Namun, kemajuan dalam mencapai MDGs telah tidak merata di antara negara-
negara dan tujuan-tujuan. Sementara beberapa negara telah membuat kemajuan
signifikan dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesehatan dan
pendidikan, negara lain menghadapi kesulitan dalam mencapai kemajuan yang
signifikan . Sebagai contoh, tinjauan terhadap kemajuan Afrika Selatan dalam
mencapai MDGs menunjukkan bahwa negara tersebut kemungkinan tidak akan
mencapai MDG 4 (mengurangi kematian anak) dan MDG 5 (mengurangi
kematian ibu) .
MDGs juga mendapat kritik karena fokusnya yang sempit dan kurang
memperhatikan beberapa isu. Misalnya, tujuan-tujuan tersebut tidak secara
eksplisit mengatasi isu ketimpangan, hak asasi manusia, dan tata kelola yang
baik, yang merupakan hal penting bagi pembangunan yang berkelanjutan . Selain
itu, MDGs tidak sepenuhnya mencakup kompleksitas dan keterkaitan tantangan
pembangunan, sehingga kemajuan terbatas terjadi di beberapa bidang .
Selain itu, Indonesia juga telah mencapai kemajuan dalam meningkatkan akses
terhadap pendidikan dasar. Program wajib belajar sembilan tahun telah
diterapkan untuk memastikan bahwa semua anak di Indonesia mendapatkan
akses pendidikan yang layak (Schröders et al., 2015). Namun, masih terdapat
tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mengurangi
kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Meskipun telah ada kemajuan, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan
untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.
Diperlukan upaya yang lebih besar dalam mengatasi ketimpangan kesehatan,
meningkatkan kualitas pendidikan, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta juga penting
untuk mencapai tujuan ini.
------
------------
Dalam mengatasi kelemahan-kelemahan ini, perlu adanya upaya yang lebih besar
dalam meningkatkan koordinasi antara pihak-pihak terkait, alokasi sumber daya
yang memadai, pemantauan dan evaluasi yang efektif, serta peningkatan
kesadaran dan partisipasi masyarakat.
Teks yang disertakan dianalisis mengikuti pedoman analisis isi deduktif yang
dioperasionalkan berdasarkan kerangka SDH. Kami mengidentifikasi 83
penelitian yang membuktikan lebih dari 40 faktor penentu yang menghambat
pemerataan kesehatan anak di Indonesia.
Faktor penentu yang paling menonjol muncul dari (1) kekurangan dalam sistem
layanan kesehatan pedesaan; (2) dampak dari kemiskinan pangan ditambah
dengan rendahnya tingkat literasi kesehatan di kalangan orang tua; (3) dampak
dari rendahnya kemampuan ibu dalam mengambil keputusan dalam rumah
tangga; dan (4) konsekuensi dari tingginya penggunaan alat persalinan
tradisional. penolong di kalangan etnis minoritas.
Asmara, A., Irwantoro, I., Rozikin, M., & Sayyidati, A. (2021). evaluasi
implementasi program keluarga harapan di indonesia: quick evaluation
analysis. Cakrawala, 15(1), 24-42. https://doi.org/10.32781/cakrawala.v15i1.367
----------------------------------------------------------------
“…Evaluasi implementasi kebijakan dapat memberikan informasi penting
tentang batas-batas dan fasilitatorfasilitator dari suatu implementasi dan suatu
perbandingan diantara beberapa komponen atau intensitas implementasi.
Evaluasi implementasi kebijakan penting bagi negara sedang berkembang,
sebagaimana Makinde (2005), mengemukakan bahwa implementasi kebijakan
masih sering terkendala di negara-negara sedang berkembang sehingga tujuan
kebijakan sering tidak tercapai, misalnya karena faktor komunikasi, struktur
birokrasi, perilaku, dan sumber daya (Gambar 1). Gambar 1 Evaluasi
Implementasi Kebijakan pada analisis fenomena di lapangan.…”
JISA 2019
DOI: 10.30742/jisa.v19i1.686
Markus Patiung
1
Abstract: Judul Penelitian ini Analisis Permasalahan, Isu Strategis Dan Kebijakan
Pembangunan SDGs Kabupaten Mojokerto yang merupakan program
pembangunan berkelanjutan dimana didalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169
target yang terukur dengan tenggat waktu yang ditentukan. Tujuan Penelitian ini
adalah untuk untuk melakukan identifikasi dan mengintegrasikan target dan
indikator SDGs ke dalam dokumen perencanaan pembangunan.Hasil penelitian
ini berupa penentuan arah kebijakan selama 5 tahun dan pelaksanaan
pemantauan/evaluasi pembangunan SDGs Kabupaten Mojokerto, kebijakan
tersebut antara lain: Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan penguatan
perekonomian masyarakat untuk menciptakan Kabupaten Mojokerto yang
mandiri dan bermartabat (2017), Peningkatan kualitas masyarakat Kabupaten
Mojokerto melalui pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang mandiri dan bermartabat (2018),
Pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berdaya saing (2019), Pengembangan kapasitas
SDM dalam rangka peningkatan pelayanan publik kemudahan usaha dan
stimulasi penguatan sektor potensial untuk pertumbuhan berkualitas dan
berdaya saing (2020), Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan (2021). Pemantauan dan evaluasi merupakan tahapan yang sangat
penting untuk memastikan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)
dari waktu ke waktu. Sebagai bagian integral dari siklus pelaksanaan pencapaian
yang dimulai dari penyusunan Rencana Aksi pada tingkat nasional maupun
daerah, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan dilaksanakan untuk
setiap pemangku kepentingan yang melaksanakan SDGs. Kata kunci : Kebijakan,
SDGs, Infrastuktur, SDM
Saat ini, Indonesia telah mencapai beberapa target dalam MDG, namun masih
ada beberapa tujuan yang memerlukan kerja keras dari pemerintah Indonesia 1.
Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, Indonesia membutuhkan bantuan. Bantuan
tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kerjasama internasional tidak
hanya dengan negara maju, tetapi juga dengan negara berkembang. Namun,
menurut sebuah artikel yang saya temukan, Indonesia telah berhasil mencapai 49
dari 67 target indikator yang ditetapkan dalam MDG 2. Capaian tersebut
menghasilkan perbaikan dan peningkatan taraf hidup yang signifikan di berbagai
bidang pembangunan nasional
“Pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di Indonesia Melalui Kerjasama
Internasional” oleh Lisbet Sihombing 1. Artikel ini membahas pencapaian MDG di
Indonesia dan menyarankan peningkatan kerjasama internasional untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
“Indonesia dan SDGs” oleh Yulius 2. Artikel ini membahas pencapaian Indonesia
dalam mencapai target indikator MDG dan SDG.
“Rapat Evaluasi Pencapaian MDGs Tahun 2015 dan Sosialisasi SDGs di Provinsi
Jawa Timur” oleh Bappenas 3. Artikel ini membahas evaluasi pencapaian MDG di Jawa
Timur dan sosialisasi SDG.
“Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) Sebagai Strategi Pencapaian Tujuan
Pembangunan Millennium Di Indonesia” oleh Diah Kusumawati 4. Artikel ini
membahas implementasi pengarusutamaan gender sebagai strategi pencapaian tujuan
pembangunan millennium di Indonesia.