Anda di halaman 1dari 15

" LAYANAN PENDIDIKAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS"

Makalah ini Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah asuhan kebidanan pada
perempuan. dan anak dengan kasus rentan

Dosen pengampu:

Heny

kelompok 12:

1.Richa rahim

2.selvia Bella

3.ukhlika Mayang Sari

PRODI S1 KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusunmakalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang Pemilihan TopikKarangan Ilmiah Yang Baik.Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan danhambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi.Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepadasemua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baikdari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kitasekalian.

pasir pengaraian,25 September 2023

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Daftar Isi........................................................................................................ ii

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................... 11.1

Latar Belakang .................................................................................... 11.2

Rumusan Masalah ................................................................................ 21.3

Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II

PEMBAHASAN............................................................................................ 32.1

Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus............................................... 32.2

Jenis – jenis Anak Berkebutuhan Khusus ........................................... 42.3

Sebab – sebab Anak Berkebutuhan Khusus ........................................ 52.4

Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus .................................... 72.5

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus ............................................. 82.6

Program Pendidikan Untuk Anak Berkebutuhan Khusus .................... 112.7

Kurikulum Pendidikan Untuk Anak Berkebutuhan Khusus ................ 12

BAB III

PENUTUP...................................................................................................... 143.1

Kesimpulan ......................................................................................... 143.2

Saran .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 16

1. BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak setiap anak yang dilahirkan di dunia ini selalu mengalami perkembangannormal.Banyak di antara
mereka yang dalam perkembangannya mengalamihambatan, gangguan, kelambatan, atau memiliki
faktor-faktor resiko sehinggauntuk mencapai perkembangan optimal diperlukan penanganan atau
intervensikhusus. Kelompok inilah yang kemudian dikenal sebagai anak berkebutuhankhusus atau anak
luar biasa.Dalam memahami anak berkebutuhan khusus atau anak luara biasa, sangatdiperlukan adanya
pemahaman mengenai jenis-jenis kecacatan (anak berkebutuhankhusus) dan akibat-akibat yang terjadi
pada penderita. Anak berkebutuhan khususdisebut sebagai anak yang cacat dikarenakan mereka
termasuk anak yang pertumbuhan dan perkembangannya mengalami penyimpangan atau kelainan,
baikdari segi fisik, mental, emosi, serta sosialnya bila dibandingkan dengan nak yangnormal.Karakteristik
spesifik anak berkebutuhan khusus pada umumnya berkaitandengan tingkat perkembangan fungsional.

Karakteristik spesifik tersebut meliputitingkat perkembangan sensorik motor, kognitif,


kemampuan berbahasa,keterampilan diri, konsep diri, kemampuan berinteraksi social,
sertakreatifitasnya.Adanya perbedaan karakteristik setiap peserta didik berkebutuhankhusus, akan
memerlukan kemampuan khusus guru. Guru dituntut memilikikemampuan beraitan dengan cara
mengombinasikan kemampuan dan bakat setiapanak dalam beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut
meliputi kemampuan berpikir,melihat, mendengar, berbicara, dan cara besosialisasikan. Hal-hal
tersebutdiarahkan pada keberhasilan dari tujuan akhir pembelajaran, yaitu perubahan perilaku kearah
pendewasaan.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apakah yang dimaksud dengan Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK ) ?

2.Apa saja faktor-faktor penyebab Anak Berkebutuhan Khusus ?

3.Bagaimana layanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus ?

4.Bagaimana cara menangani Anak Berkebutuhan Khusus ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.Mengetahui pengertian dari anak berkebutuhan khusus

2. Mengetahui jenis-jenis anak berkebutuhan khusus

3.Mengetahui sebab-sebab terjadinya anak berkebutuhan khusus

4.Mengetahui cara menangani anak berkebutuhan khusus

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada
umumnya tanpa selalu menunjukkan padaketidakmampuan mental, emosi, atau fisik. Anak
berkebutuhan khusus yang berkaitan dengan kekhususannya. Di Indonesia, istilah yang terlebih dahulu
populer untuk mengacu pada anak berkebutuhan khusus berkaitan dengan istilahanak luar biasa.1

