Oleh:
NURSALAM
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan
pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “INFARK MIOKARD
besarnya kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas terhadap kami.
Kami juga mengucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
Kami jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalh ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Tertanda,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
31% dari seluruh penyebab kematian di dunia. Penyakit ini diperkirakan pada
tahun 2030 akan meningkat sekitar 23,3 juta kematian (Wahid, Abdurahman,
2019). Berdasarkan data The American Heart Association pada tahun 2013
coroner serta sekitar 1 juta lebih diantaranya mengalami infark miokard akut
untuk setiap tahunnya dengan angka kematian sebesar 30% (Simanjuntak et al.,
2020). Selain itu, di Amerika Serikat juga setiap tahunnya sekitar satu juta orang
menderita IMA dengan angka kematian sekitar 450.000 pasien (Amaliah et al.,
2019). Dikatakan dalam data Riset Kesehatan dasar tahun 2013 menunjukkan
angka tertinggi penderita infark miokard akut ialah di Nusa Tenggara Timur
sebanyak 4,4%, di Sulawesi Tengah sebesar 3,8% dan di Jawa Tengah mencapai
0,5%.).
Manifestasi Klinis yang dialami oleh pasien infark miokard akut yaitu
nyeri dada seperti ditindih barang berat atau panas, diremas-remas, ditusuk dan
ditekan yang menjalar ke lengan kiri, rahang, leher, bahu, area interskapular dan
epigastrium selama beberapa menit atau persisten ( > 20 menit) (Lu et al., 2015).
Gejala IMA lain yang mungkin dirasakan seperti sesak nafas, berkeringat dingin,
4
dyspnea, mual muntah, detak jantung abnormal, kecemasan, kelelahan, sakit
kepala ringan, nyeri punggung atas, nyeri lengan, gangguan pencernaan hingga
stress (Mehri et al., 2018). Infark Miokard Akut juga disebabkan oleh beberapa
Manifestasi Klinis yang dialami oleh pasien infark miokard akut yaitu
nyeri dada seperti ditindih barang berat atau panas, diremas-remas, ditusuk dan
ditekan yang menjalar ke lengan kiri, rahang, leher, bahu, area interskapular dan
epigastrium selama beberapa menit atau persisten ( > 20 menit) (Lu et al., 2015).
Gejala IMA lain yang mungkin dirasakan seperti sesak nafas, berkeringat dingin,
kepala ringan, nyeri punggung atas, nyeri lengan, gangguan pencernaan hingga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah dapat mengetahui tentang infark
5
BAB II
PEMBAHASAN
Infark miokard akut dikenal sebagai serangan jantung, oklusi koroner, atau
hanya “koroner”, yang merupakan kondisi mengancam jiwa yang ditandai dengan
biasanya mengikuti oklusi mendadak dari arteri koroner dan henti mendadak dari
aliran darah dan oksigen ke otot jantung.Jadi otot jantung harus berfungsi terus
suata yang patal. Berdasarkan data penelitian Framingham, sekitar 45% dari
semua kasus infark miokard akut terjadi pada orang yang lebih muda dari 65
tahun dan 5% terjadi pada orang yang lebih muda dari 40 tahun. 85% orang
meninggal karena infark miokard berusia 65 tahun atau lebih (Black & Hawks,
2014).
jantung terhenti, kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari pembuluh darah di
sekitarnya. Daerah otot yang sama sekali tidak mendapat aliran darah atau
cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
6
Infark miokard adalah suatu proses dimana jaringan miokard mengalami
darah adekuat karena terjadi sumbatan pada arteri coroner sehingga aliran darah
keotot jantung tidak cukup akan menyebabkan otot jantung mengalami kematian
(Margareth, 2012).
2. Etiologi
kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah sebanyak 96.957 kasus dan
sebanyak 1.847 (2%) kasus merupakan kasus infark miokard akut. Penyakit
jantung dan pembuluh darah merupakan penyakit tidak menular yang menjadi
penyebab utama kematian danselama periode tahun 2005 sampai dengan tahun
2010 telah terjadi kematian sebanyak 2.941 kasus dan sebanyak 414 kasus (14%)
dan berbagai penyakit inflamasi sistemik (Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk,
Infark miokard akut terjadi jika suplai oksigen tidak sesuai dengan
kebutuhan dan tidak tertangani dengan baik sehingga menyebabkan kematian sel-
7
sel jantung tersebut. Beberapa hal yang menimbulkan gangguan oksigenisasi
tersebut diantaranya:
darah sebagai jalan darah mencapai sel jantung. Beberapa hal yang dapat
dan arteritis. Spasme pembuluh darah dapat juga terjadi pada orang yang
tertentu, stress emosi atau nyeri, terpajan suhu dingin yang ekstrem, dan
merokok.
dari jantung ke seluruh tubuh hingga kembali lagi ke jantung. Sehingga hal
ini tidak akan lepas dari faktor pemompaan dan volume darah yang
suluruh bagian tubuh. Jika daya angkut berkurang maka sebagus apapun
8
pembuluh darah dan pemompaan jantung tetap tidak cukup membantu.
dapat memicu terjadinya infark karena semakin banyak sel yang harus
3. Patafisiologi
9
distrimia. Iskemik yang berlangsung lebih dari 30 menit menyebabkan kerusakan
darah koroner yang koyak atau pecah. Hal ini berkaitan dengan perubahan
komposisi plak dan penipisan tudung fibrus yang menutupi plak tersebut.
Kejadian ini akan diikuti oleh proses agregasi trombosit dan aktivasi jalur
ini akan menyumbat liang pembuluh darah koroner, baik secara total maupun
parsial; atau menjadi mikroemboli yang menyumbat pembuluh koroner yang lebih
distal. Selain itu terjadi pelepasan zat vasoaktif yang menyebabkan vasokonstriksi
infark miokard. Infark miokard tidak selalu disebabkan oleh oklusi total pembuluh
darah koroner. Obstruksi subtotal yang disertai vasokonstriksi yang dinamis dapat
Infark miokard akut sering terjadi pada orang yang memiliki satu atau
lebih faktor resiko seperti obesitas, merokok, hipertensi dan lain lain. Faktor ini
akumulasi lipid yang akan membentuk plak fibrosa. Timbunan plak menimbulkan
10
lesi komplikata yang dapat menimbulkan tekanan pada pembuluh darah dan
4. Manisfestasi Klinis
Tanda dan gejala pada infark miokard akut, antara lain sebagai berikut: a.
Nyeri dada sebelah kiri nyeri menjalar ke lengan kiri, bahu, rahang kiri, punggung
kiri, dan area nyeri epigastrik. Sifat nyeri seperti ditekan, rasa tertindih benda
berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir, durasi nyeri ≥30 menit. b. Sesak
seperti palpitasi, rasa pusing atau sinkop dan gejala akibat emboli arteri (Aspiani,
2015).
5. Komplikasi
Mati mendadak
Aritmia
Nyeri menetap
Angina
Gagal jantung
Ketidakmampuan mitral
Pericarditis
Ruptur jantung
Thrombosis mural
Aneurisma ventrikel
11
Emboli pulmo ( Hariyanto & Sulistyowati, 2015).
6. Pemeriksaan penunjang
negative dan simetrik, Q menjadi lebar (lebih dari 0,04 detik) dan dalam
12
Kateterisasi Angiografi coroner untuk mengetahui derajat
obstruksi.
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
oksimetri.
o Morfin Morfin adalah obat dengan fungsi untuk meredakan sakit atau
o Aspilet Aspilet merupakan salah satu nama obat dari aspirin. Aspirin
13
Proses tersebut mencegah formasi tromboksan A2. Pemberian aspirin
14
BAB III
A. Kesimpulan
yang menuju otot jantung terhenti, kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari
pembuluh darah di sekitarnya. Daerah otot yang sama sekali tidak mendapat aliran
darah atau alirannya sangat sedikit sehingga tidak dapat mempertahankan fungsi
cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
B. Saran
Saran saya, maakalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka krtitik dan
saranya sangat saya butuhkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
[
Solehati, T., & Kosasih, C. E. 2015. Konsep Dan Aplikasi Relaksasi dalam
keperawatan maternitas. (Anna, Ed.) Bandung: PT Refika Aditama
16