Anda di halaman 1dari 82

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LURING KURIKULUM 2013

SATUAN PENDIDIKAN : SMA SWASTA KARTIKA I - 4

MATA PELAJARAN : EKONOMI

KELAS / SEMESTER : XI (sebelas) / I ( Satu )

MATERI POKOK : Ketenagakerjaan

ALOKASI WAKTU : 4 X 45 Menit (4 JP) 2 Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI

KI 3. Menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, seni, budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangksaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

KI 4. Mengolah dan menalar serta dapat menyajikan dalam ranah konkret dan
ranah abstark terkait dengan pegembangan dari yang telah dipelajari pada
proses pembelajaran secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif
serta mampu menggunakan metode yang sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK)

3. 3 mendeskripsikan Masalah 3.3.1 menyimpulkan pengertian


Ketenagakerjaan dan cara tenaga kerja, angkatan kerja dan
mengatasinya. kesempatan kerja (C2)
3.3.2. Menganalisis Jenis-jenis tenaga
Kerja (C4)

1
3.3.3. Menyelidiki masalah
ketenagakerjaan (C5)
3.3.4. Menganalisis upaya mengatasi
masalah ketenagakerjaan (C4)
3.3.5. Menyelidiki jenis-jenis
pengangguran (C5)
3.3.6. Menganalisis sistem upah (C5)

4.3 Menyajikan hasil pemahaman 4.3.1. Mempresentasikan


tentang ketenagakerjaan pengembangan masalah
ketenagakerjaan dan cara
mengatasinya (P5)

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning, metode
ceramah, tanya jawab, diskusi dan presentasi serta pendekatan Scientific Learning dan
TPACK, peserta didik dapat

3.6.1.1. mendeskripsikan tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja


dengan baik dan benar

3.6.2.1. menganalisis jenis-jenis tenaga kerja dengan baik dan benar

3.6.3.1. Berkolaborasi menyelidiki masalah ketenagakerjaan dengan baik dan


benar.

3.6.4.1. Berkolaborasi menganalisis upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan


dengan baik dan benar.

3.6.5.1. menyelidiki jenis-jenis pengangguran dengan baik dan benar

3.6.6.1. menganalisis sistem upah dengan baik dan benar.


4.6.1.1. Berkolaborasi Mengembangakan masalah ketenagakerjaan dan cara
mengatasinya dengan baik dan benar.

2
D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja
b. Jenis-jenis tenaga kerja.
c. Masalah ketenagakerjaan.
d. Upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan.
e. Jenis pengangguran.
f. Sistem Upah

E. Model, Metode, Pendekatan Pembelajaran

a. Model : Problem Based Learning

b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Presentasi

c. Pendekatan : Scientific Learning, TPACK

F. Langkah -Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama 2 x 45 Menit waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :
Orientasi :
1. guru memberikan salam, melakukan presensi dan memberikan
motivasi persiapan awal pada peserta didik dan mengawali dengan
berdoa. (Religius-kedisiplinan)
2. guru menunjuk 5 orang secara bergantian menyebutkan isi Pancasila 1
per orang (Nilai Nasionalisme)
Apersepsi :
1. Mengaitkan Materi ketenagakerjaan dengan video tema
ketenagakerjaan sebagai pengenalan pembelajaran video bersumber
youtube https://www.youtube.com/watch?v=y3RIHnK0_NE
2. Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan (Critical Thinking)
a. Apakah pernah anda melihat masalah ketenagakerjaan?
b. Mengapa hal itu bisa terjadi ? 10
menit
Pemberian Acuan

3
1. menginformasikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan
dipelajari
2. memberikan informasi materi yang akan dipelajari :
a. Pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja
b. Jenis-jenis tenaga kerja.
c. Masalah ketenagakerjaan.
d. Upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan.
e. Jenis pengangguran.
f. Sistem Upah
3. memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi bagi
kehidupan sehari-hari sebagai masyarakat.
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah pembelajaran (Penggunaan waktu, Model, Metode
dan pendekatan)

Kegiatan Inti : Model Problem Based Learning

Sintak 1 : Orientasi peserta didik kepada Masalah


1. Peserta didik diminta mengamati Video Berbasis masalah dengan
topik
Ketenagakerjaan.https://www.youtube.com/watch?v=8Wqu9rAjm-g
(Pendekatan TPACK), (Mengamati - Mengkritik Pendekatan
scientific Learning dan Critical Thinking)
2. setelah mengamati video Berbasis masalah, peserta didik diminta
menyampaikan hasil pengamatan berdasarkan materi yang telah
dibagikan sebelumnya. (Critical Thinking dan Pendekatan Saintific)
3. Peserta didik melakukan tanya jawab dan memberikan tanggapan
dengan guru mengenai pengetahuan awal yang berkaitan dengan
masalah atau materi terhadap Video Berbasis masalah dan juga
ditanggapi antar peserta didik lain. (Tanya Jawab - Critical
Thinking)

sintak 2 : Mengorganisasikan Peserta didik (Kolaborasi)


1. guru membagikan peserta didik dalam 5 Kelompok dan
masing-masing terdiri 8 orang per kelompok.
2. Guru membagikan LKPD untuk tiap masing-masing kelompok.
3. peserta didik membagi tugas masing-masing dalam kelompok 70
(mengorganisasikan) menit
4. peserta didik dalam berkelompok bertugas mengamati kasus yang ada,
menentukan dan mencari informasi tentang Masalah ketenagakerjaan
dan upaya mengatasinya. (Critical Thinking)

sintak Ke 3 : membimbing penyelidikan kelompok atau individu (Nilai


Gotong Royong, Dan Kolaborasi)
1. Peserta didik berdiskusi tentang masalah yang telah diamati dari video

4
berbasis masalah yang sama pada masing - masing kelompok (Critical
Thinking, Kolaborasi)
2. Peserta didik bersama melakukan pencarian dan penyelidikan
terhadap jawaban untuk kasus atau masalah yang mereka pelajari
(Critical thinking, menganalisis (C4)
3. Guru membimbing peserta didik dalam melakukan pencarian dan
menganalisis alternatif jawaban yang memungkinkan (menganalisis
C4, Kolaborasi)

Kegiatan Penutup

peserta didik dan Guru :


1. membuat kesimpulan bersama tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan yang telah dilakukan. (Scientific Learning)
2. melakukan refleksi dengan pertanyaan (Critical Thinking)
a. pengetahuan baru apa yang anda dapat dari pembelajaran hari
ini? 10
b. apa manfaat yang anda peroleh dari pembelajaran materi hari menit
ini dalam kehidupan sehari-hari ?

guru :
1. Guru menyampaikan kepada peserta didik Langkah dan kegiatan
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. (penggunaan waktu,
model, metode dan pendekatan)
2. Guru menutup kegiatan dengan doa dan salam. (Nilai Religius)

Pertemuan Kedua

Pertemuan pertama 2x45 Menit waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :
Orientasi :
1. guru memberikan salam, melakukan presensi dan memberikan
motivasi persiapan awal pada peserta didik dan mengawali dengan
berdoa. (Nilai Religius dan Disiplin)
2. guru Menunjuk 5 peserta didik menyebutkan satu per orang isi dari
Pancasila (NIlai Nasionalisme)
10
menit
Apersepsi :
1. Mengaitkan langkah Pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik pada pertemuan sebelumnya!
2. Mengajukan pertanyaan konfirmasi kepada proses kerja kelompok.

5
a. guru menanyakan proses pengerjaan kerja kelompok!
b. apa kesulitan yang dihadapi pada saat kerja kelompok?

Pemberian Acuan
1. memberikan informasi materi yang akan dipelajari :
a. Pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja
b. Jenis-jenis tenaga kerja.
c. Masalah ketenagakerjaan.
d. Upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan.
e. Jenis pengangguran.
f. Sistem Upah
2. menginformasikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan
dipelajari
3. memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi bagi
kehidupan sehari-hari
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah pembelajaran (Penggunaan waktu, Model, Metode
dan pendekatan)

Kegiatan Inti : Model Problem Based Learning kolaborasi model Inquiry


Learning (Lanjutan Pertemuan Pertama Sintak 4-5 )

Sintak ke 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil karya :


1. peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara bergantian.
(Communication Skill)
2. kelompok Presentasi memberikan kesempatan kepada peserta didik
lainnya untuk menyampaikan gagasan sebagai tambahan atas hasil
presentasi dari kelompok nya (Critical Thinking)
3. setelah menerima gagasan dari peserta didik lainnya, kelompok
memberikan kesimpulan Sementara. (Critical Thinking)
4. guru memberikan apresiasi terhadap kegiatan diskusi dari seluruh
kelompok. (Reward Pujian)
5. seluruh kelompok mengumpulkan hasil diskusinya. (Disiplin)

sintak ke 5 : menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 70


1. Peserta didik diminta mengamati penjelasan PPT materi menit
Ketenagakerjaan (TPACK - Mengamati (scientific- Ceramah)
2. Guru dan peserta didik diberi penguatan dengan memberikan
jawaban yang general dan menyimpulkan hipotesis yang
memungkinkan melalui pengamatan materi yang disajikan pada PPT
materi ketenagakerjaan.
3. Guru memberikan (Reward), berupa Nilai, Dan pujian sesuai hasil
LKPD)
4. peserta didik mengerjakan tes formatif yang ada di bahan ajar.

6
(Mengidentifikasi peserta didik untuk Pengayaan dan Remedial)

Kegiatan Penutup

peserta didik dan Guru :


1. membuat kesimpulan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan yang telah dilakukan (Critical Thinking) (Kolaborasi)
2. melakukan refleksi dengan pertanyaan
a. pengetahuan baru apa yang anda dapat dari pembelajaran hari 10
ini? menit
b. apa manfaat yang anda peroleh dari pembelajaran materi hari ini?

guru :
1. Guru menyampaikan motivasi untuk mempelajari materi yang akan
dipelajari berikutnya Lembaga jasa Keuangan
2. Guru memberikan Soal tes Formatif pada bahan ajar (Evaluasi
Kognitif)
3. Guru menutup kegiatan dengan doa dan salam (Nilai Religius).

Memberikan Pengayaan dan remedial.

● Peserta didik yang mendapat nilai kognitif yang baik dan nilai afektif yang baik
diberikan pengayaan
● Peserta didik yang mendapat nilai kognitif dibawah capaian diberikan remedial.

G. Penilaian

a. Sikap (afektif) : terlampir

b. Pengetahuan (Kognitif) : terlampir

c. Keterampilan (Psikomotorik) : terlampir

H. Media, alat, dan sumber Pembelajaran


a. Media
i. lembar Kerja, Power Point dan (alat peraga konkret)
b. Alat
i. LCD TV/Laptop/tablet
c. sumber pembelajaran
i. Buku teks ekonomi SMA Kelas X

7
ii. Harari, 2018 , HOMO DEUS : a brief history of tomorrow, Jakarta : PT
Pustaka Alvabet
iii. Adam Smith. 1776. An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth
of Nations. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama .
iv. Skinner, 2018, Manusia Digital : Revolusi 4.0 Melibatkan Semua Orang,
Jakarta, Elex Media Komputindo
v. materi ajar PPT
vi. Video Berbasis Masalah
https://www.youtube.com/watch?v=8Wqu9rAjm-g

Pematangsiantar, September 2022

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran

Kepala SMA KARTIKA I-4

Drs. Jonni Siburian M.M Eric Sapetra Siburian S.Pd

NIP.1963 l23l 1987 03 1080

8
XI_Ekonomi_KD : 3.3

DAFTAR ISI

PENYUSUN ................................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. iii
GLOSARIUM ............................................................................................................................................. iv
PETA KONSEP...........................................................................................................................................v
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1
A. Identitas Modul ................................................................................................................................ 1
B. Kompetensi Dasar........................................................................................................................... 1
C. Deskripsi Singkat Materi .............................................................................................................. 1
D. Petunjuk Penggunaan Modul...................................................................................................... 2
E. Materi Pembelajaran...................................................................................................................... 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 .......................................................................................................... 3
Konsep Ketenagakerjaan..................................................................................................................... 3
A. Tujuan Pembelajaran..................................................................................................................... 3
B. Uraian Materi .................................................................................................................................... 3
C. Rangkuman........................................................................................................................................ 6
D. Penugasan Mandiri ......................................................................................................................... 7
E. Latihan Soal ....................................................................................................................................... 7
6. Penilaian Diri ..................................................................................................................................10
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ........................................................................................................11
Permasalahan Ketenagakerjaan dan Cara Mengatasinya .....................................................11
A. Tujuan Pembelajaran...................................................................................................................11
B. Uraian Materi ..................................................................................................................................11
C. Rangkuman......................................................................................................................................20
D. Penugasan Mandiri .......................................................................................................................22
E. Latihan Soal .....................................................................................................................................22
F. Penilaian Diri ..................................................................................................................................28
EVALUASI ................................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................35

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN iii
XI_Ekonomi_KD : 3.3

GLOSARIUM

Angkatan kerja penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas), baik yang
bekerja maupun yang tidak bekerja
Kesempatan kerja suatu keadaan yang mengambarkan tersedianya lapangan
kerja yang siap diisi oleh para pencari kerja
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.