Dalam dunia pendidikan, kata luar biasa juga merupakan julukan atausebutan bagi mereka yang
memiliki kekurangan atau mengalami berbagaikelainan dan penyimpangan yang tidak dialami oleh
orang normal padaumumnya. Kelainan atau kekurangan yang dimiliki oleh mereka yang disebutluar
biasa dapat berupa kelainan dalam segi fisik, psikis, sosisal, dan moral.Kelainan dari segi fisik dapat
berupa kecacatan fisik, misalnya orang tidakmemiliki sebelah kiri, matanya buta sebelah, dan sejenisnya.
Kelainan dari segi psikis atau aspek kejiwaan (psikologis), misalnya orang yang
menderitaketerbelakangan mental akibat dari inteligensi yang dimiliki dibawah normal.Kelainan dari
segi sosial, misalnya orang yang tidak dapat melakukan interaksiatau komunikasi sosial, sehingga mereka
tidak dapat diterima secara sosial olehmasyarakat sekitarnya yang menyebabkan mereka kurang
pergaulan dan merasarendah diri yang berlebihan, dan kelainan dari segi moral emosi dan hatinuraninya
sehingga orang tersebut berbuat amoral ditengah masyarakatnya.Contoh golongan orang yang
menderita kelainan moral ialaha mereka yangmenyandang sebagia anak yang tunalaras.2

2.2 Jenis – jenis Anak Berkebutuhan Khusus


Dalam dunia pendididkan, anak berkebutuhan khusus diklasifikasikan atas beberapa kelompok sesuai
dengan jenis kelainan anak.Berikut ini beberapa jenis anak yang berkelainan khusus :

1.TunanetraTunanetra adalah orang yang memiliki ketajaman penglihatan 20/200atau kurangpada mata
yang baik, walaupun dengan memakai kacamata, atauyang daerah penglihatannya sempit sedimikian
kecil sehingga yang terbesar jarak sudutnya tidak lebih dari 20 derajat.3

2.TunarunguPenderita tuna runggu adalah mereka yang memiliki hambatan perkembangan indara
pendengar. Tunarunggu tidak dapat mendengar suaraatau bunyi. Dikarenakan tidak mampu mendengar
suara atau bunyi,kemampuan berbicara pun kadang terganggu. Sebagaimana kita ketahui,keterampilan
berbicara sering kali tentukan oleh seberapa sering seseorangmendengar orang lain berbicara.
Akibatnya anak-anak tunarunggu sekaligusmemiliki hambatan bicara dan menjadi bisu.untuk
berkomunikasi denganorang lain, mereka menggunakan bahasa bibir atau bahasa isyarat.Sebagaimana
anak tunanetra, mereka memiliki potensi perkembangan yangsama dengan anak lain yang tidak
mengalami hambatan perkembangan apa pun.4

3.TunadaksaTunadaksa adalah penderita kelainan fisik, khususnya anggota badan,seperti tangan, kaki,
atau bentuk tubuh . penyimpangan perkembangan terjadi pada ukuran, bentuk, atau kondisi lainnya.
Sebenarnya, secara umum merekamemiliki peluang yang sama untuk melakukan aktualisasi diri.
Namun,karena lingkungan kurang mempercayai kemampuannya, terlalu menaruh rasa iba, maka anak-
anak tundaksa sedikit memiliki hambatan psikologis,seperti tidak percaya diri dan tergantung pada
orang lain. Akibatnya, penampilan dan keberadaan mereka dikehidupan umum kurangdiperhitungkan.5

4.TunagrahitaTungrahita adalah kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum dibawahrata-rata,


yaitau IQ 84 kebawah berdasarkan tes dan muncul sebelum usia 16tahun. Tunagrahita juga bias
diartikan sebagai lambannya fungsi intelektual,yaitu IQ 70 ke bawah berdasarkan tes inteligensibaku dan
terjadi pada masa perkembangan, yaitu antara masa konsepsi hingga usia 18 tahun.

5.TunalarasTunalaras adalah anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku.Secara fisik, penderita
tunalaras tidak mempunyai perbedaan yang mencolokdaripada anak yang normal. Umumnya, anak
tunalaras berperilaku aneh.

6.AutisAutis adalah sindrom yang sering disalahpahami oleh kebanyakan orang.Anak-anak penyandang
autis sering kali dianggap tidak waras, gila, dan berbahaya. Sungguh suatu pemahaman yang sangat
tragis dan menakutkan.Dengan persepsi masyarakat yang sedemikian rupa, maka perkembangan
dankeberadaan anak autis menjadi tidak diperhatikan. Jangankan untuk sekolah,untuk berinteraksi saja
anak autis sering tidak mendapatkan tempat.

2.3 Sebab - sebab Anak Berkebutuhan Khusus

Ada tiga faktor yang menyebabkan anak berkebutuhan khusus yaitu:


A. Peristiwa Pra Natal (dalam kandungan)

Berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan kelainan pada janin saatibu hamil diantaranya
adalah:

a.Keracunan darah (Toxaenia) pada ibu-ibu yang sedang hamil dapatmenyebabkan janin tidak
memperoleh oksigen secara maksimal,sehingga mempengaruhi syaraf-syaraf otak yang dapat
menyebabkangangguan pada sistem syaraf dan ketunaan pada bayi.

b.Infeksi karena penyakit kotor (penyakit kelamin / spilis yang dideritaayah atau ibu), toxoplasmosis
(dari virus binatang seperti bulu kucing),trachma dan tumor. Tumor dapat terjadi pada otak yang
berhubungan pada indera penglihatan akibatnya kerusakan pada bola mata dan pendengaran akibatnya
kerusakan dalam selaput gendang telinga.

c.Kekurangan vitamin atau kelebihan zat besi sehingga ibu keracunanyang mengakibatkan kelainan pada
janin yang menyebabkan gangguan pada mata. Juga kerusakan pada otak sehingga menyebabkan
terganggufungsi berfikirnya atau verbal komunikasi, kerusakan pada organ telingasehingga hilangnya
fungsi pendengaran

.B. Natal (saat kelahiran)Pada saat terjadinya kelahiran yang mungkin hanya memakan waktu yangcukup
singkat akan tetapi jika penanganan yang tidak tepat akan mengancam perkembangan bayinya. Diantara
nya adalah:

1.)Lahir prematur

2)Kelahiran yang dipaksa dengan menggunakan vacum

3)Proses kelahiran bayi sungsang

.C.Post Natal (setelah kelahiran)Berbagai peristiwa yang dialami dalamkehidupannya seringkali


dapatmengakibatkan seseorang kehilangan salah satu fungsi organ tubuh atau fungsiotot dan syaraf.
Bahkan dapat pula kehilangan organ itu sendiri. Penyebabketunaan yang terjadi setelah kelahiran
diantaranya:

1) Terjadi insident

2) Kekurangan vitamin atau gizi

3) Penyakit panas tinggi dan kejang-kejang.


2.4 Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus

Tidak dapat dipungkiri, pengasuhan anak berkebutuhan khusus (ABK)memerlukan tambahan energi,
pemikiran, serta biaya yang lebih tinggi dibandingmengasuh anak-anak pada umumnya. Berikut ini akan
dijelaskan langkah-langkahdalam menangani anak berkebutuhan khusus di antaranya adalah sebagai
berikut:

A. Penguatankondisi mental orang tuaStrategi ini membutuhkan peran aktif orang tua dalam melakukan
pengasuhananak berkebutuhan khusus. Beberapa strategi yang dibutuhkan oleh orang tua anak
berkebutuhan khusus diantaranya perlu menyediakan waktu untuk dirinya sendiri, bekerjasama dalam
pengasuhan dengan pasangan, dan aktif dalam mencariinformasi mengenai anak berkebutuhan khusus.
Orang tua perlu menyediakanwaktu untuk dirinya sendiri, sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri
yangsudah menyediakan waktu ekstra dan tenaga sehari-hari untuk mengasuh anak berkebutuhan
khusus.10

B. Dukungan soaial yang memadaiDukungan sosial memegang peranan luar biasa bagi keberlangsungan
pengasuhan anak berkebutuhan khusus. Dukungan social dapat berupa doronganmoral, yang
menguatkan dari masyarakat sekitar maupun keluarga terdekat.Melalui dukungan sosial, diharapkan
orang tua anak berkebutuhan khusus dapat berbagi pengalaman tentang pola asuh anak berkebutuhan
khusus.Hal ini belum banyak terlihat di lingkungan masyarakat kita, mengingat masih kuatnya
kepercayaan bahwa memiliki anak berkebutuhan khusus merupakan “karma” dari tuhan. Sehingga,
kecenderungan yang ada keluarga dengan anak berkebutuhan khusus cenderung “dikucilkan”
masyarakat. Untuk menghapus kecenderungan ini, perlu peran pemerintah untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat umumtentang anak berkebutuhan khusus. Edukasi ini dapat disampaikan melalui
jalurmedia atau pos-pos pelayanan masyarakat untuk menyentuh masyarakat di area pinggiran atau
pedesaan.11

