Anda di halaman 1dari 48

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Nama Mahasiswa : Desy Harianja


Nim : 2253033
I. Pengkajian
A. Data Demografi
Nama Tn. JS. S
Tempat/tanggal Lahir Medan/ 08-09-1960
Jenis Kelamin Pria
Suku/bahasa Batak
Pendidikan Terakhir SMA
Agama Kristen Protestan
Status Perkawinan Menikah
Alamat Jl. Bayu LK I
No telepon 081264501444
Orang terdekat yang dapat dihubungi Ny. D S
Hubungan dengan orang terdekat Istri
Tanggal Masuk 05-04-2023
Riwayat Keluarga
Nama pasangan (hidup) Ny. D S
Umur 61 tahun
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Pasangan (meninggal) -
Tahun meninggal -
Penyebab Meninggal -
Jumlah anak dan usia Tidak dikaji
Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini Wirausaha
Pekerjaan sebelumnya Wirausaha
Sumber pendapatan Usaha
Tipe tempat tinggal Rumah type 36
Jumlah kamar 2
Jumlah orang yang tinggal bersama 2
Riwayat Rekreasi
Hobi/ Minat Pasien suka jalan kaki
Liburan/perjalanan lainnya Pasien mengaku tidak pernah liburan keluar
kota
Sistem pendukung kesehatan: dokter/ Tidak ada keluarga atau kenalan dibagian
perawat/rumah sakit/klinik/ medis
puskesmas/dll
Budaya
Hari besar yang dirayakan Pesta
Kebiasaan Tidak ada kebiasaan

Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada kebiasaan


Kebiasaana sebelum makan Merokok
B. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama saat ini Nyeri pinggang dialami sejak 2 minggu
yang lalu SMRS setelah pasien mengangkat
beras nyeri pinggang menjalar sampai kekaki
Riwayat keluhan utama Nyeri pinggang
Pengetahuan/pemahaman terhadap Pasien mengatakan tidak mengerti sakit apa
keluhan atau masalah kesehatan saat yang dideritanya. Pasien hanya mengatakan
ini: Paham/kurang paham/tidak paham ada riwayat sakit DM
Obat-obatan yang dikomsumsi (nama, Glimepiride 1x2mg, tramadol 1x1,
dosis, dan tanggal resep) metylpredisolone 3x4mg, metronidazole
3x500mg.
Status kesehatan selama satu tahun Dm type II tak terkontrol
terakhir
Status Kesehatan selama 5 tahun Dm type II tak terkontrol
terakhir
Pola kebiasaan
Pola makan Pasien mengatakan SMRS makan 3xsehari,
sesudah masuk Rs makan tetap 3x sehari
Pola eliminasi urin Pasien mengakatan warna pipis/urin
kekuning-kuningan dari rumah sampe masuk
RS masih kuning juga
Pola defekasi (bab) Pasien mengatakan BAB lancer 2xsehari
Pola aktifitas:
Gunakan indeks Katz, atau Barthel
Index, atau indeks Sullivan untuk
mengkaji kemampuan melakukan
aktifitas sehari-hari
Pola personal Hygiene
Pola tidur Pasien mengatakan selama dirumah tidur
jam 23.00-06.00 WIb, setelah dirs. Pasien
mengatakan sulit untuk tidur
Insomnia:ada/tidak Pasien mengatakan tidak ada insomnia
C. Pemeriksaaan fisik
Tanda-tanda vital TD : 150/80mmHg, suhu : 36,8 0C, Nadi :
95x/mnt, pernafasan : 23x/mnt, Spo2 : 98%
Berat badan dan tinggi badan BB 70Kg, Tinggi Badan 165cm
Keadaan Umum
Mudah Lelah Selama nyeri pinggang pasien
susah beraktivitas
Berat badan menurun Tidak ada penurunan BB

Nafsu makan menurun Nafsu makan menurun


Demam Pasien tidak mengalami demam
Keringat malam Pasien tidak pernah mengalami keringat
malam
Gangguan tidur Selama pasien sehat tidak ada gangguan
tidur
Sering pilek Pasien Jarang pilek/flu
Integumen
Ada lesi pada kulit (ada/tidak ada) Tidak ada lesi atau jejas pada kulit
Kalau ada jelaskan detailnya
Pruritus (gatal) Pasien tidak ada gatal-gatal
Perubahan warna kulit (pigmentasi): Tidak ada perubahan warna kulit
ada/tidak ada
Perubahan tekstur kulit: ada/tidak ada Tidak ada
Sering memar: iya/tidak Tidak
Ikterik:iya/tidak Tidak
Penyembuhan Luka lambat:iya/tidak Tidak
Turgor kulit: normal/buruk Kulit berwarna sawo matang
Periksa kulit dibawah lipatan-lipatan Tidak dikaji
Kebersihan kulit: bersih;kotor Kulit bersih
Kuku:bersih/kotor Kuku bersih
Kebutuhan untuk memotong kuku: Pasien mengatakan tiap kukunya panjang
iya/tidak langsung dipotong
Kepala
Sakit/nyeri kepala: ada/tidak ada Tidak ada nyeri kepala
Vertigo: ada/tidak ada Tidak ada
Trauma kepala masa lalu:pernah/tidak Tidak ada
pernah
Gatal-gatal dikulit kepala: ada/tidak Tidak ada
ada
Rambut rontok/udah Rambut berwarna hitam keputih-putihan,
tercabut/patah:ya/tidak rambut rontok
Kulit kepala Bersih/kotor Tampak bersih
Rambut: bersih/kotor, Rambut tampak bersih dan tebal
kutu/ketombe/tebal/tipis/alopecia/berub
an/kering/mudah patah
Wajah
Ekspresi wajah: Pasien tampak meringis kesakitan atau sedih
gembira/sedih/apatis/paralisi
Warna kulit: hiperpigmentasi/pucat Warna kulit sawo matang

Tektur kulit:tipis/keriput/kendur Tekstur kulit tipis


Mata
Perubahan penglihatan: ada /tidak ada Pasien mengatakan sudah rabun
(Bila ada lakukan Snellen tes atau tes
baca)
Menggunakan kacamata: ya/tidak Pasien tampak pakai kacamata
Diplopia (penglihatan ganda): Pasien mengatakan jika melihat dikejauhan
ada/tidak ada tampak ganda
Mata kabur: ada/tidak ada Ada mata kabur
Buta warna: ya/tidak Tidak
Kemampuan Mengenali objek Mampu
disekitarnya:mampu/tidak mampu
Imflamasi/iritasi: ada/tidak ada Tidak ada iritasi
Alis: tebal/tipis/keratosis Alis tipis
Bola Bola mata tampak cekung
mata:cembung/cekung/Exopthalmus/en
opthalmus
Kelopak mata: Ptosis ka/ki, Entropion Kelopak mata tampak normal
ka/ki, Ektropion ka/ki,
/blepharitis/Periorbital Edema
(bengkak sekitar mata)/ Hordeolum/
Chalazion/Xantelasma/Edema akibat
menangis/ alergi/ neprosis
Konjungtifa: pink/bersih/ Konjungtifa pucat/tidak ada perdarahan
merah/hyperemian/pucat/anemis
Perdarahan: ada/tidak ada
Pterygium: ada/tidak ada
Sklera: putih/jaundice/bluish Sclera tampak putih
Pupil: bulat/tidak Pupil tampak bulat/ ukuran pupil tidak
bulat/isokor/anisoko/diskoria dikaji/ reflek cahaya positif
Ukuran:Pupil Kanan mm, kiri mm/
mydriasis/miosis Reflex cahaya: positif
/negative Akomodasi: ya/tidak
Lensa mata: bening/ transfaran/ Lensa tampak transparan
katarak/arkus senilis
Duktus lakrimal: airmata
berlebihan/airmata kering/bengkak/
gatal/merah/tersumbat/nyeri palpasi
Telinga
Penurunan pendengaran/tuli: ada/tidak Tidak ada