Penduduk dapat dilihat dari dua sisi yakni penduduk usia kerja dan di
luar usia kerja.
Pengangguran Penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari
pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau
penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/
mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
Tenaga kerja setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun masyarakat

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN iv


XI_Ekonomi_KD : 3.3

PETA KONSEP

Ketenagakerjaan

Tenaga Kerja

Konsep
Konsep Angkatan Kerja
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan

Kesempatan Kerja

Penduduk

Masalah
Ketenagakerjaan
Permasalahan
KETENAGAKERJAAN Ketenagakerjaan
dan cara
mengatasi

Pengangguran

Jenis-jenis Penyebab, Dampak


dan cara mengatasi

Sistem Upah

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN v


XI_Ekonomi_KD : 3.3

PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 8 JP
Judul Modul : Ketenagakerjaan

B. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan
ekonomi
4.3 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam
pembangunan ekonomi dan cara mengatasinya

C. Deskripsi Singkat Materi

Gambar 1 Sumber: Radar Surabaya.id Gambar 2 Sumber: detikfinance

Salam jumpa Pelajar cerdas Indonesia!


Pandemi covid 19 telah memberikan dampak yang luas di semua sektor kehidupan.
Salah satunya adalah ketika saat ini anda diminta untuk mandiri dalam belajar
maka senang sekali bertemu anda walaupun kita tidak bertatap muka secara
langsung. Melalui modul ini anda diharapkan mampu menguasai materi
Ketenagakerjaan sebagai bagian dari pembelajaran Ekonomi di kelas XI IPS.

Perhatikan kedua gambar di atas!


Buatlah 5 pertanyaan terkait kedua gambar tersebut.
Berdasarkan pertanyaan anda, tentunya anda berpikir mengapa begitu banyak
orang (anak muda) yang antri untuk melamar pekerjaan, sementara pada gambar
kedua begitu banyak orang yang sudah bekerja malah di-PHK akibat covid 19.

Kondisi pada kedua gambar di atas sebenarnya menggambarkan tentang


permasalahan ketenagakerjaan yang sementara terjadi di tengah-tengah
masyarakat Indonesia saat ini. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar
sesungguhnya merupakan modal bagi pembangunan nasional dengan catatan
bahwa penduduk itu memiliki kualitas yang sesuai dengan tuntutan pembangunan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


XI_Ekonomi_KD : 3.3

itu sendiri. Namun fakta menunjukkan jumlah penduduk Indonesia yang besar ini
justru sekarang menjadi beban negara karena begitu banyak yang belum atau tidak
memiliki pekerjaan sama sekali alias menganggur.

Pengangguran terjadi disebabkan karena jumlah angkatan kerja lebih besar dari
kesempatan kerja. Kesempatan kerja meliputi kesempatan untuk bekerja,
kesempatan untuk bekerja sesuai dengan pendidikan dan keterampilan, dan
kesempatan untuk mengembangkan diri. Semakin banyak orang yang bekerja
berarti semakin luas kesempatan kerja.
Semua orang yang bekerja pasti akan memperoleh upah baik itu upah harian,
bulanan ataupun borongan tergantung peraturan yang berlaku di masing-masing
perusahaan.
Anda bisa bayangkan bagaimana kalau seseorang tidak bekerja maka pasti dia tidak
akan memperoleh upah/pendapatan dan pasti dia termasuk kelompok
pengangguran. Terdapat macam-macam pengangguran seperti pengangguran
siklikal, musiman dan lain-lain.
Jika masalah pengangguran tidak bisa diatasi pemerintah maka tentunya akan
berdampak bagi pembangunan ekonomi di negara itu. Dengan demikian sangat
diharapkan peran serta semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat agar
masalah pengangguran ini dapat diatasi.

D. Petunjuk Penggunaan Modul


Agar modul ini dapat digunakan secara maksimal maka kalian diharapkan
melakukan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Pelajarilah dan pahami peta konsep yang disajikan dalam setiap modul
2. Pelajarilah dan pahami tujuan yang tercantum dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
3. Pelajarilah uraian materi secara sistematis dan mendalam dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
4. Lakukanlah uji kompetensi di setiap akhir kegiatan pembelajaran untuk
mengetahui tingkat penguasaan materi
5. Diskusikan secara kelompok dan atau dengan guru jika mengalami kesulitan
dalam pemahaman materi
6. Lanjutkan pada modul berikutnya jika sudah mencapai ketuntasan yang
diharapkan mendapatkan nilai 70.

E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 2kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.

Pertama : Konsep Ketenagakerjaan

Kedua : Permasalahan Ketenagakerjaan dan Cara Mengatasinya

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 2


XI_Ekonomi_KD : 3.3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Konsep Ketenagakerjaan

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini Anda diharapkan dapat
membedakan konsep ketenagakerjaan, tenaga kerja, angkatan kerja dan
kesempatan kerja serta membagankan hubungannya dengan penduduk secara
mandiri dan bertanggungjawab.

B. Uraian Materi
1. Pengertian Ketenagakerjaan
Tenaga kerja (sumber daya manusia) merupakan modal yang sangat dominan
dalam menyukseskan program pembangunan. Masalah ketenagakerjaan
semakin kompleks seiring bertambahnya jumlah penduduk, yang memerlukan
perhatian serius dari berbagai pihak. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, yang dimaksud ketenagakerjaan adalah segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah
masa kerja.
2. Tenaga Kerja
Dalam pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tenaga kerja yaitu
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
a. Jenis – Jenis Tenaga Kerja
1. Menurut sifatnya:
 Tenaga Kerja Jasmaniah
Tenaga kerja jasmaniah merupakan tenaga kerja yang
melakukan pekerjaanya menggunakan tenaga fisik.
Contoh : supir, montir, dll
 Tenaga Kerja Rohaniah
Tenaga kerja rohaniah merupakan tenaga kerja yang dalam
pekerjaannya lebih banyak menggunakan proses pemikiran,
gagasan, ide, dsb.Contoh: direktur, konsultan dan manejer

2. Menurut Kualitasnya:
 Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja yang mempunyai pendidikan yang tinggi
sehingga ahli dibidangnya .
contohnya guru, dosen, dokter dll
 Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu
karena pengalaman kerja.
Contoh: montir, sopir dll
 Tenaga kerja tidak terlatih dan tidak terdidik
Tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan / pelatihan
tertentu untuk melakukan perkerjaannya .
contohnya tukang sapu, buruh dll

3. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan


 Tenaga kerja bagian produksi
Tenaga kerja yang bekerja pada bagian produksi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 3


XI_Ekonomi_KD : 3.3

 Tenaga kerja bagian pemasaran


Tenaga kerja bagian pemasaran atau penjualan, yang
tugasnya mendistribusikan barang
 Tenaga kerja umum dan administrasi
Tenaga kerja yang berhubungan denga personalian , umum
dan administirasi

4. Menurut Hubungan dengan Produk


 Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja yang dipabrik yang secara langsung terlibat
pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya
produksi atau pada barang yang dihasilkan
 Tenaga kerja tidak langsung
Yaitu tenaga kerja yang dipabrik yang tidak terlibat secara
langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada
biaya operasional pabrik.

3. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas), baik yang
bekerja maupun yang tidak bekerja
Untuk mengetahui perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja
(tingkat partisipasi angkatan kerja) digunakan rumus berikut:

Adapun untuk mengetahui ketergantungan atau Dependency Ratio (DR)


digunakan rumus berikut:

Semakin tinggi dependency ratio, semakin besar tanggungan penduduk


produktif

4. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja merupakan suatu keadaan yang mengambarkan tersedianya
lapangan kerja yang siap diisi oleh para pencari kerja. Kesempatan kerja di
Indonesia dijamin dalam Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi “tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”.
Kesempatan kerja memiliki dua pengertian, yaitu:
1. dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya tenaga kerja
yang mempunyai kesempatan untuk bekerja,
2. dalam arti luas, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya faktor-faktor
produksi yang mungkin dapat ikut dalam proses produksi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 4


XI_Ekonomi_KD : 3.3

5. Hubungan Penduduk, Tenaga Kerja, Angkatan Kerja Dan Pengangguran

Hubungan antara penduduk, tenaga kerja, angkatan kerja dan pengangguran


dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Bagan tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Tenaga kerja, yakni penduduk yang dianggap sanggup bekerja bila ada
permintaan kerja. Mereka adalah penduduk yang berusia antara 15
tahun sampai dengan 64 tahun (UU No. 20 Tahun 1999).
b. Bukan tenaga kerja, yakni penduduk yang dianggap tidak mampu bekerja.
Mereka adalah penduduk yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64
tahun, anak-anak dan lansia (lanjut usia) termasuk dalam kelompok ini.
2. Tenaga kerja dibagi lagi menjadi dua kelompok (usia 15 tahun sampai dengan
64 tahun)
a. Angkatan kerja yakni kelompok tenaga kerja (usia 15 sampai dengan 64
tahun) yang ingin bekerja. Mereka selalu berusaha mencari pekerjaan.
b. Bukan angkatan kerja, yakni kelompok tenaga kerja yang tidak bersedia
bekerja walaupun ada kesempatan kerja. Contohnya: pelajar, mahasiswa,
dan ibu rumah tangga.
3. Angkatan kerja dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Pekerja (employment), yakni kelompok angkatan kerja yang sudah
mendapat pekerjaan.
b. Pengangguran (unemployment), yakni kelompok angkatan kerja
yang belum mendapat pekerjaan.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 5


XI_Ekonomi_KD : 3.3

4. Pekerja (employment) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:


a. Pekerja penuh (full employment), yakni pekerja yang bekerja
dengan memenuhi kriteria berikut:
1) Lama kerja minimal 40 jam per minggu.
2) Besar pendapatan minimal sama dengan UMR (Upah Minimum
Regional).
3) Jenis pekerjaan sesuai dengan pendidikan atau keahliannya.
b. Setengah menganggur, yakni pekerja yang bekerja tapi tidak
memenuhi kriteria pekerja penuh, kelompok. setengah
menganggur dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:
1) Setengah menganggur menurut jam kerja, yaitu pekerja yang
bekerja kurang dari 40 jam per minggu.
2) Setengah menganggur berdasar pendapatan, yaitu pekerja yang
menerima pendapatan lebih kecil dari UMR tempat dia bekerja.
3) Setengah menganggur menurut produktivitas, yaitu pekerja
yang produktivitasnya di bawah standar perusahaan. Pada
umumnya, pekerja yang baru masuk dan pekerja dengan cacat
tertentu termasuk kelompok ini.

C. Rangkuman
1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat.
Terdapat bermacam-macam tenaga kerja dilihat dari sifat, kualitas, fungsi pokok
dalam perusahaan maupun hubungan dengan produk.
Pasar tenaga kerja adalah Suatu pasar yang mempertemukan penjual dan
pembeli tenaga kerja. dimana penjual tenaga kerja adalah pencari kerja dan
penawar tenaga kerja adalah perusahaan atau instasi yang mencari tenaga kerja.
3. Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas), baik yang
bekerja maupun yang tidak bekerja
Semakin tinggi dependency ratio, semakin besar tanggungan penduduk
produktif
4. Kesempatan kerja memiliki dua pengertian, yaitu:
1. dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya tenaga kerja
yang mempunyai kesempatan untuk bekerja,
2. dalam arti luas, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya faktor-faktor
produksi yang mungkin dapat ikut dalam proses produksi.
5. Hubungan Penduduk, Tenaga Kerja, Angkatan Kerja Dan Pengangguran:
Penduduk dapat dilihat dari dua sisi yakni penduduk usia kerja dan di luar usia
kerja. Penduduk usia kerja terbagi lagi atas angkatan kerja dan bukan angkatan
kerja sedangkan penduduk di luar usia kerja terdiri dari penduduk di bawah dan
di atas usia kerja. Penduduk usia kerja yang bukan angkatan kerja misalnya anak
sekolah dan ibu rumah tangga sedangkan penduduk usia kerja yang merupakan
angkatan kerja adalah mereka yang bekerja tapi juga yang sementara mencari
pekerjaan/menganggur. Bagi penduduk yang bekerjapun terdiri dari mereka
yang bekerja penuh dan mereka yang setengah menganggur baik itu setengah
menganggur menurut ukuran pendapatan, menurut produktivitas maupun
menurut pendidikan dan jenis pekerjaan.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 6


XI_Ekonomi_KD : 3.3

D. Penugasan Mandiri
Setelah anda mempelajari materi dalam kegiatan pembelajaran 1 ini, saatnya anda
melakukan tugas berikut untuk memperdalam pemahaman anda:
1. Luangkan waktu anda selama 15 – 30 menit, amati setiap orang yang ada di
dalam rumahmu serta setiap orang yang lewat di depan/sekitar rumahmu
bahkan tetanggamu. Catat akrivitas mereka masing-masing kemudian
hubungkan hasil pengamatanmu dengan bagan ‘Hubungan Penduduk, Tenaga
Kerja, Angkatan Kerja Dan Pengangguran” Kategorikan setiap penduduk yang
ada lama pengamatanmu apakah termasuk usia kerja, bukan usia kerja,
angkatan kerja, bukan angkatan kerja dan seterusnya (sesuai bagan).
2. Berikan kesimpulan tentang hasil pengamatanmu dan tuliskan dalam buku
kerjamu.

E. Latihan Soal
Sudahkan anda sukses mengerjakan tugas pada point D ? Selamat! Karena anda
berhasil mengidentifikasi setiap penduduk sesuai aktivitasnya kemudian
dihubungkan dengan konsep tenaga kerja, angkatan kerja dan pengangguran.
Untuk lebih memastikan pemahaman anda, silahkan mengerjakan soal-soal latihan
berikut ini.

1. Pemerintah /swasta menetapkan aturan sebelum perekrutan tenaga


kerja,selama pekerjaan dilakukan bahkan sesudah pekerjaan selesai dikerjakan
(pensiun). Ini merupakan ruang lingkup....
A. tenaga kerja
B. angkatan kerja
C. ketenagakerjaan
D. kesempatan kerja
E. bukan angkatan kerja

2. Bapak Unu setiap hari mengerjakan tugas rutinnya di SMA Harapan Jaya dengan
membersihkan lingkungan sekolah dan menata taman sekolah. Bapak Unu
termasuk jenis tenaga kerja....
A. ahli
B. terampil
C. terdidik
D. terlatih
E. tidak terdidik dan tidak terlatih

3. Pak Riko adalah direktur perusahaan terbesar di kotanya. Pada masa pandemi
covid 19 perusahaannya nyaris ditutup, untuk mencegahnya Pak Riko selalu
berkonsultasi dengan ibu Meylan yang adalah konsultan perusahaan tersebut.
Menurut sifatnya Pak Riko dan ibu Meylan tergolong tenaga kerja....
A. rohaniah
B. jasmaniah
C. terdidik
D. terlatih
E. ahli

4. Keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja


disebut ….
A. tenaga kerja
B. angkatan kerja
C. pencari kerja

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 7


XI_Ekonomi_KD : 3.3

D. kesempatan kerja
E. waktu efektif kerja

5. Penduduk usia produktif/usia kerja 15 tahun ke atas yang bekerja, punya


pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran merupakan....
A. Pengangguran
B. Angkatan kerja
C. Bukan angkatan kerja
D. Tenaga kerja langsung
E. Tenaga kerja tidak langsung

Setelah anda mengerjakan latihan soal di atas, silahkan mengukur kemampuan


anda dengan cara mencocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban Latihan Soal
Kegiatan Pembelajaran 1 yang terdapat di bawah ini.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 8


XI_Ekonomi_KD : 3.3

Kunci Jawaban Latihan Soal:

Nomor Soal Kunci Jawaban


1 C
2 E
3 A
4 D
5 B

Pembahasan Soal:

1. ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja


pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.

2. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak
memerlukan pendidikan / pelatihan tertentu untuk melakukan perkerjaannya .
Contohnya: tukang sapu, buruh dll

3. Tenaga kerja rohaniah merupakan tenaga kerja yang dalam pekerjaannya lebih
banyak menggunakan proses pemikiran, gagasan, ide, dsb.
Contoh: direktur, konsultan dan manejer

4. Kesempatan kerja merupakan suatu keadaan yang mengambarkan tersedianya


lapangan kerja yang siap diisi oleh para pencari kerja

5. Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas), baik yang
bekerja maupun yang tidak bekerja

Pedoman Penskoran
Jumlah Skor
Nilai
benar Perolehan
5 5 100
4 4 80
3 3 60
2 2 40
1 1 20

Keterangan:
 Jumlah skor per soal = 1
 Jumlah skor maksimum= 5

Nilai = Jumlah skor perolehan x 100


Skor Maksimum

Untuk memudahkan pengukuran anda, cocokkan hasil perhitungan nilaimu dengan


rubrik di bawah ini:

Rentang Nilai Predikat


90 - 100 Sangat Baik
80 - 89 Baik
70 - 79 Cukup
<70 Kurang

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 9


XI_Ekonomi_KD : 3.3

Selamat untuk anda yang telah mencapai nilai ≥ 80 dan bisa melanjutkan ke
pembahasan materi pada kegiatan pembelajaran 2. Sukses selalu....

Anda yang masih mencapai nilai cukup dan kurang silahkan untuk mempelajari
ulang terutama materi-materi yang masih belum dikuasai pada kegiatan
pembelajaran 1

6. Penilaian Diri
Setelah anda menyelesaikan semua langkah pembelajaran termasuk tagihan-
tagihan dalam kegiatan pembelajaran 1 ini maka saatnya anda menilai kemampuan
anda dalam memahami materi pada kegiatan pembelajaran 1 serta apa yang anda
rasakan selama mengikuti pembelajaran.

No. Pernyataan Ya Tidak


1. Saya sudah mampu membedakan konsep
ketenagakerjaan, tenaga kerja, angkatan kerja dan
kesempatan kerja
2. Saya sudah mampu mengklasifikasikan jenis-jenis
tenaga kerja
3. Saya sudah mampu memberikan contoh jenis-jenis
tenaga kerja
4. Saya sudah mampu menyimpulkan fungsi dan manfaat
pasar tenaga kerja
5. Saya sudah mampu menggambar bagan hubungan
penduduk , tenaga kerja, angkatan kerja dan
pengangguran
6. Saya sudah mampu menjelaskan bagan hubungan
penduduk , tenaga kerja, angkatan kerja dan
pengangguran
7. Saya mampu mengerjakan tugas-tugas dalam kegiatan
Pembelajaran 1 secara mandiri (tanpa bantuan orang
lain)
8. Saya merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan
semua tagihan dalam kegiatan pembelajaran 1 ini

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran
berikutnya

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 10


XI_Ekonomi_KD : 3.3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Permasalahan Ketenagakerjaan dan Cara Mengatasinya

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini Anda diharapkan dapat
mengidentifikasi permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia, mengklasifikasi
jenis-jenis pengangguran, menganalisis penyebab, dampak dan cara mengatasi
pengangguran secara kritis dan mandiri.

B. Uraian Materi
1. Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia

Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah
yang tentu saja menjadi modal pembangunan jika mampu dikelola dengan baik dan
benar. Jika pengelolaannya tidak dilakukan dengan baik dapat menyebabkan
permasalahan yang cukup berarti, salah satunya adalah yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan.

Berikut ini adalah masalah-masalah ketenagakerjaan di Indonesia:


1. Tingkat pengangguran yang tinggi
Pengangguran di Indonesia merupakan masalah yang besar, bahkan tinggi
rendahnya pengangguran suatu negara dapat dijadikan tolok ukur kemakmuran
suatu bangsa. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang
mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang
tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan
atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/
mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Pertumbuhan tenaga kerja
jika tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah usaha atau lapangan usaha
akan meningkatkan jumlah pengangguran. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan
penyerapan angkatan kerja.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah pengangguran di Indonesia
bertambah menjadi 6,88 juta orang pada Februari 2020. Angka ini naik 60.000
orang 0,06 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu.

2. Jumlah angkatan kerja yang tinggi


Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di
dunia. Makin tinggi jumlah penduduk semakin tinggi pula angkatan kerjanya,
jika tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai maka pengangguran
akan bertambah sehingga tingkat kesejahteraan menurun.
Jumlah angkatan kerja pada Februari 2020 sebanyak 137,91 juta orang, naik
1,73 juta orang dibanding Februari 2019. Berbeda dengan naiknya jumlah
angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun sebesar 0,15
persen poin.

3. Rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan


Tingkat pendidikan yang rendah dan ketidak sesuaian keahlian dan
keterampilan yang dimiliki pencari kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan
perusahaan, memicu rendahnya penyerapan tenga kerja Indonesia. Sebaliknya,
tenaga kerja yang berpendidikan tinggi dan mempunyai banyak keterampilan
dapat mengerjakan lebih banyak pekerjaan.Selain itu juga dapat berwirausaha
atau menciptakan lapangan kerja sendiri.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 11


XI_Ekonomi_KD : 3.3

Beberapa dampak yang disebabkan oleh tingkat pendidikan dan keterampilan


angkatan kerja rendah :
1. tingkat pengangguran bertambah naik
2. proses produksi barang/jasa terhambat
3. tindak kriminalitas naik

4. Penyebaran angkatan kerja yang tidak merata


Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki ±17.000 pulau dengan
kepadatan penduduk yang tidak merata.Sekitar 60% penduduk terpusat di
pulau Jawa. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat tidak merata. Selain itu penyebaran angkatan kerja
juga tidak merata, terlebih mereka yang memiliki latar belakang pendidikan
tinggi akan terfokus pada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.

5. Perlindungan kesejahteraan tenaga kerja yang belum maksimal


Hal ini dapat dilihat dari standar upah yang belummeenuhi kebutuhan
masyarakat, kondisi tepat kerja yang buruk dan ketidakadilan dalam dunia
kerja. Hal ini akan menyebabkan kesejahteraan dan motivasi tenaga kerja akan
menurun. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan tenaga
kerja adalah tingkat ekonomi masyarakat ,stabilitas politik serta iklim investasi
yang akan mempengaruhi terciptanya lapangan kerja baru dan pasar global
yang akan mempertajam persaingan tenaga kerja.

2. Pengangguran

Sejak lama pemerintah kita dihadapkan pada permasalahan yang sangat serius
dalam bidang ketenagakerjaan, yaitu masalah pengangguran. Bahkan, di
kawasan Asia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah
penganggur yang sangat besar. Apakah di lingkungan sekitar tempat tinggalmu
saat ini ada yang menganggur? Untuk dapat menjawabnya maka terlebih dahulu
kamu harus mengetahui pengertian dari pengangguran itu sendiri.
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari
pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau
penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/
mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
Pengangguran ada dua macam, yaitu pengangguran terbuka dan pengganguran
terselubung. Apakah yang membedakan keduanya?
Penganggur terbuka (open unemployment) meliputi seluruh angkatan kerja
yang mencari pekerjaan, baik yang mencari pekerjaan pertama kali maupun
yang pernah bekerja sebelumnya.
Pengangguran terbuka biasanya terjadi pada generasi muda yang baru
menyelesaikan pendidikan menengah dan tinggi. Ada kecenderungan mereka
yang baru menyelesaikan pendidikan berusaha mencari pekerjaan yang sesuai
dengan keinginan. Mereka biasanya bekerja di sektor-sektor modern. Untuk
mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, mereka bersedia menunggu beberapa
waktu atau bahkan mencarinya di kota atau daerah lain yang sektor modernnya
telah berkembang. Inilah yang menyebabkan pada negara yang sedang
berkembang umumnya angka pengangguran terbuka di daerah perkotaan lebih
besar daripada di daerah pedesaan. Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan
tiga kali lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Hal ini karena terbatasnya
kesempatan kerja yang tersedia di perkotaan sehingga terjadi persaingan yang
ketat dalam memperebutkan lapangan kerja. Selain itu, di Indonesia, fenomena
pengangguran terbuka ini juga diakibatkan terdapat perbedaan struktur

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 12


XI_Ekonomi_KD : 3.3

ekonomi antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia
(KTI). Struktur ekonomi KBI lebih modern dibandingkan dengan KTI sehingga
angka pengangguran terbuka di KBI lebih tinggi jika dibandingkan dengan KTI.
Penganggur terselubung (underemployment) adalah pekerja yang bekerja
dengan jam kerja rendah (di bawah sepertiga jam kerja normal atau kurang dari
35 jam dalam seminggu), namun masih mau menerima pekerjaan.
BPS mengkategorikan penganggur terselubung menjadi dua macam, yaitu:
Pekerja yang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam per minggu karena
sukarela (kemauan sendiri) dan ada juga yang terpaksa.

Jenis-jenis Pengangguran

Pengangguran yang terjadi pada suatu negara berkaitan dengan kegiatan


ekonomi masyarakat, pada dasarnya dapat digolongkan dalam beberapa jenis, di
antaranya:
a. Pengangguran Ketidakcakapan
Pengangguran ketidakcakapan adalah pengangguran yang terjadi karena
seseorang mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga dalam dunia
perusahaan mereka sulit untuk diterima menjadi pekerja/karyawan.
b. Pengangguran tak kentara atau pengangguran terselubung (disguised
unemployment/invisible unemployment) adalah pengangguran yang
terjadi apabila para pekerja telah menggunakan waktu kerjanya secara
penuh dalam suatu pekerjaan, tetapi dapat ditarik ke sektor lain tanpa
mengurangi outputnya.
c. Pengangguran kentara atau pengangguran terbuka (visible
unemployment) adalah pengangguran yang timbul karena kurangnya
kesempatan kerja atau tidak adanya lapangan pekerjaan.

Adapun jenis pengangguran menurut sebab-sebabnya dapat dibedakan


sebagai berikut:
a. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada
sektor pertanian, misalnya di musim paceklik. Di mana banyak petani
yang menganggur, karena telah usai masa panen dan menunggu musim
tanam selanjutnya.

b. Pengangguran Friksional (Peralihan), adalah pengangguran yang terjadi


karena penawaran tenaga kerja lebih banyak daripada permintaan
tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah bekerja tetapi menginginkan
pindah pekerjaan lain, sehingga belum mendapatkan tempat pekerjaan
yang baru. Kelebihan tersebut menimbulkan adanya pengangguran.
c. Pengangguran karena Upah Terlalu Tinggi, artinya pengangguran yang
terjadi karena para pekerja atau pencari kerja menginginkan adanya
upah atau gaji terlalu tinggi, sehingga para pengusaha tidak mampu
untuk memenuhi keinginan tersebut. Akan tetapi di Indonesia saat ini
sudah terdapat ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) yang
disesuaikan biaya hidup daerah masing-masing, sehingga antara pekerja
dengan pengusaha sudah terdapat konsensus dalam penentuan upahnya.
d. Pengangguran Struktural yakni pengangguran yang terjadi karena
terdapat perubahan struktur kehidupan masyarakat, misalnya dari
agraris menjadi industri. Oleh sebab itu, banyak tenaga kerja yang tidak
memenuhi kriteria yang disyaratkan perusahaan.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 13


XI_Ekonomi_KD : 3.3

e. Pengangguran Voluntary yaitu pengangguran yang terjadi karena


seseorang yang sebenarnya masih mampu bekerja tetapi secara sukarela
tidak mau bekerja dengan alasan merasa sudah mempunyai kekayaan
yang cukup.
f. Pengangguran Teknologi yaitu pengangguran karena adanya pergantian
tenaga manusia dengan tenaga mesin.
g. Pengangguran Potensial (potential underemployment), adalah
pengangguran yang terjadi apabila para pekerja dalam suatu sektor
dapat ditarik ke sektor lain tanpa mengurangi output, hanya harus
diikuti perubahan-perubahan fundamental dalam metode produksi,
misalnya perubahan dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin
(mekanisasi).
h. Pengangguran konjungtur/siklis (cyclical unemployment)
adalah pengangguran yang berkaitan dengan turunnya kegiatan
perekonomian suatu negara. Pada masa resesi, tingkat pengangguran
siklis akan semakin meningkat karena dua faktor berikut.
(a) Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan terus meningkat
(b) Dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk mendapatkan
pekerjaan.

Penyebab Terjadinya Pengangguran


Nah sampailah kita pada penyebab terjadinya pengangguran.
Penyebab terjadinya pengangguran di suatu negara, di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja
yang besar.
2. Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan
angkatan kerja.
3. Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.
4. Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
5. Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antara
lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif,
peraturan yang menghambat investasi, hambatan dalam proses
ekspor-impor, dan sebagainya.
6. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
7. Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi
pengembangan usaha.
8. Masih sulitnya arus masuk modal asing.
9. Iklim investasi yang belum kondusif.
10. Tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang masih lesu.
11. Kemiskinan.
12. Ketimpangan pendapatan.
13. Urbanisasi.
14. Stabilitas politik yang tidak stabil.
15.Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor
dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
16. Keberadaan pasar global.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 14


XI_Ekonomi_KD : 3.3

Dampak Pengangguran

Pengangguran menjadi salah satu isu penting dalam pembangunan suatu negara,
baik di negara-negara berkembang maupun di negara-negara maju.
Masalah pengangguran di negara berkembang, seperti Indonesia, sekarang ini
sudah sangat besar karena menyangkut jutaan jiwa dan sangat kompleks karena
masalah pengangguran ini memengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak
faktor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah untuk
dipahami. Persoalan pengangguran bukan hanya menyangkut masalah ekonomi,
melainkan juga masalah sosial.
Dampak yang ditimbulkannya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan
pembangunan nasional baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dampak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan nasional menurun
Salah satu komponen pendapatan nasional adalah upah. Orang yang bekerja
tentu akan mendapatkan balas jasa atau upah. Jadi, semakin banyak jumlah
penganggur di suatu negara, semakin banyak orang yang tidak mendapat
upah maka pendapatan nasional pun akan menurun. Padahal pendapatan
nasional ini digunakan untuk membiayai pembangunan nasional.
2. Pendapatan per kapita masyarakat rendah
Semakin banyak orang yang tidak bekerja dan tidak menghasilkan, semakin
berat beban orang yang bekerja. Akibatnya pendapatan per kapita
masyarakat menjadi rendah sehinga akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan pembangunan.
3. Produktivitas tenaga kerja rendah
Jumlah kesempatan kerja yang terbatas menyebabkan orang bersedia
bekerja apa saja walaupun tidak sesuai dengan bidangnya. Hal ini akan
mengakibatkan produktivitas tenaga kerja menjadi rendah sehingga output
yang dihasilkan sebagai sumber pendapatan nasional ikut menurun dan
memengaruhi pelaksanaan pembangunan nasional.
4. Upah yang rendah
Akibat produktivitas tenaga kerja yang rendah maka upah yang didapatkan
juga rendah. Hal ini berdampak pada sisi permintaan dan penawaran.
a. Dari sisi permintaan, upah yang rendah mengakibatkan permintaan
masyarakat terhadap barang atau jasa juga rendah. Hal ini akan
mengakibatkan perusahaan mengurangi atau bahkan menghentikan
produksinya sehingga terjadi pengurangan pekerja yang akan memunculkan
pengangguran. Hal ini tentu saja akan berdampak pada pembangunan
nasional.
b. Dari sisi penawaran, upah yang rendah mengakibatkan jumlah pendapatan
yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat juga rendah atau bahkan tidak
menabung sama sekali. Padahal tabungan masyarakat merupakan salah satu
sumber modal pembangunan nasional.
5. Investasi dan pembentukan modal rendah Permintaan masyarakat yang
rendah ataupun rendahnya tabungan masyarakat sama-sama akan
berdampak pada rendahnya investasi yang dilakukan. Kurangnya
permintaan masyarakat akan membuat pengusaha enggan untuk
berinvestasi dan rendahnya tabungan masyarakat menyebabkan minimnya
dana untuk investasi. Hal ini akan menghambat pelaksanaan pembangunan.
6. Sumber utama kemiskinan
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara adalah
semakin berkurangnya jumlah penduduk yang hidup miskin. Orang yang
menganggur berarti tidak memiliki pendapatan yang dapat digunakan untuk

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 15


XI_Ekonomi_KD : 3.3

memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga mereka hidup di bawah garis


kemiskinan, seperti perumahan yang kurang layak, kesehatan dan gizi yang
buruk, pendidikan yang minim atau tidak berpendidikan sama sekali, angka
kematian bayi yang tinggi, dan harapan hidup yang relatif singkat. Kondisi
yang demikian tentunya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan
pembangunan di suatu negara.
7. Pemborosan sumber daya dan potensi yang ada Jumlah pengangguran dan
setengah penganggur yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan
potensi yang ada sebab kemampuan yang dimiliki oleh mereka seharusnya
dapat menjadi sumbangsih yang besar bagi pelaksanaan pembangunan.
Namun yang terjadi justru sebaliknya, dengan menganggur berarti mereka
tidak menghasilkan apa pun.
8. Dampak sosial lainnya yang ditimbulkan oleh pengangguran sehingga akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional, antara lain:
a. menjadi beban keluarga dan masyarakat;
b. penghargaan diri yang rendah;
c. kebebasan yang terbatas;
d. mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal.
Walaupun masalah pengangguran ini sangat rumit seperti lingkaran yang tidak
berujung pangkal, mengingat dampaknya yang sangat luas bagi pembangunan
suatu negara, masalah pengangguran ini tentu saja harus segera diatasi.

Cara Mengatasi Pengangguran

Pembangunan Indonesia pada masa depan sangat tergantung pada kualitas


sumber daya manusia Indonesia yang sehat secara fisik dan mental serta
mempunyai keterampilan dan keahlian kerja. Dengan kondisi demikian manusia
Indonesia mampu membangun keluarga untuk mempunyai pekerjaan dan
penghasilan yang tetap dan layak sehingga kebutuhan hidup, kesehatan, dan
pendidikan anggota keluarganya terpenuhi. Untuk itu mengingat masalah
ketenagakerjaan di Indonesia bersifat multidimensi, cara pemecahannya pun
harus multidimensi. Pemerintah dituntut untuk aktif dan kreatif dalam
menciptakan kesempatan kerja bagi angkatan kerja melalui program dan
kebijakan yang efektif.
Berikut beberapa cara yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi masalah
pengangguran secara umum:

1. Menciptakan kesempatan kerja, terutama di sektor pertanian melalui


penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif.
Seperti kita ketahui Indonesia merupakan negara yang berbasis pertanian.
Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani sehingga sektor
pertanian sangat berperan penting dalam pembanguan ekonomi. Telah
terbukti di masa lalu bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi yang
besar terhadap pembangunan ekonomi. Salah satu kontribusinya adalah
menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak. Kurangnya
ketertarikan masyarakat untuk bekerja di sektor pertanian bukan semata-
mata karena sektor industi dan jasa lebih menjanjikan dalam hal pencapaian
kebutuhan hidup layak, melainkan juga karena pemerintah kurang memberi
perhatian terhadap pembangunan sektor pertanian. Oleh karena itu, sudah
seharusnya pemerintah segera merevitalisasi peranan sektor pertanian.
Misalnya, memberikan pinjaman modal kepada para petani,
mengembangkan tanaman pangan, dan memperbaiki infrastruktur, seperti
jalan dan irigasi di pedesaan. Pemerintah juga perlu menggerakkan kembali

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 16


XI_Ekonomi_KD : 3.3

Koperasi Unit Desa. Melalui program seperti ini, tentu akan tercipta
kesempatan kerja yang lebih luas dan menjanjikan kepada masyarakat.

2. Menumbuhkan usaha-usaha baru, memperluas kesempatan berusaha, dan


mendorong pengusaha-pengusaha memperluas usahanya atau membuka
investasi baru.
3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme. Cara ini
dapat meningkatkan dan memelihara produktivitas tenaga kerja dan tidak
perlu tergantung pada kesempatan kerja yang diberikan oleh orang lain,
tetapi justru mampu menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri.
4. Meningkatkan kualitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan dunia industri
dan dunia usaha melalui perbaikan isi kurikulum sistem pendidikan
nasional, melakukan latihan-latihan kerja, magang, meningkatkan kualitas
mental spiritual, perbaikan gizi dan kualitas kesehatan, meningkatkan
pelaksanaan seminar, workshop yang berhubungan dengan pekerjaan
tertentu.
5. Untuk menumbuhkembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri
perlu keberpihakan kebijakan, termasuk akses, pendamping, pendanaan
usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang mendukung.
6. Pembangunan nasional dan kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada
sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan
dan perluasan kesempatan kerja
7. Kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota harus merupakan satu kesatuan yang saling
mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
8. Penempatan tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi dengan kualitas
yang memadai di luar negeri.

Secara spesifik cara mengatasi beberapa jenis pengangguran dapat anda


pelajari di bawah ini:

. 1. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural


Pengangguran struktural terjadi karena perubahan struktur ekonomi,
misalnya dari agraris ke industri. Untuk mengatasi pengangguran
struktural bisa dilakukan cara-cara berikut:
a. Memindahkan para pengangguran ke tempat yang lebih
membutuhkan.
b. Membuka pendidikan dan pelatihan bagi para pengangguran agar
dapat mengisi lowongan pekerjaan yang sedang membutuhkan.
c. Mendirikan industri dan proyek-proyek padat karya untuk
menampung para penganggur.
d. Meningkatkan mobilitas (perputaran) modal dan tenaga kerja agar
mampu menyerap para penganggur.
e. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya menguasai teknologi
modern dalam rangka menyesuaikan diri dengan perubahan struktur
perekonomian.

2. Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural (Siklikal)


Pengangguran konjungtural terjadi karena naik turunnya kegiatan
perekonomian yang suatu saat mengakibatkan turunnya daya beli
masyarakat yang diikuti oleh turunnya permintaan terhadap barang dan
jasa. Untuk mengatasi pengangguran konjungtural, bisa dilakukan cara-
cara berikut:

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 17


XI_Ekonomi_KD : 3.3

a. Meningkatkan daya beli masyarakat dengan membuka berbagai


proyek-proyek pemerintah.
b. Mengarahkan masyarakat agar menggunakan pendapatannya untuk
membeli barang dan jasa sehingga permintaan terhadap barang dan jasa
meningkat.
c. Menciptakan teknik-teknik pemasaran dan promosi yang menarik agar
masyarakat tertarik membeli barang dan jasa.

3. Cara Mengatasi Pengangguran Friksional


Pengangguran friksional terjadi karena adanya pekerja yang ingin pindah
mencari pekerjaan yang lebih baik dan cocok di perusahaan lain. Untuk
mengatasi pengangguran ini bisa dilakukan dengan cara menyediakan
sarana informasi lowongan kerja yang cepat, mudah dan murah kepada
pencari kerja. Misalnya, dengan menempelkan iklan-iklan lowongan kerja
di tempat-tempat umum secara rutin.

4. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman


Pengangguran musiman terjadi karena perubahan musim atau karena
perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Cara yang dilakukan,
untuk mengatasi pengangguran musiman, antara lain:
a. Memberikan latihan keterampilan yang lain seperti menjahit, mengelas,
menyablon dan membordir. Dengan demikian, mereka dapat bekerja
sambil menunggu datangnya musim tertentu.
b. Segera memberikan informasi bila ada lowongan kerja di sektor lain

Sistem Upah

Setelah mempelajari materi tentang Masalah-masalah ketenagakerjaan dan


pengangguran, bagaimana perasaanmu sekarang? Tentunya anda berharap
semua permasalahan yang dihadapi negara kita dapat segera terselesaikan
ya.....semoga....
Kini anda akan semakin diperkaya dengan materi-materi yang ada kaitannya
dengan ketenagakerjaan Salah satunya yang akan dikupas berikut ini adalah
tentang Sistem Upah....silahkan disimak uraiannya ya....

Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang diberikan kepada pekerja karena
telah memberikan tenaganya kepada perusahaan. Pembayaran upah bisa
dilakukan harian, mingguan atau bulanan.
Ada beberapa sistem upah yang bisa digunakan untuk menghitung upah pekerja
yaitu:
1. Sistem upah menurut waktu, yakni pemberian upah berdasarkan waktu
(lama) bekerja dari pekerja. Misalnya tukang bangunan dibayar per hari
Rp15.000,- bila dia bekerja 10 hari maka akan dibayar Rp150.000,-.
2. Sistem upah menurut prestasi, yakni pemberian upah berdasarkan prestasi
(jumlah barang yang dihasilkan) pekerja. Semakin banyak jumlah barang
yang dihasilkan, semakin besar upah yang diterima pekerja.
3. Sistem upah borongan, yakni pemberian upah berdasarkan kesepakatan
pemberian kerja dan pekerja. Misalnya, untuk membuat rumah ukuran 30 m
x 10 m disepakati diborongkan dengan upah Rp30.000.000,- sampai rumah
tersebut selesai. Pembuatan rumah selain diborongkan bisa juga dibayar
dengan sistem upah menurut waktu, misalnya harian, dengan tujuan agar
pekerja bekerja lebih bagus dan hati-hati dalam membuat rumah. Dengan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 18


XI_Ekonomi_KD : 3.3

demikian, umumnya jumlah upah harian yang dibayarkan lebih mahal


dibanding upah borongan.
4. Sistem upah premi, yakni pemberian upah dengan mengombinasikan sistem
upah prestasi yang ditambah dengan premi tertentu. Misalnya bila pekerja
mampu menyelesaikan 50 boneka dalam 1 jam akan dibayar Rp25.000,- dan
kelebihan dari 50 boneka akan diberi premi misal Rp300,- per boneka.
Apabila seorang pekerja mampu membuat 70 boneka dia akan menerima
Rp25.000,- + (Rp300,- x 20) = Rp31.000-,.
5. Sistem upah partisipasi, yakni pemberian upah khusus berupa sebagian
keuntungan perusahaan pada akhir tahun buku. Upah ini merupakan
bonus/(hadiah). Jadi, selain menerima upah seperti biasa, pada sistem upah
ini, pekerja akan menerima sejumlah upah lagi setiap akhir tahun buku.
Sistem upah partisipasi disebut juga sistem upah bonus.
6. Sistem upah mitra usaha (co Partnership), yakni pemberian upah seperti
sistem upah bonus, bedanya upah tidak diberikan dalam bentuk uang tunai
tapi dalam bentuk saham atau obligasi. Dengan memberikan, saham
diharapkan pekerja lebih giat dan hati-hati dalam bekerja, karena mereka
juga merupakan pemilik perusahaan.
7. Sistem upah indeks biaya hidup, yakni pemberian upah yang didasarkan
pada besarnya biaya hidup. Semakin naik biaya hidup, semakin naik pula
besarnya upah yang diberikan.
8. Sistem upah skala berubah (sliding scale), yakni pemberian upah
berdasarkan skala hasil penjualan yang berubah-ubah. Apabila hasil
penjualan bertambah, jumlah upah yang diberikan juga bertambah, demikian
pula sebaliknya.
9. Sistem upah produksi (production sharing), yakni pemberian upah
berdasarkan naik turunnya jumlah produksi secara keseluruhan. Bila jumlah
produksi naik 5%, upah juga naik 5%, demikian pula sebaliknya.
9. Sistem upah bagi hasil, yakni pemberian upah dengan memberikan bagian
tertentu kepada pekerja dari hasil (keuntungan) yang diperoleh. Sistem ini
biasa dipakai di sektor pertanian. Misalnya petani penggarap mengerjakan
sawah milik orang lain dengan bagi hasil separohan. Artinya, bila sawah
menghasilkan 2 ton beras, petani penggarap mendapat 1 ton dan pemilik
sawah juga mendapat 1 ton.

Di Indonesia pengusaha bisa memilih sistem upah yang sesuai untuk jenis
perusahaannya. Akan tetapi, pemerintah memiliki kewajiban menetapkan
berapa besarnya upah minimum yang harus diterima pekerja agar bisa
hidup layak.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 mengenai
kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom
maka pemberlakuan UMR (Upah Minimum Regional) diubah menjadi UMP
(Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten).
Dalam hal ini, pemerintah kota/kabupaten tidak boleh menetapkan UMK di
daerahnya yang jumlahnya di bawah UMP yang sudah ditetapkan oleh
provinsi. Dalam peraturan pemerintah tersebut dinyatakan pula antara lain:

a. UMP atau UMK hanya berlaku bagi pekerja yang memiliki masa kerja
kurang dari 1 tahun. Itu berarti bagi pekerja yang masa kerjanya lebih
dari 1 tahun berhak memperoleh upah di atas UMP atau UMK.

b. Bagi pengusaha yang telah memberikan upah di atas UMP atau UMK
dilarang menurunkan upahnya.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 19


XI_Ekonomi_KD : 3.3

Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun


2003 yang mengatur pajak penghasilan bagi pekerja. Menurut peraturan ini,
bagi para pekerja yang menerima upah yang jumlahnya kurang atau sama
dengan UMP atau UMK, maka pemerintah wajib menanggung atau
membayar pajak penghasilan para pekerja tersebut. Peraturan ini
dikeluarkan dengan maksud mengurangi beban pajak para pekerja yang
upahnya kurang atau sama dengan UMP atau UMK.

Selamat...anda telah berhasil mempelajari dengan seksama uraian materi dalam


kegiatan pembelajaran 2. Selanjutnya rampingkan pemahaman anda dengan membaca
rangkuman materi berikut ini.

C. Rangkuman
1. Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia:
 Tingkat pengangguran yang tinggi
 Jumlah angkatan kerja yang tinggi
 Rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan
 Penyebaran angkatan kerja yang tidak merata
 Perlindungan kesejahteraan tenaga kerja yang belum maksimal

2. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari


pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau
penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/
mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja

3. Jenis-jenis Pengangguran:

 Penganggur terbuka (open unemployment)


 Pengangguran terselubung (underemployment)
 Pengangguran musiman
 Pengangguran Friksional
 Pengangguran karena Upah Terlalu Tinggi
 Pengangguran Struktural
 Pengangguran vountary
 Pengangguran Teknologi
 Pengangguran potensial

4. Penyebab Terjadinya Pengangguran;


 Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja
yang besar.
 Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan
angkatan kerja.
 Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.
 Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
 Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antara lain
perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat
krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang
menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor-impor, dan
sebagainya.
 Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 20


XI_Ekonomi_KD : 3.3

 Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi


pengembangan usaha.
 Masih sulitnya arus masuk modal asing.
 Iklim investasi yang belum kondusif.
 Tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang masih lesu.
 Kemiskinan.
 Ketimpangan pendapatan.
 Urbanisasi.
 Stabilitas politik yang tidak stabil.
 Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor
dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
 Keberadaan pasar global.

5. Dampak Pengangguran
 Pendapatan nasional menurun
 Pendapatan perkapita rendah
 Produktivitas rendah
 Upah rendah
 Investasi dan Pembentukan modal rendah
 Sumber utama kemiskinan
 Pemborosan sumber daya dan potensi yang ada
 Dampak sosial lainnya (Beban keluarga dll)

6. Cara Mengatasi Pengangguran antara lain:


 Menciptakan kesempatan kerja
 Menumbuhkan usaha-usaha baru, memperluas kesempatan berusaha
 Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme
 Meningkatkan kualitas tenaga kerja
 Menumbuhkembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri
 Penempatan tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi dengan
kualitas yang memadai di luar negeri

7. Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang diberikan kepada pekerja


karena telah memberikan tenaganya kepada perusahaan. Pembayaran upah
bisa dilakukan harian, mingguan atau bulanan.
8. Macam-macam sistem upah, antara lain:
 Upah menurut waktu
 Upah menurut prestasi
 Upah borongan
 Upah premi
 Upah partisipasi
 Upah mitra usaha
 Upah indeks biaya hidup
 Upah skala berubah
 Upah produksi
 Upah bagi hasil

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 21


XI_Ekonomi_KD : 3.3

D. Penugasan Mandiri
Setelah anda mempelajari materi dalam kegiatan pembelajaran 1 ini, saatnya anda
melakukan tugas berikut untuk memperdalam pemahaman anda:
1. Lakukan wawancara dengan 3 warga di sekitar rumahmu yang menurut anda
mereka adalah pengangguran. Gali informasi dari mereka tentang hal yang
melatarbelakangi mereka menjadi pengangguran (misalnya mengapa mereka
tidak bekerja, adakah alasan khusus, apa rencana mereka ke depan, apakah
sudah mencari solusinya, bagaimana peran pemerintah (minimal RT) dalam
membantu mereka, dll)
2. Buatlah analisis hasil wawancaramu dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah
ini:

Tabel Analisis Hasil Wawancara


No Nama Jenis Penyebab Dampak Cara Kesimpulan
Pengangguran Mengatasi

Selamat anda telah berhasil menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dan


cara mengatasinya berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara sederhana
terhadap orang-orang yang ada di lingkungan tempat tinggalmu. Sekarang anda
lebih lega karena ternyata apa yang anda pelajari pada kegiatan Pembelajaran 1
benar-benar terjadi dalam masyarakat kita kan?...Semoga ada solusi terbaik
untuk mereka ya.....

E. Latihan Soal
Setelah sukses mengerjakan tugas pada point D, Sekarang tentunya anda sudah
lebih memahami materi ini.
Untuk lebih memastikan pemahaman anda, silahkan mengerjakan soal-soal latihan
berikut ini

1. Perhatikan pernyataan berikut ini:


1). Tingkat pengangguran tinggi
2). Jumlah angkatan kerja tinggi
3).Tingkat pendidikan dan keterampilan rendah
4). Penyebaran angkatan kerja merata
5). Perlindungan kesejahteraan tenaga kerja maksimal

Yang merupakan permasalahan ketenagakerjaan adalah....


A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 3) dan 5)
C. 2), 3) dan 4)
D. 2), 4) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)

2. Penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau


mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 22


XI_Ekonomi_KD : 3.3

karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang


tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/ mempunyai pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja merupakan....
A. Pekerja
B. Pengangguran
C. Angkatan kerja
D. Pencari kerja
E. Bukan angkatan kerja

3. Pada saat hasil panen cengkihnya melimpah pak Toni memiliki penghasilan yang
besar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun pada saat
paceklik penghasilan pak Toni tidak ada sama sekali, untung isterinya membuka
usaha warung kecil-kecilan. Pak Toni termasuk jenis pengangguran...
A. Terbuka
B. Terselubung
C. Musiman
D. Friksional
E. Struktural

4. Pak Anto terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena perusahaanya tidak
mampu menutup tingginya biaya produksi akibat inflasi dan krisis ekonomi. Pak
Anto termasuk pengangguran ....

A. Terselubung
B. Friksional
C. Musiman
D. Terbuka
E. Siklis

5. Pernyataan berikut ini yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah....


A. Efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja
B. Kompetensi pencari kerja sesuai dengan pasar kerja
C. Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih besar daripada pertumbuhan
angkatan kerja
D. Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja yang
besar
E. Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang sangat kondusif bagi
pengembangan usaha

6. Persoalan pengangguran bukan hanya menyangkut masalah ekonomi,


melainkan juga masalah sosial. Dampak yang ditimbulkannya akan berpengaruh
terhadap pelaksanaan pembangunan nasional baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang misalnya....
A. Pendapatan nasional meningkat
B. Produktivitas kerja tinggi
C. Investasi dan pembentukan modal tinggi
D. Pendapatan perkapita naik
E. Menjadi beban keluarga

7. Pemerintah berupaya mengatasi masalah pengangguran dengan melakukan


berbagai upaya di bawah ini, kecuali....
A. Menurunkan kualitas tenaga kerja
B. Menciptakan kesempatan kerja baru

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 23


XI_Ekonomi_KD : 3.3

C. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme


D. Menumbuhkembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri
E. Menumbuhkan usaha-usaha baru, memperluas kesempatan berusaha

8. Masalah pengangguran dapat memengaruhi pendapatan nasional. pernyataan


berikut yang benar berkaitan dengan permasalahan tersebut adalah...
A. semakin banyaknya pengangguran,semakin cepat laju pertambahan
penduduk
B. tingkat kriminalitas cendrung meningkat sehingga mengurangi
pertumbuhan ekonomi
C. meningkatnya pengangguran akan menyebabkan meningkatnya pendapatan
nasional
D. meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk memperluas
lapangan pekerjaan
E. pengangguran tidak memperoleh gaji,sementara gaji atau pengahasilan
seseorang merupakan salah satu unsur pendapatan nasional

9. Penetapan upah di Indonesia dilakukan dengan menetapkan upah....


A. regional
B. minimum
C. maksimum
D. absolut
E. provinsi

10. Petani penggarap mengerjakan sawah milik orang lain dengan bagi hasil
separohan. Artinya, bila sawah menghasilkan 2 ton beras, petani penggarap
mendapat 1 ton dan pemilik sawah juga mendapat 1 ton. Sistem upah yang
diterapkan dalam kondisi ini adalah upah ....
A. premi
B. borongan
C. bagi hasil
D. mitra usaha
E. skala berubah

Setelah anda mengerjakan latihan soal di atas, silahkan mengukur kemampuan anda
dengan cara mencocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban Latihan Soal Kegiatan
Pembelajaran 2 yang terdapat di bawah ini.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 24


XI_Ekonomi_KD : 3.3

Kunci Jawaban
Nomor Soal Kunci Jawaban
1 A
2 B
3 C
4 E
5 D
6 E
7 A
8 E
9 B
10 C
.
Pembahasan Soal :

1. Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia:


1. Tingkat pengangguran yang tinggi
2. Jumlah angkatan kerja yang tinggi
3. Rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan
4. Penyebaran angkatan kerja yang tidak merata
5. Perlindungan kesejahteraan tenaga kerja yang belum maksimal

2. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari


pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan
atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima
bekerja/ mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja

3. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor


pertanian, misalnya di musim paceklik. Di mana banyak petani yang
menganggur, karena telah usai masa panen dan menunggu musim tanam
selanjutnya.

4. Pengangguran konjungtur/siklis (cyclical unemployment)


adalah pengangguran yang berkaitan dengan turunnya kegiatan
perekonomian suatu negara. Pada masa resesi, tingkat pengangguran siklis
akan semakin meningkat karena dua faktor berikut.
(a) Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan terus meningkat
(b) Dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk mendapatkan
pekerjaan.

5. Penyebab terjadinya pengangguran di suatu negara, di antaranya adalah


sebagai berikut.
1. Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja
yang besar.
2. Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan
angkatan kerja.
3. Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.
4. Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
5. Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antara
lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif,

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 25


XI_Ekonomi_KD : 3.3

peraturan yang menghambat investasi, hambatan dalam proses


ekspor-impor, dan sebagainya.
6. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
7. Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi
pengembangan usaha.
8. Masih sulitnya arus masuk modal asing.
9. Iklim investasi yang belum kondusif.
10. Tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang masih lesu.
11. Kemiskinan.
12. Ketimpangan pendapatan.
13. Urbanisasi.
14. Stabilitas politik yang tidak stabil.
15.Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor
dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
16. Keberadaan pasar global
6. Dampak pengangguran salah satunya adalah si penganggur akan menjadi
beban keluarganya sendiri akibat tidak memiliki pekerjaan.
7. Cara Mengatasi Pengangguran antara lain:
 Menciptakan kesempatan kerja
 Menumbuhkan usaha-usaha baru, memperluas kesempatan berusaha
 Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme
 Meningkatkan kualitas tenaga kerja
 Menumbuhkembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri
 Penempatan tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi dengan
kualitas yang memadai di luar negeri
8. Masalah pengangguran dapat memengaruhi pendapatan nasional karena
pengangguran tidak memperoleh gaji,sementara gaji atau pengahasilan
seseorang merupakan salah satu unsur pendapatan nasional.
9. Di Indonesia pengusaha bisa memilih sistem upah yang sesuai untuk jenis
perusahaannya, akan tetapi pemerintah memiliki kewajiban menetapkan
berapa besarnya upah minimum yang harus diterima pekerja agar bisa
hidup layak.
10. Sistem upah bagi hasil, yakni pemberian upah dengan memberikan bagian
tertentu kepada pekerja dari hasil (keuntungan) yang diperoleh. Sistem ini
biasa dipakai di sektor pertanian

Lakukan penskoran jawabanmu berdasarkan tabel berikut ini:

Pedoman Penskoran
Jumlah benar Skor Nilai
Perolehan
10 10 100
9 9 90
8 8 80
7 7 70
6 6 60
5 5 50
4 4 40
3 3 30
2 2 20
1 1 10

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 26


XI_Ekonomi_KD : 3.3

Keterangan:
 Jumlah skor per soal = 1
 Jumlah skor maksimum= 10

Nilai = Jumlah skor perolehan x 100


Skor Maksimum

Untuk memudahkan pengukuran anda, cocokkan hasil perhitungan nilaimu


dengan rubrik di bawah ini:

Rentang Nilai Predikat


90 - 100 Sangat Baik
80 - 89 Baik
70 - 79 Cukup
<70 Kurang

Selamat untuk anda yang telah mencapai nilai ≥ 80 dan bisa melanjutkan ke tahap
evaluasi. Sukses selalu....

Anda yang masih mencapai nilai cukup dan kurang silahkan untuk mempelajari
ulang terutama materi-materi yang masih belum dikuasai pada kegiatan
pembelajaran 2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 27


XI_Ekonomi_KD : 3.3

F. Penilaian Diri
Setelah anda menyelesaikan semua langkah pembelajaran termasuk tagihan-
tagihan dalam kegiatan pembelajaran 2 maka saatnya anda menilai
kemampuan anda dalam memahami materi pada kegiatan pembelajaran 2
serta apa yang anda rasakan selama mengikuti pembelajaran.

No. Pernyataan Ya Tidak


1. Saya sudah mampu mengidentifikasi
permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia
2. Saya sudah mampu mengklasifikasikan jenis-jenis
pengangguran
3. Saya sudah mampu menganalisis penyebab,
dampak dan cara mengatasi pengangguran.
5. Saya mampu mengerjakan tugas-tugas dalam
kegiatan Pembelajaran 1 secara mandiri (tanpa
bantuan orang lain)
6. Saya merasa bertanggung jawab untuk
menyelesaikan semua tagihan dalam kegiatan
pembelajaran 1 ini

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran
berikutnya

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 28


XI_Ekonomi_KD : 3.3

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahfudz dkk,2009. Ekonomi untuk kelas XI SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Alam S,2017. Ekonomi kelas XI untuk SMA/MA.Jakarta: Esis

Chumidatus Sa’dyah &Kustan Santana,2009. Ekonomi Untuk kelas XII SMA dan MA.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Ismawanto, 2009. Ekonomi Untuk SMA dan MA kelas XI;Jakarta: Pusat Perbukuan
Nasional

Mimin Nur Asiah,2009. Ekonomi kelas XI untuk SMA dan MA;Jakarta: Pusat Perbukuan
Nasional

https://economy.okezone.com/read/2020/05/08/320/2211090/5-fakta-terbaru-soal-
pengangguran-di-indonesia-jumlahnya-naik-jadi-6-8-juta-
orang#:~:text=Dalam%20data%20terbaru%20Badan%20Pusat,%2C99%25%20pada%
20Februari%202020. (Diakses pada tanggal 10 September 2020 jam 09.00)

https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2019/04/06/130119/banyaknya-phk-dan-
lulusan-sekolah-kerek-pengangguran-terbuka (Diakses pada tanggal 10 September
2020 jam 15.38)

https://www.google.com/search?q=dampak+covid+terhadap+tenaga+kerja&safe=strict
&sxsrf=ALeKk03CIY1Ezw4lwms0r_K1lT_Lv3gyMw:1599728551717&source=lnms&tb
m=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiSnL-
gnd7rAhXEV30KHcqQA84Q_AUoAXoECA0QAw&biw=1342&bih=640#imgrc=LcqtpBseY
3H5AM (Diakses pada tanggal 9 September 2020 jam 20.00)

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 35


FORMAT LKPD Kelompok

Satuan Pendidikan : SMA SWASTA KARTIKA I-4 PEMATANGSIANTAR

Mata Pelajaran : EKONOMI

Kelas / Semester : X (Sepuluh) Ganjil

Matari Pokok : Ketenagakerjaan

NAMA KELOMPOK :

NAMA PESERTA :

1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
6. .

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 menyimpulkan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja
(C2)
3.3.2. Menganalisis Jenis-jenis tenaga Kerja (C4)
3.3.3. Menyelidiki masalah ketenagakerjaan (C5)
3.3.4. Menganalisis upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan (C4)
3.3.5. Menyelidiki jenis-jenis pengangguran (C5)
3.3.6. Menganalisis sistem upah (C5)
4.3.1. Mempresentasikan pengembangan masalah ketenagakerjaan dan cara
mengatasinya (P5)

PETUNJUK PENGERJAAN LKPD

1. Cermati setiap Soal yang diberikan


2. Berikan jawaban yang sesuai
3. Kerjakan bersama teman satu kelompok
4. setiap kelompok membagi tugas masing-masing peserta (satu soal untuk satu
orang peserta)

9
5. Hasil dituangkan dalam instrumen LKPD
6. Setiap kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok

SOAL

Simaklah video dengan link dibawah ini

https://www.youtube.com/watch?v=8Wqu9rAjm-g

Otomatisasi, awalnya begitu dipuja, karena menjadikan ongkos produksi industri efisien,
namun belakangan menjadi bahan studi dan riset serius, karena justru mengancam
profesi manusia di muka bumi. Sejumlah bidang profesi bahkan sudah terganti dengan
sistem komputerisasi. Sebaiknya anda menyimak ulasan kami, untuk mengetahui,
jangan -jangan profesi anda pun tengah bersiap diganti dengan sistem komputerisasi,
baik dalam bentuk fisik robot, maupun komputerisasi data, robot ancam profesi
manusia, saya ulas lebih lengkap untuk anda!

Ikuti berita terbaru di tahun 2017 dengan kemasan internasional berbahasa Indonesia,
dan jangan ketinggalan breaking news 2017 dengan berita terakhir dan live report CNN
Indonesia di www.cnnindonesia.com dan channel CNN Indonesia di Transvision.

dari Video yang disajikan dan Narasi yang tertulis diatas anda

1. Bagaimana kelompok anda menanggapi dari Pernyataan mengenai


ketenagakerjaan !
2. Menurut kelompok anda apa kekurangan atau kelebihan sistem otomatisasi yang
ada pada video diatas ?
3. Menurut kelompok anda bagaimana alternatif mengatasi kekurangan dari
implementasi sistem otomatisasi tersebut dengan mengumpulkan data ?
4. dari data yang kelompok anda kumpulkan, apa yang dapat kelompok anda
simpulkan

Daftar Pustaka

https://www.cloudcomputing.id/berita/bank-indonesia-bakal-rilis-digital-blockchain

https://www.youtube.com/watch?v=L9yywJ0AGg8

10
INSTRUMEN PENILAIAN TES TERTULIS

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (Afektif)

Satuan Pendidikan : SMA SWASTA KARTIKA I - 4

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Kelas / Semester : X / semester I

Mata Pelajaran : Ekonomi

Sub Pelajaran : Ketenagakerjaan

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK)

3. 3 mendeskripsikan Masalah 3.3.1 menyimpulkan pengertian


Ketenagakerjaan dan cara tenaga kerja, angkatan kerja dan
mengatasinya. kesempatan kerja (C2)
3.3.2. Menganalisis Jenis-jenis tenaga
Kerja (C4)
3.3.3. Menyelidiki masalah
ketenagakerjaan (C5)
3.3.4. Menganalisis upaya mengatasi
masalah ketenagakerjaan (C4)
3.3.5. Menyelidiki jenis-jenis
pengangguran (C5)
3.3.6. Menganalisis sistem upah (C5)

4.3 Menyajikan hasil pemahaman 4.3.1. Mempresentasikan


tentang ketenagakerjaan pengembangan masalah
ketenagakerjaan dan cara
mengatasinya (P5)

11
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (Afektif)

No Nama Penerimaan Menanggapi mengharg Jumla


ai h Skor

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

12
1 = cukup ( menerapkan hanya 1 elemen penilaian sikap)

2 = baik (menerapkan 2 elemen penilaian sikap dengan baik)

3= sangat baik (menerapkan seluruh elemen penilaian dengan baik dan benar)

Penilaian = jumlah nilai ; 12 x 100 % = Nilai Kelompok

13
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN (psikomotorik)

Satuan Pendidikan : SMA SWASTA KARTIKA I - 4

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Kelas / Semester : X / semester I

Mata Pelajaran : Ekonomi

Sub Pelajaran : Ketenagakerjaan

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK)

3. 3 mendeskripsikan Masalah 3.3.1 menyimpulkan pengertian


Ketenagakerjaan dan cara tenaga kerja, angkatan kerja dan
mengatasinya. kesempatan kerja (C2)
3.3.2. Menganalisis Jenis-jenis tenaga
Kerja (C4)
3.3.3. Menyelidiki masalah
ketenagakerjaan (C5)
3.3.4. Menganalisis upaya mengatasi
masalah ketenagakerjaan (C4)
3.3.5. Menyelidiki jenis-jenis
pengangguran (C5)
3.3.6. Menganalisis sistem upah (C5)

4.3 Menyajikan hasil pemahaman 4.3.1. Mempresentasikan


tentang ketenagakerjaan pengembangan masalah
ketenagakerjaan dan cara
mengatasinya (P5)

14
Nama
Kelas
Mata Pelajaran
materi

Petunjuk penilaian
Berilah skor untuk setiap aspek kinerja yang sesuai dengan ketentuan berikut:
(4) = bila aspek tersebut dilakukan dengan baik dan benar
(3) = bila aspek tersebut dilakukan dengan baik
(2) = bila aspek tersebut dilakukan tapi salah
(1)= bila aspek tersebut dilakukan namun tidak selesai
(0) = tidak ada usaha

NO Aspek Yang Dinilai Nilai

4 3 2 1

1 Berdiri tegak menghadap audiens

2 Berekspresi sesuai pernyataan

3 berbicara dengan kalimat yang jelas dan benar

4 tidak mengulang-ulang pernyataan

5 jelas dalam menyampaikan maksud dan tujuan argumen

15
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF (PENGETAHUAN)

Satuan Pendidikan : SMA SWASTA KARTIKA I - 4

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Kelas / Semester : X / semester I

Mata Pelajaran : Ekonomi

Sub Pelajaran : Ketenagakerjaan

I.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK)

3. 3 mendeskripsikan Masalah 3.3.1 menyimpulkan pengertian


Ketenagakerjaan dan cara tenaga kerja, angkatan kerja dan
mengatasinya. kesempatan kerja (C2)
3.3.2. Menganalisis Jenis-jenis tenaga
Kerja (C4)
3.3.3. Menyelidiki masalah
ketenagakerjaan (C5)
3.3.4. Menganalisis upaya mengatasi
masalah ketenagakerjaan (C4)
3.3.5. Menyelidiki jenis-jenis
pengangguran (C5)
3.3.6. Menganalisis sistem upah (C5)

4.3 Menyajikan hasil pemahaman 4.3.1. Mempresentasikan


tentang ketenagakerjaan pengembangan masalah
ketenagakerjaan dan cara
mengatasinya (P5)

16
NO NAMA Analisis Sintesis Evaluasi JUMLAH
SKOR

1 = cukup ( melaksanakan salah satu elemen penilaian)

2 = baik ( melaksanakan dua elemen penilaian dengan baik)

3 = sangat baik (melaksanakan seluruh elemen penilaian dengan baik dan benar)

Penilaian : Jumlah nilai : 9 x 100 % = nilai individu

17
SOAL EVALUASI
1. Tono adalah direktur perusahaan terbesar di kotanya. Pada masa pandemi covid 19
perusahaannya nyaris ditutup, untuk mencegahnya Tono selalu berkonsultasi dengan ibu Dewi
yang adalah konsultan perusahaan tersebut. Menurut sifatnya Tono dan ibu Dewi tergolong
tenaga kerja....
a. terlatih
b. jasmaniah
c. terdidik
d. rohaniah
e. ahli
2. Penduduk yang bekerja aktif menghasilkan barang dan jasa, kelompok yang siap bekerja serta
yang sedang berusaha mencari pekerjaan disebut
a. Kesempatan kerja
b. Angkatan kerja
c. Tenga kerja
d. Pencari kerja
e. Pengangguran
3. jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat disebut ….
a. Tenaga kerja
b. Bursa tenaga kerja
c. Kesempatan kerja
d. Ketenagakerjaan
e. Pengangguran
4. Pada saat hasil panen cengkihnya melimpah pak Toni memiliki penghasilan yang besar dan
cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun pada saat paceklik penghasilan pak
Toni tidak ada sama sekali, untung isterinya membuka usaha warung kecil-kecilan. Pak Toni
termasuk jenis pengangguran...
a. Terbuka
b. Terselubung
c. Musiman
d. Friksional
e. Struktural
5. Perkembangan teknologi mengakibatkan peralihan yang nyata dari telepon rumah (kabel)
ke handphone, hal ini mengakibatkan perkembangan yang pesat dalam industri handphone dan
menurunnya perusahaan-perusahaan telepon kabel, akibatnya banyak perusahaan telepon
kabel yang terpaksa ditutup, dan karyawan-karyawan yang kehilangan pekerjaannya.
Berdasarkan ilustrasi di atas pengangguran yang diakibatkan dari kasus diatas, masuk dalam
kategori
a. pengangguran normal
b. pengangguran terselubung
c. pengangguran structural
d. pengangguran musiman
e. pengangguran konjungtural
6. Diagram berikut menunjukkan keadaan ketenagakerjaan Indonesia pada Agustus 2015 sampai
dengan Agustus 2019.
Menurut Badan Pusat Statistik yang dimaksud dengan pengangguran terbuka adalah angkatan
kerja yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja
tahun 2003 no 13 angkatan kerja berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Diagram
garis menunjukkan rata-rata Tingkat Pengangguran Terbuka laki-laki dan perempuan dari
Agustus 2015 sampai dengan Agustus 2019.
Berdasarkan diagram tersebut, pernyataan yang benar adalah ....
a. Rata-rata tingkat pengangguran terbuka laki-laki dari Agustus 2015 sampai Agustus 2019
adalah 5,06%.
b. Rata-rata tingkat pengangguran terbuka perempuan dari Agustus 2015 sampai Agustus
2019 adalah 5,55%.
c. Median tingkat pengangguran terbuka laki-laki dari Agustus 2015 sampai Agustus 2019
adalah 5,40%
d. Modus tingkat pengangguran terbuka perempuan dari Agustus 2015 sampai Agustus
2019 adalah 5,40%.
e. Median tingkat pengangguran terbuka laki-laki dari Agustus 2015 sampai Agustus 2019
adalah 5%
7. Diagram berikut menunjukkan keadaan ketenagakerjaan Indonesia pada Agustus 2015 sampai
dengan Agustus 2019.

Menurut Badan Pusat Statistik yang dimaksud dengan pengangguran terbuka adalah angkatan
kerja yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja
tahun 2003 no 13 angkatan kerja berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Diagram
garis menunjukkan rata-rata Tingkat Pengangguran Terbuka laki-laki dan perempuan dari
Agustus 2015 sampai dengan Agustus 2019. Joni seorang lulusan SMA, pada saat itu Joni datang
ke bursa tenaga kerja dan mendapatkan info tidak ada formasi tamatan SMA di semua
perusahaan. Apa saran anda yang paling logis untuk Joni?
a. Joni mendatangi tempat pelatihan dan mendaftar untuk mengikuti pelatihan agar
tumbuh jiwa kewirausahaan.
b. Joni memutusKan melanjutKan Kuliah di perguruan tinggi swasta walaupun Kesusahan
membayar biaya Kuliah.
c. Joni menganggur dulu sambil menunggu info berikutnya dari bursa tenaga kerja yang
akan diadakan tahun depan.
d. Joni berencana ikut program transmigrasi ke luar pulau yang akan diberangkatkan dua
tahun yang akan datang.
e. Joni mengulur waktu sambil menunggu info berikutnya dari bursa tenaga kerja yang
akan diadakan tahun depan.
8. Kota semarang adalah provinsi jawa tengah sekaligus kota metropolitan kelima di Indonesia
setelah Jakarta. Sebagai salah satu kota paling berkembang di pulau jawa, kita semarang
mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa. Seperti kota besar lainnya,
masalah terkait tenaga kerja seperti tingkat pengangguran menjadi salah satu permasalahan
yang dihadapi oleh pemerintah kota. Berikut adalah infografis ketenagakerjaan kota semarang.

Berdasarkan data diatas, informasi apa yang dapat disimpulkan

a. Tingkat pengangguran tahun 2017 paling tinggi pada periode 2015-2019


b. Tingkat penggangguran tahun 2017 paling rendah pada 2015-2019
c. Tingkat kesempatan kerja 2017 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya pada periode
2015-2019
d. Tingkat penggaguran tahun 2019 lebih tinggi dari pengganguran tahun 2017
e. Tingkat kesempatan kerja tahun 2019 lebih tinggi dari tahun 2018
PEMBAHASAN

1. Tenaga kerja rohaniah merupakan tenaga kerja yang dalam pekerjaannya lebih banyak
menggunakan proses pemikiran, gagasan, ide, dsb. Contoh: direktur, konsultan dan manejer
2. Seluruh pekerja yang bekerja menghasilkan barang disebut sebagai angkatan kerja
3. Seluruh lapangan pekerjaan yang ada di pasar tengakerja adalah kesempatan kerja.
4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor pertanian,
misalnya di musim paceklik. Di mana banyak petani yang menganggur, karena telah usai masa
panen dan menunggu musim tanam selanjutnya.
5. Pembahansan : Pengangguran normal = Angkatan pekerja yang tidak mendapatkan pekerjaan
karena terhambat oleh pendidikan maupun keterampilan.

 Pengangguran terselubung = seseorang yang bekerja namun tidak mencapai jumlah jam
kerja penuh.
 Pengangguran struktural = pengangguran akibat perubahan struktur ekonomi
 Pengangguran musiman = pengangguran berdasarkan musim
 Pengangguran konjungtural = pengangguran akibat berkurangnya permintaan barang atau
jasa.Akibat beralihnya masyarakat dari telepon kabel dan handphone, mengakibatkan
berkurangnya permintaan pemasangan telepon kabel dan menyebabkan pengangguran
akibat perusahaan yang gulung tikar, hal ini akan mengakibatkan pengangguran
konjungtural, yaitu pengangguran yang diakibatkan dari menurunnya permintaan suatu
barang.
6. Dari informasi grafik dapat ditarik kesimpulan telah terjadi penurunan tingkat pengangguran
pada perempuan.
7. Dari informasi grafik dapat ditentukan cara mengatasi masalah ketenagakerjaan dari data grafik
yang telah disajikan.
8. Dari grafik yang disajikan mengenai data kesempatan kerja dan tingkat pengguran dapat
menympulkan data yang sesuai dengan jawaban pada pertanyaan yang jawabannya adalah
tingkat pengguran 2017 paling tinggi selama periode 2015-2019.

