Oleh:
KELOMPOK III
Untuk menjamin bahwa organisasi menyediakan tenaga kerja yang tepat untuk
menduduki jabatan sesuai keahliannya, ada beberapa langkah manajemen yang dapat
diambil:(bsi, 2018)
a. Analisis Jabatan: Manajemen dapat melakukan analisis jabatan untuk memahami
kebutuhan organisasi dalam hal keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang
dibutuhkan untuk setiap posisi.
b. Rekrutmen dan Seleksi yang efektif: Organisasi perlu memiliki proses rekrutmen dan
seleksi yang efektif untuk memastikan bahwa hanya kandidat yang paling sesuai dan
berkualitas yang dipekerjakan. Hal ini dapat mencakup tes keterampilan dan
wawancara untuk menilai kemampuan dan kecocokan kandidat dengan jabatan yang
tersedia.
c. Pelatihan dan Pengembangan: Organisasi dapat memberikan pelatihan dan
pengembangan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan
mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Hal ini dapat membantu karyawan untuk
tetap kompetitif dalam pasar kerja yang terus berubah.
d. Evaluasi Karyawan: Organisasi perlu melakukan evaluasi karyawan secara teratur
untuk mengevaluasi kinerja mereka dan memberikan umpan balik yang tepat. Ini dapat
membantu manajemen untuk memahami kekuatan dan kelemahan karyawan, serta
membantu mereka untuk mengembangkan rencana karir yang sesuai.
e. Kebijakan Kompensasi yang tepat: Organisasi perlu memiliki kebijakan kompensasi
yang tepat untuk menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas. Hal ini dapat
mencakup insentif dan bonus yang didasarkan pada kinerja, serta upah yang sesuai
dengan tingkat keterampilan dan pengalaman karyawan.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, manajemen dapat lebih menjamin bahwa
organisasi menyediakan tenaga kerja yang tepat untuk menduduki jabatan sesuai
keahliannya.
4. Mengapa SDM tidak saja dipandang sebagai unsur produksi, tetapi juga sebagai
manusia yang memiliki emosi dan kepribadian aktif yang dapat dijadikan sebagai
kekuatan untuk menggerakkan perusahaan.
SDM tidak hanya dipandang sebagai unsur produksi, tetapi juga sebagai manusia
yang memiliki emosi dan kepribadian aktif yang dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk
menggerakkan perusahaan karena sumber daya manusia adalah faktor kunci dalam
keberhasilan suatu organisasi. Setiap karyawan memiliki keunikan, kemampuan, dan
potensi yang berbeda-beda, dan hal ini dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk
menggerakkan perusahaan ke arah yang lebih baik.(Unsuluteng, 2010)
Dalam pandangan yang lebih modern, karyawan dipandang sebagai aset organisasi
yang harus dikelola dengan baik. Karyawan harus diberi kesempatan untuk berkembang
dan meningkatkan kemampuan mereka melalui pelatihan, pengembangan, dan pengalaman
kerja. Hal ini akan memberikan manfaat besar bagi organisasi dalam jangka panjang karena
karyawan yang berkualitas akan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam
mencapai tujuan bisnis perusahaan.
Selain itu, karyawan juga memiliki emosi dan kepribadian yang aktif yang dapat
mempengaruhi kinerja mereka di tempat kerja. Jika karyawan merasa nyaman, dihargai,
dan diperlakukan dengan baik, maka mereka akan cenderung lebih produktif dan memiliki
loyalitas yang lebih tinggi terhadap organisasi. Sebaliknya, jika karyawan merasa tidak
dihargai atau tidak mendapatkan dukungan dari organisasi, maka mereka dapat menjadi
tidak produktif, tidak termotivasi, dan bahkan meninggalkan perusahaan.
Oleh karena itu, organisasi harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan
karyawan dan memberikan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung kinerja dan
perkembangan mereka. Dengan cara ini, karyawan dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk
menggerakkan perusahaan ke arah yang lebih baik dan mencapai tujuan bisnisnya.
