Anda di halaman 1dari 3

1. Korupsi membuat alokasi sumber daya jauh dari kepentingan rakyat.

Sumber daya ekonomi


termasuk sumber daya alam tidak bisa lagi menyejahterakan Rakyat, malah memarjinalkan
kekuatan rakyat. Pemusatan sumber daya ekonomi berada di tangan segelintir orang yang
senantiasa berupaya melanggengkan kekuasaannya dengan mencari perlindungan atau dukungan
politik.
2. Kemajuan negara sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dan bentuk kepribadian karakter
suatu bangsa Oleh karena itu, para founding fathers menekankan pentingnya pembangunan
karakter bangsa (nation and character building). Penjelasan mengenai makna founding fathers di
Negara hukum telah memberi arah dan landasan yang jelas bagi sebuah pembangunan dan
kemajuan dalam tercapainya cita-cita bangsa sesuai mukadimah pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia 1945 yang mempunyai nilai-nilai penguatan karakter berlandaskan
Pancasila. Korupsi di Indonesia sudah diupayakan untuk diberantas dengan berbagai cara yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yaitu suatu kategori melawan hukum,
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewanangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Metode penulisan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan sumber data yang digunakan
penulis dengan data primer berupa hasil observasi terhadap keadaan lingkungan masyarakat dan
data sekunder berupa informasi mengenai obyek penelitian yang bersifat publik serta melalui
studi kepustakaan. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hokum mendasarkan pada moral
dan nilai-nilai budaya asli masyarakat Indonesia. Hal ini dapat digunakan sebagai upaya untuk
memberantas korupsi dengan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia. Korupsi ini dapat
terjadi karena semakin lemahnya implementasi kelima sila Pancasila. Tidak ada solusi lain untuk
mengatasinya selain diperlukannya kesadaran para koruptor supaya lebih dapat
mengimplementasikan nilai Pancasila dalam ruang lingkup keluarga, masyarakat, pemerintah
ataupun negara itu sendiri
3. Lembaga pendidikan merupakan tumpuan pendidikan karakter jangka panjang bagi generasi
muda Indonesia. Untuk itu, sangat penting untuk menanamkan pendidikan anti korupsi secara
berkesinambungan. Pendidikan antikorupsi merupakan salah satu bentuk pencegahan dan
pemberantasan korupsi yang dilaksanakan melalui pendidikan, baik formal maupun nonformal.
Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi (2018), pendidikan anti korupsi adalah proses yang
bertujuan untuk memperkuat sikap anti korupsi pada mahasiswa, baik sarjana maupun
mahasiswa. Secara mental, bangsa Indonesia memiliki karakter khusus yang menjadi cikal bakal
terjadinya tindakan korupsi. Di antara sikap tersebut adalah meremehkan kualitas, mencintai
budaya instan, tidak yakin, tidak disiplin, dan sering melalaikan tanggung jawab. Sikap negatif
seperti ini perlu dijauhkan dari pola pikir orang Indonesia karena pendidikan mereka di sekolah
dan kampus sebagai tempat pendidikan karakter yang baik.
4. Bentuk Korupsi dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1) Tingkatan yang paling dasar disebut Betrayal of trust (Pengkhianatan kepercayaan)
 Pengkhianatan merupakan bentuk korupsi paling sederhana
 Semua orang yang berkhianat atau mengkhianati kepercayaan atau amanat yang
diterimanya adalah koruptor.
 Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun non materi (ex: pesan, aspirasi rakyat)
 Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi rakyat/menggunakan aspirasi untuk
kepentingan pribadi merupakan bentuk korupsi
2) Tingkat Menengah disebut juga dengan Abuse of power (Penyalahgunaan kekuasaan)
 Abuse of power merupakan korupsi tingkat menengah
 Merupakan segala bentuk penyimpangan yang dilakukan melalui struktur kekuasaan,
baik pada tingkat negara maupun lembaga-lembaga struktural lainnya, termasuk lembaga
pendidikan, tanpa mendapatkan keuntungan materi.
3) Tingkat teratas disebut dengan Material benefit (Mendapatkan keuntungan material yang
bukan haknya melalui kekuasaan)
 Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan material baik bagi dirinya
sendiri maupun orang lain.
 Korupsi pada level ini merupakan tingkat paling membahayakan karena melibatkan
kekuasaan dan keuntungan material.
 Ini merupakan bentuk korupsi yang paling banyak terjadi di Indonesia

5. 1. Penyuapan (Bribery)
Penyuapan adalah pembayaran dalam bentuk uang atau sejenisnya yang diberikan atau diambil
dalam hubungan korupsi. Dengan demikian, dalam konteks penyuapan, korupsi adalah tindakan
membayar atau menerima suap.
Penyuapan biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memuluskan atau memperlancar urusan
terutama ketika harus melewati proses birokrasi formal.
2. Penggelapan/Pencurian (Embezzlement)
Penggelapan atau pencurian merupakan tindakan kejahatan menggelapkan atau mencuri uang
rakyat yang dilakukan oleh pegawai pemerintah, pegawai sektor swasta, atau aparat birokrasi.
3. Penipuan (Fraud)
Penipuan atau fraud dapat didefinisikan sebagai kejahatan ekonomi berwujud kebohongan,
penipuan, dan perilaku tidak jujur. Jenis korupsi ini merupakan kejahatan ekonomi yang
terorganisir dan biasanya melibatkan pejabat.
Dengan begitu, kegiatan penipuan relatif lebih berbahaya dan berskala lebih luas dibandingkan
penyuapan dan penggelapan.
4. Pemerasan (Extortion)
Korupsi dalam bentuk pemerasan merupakan jenis korupsi yang melibatkan aparat dengan
melakukan pemaksaan untuk mendapatkan keuntungan sebagai imbal jasa pelayanan yang
diberikan. Pada umumnya, pemerasan dilakukan from above, yaitu dilakukan oleh aparat
pemberi layanan terhadap warga.
5. Favoritisme (Favortism)
Favoritisme dikenal juga dengan pilih kasih merupakan tindak penyalahgunaan kekuasaan yang
melibatkan tindak privatisasi sumber daya.

Anda mungkin juga menyukai