Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

OLAHRAGA ADAPTIF

“STRATEGIS DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA ADAPTIF”

Disusun Oleh

1. Afdila Ikrom (20089001)

2. Hadad Alfa Rezy (20089005)

3. Anisah Puspita Hairani (20089003)

Dosen Pengampu :

Dr.Muhammad Sazeli Rifki,S.Si,M.Pd


Nugroho Susanto,S.Pd,M.Or

JURUSAN KESAHATAN DAN REKREASI

PRODI ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi dalam
pembelajaran olahraga adaptif”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas kuliah dan
memberikan informasi kepada pembaca serta menambah wawasan kepada penulis,
alhamdulillah selama penulisan makalah tidak mendapat kendala kendala , sehingga
penyelesaiannnya tepat waktu .

Terima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini terdapathal-hal yang tidak sesuai dengan
harapan,untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………......3

A. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran.................................................................................3

B. Metode Pembelajaran.........................................................................................................4

C. Strategi dalam Pembelajaran Olahraga Adaptif...................................................................5

D. Program Pembelajaran.......................................................................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................................9

B. Saran.............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan tidak akan mencapai suatu kesuksesan dan keberhasilan tanpa adanya
strategi yang dirancang dan diimplementasikan sebaik mungkin. Strategi merupakan cara,
tindakan ataupun keputusan yang diterapkan guru dalam pembelajaran untuk mencapai
tujuan dari pembelajaran tersebut. Menurut Sherly (dalam Mulyani Sumantri dan Johar
Permana , 1998: 40) merumuskan pengertian strategi sebagai keputusan- keputusan
bertindak yang diarahkan dan proses pendidikan melalui aktivitas jasmanani menyeluruh,
yaitu mencakup domain psikomotor, kognitif, dan afektif. Berkaitan dengan Pendidikan
Jasmani, perlu ditegaskan bahwa murid berkebutuhan khsusus memiliki hak yang sama
dengan murid biasa dalam memperoleh pendidikan. Menurut Undang Undang (UU) Sistem
Pendidikan Nasional (SPN) no. 20 tahun 2003 Bab IV Pasal 5 ayat 2 dinyatakan bahwa
warga- warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, intelektual dan atau sosial
berhak memperoleh pendidikan khusus.

Menurut Sagala (2010: 61), pembelajaran merupakan membelajarkan peserta didik


menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah. Mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta
didik.
Menurut Sudjana (2012: 28), pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan
sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Sedangkan Menurut Hernawan (2013: 9), pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu
proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan peserta
didik, maupun antara peserta didik dengan peserta didik lainnya, untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat
diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu aktivitas belajar yang dilakukan agar terciptanya suatu interaksi
antara pengajar dan peserta didik untuk mencapai suatu tujuan yaitu pengalaman belajar
yang berpengaruh pada pengetahuan sikap dan keterampilan.
B. Rumusan Masalah

1. Pengertian dan tujuan pembelajaran ?

2. Metode Pembelajaran?

3. Strategi dalam pembelajaran olahraga adaptif ?

4. Program pembelajaran?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui pengetahuan dan tujuan pembelajan.

2. Memahami metode pembelajaran.

3. Memahami strategi dalam pembelajaran olahraga adaptif.

4. Mengetahui program pembelajran.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran Adaptif

Menurut Hosni (2003) menyebutkan bahwa pembelajaran adaptif merupakan


pembelajaran biasa yang dimodifikasi dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
dipelajarai, dilaksanakan dan memenuhi kebutuhan pendidikan anak berkebutuhan khusus
(Melinda, 2013).

Meimulyani dan Tiswara (2013) menjelaskan secara mendasar pendidikan jasmani


adaptif adalah sama dengan pendidikan jasmani biasa. Pendidikan jasmani merupakan salah
satu aspek dari seluruh proses pendidikan secara keseluruhan. Sedangkan Pendidikan jasmani
adaptif merupakan suatu sistem penyampaian layanan yang bersifat menyeluruh
(comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui, menemukan dan memecahkan masalah
dalam ranah psikomotor. Hampir semua jenis ketunaan ABK memiliki problem dalam ranah
psikomotor. Masalah psikomotor sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan sensorik,
keterbatasan dalam kemampuan belajar.

Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata yang berasal dari bahasa
Inggris Instruction. Kata Instruction mempunyai pengertian yang lebih luas daripada
pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid di kelas (ruang) formal,
pembelajaran atau Instruction mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri
guru secara fisik. Oleh karena dalam Instruction yang ditekankan adalah proses belajar, maka
usaha-usaha yang terencana dalam manipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses
belajar dalam diri siswa kita sebut pembelajaran. (Arief S. Sadirman, 1996: 7).

Learning Objectives (LO) adalah istilah yang menggabungkan (compounding) dua


kata, yaitu kata Learning yang berarti “belajar” atau pembelajaran dan kata Objectives yang
berarti “tujuan”. Secara harfiah LO itu berarti tujuan belajar, sedangkan menurut istilah
adalah sebagai berikut: Cranton mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah
pernyataan-pernyataan tentang pengetahuan dan kemampuan yang diharapkan dari peserta
setelah selesai pembelajaran (Cranton, 1989). Sementara itu, Meger dalam bukunya yang
berjudul Preparing Instructional Objetives (1975), menyatakan bahwa tujuan pembelajaran
adalah gambaran kemampuan mahasiswa yang menunjukkan kinerja yang diinginkan yang
sebelumnya mereka tidak mampu.
Ada beberapa istilah semakna dengan Learning Objectives (LO), di antaranya adalah
Learning Outcomes dan Tujuan Intruksional. Istilah yang populer digunakan di Indonesia
adalah tujuan instruksional. Adapun tujuan intruksional dibagi menjadi dua, yaitu: (1) tujuan
intruksional umum (TIU), yaitu pernyataan yang menggambarkan kemampuan umum yang
seharusnya dicapai oleh mahasiswa setelah menyelesaikan satu bidang studi atau mata kuliah
selama satu semester. (2) tujuan intruksional khusus (TIK), yaitu tujuan yang
menggambarkan hasil belajar yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah tatap muka dengan
satu pokok bahasan atau topik pelajaran tertentu. (Hisyam Zaini, 2002: 58).

B. Metode Pembelajaran

Untuk membantu para guru pendidikan jasmani mengembangkan strategi


pembelajaran pada siswa berkebutuhan khusus diperlukan metode yang tepat sebagai cara
dalam menyampaikan materi kepada siswa. Menurut Tarigan (2000:45) ada 3 macam metode
pembelajaran pendidikan jasmani bagi siswa berkebutuhan khusus: 1. Metode bagian, 2.
Metode keseluruhan, dan 3. Metode gabungan.

a. Metode Bagian

Dalam metode bagian, tugas-tugas gerak dipelajari dan dilatih bagian demi bagian.
Biasanya metode ini diterapkan apabila struktur gerak cukup kompleks sehingga diperkirakan
dengan mempelajari bagian demi bagian akan memberikan hasil optimal. Misalnya dalam
pembelajaran mendribel, menembak dan mengoper dalam olahraga basket, dilakukan
pendekatan bagian perbagian sebelum diberikan pengalaman bermain basket secara utuh.

b. Metode Keseluruhan

Pembelajaran dengan metode keseluruhan merupakan aktivitas gerak yang dilakukan


secara keseluruhan. Metode ini biasanya digunakan untuk melatih teknik dan gerakan yang
sederhana, atau apabila keseluruhan serangkaian gerak dari satu teknik olahraga, tidak bisa
dipecah menjadi bagian-bagian. Metode keseluruhan cukup efektif digunakan untuk anak
berkebutuhan khusus, namun tergantung dari berat ringannya tugas gerakan yang dilakukan
dengan kondisi kecacatan anak. Semakin rendah tingkat kompleksitas tugas gerakan secara
keseluruhan, dan semakin kecil taraf hambatan yang diderita anak, maka pendekatan ini akan
berlangsung lebih baik.

c. Metode gabungan

Memodifikasi metode dengan cara mengubahnya menjadi kombinasi keseluruhan –


bagian – keseluruhan, umumnya memberikan kemudahan dan keuntungan bagi siswa
berkebutuhan khusus. Semakin simpel langkah-langkah pembelajaran yang diberikan kepada
anak, semakin besar peluangnya untuk menguasai tugas-tugas gerak yang diajarkan.
Kecepatan laju penyampaian instruksi dan jumlah pengulangan serta reinforcement yang
diberikan dalam proses pembelajaran, berbanding terbalik antara satu dengan yang lainnya
terhadap kemajuan dan keberhasilan yang dicapai siswa berkebutuhan khusus.