ada
(bila ada lakukan tes suara/berbisik/tes
weber/tes Rine
Nyeri: ada/tidak ada Tidak ada
Gatal/ada/tidak ada Tidak ada
Tinitus (berdenging): ada/tidak ada Tidak ada
Menggunakan alat bantu dengar: Tidak
iya/tidak (Bila iya kaji fungsi alat
bantu dengar)
Cara membersihkan telinga sehari-hari Pasien mengakatan jarang membersihkan
telinga, jika gatal baru dibersihkan dengan
ketumbat
Terganggu dengan suara ribut: ya/tidak Tidak
Daun telinga: Daun telinga tampak simetris
simetris/asimetris/bengkak/mera/nodul/
nyeri palpasi
Lobang telinga: keluar Lobang telinga tampak kotor dan berbau
cairan berbau/bengkak/benda
asing/merah/banyak serumen (impaksi
serumae)
Hidung/Sinus
Perubahan penciuman: ada/tidak ada Tidak ada
(bila ada, lakukan tes penciuman
(CN1:olfaktori))
Nyeri: ada/tidak ada Tidak ada
Rinorea: ada/tidak ada (bila ada, Tidak ada
ketal/cair)
Tersumbat:ya/tidak Tidak ada
Bersin-bersin:ya/tidak Tidak ada
Alergi/gatal: ada/tidak ada Tidak ada
Epistaksis: ada/tidak ada Tidak ada
Mendengkur:ya/tidak Pasien tampak mendengkur saat tidur
Nyeri pada sinus:ada/tidak ada Tidak ada
(Bila ada lakukan palpasi sinus
frontalis dan maksilaris)
Riwayat infeksi: Pernah/tidak pernah Tidak pernah
(bila ppernah tanyakan infeksi apa dan
kapan)
Mukosa hidung: merah pada Mukosa hidung tampak normal
infeksi/biru pada alergi/ banyak
exudat/crust/bengkak/polip
Mulut
Lesi/luka (sariawan)pada mukosa Tidak ada
mulut:ada/tidak ada
Kebersihan mulut: bersih/kurang bersih Mulut tampak bersih
Perubahan suara:ada/tidak ada Tidak ada
Perubahan cita rasa: ada/tidak ada Tidak ada
(bila ada lakukan pemeriksaan
pengecapan)
Kesulitan menelan (disfagia):iya/tidak Tidak ada
(bila ya, lakukan pemeriksaan gag
refelks)
Bibir: pucat Bibir tampak kering
(Cianosis)/Kering/Pecahpecah
Perdarahan pada gusi: ada/tidak ada Tidak ada
Gusi bengkak: ya/tidak Tidak ada
Sakit gigi: ya/tidak Tidak ada
Karies: ada/tidak ada Tidak ada
Karang gigi/ada/tidak Tidak ada
Gigi tanggal:ada/tidak Tidak ada
(bila ada, tuliskan lokasinya)
Menggunakan gigi palsu: iya/tidak Tidak
Lidah: sariawan/kotor/selaput Lidah tampak selaput putih tebal
putih/nyeri palpasi
Leher/Tenggorokan
Nyeri menelan: ada/tidak ada Tidak ada
Kekakuan leher: ada/tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan: ada/tidak ada Tidak ada
Benjolan/masssa pada leher: ada/tidak Tidak ada
ada
Keterbatasan gerak: ada/tidak ada Tidak ada
Pembesaran kelenjar tyroid:ya/tidak Tidak
Pembesaran getah bening: ada/tidak Tidak
ada
Respirasi
Sesak napas: ada/tidak ada Tidak ada
Nyeri dada: ada/tidak ada Tidak ada
Batuk: ada/tidak Tidak ada
Hemoptisis: ada/tidak ada Tidak ada

Sputum: ada/tidak ada Kalau ada Tidak ada


tuliskan detailnya
Kedalaman napas: dalam/dangkal Dalam
Ekpansi paru-paru: simetris/asimetris Simetris
Taktil fremitus: menurun/meningkat Menurun
Ronchi: ada/tidak ada Tidak ada
Wheezing: ada/tidak ada Tidak ada
Friction rub: ada/tidak ada Tidak ada
Kardiovaskular
Nyeri dada/ketidaknyamanan: Tidak ada
ada/tidak ada
Hipotensi: ya/tidak Tidak ada
Biala ya, ukur tekanan darah
tidur,duduk dan berdiri
Frekwensi denyut nadi apical dan
periferal
Tekanan darah tinggi: ada/tidak ada Ada
Palpitasi : ya/tidak Tidak
Dispnea pada aktifitas (intoleransi Tidak
aktifitas): iya/tidak
Othopnea: ada/tidak Tidak
Murmur: ada/tidak ada Tidak ada
Denyut apikal:kuat/lemah/teratur/tidak Teratur
teratur
Varises: ada/tidak ada Tidak ada
Payudara
Nyeri: ada/tidak ada (bila ada tuliskan Tidak ada
skalanya)
Benjolan: ada/tidak ada(bila ada, Tidak ada
tuliskan lokasi, konsistensinya)
Nyeri tekan:ada/tidak ada Tidak ada
Bengkak:ada/tidak ada Tidak ada
(bila ada tuliskan lokasinya)
Keluar cairan dari putting Tidak ada
susu:ada/tidak ada
Perubahan bentuk putting Tidak ada
susu:ada/tidak ada
Mastektomi: ada/tidak ada Tidak ada
(bila ada tuliskan payudara
kiri/kanan/bilateral)
Pemeriksaan payudara mandiri: Tidak pernah
sering/kadang- kadang/tidak
pernah/tidak tahu
Hemopoetik/limfatik
Pembengkakan kelenjar limfe: ada/tida Tidak ada
ada
Anemia: ya/tidak Tidak ada
Kadar hemoglobin: Normal/tidak Nomal
normal
Kadar hematokrit: Normal/tidak Normal
normal
Kadar Sel darah putih: normal: tidak Normal
normal
Edema Peripheral: ada/tidak ada Bila Tidak ada
ada tuliskan ukurannya
Riwayat transfusi darah: pernah/tidak Tidak pernah
pernah
Kadar ferum: Normal/tidak normal Normal
Bila berdarah: cepat berhenti/lama Tidak pernah perdarahan
berhenti
Gastrointestinal
Mual/muntah:ada/tidak ada Ada mual muntah
Nyeri ulu hati: ada/tidak ada Ada nyeri ulu hati
Sakit perut: ya/tidak Ada
Kembung: ada/tidak ada Tidak ada
Hematemesis: ya/tida Tidak ada
Perubahan nafsu makan:ada/tidak ada Tidak ada
Penurunan berat badan Tidak ada
Peningkatan berat badan Tidak ada
Benjolan/massa: ada/tidak ada Tidak ada
Diare: ya/tidak Tidak ada
Konstipasi: ya/tidak, pernah/tidak Tidak pernah
pernah
Pemakaian kolostomi: ada/tidak ada Tidak ada
Melena: ya/tidak Tidak ada
Hemorhoid (wasir): ya/tidak Tidak ada
Perdarahan rectum: ada/tidak ada Tidak pernah
Hernia: ada/tidak ada Tidak ada
Bising Usung: …..x/menit Normal 23x/mnt
Nyeri tekan:ada/tidak ada Tidak ada
Splenomegaly/hepatomegaly:ada/tidak Tidak ada
ada
Genitourinaria
Frekwensi berkemih Normal
Disuria: ya/tidak Tidak ada
Hematuria:ada/tidak ada Tidak ada
Retensi urine: ya/tidak Tidak ada
Inkontinensia urin: ya/tidak Tidak
Jika iya kaji frekwensi dan episode
inkontinensia
Poliuria: ya/tidak Tidak
Nyeri saat berkemih:ada/tidak ada Tidak
Tanda-tanda infeksi saluran kemih: Tidak ada
ada/tidak ada
Neuromuskuloskeletal
Tingkat kesadaran Compos mentis
Sakit kepala migrain: ada/tidak ada Tidak ada
Kejang: ada/tidak ada, pernah/tidak Tidak pernah
pernah
Paralisis (lumpuh):ya/tidak Tidak
Kekuatan otot:kuat/lemah Lemah
Massa otot: atropi/hipertropi Atropi
Tremor:ada/tidak ada Tidak ada
Parastesia: ya/tidak Tidak
Numbness: ada/tidak ada Tidak ada
Riwayat cidera Tidak pernah
kepala:pernah/tidak pernah
Gangguan koordinasi: ada/tidak ada Tidak ada
Gangguan memori: ada/tidak ada Tidak ada
Gangguan Berpikir: ada/tidak ada Tidak ada
Gangguan berkomunikasi Tidak
verbal? ya/tidak,
Gangguan pergerakan:ada tidak Ada
Nyeri sendi: ada/tidak ada Ada, dipunggung sampai menjalar kekaki
(bila ada, tuliskan lokasi dan skala dengan skala nyeri 7 (0-10)
nueri)
Kaku sendi: ya/tidak Ada
Sendi bengkak:ya/tidak Tidak ada
Patah tulang:ada/tidak ada Tidak ada
Osteoporosis: ya/tidak Ada
Periksa ROM Pasien tampak terbatas untuk bergerak
Leher/bahu/siku/pergerankan dikarenakan nyeri punggung
tangan/jari/lutut/: terbata/kontraktur
Refleks tendon Normal
Riwayat Jatuh: Pernah/tidak pernah Tidak pernah
Bila pernah gunakan Morse Falls Scale
(MFS)
Endokrine
Intoleransi terhadap panas: ada/tidak Tidak ada
ada
Intoleransi terhadap dingin: ada/tidak Tidak ada
ada
Hipoglisemia:ada/tidak ada Tidak ada
Hiperglisemia:ada/tidak ada Tidak ada
Goiter: ada/tidak ada Tidak ada
Perubahan rambut (menipis): ada/tidak tidak ada
ada
Polifagia:ya/tidak Tidak ada
Polidifsia: ya/tidak Tidak
Poliuria: ya/tidak Tidak
Kadar gula puasa dan 2 jam setelah Tidak dilakukan
puasa
Kadar Kalsium dan sodium Tidak dilakukan
Reproduksi Pria
Nyeri testikuler: ada/tidak ada Tidak ada
Ada masa pada testis: ada/tidak ada Tidak ada
Masalah prostat: ada/tidak ada Tidak ada
Penyakit kelamin: ada/tidak ada Tidak ada
Perubahan aktifitas seksual Tidak ada perubahan
Tanda-tanda infeksi atau Tidak ada
inflamasi:ada/tidak ada
Reproduksi Wanita
Lesi: ada/tidak ada -
Dispareunia: ya/tidak -
Nyeri pelvik: ada/tidak ada -
Perdarahan: ada/tidak ada -
Penyakit kelamin:ada/tidak ada -
Menopause:sejak bulan/tahun -
Riwayat operasi:ada/tidak ada Kalau -
ada sebutkan
Data Psikososial
Fungsi keluarga: gunakan APGAR
keluarga untuk mengetahui apakah ada
masalah disfungsi keluarga
Takut: ya/tidak
Bila ya kaji lebih dalam sumber
ketakutannya
Gugup: ya/tidak Tidak
Sedih/menangis: ya/tidak Tidak
Bila ya kaji lebih dalam penyebab
kesedihan
Marah: ya/tidak tidak
(bila ya kaji lebih dalam penyebab
kemarahan)
Depresi: ya/tidak Tidak
Bila ya lakukan pengkajian khusus
depresi menggunakan Yesavage
Depression Scale dan Becky’s
inventory
Cemas: ya/tidak Tidak
Sulit konsentrasi: ya/tidak Tidak
Mudah lupa: ya/tidak Tidak
(bila ya lakukan pengkajian fungsi
kognitif menggunakan Mini Mental
Status Examinatio (MMSE),

A. Pengkajian masalah Kronis


No Keluhan kesehatan atau gejala yang Selalu Sering Jarang Tidak
dirasakan dalam waktu 3 bulan terakhir Pernah
berkaitan dengan fungsi-fungsi tubuh (3) (2) (1) (0)
1 Fungsi Penglihatan
1) Penglihatan kabur √

2) Mata berair √

3) Nyeri pada mata √

2 Fungsi pendengaran
1) Pendengaran berkurang √

2) Telinga berdenging √

3 Fungsi Pernapasan
1) Batuk lama disertai keringat malam √

2) Sesak napas √

3) Berdahak/sputum √

4 Fungsi Jantung
1) Jantung berdebar-debar √

2) Cepat lelah √

3) Nyeri dada √

5 Fungsi pencernaan
1) Mual/muntah √

2) Nyeri uluh hati √

3) Makan dan minum berlebihan √

4) Diare/konstipasi √

6 Fungsi Pergerakan
1) Nyeri kaki saat berjalan √

2) Nyeri pinggang/tulang belakang √

3) Nyeri persendian/ bengkak √

7 Fungsi Persarafan
1) Lumpuh/lemah pada tangan atau kaki √

2) Kehilangan sensasi/rasa √

3) Gemetaran/tremor √

4) Nyeri/pegal pada daerah tengkuk √

8 Fungsi saluran perkemihan


1) Banyak buang air kecil √

2) Sering buang air kecil pada malam hari √

3) Tidak mampu mengontrol √

pengeluaran air kemih


(ngompol)
Analisa Hasil
<25= tidak ada masalah kesehatan kronis-masalah kesehatan kronis ringan
26-50= Masalah kesehatan kronis sedang
>51= Masalah kesehatan kronis berat.
B. Pengkajian Fungsi Kognitif menggunakan Mini Mental State Examination
Pengkajian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien
berdasarkan daya orientasi terhadap waktu, orang, tempat serta daya ingat.
Berikan angka 1 pada jawaban yang benar, dan 0 pada jawaban yang salah.
Jumlahkan seluruh nilai dan interpretasikan dengan analisis penilaian berikut
ini:
Benar 25-30 Fungsi kognitif utuh
Benar 20-24 Gangguan fungsi kognitif ringan
Benar 16-19 Gangguan fungsi kognitif sedang
Benar <15 Gangguan fungsi kognitif berat (mengarah ke dimensia)

Status Pertanyaan Nilai Nilai


Benar Salah Max.
(1) (0)
Orientasi Tanggal berapa hari ini? √

Bulan Berapa? √

Tahun berapa? √ 5
Hari apa sekarang? √

Musim apa sekarang √

Apa nama tempat/Rumah sakit ini? √

Di lantai berapa? √

Di ruang berapa √ 5
Di negara mana? √

Apa nama kota tempat kita saat ini? √

Registrasi Sebutkan nama tiga benda misalnya √

sendok, kursi,buku (satu detik tiap


benda) dan minta pasien 3
menyebutkannya. Berikan satu poin
untuk
masing-masing jawaban yang benar
Konsentra Minta pasien menghitung mundur √

si dan mulai dari 100 dikurangi 7 dst (100 93


Menghitu ng 86 79
72 65.
5
Berhenti setelah pasien menyebut 5
angka. Atau minta pasien
menyebutkan kebalikan satu kata.
Misalnya makan (nakam) sampai 5
kata. Berikan 1 poin untuk setiap kata
yang benar
Ingatan Minta klien menyebutkan tiga benda √

pada status registrasi


3
(sendok, kursi, buku). Berikan nilai
1 untuk setiap jawaban yang benar
Bahasa Minta klien menyebutkan dua √

benda ditangan anda (misalnya 2


pensil dan buku)
Tunjukan satu benda ditangan anda. √
Lalu sebutkan nama yang berbeda dari
benda tersebut. 1
Minta klien mengoreksinya (misalnya
ini buku bukan bukan jam)
Minta klien mengikuti perintah √

berikut ini: Ambil kertas, lipat dua


dan jatuhkan dilantai. 1 poin untuk 3
perintah yang diikuti benar
Minta klien membaca dan mengikuti √
perintah berikut ini
Tutup mata (sediakan tulisan “tutup
mata) Tuliskan satu kalimat (sediakan
3
kertas dan pensil untuk digunakan
oleh klien
Tiru gambar berikut ini (sediakan
gambar yang anda ingin klien tiru)
Total 30
Kesimpulan: Fungsi kognitif utuh

C. Pengkajian Status Fungsional (kemandirian) Menggunakan Barthel’s Indeks

Berikan nilai pada kolom dengan bantuan dan kolom mandiri. Jumlahkan nilai
keseluruhan dan interpretasikan dengan analisi nilai berikut ini:

6-20 Ketergantungan
21-41 Ketergantungan sangat berat
62-90 Ketergantungan berat
91-99 Keterhantungan ringan
100 Mandiri

No Kriteria Dengan Mandiri


Bantuan
1 Makan 10
2 Aktifitas toilet 10
3 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan 10
sebaliknya, termasuk duduk di tempat tidur
4 Kebersihan diri, mencuci muka, menggosok gigi, 5
menyisir rambut,
5 Mandi 5
6 Berjalan dipermukaan datar 15
7 Naik turun tangga 5
8 Berpakaian 5
9 Mengontrol defekasi 10
10 Mengontrol Berkemih 10
Total Skor 80
Kesimpulan: Ketergantungan berat

D. Pengkajian Tingkat Depresi Lansia Menggunalan Skala Depressi Yesavage


Lingkari jawaban lansia pada kolom ya atau tidak. Lalu berikan skor pada
kolom skor dengan ketentuan berikut. Bila jawaban lansia berada pada
tanda hitam Tidak berikan nilai 1, apabila berada pada kolom berwarna
putih ya berikan nilai Nilai 0. Jumlahkan skor keseluruhan dan
interpretasikan dengan analisis hasil berikut:
0-5= Normal
6-15= depresi ringan sampai sedang
16-30= depresi berat
No Apakah Bapak/Ibu dalam satu minggu Ya Tidak Skor
terakhir:
1 Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani? √ Ya Tidak 0
2 Banyak meninggalkan kesenangan/minat/hobbi? Ya √ Tidak 1
3 Merasa bahwa kehidupan hampa? Ya Tidak √ 0
4 Sering merasa bosan? Ya Tidak √ 0
5 Penuh pengharapan akan masa depan? Ya √ Tidak 0
6 Memiliki semangat yang baik setiap saat? Ya √ Tidak 0
7 Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat Ya Tidak √ 0
diungkapkan?
8 Merasa bahagia di sebagian besar waktu Ya Tidak √ 1
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda? Ya√ Tidak 1
10 Seringkali berasa tidak berdaya? Tidak 1
11 Sering merasa gelisah dan gugup? Ya √ Tidak 1
12 Memilih tinggal di rumah dari pada pergi Ya√ Tidak √ 0
melakukan sesuatu yang bermamfaat?
Ya
13 Seringkali khawatir akan masa depan? Tidak √ 0
14 Merasa mempunyai banyak masalah dengan daya Tidak √ 0
ingat di banding orang lain? Ya
Ya
15 Berfikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan Ya Tidak √ 1
sekarang?
16 Seringkali merasa merana? Ya Tidak √ 0
17 Merasakurang bahagia? Ya Tidak √ 0
Saya
18 Sangat khawatir terhadap masa lalu? Ya Tidak √ 0
19 Merasakan bahwa hidup ini sangat menggairahkan? Ya Tidak √ 1

20 Merasa berat untuk memulai sesuatu yang baru? Ya Tidak √ 0


21 Merasa dalam keadaan penuh semangat? Ya Tidak √ 1
22 Berfikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Ya Tidak √ 0
23 Berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik dari Ya Tidak √ 0
pada anda?
24 Sering kali menjadi kesal dengan hal yang sepele? Ya √ Tidak 1
25 Sering kali merasa ingin menangis? Ya Tidak √ 0
26 Merasa sulit untuk berkonsentrasi? Ya √ Tidak 1
27 Menikmati tidur Ya Tidak √ 1
28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial? Ya Tidak √ 0
29 Mudah mengambil keputusan Ya √ Tidak 0
30 Mempunyai fikiran yang jernih Ya Tidak √ 1
Total 11
Kesimpulan : Depresi ringan sampai sedang

E. Pengkajian Tingkat Kecemasan Lansia Menggunakan Becky’s Inventory


Minta lansia membaca dan melingkari jawabannya terhadap 21 butir pertanyaan-
pertanyaan berikut. Apabila lansia tidak bisa membaca, anggota profesi bisa
membantu membacakannya dan melingkari jawabanya.
1. 0. Saya tidak merasa sedih
1. Saya merasa sedih
2. Saya merasa sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat menghilangkannya
3. Saya begitu sedih sehingga saya merasa tidak tahan lagi
2. 0. Saya tidak merasa berkecil hati terhadap masa depan
1. Saya merasa berkecil hati terhadap masa depan
2. Saya merasa tidak ada sesuatu yang saya nantikan
3. Saya merasa bahwa tidak ada harapan di masa depan dan segala sesuatunya tidak
dapat diperbaiki
3. 0. Saya tidak merasa gagal
1. Saya merasa lebih banyak mengalami kegagalan daripada rata – rata orang
2. Kalau saya meninjau kembali hidup saya, yang dapat saya li0hat hanyalah banyak
kegagalan
3. Saya merasa sebagai seorang pribadi yang gagal total
4. 0. Saya memperoleh kepuasan atas segala sesuatu seperti biasanya
1. tidak dapat menikmati segala sesuatu seperti biasanya
2. tidak lagi memperoleh kepuasan yang nyata dari segala sesuatu
3. merasa tidak puas atau bosan terhadap apa saja
5. 0. Saya tidak merasa bersalah
1. Saya cukup sering merasa bersalah
2. Sering merasa sangat bersalah
3. Saya merasa bersalah sepanjang waktu
6. 0. Saya tidak merasa bahwa saya sedang dihukum
1. Saya merasa bahwa saya mungkin dihukum
2. Saya mengharapkan agar dihukum
3. Saya merasa bahwa saya sedang dihukum
7. 0. Saya tidak merasa kecewa terhadap diri sendiri
1. Saya merasa kecewa terhadap diri saya sendiri
2. Saya merasa jijik terhadap diri saya sendiri
3. Saya merasa bahwa saya sedang dihukum
8. 0. Saya tidak merasa bahwa saya lebih buruk daripada orang lain
1. Saya selalu mencela diri saya sendiri karena kelemahan atau kekeliruan saya
2. Saya menyalahkan diri saya sendiri sepanjang waktu atas kesalahan – kesalahan
saya
3. Saya menyalahkan diri saya sendiri atas semua hal buruk yang terjadI
9. 0. Saya tidak mempunyai pikiran untuk bunuh diri
1. Saya mempunyai pikiran – pikiran untuk bunuh diri, tetapi saya tidak akan
melaksanakannya
2. Saya ingin bunuh diri
3. Saya akan bunuh diri kalau ada kesempatan
10. 0. Saya tidak menangis lebih dari biasanya
1. Sekarang saya lebih banyak menangis daripada biasanya
2. Sekarang saya menangis sepanjang waktu
3. Saya biasanya dapat menangis, tetapi sekarang saya tidak dapat menangis meskipun
saya ingin menangis
11. 0. Sekarang saya tidak merasa lebih jengkel dari pada sebelumnya
1. Saya lebih mudah jengkel atau marah dari pada biasanya
2. sekarang merasa jengkel sepanjang waktu
3. tidak dibuat jengkel oleh hal – hal yang biasanya menjengkelkan saya
12. 0. masih tetap senang begaul dengan orang lain
1. Saya kurang berminat pada orang lain dibandingkan dengan biasanya
2. Saya tak kehilangan sebagian besar minat saya tehadap orang lain
3. Saya telah kehilangan seluruh minat saya terhadap orang lain
13. 0. Saya mengambil keputusan – keputusan sama baiknya dengan sebelumnya
1. Saya lebih banyak menunda keputusan daripada biasanya
2. Saya mempunyai keputusan lebih besar dalam mengambil keputusan daripada
sebelumnya
3. Saya sama sekali tidak dapat mengambil keputusan apa pun
14. 0. Saya tidak merasa bahwa saya kelihatan lebih jelek daripada sebelumnya
1. Saya merasa cemas jangan – jangan saya tua atau tidak menarik
2. Saya merasa bahwa ada perubahan – perubahan tepat pada penampilan saya
3. Saya yakin bahwa saya kelihatan jelek
15. 0. Saya dapat bekerj dengan baik seperti sebelumnya
1. Saya membutuhkan usaha istimewa untuk memulai mengerjakan sesuatu
2. Saya harus memaksa diri saya untuk mengerjakan sesuatu
3. Saya sama sekali tidak dapat mengerjakan apa - apa
16. 0. Saya dapat tidur nyenyak seperti biasanya
1. Saya tidak dapat tidur nyenyak seperti biasanya
2. Saya bangun 2-3 jam lebih awal dari biasanya dan sukar tidur kembali
3. Saya bangun beberapa jam lebih awal daripada biasanya dan tidak dapat tidur
kembali
17. 0. Saya tidak lebih lelah dari biasanya
1. Saya lebih mudah lelah dari biasanya
2. Saya hampir selalu merasa lelah dalam mengerjakan segala sesuatu
3. Saya merasa terlalu lelah untuk mengerjakan apa saja
18. 0. Nafsu makan saya masih seperti biasanya
1. Nafsu makan saya tidak sebesar biasanya
2. Sekarang nafsu makan saya jauh lebih berkurang
3. Saya tidak mempunyai nafsu makan sama sekali
19. 0. tidak banyak kehilangan berat badan akhir – akhir ini
1. telah kehilangan berat badan 2.5 kg lebih

2. telah kehilangan berat badan 5 kg lebih


3. Saya telah kehilangan berat badan 7.5 kg lebih. Saya sengaja berusaha mengurangi
berat badan dengan makan lebih sedikit : ya – tidak
20. 0. Saya tidak mencemaskan kesehatan saya melebihi biasanya
1. Saya cemas akan masalah kesehatan fisik saya, seperti sakit dan rasa nyeri; sakit
perut; ataupun sembelit
2. Saya sangat cemas akan masalah kesehatan fisik saya dan sulit memikirkan hal – hal
lainnya
3. Saya saya begitu cemas akan kesehatan fisik saya sehingga saya tidak dapat berfikir
mengenai hal – hal lainnya
21. 0. Saya tidak merasa ada perubahan dalam minat saya terhadap seks pada akhir – akhir ini
1. Saya kurang berminat terhadap seks kalau dibandingkan dengan biasanya
2. Sekarang saya sangat kurang berminat terhadap seks
3. Saya sama sekali kehilangan minat terhadap seks

Setelah lansia memilih jawaban-jawabannya terhadap 21 butir pertanyaan, anggota


profesi memasukkan jawaban tersebut ke dalam tabel lembar jawaban dibawah ini.
Kemudian diinterpretasi sebagai berikut:
1-10= Naik turunnya perasaan ini tergolong wajar
11-16= Gangguan “mood” atau perasaan murung yang ringan
17-20= Garis batas depresi klinis
21-30= Depresi sedang
31-40= Depresi parah

40 keatas= Depresi ekstrim


No 0 1 2 3 Nilai
1 √ 0
2 √ 2
3 √ 0
4 √ 3
5 √ 1
6 √ 1
7 √ 1
8 √ 1
9 √ 0
10 √ 3
11 √ 1
12 √ 1
13 √ 3
14 √ 2
15 √ 2
16 √ 1
17 √ 1
18 √ 2
19 √ 0
20 √ 2
21 √ 2
TOTAL 28

F. Pengkajian Resiko Jatuh Menggunakan Morse Falls Scale.


No Pengkajian Skala Skor Pasien
1 Apakah lansia pernah jatuh dalam ya 25
tiga bulan terakhir? Tidak 0 0
2 Diagnosa sekunder: apakah ya 15 15
lansia memiliki diagnose lebih Tidak 0
dari satu penyakit
3 Alat Bantu Jalan: 0
Bed rest/bantuan perawat
Kruk/tongkat/walker 15 15
Berpegangan pada benda-benda sekitar 30
4 Terapi intravena: ya 20 20
Apakah saat ini pasien terpasang tidak 0
infus?
5 Gaya berjalan/cara berpindah 0
Normal/bed rest/tidak dapat bergerak sendiri
Lemah/tidak bertenaga 10 10
Gangguan(tidak normal):pincang/diseret 20
6 Status mental: 0 0
Pasien menyadari kondisi dirinya
Pasien mengalami keterbatasn daya ingat 15
Total 60
Kesimpulan: Pasien Resiko tinggi
Analisa hasil:
0-20=Tidak beresiko
21-50= Resiko Rendah
>50= Resiko tinggi

G. Pengkajian APGAR Keluarga Lansia


Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui fungsi sosialisasi lansia. Lingkari skor
sesuai dengan jawaban lansia: 0 jika tidak pernah (TP), 1 jika kadang kadang (KK),
dan 2 jika selalu (S). Lalu jumlahkan nilai keseluruhan dan interpretasikan dengan
analisis hasil berikut:
< 3 = disfungsi keluarga sangat tinggi
4 – 6 = disfungsi keluarga sedang
7 – 10 =fungsi sosialisasi keluarga sehat

No Fungsi TP KK S
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali bersama teman √
teman/ keluarga saya untuk membantu pada waktu
sesuatu menyusahkan saya
2 Paetherenship Saya puas dengan cara teman teman/ keluarga saya √
membicarakan dan mendukung keinginanan saya
untuk melakukan aktivitas
Growth Saya puas bahwa teman teman/ keluarga saya √
menerima dan mendukung keinginan saya melakukan
aktivitas
Affection Saya puas bahwa teman teman/ keluarga saya √
mengekspresikan efek dan meresepon terhadap emosi
emosi saya seperti marah, sedih atau mencintai
Resolve Saya puas dengan cara teman teman/ keluarga saya √
dan saya menyediakan waktu bersama sama
Total 2
Kesimpulan: 4 – 6 = disfungsi keluarga sangat tinggi
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2.1 Analisa Data
NO Data Etiologi Masalah
Subjektif & Objektif
1 DS : Nyeri akut Agen pencedera
 Pasien mengatakan nyeri
fisiologis
punggung sampai menjalar
kekaki
 Pasien mengatakan nyeri
punggung dirasakan pada
saat berpindah posisi atau
beraktivitas

DO :
 Pasien meringis
 Skala nyeri 7 (0-10)
 Tekanan darah 150/80
mmhg
 Pernafasan 22x/m
 Nadi 95x/m
 Suhu 36,8ºC
2 DS : Gangguan Pola Kurang Kontrol Tidur
 Pasien mengeluh sulit tidur
Tidur

 Pasien mengeluh tidak puas


tidur
 Pasien mengeluh pola tidur
berubah
 Pasien mengeluh istirahat
tidak cukup
 Pasien mengatakan tidur
hanya 5-6 jam perhari

DO :
 Mata pasien tampak
kemerahan
 Pasien gelisah
3 DS : Ansietas Ancaman terhadap
 Pasien mengatakan khawatir
kematian
dengan penyakit yang
dideritanya
 Pasien merasa bingung

DO :
 Pasien tegang
 Muka pasien pucat
 Pasien gelisah

2.2 Diagnosa keperawatan berdasarkan Prioritas


1) Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d pasien mengatakan nyeri punggung
sampai menjalar kekaki, skala nyeri 7 (0-10)
2) Gangguan Pola Tidur b.d kurangnya kontrol tidur d.d pasien mengeluh sulit tidur,
pasien mengatakan tidur hanya 5-6 jam perhari
3) Ansietas b.d ancaman terhadap kematian d.d pasien mengatakan khawatir dengan
penyakit yang dideritanya yang dapat menyebabkan stroke

2.3 Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)

1 Nyeri akut b.d agen pencedera Tingkat Nyeri Managemen Nyeri


fisiologis d.d pasien mengatakan (L.08066) Kriteria (I.08238)
nyeri punggung sampai menjalar Hasil :  Identifikasi lokasi,
kekaki, skala nyeri 7 (010) 1. Keluhan nyeri karakteristik, durasi nyeri
menurun
2. Meringis menurun  Identifikasi skala nyeri
3. Gelisah menurun  Identifikasi respon nyeri
4. Tekanan darah non verbal
normal
 Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri

Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2 Gangguan Pola Tidur b.d Pola Tidur (L.05045) Dukungan Tidur (I.05174)
kurangnya kontrol tidur d.d pasien Kriteria Hasil :  Identifikasi pola aktivitas
mengeluh sulit tidur, pasien  Keluhan sulit tidur dan tidur
mengatakan tidur hanya 5-6 jam menurun
perhari  Identifikasi factor
 Keluhan tidak puas pengganggu tidur
tidur menurun
 Identifikasi makanan
 Keluhan pola tidur dan minuman yang
berubah menurun mengganggu tidur
 Keluhan istirahat tidak  Modifikasi lingkungan
cukup menurun
 Batasi waktu tidur siang
 Jelaskan pentingnya
tidur selama sakit
 Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
3 Ansietas b.d ancaman terhadap Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
kematian d.d pasien mengatakan (L.09093) (I.09314)
khawatir dengan penyakit yang Kriteria Hasil :
 Identifikasi saat
dideritanya yang dapat  Verbalisasi khawatir tingkat ansietas
menyebabkan stroke akibat kondisi yang berubah
dihadapi menurun
 Gunakan
 Perilaku gelisah pendekatan yang
menurun
tenang dan
 Perilaku tegang meyakinkan
menurun
 Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang
memicu kecemasan
 Anjurkan keluarga
untuk bersama
pasien, jika perlu
2.4 Implementasi dan Evaluasi

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi (SOAP)


Tanggal
1 Rabu, 05 Nyeri akut b.d agen Pukul : 15.00 WIB Managemen Nyeri (I.08238)
April pencedera fisiologis d.d 1. Mengidentifikasi lokasi, frekuensi, Pukul 15.30 WIB
2023 pasien mengatakan nyeri S:
kualitas nyeri dengan cara :
punggung sampai
 Pasien mengatakan nyeri di bagian
menjalar kekaki, skala  Melakukan identifikasi lokasi nyeri
nyeri 7 (0-10). punggung sampai kekaki
yang di rasakan
 Pasien mengatakan nyeri terjadi
 Menanyakan kepada pasien apa yang
pada saat berpindah posisi atau
menyebabkan terjadi nyeri.
aktivitas
 Menanyakan dengan pasien kapan
 Pasien mengatakan nyeri timbul
nyeri timbul dan berapa lama terjadi.
setelah beraktivitas dan nyeri
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal dirasakan selama 15 menit.
 Mengidentifikasi skala nyeri  Pasien mengatakan nyeri seperti
3. Menanyakan kepada pasien faktor tertimpa benda berat dan terasa
penyebab yang dapat menurunkan atau panas.
meningkatkan nyeri. O:
4. Menjelaskan teknik non farmakologis  Pasien meringis Skala nyeri 7
relaksasi nafas dalam kepada pasien (0-10)
dengan cara posisikan pasien dengan
telentang.  Pasien mengatakan nyeri
berkurang jika beristirahat, dan
meningkat apabila sedang
banyak fikiran.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
2 Kamis, Gangguan Pola Tidur b.d Pukul 16.00 WIB Pukul 16.20 WIB
06 Apr kurangnya kontrol tidur
d.d pasien mengeluh sulit  Mengkaji pola, aktivitas, istirahat dan
2023 S:
tidur yang di lakukan pasien sehari –
tidur, pasien mengatakan  Pasien mengatakan melakukan
hari
tidur hanya 5-6 jam aktivitas rumahtangga seperti biasa.
perhari Mengkaji faktor yang mengganggu  Pasien mengatakan tidak pernah
tidur pasien. tidur siang.
 Menjelaskan pentingnya tidur selama  Pasien mengatakan sering terbangun
sakit pada pasien. saat tidur.
 Pasien mengatakan tidur antara
 Menganjurkan pasien untuk mengurangi
pukul 22.30 – 23.00 bangun pagi
begadang malam hari, dan banyak antara pukul 04.30 – 05.00.
fikiran O:

 Kantung mata pasien hitam, dan


bola mata tampak kemerahan

 Pasien tidur 5-6 jam

A: Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
3 Jumat, Ansietas b.d ancaman Pukul 17.00 WIB Pukul 17.00 WIB
07 Apr terhadap kematian d.d
2023 1. Mengidentifikasi tentang ansietas:
pasien mengatakan
khawatir dengan - Melakukan observasi pasien terhadap
penyakit yang kecemasan.
dideritanya yang dapat
menyebabkan 2. Menyarankan agar pasien dapat di temani
oleh keluarga untuk mengurangi kecemasan
stroke
3. Mendengarakan keluhan pasien tentang
kecemasan pasien terhadap penyakitnya
Dosen Pembimbing/Instruktur Klinis

( Ns. Corry Marbun )

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi (SOAP)


Tanggal
1 Minggu, Nyeri akut b.d agen Pukul 09.00 WIB Pukul 09.30 WIB
09 Apr pencedera
Melanjutkan kembali identifikasi yang telah S:
2023 fisiologis d.d pasien
mengatakan nyeri dilakukan hari sebelumnya :
 Pasien mengatakan nyeri pada
punggungsampai
 Mengidentifikasi kembali lokasi, kepala, terasa berat dibagian
menjalar kekaki, skala
belakang kepala
nyeri 7 (0-10). frekuensi, kualitas nyeri
 Mengidentifikasi kembali respon  Pasien mengatakan nyeri masih
seperti tertimpa benda berat dan
nyeri non verbal terasaa panas
 Mengidentifikasi kembali skala nyeri
O:
 Menjelaskan kembali teknik non
 Pasien masih meringis
farmakologis relaksasi nafas
 Skala nyeri 5 (0-10)
dalam kepada pasien dengan
cara posisikan pasien telentang  Pasien bisa melakukan tarik nafas
dalam dengan mandiri
 Menyarankan kembali untuk
melanjutkan terapi analgesik  Pasien mengatakan akan terus
minum obat sesuai anjuran dokter.
yang sudah pernah di
A : Masalah teratasi sebagian
lakukannya. P : Lanjutkan intervensi

2 Minggu, Gangguan Pola Tidur b.d Pukul 10.00 WIB Puku 10.30 WIB
09 Apr kurangnya kontrol tidur
2023 d.d pasien mengeluh sulit  Identifikasi kembali pola S:
tidur, pasien mengatakan  Pasien mengatakan sudah mulai
aktivitas dan tidur
tidur
hanya 5-6 jam perhari  Identifikasi kembali faktor bisa tidur - Pasien mengatakan
pengganggu tidur masih sulit tidur karena nyeri
 Anjurkan kembali pasien untuk pada punggung
tidur siang  Pasien mengatakan tidur siang 1-
2 jam
O:
 Kantung mata pasien masih hitam
dan tampak kemerahan
 Pasien masih gelisah
A: Masalah teratasi
P : Intervensi berhenti
3 Minggu, Ansietas b.d ancaman Pukul 13.00 WIB Pukul 13.30 WIB
09 Apr terhadap kematian d.d S:
2023  Menanyakan kembali tentang kecemasan
pasien mengatakan
pasien.  Pasien mengatakan sudah tidak cemas
khawatir dengan
penyakit yang  Menyarankan kembali agar pasien dapat di dengan penyakit yang dideritanya
dideritanya yang dapat  Keluarga bersedia menemani
menyebabkan temani oleh keluarga untuk mengurangi
pasien - Pasien bercerita ke
stroke kecemasan.
keluaraga sudah tidak cemas lagi
 Mendengarakan kembali keluhan pasien O : Pasien lebih tenang

tentang kecemasan pasien terhadap A : masalah teratasi


penyakitnya. P : intervensi selesai

Dosen Pembimbing/Instruktur Klinis

( Ns. Corry Marbun )


2.5 Kesimpulan
1) Pengkajian
Data hasil pengkajian pada Tn.JS S didapatkan data yaitu: nyeri punggung sampai mejalar
kekaki, pasien meringis, skala nyeri 7 (0-10), pasien mengatakan sulit tidur, pasien mengatakan
pola tidur berubah, pasien mengatakan tidur hanya 5-6 jam perhari, pasien mengatakan tidak puas
tidur, pasien gelisah, kantung mata pasien tampak hitam dan kemerahan, pasien khawatir dengan
penyakit yang dideritanya dan takut dapat menyebabkan stroke, pasien tampak pucat, tekanan
darah diukur dengan tensimeter 150/90 mmhg, pernafasan 22x/m, nadi 86x/m, suhu diukur
dengan thermometer digital di axila 36,5ºC.
2) Diagnosa Keperawatan
Data-data pengkajian pada pasien Low Back Pain maka penulis menegakkan diagnosa
keperawatan sebagai berikut :
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Gangguan Pola Tidur b.d kurangnya kontrol tidur
c. Ansietas b.d ancaman terhadap kematian
3) Perencanaan
Intervensi yang dipilih berdasarkan SLKI dan SIKI untuk prioritas masalah yang ditegakkan
sebagai berikut :
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis dengan label SLKI Tingkat Nyeri (L.08066) dan
label
SIKI Manajemen Nyeri (I.08238)
b. Gangguan Pola Tidur b.d kurangnya kontrol tidur dengan label SLKI Pola Tidur (L.05045)
dan label SIKI Dukungan Tidur (I.05174)
c. Ansietas b.d ancaman terhadap kematian dengan label SLKI Tingkat Ansietas (L.09093) dan
label SIKI Reduksi Ansietas (I.09314)
4) Implementasi
Implementasi yang diterapkan pada pasien Low Back Pain terdiri dari beberapa kegiatan yang
dilakukan dengan berpedoman pencapaian tujuan pada SLKI dan implementasi secara objektif
dari rencana disesuaikan dengan SIKI yang ada pada perencanaan.
5) Evaluasi
Evaluasi terhadap Tn.JS S dengan kasus Low Back Pain setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama tiga hari, bahwa semua diagnosa dapat teratasi masalahnya dari nyeri akut berhubungan
dengan agen pencedera fisik, gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur,
dan ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian.
FORMAT PENILAIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Desy Harianja

NIM : 2253033

Judul Askep : Low Back Pain

No Komponen Penilaian Bobot Nilai


1 Kemampuan melaksanakan pengkajian keperawatan pada 10 10
lansia
2 Kemampuan merumuskan diagnose keperawatan pada 10 10
lansia
3 Kemampuan merencenakan asuhan keperawatan berakaitan 10 10
dengan masalah yang terjadi pada lansia
4 Kemampuan melaksanakan pendidikan kesehatan pada lansia 10 10

5 Kemampuan memberikan bantuan ADL pada lansia 10 10


6 Kemampuan melakukan terapi kognitif pada lansia 10 9
7 Kemampuan melakukan aktifitas fisik pada lansia 10 10
8 Kemampuan melaksanakan kolaborasi dalam 10 10
pelaksanaan skrining kesehatan (pengkajian khusus) pada
kelompok khusus ; lansia
9 Kemampuan melaksanakan evaluasi tindakan perawatan 10 10
pada kelompok khsusus ; lansia
10 Kemampuan mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan 10 10
pada kelompok khusus lansia
Total 100 99

Bandung,05/April /2023
Dosen Pembimbing/Instruktur Klinis

( Corry Marbun )
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa : Desy Harianja

NIM : 2253033

Judul Askep : Low Back Pain

No Kriteri Penilaian Bobot Nilai


1 Pemahaman dan penguasaan konsep 30
2 Peran dan kontribusi dalam kegiatan praktik 10
3 Kemampuan dalam praktik 40
4 Kemampuan kerjasama dalam tim 10
5 Kepatuhan terhadap peraturan dan tata tertib dalam praktik 10
Total 100

Bandung, 05/April/2023

Dosen Pembimbing/Instruktur Klinis

( Ns. Corry Marbun )


F O R M A T RANCANGAN PENDIDIKAN
KESEHATAN
KEPERAWATANGERONTIK
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNAI PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN & PROFESI NERSI

Jalan Kolonel Masturi No. 288 Parongpong, Bandung 40559, Telp: +62-22-
2700247, Fax +62-22-2700247

Hari, Tanggal : Kamis, 05 April 2023


Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Anggrek
Topic : Low Back Pain (LBP)
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Peserta
4. Setting tempat
5. Setting acara
No W aktu Rencana Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Persiapan

- Memberikan salam  Menjawab salam


- Perkenalan  Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan TIU dan TIK
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan
- Kontrak waktu
2 25 menit Proses

- Menanyakan (review) kepada  Menjawab pertanyaan


responden mengenai pengertian penyuluh
LBP, faktor risiko LBP, tanda  Mendengarkan dan
dan gejala LBP, memperhatikan
- Memberikan reward jika  Bertanya
jawaban benar  Menjawab
- Menjelaskan materi : pertanyaan

a. Menjelaskan pengertian
LBP

b. Menjelaskan faktor
risiko LBP
c. Menjelaskan tanda dan gejala
LBP

- Memberi kesempatan kepada


responden untuk menanyakan
materi yang belum jelas
- Menyimpulkan materi yang
sudah disampaikan.

6. Metode : Ceramah, Diskusi dan tanya jawab


7. Media : Leaflet
8. Materi penkes dan Daftar pustaka

A. Defenisi
Low back pain merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal bagian
panggul yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik. Hampir dari 80 %
penduduk pernah mengalami low back pain dalam siklus kehidupannya dan low
back pain merupakan keluhan nomor dua yang sering muncul setelah keluhan pada
gangguan sistem pernapasan (Suryadi and Rachmawati 2020). Nyeri punggung
bawah dapat didefenisikan sebagai rasa nyeri dan ketidaknyamanan diarea
punggung bawah atau bawah tulang rusuk yaitu pada disukus intervertebralis
umumnya pada lumbal bawah (L4-L5 dan L5-S1). Nyeri punggung bawah dapat
disebabkan oleh kondisi degenerative misalnya penyakit arthritis, osteoporosis atau
penyakit tulang lainnya dan kelainan bawaan tulang belakang (Wahab &
Wahyuni,2021). Gejala nyeri punggung bawah bervariasi mulai dari rasa nyeri
kesensasi tertusuk atau tertembak. Rasa sakit ini dapat membuat penderita sulit
untuk bergerak atau berdiri tegak. Nyeri punggung akut datang dengan tiba-tiba,
biasanya setelah cedera akibat olahraga atau mengangkat beban berat. Nyeri
berlangsung lebih dari tiga bulan dianggap kronis (Cahya et al., 2020)

B. Etiologi
Adapun penyebab terjadinya Low Back Pain (LBP) disebabkan oleh 2 faktor, yaitu
factor mekanik dan non mekanik (Ozsoy et al.,2019) :
1) Factor Mekanik
 Degenerasi segmen diskus, misalnya osteoarthritis tulang belakang
atau stenosis tulang belakang.
 Nyeri diskogenik tanpa menjalar radicular
 Radikulopati structural
 Fraktur vertebra segmen
 Spondilosis, disertai atau tanpa adanya stenosis kanal spinal
 Ketidakstabilan spina atau ketidakstabilan ligament lumbosacral
dan kelemahan otot.
 Ketidaksamaan panjang tungkai
 Lansia (perubahan struktur tulang belakang)
2) Factor non mekanik
a) Sindrom neurologis
 Mielopati atau myelitis structural
 Pleksopati lumbosacral (regangan) lumbolsacral akut
 Miopati
 Spinal segmental atau dystonia umum
b) Gangguan sistemik
 Primer atau neoplasma metastasis
 Infeksi oseus, diskus, atau epidural
 Penyakit metabolic tulang, termasuk osteoporosis
c) Nyeri kiriman (referred pain)
 Gangguan ginjal, gangguan gastrointestinal, masalah pelvis,
tumor retroperineal,aneurisma abdominal
 Masalah psikosomatik

C. Tanda dan Gejala


Adapun tanda dan gejala dari low back pain menurut (Wijayanti et a., 2019)
antara lain yakni :
 Nyeri sepanjang tulang belakang, dari pangkal leher sampai tulang
ekor
 Nyeri tajam terlokasasi dileher, punggung atas atau punggung bawah
setelah mengangkat benda berat atau terlibat dalam aktivitas berat
lainnya
 Sakit kronis dibagian punggung tengah atau punggung bawah,
terutama setelah duduk atau berdiri dalam waktu yang lama
 Nyeri punggung menjalar sampai kepantat, dibagian belakang paha,
kebetis dan kaki
 Ketidakmampuan untuk berdiri tegak tanpa rasa sakit atau kejang
otot dipunggung bawah

D. Klasifikasi
Menurut Cahya et al (2020) Low back pain menurut perjalanan kliniknya,
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Acute low back pain Rasa nyeri yang menyerang secara tiba- tiba, rentang
waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa
nyeri ini dapat hilang atau sembuh.
2. Chronic low back pain Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa
nyeri yang berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki
onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama.

E. Manisfestasi Klinis
Menurut Huryah & Susanti (2019) LBP ditandai dengan gejala sebagai berikut :
1. Nyeri terjadi secara intermitten atau terputus-putus.
2. Sifat nyeri tajam karena dipengaruhi oleh sikap atau gerakan yang bisa
meringankan ataupun memperberat keluhan.
3. Membaik setelah istirahat dalam waktu yang cukup dan memburuk setelah
digunakan beraktivitas.
4. Tidak ditemukan tanda-tanda radang seperti panas, warna kemerahan
ataupun pembengkakan.
5. Terkadang nyeri menjalar ke bagian pantat atau paha.
6. Dapat terjadi morning stiffness
7. Nyeri bertambah hebat bila bergerak ekstensi, fleksi, rotasi, berdiri, berjalan
maupun duduk.

F. Patofisiologi
Pada kasus LBP aktivasi nosireseptor disebabkan oleh penggunaan otot
yang berlebihan (overuse). Penggunaan otot yang berlebihan dapat terjadi
pada saat tubuh dipertahankan dalam posisi statik atau postur yang salah
untuk jangka waktu yang cukup lama di mana otot- otot di daerah punggung
akan berkontraksi untuk mempertahankan postur tubuh yang normal, atau
pada saat aktivitas yang menimbulkan beban yang berlebihan pada otot-otot
punggung bawah, misalnya mengangkat beban-beban yang berat dengan
posisi yang salah (tubuh membungkuk dengan lutut lurus dan jarak beban
ke tubuh cukup jauh). Penggunaan otot yang berlebihan ini menimbulkan
iskemia dan inflamasi. Setiap gerakan otot akan menimbulkan nyeri
sekaligus akan menambah spasme otot karena terdapat spasme otot, lingkup
gerak punggung bawah menjadi terbatas. Nyeri dan spasme otot seringkali
membuat individu takut menggunakan otot-otot punggungnya untuk
melakukan gerakan pada lumbal. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan
fisiologis pada otototot tersebut, yaitu berkurangnya massa otot dan
penurunan kekuatan otot. Akhirnya individu akan mengalami penurunan
tingkat aktivitas fungsionalnya (Cahya et al., 2020)

G. Pemeriksaan Penunjang
Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk lebih
mendukung adanya low back pain, antara lain sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin dilakukan sesuai indikasi, berguna untuk
melihat laju endap darah (LED), morfologi darah tepi, kalsium, fosfor, asam
urat, alkali fosfatase, asam fosfatase, antigen spesifik prostat (jika ditemukan
kecurigaan metastasis karsinoma prostat) dan elektroforesis protein serum
(protein myeloma). 2. Pemeriksaan Radiologis
a) Foto Polos
Pada pasien dengan keluhan nyeri punggang bawah, dianjurkan berdiri
saat pemeriksaan dilakukan dengan posisi anteroposterior, lateral dan
oblique. Gambaran radiologis yang sering terlihat normal atau kadang-
kadang dijumpai penyempitan ruang diskus intervertebral, osteofit pada
sendi facet, penumpukan kalsium pada vertebra, pergeseran korpus
vertebra (spondilolistesis), dan infiltrasi tulang oleh tumor. Penyempitan
ruangan intervertebral terlihat bersamaan dengan suatu posisi yang
tegang, melurus dan suatu skoliosis akibat spasme otot paravertebral.
b) MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI digunakan untuk melihat defek intra dan ekstra dural serta melihat
jaringan lunak. Pada pemeriksaan dengan MRI bertujuan untuk melihat
vertebra dan level neurologis yang belum jelas, kecurigaan kelainan
patologis pada medula spinalis atau jaringan lunak, menentukan
kemungkinan herniasi diskus pada kasus post operasi, kecurigaan karena
infeksi atau neoplasma.
c) CT- Mielografi
CT- mielografi merupakan alat diagnostik yang sangat berharga untuk
diagnosis LBP untuk menentukan lokalisasi lesi pre-operatif dan
menentukan adanya sekuester diskus yang lepas dan mengeksklusi suatu
tumor (Tanderi, 2017).
H. Penatalaksanaan
Menurut Sengkey (2018) penatalaksanaan low back pain dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Penatalaksanaan farmakologis
Obat-obatan mungkin perlu diberikan untuk menangani nyeri akut.
Analgetik narkotik digunakan untuk memutus lingkaran nyeri;
relaksan otot dan penenang digunakan untuk membuat relaksasi
pasien dan otot yang mengalami spasme, sehingga dapat mengurangi
nyeri. Obat anti inflamasi seperti aspirin dan Non Steroid Anti
Inflamasi Desease (NSAID) berguna untuk mengurangi nyeri.
Kortikosteroid jangka pendek dapat mengurangi respons inflamasi dan
mencegah timbulnya neurofibrosis, yang terjadi akibat gangguan
iskemia. Dapat diberikan injeksi kortikosteroid epidural, suntikan
infiltrasi otot paraspinalis dengan anestesi local, atau menyuntik sendi
faset dengan steroid untuk menghilangkan nyeri.
2. Penatalaksanaan non farmakologis
a) Teknik relaksasi napas dalam
Menurut Kurnijati (2018) Teknik relaksasi napas dalam adalah salah
satu cara teknik non farmakologi yang dapat dipakai untuk
menghilangkan nyeri low back pain pada lansia. Relaksasi napas
dalam mampu menenangkan pikiran dan tubuh dan melepaskan
ketegangan otot-otot sehingga menghilangkan nyeri tanpa
menggunakan obat pereda nyeri lebih banyak lagi. Teknik relaksasi
napas dalam adalah teknik yang efektif untuk menurunkan rasa
nyeri. Teknik relaksasi napas dalam berkerja dengan
merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang
disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga meningkatkan
terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran
darah kedaerah yang mengalami spasme dan iskemik, teknik
relaksasi napas dalam mampu merangsang tubuh untuk melepaskan
hormon endorphin untuk mengurangi rasa sakit (Mutdasir &
Mulyadi, 2018).
b) Terapi Pemijatan
Terapi ini sering dipilih oleh sebagian besar orang untuk
menghilangkan rasa pegal dan linu yang juga dapat melancarkan
peredaran darah. Selain itu pemijatan juga berfungsi untuk
mengobati nyeri pada punggung bawah. Jenis pemijatan ini
menggunakan teknik terapi jasmani yaitu gerakan back massage
yang dapat mengatasi masalah tulang.
Daftar Pustaka

Cahya, I. P. I., Gde, A. A., & Asmara, Y. (2020). Prevalensi Nyeri Punggung Bawah Pada Tahun
20142015 Di RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal Medika Udayana, 9(6), 35–39.

Huryah, F., & Susanti, N. (2019). Pengaruh Terapi Pijat Stimulus Kutaneus Slow-Stroke Back
Massage
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Penderita Low Back Pain (Lbp) Di Poliklinik Rehabilitasi Medik
Rsud Embung Fatimah Batam Tahun 2018. Jurnal Ilmu Keperawatan, 8(1), 1–7.

Mutdasir, Mulyadi. (2018) Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap respon adaptasi nyeri
pada pasien lbp di RS KDIA Siti Fatimah Makasar.Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.
Jurnal Kesehatan Volumen VII.No 2/2014.

Sengkey, L. S. (2018). Rehabilisasi Medis Pada Low Back pain. Retrieved


from
http://www.yankes.kemkes.go.id/read-rehabilitasi-mediak-padalow-back-pain- 3952.html

Tanderi, E. A. (2017) ‘Hubungan Kemampuan Fungsional Dan Derajat Nyeri Pada Pasien Low
Back
Pain Mekanik’, pp. 7–26. Available at: http://eprints.undip.ac.id/53788/
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
NERS
Jalan Kolonel Masturi No. 288 Parongpong, Bandung
40559, Telp: +62-22-2700247, Fax +62-22-2700247

FORMAT PENILAIAN PENDIDIKAN KESEHATAN

NAMA MAHASIWA : Desy Harianja


NIM : 2253033
HARI/TANGGAL : Kamis, 05 April 23
TOPIK PENKES : Low back Pain

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


A FASE PRE INTERAKSI 20%
1 Mengidentifikasi kebutuhan PENKES yang 2 2
berhubungan dengan masalah lansia
2 Merumuskan rencana PENKES 1 1
3 Melibatkan pasien dalam perencanaan PENKES 2 2
4 Melakukan kontrak waktu pelaksanaan PENKES 1 1
5 Mempersiapkan materi PENKES dengan lengkap 7 7
6 Menyiapkan media PENKES dengan baik & 7 7
menarik
B FASE ORIENTASI 10%
1. Mengucapkan salam 2 2
2 Menyiapkan pasien dan lingkungan 2 2
3 Menjelaskan tujuan umum PENKES 4 4
4 Menanyakan kesiapan pasien untuk melanjutkan sesi 2 2
PENKES
C FASE KERJA 50%
1. Melakukan validasi pengetahuan pasien 5 5
2. Menjelaskan tujuan khusus 5 5
3. Menjelaskan materi pendidikan kesehatan dengan 30 27
tepat
4. Menggunakan media dengan tehnik yang tepat 5 5
5. Berkomunikasi/berinteraksi interaksi secara 5 5
efektif dengan klien
D FASE TERMINASI 10%
1. Menyimpulkan informasi yang telah disampaikan 2 2
2. Mendorong diskusi pada pasien dengan memberi 2 2
kesempatan kepada pasien untuk bertanya
3. Melakukan evaluasi 5 5
4 Melakukan kotrak PENKES berikutnya bila 1 1
diperlukan
E PENAMPILAN 10%
1 Kejelasan penyampaian materi 4 4
2 Ketenangan/memiliki kontrol yang baik untuk situasi 2 2
dan kondisi
PENKES
3 Penggunaan waktu yang tepat 2 2
4 Melaksanakan PENKES sesuai dengan rancangan 2 2
TOTAL 100 97
Bandung, 05/April /2023
Dosen Pembimbing/Instruktur Klinis

( NS. Corry Marbun )



LOW BACK PAIN Ketidakstabilan
ketidakstabilan
spina atau
ligament
lumbosacral dan kelemahan otot.
 Ketidaksamaan panjang tungkai
 Lansia (perubahan struktur tulang
belakang)
Factor non mekanik
a) Sindrom neurologis
Adapun penyebab terjadinya Low Back Pain
 Mielopati atau myelitis structural
(LBP) disebabkan oleh 2 faktor, yaitu factor
mekanik dan non mekanik  Pleksopati lumbosacral (regangan)
Nyeri punggung bawah dapat didefenisikan Factor Mekanik lumbolsacral akut
sebagai rasa nyeri dan ketidaknyamanan
 Degenerasi segmen diskus,  Miopati
diarea punggung bawah atau bawah tulang
rusuk yaitu pada disukus intervertebralis misalnya osteoarthritis tulang  Spinal segmental atau dystonia umum
umumnya pada lumbal bawah. Nyeri b) Gangguan sistemik
belakang atau stenosis tulang
punggung bawah dapat disebabkan oleh
belakang.  Primer atau neoplasma metastasis
kondisi degenerative misalnya penyakit
arthritis, osteoporosis atau penyakit tulang  Nyeri diskogenik tanpa menjalar  Infeksi oseus, diskus, atau epidural
lainnya dan kelainan bawaan tulang radicular  Penyakit metabolic tulang, termasuk
belakang. osteoporosis
 Radikulopati structural
 Fraktur vertebra segmen
 Spondilosis, disertai atau tanpa adanya
stenosis kanal spinal

ETIOLOGI
terutama setelah duduk atau berdiri
LOW BACK PAIN
dalam waktu yang lama
TANDA DAN GEJALA  Nyeri punggung menjalar sampai
kepantat, dibagian belakang paha,
kebetis dan kaki
 Ketidakmampuan untuk berdiri
tegak tanpa rasa sakit atau kejang
otot dipunggung bawah

oleh : desy harianja


nim : 2253033
 Nyeri sepanjang tulang belakang,
dari pangkal leher sampai tulang
ekor
 Nyeri tajam terlokasasi dileher,
punggung atas atau punggung
bawah setelah mengangkat benda
berat atau terlibat dalam aktivitas Fakultas Ilmu Keperawatan Program
berat lainnya
Profesi Ners Universitas Advent Indonesia
 Sakit kronis dibagian punggung
Bandung 2022-2023
tengah atau punggung bawah,

Anda mungkin juga menyukai