Anda di halaman 1dari 120

PEMANFAATAN AROMATERAPI BUNGA MAWAR

TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI


PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF:
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana

OLEH:

FERDA LOVYTA SARI


NIM : 20810066

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI
PEMANFAATAN AROMATERAPI BUNGA MAWAR TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF
: SYSTEMATIC LITERATUR REVIEW

OLEH :
FERDA LOVYTA SARI
20810066

Telah dilakukan bimbingan dan dinyatakan layak untuk mengikuti ujian skripsi
pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana STIKES Guna Bangsa
Pada 21 Februari 2022

Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II

Lia Ayu Kusumawardani, S.S.T.,M.Tr..Keb Selasih Putri Isnawati Hadi, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb


NIK. 42.270489.02 NIK. 42.230392.02

Mengetahui
Ketua Program Studi Kebidanan
Program Sarjana

Selasih Putri Isnawati Hadi, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb


NIK. 42.230392.02

1
HALAMAN PENGESAHAN

SKIRPSI
PEMANFAATAN AROMATERAPI BUNGA MAWAR TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE
AKTIF: SYSTEMATIC LITERATUR REVIEW

Oleh:
FERDA LOVYTA SARI
NIM. 20810066

Telah diujikan pada tanggal 5 Maret 2022 oleh tim penguji Program Studi
Kebidanan Program Sarjana STIKES Guna Bangsa Yogyakarta dan dapat
melaksanakan penelitian skripsi.

Yogyakarta, 5 Maret 2022


Menyetujui,

Penguji I

Indah Fitri Agustina,S.S.T.,M.Kes


NIK. 02220879.02

Pembimbing I Pembimbing II

Lia Ayu Kusumawardani, S.S.T.,M.Tr..Keb Selasih Putri Isnawati Hadi, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb


NIK. 42.270489.02 NIK. 42.230392.02

Mengetahui
Ketua Program Studi Kebidanan
Program Sarjana

Selasih Putri Isnawati Hadi, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb


NIK. 42.230392.02

2
IDENTITAS TIM PENGUJI SKRIPSI

SKIRPSI
PEMANFAATAN AROMATERAPI BUNGA MAWAR TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE
AKTIF: SYSTEMATIC LITERATUR REVIEW

Nama Mahasiswi : Ferda Lovyta Sari


NIM : 20810066
Program Studi : SI Kebidanan

KOMISI PENGUJI
Penguji I : Indah Fitri Agustina,S.S.T.,M.Kes
Penguji II : Lia Ayu Kusumawardani, S.S.T.,M.Tr..Keb
Penguji III : Selasih Putri Isnawati Hadi, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb

Tanggal Ujian : 5 Maret 2022

3
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan

oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini serta disebutkan dalam

sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur plagiat, saya bersedia skripsi ini dibatalkan, serta diproses sesuai

dengan peraturan perundang undangan yang berlaku (UU No. 2o Tahun 2013

pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)

Yogyakarta 21 Februari 2022


Mahasiswa

Ferda Lovyta Sari


NIM. 20810066

4
HALAMAN PERSEMBAHAN

“Karya ilmiah ini saya persembahkan untuk Ibuku tercinta yang selalu mendoakan
serta mendukung setiap langkahku, Adikku tersayang, Kakek Nenekku yang
sangat aku sayangi yang selalu mendoakan dan mendengarkan keluh kesah serta
tangisanku, serta untuk Piggi Anggung Laksono yang selalu mendoakanku serta
ada disetiap waktu, selalu mendukung dan mendengarkan keluh kesahku, segenap
kerabat dan para dosen pembimbingku yang sangat luar biasa membimbing dan
memotivasi selama proses perkuliahan hingga menyelesaikan tugas akhir skripsi
ini, terima kasih orang-orang baik kalian terhebat”

5
RIWAYAT HIDUP

Ferda Lovyta Sari sering dipanggil dengan Ferda, lahir di sebuah Kabupaten kecil
yang berciri khas Reog yaitu di Ponorogo Jawa Timur pada tanggal 27 Februari
1999, anak pertama dari dua bersaudara dari Ayah Sutikno dan Ibu Susanawati,
cucu pertama dari Kakek Tukiran dan Nenek Parti, menempuh pendidikan Paud di
Srikandi Ria, melanjutkan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Dharma
Wanita, melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Kec.Badegan,
Sekolah Menengah Atas di SMAN 3 Ponorogo, Alumni D3 Universitas
Muhammadiyah Ponorogo 2020, menempuh SI Kebidanan di STIKes Guna
Bangsa Yogyakarta.

6
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa, atas semua berkat dan
rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikannya Skripsi ini dengan judul
“Pemanfaatan Aromaterapi Bunga Mawar Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Persalinan Kala 1 Fase Aktif : Systematic Literature Review”.
Skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
Program Studi Kebidanan Program Sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Guna Bangsa Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan
Skripsi ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna.
Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Skripsi ini yaitu kepada yang terhormat :
1. Dr.dr.R.Soerjo Hadijono, SpOG(K), DTRM&B(Ch) selaku ketua STIKES
Guna Bangsa Yogyakarta
2. Selasih Putri Isnawati Hadi, S.Tr. Keb, M.Tr.Keb selaku ketua Program studi
Kebidanan Program Sarjana STIKES Guna Bangsa Yogyakarta, sekaligus
pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
arahan dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
3. Lia Ayu Kusuma Wardani, S.S.T., M.Tr.Keb selaku pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyusunan Skripsi ini.
4. Ibuku tercinta Susanawati, Adikku tersayang Cindy Anggraini N dan
Keluarga besar Kakekku tersayang Tukiran dan Nenekku tercinta Parti yang
selalu memberikan kasih sayang dan cinta, doa, dukungan, perhatian serta
memenuhi segala kebutuhan materi sampai saat ini sehingga Skripsi ini
selesai pada waktunya.
5. Teruntuk teman dekatku Piggi Anggung Laksono yang selalu menemani,
memberi dukungan, semangat, berbagi keluh kesah bersama dan bersedia
membantu dalam proses menyusun Skripsi hingga selesai
6. Rekan-rekan program studi S1 kebidanan dan pihak-pihak yang terkait yang
telah menemani serta memberikan motivasi selama penyusunan Skirpsi ini.

7
Dalam menyusun Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi sempurnanya Skripsi ini dimasa yang akan datang.
Semoga Allah yang maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga Skripsi ini tidak hanya menambah
pengetahuan, tetapi dapat menjadikan inisiatif dan merangsang kreativitas dalam
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu kebidanan.

Yogyakarta, 21 Februari 2022


Penyusun

Ferda Lovyta Sari


20810066

8
PEMANFAATAN AROMATERAPI BUNGA MAWAR TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE
AKTIF: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW

Ferda Lovyta Sari1, Lia Ayu Kusumawardani2, Selasih Putri Isnawati Hadi3
e-mail: ferdalovytasari27@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Pada masa persalinan, nyeri dapat menimbulkan terjadinya
iskemia pada plasenta sehingga janin akan kekurangan oksigen selain itu terjadi
penurunan efektifitas kontraksi uterus sehingga memperlambat kemajuan
persalinan. Jika hal ini terus dibiarkan maka bisa berakibat timbulnya kematian
ibu dan anak semakin tinggi. Dalam mencegah hal tersebut, maka diperlukan
suatu upaya untuk menurunkan nyeri pada ibu bersalin, salah satunya adalah
aromaterapi. Aromaterapi dapat dilakukan oleh siapa saja tidak terkecuali oleh ibu
hamil. Aromaterapi bermanfaat pada ibu hamil dalam mengurangi nyeri
persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aromaterapi
terhadap penurunan nyeri persalinan dalam tinjauan systematik literatur review.

Metode Penelitian: Metode yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah studi
literature. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami
nyeri persalinan dalam jurnal penelusuran. Sampel dalam penelitian ini adalah 10
jurnal internasional dan 3 jurnal nasional yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi.

Hasil: Pengaruh aromaterapi bunga mawar terhadap penurunan nyeri persalinan


menurut hasil analisis 13 jurnal (100%) menunjukkan bahwa aromaterapi
berpengaruh terhadap penurunan nyeri persalinan dengan didapatkan pvalue
<0.05.

Simpulan: Aromaterapi mawar berpengaruh dalam menurunkan nyeri persalinan


kala I fase aktif

Kata kunci: Aromaterapi mawar, Nyeri persalinan kala I fase aktif.


1
Sarjana Kebidanan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
2,3
Dosen Kebidanan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta

9
THE UTILIZATION OF ROSE FLOWER AROMATHERAPY TO REDUCE
THE INTENSITY OF LABOR PAIN IN THE ACTIVE PHASE I :
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW
Ferda Lovyta Sari1, Lia Ayu Kusumawardani2, Selasih Putri Isnawati Hadi3
e-mail: ferdalovytasari27@gmail.com

ABSTRACT

Background: During labor, pain can cause ischemia in the placenta so that the
fetus will be deprived of oxygen in addition to a decrease in the effectiveness of
uterine contractions, thus slowing the progress of labor. If this continues, it can
result in higher maternal and child mortality. In preventing this, an effort is
needed to reduce pain in childbirth, one of which is aromatherapy. Aromatherapy
can be done by anyone, including pregnant women. Aromatherapy is useful for
pregnant women in reducing labor pain. The purpose of this study was to
determine the effect of aromatherapy on reducing labor pain in a systematic
review of the literature review.
Study Methods: The method that will be used in this research is a literature study.
The population in this study were all pregnant women who experienced labor pain
in the tracing journal. The samples in this study were 10 international journals
and 3 national journals that matched the inclusion and exclusion criteria
Results: The effect of rose aromatherapy on reducing labor pain according to the
results of the analysis of 13 journals (100%) showed that aromatherapy had an
effect on reducing labor pain with p-value <0.05.
Conclusion: Aromatherapy roses have an effect on reducing labor pain in the
first stage of the active phase
Keyword: Rose aromatherapy, Active phase I labor pain.
1
Midwifery Bachelor of STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
2,3
Midwifery Lecturer of STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

10
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
IDENTITAS TIM PENGUJI SKRIPSI..............................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN.....................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................v
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
ABSTRACT............................................................................................................x
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR BAGAN..............................................................................................xiv
DAFTAR TABEL................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..................................................................................................6
E. Ruang Lingkup Penelitian......................................................................................7
F. Keaslian Penelitian.................................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................12
A. Persalinan.............................................................................................................12
1. Definisi Persalinan...........................................................................................12
2. Tahap persalinan..............................................................................................13
3. Jenis persalinan yang aman dilakukan..............................................................16
4. Pemenuhan kebutuhan dasar ibu bersalin.........................................................18
B. Nyeri....................................................................................................................20
1. Definisi Nyeri...................................................................................................20
2. Fisiologi Nyeri Persalinan................................................................................21
3. Dampak Nyeri Persalinan.................................................................................23
4. Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan.................................................23
5. Penyebab Nyeri Persalinan...............................................................................25
6. Skala Intensitas Nyeri.......................................................................................27
7. Strategi penatalaksanaan nyeri.........................................................................30
C. Aroma Terapi.......................................................................................................35

11
1. Definisi Aroma Terapi......................................................................................35
2. Manfaat Aromaterapi.......................................................................................35
4. Kelebihan Dan Kekurangan Aromaterapi.........................................................38
7. Cara Menggunakan Aroma Terapi...................................................................42
8. Aroma terapi bunga mawar..............................................................................45
D. Evidence based aroma terapi bunga mawar..........................................................50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................53
A. Desain penelitian..................................................................................................53
B. Populasi dan sampel penelitian.............................................................................53
C. Waktu penelitian..................................................................................................55
D. Variable penelitian...............................................................................................55
E. Alur Penelitian.....................................................................................................56
F. Bagan Prisma Flowchart......................................................................................58
BAB IV HASIL.....................................................................................................60
BAB V PEMBAHASAN……………………………………………………......68

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................83


DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................86

12
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skala Intensitas Nyeri Deskriftif Sederhana.................................43


Gambar 2.2 Skala Analog Visual (VAS)..........................................................44
Gambar 2.3 Wong Baker FACES pain ranting scale.......................................45
Gambar 2.4 Bunga Mawar................................................................................61

13
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori................................................................................67


Bagan 2.2 Kerangka Konsep............................................................................68
Bagan 3.1 Prisma Flowchat..............................................................................74

14
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Istilh penelusuran..............................................................................71


Table 3.2 Frase Penelusuran.............................................................................72
Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Jurnal.........................................................76
Tabel 4.2 Gambaran Intervensi.........................................................................77
Tabel 4.3 Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian.......................................78
Tabel 4.4 Gambaran Durasi Intervensi.............................................................79
Table 4.5 Gambaran Interval Intervensi...........................................................79
Table 4.6 Kontraindikasi Intervensi.................................................................80
Table 4.7 Gambaran Skala Nyeri Sebelum Pemberian Intervensi....................80
Table 4.8 Gambaran Skala Nyeri Sesudah Pemberian Intervensi....................80
Table 4.9 Faktor yang mempengaruhi..............................................................81
Table 4.10 Analisis Efektifitas.........................................................................81

15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Derajat kesehatan di Indonesia masih rendah karena pada

kenyataannya angka kematian di Indonesia masih mencapai 306 per

100.000 dan angka kematian neonatal 20.244 per 100.000 kelahiran hidup.

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin disebabkan

oleh masalah kehamilan, persalinan, dan nifas. Pada tahun 2019 penyebab

terbesar kematian yaitu perdarahan sebesar 30,3%, hipertensi 27,1%,

infeksi 7,3%, partus lama 1,8% dan lain-lain 40,8% (Dinkes RI, 2019).

Perlu diketahui bahwa partus lama selama proses persalinan dapat

menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi pada ibu, robekan

portio, asfiksia pada bayi, dan perdarahan post partum.

Persalinan normal menurut World Health Organization (WHO) adalah

persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal

persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan, bayi lahir secara

spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42

minggu lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam

kondisi sehat (JNPK-KR Depkes RI, 2012). Persalinan adalah proses

dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.

Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan

perubahan pada serviks (membuka dan menipis) (Kemenkes RI, 2018).

1
2

Persalinan berhubungan dengan dua jenis nyeri yang berbeda. Pertama

nyeri berasal dari otot rahim, pada saat otot ini berkontraksi nyeri yang

timbul disebut nyeri viseral. Nyeri ini tidak dapat ditentukan dengan tepat

lokasinya (Pain-Pointed). Nyeri viseral juga dapat dirasakan pada orang

lain yang bukan merupakan asalnya disebut nyeri alih (Reffered pain).

Pada persalinan nyeri alih dapat dirasakan pada orang yaitu punggung

bagian bawah dan sacrum. Sedangkan nyeri yang kedua timbul pada saat

mendekati kelahiran. Tidak seperti nyeri viseral, nyeri ini terlokalisir

didaerah vagina, rectum dan perineum sekitar anus. Nyeri jenis ini disebut

nyeri somatik dan disebabkan peregangan stuktur jalan lahir bagian bawah

akibat penurunan bagian terbawah janin.

Nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak

menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau

menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Pendapat lain juga

menyatakan nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial.

Nyeri persalinan merupakan proses alamiah yang dirasakan oleh ibu yang

akan melahirkan. Nyeri ini merupakan perasaan subyektif akibat

timbulnya perubahan fungsi yang turut menentukan lancarnya proses

persalinan (Bobak, 2015). Sebagian besar (90%) persalinan disertai rasa

nyeri. Rasa nyeri pada persalinan lazim terjadi dan merupakan proses yang

melibatkan fisiologis dan psikologis ibu. Nyeri merupakan penyebab

frustasi dan putus asa pada ibu yang melahirkan, sehingga beberapa ibu

sering merasa tidak akan mampu melewati persalinan.


3

Kejadian nyeri pada 2.700 ibu bersalin di Indonesia, 15% mengalami

nyeri ringan, 35% dengan nyeri sedang, 30% dengan nyeri hebat dan 20%

persalinan disertai nyeri sangat hebat (Dinkes RI, 2019). Urgency nyeri

yaitu nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan

pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid.

Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan

vasokontriksi pembuluh darah. Serta dapat menyebabkan permasalahan

jasmani seperti demam, proses penyembuhan yang melambat (Mehta,

2014).

Manajemen untuk mengatasi nyeri dapat dibagi menjadi 2, yaitu

manajemen farmakologi dan manajemen non farmakologi. Manajemen

farmakologi yaitu manajemen yang berkolaborasi antara dokter dengan

perawat, yang menekankan pada pemberian obat yang mampu

menghilangkan rasa nyeri. Obat untuk mengatasi rasa nyeri seperti

paracetamol, ibu profen, asam mefenamat, ketorolac, naproxen, dan

aspirin juga dapat mengurangi nyeri dengan baik. Serta dampak pemberian

obat terhadap rasa nyeri yaitu dapat menyebabkan efek samping berupa

gangguan pernapasan dan mengantuk. Sedangkan manajemen non

farmakologi merupakan manajemen untuk menghilangkan rasa nyeri

dengan menggunakan teknik relaksasi. Macam-macam non farmakologi

yaitu pemberian kompres dingin atau panas, teknik relaksasi, terapi

hypnothis, imajinasi terbimbing, distraksi, stimulus saraf elektrik

transkutan, terapi musik dan massage serta penggunaan aroma terapi.


4

Aromaterapi adalah metode yang tidak hanya membantu memperbaiki

gejala fisik, tetapi juga membantu gejala fisiologis, dan dapat mengarah

pada peningkatan kualitas kesehatan mental pada manusia (Mehta, 2014).

Salah satu tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai aromaterapi adalah

bunga mawar. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa aroma terapi

mawar itu efektif untuk menurunkan nyeri persalinan yang mudah, murah,

efektif serta tidak memiliki efek samping dan dapat digunakan di semua

pelayanan kesehatan. Pada saat aromaterapi mawar dihirup, molekul yang

mudah menguap akan membawa unsur aromatic yang akan merangsang

memori dan respon emosional yang menyebabkan perasaan tenang dan

rileks serta dapat memperlancar aliran darah (Ridho, 2015).

Bunga mawar berkhasiat sebagai cell rejuvenator yang membuat sel

muda kembali, antiseptic, dan anti radang sehingga sering di gunakan

dalam krim dan lotion untuk memperbaiki kondisi kulit. Baunya

merupakan anti depresan, sedative dan meringankan. Aromaterapi ialah

istilah lain minyak essensial yang mempunyai aroma serta berguna sebagai

terapi. Minyak mawar mengandung nerol yang mempunyai bau harum

sehingga biasa digunakan sebagai bahan minyak bau terapi yang dapat

memberikan efek menenangkan, mengurangi depresi, stress, ketegangan,

mengendorkan saraf dan mengurangi nyeri. Selain kandungan nerol pada

minyak mawar juga memiliki kandungan citral, eugenol, geraniol,

citronellol, farnesol, linalool, dan phenylethyl alkohol. Penggunaan

aromaterapi mawar bisa menumbuhkan perasaan tenang pada jasmani,

pikiran, dan rohani.


5

B. Rumusan Masalah

Bagaimana efektifitas pemanfaatan aromaterapi bunga mawar terhadap

penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif dengan

menggunakan metode systematic literature review?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektifitas pemanfaatan aromaterapi bunga mawar

terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif dengan

kajian systematic literature review

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik jurnal dengan kajian systematic literature

review

b. Mengetahui karakteristik responden dengan kajian systematic

literature review

c. Mengetahui tingkat nyeri sebelum diberi intervensi aroma terapi

bunga mawar

d. Mengetahui tingkat nyeri sesudah diberi intervensi aroma terapi

bunga mawar

e. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat nyeri

persalinan

f. Menganalisis efektifitas aroma terapi bunga mawar terhadap

penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif


6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang berguna

dalam meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan bahan alam

(aromaterapi bunga mawar) untuk mengurangi nyeri pada saat

persalinan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam

memecahkan masalah secara ilmiah dan analitik.

2) Peneliti dapat mengaplikasikan riset untuk mengetahui

pengaruh pemanfaatan aromaterapi bunga mawar

terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1

fase aktif

b. Bagi Instansi Pendidikan

Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk

mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai pengaruh

efektifitas aromaterapi bunga mawar terhadap penurunan

intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif.

c. Bagi Bidan

Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan dan dapat

diaplikasikan di pelayanan kebidanan dengan menggunakan

tindakan non farmakologis dalam intervensi nyeri.


7

d. Bagi Ibu Bersalin

Hasil penelitian ini kiranya dapat sebagai metode alternatif dan

dapat memberikan rasa nyaman untuk mengurangi rasa nyeri

saat persalinan dan ibu bisa mengurangi penggunaan obat-obat

yang bisa menimbulkan efek kurang baik.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Materi

Aplikasi ilmu kebidanan khusus nya asuhan pada persalinan

terkait dengan pemanfaatan kearifan lokal yang berfokus pada

pemanfaatan aroma terapi bunga mawar untuk mengurangi

nyeri persalinan dengan menggunakan desain penelitian

Systematic Literature Review (SLR)

2. Responden

Responden dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang

mengalami nyeri persalinan kala I fase aktif yang terdapat

dalam jurnal penelitian yang diambil dari jurnal nasional dan

internasional mengenai penurunan nyeri persalinan kala I fase

aktif dengan inhalation

3. Waktu

Penelitian yang dilakukan dengan melakukan tinjauan

systematic literature review ini mengambil waktu selama 6

bulan dimulai dari bulan September Tahun 2021 - Februari

Tahun 2022 yaitu diawali dengan persiapan, pembuatan


8

skripsi, pengumpulan jurnal, studi pustaka, mendesain metode

penelitian, menganalisis data dan penulisan laporan.


9

F. Keaslian Penelitian
No Judul Penelitian Penulis Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian Penelitian
1 Perbandingan Ridha Sofia Metode Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaanya
pengaruh Handayani, ini menggunakan diperoleh bahwa terletak pada terletak pada
aromaterapi mawar Wiwin Mintarsih penelitian terdapat variable variable
dan P, Etin Rohmatin kuantitatif. penurunan rasa dependent yaitu independent yaitu
Massage effleurage Penelitian ini sakit pada ibu nyeri persalinan massage
terhadap nyeri menggunakan bersalin sebelum kala 1 fase aktif. effleurage.
persalinan metode eksperiment. dan setelah
Kala 1 fase aktif mendapatkan Penelitian yang
Sampel : 42 orang perlakuan dengan dilakukan oleh ini
Jurnal : Jurnal yang aromaterapi menggunakan
bidan, Nasional terbagi 2 kelompok dengan penelitian
intervensi, 21 orang skala nyeri yang langsung secara
Vol : 4 untuk berubah dari nyeri eksperimental,
Hal : 67 kelompok intervensi sedang sedangkan pada
aromaterapi mawar menjadi nyeri penelitian yang
dan ringan. akan saya lakukan
21 orang untuk dengan
kelompok intervensi menggunakan
massage metode penelitian
effleurage. systematic
Metode sampling : literature review
pre experimental (SLR)
designs (nondesigns)
dengan rancangan
10

two group pretest-


post test design.
2 Perbedaan Intensitas Dinda Regina Penelitian ini Intensitas nyeri Persamaan Perbedaanya
Nyeri Tehnik Pratjna, menggunakan sesudah diberikan terletak pada terletak pada
Pemberian Kompres Rahajeng Siti penelitian intervensiperlakuan variable variable
Air Hangat dan dengan aromaterapi mawar dependent yaitu independent yaitu
Aromaterapi Mawar menggunakan desain didapatkan hasil intensitas nyeri Kompres air
Pada Ibu Bersalin penelitian skala nyeri 3 ada 3 persalinan hangat
Kala I Fase Aktif Comarative Study 2 responden 23,1%
sampel berpasangan kategori nyeri Penelitian yang
Jurnal : Jurnal Ilmu dengan Pretest Post- ringan, skala nyeri 4 dilakukan oleh ini
Kesehatan, Nasional test. ada 1 responden menggunakan
7,7% kategori nyeri penelitian
Vol : 06 Sampel : Seluruh ibu sedang, skala nyeri langsung secara
Hal : 1 hamil yang 5 ada 4 responden eksperimental,
mempunyai HPL 30,8% nyeri sedang. sedangkan pada
pada bulan Mei penelitian yang
2017 di BPM Patmi akan saya lakukan
Hartati berjumlah 26 dengan
responden dan menggunakan
dibagi menjadi 2 metode penelitian
kelompok. systematic
literature review
Metode (SLR)
sampling :Simple
random sampling.
3 Perbedaan Sensasi Ainal Mardiah Metode penelitian : Menunjukkan rata- Persamaan Penelitian yang
Nyeri Menggunakan penelitian ini adalah rata tingkat nyeri terletak pada dilakukan oleh ini
11

Aromaterapi Bunga quasy eksperimental persalinan kala I variable menggunakan


Mawar Dengan dengan desain fase aktif dependent penelitian
Teknik Nafas penelitian post test menggunakan yaitu : nyeri langsung secara
Dalam Terhadap only designnon- aromaterapi bunga persalinan. eksperimental,
Tingkat Nyeri equivalen group. mawar adalah 1,60 sedangkan pada
Persalinan Kala 1 berada pada nyeri penelitian yang
Sampel : sejumlah sedang akan saya lakukan
Jurnal : Jurnal 20 responden dengan
Human Care menggunakan
metode penelitian
Vol : 5 Metode sampling : systematic
Hal : 04 dilakukan literature review
menggunakan teknik (SLR)
accidental sampling
dengan teknik
penggolahan data
menggunakan uji
mann whitney.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persalinan

1. Definisi Persalinan

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin

turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan

dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun

janin (Bandiyah, 2012). Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa

komplikasi baik ibu maupun janin (Saifuddin, 2013).

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban

keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi

pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai

adanya penyulit. Persalinan di mulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi

dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan

berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika

kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks ( Sunarsih & Sari,

2020).
13

Dari beberapa pendapat ahli penelitian jadi persalinan adalah proses

dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. pada

kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala.

2. Tahap persalinan

Tahap persalinan menurut Prawirohardjo (2012) antara lain :

a. Kala I (kala pembukaan)

Kala I persalinan adalah permulaan kontraksi persalinan sejati, yang

ditandai oleh perubahan serviks yang progresif yang diakhiri dengan

pembukaan lengkap (10 cm) pada primigravida kala I berlangsung

kira-kira 13 jam, sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam.

Terdapat 2 fase pada kala satu, yaitu :

1) Fase laten

Merupakan periode waktu dari awal persalinan pembukaan

mulai berjalan secara progresif, yang umumnya dimulai sejak

kontraksi mulai muncul hingga pembukaan 3-4 cm atau

permulaan fase aktif berlangsung dalam 7-8 jam. Selama fase ini

presentasi mengalami penurunan sedikit hingga tidak sama

sekali.

2) Fase Aktif

Merupakan periode waktu dari awal kemajuan aktif

pembukaan menjadi komplit dan mencakup fase transisi,

pembukaan pada umumnya dimulai dari 3-4 cm hingga 10 cm


14

dan berlangsung selama 6 jam. Penurunan bagian presentasi

janin yang progresif terjadi selama akhir fase aktif dan selama

kala dua persalinan. Fase aktif dibagi dalam 3 fase, antara lain :

a) Fase Akselerasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm

menjadi 4 cm.

b) Fase Dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan sangat

cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.

c) Fase Deselerasi, yaitu pembukaan menjadi lamban kembali

dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap.

Pemberian aromaterapi sebaiknya diberikan pada kala I fase

aktif yaitu pada fase dilatasi, karena fase dilatasi yaitu pembukaan

dari 4 cm menjadi 9 cm dan waktu yang diperlukan sangatlah

cepat hanya 2 jam. Pemberian aromaterapi baik diberikan selama

30 menit – 60 menit karena jika diberikan lebih dari itu dapat

membuat iritasi atau alergi.

b. Kala II (kala pengeluaran janin)

Beberapa tanda dan gejala persalinan kala II adalah Ibu

merasakan ingin meneran bersamaan terjadinya kontraksi, Ibu

merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau vaginanya,

perineum terlihat menonjol, vulva vagina dan sfingter ani terlihat

membuka, peningkatan pengeluaran lendir darah. Pada kala II his

terkoordinir, kuat, cepat dan lama, kirakira 2-3 menit sekali.

Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi


15

tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris

timbul rasa mengedan, karena tekanan pada rectum, ibu seperti

ingin buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his

kepala janin mulai terlihat, vulva membuka dan perenium

meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahirlah

kepala dengan diikuti seluruh badan janin. Kala II pada primi :

1½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam (Nurcahyanti et al., 2020).

c. Kala III (pengeluaran plasenta)

Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua

hal dibawah ini: Perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat

memanjang, semburan darah tiba-tiba. Setelah bayi lahir

kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan

fundus uterus setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi

tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his

pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit plasenta

terlepas, terdorong ke dalam vagina akan lahir spontan atau

sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh

proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.

Pengeluaran plasenta disertai pengeluaran darah kira-kira 100-200

cc.

d. Kala IV

Kala pengawasan selama 2 jam setelah plasenta lahir untuk

mengamati keadaan ibu terutama bahaya perdarahan postpartum


16

3. Jenis persalinan yang aman dilakukan

Jenis persalinan yang aman tentu menjadi pertimbangan untuk ibu

hamil tua, apalagi bagi mereka yang menginginkan untuk persalinan

normal (Prawirohardjo, 2012).

a. Persalinan normal

Persalinan normal adalah jenis persalinan dimana bayi lahir melalui

vagina, tanpa memakai alat bantu, tidak melukai ibu maupun bayi

(kecuali episiotomi), dan biasanya dalam waktu kurang dari 24 jam.

Kekuatan mengejan ibu, akan mendorong janin kebawah masuk ke

rongga panggul. Saat kepala janin memasuki ruang panggul, maka

posisi kepala sedikit menekuk menyebabkan dagu dekat dengan dada

janin. Posisi janin ini akan memudahkan kepala lolos melalui jalan

lahir, yang diikuti dengan beberapa gerakan proses persalinan

selanjutnya. Setelah kepala janin keluar, bagian tubuh yang lain akan

mengikuti, mulai dari bahu, badan, dan kedua kaki buah hati anda

(Pramita et al., 2017)

b. Persalinan dengan vakum (ekstrasi vakum)

Proses persalinan dengan alat bantu vakum adalah dengan

meletakan alat di kepala janin dan dimungkinkan untuk dilakukan

penarikan, tentu dengan sangat hati-hati. Persalinan ini juga

disarankan untuk ibu hamil yang mengalami hipertensi. Persalinan

vakum bisa dilakukan apabila panggul ibu cukup lebar, ukuran janin
17

tidak terlalu besar, pembukaan sudah sempurna, dan kepala janin

sudah masuk ke dalam dasar panggul.

c. Persalinan Dibantu forsep (ekstrasi forsep)

Persalinan forsep adalah persalinan yang menggunakan alat bangu

yang terbuat dari logam dengan bentuk mirip sendok. Persalinan ini

bisa dilakukan pada ibu yang tidak bisa mengejan karena keracunan

kehamilan, asma, penyakit jantung atau ibu hamil mengalami darah

tinggi. Memang persalinan ini lebih berisiko apabila dibandingkan

persalinan dengan bantuan vakum. Namun bisa menjadi alternatif

apabila persalinan vakum tidak bisa dilakukan, dan anda tidak ingin

melakukan persalinan caesar.

d. Persalinan dengan operasi sectio caesarea

Persalinan sectio caesarea adalah jenis persalinan yang menjadi

solusi akhir, apabila proses persalinan normal dan penggunaan alat

bantu sudah tidak lagi bisa dilakukan untuk mengeluarkan janin dari

dalam kandungan. Persalinan ini adalah dengan cara mengeluarkan

janin dengan cara merobek perut dan rahim, sehingga memungkinkan

dilakukan pengambilan janin dari robekan tersebut.

e. Persalinan di dalam air (water birth)

Melahirkan di dalam air (water birth) nadalah jenis persalinan

dengan menggunakan bantuan air saat proses peralinan. Ketika sudah

mengalami pembukaan sempurna, maka ibu hamil masuk ke dalam

bak yang berisi air dengan suhu 36-37 Celcius. Setelah bayi lahir,
18

maka secara pelan-pelan diangkat dengan tujuan agar tidak merasakan

perubahan suhu yang ekstrem (Mawaddah & Iko, 2020)

4. Pemenuhan kebutuhan dasar ibu bersalin

a. Pemenuhan kebutuhan fisiologis selama persalinan

1) Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan

2) Memberi makan dan minum

3) Menganjurkan istirahat diluar his

4) Menjaga kebersihan badan terutama daerah genetalia (bila

memungkinkan ibu disuruh untuk mandi atau membersihkan

daerah kemaluan)

5) Menganjurkan ibu untuk buang air kecil atau buang air besar

6) Menolong persalinan sesuai standar

b. Pemenuhan kebutuhan rasa aman

1) Memberi informasi tentang proses persalinan atas tindakan yang

akan dilakukan

2) Menghargai pilihan posisi tidur

3) Menentukan pendampingan selama persalinan

4) Melakukan pemantauan selam persalinan

5) Melakukan tindakan sesuai kebutuhan

c. Pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai

1) Menghormati pilihan pendampingan selama persalinan.

2) Melakukan kontak fisik atau memberi sentuhan ringan

3) Melakuakn masase untuk mengurangi rasa sakit


19

4) Melakukan pembicaraan dengan suara lemah lembut dan sopan

d. Pemenuhan kebutuhan harga diri

1) Mendengarkan keluhan ibu dengan penuh perhatian atau menjadi

pendengar yang baik.

2) Memberi asuhan dengan memperhatikan privacy ibu

3) Memberi pelayanan dengan empati

4) Memberitahu pada ibu setiap tindakan yang akan dilakukan

e. Memberi pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang telah

dilakukan

f. Pemenuhan kebutuhan aktualisasi

1) Memilih tempat dan penolong persalinan sesuai keinginan

2) Menentukan pendamping selam persalinan

3) Melakukan bounding and attachment

4) Memberi ucapan selamt setelah persalinan selesai.


20

B. Nyeri

1. Definisi Nyeri

Nyeri adalah rasa tidak enak akibat perangsangan ujung-ujung saraf

khusus. Selama persalinan dan kelahiran pervaginam, nyeri disebabkan

oleh kontraksi rahim, dilatasi serviks, dan distensi perineum. Serat saraf

aferen viseral yang membawa impuls sensorik dari rahim memasuki

medula spinalis pada segmen torakal kesepuluh, kesebelas dan keduabelas

serta segmen lumbal yang pertama (T10 sampai L1) (Asmadi, 2012).

Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik

yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta

penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri

meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat,

diameter pupil, dan ketegangan otot.

Nyeri persalinan ditandai dengan adanya kontraksi rahim, kontraksi

sebenarnya telah terjadi pada minggu ke-30 kehamilan yang disebut

kontraksi Braxton hicks akibat perubahan-perubahan dari hormon estrogen

dan progesteron tetapi sifatnya tidak teratur, tidak nyeri dan kekuatan

kontraksinya sebesar 5 mmHg, dan kekuatan kontraksi Braxton hicks ini

akan menjadi kekuatan his dalam persalinan dan sifatnya teratur. Kadang

kala tampak keluarnya cairan ketuban yang biasanya pecah menjelang

pembukaan lengkap, tetapi dapat juga keluar sebelum proses persalinan.

Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan dapat berlangsung dalam

waktu 24 jam (Asmadi, 2012).


21

2. Fisiologi Nyeri Persalinan

Sensasi nyeri dihasilkan oleh jaringan serat saraf kompleks yang

melibatkan sistem saraf perifer dan sentral. Nyeri persalinan, sistem saraf

otonom dan terutama komponen simpatis juga berperan dalam sensasi

nyeri (Mander, 2012).

1) Sistem saraf otonom

a) Sistem saraf otonom mengontrol aktifitas otot polos dan viseral,

uterus yang dikenal sebagai sistem saraf involunter karena organ

ini berfungsi tanpa kontrol kesadaran. Terdapat dua komponen

yaitu sistem simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis

menyuplai uterus dan membentuk bagian yang sangat penting

dari neuroanatomi nyeri persalinan.

b) Neuron aferen mentransmisikan informasi dari rangsang nyeri

dari sistem saraf otonom menuju sistem saraf pusat dari visera

terutama melalui serat saraf simpatis. Neuron aferen somatik

dan otonom bersinaps dalam region kornu dorsalis dan saling

mempengaruhi, menyebabkan fenomena yang disebut nyeri alih.

c) Neuron aferen otonom berjalan ke atas melalui medulla spinalis

dan batang otak berdampingan dengan neuron aferen somatik,

tetapi walaupun sebagian besar serat aferen somatik akhirnya

menuju thalamus, banyak aferen otonom berjalan menuju

hipotalamus sebelum menyebar ke thalamus dan kemudian

terakhir pada kortek serebri.


22

2) Saraf perifer nyeri persalinan

a) Selama kala I persalinan, nyeri diakibatkan oleh dilatasi servik dan

segmen bawah uterus dan distensi korpus uteri. Intensitas nyeri

selama kala ini diakibatkan oleh kekuatan kontraksi dan tekanan

yang dibangkitkan. Hasil temuan bahwa tekanan cairan amnion

lebih dari 15 mmHg di atas tonus yang dibutuhkan untuk

meregangkan segmen bawah uterus dan servik dan dengan

demikian menghasilkan nyeri. Nyeri ini dilanjutkan ke dermaton

yang disuplai oleh segmen medulla spinalis yang sama dengan

segmen yang menerima input nosiseptif dari uterus dan serviks.

Pada kala II persalinan, nyeri tambahan disebabkan oleh regangan

dan robekan jaringan misalnya pada perineum dan tekanan pada

otot skelet perineum. Nyeri diakibatkan oleh rangsangan struktur

somatik superfisial dan digambarkan sebagai nyeri yang tajam dan

terlokalisasi, terutama pada daerah yang disuplai oleh saraf

pudendus (Nurcahyanti et al., 2020)


23

3. Dampak Nyeri Persalinan

Persalinan umumnya disertai dengan adanya nyeri akibat kontraksi

uterus. Intensitas nyeri selama persalinan dapat mempengaruhi proses

persalinan, dan kesejahteraan janin. Nyeri persalinan dapat merangsang

pelepasan mediator kimiawi seperti prostaglandin, leukotrien, tromboksan,

histamin, bradikinin, substansi p, dan serotonin, akan membangkitkan stres

yang menimbulkan sekresi hormon seperti katekolamin dan steroid dengan

akibat vasokonstriksi pembuluh darah sehingga kontraksi uterus melemah.

Sekresi hormon tersebut yang berlebihan akan menimbulkan gangguan

sirkulasi uteroplasenta sehingga terjadi hipoksia janin (Farrer, 2013).

Nyeri persalinan juga dapat, menyebabkan timbulnya hiperventilasi

sehingga kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah, dan

berkurangnya motilitas usus serta vesika urinaria. Keadaan ini akan

merangsang peningkatan katekolamin yang dapat menyebabkan gangguan

pada kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi inersia uteri (Llewllyn,

2012).

4. Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan

a. Faktor fisiologi nyeri

1) Pembukaan dan penipisan serviks

2) Segmen bawah rahim tegang

3) Ligamen uterus meregang

4) Periotonium tertarik
24

5) Kandung kemih tertekan

6) Hipoksia

7) Vagina tertekan

8) Multi/primpara

b. Faktor Psikologis

1) Ketakutan

2) Panik

3) Harga diri rendah

4) Marah pada bayi

5) Takut hamil ganguan aktifitas seksual

c. Faktor persepsi dan toleransi terhadap nyeri

1) Intensitas persalinan

2) Kematangan serviks

3) Posisi janin

4) Karakteristik panggul

5) Kelelahan
25

5. Penyebab Nyeri Persalinan

Persalinan memang disertai rasa nyeri akibat adanya aktivitas besar di

dalam tubuh untuk mengeluarkan bayi. Kenali lebih jauh tentang penyebab

nyeri persalinan, peregangan dan pelebaran mulut rahim. Persalinan

diartikan sebagai peregangan dan pelebaran mulut rahim, yang terjadi

ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong bayi keluar. Otot-otot

rahim menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi,

kandung kemih, rectum, tulang belakang dan tulang pubik menerima

tekanan kuat dari rahim. Berat kepala bayi ketika bergerak turun ke saluran

Rahim juga menyebabkan tekanan. Semua itu terasa menyakitkan bagi ibu.

Secara medis, sakit kontraksi dikategorikan bersifat tumpul atau

visceral dull and aching:

a. Umumnya, rasa sakit dimulai dari bagian bawah punggung,

kemudian menyebar ke bagian bawah perut, mungkin juga kaki.

b. Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, mencapai puncak,

kemudian hilang. Sebagian ibu merasakannya sebagai kram haid

yang parah atau seperti gangguan saluran pencernaan atau diare.

Penyebab Nyeri Pasca Persalinan yaitu :

Nyeri perut (rahim) pada saat hamil, rahim seorang ibu akan membesar

sesuai ukuran janin yang dikandung. Begitu bayi lahir maka perlahan-

lahan rahim akan menyusut dan mengecil hingga sebesar buah pir kecil.

Proses kembalinya ke bentuk semula dari rahim ini disertai dengan rasa

seperti kram pada perut. Dalam kebidanan disebut dengan kontraksi rahim.
26

Kontraksi rahim ini diperlukan agar rahim dapat segera mengecil dan

pembuluh darah yang terluka saat lepasnya ari-ari dari dinding rahim dapat

segera menutup kembali, sehingga tidak terjadi perdarahan. Kadang,

sensasi nyeri seperti kram ini semakin terasa saat menyusui, ibu tak perlu

cemas karena justru dengan rangsangan hisapan bayi akan membantu

keluarnya hormon oksitosin yang membantu proses kontraksi rahim

tersebut.

Menurut Henderson (2012) penyebab nyeri persalinan ada dua yaitu

penyebab fisik dan penyebab psikologis, antara lain :

1) Penyebab Fisik

a) Luka parut servik dari pembedahan sebelumnya dapat

meningkatkan resistensi servik untuk penipisan dan

pembukaan awal beberapa centimeter. Kontraksi dan intensitas

besar selama berjam-jam atau berhari-hari diperlukan untuk

mengatasi resistensi ini kemudian pembukaan baru bisa terjadi.

b) Ukuran janin. Persalinan dengan ukuran janin yang besar akan

menimbulkan rasa nyeri yang lebih kuat dari persalinan dengan

ukuran janin normal. Karena itu dapat disimpulkan bahwa

semakin besar ukuran janin semakin lebar diperlukan

peregangan jalan lahir sehingga nyeri yang dirasakan semakin

kuat.
27

2) Penyebab Psikologis

a) Ketakutan, kecemasan, dan stess yang berlebihan Dapat

menyebabkan pembentukan katekolamin dan menimbulkan

kemajuan persalinan melambat. Ibu yang tidak didukung

secara emosional akan mengalami kesulitan dalam persalinan

yang lalu dapat meningkatkan nyeri.

b) Kelelahan dan perasaan putus asa

Merupakan akibat dari pra-persalinan atau fase laten yang

panjang.

6. Skala Intensitas Nyeri

a. Skala Intensitas Nyeri Deskriftif Sederhana

Gambar 2.1
Skala Intensitas Nyeri Deskriftif Sederhana.
Sumber : Andarmoyo, 2013

Pendeskripsian ini diranking dari ”tidak nyeri” sampai ”nyeri yang

tidak tertahankan”. Bidan menunjukkan klien skala tersebut dan meminta

klien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang di rasakan. Alat ini

memungkinkan klien memilih sebuah ketegori untuk mendeskripsikan

nyeri.
28

b. Verbal Descriptor Scale

Skala deskriptif merupakan sebuah garis yang terdiri tiga sampai

lima kata pendikripsian yang tersusun dengan jarak yang sama di

panjang garis. Alat pengukuran intensitas keparahan nyeri yang lebih

objektif. Skala pendeskripsian verbal (Verbal Descriptor Scale/ VDS)

diranking dari tidak nyeri sampai nyeri tidak tertahankan. Alat VDS ini

memungkinkan klien memilih sebuah kategorik untuk mendeskripsi

nyeri

c. Skala Intensitas Nyeri Numerik 0 – 10

Skala penilaian numerik lebih digunakan sebagai pengganti alat

pendeskripsian kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan

menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif digunakan saat mengkaji

intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi.

d. Skala Analog Visual (VAS)

Gambar 2.2
Skala Intensitas Nyeri Deskriftif Sederhana.
Sumber : Andarmoyo, 2013

Skala analog visual ( Visual Analog Scale) merupakan suatu garis

lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki

alat pendeskripsian verbal pada setiap ujungnya.


29

VAS adalah cara yang paling banyak digunakan untuk menilai nyeri.

Rentang nyeri diwakili sebagai garis sepanjang 10-cm, dengan atau

tanpa tanda pada tiap centimeter. Tanda pada kedua ujung garis ini

dapat berupa angka atau peryataan deskriptif. Ujung yang satu mewakili

tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain mewakili rasa nyeri terparah

yang mungkin terjadi. Rentang intensitas nyeri dapat ditentukan dengan

4 cara yaitu dengan menggunakan skala intensitas nyeri baik yang

berupa skala intensitas nyeri deskriptif sederhana, skala intensitas nyeri

numerik 0 sampai dengan 10, dengan skala analog visual (Perry &

Potter, 2012).

e. Wong Baker FACES pain ranting scale

Skala ini terdiri enam wajah yang menggmbarkan wajah dari wajah

yang sedang tersenyum hal ini tidak menunjukan adanya nyeri,

kemudian secara berintensitas menunjukan wajah yang kurang bahagia,

wajah sangat sedih sampai wajah yang ketakutan hal ini menunjukkan

nyeri yang sangat hebat

Gambar 2.3
Skala Intensitas Nyeri Deskriftif Sederhana.
Sumber : Andarmoyo, 2013
30

Keterangan :

0 = Ekspresi rileks, tidak merasa nyeri

1 = Sedikit nyeri

2 = Cukup nyeri

2 = Lumayan nyeri

4= Sangat nyeri

5= Amat sangat nyeri (tak tertahankan)

7. Strategi penatalaksanaan nyeri

Menurut Price dan Wilson (2012), menghilangkan nyeri merupakan tujuan

dari penatalaksanaan nyeri yang dapat dicapai dengan dua (2) pendekatan

yaitu :

1) Pendekatan Farmakologi

Pendekatan farmakologi merupakan suatu pendekatan yang digunakan

untuk menghilangkan nyeri dengan menggunakan obat-obatan.

Terdapat 4 kelompok obat nyeri yaitu :

a) Analgetik Nonopioid (Obat Anti Inflamasi Non Steroid/ OAINS)

Efektif untuk penatalaksanaan nyeri ringan sampai dengan sedang

terutama asetaminofen (Tylenol) dan OAINS dengan efek anti

peritik, analgetik dan anti inflamasi. Asam asetilsalisilat (Aspirin)

dan ibuprofin (Morfin, Advil) merupakan OAINS yang sering

digunakan untuk mengatasi nyeri akut derajat ringan. OAINS

menghasilkan analgetik dengan bekerja ditempat cedera melalui


31

inhibisi sintesis prostaglandin dari prekorsor asam arakidonat.

Prostaglandin mensintesis nosiseptor dan bekerja secara sinergis

dengan produk inflamatorik lain ditempat cedera, misalnya

bradikinibin dan histamin untuk menimbulkan hiperanalgetik.

Dengan demikian Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)

mengganggu mekanisme transduksi di nosiseptor aferen primer

dengan menghambat sintisis prostaglandin.

b) Analgetik Opioid

Merupakan analgetik yang kuat yang tersedia dan digunakan dalam

penatalaksanaan nyeri dengan skala sedang sampai dengan berat.

Obat-obat ini merupakan patokan dalam pengobatan nyeri pasca

operasi dan nyeri terkait kanker. Morfin merupakan salah satu jenis

obat ini yang digunakan untuk mengobati nyeri berat. Berbeda

dengan OAINS yang bekerja di perifer, morfin menimbulkan efek

analgetiknya di sentral. Morfin menimbulkan efek dengan

mengikat reseptor opioid di nukleus modulasi nyeri di batang otak

yang menghambat nyeri pada sistem assenden.

c) Antagonis dan Agonis-Antagonis Opioid

Merupakan obat yang melawan obat opioid dan menghambat

pengaktifannya. Nalakson merupakan salah satu contoh obat jenis

ini yang efektif jika diberikan tersendiri dan lebih kecil

kemungkinannya menimbulkan efek samping yang tidak

diinginkan dibandingkan dengan opioid murni.


32

d) Adjuvan atau Koanalgetik

Merupakan obat yang memiliki efek analgetik atau efek

komplementer dalam penatalaksanaan nyeri yang semula

dikembangkan untuk kepentingan lain.

2) Penatalaksanaan Non Farmakologi

Banyak pasien dan anggota tim kesehatan cenderung untuk memandang

obat sebagai satu-satunya metode untuk menghilangkan nyeri. Bentuk-

bentuk penatalaksanaan non farmakologi menurut Smeltzer dan Bare

(2012) meliputi:

a) Massage

Massage adalah stimulasi kutaneus tubuh secara umum, sering

dipusatkan pada pinggang dan bahu. Massage menstimulasi reseptor

tidak nyeri. Massage juga membuat pasien lebih nyaman karena

membuat pasien lebih nyaman karena membuat relaksasi otot.

b) Terapi Es dan Panas

Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat

sensitifitas reseptor nyeri. Agar efektif es harus diletakkan di area

sekitar pembedahan. Penggunaan panas dapat meningkatkan aliran

darah yang dapat mempercepat penyembuhan dan penurunan nyeri.

c) Distraksi ( Terapi Musik Klasik Mozart )

Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan nyeri dengan

cara mengalihkan perhatian klien pada hal-hal lain sehingga klien


33

akan lupa terhadap nyeri yang dialami (Potter & Perry, 2012).

Distraksi adalah sengaja memfokuskan perhatian pada rangsangan

lain dari pada rangsangan nyeri. Rasionalisasi dari penggunaan

sistem ini adalah belajar tentang perilaku baru untuk mereseptor

nyeri dan stress, sehingga dapat meningkatkan sistem kontrol

terhadap nyeri dan mengurangi nyeri serta pikiran yang berhubungan

dengan nyeri. Adapun yang termasuk dalam sistem ini adalah

pemusatan perhatian, guide imagery, dan latihan nafas dalam, musik,

dukungan dan pemberian informasi secara verbal serta distraksi

(Potter & Perry, 2012).

d) Teknik relaksasi nafas dalam

Teknik pernapasan dapat mengendalikan nyeri karena dapat

meminimalkan fungsi simpatis dan meningkatkan aktifitas

komponen parasimpatik. Teknik relaksasi nafas adalah mengajarkan

kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, napas lambat

(menahan insipirasi secara maksimal) dan bagaimana

menghembuskan napas secara perlahan. Selain dapat menurunkan

intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat

meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah

(Smeltzer & Bare, 2012).

e) Teknik Aromaterapi Bunga Mawar

Aromaterapi mawar dapat diberikan dengan beberapa cara salah

satunya dengan inhalasi yaitu dengan menghirup langsung.


34

Pemberian secara langsung ini memberikan efek yang lebih baik

karena indra penciuman mempunyai kontak langsung dengan bagian

otak yang dapat merangsang efek dari aromaterapi. Dalam keadaan

relaksasi alamiah akan memicu pengeluaran hormon endorfin,

hormon ini adalah analgesik alami dari tubuh sehingga nyeri akan

berkurang (Prasetyo, 2010).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu,

yaitu penelitian (Turlina dan Fadhilah, 2017) yang meneliti

“Pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan

tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif di BPM Ny.

Margelina, Amd.Keb . Desa Supenuh Kecamatan Sugio Kabupaten

Lamongan”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian

aromaterapi lavender signifikan terhadap penurunan tingkat nyeri

pada ibu bersalin (Sari Wahyuni, Nurul Komariah, 2019)

Selain itu didukung juga oleh penelitian dari Meita Ardela, Roni

Yuliwardan Novita Dewi (2017). Mengenai efektivitas relaksasi

nafas dalam dan relaksasi aromaterapi bunga mawar terhadap

perubahan nyeri pada ibu bersalin di Kecamatan Lowokwaru Malang

ini menyimpulkan bahwa pemberian terapi relaksasi nafas dalam dan

relaksasi aromaterapi bunga mawar signifikan dalam meredakan

nyeri persalinan.
35

C. Aroma Terapi

1. Definisi Aroma Terapi

Kata aromaterapi berarti terapi dengan memakai minyak esensial yang

ekstrak dan unsur kimianya diambil dengan utuh. Aromaterapi adalah

bagian dari ilmu herbal (herbalism). Aromaterapi adalah terapi yang

menggunakan esensial oil atau sari minyak murni untuk membantu

memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat,

menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga. Kata “aroma” berarti bau

wangi atau keharuman dari tumbuhan, terkadang aroma ini bisa kita

temukan dihalaman rumah kita sendiri seperti aroma bunga melati dan

mawar misalnya. Alam memang sebuah lemari obat yang sangat besar dan

dapat kita manfaatkan. Sementara terapi adalah upaya membangkitkan

semangat, menyegarkan dan menjaga kesehatan fikiran, jiwa dan raga

serta merangsang proses penyembuhan dengan menggunakan esensial oil.

Tumbuhan aromatik menghasilkan minyak aromatik. Apabila disuling,

senyawa yang manjur ini perlu ditangani secara hati-hati. Sebagian besar

senyawa ini akan menimbulkan reaksi kulit, tetapi jika digunakan secara

tepat, senyawa ini memilki nilai teraupetik. Senyawa ini dapat dihirup,

digunakan dalam kompres, dalam air mandi, atau dalam minyak pijat.

2. Manfaat Aromaterapi

Tidak ada yang dapat mengalahkan kecamuk perasaan seorang wanita

yang hendak melahirkan bayinya. Semua persaan cemas, senang, takut,


36

sendu menjadi satu. Kontraksi dimulai dari yang paling halus sampai

paling keras. Pada saat ini rasa sakit karena kontraksi bayi yang akan

keluar, kadang tak tertahankan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk

membantu mengurangi rasa sakit, seperti epidural, inhalasi oksigen,

memberikan getaran pada pinggang bagian bawah dengan alat khusus

yang tersedia di rumah sakit yaitu dengan alat Transcutaneous nerve

stimulation (TENS) . TENS yaitu salah satu alat yang sering digunakan

oleh para Fisioterapi, penggunaan energi listrik yang berguna untuk

merangsang system saraf melalui permukaan kulit yang telah terbukti

efektif untuk menghilangkan nyeri.

Cara lainnya yang dapat dipakai adalah dengan minyak esensial.

Minyak esensial yang biasa dipakai di ruang persalinan di rumah sakit di

luar negeri adalah Lavender, Clary Sage, Peppermint, Eucalyptus,

Chamomile, Frankincense, Jasmine, Rose, Lemon.

Penggunaan minyak esensial yang benar dalam persalinan dapat

mengurangi kebutuhan seorang ibu akan obat-obatan seperti pethidin.

Minyak esensial yang mengandung senyawa keton dan fenol berkhasiat

bila digunakan pada saat ini karena sifat-sifat analgesiknya.