C. Peran aktif pemerintah

Peran aktif pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan dankonsultasi yang dapat
dijangkau masyarakat. Hal ini merupakan faktor yang sangatvital bagi masyarakat umum, terutama bagi
mereka yang beradapadakelas socialmenengahkebawah. Tidak dapat dipungkiri, pelayanan konsultasi
dan kesehatanmasih merupakan sesuatu hal yang mahal.Dengan menyediakan konsultasi anak
berkebutuhan khusus yang mudahdijangkau masyarakat, diharapkan anak berkebutuhan khusus
mendapat pelayanankonsultasi yang mudah dan murah. Pemerintah pun, harus menyediakan fasilitas
penanganan anak berkebutuhan khusus secara terpadu. Saat ini, pemerintah sudahmemberikan
perhatian kepada anak berkebutuhan khusus melalui pembentukandirektorat pembinaan sekolah
luarbiasa (PSLB) di bawah koordinasi departemen pendidikan dan kebudayaan

2.5 Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Sering kali orang tua dipusingkan soal pedidikan anak berkebutuhan khusus.Di satu sisi, banyak orang
tua yang menginginkan anaknya bersekolah di sekolahumum demi pengembangan kepribadian dan
intelektualnya. Namun di sisi lain, banyak sekolah umum yang tidak menerima anak berkebutuhan
khusus ini sebagaisiswanya. Ini cukup beralasan mengingat disekolah umum tidak menyediakanfasilitas
yang mendukung untuk kegiatan belajar-mengajar anak yang berkebutuhan khusus. Sebagian guru yang
mengajar di sekolah umum juga belum melikikemampuan dan pengalaman yang mumpuni untuk
mengajarr anak berkebutuhankhusus. Beragam pertimbangan yang ada menjadikan jumlah siswa
berkebutuhankhusus yang bersekolah umum dibatasi.

Beberapa sekolah telah dibuka bagi anak anak yang berkebutuhan khususini. Sistem pembelajaran yang
disesuaikan dengan keadaan siswa menjadi salahsatu keunggulan yang ditawarkan sekolah-sekolah ini.
Jadi, Anda tak perlukhawatir dengan masa depan anak Anda karena sekolah ini juga membekali
anakuntuk bias hidup mandiri dalam hidupnya dengan segala kekurangan dankelebihannya.

A.Sekolah Luar Biasa (SLB)

Selama ini pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus disediakan dalam3 macam lembaga pendidikan,
yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Dasar LuarBiasa (SDLB), dan Pendidikan Terpadu. Banyak orang
yang menganggap SLBadalah sekolah untuk anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental
sehinggamenemui hambatan dalam kehidupan akademik maupun sosial. Tak jarang inimenjadi bahan
ejekan maupun cemoohan dalam kehidupan masyarakat. MungkinAnda pun tak asing lagi dengan
guyonan anak-anak kecil yang kadang memanggilteman sebayanya yang normal dengan sebutan idiot
sebagai bahan olok-olokan.Meskipun SLB memang mengurusi anak-anak denga kekurangan mental,
namuntidak semua anggapan negatif masyarakat tentang sekolah ini benar.

B. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)

Sebagaimana SLB, SDLB juga merupakan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
Bedanya, SDLB menampung berbagai jenis anak berkelainan. Dengan demikian , dalam satu sekolah
mungkin terdapat anaktunanetra, tunadaksa, tunagrahita dan lain-lainya. Biasanya guru yang mengajar
tidak hanya guru lulusan pendidikan luar biasa namun juga ada guru formal untukmenunjang proses
pembelajaran.Bidang keterampilan yang diajarkan meliputi keterampilan membordir, pembuatan kapur
tulis, menyulam, dan lain lain yang selanjutnya, para siswa akandisalurkan sesuai dengan bakat,
kemampuan, dan minatnya masing-masing. ContohSDLB adalah SDLBN Kota Bengkulu yang memiliki
misi unggul dalam bidangketerampilan berolahraga.

