Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN


KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS SUNGAI NYAMUK
Jl. Bhakti Husada RT.04 Desa Sungai Nyamuk,Kec. Sebatik Timur,
Kab. Nunukan, Kalimantan Utara Kode Pos. 77435
Telepon : 0852 4992 7677 E-Mail : pkmsungainyamuk@gmail.com

FORM FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS (FMEA)

Unit Kerja Farmasi UPTD Puskesmas Sungai Nyamuk

Proses yang dianalisis Alur Pelayanan Farmasi


Tim FMEA Nama Peran
Ketua dr. Agustina S. Ketua Tim

Anggota Jumriani, Amd., Keb Wakil Ketua


drg. Reski Puspita Ningrum Analisis
Syamsiar, A.Md., Farm
Petugas pencatat (notulen) Ratna, A. Md., Farm Dokumentasi

1
I. ALUR PROSES YANG AKAN DIANALISA : Pelayanan Resep

2. Resep 4. Petugas 4a. Memberi


1. Dokter 3. Resep
menulis resep diterima pasien/ Ruang Farmasi nomor pada
keluarga pasien resep

Hubungi/ Tidak screening


konfirmasi ke jelas
dokter

Jelas

5. Pasien/ Penyerahan obat sesuai PIO kepada 4b.


keluarga pasien 4c. Membuat
pasien Mempersiapkan
menerima obat etiket
obat
II. IDENTIFIKASI FAILURE MODE 5. Resep lupa diserahkan
6. Diletakkan bukan pada
1.Tulisan tidak jelas dibaca tempatnya 8. Tidak menghubungi/
2. Permintaan incomplete 7. Resep jatuh/hilang dari konfirmasi kepada dokter
wadahnya
3. Obat tidak sesuai formularium
4. Penggunaan singkatan yang tidak jelas

2. Resep 4. Petugas 4a. Memberi


3. Resep
2. Dokter diterima pasien/ Ruang Farmasi nomor pada
menulis resep keluarga pasien resep

Hubungi/
konfirmasi Tidak screening
12. Menyerahkan pada orang yg ke dokter jelas
salah
13. Informasi obat yg tidak jelas 11. Tidak cek nama, Jelas
tidak cek obat, tidak cek
dosis, tidak cek identitas

4c. Membuat 4b.


etiket Mempersiapkan
5. Pasien/ obat
keluarga pasien Penyerahan obat sesuai PIO kepada
menerima obat pasien
9. Kesalahan telaah resep
10. kesalahan meracik
III. Tujuan melakukan analisis FMEA:

Analisis FMEA di farmasi dilakukan untuk mengenali/mendeteksi kegagalan/kesalahanyang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali
penyebab terjadinya sebelum menjadi masalah yang berbahaya di farmasi bagi pasien dan petugas.

IV. Identifikasi akibat jika terjadi Failure Mode untuk tiap-tiap Failure Mode:

Tahapan Proses No. Failure Modes Akibat


Dokter menulis resep 1. Tulisan tidak jelas dibaca Salah obat, dosis, frekuensi dan rute

2. Permintaan incomplet Salah dosis, frekuensi dan rute

3. Obat tidak sesuai formularium Pasien membeli obat di luar

4. Penggunaan singkatan yang tidak jelas Salah obat, salah dosis

5. Resep lupa diserahkan Tidak mendapat obat


Resep diterima pasien/ keluarga pasien
6. Resep diletakkan bukan pada tempatnya Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama

7. Resep jatuh/ hilang dari wadahnya Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama,
harus meminta resep dari ruang pelayanan
kembali
Telaah resep 8. Resep yang tidak jelas tidak dilakukan Salah obat, dosis, dapat menimbulkan efek
konfirmasi/menghubungi dokter samping
Mempersiapkan obat 9. Kesalahan telaah resep Salah obat, dosis, dapat menimbulkan efek
samping

10. Kesalahan meracik Salah obat dan dosis


Membuat etiket 11. Penulisan etiket salah (tidak cek nama, Salah dosis, frekuensi dan rute
tidak cek obat, tidak cek dosis, tidak cek
identitas)
Pasien/ keluarga pasien menerima obat 12. Menyerahkan obat pada pasien/ orang Salah obat, keracunan, KPC, KNC
yang salah

13. Informasi obat yang tidak jelas Salah cara mengkonsumsi obat, hasil tidak baik
V. Identifikasi kemungkinan penyebab dari tiap Failure Mode dan upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi Failure Mode:

Tahapan Proses No. Failure Modes Akibat Penyebab Upaya yang telah dilakukan

Dokter menulis resep 1. Salah obat, dosis, frekuensi Menulis terburu-buru Menghubungi dokter penulis
Tulisan tidak jelas dibaca
dan rute resep untuk konfirmasi

2. Permintaan incomplet Salah dosis, frekuensi dan rute Menulis terburu-buru Menghubungi dokter penulis
resep untuk konfirmasi
3. Obat tidak sesuai Pasien membeli obat di luar Dokter membutuhkan Pemberitahuan kepada dokter
formularium obat sesuai indikasi tentang Formularium Puskesmas
tetapi tidak tercantum
dalam formularium

4. Penggunaan singkatan Salah obat, salah dosis Menulis terburu-buru, Menghubungi dokter penulis
yang tidak jelas tidak tersedia daftar resep untuk konfirmasi
singkatan di meja kerja
Resep diterima pasien/ 5. Resep lupa diserahkan Tidak mendapat obat Pasien tidak focus Sering mengingatkan pasien
keluarga pasien karena sakit

6. Resep diletakkan bukan Tidak mendapat obat, Pasien terburu-buru Mengingatkan pasien untuk
mengantri lebih lama meletakkan di tempatnya
pada tempatnya

7. Resep jatuh/ hilang dari Tidak mendapat obat, Wadah tidak menjamin Menyediakan wadah resep yang
keamanan resep tidak dangkal
wadahnya mengantri lebih lama, harus
meminta resep dari ruang
pelayanan kembali

6
Telaah resep 8. Resep yang tidak jelas Salah obat, dosis, dapat Petugas farmasi Menghubungi dokter penulis
tidak dilakukan menimbulkan efek samping terburu-buru karena resep untuk konfirmasi
konfirmasi/menghubungi jumlah pasien
dokter
Mempersiapkan obat 9. Kesalahan telaah resep Salah obat, dosis, dapat Petugas farmasi Memeriksa kesesuaian resep
menimbulkan efek samping terburu-buru karena dan obat sebelum disiapkan
jumlah pasien

10. Kesalahan meracik Salah obat dan dosis Petugas kurang teliti Memeriksa kesesuaian resep
dan obat sebelum diracik
Membuat etiket 11. Penulisan etiket salah Salah dosis, frekuensi dan rute Petugas kurang teliti Memeriksa kembali kesesuaian
resep dengan etiket
(tidak cek nama, tidak cek
obat, tidak cek dosis, tidak
cek identitas)
Pasien/ keluarga pasien 12. Menyerahkan obat pada Salah obat, keracunan, KPC, Pasien tidak mendengar Memastikan identitas pasien
menerima obat KNC panggilan dengan jelas sebelum menyerahkan obat
pasien/ orang yang salah

13. Informasi obat yang tidak Salah cara mengkonsumsi obat, Petugas terburu-buru Memberikan informasi tentang
hasil tidak baik obat dengan bahasa yang mudah
jelas dipahami
VI. Perhitungan RPN (Risk Priority Number):

Tahapan Proses Failure Modes Akibat S (Severity) Kemungkinan D (Detectability) RPN (Risk
Upaya Kendali
sebab (Occurrence)
yang sudah Priority
dilakukan Number)
1.Tulisan tidak Salah Obat, 10 Tulisan dokter 4 Mengubah tulisan 2 80
Dokter menulis
jelas dibaca dosis, frekuensi
resep dan rute yang memang dokter agar lebih
tidak jelas mudah dibaca

2.Permintaan Salah Dosis, 10 Dokter menulis 5 Dokter lebih teliti 2 100


terburu-buru dan lengkap dalam
incomplet frekuensi dan menulis resep
rute
1 7 Mendata obat yang 2 14
3.Obat tidak Pasien membeli Dokter
obat di luar membutuhkan sering dibutuhkan
sesuai obat yang tidak
Formularium masuk dalam pasien yang tidak
formularium
masuk di
Formularium untuk
diupayakan
pengadaannya

Salah obat, dosis 10 1 Dokter menulis 2 20


4.Penggunaan Dokter menulis
terburu-buru, lengkap nama obat
singkatan yang tidak terdapat
tidak jelas di resep, adanya

8
daftar singkatan daftar singkatan di
di meja kerja
meja kerja
Resep diterima 5.Resep lupa Tidak mendapat 2 1 Dokter 6 12
Pasien tidak
psien/ keluarga diserahkan obat focus karena memberitahu/
sakit
Mengingatkan
pasien mengambil
obat di apotik
6.Resep Tidak mendapat 3 Pasien terburu- 2 Loket penerimaan 6 36
diletakkan obat, mengantri buru
bukan pada lebih lama resep dan pemberian
tempatnya obat sudah
dibedakan

7.Resep jatuh/ Tidak mendapat 3 Wadah tidak 1 Membuat wadah 6 18


obat, mengantri menjamin
hilang dari keamanan resep resep yang efektif
wadahnya lebih lama,
harus meminta
resep dari ruang
pelayanan
kembali
8.Resep yang Salah obat, 10 Petugas farmasi 1 Menelpon dokter 2 20
tidak jelas tidak dosis, dapat terburu-buru
Telaah resep karena jumlah
dilakukan untuk konfirmasi
menimbulkan pasien
konfirmasi/ efek samping bila resep tidak jelas
menghubungi
dokter
9.Kesalahan Salah obat, 10 Petugas farmasi 1 Petugas farmasi 2 20
telaah resep dosis, dapat terburu-buru
karena jumlah telaah ulang resep
Mempersiapkan menimbulkan pasien
obat efek samping
10.Kesalahan Salah obat dan 8 Petugas kurang 2 Petugas farmasi teliti 2 32
meracik dosis teliti
resep sebelum
meracik
Membuat etiket 11.Penulisan Salah dosis, 8 Petugas kurang 4 Petugas farmasi teliti 2 64
etiket salah frekuensi dan teliti
menulis etiket
rute
12.Menyerahkan Salah obat, 10 Pasien tidak 3 Petugas farmasi 3 90
Pasien/ Keluarga obat pada keracunan, KPC, mendengar
pasien menerima pasien/ orang KNC panggilan mengidentifikasi
yang salah dengan jelas
obat ulang identitas
pasien sebelum
memberikan obat

13.Informasi Salah cara 2 Petugas terburu- 3 Petugas farmasi 6 36


obat yang tidak mengkonsumsi buru
jelas menjelaskan
obat, hasil tidak
baik informasi obat
dengan bahasa yang
mudah dipahami
VII. Failure mode yang akan diselesaikan

Persentase
No RPN (urutan dari RPN tertinggi ke terendah) RPN Kumulatif Keterangan
Kumulatif
1 Permintaan incomplet 100 100 19%
2 Menyerahkan obat pada orang yang salah 90 190 35%
3 Tulisan tidak jelas dibaca 80 270 50%
4 Penulisan etiket salah 64 334 62%
5 Resep diletakkan bukan pada tempatnya 36 370 69%
6 Informasi obat yang tidak jelas 36 406 76%
7 Kesalahan meracik 32 438 82%
8 Kesalahan telaah resep 20 458 85%
Resep yang tidak jelas tidak dilakukan Titik potong pada persentase
9
konfirmasi 20 478 89% kumulatif 80 %
10 Penggunaan singkatan yang tidak jelas 20 498 93%
11 obat yang tidak sesuai formularium 14 512 96%
12 Resep jatuh dari tempatnya/wadahnya 12 524 98%
13 Resep lupa diserahkan 12 536 100%
536

11
VIII. Rencana tindak lanjut untuk mengatasi failure mode

Tahapan Failure Akibat S Kemungkinan Upaya kendali D RPN Kegiatan yang Penanggung
Modes sebab yang sudah Waktu
Proses O direkomendasikan jawab
dilakukan

Dokter menulis Permintaan Salah Dosis, 10 Dokter menulis 5 Dokter lebih teliti dan 2 100 Dokter menulis dengan Dokter, PJ
resep frekuensi dan terburu-buru lengkap dalam menulis jelas nama obat, dosis, Poli Umum,
incomplet
resep Lansia, Anak,
rute rute/cara pemberian
KIA

Pasien/ Keluarga Menyerahkan Salah obat, 10 Pasien tidak 3 Petugas farmasi 3 90 Identifikasi identitas Apoteker,
pasien menerima obat pada keracunan, mendengar mengidentifikasi ulang pasien, menanyakan Asisten
obat pasien/ orang KPC, KNC panggilan dengan identitas pasien nama, alamat atau umur apoteker
jelas sebelum memberikan
yang salah
obat

Dokter menulis Tulisan tidak Salah Obat, 10 Tulisan dokter 4 Mengubah tulisan 2 80 Dokter memperbaiki PJ Poli
jelas dibaca dosis, frekuensi
resep dan rute yang memang dokter agar lebih penulisan resep agar Umum,
tidak jelas mudah dibaca lebih jelas dan mudah Lansia, Anak,
KIA
dibaca

12
Membuat etiket Penulisan etiket Salah dosis, 8 Petugas kurang 4 Petugas farmasi lebih 2 64 Petugas farmasi Apoteker,
salah frekuensi dan
rute teliti teliti dalam menulis memeriksa resep, obat asisten
etiket dan menulis etiket yang apoteker
sesuai

Resep diterima Resep Tidak mendapat 3 Pasien terburu- 2 Loket penerimaan resep 6 36 Petugas farmasi Apoteker,
diletakkan obat, mengantri
pasien/ keluarga lebih lama buru dan pemberian obat mengarahkan pasien/ asisten
bukan pada
pasien tempatnya sudah dibedakan keluarga pasien apoteker
menyimpan resep di
wadah yang telah
disiapkan

Pasien/ keluarga Informasi obat Salah cara 2 Pasien terburu- 3 Petugas farmasi 6 36 Petugas farmasi Apoteker,
yang tidak jelas mengkonsumsi buru menjelaskan dosis, rute, asisten
pasien menerima obat, hasil tidak menjelaskan informasi
obat baik obat dengan bahasa frekuensi, efek samping apoteker
yang mudah dipahami dengan bahasa yang
mudah dipahami

Mempersiapkan Kesalahan Salah obat dan 8 Petugas kurang 2 Petugas farmasi teliti 2 32 Telaah resep dengan Apoteker,
meracik dosis
obat teliti resep sebelum meracik teliti, mengambil obat, asisten
teliti kembali obat apoteker
sebelum diracik
Mempersiapkan Kesalahan Salah obat, 10 Petugas farmasi 1 Petugas farmasi telaah 2 20 Telaah resep dengan Apoteker,
telaah resep dosis, dapat
obat menimbulkan terburu-buru ulang resep teliti, mempersiapkan asisten
efek samping karena jumlah obat dengan teliti apoteker
pasien

Telaah resep Resep yang Salah obat, 10 Petugas farmasi 1 Menelpon dokter untuk 2 20 Petugas farmasi Apoteker,
tidak jelas tidak dosis, dapat terburu-buru melakukan double check, asisten
menimbulkan konfirmasi bila resep
dilakukan
konfirmasi efek samping karena jumlah tidak jelas jika ada kesalahan dosis, apoteker
pasien rute atau tulisan yang
tidak jelas, dilakukan
konfirmasi/menghubungi
dokter
IX. Pelaksanaan kegiatan dan evaluasi :

Pelaksanaan kegiatan dan evaluasi dengan menghitung ulang RPN


Tahapan Failure Akibat S Kemungkinan O Upaya kendali D RPN Kegiatan yang Penanggung Kegiatan yang S O D RPN
Proses Modes sebab Yang Sudah direkomendasikan jawab dilakukan
dilakukan
2 100
Dokter Permintaan Salah Dosis, 10 Dokter menulis 5 Dokter lebih teliti Dokter menulis Dokter, PJ Poli Dokter menulis dengan
menulis resep incomplet frekuensi dan terburu-buru dan lengkap jelas nama obat, dosis,
dengan jelas nama Umum, Lansia,
rute dalam menulis Anak, KIA rute/cara pemberian
resep obat, dosis, rute/
cara pemberian
10 3 3 90 Identifikasi identitas Apoteker, asisten
Pasien/ Menyerahkan Salah obat, Pasien tidak Petugas farmasi Petugas Farmasi
Keluarga obat pada keracunan, mendengar
mengidentifikasi pasien, menanyakan apoteker mengidentifikasi ulang
pasien/ orang KPC, KNC ulang identitas
pasien yang salah panggilan dengan pasien sebelum nama, alamat atau identitas pasien,
memberikan obat menanyakan nama,
menerima jelas umur
obat alamat atau umur
sebelum menyerahkan
obat

15
4 Mengubah 2 80 Dokter memperbaiki
Dokter menulis Tulisan tidak Salah Obat, 10 Tulisan dokter Dokter, PJ Poli Dokter
resep jelas dibaca dosis, tulisan dokter penulisan resep agar lebih Umum, Lansia, memperbaiki tulisan
yang memang
frekuensi dan agar lebih jelas dan mudah dibaca Anak, KIA agar lebih jelas
rute tidak jelas
mudah dibaca dibaca
2 64 Petugas farmasi memeriksa Apoteker, asisten Petugas
Membuat etiket Penulisan Salah dosis, 8 Petugas kurang 4 Petugas farmasi farmasi
etiket salah frekuensi dan teliti lebih teliti resep, obat dan menulis apoteker memeriksa resep,
rute dalam menulis etiket yang sesuai obat dan menulis
etiket etiket yang sesuai

3 Pasien terburu- 2 Loket 6 36 Petugas farmasi menyiapkan Apoteker, asisten Petugas farmasi
Resep diterima Resep Tidak
pasien/ diletakkan mendapat obat, buru penerimaan wadah resep di loket apoteker menyiapkan wadah
keluarga pasien bukan pada mengantri resep dan penerimaan resep resep dan
tempatnya lebih lama pemberian obat mengarahkan
sudah pasien menyimpan
dibedakan di tempat yg
semestinya
3 Petugas farmasi 6 36 Petugas farmasi menjelaskan Apoteker, asisten Petugas farmasi
Pasien/ Informasi Salah cara 2 Pasien terburu-
keluarga pasien obat yang mengkonsumsi buru menjelaskan dosis, rute, frekuensi, dll apoteker menjelaskan dosis,
menerima obat tidak jelas obat, hasil informasi obat dengan bahasa yang mudah rute, frekuensi, dll
tidak baik dengan bahasa dipahami dengan bahasa yg
yang mudah mudah dipahami,
dipahami memberi
kesempatan pasien/

16
keluarga bertanya
jika kurang paham
2 32 Petugas farmasi telaah resep Apoteker, asisten Petugas
Mempersiapkan Kesalahan Salah obat dan 8 Petugas kurang 2 Petugas farmasi farmasi
obat meracik dosis teliti teliti resep dengan teliti, mengambil apoteker melakukan telaah
sebelum obat dan teliti kembali obat resep dengan teliti,
meracik sebelum diracik mengambil obat dan
meracik obat
dengan teliti
1 Petugas farmasi 2 20 Telaah resep dengan teliti, Apoteker, asisten Petugas
Mempersiapkan Kesalahan Salah obat, 10 Petugas farmasi farmasi
obat telaah resep dosis, dapat terburu-buru telaah ulang mempersiapkan obat dengan apoteker melakukan telaah
menimbulkan karena jumlah resep teliti resep dengan teliti
efek samping pasien
2 20 Petugas farmasi melakukan Dokter, apoteker, Apoteker
Telaah resep Resep yang Salah obat, 10 Petugas farmasi 1 Menelpon
tidak jelas dosis, dapat terburu-buru dokter untuk double check, jika ada asisten apoteker melakukan double
tidak menimbulkan karena jumlah konfirmasi bila kesalahan dosis, rute atau check, jika ada
dilakukan efek samping pasien resep tidak tulisan yang tidak jelas, kesalahan dosis, rute
konfirmasi jelas dilakukan konfirmasi/ atau tulisan yang
menghubungi dokter tidak jelas, petugas
farmasi menelpon
dokter atau
menemui dokter
secara langsung
untuk konfirmasi
X. Prosedur baru sesuai dengan hasil analisis FMEA: Pelayanan Farmasi
1. Dokter menuliskan resep
2. Resep diserahkan pada pasien/ keluarga pasien
3. Resep diserahkan ke farmasi dengan meletakkan resep pada wadah yang telah disediakan oleh petugas
4. Petugas farmasi melakukan telaah resep, melakukan double check dan apabila ditemukan masalah maka petugas mengkonfirmasi ulang pada
penulis resep
5. Apabila ditemukan tulisan yang kurang jelas, petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep
6. Petugas menyiapkan obat
7. Petugas membuat etiket dengan berpedoman pada resep yang berisi:
a. Tanggal dibuat etiket (Tanggal resep dilayani)
b. Nomor resep
c. Nama pasien
d. Aturan pemakaian obat (interval pemakaian)
e. Cara pakai
8. Petugas memeriksa kesesuaian antara resep, obat dan etiketnya sebelum diserahkan ke petugas di loket obat
9. Etiket obat yang diminum berwarna putih sedangkan yang berwarna biru untuk obat luar
10. Petugas di loket obat memeriksa kembali kesesuaian resep, obat dan etiket
11. Petugas memanggil pasien
12. Petugas mengidentifikasi pasien dengan cara mengkonfirmasi minimal dengan identitas seperti nama, alamat (RT/RW), umur, dll

18
13. Apanbila pasien telah teridentifikasi dengan baik maka petugas menyerahkan obat pada pasien/ keluarga pasien
14. Obat diserahkan pada pasien/ keluarga pasien dengan diberikan penjelasan dengan bahasa yang dapat dipahami

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas
Sungai Nyamuk

Mardawiah, S.Si., Apt


NIP. 19800107 00902 2 004

Mardaw

Anda mungkin juga menyukai