkan hasil asesmen diagnostik yang telah dilakukan di awal
pembelajaran ternyata banyak peserta didik yang belum memiliki kemampuan awal yang
memadai, dan hanya sedikit peserta didik yang berkemampuan lebih, maka selama
proses pembelajaran lebih intensif. Guru dapat mengoptimalkan peran peserta didik yang
berkemampuan lebih, dengan cara memberdayakan mereka untuk membantu peserta
didik yang lain pada saat diskusi kelompok.
- Apabila berdasarkan asesmen diagnostik yang dilakukan, mayoritas peserta didik
memiliki kemampuan umum/reguler/rata-rata, dengan sedikit berkemampuan kurang, dan
sedikit berkemampuan lebih, maka pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan rata-rata,
dengan memberi perhatian khusus pada peserta dengan kemampuan kurang, dan
mengoptimalkan peserta didik dengan kemampuan lebih untuk membantu peserta didik
yang kesulitan. Hal ini dilakukan dengan pembentukan kelompok yang heterogen,
dengan pemantauan/pendampingin instensif pada peserta didik berkemampuan
kurang, sekaligus memberdayakan peserta didik berkemampuan lebih untuk
mengoptimalkan kerja kelompok
- Apabila berdasarkan asesmen diagnostik yang dilakukan, sebagian besar peserta didik
memiki kemampuan lebih, maka masalah pada lembar kerja yang dibagi dapat
diperkaya, tanpa menghilangkan masalah standar yang telah disiapkan. Dalam
prosesnya, peserta didik dengan kemampuan kurang dan rata-rata diarahkan untuk
mengkaji masalah “standar” yang telah disiapkan di lembar kerja, dengan
menyelesaikannya secara kolaboratif dalam kelompok, sedangkan peserta didik dengan
kemampuan lebih didorong untuk menyelesaikan masalah “pengayaan” secara
individual, setelah penyelesaian masalah “standar” bersama peserta didik yang lain
terselesaikan.
Kegiatan Penutup
Refleksi 16. Guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi hasil
pembelajaran
Penutup 17. Doa penutup
18. Diakhiri salam
E. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a. Asesmen diagnostic non-kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan cara tanya jawab dengan peserta
didik. Beberapa informasi dan pertanyaan kunci yang ditanyakan sebagai berikut. Coba
amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu.
A B C
Bingung Tidak bersemangat Siap belajar
- Kepiye kabare para siswa ? padha sehat kabeh?
- Kepriye kahanan atimu, lagi bungah apa susah?
- apa kang dimaksud Geguritan?
- Para siswa luwih seneng yen diutus maca apa nonton video?
5) Pedoman penskoran
Skor Kriteria
Skor 100 Jika benar 5 jawaban
Skor 80 Jika benar 4 jawaban
Skor 60 Jika benar 3 jawaban
Skor 40 Jika benar 2 jawaban
Skor 20 Jika benar 1 jawaban
Skor 0 Jika tidak ada jawaban yang benar
REVIEW PEMBELAJARAN
No Aspek Kondisi
I Semua sudah dikuasai dengan baik
1. Kompetensi target II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
I Semua sudah dipahami dengan baik
2. Uraian materi II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
I Semua sudah dipahami dengan baik
3. Aktivitas pembelajaran II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai
dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian
pada kegiatan pembelajaran ini. Dengan mempelajari kembali tersebut diharapkan bahwa
kompetensi target pada unit pembelajaran ini dapat dikuasi dengan baik, semua materi
dapat peserta didik pahami dengan baik, dan semua aktivitas pembelajaran juga bisa
peserta didik pahami. Apabila hal tersebut telah peserta didik penuhi, berarti peserta
didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya. Untuk meningkatkan
kualitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran materi mendeskripsikan ciri
fisik seseorang, peserta didik dipersilahkan mempelajari lebih lanjut materi
Mmenceritakan masa lampau melalui berbagai referensi lain.
Pertemuan IV
A. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menulis teks geguritan dan menyajikan teks geguritan
secara lisan maupun tulisan dalam menyampaikan ide menggunakan kosa kata dan kata kerja
yang sesuai dengan unggah-ungguh bahasa Jawa.
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan
memecahkan masalah secara mandiri, kritis, kreatif, dan kolaboratif. Masalah yang
berkaitan dengan struktur dan kaidah geguritan serta ragam, diksi, dan unggah-ungguh basa yang
sesuai. Memahami informasi tersirat dalam teks geguritan untuk merencanakan, menulis,
mengulas dan menulis ulang teks geguritan untuk mencapai tujuan dalam bentuk cetak dan
digital.
C. Pertanyaan Pemantik
Teks geguritan diajarkan di sekolah sebagai materi Bahasa Jawa yang berkaitan langsung
dengan kehidupan sehari-hari.
Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa pertanyaan pemantik berikut:
- apa kang dimaksud Geguritan?
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan,
dilakukan sesuai dengan model pembelajaran problem based learning pada pertemuan IV , sebagai
berikut.
Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali Pembelajaran 1. Mengucap salam
2. Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Pembelajaran 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai kepada peserta didik
- Peserta didik membuat dan menyajikan
secara tertulis teks sastra berupa Geguritan
dengan bahasanya sendiri.
Asesmen Diagnostik . Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk
mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
. Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana
tentang penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan teks geguritan
Asesmen Formatif 2. Guru melakukan asesmen formatif dengan
memberikan soal berbentuk masalah yang memuat teks
geguritan
Kegiatan Inti
Kegiatan 1 1. Peserta didik secara kelompok menulis pokok-pokok
Orientasi siswa kepada isi yang terkandung di dalam Geguritan
masalah
2. Peserta didik menulis Geguritan dengan bahasa
sendiri
Kegiatan 2 3. Pendidik membagi kelas dalam beberapa kelompok
Mengorganisasikan peserta @ 4 orang
didik 4. Setiap kelompok mengobservasi geguritan yang
telah diberikan oleh pendidik
5. Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok
belajar, yaitu membaca sumber belajar yang
diperlukan secara individu (namun dalam
situasi kerja kelompok), dilanjutkan dengan
berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan
menyiapkan laporan hasilnya.
Kegiatan 3 6. Masing – masing kelompok peserta didik
Membimbing penyelidikan mengumpulkan informasi dari berbagai geguritan
individu dan kelompok kemudian merumuskannya sesuai dengan unsur-
unsur geguritan dan memberikan
penjelasan/pemecahan dari setiap unsurnya yang
telah diidentifikasi.
7. Pendidik mengamati dan memberikan bimbingan
pada masing-masing kelompok.
Kegiatan 4 8. Pendidik mengamati dan membimbing peserta
Mengembangkan dan didik dalam menyelesaikan masalah
Menyajikan Hasil Karya 9. Pendidik memberikan kebebasan berkreasi peserta
didik dalam menyajikan laporan geguritan/reportase
10. Pendidik membimbing peserta didik dalam
menyajikan laporan hasil diskusi
Kegiatan 5 11. Pendidik mengevaluasi hasil kerja peserta didik
Menganalisa dan dengan memberikan kesempatan kelompok 1 atau
Mengevaluasi Proses 2 peserta didik untuk menyajikan hasilnya
Pemecahan Masalah
12. Pendidik meminta peserta didik lainnya untuk
menanggapi.
13. Hasil projek diunggah di LMS (daring)
Capaian Kegiatan Inti
- Apabila berdasarkan hasil asesmen diagnostik yang telah dilakukan di awal
pembelajaran ternyata banyak peserta didik yang belum memiliki kemampuan awal yang
memadai, dan hanya sedikit peserta didik yang berkemampuan lebih, maka selama
proses pembelajaran lebih intensif. Guru dapat mengoptimalkan peran peserta didik yang
berkemampuan lebih, dengan cara memberdayakan mereka untuk membantu peserta
didik yang lain pada saat diskusi kelompok.
- Apabila berdasarkan asesmen diagnostik yang dilakukan, mayoritas peserta didik
memiliki kemampuan umum/reguler/rata-rata, dengan sedikit berkemampuan kurang, dan
sedikit berkemampuan lebih, maka pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan rata-rata,
dengan memberi perhatian khusus pada peserta dengan kemampuan kurang, dan
mengoptimalkan peserta didik dengan kemampuan lebih untuk membantu peserta didik
yang kesulitan. Hal ini dilakukan dengan pembentukan kelompok yang heterogen,
dengan pemantauan/pendampingin instensif pada peserta didik berkemampuan
kurang, sekaligus memberdayakan peserta didik berkemampuan lebih untuk
mengoptimalkan kerja kelompok
- Apabila berdasarkan asesmen diagnostik yang dilakukan, sebagian besar peserta didik
memiki kemampuan lebih, maka masalah pada lembar kerja yang dibagi dapat
diperkaya, tanpa menghilangkan masalah standar yang telah disiapkan. Dalam
prosesnya, peserta didik dengan kemampuan kurang dan rata-rata diarahkan untuk
mengkaji masalah “standar” yang telah disiapkan di lembar kerja, dengan
menyelesaikannya secara kolaboratif dalam kelompok, sedangkan peserta didik dengan
kemampuan lebih didorong untuk menyelesaikan masalah “pengayaan” secara
individual, setelah penyelesaian masalah “standar” bersama peserta didik yang lain
terselesaikan.