Kunci Jawaban

1. E
2. B
3. C
4. C
5. E
6. B
7. A
8. A

Penilaian :

Jumlah Skor x 100% = Nilai Individu Peserta didik

8
Kisi-kisi soal

Mata pelajaran : Ekonomi

Kelas : XI

Jumlah soal : 8 (Delapan)

Bentuk soal : Essay

No Kompetansi Dasar Materi Indikator Soal Level Kognitif Bentuk Soal No Soal Jumlah Skor
3.3 Masalah ketenagakerjaan dan cara
mendeskripsikan Masalah mengatasinya Disajikan wacana berkaitan dengan C2 Pilihan 1 10
Ketenagakerjaan dan cara masalah ketengakerjaan, peserta berganda
mengatasinya. didik dapat menyebutkan pengertian
tenaga kerja

Disajikan wacana terkait masalah C2 Pilihan 2 10


ketenagakerjaan, peserta didik dapat Berganda
menyebutkan pengertian angkatan
kerja

Disajikan wacana terkait masalah C2 Pilihan 3 10


ketangakerjaan, peserat didik dapat berganda
menyebutkan pengertian
kesempatan kerja

Disajikan wacana terakait masalah C5 Pilihan 4 10


ketenagakerjaan, peserta didik dapat Berganda
menyelidiki masalah
ketenagakerjaan

Dengan menyajikan wacana cara C5 Pilihan 5 10


mengatasi masalah ketenagakerjaan, berganda
peserta didik dapat menyelidiki
masalah ketenagakerjaan dan cara
mengatasinya

Dengan Menyajikan wacana terkait C5 Pilihan 6 10


jenis tenaga kerja, peserta didik Berganda
dapat menyelidiki masalah
pengangguran

Dengan menyajikan wacana C4 Pilihan 7 10


beberapa dampak pengangguran, berganda
peserta didikd dapat menganalisis
upaya mengatasi masalah
ketenagakerjaan

Dengan menyajikan kejadian C5 Pilihan 8 10


masalah ketenaga kerjaan, peserta Berganda
didik dapat menyelidiki masalah
ketenagakerjaan
KETENAGAKERJAAN
Kompetensi dasar
• 3. 3 mendeskripsikan Masalah
Ketenagakerjaan dan cara
mengatasinya.
• 4.3 Menyajikan hasil pemahaman
tentang ketenagakerjaan

Ekonomi/XI IPS/SMAN 74 Jakarta www.kasmadi.com


INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
• 3.3.1 menyimpulkan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan
kesempatan kerja (C2)
• 3.3.2. Menganalisis Jenis-jenis tenaga Kerja (C4) 1
• 3.3.3. Menyelidiki masalah ketenagakerjaan (C5)
• 3.3.4. Menganalisis upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan
(C4)
• 3.3.5. Menyelidiki jenis-jenis pengangguran (C5)
• 3.3.6. Menganalisis sistem upah (C5)
• 4.3.1. Mempresentasikan pengembangan masalah
ketenagakerjaan dan cara mengatasinya (P5)

Ekonomi/XI IPS/SMAN 74 Jakarta www.kasmadi.com


KOMPOSISI PENDUDUK DAN
TENAGA KERJA
Penduduk

Penduduk Usia Kerja Penduduk di Luar Usia


Kerja

Angkatan Bukan Angkatan


Kerja Kerja

Menganggur Bekerja Sekolah Mengurus Rumah Penerima


Tangga Pendapatan

Setengah Pengangguran
Menganggur Penuh

Kentara Tidak Kentara Pengangguran


(Jam kerja Potensial
kurang)
PENGERTIAN TENAGA
KERJA
 berdasarkan UU No.13 tahun 2003, tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat.
 tenaga kerja, yakni penduduk yang dianggap
sanggup bekerja bila ada permintaan kerja. Mereka
adalah penduduk yang berusia antara15 tahun
sampai dengan 64 tahun
KESEMPATAN KERJA

 kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil


diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima
kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat kerja
tertentu, yang diinformasikan melalui iklan dan lain².
 Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang
berpartisipasi dalam pembangunan dengan
melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan
pendapatan.
 Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu :
 1. kesempatan kerja permanen, artinya
kesempatan kerja yang memungkinkan orang
bekerja secara terus-menerus sampai mereka
pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja
 2. kesempatan kerja temporer, artinya
kesempatan kerja yang hanya memungkinkan
orang bekerja dalam waktu relatif singkat,
kemudian menganggur untuk menunggu
kesempatan kerja baru.
Usaha – usaha peningkatan
kesempatan kerja.
 Pendidikan umum melalui pendidikan
formal guna meningkatkan kualitas sumber
daya manusia
 Kursus-kursus keterampilan, baik yang
dilaksanakan pemerintah atau masyarakat
 Pelatihan pendidikan
 Penataran-penataran, seminar, lokakarya
 Meningkatkan kegiatan pembangunan yang
banyak diserap tenaga kerja dan mendirikan
industri di daerah
ANGKATAN KERJA
Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15
sampai dengan 64 tahun yang sedang bekerja atau
mencari pekerjaan
Susunan penduduk menurut umurnya dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a) Penduduk produktif (usia kerja): umur 15 – 64
tahun
b) Penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja):
umur 0 – 14 tahun
c) Penduduk nonproduktif (diatas usia kerja :
umur 64 tahun keatas
Pekerja (employment)

 a. Pekerja penuh (full employment), yakni


pekerja yang bekerja dengan memenuhi
kriteria berikut:
 1) Lama kerja minimal 40 jam per minggu.
 2) Besar pendapatan minimal sama dengan
UMR (Upah Minimum Regional).
 3) Jenis pekerjaan sesuai dengan pendidikan
atau keahliannya.
 b. Setengah menganggur, yakni pekerja yang bekerja tapi
tidak memenuhi kriteria pekerja penuh, kelompok
setengah menganggur dibagi menjadi tiga kelompok,
yakni:
 1) Setengah menganggur menurut jam kerja, yaitu pekerja
yang bekerja kurang dari 40 jam per minggu.
 2) Setengah menganggur berdasar pendapatan, yaitu
pekerja yang menerima pendapatan lebih kecil dari UMR
tempat dia bekerja.
 3) Setengah menganggur menurut produktivitas, yaitu
pekerja yang produktivitasnya di bawah standar
perusahaan. Pada umumnya, pekerja yang baru masuk
dan pekerja dengan cacat tertentu termasuk kelompok ini.
Pengangguran

Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang belum


mendapatkan lowongan untuk bekerja. Orang
semacam ini merugikan negara dan secara khusus
memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi
beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja.
Indikator tingkat beban disebut dependency ratio (DR).
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN WAKTU LAMA
1. Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah penduduk usia
kerja :
 yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapat pekerjaan
 yang sudah pernah bekerja namun berhenti
yang dibebastugaskan, baik akan dipanggil kembali atau tidak
2. Setengah menganggur (under employment)
Menurut ukuran jam kerja yaitu penduduk yang bekerja 14-35 jam/pekan,
dikenal dengan penganggur terselubung yang terdiri dari berikut ini :

 Setengah penganggur kentara


 Setengah penganggur tidak kentara
 Setengah penganggur potensial
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN WAKTU LAMA

3. Pengangguran tersamar atau tersembunyi (invisible


unemployment) yaitu suatu keadaan di mana
seseorang tampak bekerja, tetapi kemampuan untuk
menghasilkan kecil
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBAB
TERJADINYA
1. Pengangguran friksional adalah pengangguran
yang terjadi karena kesulitan temporer.
Pengangguran ini terjadi secara tiba-tiba karena
adanya pergeseran pada penawaran dan
permintaan tenaga kerja. Pengangguran ini bukan
sebagai akibat ketidakmampuan memperoleh
pekerjaan tetapi akibat dari keinginan untuk
memperoleh kerja yang lebih baik, sehingga
pengangguran ini tidak serius karena bersifat
sementara. Ada juga yang memberi istilah
pengangguran normal atau pengangguran mencari
(search employment).
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBAB
TERJADINYA
2. Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang disebabkan
adanya perubahan struktur
perekonomian sebagai akibat
perkembangan ekonomi. Dengan
adanya perubahan itu dituntut juga
perubahan dalam keterampilan
tenaga kerja.
3. Pengangguran voluntary atau
voluntary unemployment adalah
pengangguran karena adanya orang
yang sebenarnya masih bisa bekerja
tetapi dengan sukarela tidak bekerja
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBAB
TERJADINYA
4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang
disebabkan adanya pergantian musim. Misalnya dibidang
pertanian, pekerjaan yang paling padat hanya pada waktu
musim tanam dan musim panen, sehingga selama menunggu
panen banyak tenaga kerja yang menganggur
5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang
disebabkan adanya kemajuan teknologi akibat digunakannya
tenaga mesin untuk mengganti tenaga manusia
6. Pengangguran konjungtur (cyclical unemployment) adalah
penganggur-an yang disebabkan adanya perubahan-perubahan
dalam tingkat kegiatan ekonomi. Misalnya pada waktu
perekonomian sedang mengalami kemunduran, akibatnya
banyak perusahaan yang harus mengurangi produksinya,
sehingga akan menaikkan jumlah dan tingkat pengangguran.
PENYEBAB PENGANGGURAN
Angkatan kerja
Angkatan kerja yang
yang sedang
terus meningkat
mencari kerja
jumlahnya dan
tidak dapat
pertumbuhan Tidak memiliki memenuhi
kesempatan kerja kemauan persyaratan-
yang tidak wirausaha persyaratan
seimbang dengan
yang diminta
pertumbuhan
dunia usaha
angkatan kerja

Tingkat investasi
rendah sehingga Informasi
perusahaan dalam yang
Tidak ada negeri sulit tidak
kecocokan upah mengembangkan lengkap
dan memperluas
usahaanya
Dampak Pengangguran

 1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian


 2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan
Pendapatan Per Kapita
 3. Meningkatkan Biaya Sosial
 4. Menurunkan Tingkat Keterampilan
 5. Menurunkan Penerimaan Negara
SOLUSI PENGANGGURAN

 Mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan yang


bersifat padat karya untuk mengurangi
pengangguran tenaga kerja kasar di pedesaan
 Mendirikan pusat-pusat atau balai latihan kerja, untuk
menyapkan tenaga terampil dan kreatif
 Meningkatkan transmigrasi untuk mengurangi
pengangguran di daerah padat penduduk dan
memeratakan tenaga kerja.
 Industrialisasi untuk menyerap tenaga kerja
 Menggiatkan program keluarga berencana, untuk
mengurangi atau menghambat pertambahan jumlah
penduduk sehingga pertambahan jumlah angkatan
kerja bisa terkendali.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS
TENAGA KERJA INDONESIA
 Pada dasarnya ada beberapa upaya peningkatan kualitas
kerja, antara lain sebagai berikut :
 Magang di suatu lembaga-lembaga atau instansi pemerintah
maupun swasta
 Pelatihan-pelatihan atau job training agar mempunyai
kesempatan kerja yang baik.
 Belajar di BLK (Balai Latihan Kerja) di suatu daerah atau kota
 Kursus-kursus keterampilan
 Penataran dan seminar atau lokakarya
 Menekuni ilmu yang dipelajari untuk meningkatkan kualitas
diri dengan menekuni bidang yang diminati
 Meningkatkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan
pendidikan formal maupun informal bagi setiap penduduk.
SISTEM UPAH

 Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang


diberikan kepada pekerja karena telah memberikan
tenaganya kepada perusahaan. Pembayaran upah
bisa dilakukan harian, mingguan atau bulanan.
 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000
mengenai kewenangan pemerintah dan kewenangan
provinsi sebagai daerah otonom maka pemberlakuan
UMR (Upah Minimum Regional) diubah menjadi UMP
(Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum
Kota/Kabupaten).
SISTEM UPAH

Upah co Upah
partnership menurut
Upah
Prestasi
menurut
waktu

Upah Upah Upah


menurut menurut menurut
premi indeks skala
MACAM-MACAM SISTEM
UPAH
 1. Sistem upah menurut waktu, yakni pemberian upah
.
berdasarkan waktu(lama) bekerja dari pekerja. Misalnya tukang
bangunan dibayar per hari Rp15.000,- bila dia bekerja 10 hari
maka akan dibayar Rp150.000,-.
 2. Sistem upah menurut prestasi, yakni pemberian upah
berdasarkan prestasi (jumlah barang yang dihasilkan) pekerja.
Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, semakin besar
upah yang diterima pekerja.
 3. Sistem upah borongan, yakni pemberian upah berdasarkan
kesepakatanpemberian kerja dan pekerja.
 4. Sistem upah premi, yakni pemberian upah dengan
mengombinasikan sistem upah prestasi yang ditambah dengan
premi tertentu. Misalnya bila pekerja mampu menyelesaikan 50
boneka dalam 1 jam akan dibayar Rp25.000,- dan kelebihan dari
50 boneka akan diberi premi misal Rp300,- per boneka. Apabila
seorang pekerja mampu membuat 70 boneka dia akan menerima
Rp25.000,- + (Rp300,- x 20) = Rp31.000-,
 5. Sistem upah partisipasi, yakni pemberian upah khusus berupa
sebagian keuntungan perusahaan pada akhir tahun bukuSistem upah
partisipasi disebut juga sistem upah bonus.
 6. Sistem upah mitra usaha (co Partnership), yakni pemberian upah
seperti sistem upah bonus, bedanya upah tidak diberikan dalam bentuk
uang tunai tapi dalam bentuk saham atau obligasi. Dengan
memberikan, saham diharapkan pekerja lebih giat dan hati-hati dalam
bekerja, karena mereka juga merupakan pemilik perusahaan.
 7. Sistem upah indeks biaya hidup, yakni pemberian upah yang
didasarkan pada besarnya biaya hidup. Semakin naik biaya hidup,
semakin naik pula besarnya
 8. Sistem upah skala berubah (sliding scale), yakni pemberian upah
berdasarkan skala hasil penjualan yang berubah-ubah. Apabila hasil
penjualan bertambah, jumlah upah yang diberikan juga bertambah,
demikian pula sebaliknya.
 9. Sistem upah produksi (production sharing), yakni pemberian upah
berdasarkan naik turunnya jumlah produksi secara keseluruhan. Bila
jumlah produksi naik 5%, upah juga naik 5%, demikian pula sebaliknya.
upah yang diberikan.
 10. Sistem upah bagi hasil, yakni pemberian upah dengan memberikan
bagian tertentu kepada pekerja dari hasil (keuntungan) yang diperoleh.
Sistem ini biasa dipakai di sektor pertanian.

Anda mungkin juga menyukai