Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“KETEPATAN MEMILIH ALAT DAN FASILITAS”


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pencegahan Cidera Olahraga

Dosen Pengampu:
Boy Indrayana, S.Pd., M.Pd.
Ely Yuliawan, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:

Muhammad Gilang Endar Saputra A1H121193


Eka Aprianto A1H121194
Wisnu Hidayah A1H121195
Pandu Hadi Yandra A1H121197
Sekar Satya Vandini A1H121198
Rian Eka Saputra A1H121211

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul KETEPATAN MEMILIH ALAT DAN
FASILITAS sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas kelompok Pencegahan
Cidera Olahraga sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Bapak Ely Yuliawan,
S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pencegahan Cidera Olahraga. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ketepatan Memilih
Alat dan Fasilitas dalam uapaya pencegahan cidera olahraga bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena pengetahuan
yang kami miliki masih minim, dan masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan dan penyampaian materi dalam makalah ini. Selanjutnya kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita serta dapat dipahami oleh pembaca.

Jambi, 14 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 5

BAB II .............................................................................................................................. 6

2.1 Pengertian Sarana dan Prasarana Olahraga............................................................. 6

2.2 Perkembangan Sarana dan Prasarana Olahraga ...................................................... 7

2.3 Sarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan.............................................. 8

2.4 Prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ........................................ 9

2.5 Fungsi, Manfaat Sarana dan Prasarana Olahraga ................................................. 10

2.6 Ketepatan Memilih Alat dan Fasilitas .................................................................. 12

BAB III .......................................................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang terselenggaranya suatu
proses usaha atau pembangunan (Soepartono, 2000). Pengadaan sarana dan prasarana
merupakan suatu upaya yang dilakukan di dalam menyelenggarakan pelayanan terhadap
publik atau masyarakat, karena apabila ke dua hal ini tidak tersedia, maka seluruh
rangkaian kegiatan yang dilakukan tidak dapat mencapai hasil yang efektif dan efesien
sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Sarana adalah perlengkapan yang
dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan satuan pendidikan
yang meliputi: peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku. Sarana adalah segala
sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai makna dan tujuan. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses atau kegiatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sarana prasarana adalah
alat secara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam
Latuheru, 1988:13). Dari berbagai definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa
sarana prasarana adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis
bangunan/tanpa bangunan beserta seluruh isi dengan perlengkapannya dan memenuhi
persyaratan untuk berlangsungnya suatu proses dalam melaksanakan kegiatan dengan
efektif dan efesien.

Moenir (1992:119) mengemukakan bahwa sarana adalah segala jenis peralatan,


perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam
pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan
dengan organisasi kerja. Pengertian ini jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana
adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik
alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama yang
keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Sarana merupakan
perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan
satuan pendidikan, yang meliputi: peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku.
Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai makna dan

1
tujuan. Sarana olahraga (sport facilities) Sesuatu yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani di sekolah.
Sarana olahraga merupakan seluruh peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
kegiatan olahraga. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
terselenggaranya suatu proses usaha atau pembangunan. Prasarana sesuatu yang dapat
dipakai dan dimanfaatkan dalam mempermudah atau memperlancar tugas atau kegiatan-
kegiatan olahraga dan memiliki sifat susah dipindahkan yang relatif permanen.
Prasarana bukan hanya tebatas pada hal-hal yang terkait dengan arena kegiatan olahraga
saja, tetapi segala sesuatu yang memperlancar jalannya aktivitas. Prasarana merupakan
tempat atau ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga dan
atau penyelenggaraan keolahragaan (Menegpora, 2007).

Sedangkan pengertian fasilitas adalah sarana untuk melancarkan fungsi atau


kemudahan. Fasilitas secara umum adalah fasilitas yang disediakan untuk kepentingan
umum seperti: jalan raya, alat penerangan, dan lain-lainnya. Fasilitas olahraga di
sekolah masih merupakan masalah di negara Indonesia. Ditinjau dari kuantitasnya
masih sangat terbatas dan tidak merata. Masih terlalu jauh dari batas ideal minimal atau
standard minimal. Fasilitas olahraga adalah semua prasarana olahraga yang meliputi
lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk melaksanakan program
kegiatan olahraga. Fasilitas merupakan suatu bentuk yang permanen, baik untuk
ruangan di dalam maupun diluar. (misalnya: gymnasium, kolam renang, lapangan
permainan dan lainlainnya).

