Mukhlidi Muskhir - UNP
Mukhlidi Muskhir - UNP
Oleh:
Mukhlidi Muskhir *
ABSTRACT
Peringatan kebangkitan bangsa dan upaya menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas melalui pendidikan kerjuruan adalah untuk meningkatkan daya
saing bangsa. Saat ini menurut index daya saing bangsa ( Competitiviness Index)
yang dikeluarkan oleh IMD Word, bahwa bangsa Indonesia berada di urutan terbawah
kedua. Sementara sumber daya alam baik migas maupun non migas cukup besar
potensinya. Pengekplorasian alam yang tidak akan habis-habisnya adalah dibidang non-
migas diantaranya pertanian dan pertenakan yang dikelola oleh industri-industri tepat
guna. Pendidikan kejuruan memiliki peluang yang besar untuk mengelola dan
memberikan nilai tambah pada produksi melalui teknologi yang dikembangkan sehingga
memiliki daya jual yang cukup tingggi. Tercatat hasil gambir kelas dunia 87% berasal dari
Indonesia dan dieksport ke India dalam keadaan mentah. India menambahkan usur
teknologi yang menghasilkan produk dengan daya jual lebih tinggi di pasaran dunia. Jadi
peranan teknologi sangat besar. Teknologi tersebut dapat diaplikasikan dengan cara
membentuk sekolah kejuruan yang berbasis produk. Kemampuan teknologi ternyata juga
tidak cukup, maka yang diperlukan berikutnya adalah networking (membentuk claster-
claster). Sekolah kerjuruan yang berbasis produk yang dimaksud adalah sekolah yang
langsung spesialis menangani pengolahan produk dengan memasukkan unsur-unsur
teknologi, dan produk-produk dan termasuk produk sampingan atau limbah dapat
dimanfaatkan lagi oleh claster yang lain hingga menhasilkan produki baru dan hasil
akhirnya adalah produksi-produksi yang siap pakai dan memiliki kualitas eksport yang
diakui dunia. Dengan demikian peningkatkan daya saing bangsa adalah dengan
meningkatkan kemampuan bangsa dalam menghasilkan produk-produk yang
berkualitas eksport, melalui sumber daya manusia yang memiliki kemapuan-
kemampuan produk guna meningkatkan kesejah teraan bangsa.
999
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
tercatat sebagai pengeksport non migas Tidak ada kehalian khusus yang dapat
terbesar seperti karet, coklat, kelapa diandalakan. Kebanyakan lulusan
sawit, copi dan lain-lain. Namun hasil SMK akan mengalami kesulitan untuk
yang diperoleh cukup mengejutkan, mendapatkan pekerjaan. Jika lulusan
gambir yang di jual oleh petani seharga SMK mendapatkan pekerjaan maka
rata-rata Rp 21.000 per kg, ternyata harga
biasanya tidak sesuai dengan bidang
gambir dunia Rp 180.000 per Kg yang
berasal dari India tentu telah diolah. yang di gelutinya. Jika lulusan
Tercatat gambir dari India sesungunya mendapatkan pekerjaaan sesuai
berasal dari Indonesia dalam keadaan dengan bidangnya itupun harus
tidak terolah (alami). Minyak bumi bangsa mendapat pelatihan dan magang oleh
ini juga sering di informasikan sebagai perusahaan-perusahaan tempat
migas yang memiliki kualitas yang paling bekerja. Permasalahan ini dipertajam
bagus di dunia, ternyata migas dieksport pula dengan jumlah industri yang tidak
dalam keadaan mentah. Kemudian dibeli banyak dalam menampung tenaga
lagi dalam bentuk minyak dan gas yang kerja yang keterampilannya juga perlu
sudah siap di gunakan. Tentu harganya dipertanyakan oleh industri.
jauh lebih tinggi.
Dibeberapa negara maju
Kekayaan alam bangsa Indonesia jauh
lebih besar dari yang digambarkan diatas. mendirikan sekolah kejuruan untuk
Sektor non migas merupakan sektor yang menghasilkan produksi tertentu.
paling besar potensinya, namun belum Kebutuhan tenaga kerja sangat
terkelola secara profesional dan ditentukan oleh kebutuhan industri
berkualitas. yang akan memperkerjakannya. Salah
satu daerah di Itali penghasil kerajinan
B. Metodologi dan Hypotesa kulit, dan hasilnya juga biasa-biasa
Salah satu upaya meningkatkan daya saja. Setelah di dirikan sekolah
saing bangsa adalah dengan kerajinan sepatu maka
meningkatkan kualitas pendidikan bermunculanlah industri-industri
terutama sekolah-sekolah kejuruan. kerajinan sepatu kulit (Handry, 2008).
Sekolah kejuruan yang dikembangkan
Ternyata daerah itu sekarang mampu
langsung mengarah pada peningkatan
daya saing produk bangsa. Dalam bisnis menghasilkan sepatu-sepatu terbaik
ada tiga hal yang harus selalu dunia.
diperhatikan yaitu kecepatan, Networking, Sumatera Barat adalah
dan efisiensi. Ketiga faktor tersebut dapat merupakan daerah agraris dengan
diraih hanya dengan pendidikan. produk terbesar berasal dari pertanian.
Kecepatan bisa diraih apabila memiliki Rata-rata produk pertanian mencapai
pengetahuan luas, networking bisa 25 % pertahun dan mampu
disapat dengan pergaulan yang luas dan menampung tenaga kerja sebanyak
effiseiensi dapat diraih dengan keahlian. 47,9% dari jumlah penduduk
Semunya bermuara pada pendidikan, (Gumawan, 2008). Data ini
khususnya pendidikan kejuruan yang
berbasis produk.
memunjukkan Sumatera Barat
memiliki potensi yang besar dalam
C. Pembahasan bidang pertanian (lihat tabel 1 dan 2 ).
1. Sekolah kejuruan berbasis produk Data-data tersebut juga
Sekolah kejuruan yang mengungkapkan pertumbuhan industri
sekarang terpisah-pisah dalam juga mulai berkembang tetapi tidak
memahami teknologi. Terkutup-kutup signifikan dengan jumlah produksi
dan akhirnya menhasilkan lulusan pertanian dan jumlah pekerja yang
yang hanya tahu dan tidak begitu diserapnya. Artinya prosuk-produk
terampil dalam menyelesaikan kasus. pertanian tidak banyak yang dioleh
1000
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
1001
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
1002
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
REFERENCE
Handri Santiago, (2008), “ Membangun Daya saing Bangsa d Dunia Yang Terus
Berubah”, Power Generation.
Mulyadi Afmar, (2008), “ Pentingnya Membangn Daya Saing Sumatera Barat yang
Berkelanjutan “, Dirut PT BENEFITA.
1003