Penggunaan minyak esensial untuk membantu persalinan sudah dikenal

dengan baik. Pada sebuah rumah sakit di New South Wales, Australia,

misalnya minyak mawar dan lavender digunakan untuk memperkuat

kontraksi rahim. Umpan balik menunjukkan bahwa kedua jenis minyak ini

(campuran minyak mawar dengan lavender) terutama berkhasiat untuk


37

memperkuat serta meningkatkan kontraksi dan sekaligus meredakan nyeri

serta gangguan kenyamanan pada persalinan.

Aromaterapi digunakan untuk mempengaruhi emosi seseorang dan

membantu meredakan gejala penyakit. Sari minyak yang digunakan dalam

aromaterapi ini berkhasiat untuk mengurangi stress, melancarkan sirkulasi

darah, meredakan nyeri, mengurangi bengkak, menyingkirkan zat racun

dari tubuh, mengobati infeksi virus atau bakteri, luka bakar, tekanan darah

tinggi, gangguan pernafasan, insomnia (suka tidur), gangguan pencernaan,

dan penyakit lainnya. Aromaterapi mempengaruhi sistem limbik di otak

yang mempengaruhi emosi, suasana hati dan memori, untuk menghasilkan

neurohormon di endorpin dan encephalin yang berfungsi untuk

menghilangkan rasa sakit dan serotonin yang berfungsi menghilangkan

stress serta kecemasan saat menghadapi persalinan.

3. Macam-Macam Aromaterapi

a. Bergamot yaitu aroma sitrus yang datang dari pohon citrus bergamia,

biasa digunakan sebagai campuran di dalam parfum dan sabun,

termasuk juga campuran untuk memperkaya citarasa makanan

b. Lavender

c. Peppermint

d. Tea Tree

e. Ylang-Ylang atau bunga kenanga

f. Bunga mawar
38

4. Kelebihan Dan Kekurangan Aromaterapi

a. Kelebihan aromaterapi

1) Biaya yang dikeluarkan relative murah

2) Bisa dilakukan diberbagai tempat

3) Dapat menimbulkan rasa senang

4) Tidak mengganggu aktivitas yang bersangkutan

5) Pemakaian praktis dan efisien

6) Efek zat yang ditimbulkannya tergolong cukup aman bagi tubuh

7) Tidak kalah dengan metode terapi lain

8) Menenangkan tubuh

Tubuh seseorang terasa tegang karena merasakan stres yang

berkelanjutan. Untuk mengatasinya, bisa menenangkan tubuh dan

pikiran dengan memanfaatkan aromaterapi. Penggunaan

aromaterapi diklaim dapat meningkatkan kualitas hidup hingga

mengurangi stres, rasa cemas atau depresi.

9) Meningkatkan kualitas tidur

Manfaat lainnya dari aromaterapi adalah meningkatkan kualitas

tidur sehingga cocok untuk yang mengalami kesulitan tidur.

Minyak mawar adalah salah satu minyak esensial yang populer

pada penggunaan aromaterapi. Hal ini karena manfaatnya untuk

relaksasi serta mengurangi ketegangan saat tidur.


39

10) Menjaga kesehatan pencernaan

Minyak bergamot dalam aromaterapi dipercaya bermanfaat untuk

saluran kemih dan saluran pencernaan. Apabila dikombinasikan

dengan minyak eukaliptus, minyak bergamot berpotensi

mengentaskan masalah kulit yang dipicu oleh stres maupun cacar

air.

11) Mengatasi masalah kulit

Kandungan minyak tea tree dan lemon. Jenis minyak esensial yang

satu ini dalam aromaterapi bermanfaat untuk mengatasi masalah

jerawat. Lalu, ada pula miyak aromaterapi lainnya yang bermanfaat

untuk mengatasi masalah pigmentasi, kulit kering, kulit berminyak,

hingga mencegah penuaan dini. Sebagai contoh, minyak esensial

geranium, mawar, jojoba, cendana, tangerine, dan lain-lain.

12) Meredakan flu dan batuk

Manfaatkan minyak aromaterapi jenis eukaliptus yang berfungsi

untuk meredakan batuk, deman, dan hidung tersumbat. Selain itu,

ada pula jenis minyak aromaterapi lainnya seperti lemon dan

peppermint yang dapat membersihkan saluran hidung dan

mengurangi infeksi tenggorokan.

13) Pereda nyeri

Dalam sebuah penelitian, ditemukan adanya manfaat serta efek

positif yang cukup signifikan dari aromaterapi untuk mengurangi

rasa sakit.Sebagai contoh, sakit kepala, nyeri kronis, nyeri


40

punggung kronis, sakit leher kronis, sakit lutut, nyeri haid, hingga

rasa sakit saat melahirkan.

14) Meningkatkan gairah seksual

Aromaterapi yang berasal dari minyak esensial melati dan cendana

memiliki popularitas sebagai afrodisiak atau zat yang mampu

menaikkan gairah seksual.Walau studi ilmiah pendukungnya masih

sedikit, aromaterapi ini dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan

gelombang beta pada otak. Gelombang beta dikaitkan dengan

ketajaman perhatian.

b. Kekurangan

1) Gunakan dengan bijaksana jika Anda sedang hamil.

Lavender umumnya tidak dianjurkan pada trimester pertama.

Gershan menyarankan untuk mendiskusikan penggunaan minyak

esensial saat hamil dengan dokter.

2) Reaksi alergi

Meskipun jarang, minyak lavender dapat menyebabkan alergi. Jika

mengalami ruam, gatal-gatal, atau kulit gatal, oleskan minyak

sayur untuk membantu menghilangkan lavender, lalu cuci dengan

sabun dan air dan hentikan penggunaan.

3) Ambil tindakan segera jika terkena minyak lavender di mata.

Hal ini dapat menyebabkan rasa terbakar dan iritasi, bilas dengan

air bersih dan hangat atau gunakan susu dingin penuh lemak.

Hubungi dokter jika perlu.


41

5. Kontraindikasi Dan Indikasi

a. Indikasi

1) Diberikan pada klien yang mengalami kecemasan

2) Mengalami nyeri

3) Susah tidur atau Insomnia

4) Memiliki penyakit kulit

5) Memiliki penyakit flu dan batuk

b. Kontraindikasi

1) Tidak diberikan pada klien yang mengalami masalah gangguan

pada indera penciuman

2) Memiliki masalah di iritasi dimembrane mukosa hidung

3) Mengalami penurunan saraf penciuman olfaktori

4) Bayi < dari 6 bulan

5) Seseorang yang memiliki penyakit paru-paru

6. Cara Kerja Aromaterapi

Aromaterapi bekerja dengan cara merangsang saraf hidung atau saraf

penciuman (nervus olfaktorius) adalah satu-satunya saluran yang terbuka

menuju otak. Melalui saraf ini ketika menghirup uap minyak esensial atau

minyak atsiri, aromanya akan memasuki rongga hidung lalu mengalir

kebagian yang melingkari otak lalu merangsang sistem saraf di otak yang
42

berperan dalam memicu memori terpendam dan mempengaruhi

tingkahlaku emosional. Ini bias terjadi karena aroma tersebut menyntuh

langsung pusat emosi dan kemudian bertugas menyeimbangkan kondisi

emosional (Word press aromaterapi)

7. Cara Menggunakan Aroma Terapi

Aroma dan kelembutan minyak esensial dapat mengatasi keluhan fisik

dan psikis. Minyak esensial diserap oleh tubuh melalui berbagai cara

yaitu :

1. Melalui indra penciuman dengan menggunakan diffuser

Yang paling sederhana adalah melalui indra penciuman, dengan

mencium aroma dari minyak esensial. Oleh sebab itu terapi ini

disebut aroma-terapi. Indra penciuman yang merangsang daya ingat

kita yang bersifat emosional dengan memberikan reaksi fisik

berupa tingkah laku. Aroma yang sangat lembut dan

menyenangkan dapat membangkitkan semangat maupun perasaan

tenang dan santai. Akses lewat jalur nasal jelas merupakan cara

yang paling cepat dan efektif untuk pengobatan permasalan

emosional seperti stres serta depresi (dan juga beberapa tipe nyeri

kepala). Hal ini terjadi karena hidung mempunyai hubungan

langsung dengan otak yang bertanggung jawab dalam memicu efek

minyak esensial tanpa mempedulikan jalur yang dipakai untuk

mencapai otak. Hidung sendiri bukan organ pembau tetapi

mengubah suhu serta kelembaban udara yang dihirup dan


43

mengumpulkan setiap benda asing yang terhirup masuk bersama

udara pernapasan.

Alat ini menggunakan listrik. Alat ini lebih memungkinkan

minyak aromaterapi untuk bisa lebih menyebar ke seluruh ruangan

yang lebih luas. Kelebihan lain dari penggunaan alat ini adalah

mampu memecah minyak menjadi molekul yang terpisah sehingga

aroma akan lebih mudah dihirup. Kalau minyak esensial dihirup,

molekul-molekul atsiri dalam minyak tersebut akan terbawa oleh

arus turbulen ke langit-langit hidung. Pada langit-langit hidung

terdapat bulu-bulu halus (silia) yang menjulur dari sel-sel reseptor

ke dalam saluran hidung. Kalau molekul minyak terkunci pada

bulu-buli ini, suatu pesan elektromagnetik (implus) akan

ditransmisikan lewat bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius ke

dalam sistem limbik.

Proses ini akan memicu respons memori dan emosional yang

lewat hipotalamus yang bekerja sebagai pemancar serta regulator

menyebabkan pesan tersebut dikirim ke bagian otak yang lain

badan bagian tubuh lainnya. Pesan yang diterima akan diubah

menjadi kerja sehingga terjadi pelepasan zat-zat neurokimia yang

bersifat euforik, relaksan, sedatif atau stimulan menurut

keperluannya.
44

Bahan yang digunakan adalah uap minyak asistri, diberikan 4

sampai 5 tetes dilarutkan dalam 200 ml air dingin yang matang,

diberikan secara inhalasi melalui diffuser atau alat listrik. Jarak

antara diffuser dengan responden adalah 30 cm. setelah tercium

wangi aromaterapi mawar, pasien diminta relaks dan menghirup

wangi aromaterapi selama 30 menit. Responden dikondisikan

dalam ruangan dengan ukuran antara 10-16 m2 dan tidak banyak

ventilasi udara.

2. Kompres

Penggunaan aromaterapi dengan di kompres hanya

membutuhkan sedikit minyak esensial. Kompres hangat dengan

minyak aromaterapi dapat bermanfaat untuk menurunkan nyeri

punggung, dan nyeri perut

3. Berendam

Cara lain untuk menggunakan aromaterapi adalah dengan

berendam. Dengan menambah minyak esensial ke dalam air hangat

untuk berendam. Dengan berendam minyak esensial akan membuat

rileks dan nyaman melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi

efek yang merangsang dan mengembalikan energi. Pasien juga

memperoleh manfaat tambahan dari menghirup aroma minyak

esensial yang menguap dari air panas


45

4. Pijat

Pijat adalah hal yang paling umum digunakan. Melalui

pemijatan, minyak esensial yang digunakan untuk memijat bisa

menembus melalui kulit dan bisa dibawa ke dalam tubuh,

mempengaruhi jaringan internal dan organ-organ tubuh. Minya

esensial sangat berbahaya jika diaplikasikan langsung ke kulit

dalam bentuk murni. Minyak esensial bisa digunakan setelah

diaplikasikan dengan minyak zaitun, minyak kedelai. Pijat

merupakan cara yang paling digemari untuk menghilangkan lelah

pada tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang tubuh,

untuk mengeluarkan racun serta meningkatkan kesehatan pikiran.

Dalam penggunaannya digunakan 2 tetes minyak esensial dan 1

mililiter minyak pijat.

8. Aroma terapi bunga mawar

Gambar 2.4 Bunga Mawar


Sumber : Prasetyo, 2010

Mawar merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam tanaman

herbal aromatik karena memiliki aroma yang khas. Rose termasuk dalam
46

divisi Magnoliophyta , karena tanaman rose merupakan tanaman berbunga

bukan monokotil maka digolongkan dalam kelas Magnoliopsida yang

tergabung dalam famili Lamiaceae. Tanaman yang berasal dari negara

Eropa ini secara luas digunakan di dunia karena memiliki aroma khas dan

kaya akan minyak atsiri dan dipercaya sebagai aromaterapi yang mampu

membantu fungsi dan kerja otak. Minyak esensial rose mengandung

beberapa komponen dengan konsentrasi yang berbeda-beda yang dapat

merangsang sistem saraf pusat terutama locus cereleus untuk

mensekresikan noradrenalin yang bersifat stimulan sehingga dapat

mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Literatur lain juga

melaporkan bahwa dampak pembau minyak esensial rose dapat

merangsang dan mengontrol kerja simpatis di sistem saraf pusat sehingga

mampu mempengaruhi daya konsentrasi dan memori. Pada penelitian lain

juga disebutkan bahwa aromaterapi rose memiliki potensi untuk

mempengaruhi sistem limbik terutama amigdala.

Pada pemeriksaan Electro Encephalo Graphy (EEG) didapatkan

penurunan yang signifikan pada gelombang alfa (8-12 Hz) pada bilateral

regio mid-frontal. Penurunan alpha ini menandakan adanya peningkatan

tingkat kewaspadaan di otak. Tidak hanya gelombang alfa, selama inhalasi

aromaterapi rosemary, kekuatan gelombang beta (13-30 Hz) secara

signifikan meningkat di daerah frontal. Peningkatan pusat aktivasi

biasanya ditandai dengan penurunan aktivasi alpha dan peningkatan

gelombang beta. Meningkatnya gelombang beta di wilayah frontal


47

dihubungkan dengan kemampuan proses berpikir. Seperti yang sudah

disebutkan pada paragraf sebelumnya efek stimulasi pada rangsangan

sistem saraf otonom memang berkaitan dengan kandungan 1,8-cineole dan

alpha-pinele yang terdapat pada minyak esensial rose. Kedua komponen

tersebut memiliki keterlibatan yang cukup penting dengan aktivitas di

sistem saraf pusat khususnya pada fungsi kognitif. Komponen fungsi

kognitif yang sering diteliti salah satunya adalah atensi.

9. Perbedaan Mawar Merah dan Mawar Putih

Perbedaan hanya terletak pada warnanya saja, karena semua mawar

mengandung nerol yang mempunyai bau harum sehingga biasa digunakan

sebagai bahan minyak terapi yang dapat memberikan efek menenangkan,

mengurangi depresi, stress, ketegangan, mengendorkan saraf dan

mengurangi nyeri. Selain kandungan nerol pada minyak mawar juga

memiliki kandungan citral, eugenol, geraniol, citronellol, farnesol,

linalool, dan phenylethyl alkohol.

Serta mawar yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri yaitu mawar

yang berwarna apa saja, karena emiliki aroma yang khas dan kaya akan

minyak atsiri dan dipercaya sebagai aromaterapi yang mampu membantu

fungsi dan kerja otak. Minyak ensesial rose mengandung beberapa

komponen dengan konsentrasi yang tinggi atau berbeda-beda yang dapat

merangsang system saraf pusat terutama locus cereleus untuk

mensekresikan noradrenalin yang bersifat stimulant sehingga dapat

mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Aromaterapi bunga mawar


48

sudah aman digunakan ibu hamil atau ibu bersalin, terdaftar dan memiliki

izin edar dari KemenKes RI dengan nomor Perbekalan Kesehatan Dalam

Negeri (PKDN) 20601210219.

10. Manfaat Bagian-Bagian Mawar

a. Bunga

Mahkota bunga fungsi pemikat hewan (biasanya serangga) untuk

membantu penyerbukan.

Kelopak Bunga Mawar fungsi sebagai pelindung mahkota bunga

dimana mereka menutupi bagian bunga mawar ketika bunga masih

kuncup (belum mekar), dan seiring mekarnya bunga, kekopaknya pun

ikut membuka.

b. Tangkai

Batang (Tangkai) Bunga Mawar fungsi sebagai pendukung bagian

dirinya yang berada di atas tanah seperti tempat melekatnya daun, duri

dan bunga.

c. Duri

berfungsi sebagai bentuk pertahanan dari pemangsa yang senang

memakan bunga.

d. Daun

Daun Bunga Mawar fungsi tempat berfoto sintesis

e. Akar

Akar Bunga Mawar fungsi sebagai penopang/fondasi agar batang

mawar dapat berdiri dengan kokoh.


49

11. Mekanisme Aromaterapi Mawar Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I

Mawar mengandung finitil alcohol, citrenellol, nonadecane, nerol,

ethanol yang bermanfaat menenangkan, mengurangi depresi, stress,

ketegangan. Selain itu mawar efektif digunakan untuk merangsang sistem

saraf pusat. Aromaterapi mawar dapat diberikan dengan beberapa cara

salah satunya dengan inhalasi yaitu dengan menghirup langsung. Pada saat

aromaterapi mawar dihirup, molekul yang mudah menguap akan

membawa unsur aromatic yang akan merangsang memori dan respon

emosional yang menyebabkan perasaan tenang dan rileks serta dapat

memperlancar aliran darah. Pemberian secara langsung ini memberikan

efek yang lebih baik karena indra penciuman mempunyai kontak langsung

dengan bagian otak yang merangsang efek dari aromaterapi.

Dalam keadaan relaksasi alamiah akan memicu pengeluaran hormone

endorphin, hormone ini adalah analgesic alami dari tubuh sehingga nyeri

berkurang. Hasil ini didukung oleh penelitian-penelitian dahulu yang

menyimpulkan bahwa pemberian aromaterapi signifikan terhadap

penurunan tingkat nyeri pada ibu bersalin.


50

D. Evidence based aroma terapi bunga mawar

Evidence based aroma terapi bunga mawar untuk mengurangi nyeri,

CAM obat komplementer dan terkait telah diselidiki sebagai perawatan

kebidanan baru untuk wanita selama kehamilan dan setelah melahirkan.

Aromaterapi merupakan salah satu jenis pengobatan alternatif yang

menggunakan minyak atsiri dan wangi-wangian dengan merangsang

sistem penciuman untuk menimbulkan relaksasi dan mengurangi

kecemasan. Aromaterapi mengurangi rasa sakit dan menginduksi

relaksasi dengan meningkatkan neurotransmitter dan mengurangi

epinefrin dan norepinefrin dalam darah. Ester dalam esensi berminyak

mencegah kejang otot, kecemasan dan depresi.