Peralatan (apparatus) adalah segala sesuatu yang digunakan contoh: peti loncat,
palang tunggal, gelang-gelang dan lain lain. Perlengkapan (device) adalah sesuatu yang
melengkapi kebutuhan prasarana misalnya: net, bendera untuk tanda, garis batas dan
lain lain. Atau sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau kaki
misalnya bola, raket, pemukul dan lain lain. Perlengkapan (equipment) adalah perkakas
yang kurang permanen bila dibandingkan dengan fasilitas, misalnya: bangku swedia,
peti lompat, palang sejajar dan lain lain. Sedangkan alat-alat olahraga biasanya dipakai
dalam waktu relatif pendek, misalnya: bola, raket, jaring pemukul bola kasti dan lain-
lainnya.

2
Berdasarkan pengertian di atas, maka sarana dan prasarana pada dasarnya
memiliki fungsi utama sebagai berikut (1) mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat menghemat waktu. (2) meningkatkan produktivitas, baik barang dan
jasa. (3) hasil kerja lebih berkualitas dan terjamin. (4) lebih memudahkan/sederhana
dalam gerak para pengguna/pelaku. (5) ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih
terjamin. (6) menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan. (7)
menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang
mempergunakannya. Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana ini akan
diuraikan istilah sarana kerja/fasilitas kerja yang ditinjau dari segi manfaat dan
kegunaannya. Moenir (2000:120) membagi sarana dan prasarana sebagai berikut: (1)
peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat produksi
untuk menghasilkan barang atau berfungsi memproses suatu barang yang berlainan
fungsi dan gunanya. (2) perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi
sebagai alat pembantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses,
membangkitkan dan menambah kenyamanan dalam pekerjaan. (3) perlengkapan bantu
atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang berfungsi membantu kelancaran gerak
dalam pekerjaan, misalnya mesin ketik, mesin pendingin ruangan, mesin absensi, dan
mesin pembangkit tenaga.

Secara filosofis pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah dan


perguruan tinggi bertujuan untuk membentuk, mengembangkan kepribadian dan
meningkatkan keterampilan peserta didik, mahasiswa, menjadi sehat jasmani, rohani,
sosial, mental, berakhlak dan berkarakter sehingga bermanfaat bagi hidupnya baik
secara individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang berupaya
menjadikan manusia sebagai warga negara yang mempunyai potensi dan multi
kecerdasan yang dipercaya sangat berperan penting dalam era pembangunan bangsa saat
ini dan akan datang. Keberhasilan pencapaian pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan di lembaga pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan kegiatan proses
belajar mengajar yang didukung oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
yang kompeten dan profesional, dosen yang profesional diperguruan tinggi yang
mempunyai kompetensi, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai
sebagai faktor penting dalam menentukan keberhasilan dan kualitas proses belajar

3
mengajar dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan.

Sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan penting dari
seluruh proses pencapaian hasil belajar pendidikan jasmani dan usaha pencapaian
prestasi olahraga sebagai awal pembentukan kecerdasan multilateral terhadap berbagai
konsep gerak para peserta didik di sekolah dasar dan menengah, serta cikal bakal
pembinaan prestasi bagi mahasiswa diperguruan tinggi. Sarana dan prasarana
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan menjadi salah satu mata kuliah dalam
kurikulum pembelajaran pada Program Sarjana, Program Magister dan Program Doktor
olahraga di berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, termasuk pada
organisasi-organisasi cabang olahraga. Dengan demikian pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan di lembaga pendidikan, khususnya di sekolah formal harus diajarkan
dengan baik terhadap peserta didik, mahasiswa agar dapat mengerti, memahami tentang
konsep dan pengertian sarana prasarana, tujuan dan manfaat sarana prasarana
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, terutama bagaimana pembelajaran
pendidikan jasmani diajarkan, dikelola, dievaluasi dengan melakukan pendekatan
modifikasi peraturan, modifikasi peralatan, modifikasi sarana dan prasarana
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik dan mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu pengertian sarana dan prasarana olahraga?


b. Bagaimana perkembangan sarana dan prasarana olahraga?
c. Bagaimana Sarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan?
d. Bagaimana prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan?
e. Apa fungsi sarana dan prasarana olahraga?
f. Bagaimana ketepatan memilih alat dan fasilitas dalam pencegahan cidera
olahraga?

4
1.3 Tujuan

a. Mengetahui pengertian sarana dan prasarana olahraga.


b. Mengetahui perkembngan sarana dan prasarana olahraga.
c. Mengetahui sarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
d. Mengetahui prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
e. Mengetahui fungsi sarana dan prasarana olahraga dengan baik.
f. Mengetahui cara memilih alat dan fasilitas yang tepat dalam pencegahan cidera
olahraga.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sarana dan Prasarana Olahraga

Pengertian sarana dan prasarana dari berbagai ahli sangat bervariasi namun
sesungguhnya secara konseptual sama, perbedaan itu terlihat dari tujuan dan
penggunaan serta manfaatnya. Sarana prasarana olahraga adalah semua sarana prasarana
olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta
perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga (Seminar Prasarana
Olah Raga Untuk Sekolah dan Hubungannya dengan Lingkungan (1978).

Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk
dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga.
Prasarana olah raga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat olahraga
dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olahraga. Dalam
olahraga prasarana didefenisikan sebagai sesuatu yang mempermudah atau
memperlancar tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen, dan salah satu sifat
tersebut adalah susah dipindahkan (Soepartono, 1999/2000).

Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa sarana prasarana


olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis
bangunan/tanpa bangunan yang dipergunakan untuk perlengkapan dalam rangka
menyelenggarakan kegiatan atau event olahraga. Sarana prasarana olahraga yang baik
adalah memenuhi standar yang dipersyaratkan serta dapat berfungsi untuk
melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan olahraga baik secara nasional, regional
dan internasional, serta dapat dipergunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
rangka meningkatkan kebugaran, dan kesehatan mereka. Berdasarkan defenisi tersebut
dapat disebutkan beberapa contoh prasarana olahraga ialah; lapangan bolabasket,
lapangan tennis gedung olahraga (hall), stadion sepakbola, stadion atletik dan lain-lain.
Gedung olahraga merupakan prasarana yang berfungsi serba guna dan secara berganti-
ganti dapat digunakan untuk melaksanakan pertandingan beberapa cabang olahraga.
Gedung olahraga dapat digunakan sebagai prasarana pertandingan bolavoli. Prasarana
pertandingan bulutangkis dan lain-lain. Sedangkan stadion atletik didalamnya termasuk
lapangan lompat jauh, lapangan lempar cakram, lintasan lari dan lain-lain. Seringkali
stadion atletik dipakai sebagai prasarana pertandingan sepakbola yang memenuhi syarat
(contohnya stadion utama senayan). Semua yang disebutkan diatas adalah contoh-
contoh prasarana olahraga dengan ukuran standar, tetapi pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan seringkali hanya dilakukan dihalaman sekolah atau sekitar taman. Hal ini
bukan karena tidak adanya larangan pendidikan jasmani dilakukan dihalaman yang

6
memenuhi standar, tetapi memang kondisi sekolah-sekolah saat sekarang hanya sedikit
yang memiliki prasarana olahraga dengan ukuran standard. Prasarana sebenarnya bukan
hanya terbatas pada hal-hal yang terkait dengan arena kegiatan olahraga saja, tetapi
segala sesuatu diluar arena yang ikut memperlancar jalannya aktivitas olahraga juga
disebut prasarana dalam hal ini jalan yang menuju ke arena dan tempat parkir juga
termasuk prasarana olahraga yang terkait. Menurut Soepartono bahwa yang dimaksud
dengan sarana olahraga, dan fasilitas olahraga sebagai berikut:

a. Sarana Olahraga

Istilah sarana olahraga adalah terjemahan dari “facilities”, yaitu sesuatu yang
dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau
pendidikan jasmani. Sarana olahraga dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: (1)
Peralatan (apparatus), ialah sesuatu yang digunakan, contoh: peti loncat, palang tunggal,
palang sejajar, gelang-gelang, kuda-kuda dan lain–lain. (2) Perlengkapan (device), yaitu
(a) sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana, misalnya (net, bendera untuk tanda,
garis batas dan lain-lain). (b) sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan
tangan atau kaki, misalnya (bola, raket, pemukul dan lain-lain).