Kegiatan Penutup
Refleksi 14. Pendidik bersama peserta didik membuat
kesimpulan materi pembelajaran
15. Pendidik memberikan umpan balik lisan secara
acak
16. Pendidik meminta pada peserta didik untuk
mempelajari materi tentang Aksara Jawa yang telah
tersedia di LMS – e-learning untuk pertemuan
selanjutnya.
Penutup 19. Doa penutup
20. Diakhiri salam
E. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a. Asesmen diagnostic non-kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan cara tanya jawab dengan peserta didik.
Beberapa informasi dan pertanyaan kunci yang ditanyakan sebagai berikut.
Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.
A B C
Bingung Was was Sangat bersemangat
a. Kepriye kabare para siswa? Padha sehat kabeh?
b. Kepriye kahanan atimu, lagi bungah apa susah?
c. Para siswa luwih seneng yen diutus maca apa nonton video?
5) Pedoman penskoran
Skor Kriteria
Skor 100 Jika benar 5 jawaban
Skor 80 Jika benar 4 jawaban
Skor 60 Jika benar 3 jawaban
Skor 40 Jika benar 2 jawaban
Skor 20 Jika benar 1 jawaban
Skor 0 Jika tidak ada jawaban yang benar
2. Asesmen Formatif
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai
Peserta didik mampu menggunakan Bahasa Jawa untuk menggunakan teks geguritan dalam
konteks kehidupan sehari hari.
2) Waktu pelaksanaan
asesmen Jam kedua di
pertemuan II
3) Teknik asesmen
Tes tertulis
4) Instrument asesmen
a. Geguritan kang kok waca / tonton ngenani prastawa apa?
b. Golekana unsur 5W+1H ing Geguritan kasebut!
c. Pedoman penskoran
Skor Kriteria
Skor 100 Jika benar 7 jawaban
Skor 80 Jika benar 6 jawaban
Skor 60 Jika benar 5 jawaban
Skor 40 Jika benar 4 jawaban
Skor 30 Jika benar 3 jawaban
Skor 20 Jika benar 2 jawaban
Skor 10 Jika benar 1 jawaban
Skor 0 Jika tidak ada jawaban yang benar
REVIEW PEMBELAJARAN
No Aspek Kondisi
I Semua sudah dikuasai dengan baik
1. Kompetensi target II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
I Semua sudah dipahami dengan baik
2. Uraian materi II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
I Semua sudah dipahami dengan baik
3. Aktivitas pembelajaran II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai
dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian
pada kegiatan pembelajaran ini. Dengan mempelajari kembali tersebut diharapkan bahwa
kompetensi target pada unit pembelajaran ini dapat dikuasi dengan baik, semua materi
dapat peserta didik pahami dengan baik, dan semua aktivitas pembelajaran juga bisa
peserta didik pahami. Apabila hal tersebut telah peserta didik penuhi, berarti peserta
didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya. Untuk meningkatkan
kualitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran materi menceritakan masa
lampau, peserta didik dipersilahkan mempelajari lebih lanjut materi mendeskripsikan ciri
fisik seseorang melalui berbagai referensi lain.
3. Asesmen Sumatif
(1) Tujuan pembelajaran yang dinilai
Peserta didik mampu menulis teks geguritan dan menyajikan teks geguritan secara lisan
maupun tulisan sesuai dengan unggah
(2) Waktu pelaksanaan asesmen
Pertemuan ke II
(3) Teknik asesmen
Teknik asesmen menggunakan tes tertulis.
(4) Instrument asesmen
Teknik Bentuk
Tujuan Pembelajaran Instrumen
Penilaian Penilaian
Memahami konsep Tes lisan/ Uraian
berdasarkan rasa tertulis Sebutna struktur lan unsure-unsur
ingin tahu tentang geguritan !
geguritan lisan
maupun tulisan
sesuai dengan bakat
dan minat untuk
memecahkan
masalah
Mengidentifikasi Tes lisan/ Uraian
struktur dan kaidah tertulis Kepiye?
geguritan lisan
maupun tulisan
sesuai dengan bakat
dan minat untuk
memecahkan
masalah.
Menganalisis Uraian
unsur-unsur Tes lisan/ Unsur-unsur geguritan apa kang
geguritan lisan tertulis bisa kotemokake ing teks geguritan
maupun tulisan.
Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai
dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian
pada kegiatan pembelajaran ini. Dengan mempelajari kembali tersebut diharapkan bahwa
kompetensi target pada unit pembelajaran ini dapat dikuasi dengan baik, semua materi
dapat peserta didik pahami dengan baik, dan semua aktivitas pembelajaran juga bisa
peserta didik pahami. Apabila hal tersebut telah peserta didik penuhi, berarti peserta
didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya. Untuk meningkatkan
kualitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran materi menceritakan masa
lampau, peserta didik dipersilahkan mempelajari lebih lanjut materi menceritakan masa
lampau melalui berbagai referensi lain.
LAMPIRAN
LKPD 1
Kelas :
Hari/Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
TUJUAN
Melalui LKPD 1 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas untuk mampu:
1. Mengamati video geguritan di youtube !
2. mengobservasi geguritan tersebut dan mencatat masalah-masalah yang ditemukan.
Bila diperlukan peserta didik dapat mengajukan pertanyaan berkenaan masalah yang
ditemukan.
3. mengidentifikasi struktur dan kaidah geguritan.
Petunjuk Kerja
1. Pangertene geguritan :
2. Surasa Geguritan kasebut yaiku
3. Unsur-unsur intrinsic kang kaandhut ana ing geguritan kasebut:
a. Tema :
b. Tokoh :
c. Penokohan :
d. Alur :
e. Setting :
f. Amanat :
4. Pokok-pokok isi geguritan ............
KEGIATAN 2.
-Gawenen teks geguritan geguritan adhedhasar tema kang ana ing sakupengmu!
Tuladha :
Sega kenduri
Ngger, anakku aku dak kandha Coba di rungu lan di rasa Delengen sega kenduri iki Biyen dadi
pangajab kang siji
Nalika bapak isih bocah Sega iki tansah di rayah Merga jaman larang upa Ora saben dina muluk
sega
Mula ya ngger ….
Sega iki ojo di enggo dolanan
Yen pancen gelem ayo di pangan dene yen mamang pasrahna liyan Kareben sega iki di pangan
B. BAHAN BACAAN
1. Pangertene geguritan
Geguritan yaiku uran-uran utawa karangan kang kaya tembang, nanging guru gatra, guru
wilangan, lan guru lagunipun ora ajeg. Geguritan uga duweni pangerten yaiku Reriptan
minangka wujud saka wedharan gagasan utawa rasa pangrasane pangripta. Geguritan uga
duweni pangerten yaiku karya sastra kang awujud saka rarasing ati kang diungkapake
dening penyair ngagem basa kang endah.
Geguritan yaiku wohing susastra kang basane cekak, mentes, lan endah. Tegese
ukarane ora nggladrah,tembunge duwe makna kang jero, lan nggunakake tembung- tembung
rinengga (purwakanthi swara, basa, lan sastra). Geguritan iku kalebu puisi Jawa modheren,
amarga ora kawengku dening pathokan tinamtu kaya dene tembang macapat.
Geguritan kang migunakake basa Jawa kuna dkenal wujud geguritan kang di arani
kakawin. Wujud prosane sinebut parwa. Ing Jawa tengahan utawa jaman Majapahit,
geguritan katelah kidung. Ing jaman Mataram tekan jaman Surakartanan geguritan katelah
tembang, wujude tembang gedhe, tembang tengahan, lan tembang cilik utawa macapat.
Ana bab-bab kang kudu digatekake nalika maca geguritan yaiku bab teknis lan bab
non teknis.
Kang kalebu bab teknis yaiku:
sadurunge maca kudu mangerteni surasa geguritan. Carane kanthi maca batin
mrih magerteni surasane.
Goleki tembung-tembung sing digunakake kanggo ngemot surasane geguritan.
Maca kanthi tembun-tembung kang cetha (lafal) lan jeda kang trep adhedhasar
surasane tembung, kang ngemot teges.
Kang kalebu bab non teknis yaiku:
- GLOSARIUM
Geguritan yaiku uran-uran utawa karangan kang kaya tembang, nanging guru gatra,
guru wilangan, lan guru lagunipun ora ajeg. Geguritan uga duweni pangerten yaiku Reriptan
minangka wujud saka wedharan gagasan utawa rasa pangrasane pangripta. Geguritan uga
duweni pangerten yaiku karya sastra kang awujud saka rarasing ati kang diungkapake
dening penyair ngagem basa kang endah.
C. DAFTAR PUSTAKA
- Gandung Widaryatmo, dkk. 2016. Prigel basa jawa SMA/MA SMK/MAK KelasX. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Setiawan Heri. 2014. Mumpuni Basa Jawa 3 Kangge
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK. Surakarta. Tiga Serangkai
- https://www.pintarnesia.com/geguritan/