C. Strategi Pembelajaran Olahraga Adapttif

Kemp (dalam Wina Wijaya 2006 : 126) strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan murid agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
serta efektif dan efisien. Sedangkan Dick dan Carey (dalam Wina Wijaya 2006 : 126)
menyebutkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran
yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Proses pencapaian tujuan pengajaran membutuhkan manajemen pengajaran termasuk


penerapan model dan strategi pembelajaran yang tepat, baik ditinjau dari substansi atau
tugas-tugas ajar maupun karakteristik peserta didik.

a. Materi dan Program pendidikan jasmani adaptif

1. Pemilihan materi
Pemilihan materi yang tepat, membantu dalam memperbaiki penyimpangan postur
tubuh, meningkatkan kekuatan otot, kelincahan, kelenturan dan meningkatkan kebugaran
jasmani. Pelaksanaan kegiatan olahraga secara teratur dengan beban yang cukup, sangat
membantu dalam usaha mencapai kebugaran jasmani tersebut.
Perlu diketahui bahwa kekuatan otot akan bertambah bila sering digunakan, dan akan
berkurang bila tidak pernah dilatih secara teratur. Demikian juga kelenturan, kelincahan, daya
tahan dan lain-lain, akan meningkat bila dilatih secara sistematis dalam pembelajaran
pendidikan jasmani. Setiap siswa mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lain dan oleh sebab itu program pembelajaran akan lebih efektif bila
diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kecacatannya.

2. Program pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus


Merencanakan dan melaksanakan program pendidikan jasmani bagi siswa berkebuthan
khusus, memerlukan pemikiran dan ketelitian yang cukup tinggi dan rasional. Program
pembelajaran akan berhasil apabila fokus kegiatan ditujukan pada perbaikan tingkat
kemampuan fisik dan ketidakmampuan fisik siswa serta meminimalisir hambatan-hambatan
yang dihadapi dalam kehidupannya.

b. Pembelajaran Individual

Pembelajaran individual dimaksudkan agar kebutuhan setiap individu dapat terpenuhi


sesuai dengan jenis dan tingkat kecacatannya. Pembelajaran individual dalam kontek ini
bukan berarti melakukan pembelajaran kepada siswa satu demi satu. Tetapi dalam proses
pembelajaran tersebut, guru pendidikan jasmani perlu merencanakan aktivitas jasmani yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis kecacatan siswa.

D. Program Pembelajaran
Tarigan (2000;49) mengungkapkan bahwa ada beberapa tehnik modifikasi yang dapat
dilakukan pada saat pembelajaran jasmani bagi siswa berkebutuhan khusus.
diantaranya: modifikasi pembelajaran, dan ‘ modifikasi lingkungan belajar’.

a). Modifikasi Pembelajaran


Tarigan (2000;49) mengungkapkan bahwa “ untuk memenuhi kebutuhan para siswa
berkebutuhan khusus dalam pembelajaran pendidikan jasmani maka para guru seyogiyanya
melakukan modifikasi atau penyesuaian-penyesuaian dalam pelaksanaan pembelajaran yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa”.
1. Penggunaan Bahasa
Bahasa merupakan dasar dalam melakukan komunikasi. Sebelum pembelajaran
dimulai, para siswa harus faham tentang apa yang harus dialakukan. Pemahaman berlangsung
melalui jalinan komunikasi yang baik antara guru dengan siswa. Oleh karena itu, mutu
komunikasai antara guru dan siswa perlu ditingkatkan melalui modifikasi bahasa yang
dipergunakan dalam pembelajaran.
2. Membuat urutan tugas
Dalam melakukan tugas gerak yang diberikan oleh guru terkadang siswa melakukan
kesalahan dalam melakukannya, hal ini diasumsikan bahwa para siswa memiliki kemampuan
memahami dan membuat urutan gerakan-gerakan secara baik, yang merupakan prasyarat
dalam melaksanakan tugas gerak.

3. Ketersediaan waktu belajar


Dalam menghadapi siswa berkebutuhan khusus perlu disediakan waktu yang cukup,
baik lamanya belajar maupun pemberian untuk memproses informasi. Sebab dalam
kenyataan ada siswa berkebutuhan khusus yang mampu menguasai pelajaran dalam waktu
yang sesuai dengan siswa-siswa lain pada umumnya.

