Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vindi Alvi Revalita

No : 30

Kelas : lX G

Belajar Mengaji

Dulu sewaktu aku masih kecil,aku masih duduk dibangku kelas 4 sekolah dasar.Namaku
Reva.Aku mempunyai 2 sahabat yang bernama Bella dan Ana.Kami bertiga sahabatan sejak
kecil sekaligus teman ngaji.Kami sering bermain bersama bahkan mengerjakan pr pun
bersama.Pada saat itu aku sedang rajin-rajinnya mengaji di masjid yang tidak jauh dari
rumahku.Hingga menjelang khatam Al-Qur'an,kedua orang tuaku tiba-tiba tidak lagi menyuruh
aku mengaji.Aku sedih karena kesenenganku pergi mengaji adalah senang mendengar cerita
guruku tentang kisah teladan hamba-hamba yang shaleh dan shalehah.Aku pun iri kepada teman
ngajiku yang selalu disuruh oleh orang tuanya untuk pergi mengaji.Dan itu pun membuat
temanku menjadi bersemangat untuk terus mengaji.Walaupun kedua orang tuaku tidak lagi
menyuruhku untuk mengaji,tetapi aku bersyukur mempunyai guru ngaji yang baik dan selalu
tulus dalam mengajarkan Al-Qur'an kepada siapapun.Hal itu membuatku menjadi bersemangat
untuk mengaji,dan aku pun berpikir kelak ingin menjadi tokoh dalam cerita guruku.

Aku sangat menyayangi guru ngajiku yang biasanya dipanggil Bu Rosa.Ia memiliki sifat
rendah hati,penyayang,dan murah senyum.Terkadang teman temanku menyebutnya dengan kata
Bumum yang artinya Bu guru murah senyum.Pada saat itu,tempat aku mengaji,Bu Rosa
mengadakan TPA bertujuan untuk membimbing anak-anak didesaku menjadi hamba-hamba
yang shaleh dan shalehah.Dan pada saat itu semua anak-anak harus mengikuti TPA tersebut.Pada
saat itu Bella dan Ana mengikuti TPA tersebut.Ketika itu aku duduk bersebelahan sengan
mereka.Namun Bella dan Ana menganggapku seakan-akan tidak kenal.Aku sendiri merasa tidak
nyaman duduk didekat mereka.Waktu pun berjalan,kini acara TPA sudah hampir selesai.Dan aku
pun masih memikirkan Bella dan Ana yang tidak menyapaku sama sekali dan pikiranku muncul
pandangan negatif tentang mereka berdua.Dan pada saat itu aku ditunjuk oleh Bu Rosa untuk
membacakan surah.Namun tiba-tiba aku ngajinya kurang lancar dan banyak yang salah.Karena
pikiranku sedang memikirkan 2 sahabat yang tidak menyapaku sama sekali.Tanpa ku pikirkan
tiba-tiba mereka menertawakan dan mengejekku.Aku pun merasa malu dan sedih.
"Hahaha...,ngajinya salah." Ucap Bella.

"Aku pun hanya bisa terdiam untuk tidak merespon dia." Batinku berkata.

"Tidak boleh kaya gitu sama temanya,kalo semisal temanya salah ya dibetulkan

jangan malah diejek.Kita disini masih belajar bersama-sama. Jawab Bu Rosa

dengan lemah lembut.

"Kan emang Reva tidak bisa ngaji,bu!! Ucap Ana.

"Ana,Reva itu bukan tidak bisa mengaji,dia cuman ada salah pada saat

membacakan surahnya. Jawab Bu Rosa.

"Seharusnya Bella dan Ana sebagai temanya Reva itu harus mensupport,

mendukung,dan membantu Reva agar bisa lancar mengajinya." Ucap Bu Rosa lagi.

"Aku pun masih terdiam dan menahan rasa malu dan nangis." Batinku berkata lagi.

"Tapi Reva itu kalo diajarin emang susah untuk ngerti bu,tidak bisa-bisa." Ucap Bella.

"Semua ity butuh proses,yang dulunya tidak bisa menjadi bisa,makanya ibu harus

membimbing Reva atau murid-murid lainnya dari tidak bisa mengaji hingga

menjadi bisa mengaji." Jawab Bu Rosa.

"Ya bu,maaf!!!" Ucap Bella dan Ana.

"Kalo dibilangin atau dinasehati itu jangan marah ya,itu untuk kebaikan kalian juga.

Ibu nasehatin itu karna ibu sayang sama kalian,karna ibu disini sedang mendidik

kalian untuk menjadi manusia yang selalu baik dan berhati bersih." Ucap Bu Rosa

lagi.
Bu Rosa memberi saran untuk meminta maaf pada Reva.Bella dan Ana pun langsung
meminta maaf kepada Reva dan mereka berjanji untuk tidak menggulangi lagi.Semenjak
kejadian itu Bella dan Ana selalu mengajak si Reva untuk mengaji bersama di masjid.Lama
kelamaan Reva mulai lancar membaca Al-Qur'an yang telah diajarkan oleh 2 sahabatnya yaitu
Bella dan Ana.Bu Rosa yang melihat percakapan antara Reva,Bella,dan Ana hanya bisa
tersenyum dengan lega karena akhirnya mereka bisa menjadi akur kembali.Sahabat sejati adalah
ketika sahabatnya melakukan kesalahan mereka tidak akan menertawakan atau bahkan
mengejeknya namun harus menasehatinya dan saling mendukung membantu satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai