Ketepatan Memilih Alat Dan Fasilitas
Ketepatan Memilih Alat Dan Fasilitas
Dosen Pengampu:
Boy Indrayana, S.Pd., M.Pd.
Ely Yuliawan, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul KETEPATAN MEMILIH ALAT DAN
FASILITAS sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas kelompok Pencegahan
Cidera Olahraga sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Bapak Ely Yuliawan,
S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pencegahan Cidera Olahraga. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ketepatan Memilih
Alat dan Fasilitas dalam uapaya pencegahan cidera olahraga bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena pengetahuan
yang kami miliki masih minim, dan masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan dan penyampaian materi dalam makalah ini. Selanjutnya kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita serta dapat dipahami oleh pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................................. 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang terselenggaranya suatu
proses usaha atau pembangunan (Soepartono, 2000). Pengadaan sarana dan prasarana
merupakan suatu upaya yang dilakukan di dalam menyelenggarakan pelayanan terhadap
publik atau masyarakat, karena apabila ke dua hal ini tidak tersedia, maka seluruh
rangkaian kegiatan yang dilakukan tidak dapat mencapai hasil yang efektif dan efesien
sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Sarana adalah perlengkapan yang
dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan satuan pendidikan
yang meliputi: peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku. Sarana adalah segala
sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai makna dan tujuan. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses atau kegiatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sarana prasarana adalah
alat secara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam
Latuheru, 1988:13). Dari berbagai definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa
sarana prasarana adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis
bangunan/tanpa bangunan beserta seluruh isi dengan perlengkapannya dan memenuhi
persyaratan untuk berlangsungnya suatu proses dalam melaksanakan kegiatan dengan
efektif dan efesien.
1
tujuan. Sarana olahraga (sport facilities) Sesuatu yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani di sekolah.
Sarana olahraga merupakan seluruh peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
kegiatan olahraga. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
terselenggaranya suatu proses usaha atau pembangunan. Prasarana sesuatu yang dapat
dipakai dan dimanfaatkan dalam mempermudah atau memperlancar tugas atau kegiatan-
kegiatan olahraga dan memiliki sifat susah dipindahkan yang relatif permanen.
Prasarana bukan hanya tebatas pada hal-hal yang terkait dengan arena kegiatan olahraga
saja, tetapi segala sesuatu yang memperlancar jalannya aktivitas. Prasarana merupakan
tempat atau ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga dan
atau penyelenggaraan keolahragaan (Menegpora, 2007).
Peralatan (apparatus) adalah segala sesuatu yang digunakan contoh: peti loncat,
palang tunggal, gelang-gelang dan lain lain. Perlengkapan (device) adalah sesuatu yang
melengkapi kebutuhan prasarana misalnya: net, bendera untuk tanda, garis batas dan
lain lain. Atau sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau kaki
misalnya bola, raket, pemukul dan lain lain. Perlengkapan (equipment) adalah perkakas
yang kurang permanen bila dibandingkan dengan fasilitas, misalnya: bangku swedia,
peti lompat, palang sejajar dan lain lain. Sedangkan alat-alat olahraga biasanya dipakai
dalam waktu relatif pendek, misalnya: bola, raket, jaring pemukul bola kasti dan lain-
lainnya.
2
Berdasarkan pengertian di atas, maka sarana dan prasarana pada dasarnya
memiliki fungsi utama sebagai berikut (1) mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat menghemat waktu. (2) meningkatkan produktivitas, baik barang dan
jasa. (3) hasil kerja lebih berkualitas dan terjamin. (4) lebih memudahkan/sederhana
dalam gerak para pengguna/pelaku. (5) ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih
terjamin. (6) menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan. (7)
menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang
mempergunakannya. Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana ini akan
diuraikan istilah sarana kerja/fasilitas kerja yang ditinjau dari segi manfaat dan
kegunaannya. Moenir (2000:120) membagi sarana dan prasarana sebagai berikut: (1)
peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat produksi
untuk menghasilkan barang atau berfungsi memproses suatu barang yang berlainan
fungsi dan gunanya. (2) perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi
sebagai alat pembantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses,
membangkitkan dan menambah kenyamanan dalam pekerjaan. (3) perlengkapan bantu
atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang berfungsi membantu kelancaran gerak
dalam pekerjaan, misalnya mesin ketik, mesin pendingin ruangan, mesin absensi, dan
mesin pembangkit tenaga.
3
mengajar dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan.
Sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan penting dari
seluruh proses pencapaian hasil belajar pendidikan jasmani dan usaha pencapaian
prestasi olahraga sebagai awal pembentukan kecerdasan multilateral terhadap berbagai
konsep gerak para peserta didik di sekolah dasar dan menengah, serta cikal bakal
pembinaan prestasi bagi mahasiswa diperguruan tinggi. Sarana dan prasarana
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan menjadi salah satu mata kuliah dalam
kurikulum pembelajaran pada Program Sarjana, Program Magister dan Program Doktor
olahraga di berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, termasuk pada
organisasi-organisasi cabang olahraga. Dengan demikian pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan di lembaga pendidikan, khususnya di sekolah formal harus diajarkan
dengan baik terhadap peserta didik, mahasiswa agar dapat mengerti, memahami tentang
konsep dan pengertian sarana prasarana, tujuan dan manfaat sarana prasarana
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, terutama bagaimana pembelajaran
pendidikan jasmani diajarkan, dikelola, dievaluasi dengan melakukan pendekatan
modifikasi peraturan, modifikasi peralatan, modifikasi sarana dan prasarana
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik dan mahasiswa.
4
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian sarana dan prasarana dari berbagai ahli sangat bervariasi namun
sesungguhnya secara konseptual sama, perbedaan itu terlihat dari tujuan dan
penggunaan serta manfaatnya. Sarana prasarana olahraga adalah semua sarana prasarana
olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta
perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga (Seminar Prasarana
Olah Raga Untuk Sekolah dan Hubungannya dengan Lingkungan (1978).
Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk
dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga.
Prasarana olah raga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat olahraga
dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olahraga. Dalam
olahraga prasarana didefenisikan sebagai sesuatu yang mempermudah atau
memperlancar tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen, dan salah satu sifat
tersebut adalah susah dipindahkan (Soepartono, 1999/2000).
6
memenuhi standar, tetapi memang kondisi sekolah-sekolah saat sekarang hanya sedikit
yang memiliki prasarana olahraga dengan ukuran standard. Prasarana sebenarnya bukan
hanya terbatas pada hal-hal yang terkait dengan arena kegiatan olahraga saja, tetapi
segala sesuatu diluar arena yang ikut memperlancar jalannya aktivitas olahraga juga
disebut prasarana dalam hal ini jalan yang menuju ke arena dan tempat parkir juga
termasuk prasarana olahraga yang terkait. Menurut Soepartono bahwa yang dimaksud
dengan sarana olahraga, dan fasilitas olahraga sebagai berikut:
a. Sarana Olahraga
Istilah sarana olahraga adalah terjemahan dari “facilities”, yaitu sesuatu yang
dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau
pendidikan jasmani. Sarana olahraga dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: (1)
Peralatan (apparatus), ialah sesuatu yang digunakan, contoh: peti loncat, palang tunggal,
palang sejajar, gelang-gelang, kuda-kuda dan lain–lain. (2) Perlengkapan (device), yaitu
(a) sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana, misalnya (net, bendera untuk tanda,
garis batas dan lain-lain). (b) sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan
tangan atau kaki, misalnya (bola, raket, pemukul dan lain-lain).
Seperti halnya prasarana olahraga, sarana yang dipakai dalam kegiatan olahraga
pada masing-masing cabang olahraga memiliki ukuran standard, tetapi apabila sarana
dan prasarana cabang olahraga tersebut dipakai/digunakan dalam proses belajar
mengajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, maka guru pendidikan jasmani
dan olahraga dapat melakukan modifikasi terhadap sarana dan prasarana olahraga
tersebut, termasuk peraturan-peraturan olahraganya sesuai dengan kondisi, karakter dan
kebutuhan belajar peserta didik di sekolah. Modifikasi tersebut dilakukan agar tujuan
pencapaian hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai, terutama dalam mengakomodir
dan menyalurkan seluruh energi yang dimiliki peserta didik.
b. Fasilitas Olahraga
7
menyelenggarakan berbagai event olahraga baik skala nasional, regional maupun
internasional dengan harapan pelaksanaan event olahraga tersebut dapat berjalan dengan
baik, sehingga akhirnya masyarakat pecinta olahraga dapat menikmati kegiatan
penyelenggaraan olahraga tersebut dengan baik dan optimal. Penggunaan prasarana
olahraga selalu dikaitkan dengan kegiatan olahraga yang memiliki karakteristik yang
sifatnya: (1) Horisontal dalam arti bersifat menyebar atau meluas sesuai dengan konsep
“Sport for All” atau dengan semboyan yang kita miliki memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat yang tujuannya untuk meningkatkan kesehatan dan
kebugaran seluruh masyarakat pengolahraga. (2) Vertikal dalam arti bersifat mengarah
ke atas dengan tujuan mencapai prestasi yang tinggi dalam berbagai cabang olahraga
tertentu baik tingkat daerah nasional, regional maupun internasional. Penggunaan
prasarana olahraga perlu menyertakan 3 faktor untuk dapat memenuhi kedua arah
tersebut : (1) Kuantitas Guna menampung kegiatan olahraga yang jumlahnya
mencukupi sesuai dengan ketentuan seperti yang ditentukan di dalam pedoman
penyiapan prasarana. (2) Kualitas guna menampung kegiatan olahraga prestasi
prasarana olahraga yang disiapkan perlu memenuhi kualitas dengan syarat dan
ketentuan masing-masing yang dipersyaratkan cabang olahraganya yakni: a) memenuhi
standart Internasional dan b) kualitas bahan atau material yang harus memenuhi standar
Internasional. (3) Dana Untuk menunjang kedua faktor yang telah disebutkan
sebelumnya, tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak ditunjang dengan pendanaan
yang memadai untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang memenuhi standar
kualitas disesuaikan dengan kebutuhan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan.
Dalam membangun sarana prasarana olahraga standar yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan jaman maka kuantitas sarana prasarana olahraga harus diperbanyak,
demikian juga kualitasnya harus ditingkatkan. Dengan demikian sinergitas ketiga faktor
ini perlu dikembangkangkan secara serius agar sarana prasarana olahraga di Indonesia
dapat memenuhi standar serta sesuai dengan perkembangan jaman dengan (a)
Memperhatikan peta kependudukan Indonesia, kepadatan dan penyebaran
penduduknya, karena jumlah kebutuhan prasarana olahraga harus sesuai dengan jumlah
penduduk yang akan menggunakannya. (b) Mengacu pada standar kebutuhan prasarana
olahraga sesuai dengan pedoman yang ditetapkan (c) Otonomi daerah dapat
dimanfaatkan dengan baik yakni harus ada koordinasi agar dapat memberi saran dan
pedoman teknis karena mereka lebih mengetahui bagaimana kondisi daerahnya
sehingga dapat menyempurnakan pengembangan sarana prasarana olahraga yang sesuai
dengan perkembangan jaman. (d) Adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah agar dapat saling memberi masukan baik yang bersifat teknis
maupun non teknis dan bekerjasama membangun sarana prasarana olahraga yang sesuai
dengan perkembangan jaman.
8
menyeleng garakan proses pendidikan jasmani di sekolah dasar, sekolah menengah
pertama dan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan jasmani dan rokhani, kebugaran fisik, sosial dan mental
dari peserta didik, multi kecerdasan sebagai nurturant effect (dampak pengiring).
Paradigma baru pembelajaran pendidikan jasmani sekarang ini sudah merambah kepada
seluruh potensi kecerdasan manusia, baik kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual dan kecerdasan kinestetik serta kecerdasan multi lainnya.
Untuk mencapai kecerdasan multi dari peserta didik melalui proses belajar
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah, tidak cukup hanya dengan guru
pendidikan jasmani yang profesional saja, tetapi metode dan pendekatan serta
ketersediaan sarana pendidikan jasmani sangat menentukan. Oleh karena itu sarana
pendidikan jasmani sebagai media untuk mengajarkan pendidikan jasmani di sekolah
menjadi mutlak harus didukung ketersediannya, meskipun pada akhirnya para guru
pendidikan jasmani melakukan berbagai modifikasi pembelajaran untuk menyesuaikan
kebutuhan para peserta didik, sehingga mereka dapat belajar sesuai dengan keinginan
dan kebutuhannya, baik secara fisik, mental dan sosial.
9
tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen. Salah satu sifat tersebut adalah susah di
pindahkan. Berdasarkan defenisi tersebut dapat disebutkan beberapa contoh prasarana
olahraga ialah: lapangan bolabasket, lapangan tenis, gedung olahraga (hall), stadion
sepakbola, stadion atletik dan lain-lain. Gedung olahraga merupakan prasarana yang
dapat difungsikan serba guna yang secara berganti-ganti dapat digunakan untuk
melaksanakan pertandingan atau perlombaan beberapa cabang olahraga. Gedung
olahraga dapat digunakan sebagai prasarana pertandingan bolavoli, prasarana
pertandingan bulutangkis, pertandingan sepakbola, pertandingan hoki dan lain-lain.
Sedangkan stadion atletik yang ada di dalamnya termasuk lapangan lompat jauh,
lapangan lempar cakram, lempar lembing, lintasan lari dan lain-lain. Sering kali stadion
atletik dipakai sebagai prasarana pertandingan sepakbola yang memenuhi syarat.
Contohnya Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
10
perorangan. Sarana dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari
segala bentuk jenis peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam
memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program olahraga. Fungsi
sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanaan suatu kegiatan
penyelenggaraan pertandingan atau perlombaan, khususnya dalam pembinaan olahraga
serta pengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Manfaat sarana dan
prasarana olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan
perlombaan dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaraan masyarakat yang
menggunakannya dengan baik dan teratur. Selain itu sarana dan prasarana olahraga
yang berkualitas juga berperan penting dalam keselamatan penggunanya, sehingga
dapat mengurangi faktor resiko dan cedera bagi pengguna dalam melaksanakan kegiatan
olahraga. Fungsi prasarana dan sarana olahraga adalah sebagai tempat atau lokasi yang
merupakan tempat berlangsungnya kegiatan atau aktivitas olahraga bagi masyarakat
dalam rangka meningkatkan derajat kebugaran dan kesehatan termasuk untuk
menyelenggarakan suatu pertandingan atau perlombaan olahraga, baik yang bersifat
nasional, regional maupun internasional.
11
yang baik bertindak sebagai dasar yang kokoh dan solid untuk membangun seluruh
program kegiatan olahraga dan aktivitas fisik di sekolah dan masyarakat. Di dalam
intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang
berlangsung seumur hidup, peranan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah
sangat penting dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung
dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk
membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Peserta
didik di setiap jenjang sekolah, hakikatnya adalah “bahan baku” untuk menjadi calon
atlet berprestasi. Dengan seleksi dan sistem pembinaan terarah bukan tidak mustahil
akan melahirkan calon atlet–atlet berprestasi skala nasional, regional bahkan
internasional dari lingkungan sekolah. Namun dalam kenyataannya pelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana
serta peralatan lapangan yang memadai, lemahnya dukungan pihak sekolah, perubahan
sikap, dan gaya hidup glamour peserta didik menjadikan pelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan hanya sekedar formalitas belaka. Sebagai pembelajaran
kurikuler di sekolah target pembelajaran sebatas memenuhi tuntutan kurikulum semata
sehingga tidak bisa diharapkan untuk dapat membina dan melahirkan calon atlet
berprestasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa sarana dan prasarana olahraga
merupakan alat atau tempat yang menunjang aktivitas olahraga tersebut. Kondisi
sekarang masih banyak sekolah-sekolah yang minim akan sarana dan prasarana
olahraga. Bagaimana tidak, lahan yang tersedia kadang tidak mencukupi untuk
menyediakan sarana dan prasarana olahraga tersebut. Sehingga lapangan volli, lapangan
sepaktakraw, lapangan bulutangkis terkadang dijadikan dalam satu lapangan yang
menyebabkan tidak efektifnya proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan di sekolah.
Dalam ketepatan memilih alat dan fasilitas saat adanya korban yaitu semua
peralatan, perlengkapan dan bahan yang digunakan dalam pertolongan pada korban yg
cedera olahraga
12
5. mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
Kotak P3K merupakan perlengkapan yang harus tersedia kapan saja dan di
mana saja. Kotak ini berisi berbagai jenis barang yang dibutuhkan untuk
penanganan awal saat cedera atau jatuh sakit.
Perban
Kain kasa gulung dan steril
Peniti
Sarung tangan lateks
Pinset
Gunting
Larutan povidone-iodine untuk disinfektan luka
Tisu pembersih bebas alkohol
Cairan untuk membersihkan benda asing pada luka, seperti larutan garam atau
air steril
Krim atau salep antiseptik
Plester luka
Obat darurat jika pasien yang menderita penyakit tertentu, misalnya inhaler
untuk penderita asma
Termometer
tandu/kasur lipat
Tempat olahraga seperti stadion dengan jumlah 100 orang atau lebih, atau
jumlah kurang dari 100 tetapi dengan potensi bahaya tinggi wajib mempunyai fasilitas
perawatan saan cedara di tempat tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyediaan fasilitas perawatan:
13
Dekat dengan tempat parkir kendaraan
Luas ruang fasilitas minimall cukup untuk menampung atau tempat tidur pasien
dan masih terdapat ruang gerak bagi seorang petugas serta penempatan fasilitas
P3K lainnya.
Ruang fasilitas P3K harus bersih dan terang, ventilasi yang baik, memiliki pintu
dan jalan yang cukup lebar untuk memindahkan korban
Ruang P3K diberi tanda yang jelas dengan papan nama yang jelas dan mudah
dilihat
Ruang P3K sekurang-kurangnya dilengkapi dengan:
wastafel dengan air mengalir
kertas tissue/lap
usungan/tandu
bidai/spalk
thermometer/alat pengukur suhu badan
kotak P3K dan isi
tempat tidur dengan bantal dan selimut
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita di ambil dari materi makalah ini bahwa sarana dan
prasarana dalam olahraga harus lebih memadai bagi masyarakat terutama bagi di tempat
tempat ramai masyarakat contohnya : stadion, lapangan, tempat fitness, ataupun
lapangan sekolah, dll, sebab sarana prasarana olahraga adalah semua sumber daya
pendukung olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta
perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga. Dibalik semua
sarana prasarana terdapat juga perencanaan sarana dan prasarana olahraga yaitu
tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum membangun
sarana dan prasarana olahraga.Perencanaan sarana dank prasarana olahraga dapat
dilakukan dengan cara 5W dan 1H. Namun saat melaksanakan olahraga alat dan
fasilitas sangat dibutuhkan agar meminimalisir terjadinya cedera, untuk itu pentingnya
setiap kegiatan jasmani dibutuhkan tenaga medis atau alat dan fasilitas pertolongan
pertama jika pelaksanaan olahraga terjadinya cedera, agar lebih fasilitas medis harus
berada dilokasi yang mudah dijangkau korban dan nyaman, serta lengkapnya peralatan
untuk pertolongan pertama, sebelum pertolongan lebih lengkap oleh dokter atau petugas
medis yang lebih ahli.
15
DAFTAR PUSTAKA
Rosy, g. (2009, Desember 6). Sarana dan Prasarana Olahraga di Indonesia. Diambil
kembali dari rosy46nelli.wordpress.com:
https://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/06/sarana-prasarana-olahragadi-indonesia/
dr Sienny Agustin (2021, agustus 2)Ketahui Isi Kotak P3K yang Wajib
Dimilikihttps://www.alodokter.com/sediakan-kotak-p3k-di-rumah-di-mobil-dan-di-tas
16