4. Modifikasi peraturan permainan


Memodifikasi peraturan permainan yang ada merupakan sebuah keharusan yang
dilakukan oleh guru pendidikan jasmani agar program pendidikan jasmani bagi siswa
berkebutuhan khusus dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu guru pendidikan
jasmani harus mengetahui modifikasi apa saja yang dapat dilakukan dalam setiap cabang olah
raga bagi siswa berkebutuhan khusus.

b).Modifikasi Lingkungan Belajar


Dalam meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani bagi siswa yang berkebutuhan
khusus maka suasana dan lingkungan belajar perlu dirubah sehingga kebutuhan-kebutuhan
pendidikan siswa dapat terpenuhi secara baik untuk memperoleh hasil maksimal.
Adapun teknik-teknik memodifikasi lingkungan belajar siswa menurut Tarigan dalam
Penjas adaptif (2000: 58) sebagai berikut:

1. Modifikasi fasilitas dan peralatan


Memodifikasi fasilitas-fasilitas yang telah ada atau menciptakan fasilitas baru merupakan
keharusan agar program pendidikan jasmani bagi siswa berkebutuhan khusus dapat
berlangsung dengan sebagai mana mestinya. Semua fasilitas dan peralatan tentunya harus
disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu
diperlukan sebuah modifikasi dan penyesuaian pada fasilitas dan peralatan yang akan
digunakan oleh siswa berkebutuhan khusus.
2. Pemanfaatan ruang secara maksimal
Pembelajaran pendidikan jasmani identik diselenggarakan di lapangan yang luas
dimana semua siswa dapat berlari-lari kesana kemari, sampai – sampai terkadang guru akan
kesulitan apabila lapangan yang luas tersebut tidak bisa digunakan dan mungkin akan
mengganti program pembelajaran yang awalnya akan diselenggarakan di lapangan menjadi
pembelajaran materi di dalam kelas.

3. Menghindari gangguan dan pemusatan konsentrasi


Segala bentuk gangguan saat pembelajaran pendidikan jasmani dapat datang dari mana
saja baik dari dalam pembelajaran maupun luar pembelajaran. Gangguan tersebut dapat
berupa kebisingan suara yang mengganggu konsentrasi, orang lain yang tidak berkepentingan
berada di dalam lapangan, benda-benda yang dapat mengganggu jalannya pembelajaran, dan
lain sebagainya. Khusus bagi siswa yang mengalami gangguan belajar, hiperaktif dan tidak
bisa berkonsentrasi lama, faktor-faktor tersebut merupakan gangguan yang sangat berarti,
namun bagi siswa siswa lainnya tidak terlalu mengganggu.

Semua faktor – faktor di atas, perlu dihilangkan atau dihindari semaksimal mungkin,
agar para siswa dapat memusatkan perhatian dan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang
diberikan. Tarigan (2001:61) mengungkapkan bahwa Konsentrasi dan perhatian siswa dapat
dialihkan dengan berbagai cara antara lain: pemberian instruksi dengan jelas dan lancar, dan
guru harus memiliki antusiasme yang tinggi serta selalu ikut berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

pembelajaran adaptif merupakan pembelajaran biasa yang dimodifikasi dan dirancang


sedemikian rupa sehingga dapat dipelajarai, dilaksanakan dan memenuhi kebutuhan
pendidikan anak berkebutuhan khusus.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek dari seluruh proses pendidikan secara
keseluruhan. Sedangkan Pendidikan jasmani adaptif merupakan suatu sistem penyampaian
layanan yang bersifat menyeluruh (comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui,
menemukan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor. Hampir semua jenis
ketunaan ABK memiliki problem dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor sebagai
akibat dari keterbatasan kemampuan sensorik, keterbatasan dalam kemampuan belajar.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika
dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata
sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari
para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Asrori, Mohammad. “ Pengertian, tujuan dan ruang lingkup strategi pembelajaran.”


Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar 5.2 (2013) : 26.

Faturohma, Taufik. (2020). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Bagi Siswa Berkebutuhan


Khusus ( studi pendidikan di sekolah penyelenggaraan pendidikan inklusif ). Bandung : UPI.

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media.

Rahardiana, Eka Rya. ANALISIS KETERLAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN JASMANI


ADAPTIF BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SDN TLEKUNG 1 KOTA BATU. Diss.
University of Muhammadiyah Malang, 2019.

Anda mungkin juga menyukai