Seperti halnya prasarana olahraga, sarana yang dipakai dalam kegiatan olahraga
pada masing-masing cabang olahraga memiliki ukuran standard, tetapi apabila sarana
dan prasarana cabang olahraga tersebut dipakai/digunakan dalam proses belajar
mengajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, maka guru pendidikan jasmani
dan olahraga dapat melakukan modifikasi terhadap sarana dan prasarana olahraga
tersebut, termasuk peraturan-peraturan olahraganya sesuai dengan kondisi, karakter dan
kebutuhan belajar peserta didik di sekolah. Modifikasi tersebut dilakukan agar tujuan
pencapaian hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai, terutama dalam mengakomodir
dan menyalurkan seluruh energi yang dimiliki peserta didik.

b. Fasilitas Olahraga

Fasilitas olahraga ialah semua prasarana olahraga yang meliputi seluruh


lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk melaksanakan dan
menyelenggarakan program kegiatan olahraga. Berdasarkan batasan diatas, istilah
fasilitas olahraga sudah mencakup pengertian prasarana dan sarana perlengkapan.
Dalam pembicaraan sehari-hari istilah fasilitas olahraga ini sudah populer, sehingga
tidak ada kesulitan jika pada pembicaraan selanjutnya istilah ini kadang-kadang
digunakan.

2.2 Perkembangan Sarana dan Prasarana Olahraga

Kegiatan olahraga memerlukan ruang untuk bergerak. Kebutuhan ruang untuk


bergerak itu ditentukan dengan standar ruang perorangan. Sarana prasarana olahraga
paling sedikit atau minimal disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang berolahraga itu
sendiri. Kunci dan tujuan sarana prasarana adalah sebagai media untuk

7
menyelenggarakan berbagai event olahraga baik skala nasional, regional maupun
internasional dengan harapan pelaksanaan event olahraga tersebut dapat berjalan dengan
baik, sehingga akhirnya masyarakat pecinta olahraga dapat menikmati kegiatan
penyelenggaraan olahraga tersebut dengan baik dan optimal. Penggunaan prasarana
olahraga selalu dikaitkan dengan kegiatan olahraga yang memiliki karakteristik yang
sifatnya: (1) Horisontal dalam arti bersifat menyebar atau meluas sesuai dengan konsep
“Sport for All” atau dengan semboyan yang kita miliki memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat yang tujuannya untuk meningkatkan kesehatan dan
kebugaran seluruh masyarakat pengolahraga. (2) Vertikal dalam arti bersifat mengarah
ke atas dengan tujuan mencapai prestasi yang tinggi dalam berbagai cabang olahraga
tertentu baik tingkat daerah nasional, regional maupun internasional. Penggunaan
prasarana olahraga perlu menyertakan 3 faktor untuk dapat memenuhi kedua arah
tersebut : (1) Kuantitas Guna menampung kegiatan olahraga yang jumlahnya
mencukupi sesuai dengan ketentuan seperti yang ditentukan di dalam pedoman
penyiapan prasarana. (2) Kualitas guna menampung kegiatan olahraga prestasi
prasarana olahraga yang disiapkan perlu memenuhi kualitas dengan syarat dan
ketentuan masing-masing yang dipersyaratkan cabang olahraganya yakni: a) memenuhi
standart Internasional dan b) kualitas bahan atau material yang harus memenuhi standar
Internasional. (3) Dana Untuk menunjang kedua faktor yang telah disebutkan
sebelumnya, tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak ditunjang dengan pendanaan
yang memadai untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang memenuhi standar
kualitas disesuaikan dengan kebutuhan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan.
Dalam membangun sarana prasarana olahraga standar yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan jaman maka kuantitas sarana prasarana olahraga harus diperbanyak,
demikian juga kualitasnya harus ditingkatkan. Dengan demikian sinergitas ketiga faktor
ini perlu dikembangkangkan secara serius agar sarana prasarana olahraga di Indonesia
dapat memenuhi standar serta sesuai dengan perkembangan jaman dengan (a)
Memperhatikan peta kependudukan Indonesia, kepadatan dan penyebaran
penduduknya, karena jumlah kebutuhan prasarana olahraga harus sesuai dengan jumlah
penduduk yang akan menggunakannya. (b) Mengacu pada standar kebutuhan prasarana
olahraga sesuai dengan pedoman yang ditetapkan (c) Otonomi daerah dapat
dimanfaatkan dengan baik yakni harus ada koordinasi agar dapat memberi saran dan
pedoman teknis karena mereka lebih mengetahui bagaimana kondisi daerahnya
sehingga dapat menyempurnakan pengembangan sarana prasarana olahraga yang sesuai
dengan perkembangan jaman. (d) Adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah agar dapat saling memberi masukan baik yang bersifat teknis
maupun non teknis dan bekerjasama membangun sarana prasarana olahraga yang sesuai
dengan perkembangan jaman.

2.3 Sarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan

Sarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah seluruh komponen


pendukung yang dipergunakan oleh guru pendidikan jasmani olahraga dalam

8
menyeleng garakan proses pendidikan jasmani di sekolah dasar, sekolah menengah
pertama dan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan jasmani dan rokhani, kebugaran fisik, sosial dan mental
dari peserta didik, multi kecerdasan sebagai nurturant effect (dampak pengiring).
Paradigma baru pembelajaran pendidikan jasmani sekarang ini sudah merambah kepada
seluruh potensi kecerdasan manusia, baik kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual dan kecerdasan kinestetik serta kecerdasan multi lainnya.

Untuk mencapai kecerdasan multi dari peserta didik melalui proses belajar
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah, tidak cukup hanya dengan guru
pendidikan jasmani yang profesional saja, tetapi metode dan pendekatan serta
ketersediaan sarana pendidikan jasmani sangat menentukan. Oleh karena itu sarana
pendidikan jasmani sebagai media untuk mengajarkan pendidikan jasmani di sekolah
menjadi mutlak harus didukung ketersediannya, meskipun pada akhirnya para guru
pendidikan jasmani melakukan berbagai modifikasi pembelajaran untuk menyesuaikan
kebutuhan para peserta didik, sehingga mereka dapat belajar sesuai dengan keinginan
dan kebutuhannya, baik secara fisik, mental dan sosial.

Sarana maupun alat merupakan benda yang dibutuhkan dalam pembelajaran


pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dan peralatan tersebut sangat mudah
dibawa dan dipindahkan kemana-mana sehingga sarana atau alat tersebut sangat praktis
dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Alat pendidikan
jasmani dan olahraga merupakan hal yang mutlak harus dimiliki oleh lembaga
pendidikan sekolah, karena tanpa ditunjang dengan sarana dan alat ini pembelajaran
pendidikan jasmani dan olahraga tidak akan dapat berjalan dengan baik. Menurut
Sukintaka yang dimaksud alatalat olahraga adalah alat yang dipergunakan dalam
olahraga maupun pendidikan jasmani:, misalnya bola untuk bermain basket, voli, sepak
bola.

2.4 Prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Pembelajaran


pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan bagi peserta didik di sekolah tidak hanya
dapat dilaksanakan dengan ketersediaan sarana pembelajaran saja, tetapi prasarana
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan juga sangat menentukan. Prasarana
pendidikan jasmani dan olahraga tidak harus memenuhi kriteria standar seperti
prasarana olahraga, tetapi dengan ketersediaan prasarana yang cukup memadai akan
memberikan dampak terhadap proses pembelajaran sehingga ketercapaian hasil belajar
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diinginkan dapat terlaksana dengan
baik. Prasarana olahraga secara umum dapat didefinisikan bahwa segala sesuatu yang
merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha atau pembangunan). Dalam
olahraga prasarana didefenisikan sebagai suatu yang mempermudah atau memperlancar

9
tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen. Salah satu sifat tersebut adalah susah di
pindahkan. Berdasarkan defenisi tersebut dapat disebutkan beberapa contoh prasarana
olahraga ialah: lapangan bolabasket, lapangan tenis, gedung olahraga (hall), stadion
sepakbola, stadion atletik dan lain-lain. Gedung olahraga merupakan prasarana yang
dapat difungsikan serba guna yang secara berganti-ganti dapat digunakan untuk
melaksanakan pertandingan atau perlombaan beberapa cabang olahraga. Gedung
olahraga dapat digunakan sebagai prasarana pertandingan bolavoli, prasarana
pertandingan bulutangkis, pertandingan sepakbola, pertandingan hoki dan lain-lain.
Sedangkan stadion atletik yang ada di dalamnya termasuk lapangan lompat jauh,
lapangan lempar cakram, lempar lembing, lintasan lari dan lain-lain. Sering kali stadion
atletik dipakai sebagai prasarana pertandingan sepakbola yang memenuhi syarat.
Contohnya Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.

Prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada prinsipnya


merupakan sesuatu yang bersifat permanen. Kelangsungan proses belajar mengajar
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak terlepas dari tersedianya prasarana
yang baik dan memadai.

Prasarana yang baik dan memadai dapat menjamin kelangsungan proses


pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dengan baik sehingga hasil
belajar dapat tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menurut Soepartono (2000 :
5) bahwa prasarana olahraga adalah sesuatu yang merupakan penunjang terlaksananya
suatu proses pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan prasarana didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
mempermudah atau memperlancar proses belajar mengajar pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan sehingga dapat berjalan dengan baik sesuai kebutuhan peserta didik.

Salah satu karakteristik prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan


adalah sifatnya relatif permanen atau tidak mudah untuk dipindah-pindahkan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:893) bahwa: prasarana adalah segala sesuatu
yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses usaha, pembangunan
proyek dan lain sebagainya. Prasarana olahraga dapat diartikan sebagai prasarana
dengan ukuran standar seperti lapangan maupun gedung olahraga, hall dan lain-lain.
Faktanya dilapangan banyak sekolah-sekolah bahkan perguruan tinggi tidak memiliki
prasarana olahraga yang memadai untuk menyelenggarakan proses pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dengan baik, sehingga guru pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan harus memanfaatkan lingkungan, halaman sekolah, ruang-ruang kelas
untuk melaksanakan proses belajar mengajar gerak pendidikan jasmani dan olahraga.

2.5 Fungsi, Manfaat Sarana dan Prasarana Olahraga

Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan


kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas
baik dan memadai dalam artian harus disesuaikan dengan standard keutuhan ruang

10
perorangan. Sarana dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari
segala bentuk jenis peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam
memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program olahraga. Fungsi
sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanaan suatu kegiatan
penyelenggaraan pertandingan atau perlombaan, khususnya dalam pembinaan olahraga
serta pengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Manfaat sarana dan
prasarana olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan
perlombaan dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaraan masyarakat yang
menggunakannya dengan baik dan teratur. Selain itu sarana dan prasarana olahraga
yang berkualitas juga berperan penting dalam keselamatan penggunanya, sehingga
dapat mengurangi faktor resiko dan cedera bagi pengguna dalam melaksanakan kegiatan
olahraga. Fungsi prasarana dan sarana olahraga adalah sebagai tempat atau lokasi yang
merupakan tempat berlangsungnya kegiatan atau aktivitas olahraga bagi masyarakat
dalam rangka meningkatkan derajat kebugaran dan kesehatan termasuk untuk
menyelenggarakan suatu pertandingan atau perlombaan olahraga, baik yang bersifat
nasional, regional maupun internasional.

Banyak fasilitas olahraga yang pemakaiannya belum sesuai dengan kondisi


sebenarnya. Fasilitas tersebut penggunaannya belum sesuai dengan kebutuhan sekolah
bahkan terkesan sia-sia dalam pengadaannya karena tidak terawat dengan baik dan
pengalihan fungsi fasilitas tersebut yang tidak tepat. Selain itu bila pengadaan fungsi
fasilitas dilakukan dengan tepat, akan lebih menghemat lahan bagi sekolah yang
memiliki lahan terbatas, dengan dilakukannya pengadaan fasilitas tersebut proses
berlangsungnya praktek yang menggunakan fasilitas tersebut dapat berjalan dengan
baik.

Pada prinsipnya, pengembangan olahraga di masyarakat lembaga pendidikan


berpijak pada tiga orientasi, yaitu olahraga untuk kepentingan rekreasi, olahraga untuk
kepentingan kesehatan, dan olahraga untuk kepentingan prestasi. Sebagai rekreasi dan
kesehatan, semboyan “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”
mampu menggerakkan masyarakat dengan aktivitas olahraga massal, murah, dan meriah
seperti lari pagi (jogging), gerak jalan atau senam pagi. Krisis moneter yang mendera
bangsa kita membuat slogan tersebut meredup yang pada akhirnya memaksa masyarakat
kembali berjuang sekedar bertahan hidup dan melupakan kegiatan olahraga. Sementara
itu, kondisi objektif olahraga di sekolah sangat bergantung pada kebijakan sekolah serta
banyak masyarakat yang menganggap bahwa mata pelajaran olahraga di sekolah tidak
penting.

Program pengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah tempat


untuk mengajarkan pengetahuan tentang keterampilan gerak, strategi dan proses
pembelajaran gerak, konsep–konsep gerak dasar serta pengetahuan lainnya yang
berkaitan dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik, otot dan syaraf, kognitif,
afektif, sosial, serta emosional anak. Ini berarti bahwa program pendidikan jasmani

11
yang baik bertindak sebagai dasar yang kokoh dan solid untuk membangun seluruh
program kegiatan olahraga dan aktivitas fisik di sekolah dan masyarakat. Di dalam
intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang
berlangsung seumur hidup, peranan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah
sangat penting dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung
dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk
membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Peserta
didik di setiap jenjang sekolah, hakikatnya adalah “bahan baku” untuk menjadi calon
atlet berprestasi. Dengan seleksi dan sistem pembinaan terarah bukan tidak mustahil
akan melahirkan calon atlet–atlet berprestasi skala nasional, regional bahkan
internasional dari lingkungan sekolah. Namun dalam kenyataannya pelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana
serta peralatan lapangan yang memadai, lemahnya dukungan pihak sekolah, perubahan
sikap, dan gaya hidup glamour peserta didik menjadikan pelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan hanya sekedar formalitas belaka. Sebagai pembelajaran
kurikuler di sekolah target pembelajaran sebatas memenuhi tuntutan kurikulum semata
sehingga tidak bisa diharapkan untuk dapat membina dan melahirkan calon atlet
berprestasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa sarana dan prasarana olahraga
merupakan alat atau tempat yang menunjang aktivitas olahraga tersebut. Kondisi
sekarang masih banyak sekolah-sekolah yang minim akan sarana dan prasarana
olahraga. Bagaimana tidak, lahan yang tersedia kadang tidak mencukupi untuk
menyediakan sarana dan prasarana olahraga tersebut. Sehingga lapangan volli, lapangan
sepaktakraw, lapangan bulutangkis terkadang dijadikan dalam satu lapangan yang
menyebabkan tidak efektifnya proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan di sekolah.

2.6 Ketepatan Memilih Alat dan Fasilitas

Dalam ketepatan memilih alat dan fasilitas saat adanya korban yaitu semua
peralatan, perlengkapan dan bahan yang digunakan dalam pertolongan pada korban yg
cedera olahraga

a. Maksud dan Tujuan

Pertolongan pertama tersebut dimaksudkan untuk memberikan perawatan


darurat pada korban, sebelum pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter
atau petugas kesehatan lainnya. Pertolongan saat cedera diberikan dengan tujuan
untuk:

1. menyelamatkan nyawa korban


2. meringankan penderitaan korban
3. .mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
4. mempertahankan daya tahan korban

12
5. mencarikan pertolongan yang lebih lanjut

b. Alat-alat yang harus di siapkan saat korban cedera dalam olahraga

Kotak P3K merupakan perlengkapan yang harus tersedia kapan saja dan di
mana saja. Kotak ini berisi berbagai jenis barang yang dibutuhkan untuk
penanganan awal saat cedera atau jatuh sakit.

1) Isi Kotak P3K

Peralatan pertolongan pertama di saat korban cedera dalam berolahraga


biasanya digunakan untuk mengobati cedera atau luka ringan, seperti teriris,
tergores, tersengat serangga, terkilir, dan luka bakar ringan. Berikut ini adalah
beberapa benda yang harus ada dalam kotak P3K :

 Perban
 Kain kasa gulung dan steril
 Peniti
 Sarung tangan lateks
 Pinset
 Gunting
 Larutan povidone-iodine untuk disinfektan luka
 Tisu pembersih bebas alkohol
 Cairan untuk membersihkan benda asing pada luka, seperti larutan garam atau
air steril
 Krim atau salep antiseptik
 Plester luka
 Obat darurat jika pasien yang menderita penyakit tertentu, misalnya inhaler
untuk penderita asma
 Termometer
 tandu/kasur lipat

C. Fasilitas perawatan saat korban cedera

Tempat olahraga seperti stadion dengan jumlah 100 orang atau lebih, atau
jumlah kurang dari 100 tetapi dengan potensi bahaya tinggi wajib mempunyai fasilitas
perawatan saan cedara di tempat tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyediaan fasilitas perawatan:

Lokasi fasilitas P3K harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

 Dekat dengan toilett/kamar mandi


 Dekat dengan jalan keluar
 Mudah dijangkau dari area

13
 Dekat dengan tempat parkir kendaraan
 Luas ruang fasilitas minimall cukup untuk menampung atau tempat tidur pasien
dan masih terdapat ruang gerak bagi seorang petugas serta penempatan fasilitas
P3K lainnya.
 Ruang fasilitas P3K harus bersih dan terang, ventilasi yang baik, memiliki pintu
dan jalan yang cukup lebar untuk memindahkan korban
 Ruang P3K diberi tanda yang jelas dengan papan nama yang jelas dan mudah
dilihat
 Ruang P3K sekurang-kurangnya dilengkapi dengan:
 wastafel dengan air mengalir
 kertas tissue/lap
 usungan/tandu
 bidai/spalk
 thermometer/alat pengukur suhu badan
 kotak P3K dan isi
 tempat tidur dengan bantal dan selimut

tempat untuk menyimpan alat-alat seperti:

 tandu dan kursi roda


 sabun dan sikat
 pakaian bersih untuk penolong
 tempat sampah
 kursi tunggu bila diperlukan.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita di ambil dari materi makalah ini bahwa sarana dan
prasarana dalam olahraga harus lebih memadai bagi masyarakat terutama bagi di tempat
tempat ramai masyarakat contohnya : stadion, lapangan, tempat fitness, ataupun
lapangan sekolah, dll, sebab sarana prasarana olahraga adalah semua sumber daya
pendukung olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta
perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga. Dibalik semua
sarana prasarana terdapat juga perencanaan sarana dan prasarana olahraga yaitu
tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum membangun
sarana dan prasarana olahraga.Perencanaan sarana dank prasarana olahraga dapat
dilakukan dengan cara 5W dan 1H. Namun saat melaksanakan olahraga alat dan
fasilitas sangat dibutuhkan agar meminimalisir terjadinya cedera, untuk itu pentingnya
setiap kegiatan jasmani dibutuhkan tenaga medis atau alat dan fasilitas pertolongan
pertama jika pelaksanaan olahraga terjadinya cedera, agar lebih fasilitas medis harus
berada dilokasi yang mudah dijangkau korban dan nyaman, serta lengkapnya peralatan
untuk pertolongan pertama, sebelum pertolongan lebih lengkap oleh dokter atau petugas
medis yang lebih ahli.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rosy, g. (2009, Desember 6). Sarana dan Prasarana Olahraga di Indonesia. Diambil
kembali dari rosy46nelli.wordpress.com:
https://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/06/sarana-prasarana-olahragadi-indonesia/

Heriyono(2017, maret 25) https://shoukisemutibrahim.blogspot.com/2017/03/-sarana-


dan-prasarana-olahraga.html?m=1SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA -
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA OL.AHRAGA

Husnul Fitri, S.K.M. (2019, Agustus 28)Pertolongan Pertama pada Kecelakaan


https://www.garudasystrain.co.id/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan-p3k-di-tempat-
kerja/

dr Sienny Agustin (2021, agustus 2)Ketahui Isi Kotak P3K yang Wajib
Dimilikihttps://www.alodokter.com/sediakan-kotak-p3k-di-rumah-di-mobil-dan-di-tas

16

Anda mungkin juga menyukai