Berbagai metode aromaterapi dalam persalinan seperti inhalasi,

mandi, merendam kaki, dan pijat dapat membantu. Minyak atsiri dapat

diserap melalui sistem pernapasan, yang menyebabkan stimulasi otak dan

menghilangkan kecemasan. Salah satu herbal penting yang digunakan

dalam aromaterapi adalah mawar. Aroma mawar efektif pada sistem

saraf pusat. Dua bahan, sytrinol dan 2-fenil etil alkohol, dalam mawar

adalah dikenal sebagai agen anti-kecemasan. Menggunakan minyak

mawar mengurangi kecemasan sebesar 71% dalam persalinan dan hanya

14% yang membutuhkan anestesi lokal. Perbedaan hasil berbagai

penelitian mungkin karena teknik aromaterapi yang berbeda.


51

Persalinan
Faktor yang mempengaruhi Managemen Nyeri
nyeri Nyeri

Faktor fisiologi : Faktor psikologis : Metode non Metode


farmakologi : farmakologi :
a. Pembukaan dan a. Ketakutan Merileksasikan
penipisan b. Panik a. Massage a. Analgetik
serviks c. Marah pada b. Distraksi nonopioid
b. Segmen bawah bayi c. Relaksasi b. Analgetik
rahim tegang nafas opioid
c. Ligament dalam c. Antagonis
uterus Metode inhalasi d. Terapi es dan Agonis-
meregang atau air Antagonis
d. Kandung kemih panas Opioid
tertekan e. Aroma d. Adjuvan
Pada minyak atsiri mawar terdapat dua terapi atau
bahan, sytrinol dan 2-fenil etil alkohol, Koanalgetik
dapat diserap melalui sistem pernapasan, e.
yang menyebabkan stimulasi otak dan Aromaterapi
menghilangkan kecemasan. mawar
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Prawirohardjo 2015, Asmadi 2012, Saifuddin 2013, Henderson 2012, Prasetyo 2010
52

Kerangka konsep
Variabel Independen/Bebas Variabel Dependen/ Terikat

Aromaterapi Bunga Nyeri Persalinan Kala 1


Mawar Fase aktif

Ket

Diteliti

Tidak diteliti

Bagan 2.2 Kerangka Konsep


Sumber : Saryono 2012, Henderson 2012, Prasetyo 2010

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh aromaterapi bunga mawar

untuk penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian

Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti

untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap

jalannya penelitian. Desain penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan dan

hipotesis penelitian (Kusuma, 2012).

Metode penelitian yang dilakukan yaitu systematic literature review.

SLR adalah penyusunan systematic literature review yang dilakukan

melalui metode yang sistematis. Tujuan dari metode ini adalah untuk

membantu penelitian lebih memahami latar belakang dari penelitian yang

menjadi subyek topik yang dicari serta memahami kenapa dan bagaimana

hasil dari penelitian tersebut sehingga dapat menjadi acuan untuk

penelitian baru. Penelitian ini menggunakan systematik literature review,

yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan aromaterapi

bunga mawar untuk mengurangi nyeri persalinan.

B. Populasi dan sampel penelitian

Populasi yang digunakan dalam sistematik literatur review yaitu pada

bagian populasi dijelaskan jurnal internasional dan nasional yang berkaitan

dengan aromaterapi mawar, inhalation, nyeri persalinan kala I fase aktif.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dalam jurnal

penelusuran literature riview


54

Sampel penelitian adalah jurnal yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi untuk digunakan dalam sistematik literatur review dengan

ketentuan minimal 10 jurnal dan 3 literatur standar. Ada 2 macam kriteria

dalam penentuan sampel yakni kriteria inklusi yaitu kriteria yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

Dan kriteria eklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sampel (Notoatmodjo, 2012). Sampel dalam penelitian dengan

kriteria inklusi dan eklusi sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi

a. Data based (PubMed, Google Schooler, Google Cendikia)

b. Jurnal Internasional yang membahas tentang Aromaterapi

Mawar, Nyeri Persalinan, Kala 1 ibu primigravida

c. Tahun terbit jurnal dalam rentang waktu 2013-2020

d. Jurnal dalam bentuk full teks dan Free akses

2. Kriteria Eklusi

a. Terdapat kelainan penyakit/kelinan his pada ibu

b. Gameli

c. Penyakit penyerta pada ibu


55

C. Waktu penelitian

Waktu yang digunakan untuk melakukan systematic literature review yaitu

selama 6 bulan dimulai dari penelitian dilakukan yaitu bulan September

2021 - Februari 2022

D. Variable penelitian

Berisi tentang identifikasi variabel-varibel yang akan dikaji pada

systematic literature review baik variabel bebas maupun variabel terikat.

Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang dapat mempengaruhi

variabel terikat. Dan variable terikat (Dependen) adalah variabel yang

terikat atau variabel yang dipengaruhi oleh varibel bebas. Pada variabel

penelitian dijelaskan keyword pencarian pada masing-masing variabel. Hal

ini dituangkan pada tabel istilah penelusuran.

Tabel 3.1 Istilah Penelusuran


PICO ISTILAH ISTILAH
LAIN/ALTERNATIVE

Patient/Problem Labor Pain Stage 1 Active Phase


Rose Flower Essential Oil
Intervention Aromatherapy

Comparator - -
Outcomes Reduce the level of
labor in the first Treatment
stage of the active Labor Pain
phase
56

Berdasarkan Tabel 3.1 data PICO setelah tabel istilah penelusuran di isi,

maka tabel istilah dikembangkan dalam frase penelusuran dalam tabel berikut :

Tabel 3.2 Frase Penelusuran


PICO SEARCH TERMS

Patient/Problem Primigravida Delivery Pain OR Stage 1


Active Phase
Rose Flower Aromatherapy OR
Intervention Essential Oil

Comparator -
Outcomes Reduce the level of labor in the first
stage of the active phase OR Treatment
Labor Pain

Berdasarkan tabel 3.2 bila diformulasikan dalam keyword pencarian akan

muncul sebagai berikut : (Labor Pain OR Stage 1 Active Phase, Rose Flower

Aromatherapy OR Essential Oil, Reduce the level of labor in the first stage of the

active phase OR Treatment Labor Pain). Keyword ini yang akan digunakan dalam

melakukan pencarian jurnal pada database tertentu.

E. Alur Penelitian

Alur dan tahap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan topik yang diinginkan yaitu tentang nyeri

persalinan, setelah menentukan topic mencari judul yang sesuai

dengan topik yaitu pemanfaatan aromaterapi bunga mawar

terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif,

setelah menentukan judul menentukan kriteria inklusi dan

eksklusi, memformulasikan pertanyaan penelitian (kata kunci)

untuk mempermudahkan dalam menyaring jurnal.


57

2. Menentukan data based melalui PICO untuk penentu tahap awal

penelusuran jurnal data Prisma Flow Chart maka diformasikan

pencarian akan muncul (Primigravida Delivery Pain OR Stage 1

Active Phase, Rose Flower Aromatherapy OR Essential Oil).

Keyword ini yang digunakan yaitu Pubmed, Google scholar,

Google cendekia.

3. Pada penelusuran dari database melalui Pubmed, Google

scholar, Google cendekia terdapat hasil keseluruhan n=1040

dilakukan penyaringan berdasarkan artikel yang di eksklusikan

dengan tahun 2013-2020 sehingga didapatkan hasil n=680

jumlah ini berkurang dari jumlah awal, setelah itu dilakukan

kembali penyaringan judul dan abstrak yang memenuhi dengan

hasil yang didapatkan yaitu n=360, Artikel yang di inklusikan

dengan full text artikel jurnal bukan skripsi atau tesis dengan

hasil n=295, lalu dilakukan penyaringan Review full teks n=65,

Artikel yang dieksklusikan outcome tidak sesuai dengan hasil

n=52, Artikel yang dimasukan pada riview lebih lanjut n=13

4. Setelah itu dilakukan dokumentasi hasil seleksi dan menyusun

prisma flowchat.
58

F. Bagan Prisma Flowchart

Identification Artikel yang didapatkan dari


penelusuran jurnal pada database
n = 1.040

Artikel yang di eksklusikan


dari tahun 2013-2020
n =680

Screening Judul dan abstrak yang


memenuhi
n =360
Artikel yang di inklusikan
dengan full text, artikel
jurnal bukan skripsi atau
tesis
n = 295
Eligibity Review full teks
n = 65
Artikel yang
dieksklusikan outcome
tidak sesuai (n = 52)
Included
Artikel yang dimasukan
pada review lebih lanjut
n = 13

Bagan 3.1 Prisma Flowchat


59

Prisma flowchart diatas menggambarkan hasil pencarian jurnal melalui tiga

database yaitu Pudmed, Google Scholar, Google Cendekia yang akan dipakai sebagai

objek penelitian dengan systematic literature review dengan kunci yang sudah

disesuaikan. Penelitian mendapatkan total 1.040 jurnal (Pudmed: 10, Google Scholar:

1015, Google Cendekia: 15). Setelah dilakukan identifikasi jurnal, peneliti

menemukan total 680 jurnal yang di eksklusikan dari tahun 2013-2020. Setelah

penulis menyaring jurnal berdasarkan judul dan abstrak yang memenuhi kriteria maka

ditemukan total 295 jurnal, artikel yang di inklusikan dengan full text, artikel jurnal

bukan skripsi atau tesis peneliti mendapatkan total 65, setelah itu peneliti melakukan

review full teks ditemukan total 52 jurnal. Artikel yang dieksklusikan outcome tidak

sesuai ditemukan total sebanyak 13. Peneliti mendapatkan artikel yang dimasukan

pada review lebih lanjut. Total 13 jurnal. Jurnal tersebut sesuai dengan kriteria inklusi

dan tidak ada yang dikecualikan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik jurnal
1. Gambaran hasil

Hasil penelitian ini berupa 13 jurnal, 10 diantaranya yaitu jurnal

internasional dan 3 diantaranya jurnal nasional dan dipublikasikan

pada tahun 2013-2020. Selengkapnya dapat dilihat pada table 4.1

Gambaran Karakteristik Jurnal, namun gambaran utuh dapat dilihat

pada lampiran rangkuman kajian literature.

Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Jurnal

Karakteristik f (frekuensi) % (Presentase)


Tahun
2017-2020 11 84,61%
2013-2016 2 15,39%
Total 13 100%
Publikasi
Nasional 3 23,08%
Internasional 10 76,92%
Total 13 100%
Bahasa
Indonesia 3 23,08%
Inggris 10 76,92%

Total 13 100%

Desain
RCT (Random ized 8 61,53%
Control Trial)
Quasy Eksperiment 4 30,77%
Pre Eksperiment
Analitik pretes post 1 7,70%
test
Cross Sectional -
Qualitative approach -
Tanpa keterangan -
Total 13 100%
Skala ukur
NRS 1 7,70%
VAS - -
MC Gill Q - -
Observasi 8 61,53%
Wawancara - -
Kuesioner 4 30,77%
Tanpa keterangan - -
61

Total 13 100%
Kontrol
Kontrol 5 38,47%
Tanpa kontrol 8 61,53%
Total 13 100%

Karakteristik jurnal penelitian 100% pada tahun 2013-2020.

Publikasi jurnal internasional dengan jumlah 76,92% dan jurnal

nasional sebanyak 23,08% semua jurnal penelitian menggunakan

bahasa inggris dan bahasa indonesia. Desain penelitian RCT

(Randomized Control Trial) paling banyak digunakan yakni 61,53

% dari seluruh jurnal penelitian. Skala ukur nyeri yang digunakan

paling banyak yaitu observasi sebesar 61,53%. Jumlah kelompok

penelitian control yaitu 38,47% dan jumlah kelompok penelitian

tanpa control yaitu 61,53 %. Gambaran utuh dapat dilihat di

lampiran kajian literatur.

2. Intervensi Aroma Terapi Bunga Mawar Dalam Menurunkan


Nyeri Pada Ibu Bersalin

Karakteristik pada jurnal dapat diihat dari table ini yaitu :

Tabel 4.2 Gambaran Intervensi

Intervensi f(Frekuensi) % (Presentase)


Inhalation 8 61,54%
Treatment 5 38,46%
(Massage)
Total 13 100%
Durasi (menit) f(frekuensi) % (Presentase)
10 menit 2 15,38%
30 menit 5 38,47%
60 menit 1 7,70%
15 menit 3 23,07%
25 menit 2 15,38%
Total 13 100%
Interval F % (presentase)
(frekuensi)
Menjelang Persalinan 8 61,54%
Tanpa Keterangan 5 38,46%
Total 13 100%
62

Pada table 4.2 Intervensi paling sering digunakan adalah Inhalation

yakni 61,54% dari seluruh jurnal penelitian. Gambaran utuh dapat

dilihat pada lampiran rangkuman kajian literatur. Durasi intervensi

presentase pada kelompok intervensi paling banyak terdapat pada

inhalation dengan durasi 30 menit sebanyak 38,47%. Interval paling

banyak dilakukan yaitu pada saat menjelang persalinan dengan hasil

61,54%.

B. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jurnal


Gambaran karakteristik Subjek Penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3.

Namun, gambaran utuh dilihat pada lampiran dan rangkuman kajian

literatur.

Tabel 4.3 Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik f(Frekuensi) % (Presentase)


Hamil cukup bulan 3 23,08%
Hamil - Bersalin 5 38,46%
Ibu Bersalin 5 38,46%
Total 13 100%
Riwayat Persallinan
Primipara 6 46,15%
Multipara 1 7,69%
Nulipara 1 7,70%
Tanpa keterangan 5 38,46%
Total 13 100%
Pekerjaan
Bekerja 3 23,07%
Ibu Rumah Tangga 3 23,07%
Wirausaha 1 7,70%
Pengangguran 1 7,70%
Tanpa keterangan 5 38,46%
Total 13 100%
Pendidikan
SD 2 15,39%
SMP 4 30,77%
SMA 4 30,77%
Pergutruan Tinggi 3 23,07%
Total 13 100%
63

Karakteristik subjek penelitian melalui kajian literatur paling banyak

yaitu pada ibu hamil-bersalin dan ibu bersalin sebesar 38,46%. Jurnal

responden paling banyak pada riwayat perslinan primipara yaitu 46.15%.

Sebagian besar jurnal tidak mencantumkan pekerjaan atau tanpa

menerangkan pekerjaan dengan nilai 38,46% dan pendidikan paling

banyak pada SMP SMA sebanyak 30,77%.

C. Skala nyeri ibu bersalin sebelum pemberian intervensi


Skala nyeri pada ibu bersalin sebelum pemberian intervensi dapat dilihat

pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Skala nyeri pada ibu bersalin sebelum pemberian intervensi
Nyeri Sebelum f(frekuensi) % (persentase) Keterangan
Intervensi
Skala 1-3 8 61,54% -
Skala 4-6 5 38,46% -
Total 13 100%

Skala nyeri pada ibu bersalin paling banyak terjadi pada skala 1-3 sebesar

61,54%.

D. Penurunan skala nyeri ibu bersalin setelah pemberian intervensi


Penurunan skala nyeri pada ibu bersalin setelah pemberian intervensi dapat

dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Penurunan skala nyeri pada ibu bersalin setelah pemberian intervensi
Penurunan Nyeri f(frekuensi) % (persentase) Keterangan
Setelah Intervensi
Menurun 9 69,23% -
Tanpa keterangan 4 30,77% -
Total 13 100%
Komplikasi persalinan f(frekuensi) % (persentase)
Ya - - -
Tidak 13 100%
Total 13 100% -
Penurunan skala nyeri setelah intervensi menurun sebesar 69,23%

intervensi penurunan nyeri yang signifikan. Efek samping pemberian


64

intervensi dengan komplikasi persalinan dinyatakan tidak ada kompikasi

dalam penelitian sebesar 100%.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat nyeri persalinan


Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.9 Faktor yang mempengaruhi

tingkat nyeri persalinan.

Tabel 4.9 Faktor yang mempengaruhi tingkat nyeri persalinan


Faktor yang f(frekuensi) % (persentase) Keterangan
mempengaruhi nyeri
Segmen bawah Rahim 3 23,07% -
Usia 3 23,08% -
Primigravida 6 46,15% -
Multigravida 1 7,70% -
Total 13 100%

Faktor yang mempengaruhi tingkat nyeri persalinan paling banyak terjadi

pada primigravida sebesar 46,15%.

F. Menganalisis efektifitas aroma terapi bunga mawar terhadap


penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif
Tabel 4.10 Analisis efektifitas aroma terapi bunga mawar

No Jenis management Analisis Literature Sumber Empiris


Utama
1 Pengaruh aromaterapi minyak Terdapat pengaruh aromaterapi Keke Susilowati Sholehah, Lisa
atsiri mawar terhadap minyak atsiri bunga mawar Trina Arlym, Ashar Nuzulul
intensitas nyeri persalinan kala terhadap penurunan intensitas Putra
1 fase aktif di puskesmas nyeri persalinan kala 1 fase aktif
pangalengan kabupaten ditandai dengan penurunan rata-
bandung rata intensitas nyeri sebelum dan
sesudah diberikan aromaterapi
minyak atsiri bunga mawar.
2 Perbedaan intensitas nyeri Dari hasil penelitian Dinda Regina Pratjna Pramita,
tehnik pemberian kompres air menyimpulkan masing-masing Rahajeng Siti Nur Rahmawati,
hangat dan aromaterapi mawar eksperimen menunjukkan hasil Sumy Dwi Antono
pada ibu bersalin kala 1 fase bahwa ada penurunan intensitas
aktif nyeri dalam persalinan. Kedua
intervensi ini sama-sama efektif
atau memiliki keefektifan yang
setara untuk menurunkan nyeri
3 A controlled trial of the effect of Penelitian ini menunjukkan bahwa Massomeh Kheirkhah, Nassimeh
aromatherapy on birth outcomes penggunaan aromaterapi dengan Setayesh Valipour, Lella Neisani,
using “Rose essential oil” mandi kaki dan menghirup minyak Hamid Haghani
inhalation and foot bath mawar esensial tanpa efek samping
dan meningkatkan kualitas perawatan
ibu dan bayi. Juga dapat mengurangi
kebutuhan akan pelayanan kesehatan
neonatus; oleh karena itu aromaterapi
disarankan selama tahap aktif
persalinan.
4 Comparison the effects of Aromaterapi dengan minyak Sanaz Nehbandani, Maryam
aromatherapy with rose mawar dan baskom dapat Rezayee Kahkha Galeh, Mino
extract and lavender on the mengurangi kecemasan dengan Bordbari, Maryam Koochakzai.
pain of the active phase of mengurangi rangsangan simpatis.
65

labor in primipara women


5 Comparing the Effects of Melalui menghirup bau yang Masoomeh Kheirkhan, Nassimeh
aromatherapy with rose oils harum, reseptor penciuman Setayesh Vali Pour, Leila Nisani,
and warm foot bath on anxiety menyampaikan pesan ke otak dan Hamid Haghani.
in the first stage of labor in memengaruhi memori, pikiran,
nulliparous women dan emosi. Memori penciuman
sebagai respons melepaskan
neurotransmitter. Enkephalin
mengurangi rasa sakit. Endorfin
mengurangi kecemasan dan
kesadaran dikaitkan dengan
peningkatan pelepasan
noradrenalin
6 Effects of aromatherapy with R. damascena efektif melawan Sepideh Hamdamian, Soheila
rosa damascene on nulliparous nyeri yang berasal dari rahim, Nazarpour, Msoumeh Simbar,
womens’s pain and anxiety of seperti dismenore, nyeri Sepideh Hajian, Fsrsz Mojab,
labor during first stage of persalinan, dan kemungkinan Atefah Talebi.
labor nyeri pascapersalinan. Hasil kami
menunjukkan bahwa aromaterapi
dengan R. damascena
menurunkan kecemasan selama
persalinan.
7 The Effect of Lavender and Terdapat perbedaan efek Salmiani Abdul Manaf, Cut
Rose Aromatherapy on the aromaterapi lavender dan bunga Yuniwati, Silfia Dewi, Lili
Intensity of Active Phase mawar karena kedua kelompok Kartika Harahap
Childbirth Pain in the Manyak intervensi sama-sama
Payed Community Health berpengaruh terhadap intensitas
Center, Aceh Tamiang nyeri
Regency, Indonesia persalinan fase aktif fase I
persalinan. Aromaterapi lavender
dan terapi bunga mawar berguna
untuk relaksasi, kecemasan, dan
mood dan pasca operasi
menunjukkan penurunan
kecemasan, perbaikan mood, dan
peningkatan relaksasi.
8 Labor pain control by Kami menemukan bahwa Shuo-Fei Chena, Chia-Hui
aromatherapy: A meta- aromaterapi mengurangi nyeri Wang, Pi-Tuan Chan, Hsiu-Wen
analysis of randomized persalinan selama fase transisi Chiang, Tsung-Ming Hue, Ka-
controlled trials dilatasi 8-10 cm dari persalinan Wai Tam, El-Wui Loh
kala satu. Selain efek penghilang
rasa sakit, aromaterapi
mengurangi durasi persalinan
fase aktif dan kala tiga, dengan
kecenderungan signifikan pada
kala dua. Aromaterapi tidak
mengubah risiko seksio sesarea
darurat dan kejadian persalinan
pada ibu.
9 Comparing the Effect of Dalam penelitian ini, kombinasi 2 Aliye Chughtai, Maryam
Aromatherapy With Essential minyak esensial mawar Damask Navaee, Moluk Hadi Alijanvand,
Oils of Rosa damascena and dan lavender mengurangi rasa Fariba Yaghoubinia
Lavender Alone and in sakit hanya 30 menit sebelum
Combination on Severity of intervensi dibandingkan dengan
Pain in the First Phase of menghirup masing-masing,
Labor in Primiparous Women secara terpisah, tetapi perbedaan
antara intensitas nyeri pada 30
dan 60 menit
adalah lebih rendah dibandingkan
dengan 2 kelompok lainnya
(mawar Damask dan lavender).
10 Perbedaan Sensasi Nyeri Ada perbedaan sensasi nyeri Ainal Mardiah
Menggunakan Aromaterapi menggunakan aromaterapi bunga
Bunga Mawar Dengan Teknik mawar dengan teknik nafas
Nafas Dalam Tarhadap dalam. Diperoleh perbedaan
Tingkat Nyeri Persalinan Kala sensasi nyeri menggunakan
1 aromaterapi bunga mawar dengan
teknik nafas dalam.
11 Efficacy of aromatherapy for Ini mungkin memiliki potensi Rajavadi Tanvisut, Kuntharee
reducing pain during labor: a untuk meningkatkan kontraksi Traisrisilp, Theera Tongsong
randomized persalinan, efek yang signifikan
controlled trial pada kemajuan persalinan,
66

tingkat kelahiran pervaginam


yang lebih tinggi dan insiden
persalinan operatif yang lebih
rendah.
Sebaliknya, penelitian kami serta
beberapa penelitian Sebelumnya
tidak menemukan efek yang
signifikan dari aromaterapi pada
augmentasi
persalinan.
12 The effect of distraction nyeri persalinan sebagai hasil Paria Amiri, Mojgan
techniques on pain utama dan ketakutan akan Mirghafourvand, Khalil
and stress during labor: a persalinan dan lamanya tahap Esmaeilpour, Mahin Kamalifard
randomized persalinan sebagai hasil sekunder and Reyhaneh Ivanbagha
controlled clinical trial
13 Complementary and Metode ini diharapkan dapat Michel Tournaire and Anne
Alternative Approaches to memberikan informasi yang lebih Theau-Yonneau
Pain Relief baik tentang proses persalinan,
During Labor mengurangi rasa takut,
memberikan kepuasan yang lebih
besar dengan rasa pencapaian dan
kebahagiaan, dan menciptakan
hubungan anak-ibu yang lebih
baik.

Skala nyeri persalinan berdasarkan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum

intervensi rata-rata yaitu 5,43 dengan standart deviasi 1,52. Setelah dilakukan

intervensi pemberian aromaterapi minyak atsiri bunga mawar rata-rata skala nyeri

persalinan menjadi 4,50 dengan standart deviasi 1,85. Terlihat nilai rata-rata

perbedaan antara sebelum dan sesudah intervensi adalah 0,93 dengan standart

deviasi 0,33. Hasil uji statistic didapatkan nilai P 0,0001 hal ini berarti

menunjukkan nilai p<0,05 yang artinya maka dapat disimpulkan berdasarkan

instrument skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS) terdapat pengaruh

aromaterapi minyak atsiri bunga mawar terhadap penurunan intensitas nyeri

persalinan kala I fase aktif (Keke, 2020). Penelitian ( Dinda, 2017) penilaian

intensitas nyeri sebelum diberikan perlakuan aromaterapi mawar didapatkan hasil

skala nyeri pada responden sebagai berikut : skala nyeri 4 ada 1 responden (7,7)

kategori nyeri sedang, skala nyeri 5 ada 4 responden (30,7%) mengalami nyeri

persalinan sedang, skala nyeri 6 ada 2 responden (15,4%) kategori nyeri sedang,

skala nyeri 7 ada 3 responden (23,1%) kategori nyeri berat, dan skala nyeri 8 ada
67

3 responden (23,1%) kategori nyeri berat. Dan yang terbanyak adalah skala nyeri

5 dengan 4 responden. Dijabarkan dalam penilaian intensitas nyeri sesudah

diberikan perlakuan aroma terapi mawar didapatkan hasil skala nyeri pada

responden sebagai berikut skala nyeri 3 ada 3 responden (23,1%) kategori nyeri

ringan, skala nyeri 4 ada 1 responden (7,7%) kategori nyeri sedang, 5 ada 4

responden (30,8%) kategori nyeri sedang, skala nyeri 6 ada 3 responden (23,1%)

kategori nyerisedang, dan skla nyeri 7 ada 2 responden (15,4%) mengalami nyeri

berat.

Dari hasil yang didapatkan aroma terapi mawar yang diberikan kepada ibu

bersalin dapat menurunkan intensitas skala nyeri. Hal ini dikarenakan kandungan

yang terdapat didalam ekstrak aromaterapi mawar yang dipanaskan dengan

tungku pemanas menguap sehingga tercium aroma wangi yang menimbulkan efek

tenang, merelaksasi pikiran, menyegarkan, dan menurunkan ketengangan otot

pada ibu bersalin kala I fase aktif.


68

BAB V

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Jurnal

1. Gambaran Hasil

a. Tahun

Hasil kajian literatur didapatkan jurnal penelitian dipublikasikan

pada tahun 2013-2020 yang artinya setiap tahun jurnal selalu di

perbarui. Ini didukung dengan Evidence Based. Menurut

(Manurung.2020) Jurnal ilmiah adalah publikasi berkala dalam

penerbitan akademik yang umumnya berupa laporan penelitian

terbaru dengan tujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan.

b. Publikasi Jurnal

Jurnal penelitian dipublikasi Internasional sebanyak 10 jurnal dan

nasional sebanyak 3 jurnal

c. Bahasa

Bahasa dalam penelitian jurnal paling banyak menggunakan

Bahasa Inggris

d. Desain

Desain penelitian paling banyak menggunakan RCT (Randomized

Control Trial). Metode penelitian RCT adalah yang paling sesuai

digunakan untuk menguji efektifitas suatu intervensi, karena RCT

merupakan desain eksperimental klasik terencana yang dirancang

dengan memberikan intervensi pada manusia dengan

membandingkan intervensi dengan kelompok control ditentukan


69

murni secara kebetulan (randominasi). RCT menggunakan

metode hipotesis dengan pengujian yang ketat secara ilmiah dan

dianggap sebagai gold standar untuk mengevaluasi keefektifan

intervensi, pada penelitian ini mencari efektifitas pemanfaatan

aromaterapi bunga mawar untuk mengatasi nyeri persalinan kala I

fase aktif (Handayani et al.2020)

e. Skala Ukur

Skala ukur paling banyak menggunakan observasi dengan rata-

rata 61,53% yang artinya teknik pengumpulan data yang sifatnya

lebih spesifik (Muhammad Ilyas. 2020).

2. Intervensi Dalam Menurunkan Nyeri Pada Ibu Bersalin

a. Intervensi

Hasil kajian literature di dapatkan sebagian besar

menggunakan teknik inhalation 61,54% kemudian penelitian

yang menggunakan teknik treatment (massage) sebesar 38,46%

dan. Inhalation adalah proses saat menghirup oksigen melalui

hidung dan masuk ke paru-paru. Udara yang masuk ke paru-paru

kemudian disalurkan ke seluruh bagian tubuh agar sel-sel dan

organ tubuh dapat berfungsi dengan optimal. Teori ini

mengajarkan ibu hamil untuk menyatu dengan gerak dan ritme

nafas saat menjalani proses melahirkan, membiarkan tubuh dan

pikirannya untuk bekerja, serta meyakini bahwa tubuhnya mampu

berfungsi sebagaimana seharusnya sehingga rasa sakit


70

menghilang (Kuswandi, 2014). Inhalation berpengaruh dalam

menurunkan intensitas nyeri pada persalinan dengan nilai 69,23%

dari variabel inhalation pada kala I yang artinya ibu bersalin yang

tidak diberikan inhalation berpeluang untuk mengalami nyeri

persalinan berat dibandingkan ibu bersalin yang diberi perlakuan

inhalation. Inhalation dinilai ampuh dalam mengatasi nyeri

persalinan karena indra penciuman yang merangsang daya ingat

kita yang bersifat emosional dengan memberikan reaksi fisik.

Akses lewat jalur nasal jelas merupakan cara yang paling cepat

dan efektif untuk pengobatan permasalan emosional seperti stres

serta depresi (dan juga beberapa tipe nyeri kepala). Hal ini terjadi

karena hidung mempunyai hubungan langsung dengan otak yang

bertanggung jawab dalam memicu efek minyak esensial tanpa

mempedulikan jalur yang dipakai untuk mencapai otak. Hidung

sendiri bukan organ pembau tetapi mengubah suhu serta

kelembaban udara yang dihirup dan mengumpulkan setiap benda

asing yang terhirup masuk bersama udara pernapasan.

Treatment (massage esensial oil) adalah metode penyembuhan

atau terapi kesehatan tradisional, dengan cara memberikan

tekanan kepada tubuh – baik secara terstruktur, tidak terstruktur,

menetap, atau berpindah tempat – dengan memberikan tekanan,

gerakan, atau getaran, baik dilakukan secara manual ataupun

menggunakan alat mekanis, dilakukan tanpa atau dengan minyak

pelumas; misalnya membaluri dengan minyak pijat aroma terapi.


71

Minyak pelumas ini biasanya digunakan untuk memberikan efek

licin dan hangat.

b. Durasi

Hasil kajian literature durasi intervensi selama 30 menit pada

kelompok inhalation kala I yang paling sering digunakan pada

seluruh kelompok yakni 38,47%. Pemberian durasi intervensi

selama 30 menit pada saat persalinan kala I memiliki manfaat

untuk ibu yaitu dapat memperlancar prose persalinan, dapat

meredakan gagal pernafasan, dapat menghilangkan rasa sakit dan

kekuatan otot yang kenjang. Selain itu dapat mengurangi nyeri,

kecemasan, peningkatan energi dan memori jangka pendek,

relaksasi (Nagare. 2016). Pemberian durasi lebih dari 30 menit –

60 menit ditakutkan akan memberikan efek tidak baik seperti

iritasi ataupun reaksi alergi yang akan muncul seperti ruam, gatal,

sensasi panas. Namun iritasi kulit ini tergantung seberapa

sensitive kulit seseorang.

c. Interval

Dari hasil kajian literature waktu memulai pemberian

intervensi dalam menurunkan nyeri pada ibu bersalin paling

sering digunakan adalah saat menjelang persalinan sebesar

61,54%, diberikan saat menjelang persalinan karena memiliki

manfaat yang baik yaitu, mengatasi rasa tidak nyaman selama

proses persalinan dan rasa sakit saat melahirkan serta dapat

membuat kondisi ibu hamil menjadi tenang dan damai selama


72

menjalani persalinan. Selain itu juga dapat mengurangi rasa mual

muntah pada trimester pertama, dapat membantu janin terlepas

daari kondisi lilitan tali pusat, dapat memperbaiki posisi janin,

dapat membuat kondisi ibu hamil menjadi tenang dan damai

selama menjalani kehamilannya, dapat melatih relaksasi untuk

mengurangi kecemasan serta ketakutan menjelang persalinan

yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan sakit saat

proses persalinan, mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat

kontraksi rahim dan dapat meningkatkan kadar endorfin dan

epinefrin dalam tubuh untuk mengurangi bahkan menghilangkan

rasa nyeri pada saat kontraksi dan persalinan.

Senada dengan pernyataan (Keke.2020) telah membuktikan

bahwa metode paling efektif untuk mengurangi intensitas nyeri

kala I fase aktif persalinan normal primigravida yaitu dengan

memberikan dua puluh menit aromaterapi rose effleurage. Bunga

mawar berkhasiat sebagai cell rejuvenator yang membuat sel

muda kembali, antiseptic, dan anti radang sehingga sering

digunakan dalam krim dan lotion untuk memperbaiki kondisi

kulit.serta baunya merupakan anti depresan, sedative dan

meringankan stress.
73

B. Karakteristik Subjek Penelitian

1. Karakteristik Subjek

Hasil kajian literature paling banyak yaitu pada ibu hamil – bersalin

dan ibu bersalin sebanyak 38,46%, selama persalinan wanita

mengalami tingkat nyeri yang hebat, stres yang dapat berpengaruh

tidak baik terhadap bayi. Obat penghilang rasa sakit telah banyak

digunakan untuk wanita yang melahirkan bayi, tetapi saat ini karena

keterbatasan yang diketahui efek samping yang serius, metode non

famakologis sedang direkomendasikan secara luas. Nyeri umumnya

fisiologis akan tetapi ibu yang melahirkan bayi untuk yang pertama

kali atau lebih akan tetap merasakan nyeri untuk proses persalinan dari

hal tersebut sampel pada ibu hamil yang cukup bulan diberikan

inervensi inhalation.

2. Riwayat Persalinan

Kajian jurnal tentang riwayat persalinan paling banyak pada primipara

dengan hasil sebanyak 46,15%. Hal ini menunjukkan bahwa ibu

primipara belum memiliki pengalaman atau persiapan dalam hal

persalinan.

3. Pekerjaan

Kajian jurnal yang berkaitan dengan pekerjaan yang paling

dominan yaitu tanpa keterangan dengan hasil 38,46%, dari beberapa

jurnal terdapat hasil pekerjaan tidak menjadi tolak ukur untuk

dijadikan sampel dalam penelitian.


74

4. Pendidikan

Kajian jurnal tentang pendidikan di dominasi dengan pendidikan

SMP dan SMA dengan hasil 30,77%, pendidikan dapat mempengaruhi

cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterima. Maka

dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,

semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya

(Septalia, 2011).

C. Skala Nyeri Ibu Bersalin Sebelum Pemberian Intervensi

Hasil kajian literature skala nyeri ibu bersalin sebelum pemberian

intervensi paling banyak pada skala 1-3 sebesar 61,54%. Skala 1-3 ini

termasuk nyeri ringan yang terasa seperti gatal, kesetrum, nyut-nyutan,

perih. Latihan relaksasi inhalasi dapat dimulai kapan saja oleh ibu hamil.

Umumnya, latihan dimulai pada menjelang bersalin meskipun demikian

tidak menutup kemungkinan untuk berlatih inhalasi secara lama, misalnya

2 minggu sebelum tanggal perkiraan kelahiran. Inhalasi dapat dilakukan

secara mandiri, asalkan disertai pemahaman yang benar atau dengan

bimbingan seorang terapis yang terlatih (Kuswandi, 2014).

Kewenangan bidan dalam mengatasi nyeri yaitu :

Bidan mempunyai andil yang sangat besar dalam mengurangi nyeri

nonfarmakologi. Intervensi yang termasuk dalam pendekatan

nonfarmakologi adalah analgesia psikologis yang dilakukan sejak awal

kehamilan, relaksasi, massage, stimulasi cuteneus, aroma terapi, hipnotis,


75

akupuntur dan yoga. Ini sesuai dengan pendapat (Smeltzer dan Bare

(2012)

1) Massage

Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak,

biasanya otot tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau

perubahan posisi sendi guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi,

dan atau meningkatkan sirkulasi. Gerakan-gerakan dasar meliputi:

gerakan memutar yang dilakukan oleh telapak tangan, gerakan menekan

dan mendorong kedepan dan kebelakang menggunakan tenaga, menepuk-

nepuk, meremas-remas, dan gerakan meliuk-liuk.

2) Kebutuhan Psikologis Ibu

3) Relaksasi

Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam

keadaan istirahat atau selama proses persalinan :

Berbaring terlentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua

tangan rileks di samping di bawah lutut dan kepala diberi bantal

Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala

diberi bantal dan di bawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut

tidak menggantung.

Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua

lengan di samping telinga

Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi atau diatas

tempat tidue. Kedua kaki tidak boleh menggantung.

Keempat posisi tersebut dapat dipergunakan selama ada his.