C. Pendidikan Terpadu

Pendidikan terpadu adalah model pelayanan pendidikan berkebutuhankhusus yang


diselenggarakan bersama sama dengan anak normal dalam satuan pendidikan yang bersangkutan
disekolah reguler (SD, SMP, SMA dan SMK).Kurikulum yang digunakan adalah yang berlaku di lembaga
pendidikan yang bersangkutan. Dalam pendidikan terpadu ini biasanya disiapkan guru
pembimbingkhusus ( Guru PLB ) dan ruangan khusus yang dilengkapi dengan alat pendidikan bagi anak
yang berkebutuhan khusus.

Ruanganya pun dibuat agar anak yang mengalami kesulitan di dalam kelas bisa mendapatkan pelayanan
dan bimbingan oleh guru pembimbing. Bantuantersebut dapat berupa bantuan pemahaman dan
penguasaan alat peraga. Selain itu, juga dapat berupa pengayaan agar saat ABK belajar dikelas dengan
anak lainyasudah siap menerima materi pelajaran. Dapat juga berupa rehabilitasi sosial bagiABK yang
mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman sebayanya.

D. Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif merupakan layanan pendidikan yang mengikutsertakananak-anak


berkebutuhan khusus belajar bersama dengan anak-anak sebayanya disekolah reguler. Dengan begitu
sekolah model seperti ini dituntut untukmenyesuaikan kurikulum, sarana dan prasarana, maupun sistem
pembelajaran yangditerapkan dengan kondisi peserta didik. Pendidikan ini belum banyak diketahui

orang. Dengan adanya sekolah ini maka potensi anak yang normal maupun berkebutuhan khusus dapat
dioptimalkan sehingga mampu dan siap kelak di dalammasyarakat.

E. Layanan Pendidikan Lain

Anak berkebutihan khusus bukan tidak memiliki potensi yang menonjol.Kalau toh selama ini
banyak diantara mereka yang dianggap sebagai beban,mungkin potensi yang dapat mengarahkan
mereka mandiri belum dikembangkan.Banyak lembaga yang memfasilitasi hal tersebut sehingga
kemampuan anak yang berkebutuhan khusus mampu dikembangkan dengan baik.

2.6 Program Pendidikan Untuk Anak Berkebutuhan Khusus


Kata program berasal dari Bahasa Inggris, yaitu Programe yangmengandung arti rencana atau rencana
kegiatan. Dengan mengacu pada arti kata program yang berarti rencana, maka program pendidikan
untuk berkebutuhankhusus dalam tulisan ini diartikan sebagai rencana kegiatan pendidikan yang
akandiberikan kepada anak yang berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah khusus dandi sekolah-sekolah
reguler yang menerapkan sistem pendidikan inklusi.

Untuk anak yang berkebutuhan khusus yang mencakup berbagai jeniskelainan, yaitu anak dengan
gangguan pengelihatan, bahsa dan wicara, emosional,anak dengan ketidakmampuan belajar,
ketidakmampuan fisik, dan anak berbakatyang telah dijelaskan satu persatu pada uraian dahulu
membutuhkan program pendidikan yang sesuai dengan status mereka sebagai anak yang
berkebutuhankhusus. Program pendidikan yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan mereka ialah
program pendidikan individual yang biasa disngkat “ PPI ”

Program Pengembangan Pendidikan Individual ( PPI ) untuk anak yang berkebutuhan khusus
dikembangkan dengan melalui berbagai proses atau tahap-tahap pengembangan dan pelaksanaan
program pengembangan pendidikanindividual, yaitu mencakup tahap: penjaringan dan identifikasi
peserta didik yang berkelainan dan/ atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa,melakukan
rujukan ke tim pendidikan khusus, melakukan pertemuan tim,melakukan asesmen, melakukan
pertemuan tim asesmen, menyusun program pendidikan individual ( PPI ), melaksanakan serta evaluasi.
Kesemua tahap itumencakup pelaksananya yaitu kepala sekolah, staff , guru bahkan walimurid
sertaanak yang berkebutuhan khusus itu sendiri.

2.7 Kurikulum Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Dalam Undang– undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional ( UUSPN )
pada pasal 1 butir 19 disebutkan bahwa kurikulum adalah :(1) Seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan (2) bahan pelajaran, serta (3) cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Setiap satuan
pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan bagi pesertadidiknya harus berpegangan pada kurikulum
terbaru yang berlaku, sepertisekarang ini di tahun 2004 kurikulum yang berlaku adalah kurikulum
berbasiskompetensi ( KBK ). Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan pendidikan khususuntuk anak yang
berkebutuhan khusus dewasa ini adalah juga harus mengacukepada kurikulum yang berbasis
kompetensi yang disebut sebagai “ Kurikulum2004 ”.

Dalam penyelenggaraan pendidikan khusus yang berdasar kepadakurikulum berbasis


kompetensi tersebut hendaknya disesuaikan dengankebutuhan dan karakteristik dari masing- masing
jenis peserta didik yang berkebutuhan khusus. Selain itu, faktor pembelajaran, fasilitas atau media
pembelajaran, dan hal lain yang terkait dengan pembelajaran disekolah oleh pihak guru, haruslah
bermuara pada pencapaian target kurikulum yang berbasiskompetensi tersebut.Satuan pendidikan
tertentu yang menyelenggarakan pendidikan inklusifsebagai sistem pendidikan khusus yang akan
diberlakukan secara nasional jugaakan menggunakan kurikulum yang berbasis kompetensi. Namun perlu
diingat bahwa pelaksanaan atau penerapan kurikulum yang berbasis kompetensi. Namun perlu diingat
bahwa pelaksanaan atau penerapan kurikulum yang berbasiskompetensi tersebut harus disesuaikan
dengan kemampuan dan kebutuhan khusus berbagai jenjang pendidikan, yaitu mulai dari jenjang
pendidikan taman kanakkanak luar biasa, Sekolah Dasar Luar Biasa ( SDLB ), Sekolah-sekolah Luar
Biasa(SLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa ( SPMLB ), dan SekolahMenengah Atas Luar Biasa
(SMALB).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anak berkebutuhan khusus (dulu di sebut sebagai anak luar biasa) didefinisikan sebagai anak yang
memerlukan pendidikan dan layanan khusus untukmengembangkan potensi kemanusiaan mereka
secara sempurna. Penyebutansebagai anak berkebutuhan khusus, dikarenakan dalam memenuhi
kebutuhanhidupnya, anak ini membutuhkan bantuan layanan pendidikan, layanan sosial,layanan
bimbingan dan konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya yang bersifatkhusus.Klasifikasi anak-anak
berkebutuhan khusus, yang mengalami kelainan fisikmencakup anak-anak yang mengalami kelainan
penglihatan (tunanetra), kelainanfungsi pendengaran (tunarungu), dan anak-anak yang mengalami
kelainan tubuh(tunadaksa). Derajat kelainan masing-masing jenis ketunaan tersebut sangat beragam,
dari kategori ringan sampai yang berat, namun secara umum dapat dilihatklasifikasi secara umum
maupun klasifikasi secara khusus.Klafifikasi anak-anak berkebutuhan khusus, yang mengalami
kelainanmental intelektual dan emosional mencakup anak-anak yang mengalami
kelainanketerbelakangan mental (tunagrahita), dan anak-anak yang mengalami kelainan perilaku sosial
(tunalaras). Derajat kelainan masing- masing jenis ketunaan tersebut juga sangat beragam, dari kategori
ringan sampai yang berat, namun secara umumdapat dilihat klasifikasi secara umum maupun klasifikasi
secara khusus.Dalam penanganan anak berkebutuhan khusus, terdapat tiga hal yang perludiperhatikan,
diantaranya yaitu penguatan kondisi mental orang tua yang memilikianak berkebutuhan khusus,
dukungan sosial yang kuat dari tetangga dan lingkungansekitar anak berkebutuhan khusus tersebut, dan
yang terakhir adalah peran aktif pemerintah dalam menjadikan pelayanan kesehatan dan konsultasi bagi
anak berkebutuhan khusus.

3.2 Saran

Setelah mengetahui dan memahami segala sesuatu hal yang berhubungandengan anak berkebutuhan
khusus, sangat diharapkan bagi masyarakat indonesiaterutama bagi para pendidik dalam menyikapi dan
mendidik anak yangmenyandang berkebutuhan khusus dengan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan.Karena pada dasarnya anak seperti itu bukan malah dijauhi akan tetapi didekati
dandiperlakukan sama dengan manusia normal lainnya akan tetapi caranya yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai