Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ESSAY

“Warna kulit, Tatto dan tindik dalam perspektif islam”

Disusun Oleh :

Nama : Nabila Araishabeby Yudhyatirta

NIM : 017.06.0055

Kelas :B

Dosen : dr. Fahriana Azmi, M. Biomed

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM

2022
Didunia ini terdapat bebrapa prilaku tercela yang sering dilakukan manusia kepada
kulitnya yaitu seperti yang akan kita bahas pada essay kali ini yaitu tentang mencela
perbedaan warna kulit, menyakiti diri dengan bertato dan bertindik. Melalui essay ini kita
akan membahas mengenai prespektif dalam islam dalam menyikapi perbedaan warna kulit,
melakukan tato dan tindik.

Perbedaan warna kulit dalah suatu perbedaan warna kulit yang terjadi pada satu
manusia dengan manusia lain. Perbedaan warna kulit perlu dimaklumi oleh seluruh ummat
manusia dan Allah tidak membedakan manusia dari warna kulitnya namun dari
ketaqwaannya. seperti mesial isu black and white di dunia barat, hal ini menunjukkan?
tindakan rasisme yang tidak boleh dilakukan kita sebagai umat manusia karena kemuliaan
seseorang adalah yang paling bertakwa dengan tidak membeda-bedakan manusia dengan
berbagai suku. itupun tertulis dalam firman allahpada surah Al-Hujurat ayat 13 yang artinya
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamudari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal. (Q.S Al-Hujurat : 13)”.

Lalu bagaimana hukum tato dalam Islam? Ahli Hadis dan Tafsir KH Ahsin Sakho
mengatakan, Nabi Muhammad SAW telah melarang tato. Ia mengatakan, dalam hadits HR
Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: ”Allah melaknat orang-orang yang mentato dan yang
minta untuk ditato.”Ia menjelaskan, tato dalam hukum Islam ialah haram. Tato merupakan
tindakan memasukkan jarum halus dan zat-zat berwarna ke kulit. Sebab, dalam proses
membuat tato itu menyakiti diri sendiri dan mengubah pemberian Allah SWT.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Didin


Hafinuddin juga mengatakan hal yang sama, bahwa hukum tato dalam Islam ialah haram.
Sebab, tato dapat merusak tubuh. Menurut dia, tato tidak memiliki manfaat sama sekali dan
tidak maslahat bagi manusia walaupun tato dianggap seni dan indah.

Tato merupakan suatu proses memasukkan tinta ke lapisan kulit bagian dermis
menggnakan jarum sehingga dapat menyakiti tubuh. Tato juga merupakan gambar atau
lukisan yang sengaja dibuat pada permukaan kulit tubuh. Terjadi percampuran antara tinta
dan darah padalapisan kulit manusia. Tindakan menengai seseorang yang hendak melakukan
tato pada kulitnya hukumnya juga sudah dijelaskan dalam salah satu hadis yang diriwayatkan
oleh imam Al-Bukhoriyaitu Allah melaknat wanita yang menato dan wanita yang meminta
di tato, mencukur alis dan meminta dicukur alisnya, serta yang merenggangkan giginya
untuk kecantikan, yang mengubah ciptaan Allah. Di dalam ajaran agama islam yang melarang
umatnya baik laki-laki maupun wanitauntuk bertato sebab air wudhu sulit untuk menembus
pori-pori kulit yang diberi tato karena jika air wudhu tidak menembs maka sholatnya
dianggap tidak sah selain itu dalam dunia medis juga pemakaian tato dapat menimbulkan
reaksi alergi pada kulit yang sensitif terhadap tinta, dan dapatmenimbulkan iritasi karena
pemasangan menggunakan jarum, juga dapat menimbulkan keloid pada kulit sehingga juga
dapat menimbulkan efek yang berbahya bagi tubuh.

Sedangkan jika bertindik, tindik itu suatu proses pembuatan lubang pada bagian tubuh yang
tidak sewajarnya contohnya pada perut, kuping yang lebih dari satu pasang, hidung dan area
lainnya dengan tujuan menambah keindahan. Namun begitu ada tindik yang diperbolehkan
yaitu melakukan tindik di telinga masing-masing 1 lubang pada telinga anak perempuan dan
1 di hidungdengan tujuan untuk menghias diri dengan memakaikan anting / perhiasan pada
masing-masing tindik. Karna dulunya terdapat sejarah mengenai tindik yaitu stri-istri nabi
dan para sahabiyah menggunakan anting-anting untuk menyenangkan suami di rumah.
Namun tindik yang berlebihandilarang karena bukan merupakan kebiasaan di zaman Nabi.
Didalam islam sudah di atur hanya melakukan tindik pada tempat sewajarnya karna selain
kecantkan tindik di lakukan untuk membedakan jenis kelamin dari seorang anak yang
umumnya anak perempuanlah yang akan di tindik dan di beri anting. Sehingga jika terdapat
laki-laki yang melakukan tindikan makan akan dianggap sebagai keinginan untuk
menyerupai wanita. Di dunia medis tindik hanya boleh dilakukan di beberapa tempat yaitu
bukan area yang terdapat kartilago agar tidak dapat menimbulkan penyakit seperti
perdarahan, keloid, dll.
Sumber Referensi :

Azmi, Fahriana. 2022. Warna kulit, Tatto dan tindik dalam perspektif islam.
Mataram :Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar.
Irwin M, Arthur ZE, Klauss WK, Frank A, Lowell AG, Stephen K (eds). Fitzpatrick
dermatologyin general medicine. 6th ed. New York: McGraw-Hill Professional;
2003

Anda mungkin juga menyukai