76

D. Penurunan Skala Nyeri Ibu Bersalin Setelah Pemberian Intervensi

1. Skala Nyeri Sesudah

Hasil kajian literature pada penurunan skala nyeri pada ibu

bersalin paling banyak terjadi yaitu menurun setelah diberikan

intervensi inhalasi dengan hasil 69,23%. Menurut Keke (2010) dalam

Karlina (2014) pemberian aromaterapi mawar pada ibu bersalin

mampu mengeluarkan neuromodulator yaitu endorphin dan enkafalin

yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan

menghilangkan perasaan tenang sehingga dapat mempengaruhi

intensitas nyeri persalinan.

Beberapa orang mungkin masih merasakan sakit, tetapi dengan

inhalasi rasa sakit itu tidak akan terasa begitu kuat sampai

membebaskan rasa trauma. Inhalasi mengajarkan level yang lebih

dalam dan relaksasi untuk mengeliminasi stress serta ketakutan dan

kekhawatiran menjelang kelahiran yang dapat menyebabkan

ketegangan, rasa nyeri dan sakit saat bersalin.

2. Efek Setelah Pemberian Aromaterapi Mawar

Hasil kajian literature efek setelah pemberian intervensi dengan

komplikasi persalinan dinyatakan tidak ada komplikasi dalam

penelitian yakni 100% bebas tidak terdapat komplikasi. Inhalation

diajukan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot yang berperan

dalam proses persalinan secara optimal. Latihan pernafasan, relaksasi,

visualisasi, avimasi dan pendalaman dapat mempengaruhi faktor-

faktor yang menyebabkan kala I lama dan komplikasi lainnya. Teknik


77

pernafasan membantu ibu menghemat energi selama fase penipisan

leher rahim selama pembukaan leher rahim.

Pernafasan lambat memaksimalkan gelombang otot-otot ini bekerja

lebih efisien dalam menarik ke otot-otot yang melingkar di bagian

bawah, serta menipiskan dan membuka leher rahim. Minyak atsiri

bunga mawar yang digunakan melalui inhalasi dapat bermanfaat

meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan daya ingat, meningkatkan

kecepatan dalam berhitungan serta melegakan otot dan pikiran.

(Sujiyatini.2011) menegaskan bahwa bunga mawar bersifat anti

depresan sehingga dapat membuat jiwa menjadi tenang.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Nyeri Persalinan

Hasil kajian literature tentang faktor yang mempengaruhi tingkat nyeri

persalinan paling banyak terjadi pada primigravida dengan hasil 46,15%.

Nyeri persalinan adalah nyeri yang disebabkan oleh munculnya kontraksi

otot-otot uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami kontraksi,

peregangan serviks pada waktu membuka, iskemia korpus uteri, dan

peregangan segmen bawah rahim.

Primigravida juga mengalami proses persalinan lebih lama daripada

proses persalinan pada multigravida sehingga primigravida mengalami

kelelahan yang lebih lama. Kelelahan berpengaruh terhadap peningkatan

persepsi nyeri. Hal itu menyebabkan nyeri seperti suatu lingkaran setan

(Bobak, 2015). Beberapa penelitian melaporkan bahwa tingkat nyeri

dipengaruhi oleh persepsi dan kepuasan serta pengalaman kelahiran, baik

pengalaman negatif/ trauma karena merasakan sakit yang berat atau


78

pengalaman positif karena persalinan yang menyenangkan. Berdasarkan

penelitian diatas perbedaan rasa nyeri pada multipara disebabkan oleh

pengalaman, dimana multipara mempunyai pengalaman nyeri persalinan

sehingga pada saat melahirkan yang kedua dan seterusnya sudah siap.

Akan tetapi secara fisiologi rasa nyeri yang timbul pada saat persalinan

antara primipara dan multipara sama yaitu karena adanya peningkatan

hormone oksitosin menyebabkan kontrasksi uterus sehingga terjadi

spasme dan ischemic myometrium akibatnya terjadi penurunan aliran darah

yang menyebabkan timbul rasa sakit didaerah tersebut. Ischemi juga

menyebabkan meningkatnya jumlah asam laktat yang merangsang ujung

syaraf nyeri bereaksi.

Persalinan pertama atau primipara berhubungan dengan peningkatan

nyeri pada saat persalinan dalam penelitian ini tidak didapat perbedaan

yang signifikan intensitas nyeri persalinan antara primi dan multipara.

Sebagian besar wanita tidak bisa mendeskripsikan nyeri persalinan.

Beberapa mengungkapkan bahwa nyeri persalinan seperti api, tidak

tertahankan, mengganggu kenyamaman, hal ini diungkapkan oleh wanita

dalam proses persalinan baik primi maupun multipara. (Karlsdottir et al.,

2014).

Ada beberapa faktor lain seperti Segmen bawah rahim, kehamilan yang

lanjut uterus dengan jelas terdiri dari 2 bagian, yaitu segmen atas rahim

yang dibentuk oleh corpus uteri dan segmen bawah rahim yang terjadi dari

isthmus uteri. Segmen atas memegang peranan yang aktif karena

berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan.


79

sebaliknya segmen bawah rahim memegang peran pasif dan makin tipis

dengan majunya persalinan karena diregang .

Serta selain itu ada usia berarti secara fisik organ-organ reproduksi pada

sebagian besar ibu sudah siap untuk melaksanakan tugas reproduksi.

Selain itu, usia akan mempengaruhi perkembangan yang secara tidak

langsung akan mempengaruhi reaksi nyeri terhadap persalinan. Hal ini

sesuai dengan teori yang diungkapkan (Juda,2012) yaitu perbedaan

perkembangan akan mempengaruhi reaksi nyeri terhadap persalinan.

Perkembangan tersebut yaitu secara fisik, organ-organ pada umum yang

kurang dari umur reproduksi akan belum siap untuk melaksanakan tugas

reproduksi dan perkembangan kematangan psikis menyebabkan reaksi

pada nyeri yang timbul lebih parah. Hal tersebut sesuai dengan teori Yanti

(2010) yaitu usia yang terlalu muda akan sulit untuk mengendalikan rasa

nyeri.

F. Analisis Efektifitas

1. Inhalation

Inhalation dinilai ampuh atau sangat efektifitas karena dalam mengatasi

nyeri persalinan indra penciuman yang merangsang daya ingat kita yang

bersifat emosional dengan memberikan reaksi fisik. Akses lewat jalur nasal

jelas merupakan cara yang paling cepat dan efektif untuk pengobatan

permasalan emosional seperti stres serta depresi (dan juga beberapa tipe

nyeri kepala). Hal ini terjadi karena hidung mempunyai hubungan

langsung dengan otak yang bertanggung jawab dalam memicu efek

minyak esensial tanpa mempedulikan jalur yang dipakai untuk


80

mencapai otak. Hidung sendiri bukan organ pembau tetapi mengubah

suhu serta kelembaban udara yang dihirup dan mengumpulkan setiap

benda asing yang terhirup masuk bersama udara pernapasan.

Bahan yang digunakan adalah uap minyak asistri, diberikan 4

sampai 5 tetes dilarutkan dalam 200 ml air dingin yang matang,

diberikan secara inhalasi melalui diffuser atau alat listrik. Jarak antara

diffuser dengan responden adalah 30 cm. setelah tercium wangi

aromaterapi mawar, pasien diminta relaks dan menghirup wangi

aromaterapi selama 30 menit.

2. Treatment (Pijat)

Pijat adalah hal yang paling umum digunakan. Melalui pemijatan,

minyak esensial yang digunakan untuk memijat bisa menembus

melalui kulit dan bisa dibawa ke dalam tubuh, mempengaruhi jaringan

internal dan organ-organ tubuh. Minya esensial sangat berbahaya jika

diaplikasikan langsung ke kulit dalam bentuk murni. Minyak esensial

bisa digunakan setelah diaplikasikan dengan minyak zaitun, minyak

kedelai.

Dalam penggunaannya digunakan 2 tetes minyak esensial dan 1

mililiter minyak pijat.

Kesimpulan untuk analisis efektifitas menurut saya yaitu

aromaterapi yang menggunakan teknik inhalasi karena pemberian

secara langsung memberikan efek yang lebih baik, karena indra

penciuman mempunyai kontak langsung dengan bagian otak yang

dapat merangsang efek dari aromaterapi. Durasi yang baik digunakan


81

dan tepat untuk pemberian aromaterapi yaitu sekitar 30-60 menit,

karena memiliki banyak manfaat seperti memperlancar proses

persalinan, gagal pernapasan, dapat menghilangkan rasa sakit. Jika

diberikan lebih dari 60 menit dikhawatirkan dapat menyebabkan iritasi

dan reaksi alergi yang akan muncul seperti ruam, gatal dan sensasi

panas, namun iritasi kulit ini teragntung seberapa sensitif kulit

seseorang. Untuk waktu yang tepat pemberian yaitu saat menjelang

persalinan karena mengatasi rasa tidak nyaman selama proses

persalinan dan rasa sakit saat melahirkan serta dapat membuat kondisi

ibu menjadi tenang dan damai selama persalinan meskipun demikian

tidak menutup kemungkinan untuk berlatih inhalasi secara lama

misalnya 2 minggu sebelum tanggal perkiraan kelahiran.

G. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

a. Untuk penelusuran jurnal pada tahun 2013-2020 sesuai kata kunci

menggunakan data based dengan publication date on data based.

b. Untuk penelusuran jurnal yang tidak berbayar sesuai kata kunci

dapat menggunakan data based jurnal.

c. Dalam menerjemahkan jurnal bahasa inggris yang diperoleh ke

dalam bahasa indonesia dengan format satu dokumen dapat

menggunakan aplikasi penerjemah gratis sehingga dapat

mempermudah dalam memahami isi dan melakukan analisis

jurnal.
82

2. Faktor Penghambat

a. Akses internet yang tidak lancar sehingga menjadi kendala untuk

melakukan penelusuran jurnal yang sesuai.

b. Terdapat beberapa artikel penelitian yang menampilkan article not

found, dalam arti jurnal tidak dapat diperoleh secara full text,

beberapa kriteria tidak dijelaskan.

H. Keterbatasan Penelitian

Beberapa peneliti belum fokus dalam memaparkan pengaruh

aromaterapi mawar yang diberikan sebagai upaya penurunan terhadap

nyeri persalinan kala II fase aktif


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis jurnal dan hasil Systematic literatur review pada

13 jurnal penelitian dengan judul pemanfaatan aromaterapi bunga mawar

terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif, terdapat

kesimpulan yaitu:

1. Karakteristik jurnal dalam tinjauan Systematic Literature Review

yaitu pada tahun 2013-2020 sebanyak 13 jurnal dengan publikasi

jurnal internasional sebanyak 10 dan jurnal nasional sebanyak 3.

Pada kategori desain penelitian jumlah yang dominan yaitu jurnal

yang menggunakan metode Randomized Controlled Trial (RCT)

dan jurnal peneliti lainnya menggunakan menggunakan desain

quasi eksperimental.

2. Karakteristik responden penelitian berdasarkan jurnal dengan

kategori usia kehamilan, dengan rata rata status pekerjaan yaitu

paling banyak tanpa keterangan, dengan paritas terbanyak dalam

jurnal adalah responden dengan paritas primigravida. Menurut

Anna,2020 Kehamilan dan persalinan bagi primigravida

merupakan hal yang baru, sehingga ibu kurang mengetahui tanda

persalinan maka ibu tidak mengetahui kapan waktu yang tepat

untuk pergi ke pelayanan kesehatan.


84

3. Aromaterapi dapat mengurangi nyeri persalinan dalam 13 jurnal

menyatakan bahwa terdapat beberapa cara diantaranya inhalation,

massage

4. Hasil identifikasi pemanfaatan aromaterapi bunga mawar terhadap

penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif yang

diberikan terapi inhalation mengalami penurunan nyeri saat

bersalin. Ibu hamil yang diberikan terapi inhalation mengalami

penurunan nyeri dibanding dengan ibu bersalin yang pada saat

hamil atau saat menjelang bersalin tidak diberikan terapi inhalasi

mawar.

5. Hasil identifikasi dari 13 jurnal yang didapatkan sebagian besar

terdapat pengaruh inhalation Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri

persalinan kala 1 fase aktif. Inhalation merupakan tindakan non

farmakologi yang mudah, murah, efisien serta dapat dilakukan oleh

siapapun dan dimanapun. Inhalasi dilakukan pada pasien dengan

tujuan pengurangan nyeri. Hal ini terbukti dari 13 jurnal penelitian

sebanyak 9 jurnal penelitian mengalami penurunan nyeri.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, adapun saran yang

disampaikan sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Adapun saran yang kami sampaikan untuk peneliti selanjutnya untuk

dapat mengaplikasikan riset untuk mengetahui pengaruh

pemanfaatan aromaterapi bunga mawar terhadap penurunan


85

intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif serta mampu

mengembankan hasil penelitian ini sehingga dapat memberikan

informasi baik kepada ibu bersalin, ibu hamil serta masyarakat

tentang pengaruh inhalation terhadap penurunan intensitas nyeri ibu

bersalin. Serta mampu menambah wawasan dan pengetahuan

peneliti dalam memecahkan masalah secara ilmiah dan analitik.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Saran yang kami sampaikan bagi Instansi Pendidikan dapat

dijadikan bahan pembelajaran untuk mengembangkan penelitian

selanjutnya mengenai pengaruh efektifitas aromaterapi bunga mawar

terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif serta

dapat menjadi referensi lanjutan bagi peneliti selanjutnya.

3. Bagi Bidan

Adapun saran yang kami sampaikan dapat sebagai bahan masukan

dan dapat diaplikasikan di pelayanan kebidanan dengan

menggunakan tindakan non farmakologis dalam intervensi nyeri.

4. Bagi Ibu bersalin

Penelitian ini kiranya dapat sebagai metode alternatif dan dapat

memberikan rasa nyaman untuk mengurangi rasa nyeri saat

persalinan dan ibu bisa mengurangi penggunaan obat-obat yang bisa

menimbulkan efek kurang baik.


86

DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta. Ar-Ruzz


Media

Asmadi. 2012. Teknik Prosedur Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan


Dasar Manusia. Jakarta. Salemba Medika.

Bahiyatun. 2013. Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: ECG.


Bandiyah,Siti. 2012. Gangguan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Bobak. 2015. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Depkes RI. 2012. Profil Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
Medik.

Dinda.2017. Teknik Inhalation. Jakarta : EGC

Dinkes RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Dinas Kesehatan Indonesia
Farrer. 2013. Perawatan Maternal. Jakarta: EGC
Herderson. 2012. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Juda.2012.Organ-Organ Reproduksi. Jakarta: Hipokrates.
Karlina. Aromaterapi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Karlsdottir. 2014. Persalinan. Jakarta: EGC
Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Kementerian Kesehatan
RI

Kusuma. 2012. Kehamilan dan Persalinan Panduan Praktik. Jakarta: EGC


Kuswandi. 2014. Teknik Inhalation. Yogyakarta. Graha Ilmu
Liewllyn. 2012. Dasar-Dasar Obstetri & Ginekologi. Jakarta: Hipokrates
Mander. 2012. Nyeri Persalinan. Jakarta. EGC
Manurung.2020. Evidence Based. Jakarta. EGC
Mawaddah, S., & Iko, J. (2020). The Rose Essential To Reduce Labor Pain In
Active Phase Labor. Jurnal Kebidanan, 10(2), 80–84.
https://doi.org/10.31983/jkb.v10i2.5604

Mehta. 2014. Konsep dan Keperawatan Nyeri ( 1 ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu
Muhammad Ilyas. 2020. Teknik Pengumpulan Data. Jakarta. EGC
Nagare.2016. Nyeri Persalinan. Jakarta. PT Rineka Cipta.
87

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta


Nurcahyanti, F. D., Admasari, Y., & Yunita, A. (2020). Perbedaan Intensitas
Nyeri Pada Pasien Inpartu Kala I Fase Aktif Dengan Teknik Effleurage Di
Puskesmas Bendo Kediri. Indonesian Jurnal of Health Development, 2(2),
92–101.
Perry , Potter. 2012. Fundamental Keperawatan, Konsep, Klinis Dan Praktek.
Jakarta: EGC
Pramita, D. R. P., Rahmawati, R. S. N., & Antono, S. D. (2017). Perbedaan
Intensitas Nyeri Tehnik Pemberian Kompres Air Hangat Dan Aroma Terapi
Mawar Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif. Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(1), 90.
https://doi.org/10.32831/jik.v6i1.159

Prasetyo, S. N. 2010. Konsep dan Keperawatan Maternitas, Kesehatan Wanita,


Bayi dan Keluarga. Jakarta. EGC.

Prawirohardjo. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

. 2015. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Price, Wilson. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:


EGC.

Ridho. 2015. Asuhan keperawatan Gangguan Kehamilan, Persalinan, dan Nifas.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Saifuddin. 2013. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sari Wahyuni, Nurul Komariah, N. N. (2019). perbedaan nyeri persalinan pada


ibu yang mendapatkan terapi murottal qur ’ an dan musik klasik di klinik
bersalin kota palembang the differrence of labor pain on mothers get
murrotal qur ’ an and clasiccal music at maternity clinic in palembang sari
wahyu. jurnal kesehatan poltekkes palembang, 14(2), 7–12.

Saryono. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Press


Septalia.2011. Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press
Smeltzer dan Bare. 2012. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Sujiyatini. 2011. Bunga Mawar. Jakarta : EGC
Sunarsih, S., & Sari, T. P. (2020). Nyeri persalinan dan tingkat kecemasan pada
ibu inpartu kala I fase aktif. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(4), 327–332.
https://doi.org/10.33024/hjk.v13i4.1365

Turlina, Fadhilah. 2017. Kebidanan Indonesia. Jakarta: EGC


88

Yanti. 2010. Rasa Nyeri. Jakarta: PT Rineka Cipta.


89

LAMPIRAN
90

No Judul artikel Nama penulis, Tujuan penelitian Desain penelitian, Populasi dan Intervensi dan Hasil Penelitian
tahun terbit, lama penelitian, sampel perbandingan
tempat founder (jika ada) penelitian

1 Pengaruh Keke Susilowati Penelitian ini Desain penelitian ini Populasi : Ibu Aromaterapi minyak atsiri Hasil uji statistic
aromaterapi Sholehah, Lisa bertujuan untuk menggunakan pre- inpartu yang bunga mawar diberikan didapatkan nilai P 0,0001
minyak atsiri Trina Arlym, mengetahui eksperimental dan datang ke kepada ibu selama 30 menit hal ini berarti
mawar terhadap Ashar Nuzulul pengaruh menggunakan one Puskesmas fase setelah itu responden menunjukkan nilai p<0,05
intensitas nyeri Putra aromaterapi minyak group pre-test post- aktif pembukaan dilakukan post-test yang artinya maka dapat
persalinan kala atsiri mawar test 4-10 cm, ibu disimpulkan berdasarkan
1 fase aktif di 2020 terhadap intensitas bersalin pertama Tidak ada pembanding skala nyeri Numeric
puskesmas nyeri persalinan Lama penelitian 1 atau kedua, tidak Ratting Scale (NRS)
pangalengan Jakarta, Indonesia kala 1 fase aktif di bulan (April-Mei) sedang meminum terdapat pengaruh
kabupaten puskesmas obat abalgesic aromaterapi bunga mawar
bandung Open Journal pangalengan terhadap penurunan
System (OJS) kabupaten bandung Sampel : 44 intensitas nyeri persalinan
responden kala 1 fase aktif.
Vol : 12
No : 1
2 Perbedaan Dinda Regina Penelitian ini penelitian ini Populasi : seluruh Penelitian ini dibagi Dari hasil yang
intensitas nyeri Pratjna Pramita, bertujuan untuk menggunakan ibu hamil yang menjadi 2 kelompok didapatkan aromaterapi
tehnik Rahajeng Siti Nur menganalisis penelitian intervensi mempunyai HPL sehingga tiap kelompok mawar yang diberikan
pemberian Rahmawati, Sumy perbedaan intensitas dengan menggunakan pada bulan Mei terdiri dari 13 responden. kepada ibu bersalin dapat
kompres air Dwi Antono nyeri dengan desain penelitian 2017 di PMB Kelompok 1 adalah menurunkan intensitas
hangat dan pemberian kompres Comarative Study 2 Patmi Hartati perlakuan kompres air skala nyeri. Hal ini karena
aromaterapi 2017 air hangat pada sampel berpasangan Amd.Keb hangat dan kelompok 2 kandungan aromaterapi
mawar pada ibu punggung bawah dengan Pre-test Post- Kabupaten Kediri aromaterapi mawar. terdapat didalam ekstrak
bersalin kala 1 Malang, Indonesia dan terapi aroma test. aromaterapi mawar yang
fase aktif bunga mawar pada Sampel : 26 2 kelompok pembanding dipanaskan dengan
Jurnal Ilmu ibu bersalin kala 1 Lama penelitian 1 responden tungku pemanas menguap
Kesehatan fase aktif di PMB bulan (28 Juli – 18 sehingga tercium aroma
Patmi Hartati Kediri Agustus 2017) wangi yang menimbulkan
Vol : 6 efek tenang,
No : 1 merelaksasikan pikiran,
menyegarkan dan
menurunkan ketegangan
otot pada ibu bersalin kala
I fase aktif
91

No Judul artikel Nama penulis, tahun Tujuan penelitian Desain penelitian, lama Populasi dan sampel penelitian Intervensi dan perbandingan Hasil Penelitian
terbit, tempat penelitian, founder (jika
ada)

3 A controlled trial of the Massomeh Kheirkhah, Penelitian ini bertujuan untuk Randomised Clinical Trial Populasi : wanita primipara di RS Subyek penelitian ini secara acak Kepuasan ibu dengan nyeri
effect of aromatherapy Nassimeh Setayesh mengetahui pengaruh inhalasi (RCT) Bersalin Shahid Akbar Abadi ditugaskan untuk aromaterapi dan persalinan pada kelompok
on birth outcomes using Valipour, Lella Neisani, “minyak esensial mawar” dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen secara signifikan
“Rose essential oil” Hamid Haghani mandi kaki terhadap Penelitian dilakukan pada Sampel : 80 responden
inhalation and foot bath peningkatan hasil kesehatan tahun 2012 aromaterapi mendapat metode lebih tinggi dari pada kelompok
2013 ibu dan bayi. inhalasi selama 10 menit pada awal control (P = 0,001). Penggunaan
fase aktif dan fase transisi aromaterapi dengan inhalasi
Tehran, Iran persalinan. Kelompok kontrol minyak atsiri mawar dan mandi
menerima perawatan rutin di ruang kaki selama persalinan
J Midwifery Reprod Health
bersalin meningkatkan kualitas
Vol : 1 kesehatan ibu dan bayi.
No : 2 2 kelompok pembanding dan 1
kelompok kontrol.
4 Comparison the effects Sanaz Nehbandani, Maryam Penelitian ini bertujuan untuk Randomised Clinical Trial Populasi : wanita primipara yang Para wanita dibagi menjadi tiga Tidak ada perbedaan yang
of aromatherapy with Rezayee Kahkha Galeh, membandingkan pengaruh (RCT) dirujuk RS bersalin Amiral- terapi aroma dengan ekstrak signifikan antara ketiga
rose extract and lavender Mino Bordbari, Maryam aromaterapi dengan ekstrak Mo’menin
lavender dan mawar dimulai pada kelompok dalam kaitannya
on the pain of the active Koochakzai. bunga mawar terhadap nyeri Lama penelitian 1 bulan
phase of labor in persalinan fase aktif paa ibu (Nov-Des 2018) Sampel : 60 responden pembukaan serviks 4-5 cm dan dengan intnsitas nyeri rata-rata
primipara women 2018 primipara. diulangi setiap 15 menit. Untuk sebelum intervensi (P= 0,603).
kelompok control menggunakan air Tingkat keparahan nyeri
Zabol, Iran suling menurun secara signifikan pada
kelompok lavender dan mawar
Scientific Journal Of
2 kelompok pembanding dan 1 (P=0,001) dibandingkn dengan
Kurdistan University Of
Medical Sciences kelompok control kelompok control setelah
intervensi (P=0,001)
Vol : 5
No : 97
5 Comparing the Effects of Masoomeh Kheirkhan, Penelitian ini dilakukan untuk Randomised Clinical Trial Populasi : wanita primigravida Kedua intervensi diterapkan pada Kecemasan pada kelompok
aromatherapy with rose Nassimeh Setayesh Vali membandingkan efek (RCT) yang dibagi menjadi tiga awal fase aktif dan transisi. intervensi fase aktif setelah
oils and warm foot bath Pour, Leila Nisani, Hamid aromaterapi minyak mawar dan kelompok secara acak. Kelompok
Kelompok kontrol menerima intervensi secara signifikan lebih
on anxiety in the first Haghani. mandi kaki hangat terhadap Lama penelitian 1 bulan eksperimen 1 menerima inhalasi
stage of labor in kecemasan pada persalinan (Agustus – September 10 menit dan mandi kaki dengan perawatan rutin dalam persalinan. rendah dibandingkan kelompok
nulliparous women 2014 fase aktif pada wanita nulipara. 2014) minyak mawar. Kelompok kontrol (P<0,001). Skor pada
eksperimen 2 menerima baskom 2 kelompok pembanding dan 1 kelompok intervensi pada fase
Tehran, Iran air hangat selama 10 menit kelompok konrol transisi secara signifikan lebih
rendah dari pada kelompok
Iran Red Crescent Sampel : 120 responden
kontrol (P<0,001).
Vol : 16
No : 9
92

Judul artikel Nama penulis, tahun Tujuan penelitian Desain penelitian, lama Populasi dan sampel Intervensi dan perbandingan Hasil Penelitian
No terbit, tempat penelitian, founder (jika penelitian
ada)

6 Effects of Sepideh Hamdamian, Penelitian ini bertujuan untuk Randomised Clinical Trial Populasi : peserta yang Para peserta menerima 0,08 mL Tingkat keparahan nyeri
aromatherapy with Soheila Nazarpour, menilai efek aromaterapi rosa (RCT) memenuhi syarat secara esensial rose damascene pada pada kelompok yang
Msoumeh Simbar, Sepideh damascene pada nyeri dan
rosa damascene on acak ditugaskan ke dua kelompok aromaterapi dan o,o8 mL menerima aromaterapi
Hajian, Fsrsz Mojab, Atefah kecemasan pada kala 1
nulliparous Talebi. persalinan pada wanita Penelitian dilakukan pada kelompok aromaterapi saline normal pada kelompok dengan R. damascene
womens’s pain and nulipara tahun 2018 dan kontrol. control, setiap 30 menit secara siginifikan lebih
anxiety of labor 2017 . rendah dari pada
during first stage of Sampel : 110 responen Tidak ada pembanding kelompok control
labor Tehran, Iran setelah perawatan pada
setiap penilaian nyeri.
Journal Of Integrative
Medicine

Vol : 18
No : 7

7 The Effect of Salmiani Abdul Manaf, Cut Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini menggunakan Populasi : Ibu hamil Setiap kelompok berjumlah 18 Terdapat perbedaan
Lavender and Rose Yuniwati, Silfia Dewi, Lili menganalisis pengaruh quasi-experimental design orang. Dilakukan uji Kruskal-Wallis antara aromaterapi
Kartika Harahap aromaterapi lavender dan
Aromatherapy on the with a quasi-experimental Sampel : 54 responden H dan uji Mann-Whitney. lavender dan bunga
bunga mawar terhadap
Intensity of Active 2020 intensitas nyeri persalinan fase design with a penelitian mawar pada asosiasi
Phase Childbirth Pain aktif pada ibu hamil di kohort prospektif dengan 2 kelompok pembanding intensitas nyeri.
in the Manyak Payed Aceh, Indonesia Puskesmas Manyak payed desain post-test control
Community Health Kab.Aceh Tamiang, Indonesia group.
Center, Aceh Journal Of Medical
Sciences
Tamiang Regency, Peneliatian dilakukan selama
Indonesia Vol : 8 4 bulan
No : 4 (Sept-Agust 2019)

8 Labor pain control by Shuo-Fei Chena, Chia-Hui Penelitian ini bertujuan untuk Randomised Clinical Trial Populasi : Ibu bersalin Pemberian aromaterapi bunga mawar Aromaterapi efektif
aromatherapy: A Wang, Pi-Tuan Chan, Hsiu- mengetahui efektifitas (RCT) dalam mengurangi nyeri
Wen Chiang, Tsung-Ming aromaterapi mengurangi nyeri
meta-analysis of Sampel : 17 responden Tidak ada pembanding dan durasi persalinan
Hue, Ka-Wai Tam, El-Wui an durasi persalinan.
randomized Loh Penelitian dilakukan pada dan umumnya aman
controlled trials tahun 2018 untuk ibu.
2018

Taipei, Taiwan

Australia College Of
Midwives

Vol : 8
No : 9
93

No Judul artikel Nama penulis, tahun Tujuan penelitian Desain penelitian, lama Populasi dan sampel Intervensi dan perbandingan Hasil Penelitian
terbit, tempat penelitian, founder (jika penelitian
ada)

9 Comparing the Effect Aliye Chughtai, Maryam Penelitian ini bertujuan Randomised Clinical Trial Populasi : wanita primipara Dalam penelitian ini dibagi menjadi 4 Hasil menunjukkan bahwa
of Aromatherapy Navaee, Moluk Hadi untuk membandingkan (RCT) dengan dilatasi 3-4 cm dipilih kelompok : “inhalasi minyak esensial aromaterapi menggunakan
With Essential Oils Alijanvand, Fariba efek aromaterapi dengan secara acak dari RS bersalin rosa damascene”, “lavender”, minyak esensial lavender, R.
of Rosa damascena Yaghoubinia minyak atsiri rosa Lama penelitian 2 bulan Zahedan “kombinasi mereka”, dan “air damascena dan kombinasinya
and Lavender Alone damascene dan lavender (Maret-Mei 2018) sulingan”. Para perserta diminta untuk dapat mengurangi keparahan
and in Combination 2018 terhadap keparahan nyeri Sampel : 120 responden menghirup aroma selama kontraksi dan nyeri persalinan sebagai
on Severity of Pain in pada persalinan fase tingkat keparahan nyeri selama 30-60 pendekatan nonfarmakologis
the First Phase of Zahedan, Iran pertama pada wanita menit. tanpa komplikasi
Labor in Primiparous primipara
Women Journal Of Medical and 2 kelompok pembanding
Biological Science

Vol : 5
No : 4
10 Perbedaan Sensasi Ainal Mardiah Penelitian ini bertujuan Penelitian menggunakan Populasi : ibu bersalin kala 1 Teknik nafas dalam dengan Rata-rata tingkat nyeri
Nyeri Menggunakan untuk mengetahui jenis penelitian quasy fase aktif yang belum pernah menggunakan aromaterapi bunga persalinan kala I fase aktif
Aromaterapi Bunga 2020 Perbedaan Sensasi Nyeri eksperiment dengan desain menggunakan aromaterapi mawar selama 30-60 menit menggunakan aromaterapi
Mawar Dengan Menggunakan penelitian post test only bunga mawar dengan teknik bunga mawar adalah 1,60
Teknik Nafas Dalam Sumatera Barat, Indonesia Aromaterapi Bunga designnon-equivalen nafas dalam dan ibu bersalin Tidak ada pembanding berada pada nyeri sedang.
Tarhadap Tingkat Mawar Dengan Teknik group. yang bersedia menjadi Rata-rata tingkat nyeri
Nyeri Persalinan Jurnal Human Care Nafas Dalam Tarhadap responden persalinan menggunakan
Kala 1 Tingkat Nyeri Persalinan Penelitian dilakukan pada Aromaterapi Bunga Mawar
Vol : 5 Kala 1 Fase Aktif Di BPM bulan Juli 2019 Sampel : 20 responden dengan Teknik Nafas Dalam
No : 4 R Kota Bukittingi adalah .9000 berada pada
nyeri ringan. Didapatkan nilai
signifikasi 0.014 < 0,05

11 Efficacy of Rajavadi Tanvisut, Penelitian ini bertujuan Randomised Clinical Trial Populasi : primigravida Aromaterapi hanya diberikan pada Aromaterapi sangat
aromatherapy for Kuntharee Traisrisilp, untuk untuk mengetahui (RCT) pekerja Thailand yang kelompok belajar pada kala I membantu dalam mengurangi
reducing pain during Theera Tongsong efektivitas aromaterapi merupakan lajang berisiko persalinan. Para wanita menilai rasa sakit pada fase aktif laten
labor: a randomized untuk mengurangi rasa Penelitian dilakukan rendah intensitas nyeri mereka dengan dan awal, dan mungkin dapat
controlled trial 2018 sakit selama persalinan. selama 12 bulan (dari Des kehamilan yang menjalani skala penilaian pada berbagai tahap digunakan sebagai tambahan
2015 sampai Des 2016) persalinan pervaginam persalinan metode pengendalian nyeri
Chiang Miai, Thailand persalinan tanpa efek samping
sampel : 104 responden Tidak ada kelompok pembanding yang serius.
Archives Of Gynecology
and Obstetrics

Vol : 10
No : 1
94

No Judul artikel Nama penulis, tahun Tujuan penelitian Desain penelitian, lama Populasi dan Intervensi dan perbandingan Hasil Penelitian
terbit, tempat penelitian, founder (jika sampel penelitian
ada)

12 The effect of Paria Amiri, Mojgan Penelitian ini Randomised Clinical Trial Populasi : ibu hamil Peserta dialokasikan Menurut hasil, teknik
distraction Mirghafourvand, bertujuan untuk (RCT) menjadi dua kelompok distraksi dapat
techniques on pain Khalil Esmaeilpour, mengetahui pengaruh Sampel : 68 (kelompok intervensi dan kontrol) mengurangi rasa sakit
and stress during Mahin Kamalifard and teknik distraksi responden dengan pengacakan diblokir. dan stres persalinan,
Penelitian dilakukan pada
labor: a Reyhaneh Ivanbagha terhadap nyeri Peserta dalam kelompok tetapi lebih lanjut
11 September 2017
randomized persalinan dan stres intervensi menerima teknik penelitian dengan
controlled clinical 2019 (primer) distraksi dalam empat sesi. menggunakan teknik
trial distraksi diperlukan
Iranian Tidak ada perbandingan dan 1 untuk mencapai
kelompok control kesimpulan yang
Amiri BMC menentukan.
Pregnancy and
Childbirth

Vol : 19
No : 9
13 Complementary Michel Tournaire and Penelitian ini Menggunakan basis data Populasi : ibu Hanya uji coba terkontrol secara Banyak penelitian tidak
and Alternative Anne Theau-Yonneau bertujuan untuk elektronik bersalin acak dengan ukuran hasil untuk memenuhi kriteria
Approaches to mengevaluasi efek nyeri persalinan yang disimpan. inklusi ilmiah. Menurut
Pain Relief 2017 pengobatan Penelitian dilakukan pada Sampel :15 uji coba kontrol acak,
During Labor komplementer dan tahun 2016 responden Tidak ada perbaningan dan 1 kami menyimpulkan
France, Prancis alternatif pada nyeri kelompok control bahwa untuk penurunan
selama nyeri persalinan dan/atau
Iran Red Crescent tenaga kerja pengurangan
Med perlunya metode
analgesik konvensional
Vol : 4
No : 4
95

JADWAL PENELITIAN
BULAN
KEGIATAN
JULI AGUSTUS SEPTEMBER NOVEMBER
NO PENELITIAN OKTOBER 2021 DESEMBER 2021 JANUARI 2022 FENBRUARI 2022
2021 2021 2021 2021
1. Pengajuan judul
2 Menyusun
proposal
3. Konsultasi proposal
4. ACC proposal
5. Ujian proposal
6. Perbaikan proposal
7. Penelitian
8. Penyusunan
laporan
9. Konsultasi laporan
penelitian
10. Sidang skripsi
11. Revisi dan ACC
skripsi
LEMBAR KONSULTASI

NAMA MAHASISWA : Ferda Lovyta Sari


NIM : 20810066
PROGRAM STUDI : Sarjana Kebidanan
PENGUJI : Selasih Putri Isnawati H, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb
No Hari / Materi Catatan Pembimbing Paraf
Tanggal Bimbingan Pembimbing

1 Revisi hasil penelitian


Senin, 7 Feb Bab 4-5
+ hasil
2022

2 Revisi hasil penelitian


Senin, 14 Bab 4-5
+ hasil
Feb 2022

3 Acc siapkan ujian


Sabtu, 19 Bab 4-5
Feb 2022

LEMBAR KONSULTASI

NAMA MAHASISWA : Ferda Lovyta Sari

NIM : 20810066

PROGRAM STUDI : Sarjana Kebidanan


PENGUJI :Lia Ayu Kusumawardani, S.S.T.,M.Tr..Keb
No Hari / Materi Catatan Paraf
Tanggal Bimbingan Pembimbing Pembimbing

1 Revisi penulisan,
Rabu, 9 Feb Bab 4-5
dinkronkan tulisan
2022
dari awal-akhir

2 Acc siapkan ujian


Senin, 15 Bab 4-5
Feb 2022

Anda mungkin juga menyukai