Dibandingkan dengan faktor produksi lain, sumber daya manusia memiliki
keunikan yang dicirikan oleh beberapa hal yaitu:
a. Intuisi dan emosi; artinya sebagai potensi mahluk hidup, manusia tidak dapat
diperlukan seperti faktor produksi lainnya yang bersifat pasif. Manusia
denganpotensinya (SDM) memiliki ciri perasaan yang mendalam jika
diperlakukantidak wajar. Dia bisa protes, berkeluh kesah, puas dan sebagainya.
b. Kepribadian aktif; artinya tiap manusia cenderung ingin meraih kinerjasemaksimal
mungkin. Ini pertanda bahwa manusia memiliki kebutuhan fisikdan bukan yang tidak
statis dan bahkan tidak terbatas. Oleh karena itu,diperlukan beberapa pilihan yang
harus dicari dan dipenuhi oleh manusia.
5. Dalam penerapan pendekatan SDM terdapat dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu
tujuan untuk perusahaan dan untuk karyawan. Dua kepentingan tujuan tersebut
tidak dapat dipisahkan dalam kesatuan kebersamaan yang utuh. Mengapa ?
Jelaskan.
Dalam penerapan pendekatan SDM, terdapat dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu
tujuan untuk perusahaan dan untuk karyawan. Tujuan untuk perusahaan mencakup efisiensi
operasional, peningkatan produktivitas, keuntungan yang lebih besar, dan keberhasilan
jangka panjang. Sedangkan tujuan untuk karyawan mencakup kepuasan kerja,
kesejahteraan, pengembangan karir, dan kesempatan untuk berkembang.(Smarter, n.d.)
Dua kepentingan tujuan tersebut tidak dapat dipisahkan dalam kesatuan
kebersamaan yang utuh karena karyawan adalah bagian integral dari organisasi. Karyawan
yang puas, termotivasi, dan berkualitas dapat memberikan kontribusi yang besar dalam
mencapai tujuan perusahaan. Sebaliknya, perusahaan yang tidak memperhatikan kebutuhan
karyawan dapat menyebabkan karyawan tidak produktif, tidak termotivasi, dan bahkan
meninggalkan perusahaan.
Oleh karena itu, organisasi harus memperhatikan dan menyeimbangkan kepentingan
dari kedua tujuan tersebut untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Organisasi harus
memastikan bahwa karyawan merasa dihargai, didukung, dan memiliki kesempatan untuk
berkembang. Dalam hal ini, organisasi dapat memberikan pelatihan, pengembangan karir,
dan fasilitas kerja yang baik.
Di sisi lain, organisasi juga harus memastikan bahwa tujuan bisnisnya tercapai
dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki. Organisasi dapat
meningkatkan produktivitas karyawan dengan memberikan alat dan sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Organisasi juga dapat memberikan
insentif atau bonus kepada karyawan yang berkinerja baik sebagai bentuk penghargaan dan
motivasi.
Dalam kesatuan kebersamaan yang utuh, tujuan perusahaan dan karyawan harus
saling mendukung dan tidak boleh bertentangan. Jika organisasi berhasil mencapai tujuan
untuk perusahaan dan karyawan secara seimbang, maka organisasi akan dapat mencapai
kesuksesan jangka panjang.
Jika ada tujuan yang tidak tercapai maka pendekatan manajemen sumberdaya
manusia dalam sebuah organisasi dinilai gagal. Adapun budaya perusahaan menjadi salah
satu alat agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dan merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kinerja perusahaan (Atmosoeprapto, 2001). Selain itu, pemahaman karyawan
akan budaya perusahaan sangat mempengaruhi efektivitas sumberdaya manusia yang juga
berarti mempengaruhi kinerja karyawan itu sendiri dan pada akhirnya mempengaruhi
kinerja perusahaan secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA