Anda di halaman 1dari 9

Zannah & Magfirah Asuhan Kebidanan Persalinan Normal……….

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL DI DESA TANJUNG MULIA


KABUPATEN ACEH TAMIANG, ACEH

NORMAL DELIVERY MIDWIFE CARE IN TANJUNG MULIA


ACEH TAMIANG REGENCY

Nur Zanah1, Magfirah2*


1Mahasiswa Prodi Kebidanan Langsa Poltekkes Kemenkes Aceh
2Prodi Kebidanan Langsa Poltekkes Kemenkes Aceh
*E-mail: magfirah.idris79@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRAK


Kata Kunci : Latar Belakang: Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO)
Nyeri; Persalinan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, setiap hari di tahun
Normal; Kematian Ibu 2017 tercatat sekitar 810 wanita meninggal karena penyebab yang dapat
dicegah terkait kehamilan dan persalinan. Pada tahun 2017 sekitar 295.000
Keywords : perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan.
Pain; Normal Delivery; Tujuan: Asuhan diberikan pada ibu bersalin normal seuai dengan Asuhan
Mortality Persalinan Normal (APN). Metode: Rancangan asuhan ini menggunakan
rancangan studi kasus dengan pendekatan kualitatif yang dilatar belakangi
History: Asuhan Kebidanan Persalinan Normal Pada Ibu P di Desa Tanjung Mulia
Submited 05/10/2021 Kecamatan Bendahara Aceh Tamiang dari kala I,II,III, dan IV. Cara
Revised 11/10/2021 pengumpulan data dengan wawancara yang dilakukan pada ibu bersalin,
Accepted 03/11/2021 keluarga pasien untuk mendapatkan data secara lengkap dengan format
Published 31/12/2021 asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Hasil: Asuhan bersalin yang diberikan
mulai dari pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk menentukan status
kesehatan klien, konseling dan pemberian jus kurma guna mempercepat
Penerbit durasi persalinan, serta Massage Effleurage untuk mengurangi nyeri
persalinan. Kesimpulan: Asuhan Persalinan Normal yang diberikan kepada
Ibu P umur 26 tahun P2A0 tanpa ada penyulit sampai dengan Kala IV.

ABSTRACT

Background: Based on data from the World Health Organization (WHO) the
number of Maternal Mortality Rates (MMR) is very high in the world, every day
in 2017 around 810 women died from preventable causes related to pregnancy
and childbirth. In 2017 approximately 295,000 women died during and after
pregnancy and childbirth. Purpose: Care is given to normal delivery mothers in
accordance with Normal Delivery Care (APN). Methods: This care design uses
a case study design with a qualitative approach as the background of Normal
Delivery Midwifery Care for Mrs. P in Tanjung Mulia, Bendahara District, Aceh
Tamiang from stages I, II, III, and IV. The method of collecting data is by
interviewing the mother in labor, the patient's family to obtain complete data
with the format of midwifery care for the mother in labor. Results: Maternity
care provided starts from a physical examination which aims to determine the
client's health status, counseling and giving date palm juice to speed up the
duration of labor, and Massage Effleurage to reduce labor pain. Conclusion:
Normal delivery care given to Mrs. P aged 26 years P2A0 without any
complications until the fourth stage of labour.

PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI) indeks pembangunan maupun indeks


merupakan indikator penting untuk kualitas hidup. AKI merupakan indikator
melihat derajat kesehatan suatu bangsa paling sensitif untuk menilai derajat
dan menjadi salah satu komponen kesehatan dan kualitas hidup suatu
FJK, Vol. 1 No. 1 Desember 2021 16
Zannah & Magfirah Asuhan Kebidanan Persalinan Normal……….

bangsa (Sumarmi, 2017). Berdasarkan dari persalinan dan aborsi tidak aman.
tujuan Sustainable Development Goals Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB)
(SDGs) yaitu memastikan kehidupan secara global sebesar 19,2 per 1000
yang sehat dan mendukung kelahiran hidup (WHO, 2019).
kesejahteraan bagi semua untuk semua Jumlah Kematian Ibu (AKI)
usia. Pada tahun 2030, turunkan AKI menurut provinsi tahun 2018-2019
menjadi kurang dari 70/100.000 terdapat penurunan dari 4.226 menjadi
kelahiran hidup, dan kurangi angka 4.221 kematian ibu di Indonesia. Data
kematian bayi dan balita yang dapat ini menunjukkan kondisi lebih baik
dicegah pada akhir tahun 2030. Semua dibandingkan tahun 2015 yang AKI
negara berusaha keras untuk mencapai 305/100.000 kelahiran hidup.
mengurangi angka kematian neonatal Pada tahun 2019 penyebab kematian
per 1.000 Mengurangi setidaknya 12 ibu terbanyak adalah perdarahan (1.280
kelahiran hidup dan menurunkan angka kasus), hipertensi dalam kehamilan
kematian balita menjadi 25/1.000 (1.066 kasus), infeksi (207 kasus). Hasil
kelahiran hidup (Santoso et al, 2019). Survei Demografi dan Kesehatan
Persalinan merupakan proses Indonesia (SDKI) tahun 2017 AKB 24 per
membuka dan menipisnya serviks dan 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun
janin turun kedalam jalan lahir 2019, dari seluruh kematian neonatus
kemudian berakhir dengan pengeluaran yang dilaporkan, 80% (16.156 kematian)
bayi yang cukup bulan atau hampir terjadi pada periode enam hari pertama
cukup bulan atau dapat hidup diluar kehidupan. Sementara, 21% (6.151
kandungan disusul dengan pengeluaran kematian) terjadi pada usia 29 hari – 11
plasenta dan slaput janin dari tubuh ibu bulan. (Kementrian Kesehatan RI, 2020).
melalui jalan lahir atau jalan lain, Pada tahun 2019 Angka Kematian
dengan bantuan atau tanpa bantuan Ibu (AKI) di Aceh dilaporkan meningkat
(kekuatan sendiri) (Sulfianti et al, 2020). mencapai 172/100.000 kelahiran hidup
Berdasarkan data dari World dan ini menunjukan kondisi tidak baik
Health Organization (WHO) jumlah dibandingkan tahun 2018 yang
Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi mencapai 139/100.000 kelahiran hidup.
di dunia, setiap hari di tahun 2017 Penyebab utama kematian ibu di Aceh
tercatat sekitar 810 wanita meninggal berdasarkan laporan yang masuk dari
karena penyebab yang dapat dicegah kabupaten/kota adalah perdarahan,
terkait kehamilan dan persalinan. Pada hipertensi, infeksi, gangguan saluran
tahun 2017 sekitar 295.000 perempuan peredaran darah, gangguan metabolik,
meninggal selama dan setelah kehamilan dan lain-lain. Sedangkan Angka
dan persalinan. Angka Kematian Ibu Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2019
(AKI) dinegara berpenghasilan rendah dilaporkan sebanyak 9/1.000 kelahiran
pada tahun 2017 adalah 462/100.000 dan kondisi ini menunjukkan lebih baik
kelahiran hidup dibandingkan dibandingkan tahun 2016 yang
11/100.000 kelahiran hidup di negara mencapai 11/1.000 kelahiran hidup
berpenghasilan tinggi, 94% dari semua (Dinas Kesehatan Aceh, 2019). Angka
kematian ibu terjadi di negara Kematian Ibu (AKI) ditahun 2019 pada
berpenghasilan rendah dan menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
ke bawah. Komplikasi utama yang Tamiang dilaporkan jumlah kematian
menyebabkan hampir 75% dari semua ibu ada 10 orang atau sebesar
kematian ibu adalah perdarahan, 10/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan
infeksi, tekanan darah tinggi jumlah Angka Kematian Bayi (AKB)
(preeklamsia dan eklamsia), komplikasi dilaporkan sebesar 53/1.000 kelahiran
FJK, Vol. 1 No. 1 Desember 2021 17
Zannah & Magfirah Asuhan Kebidanan Persalinan Normal……….

hidup (Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, Desa Tanjung Mulia Kecamatan


2019). Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang.
Salah satu upaya yang dapat Cara pengumpulan data dengan
dilakukan untuk menurunkan AKI dan wawancara yang dilakukan pada ibu
AKB disarankan bahwa petugas bersalin, keluarga pasien untuk
kesehatan diharapkan dapat mencegah mendapatkan data secara lengkap
terjadinya komplikasi obstetrik dan dengan format asuhan kebidanan pada
neonatal, seperti asfiksia, kelainan ibu bersalin serta lakukan pemeriksaan
kongenital, penyakit penyerta lainnya fisik yang bertujuan untuk menentukan
pada bayi dan hipertensi dalam status kesehatan klien, konseling dan
kehamilan dan nifas. Saat ibu hamil pemberian jus kurma guna
dilakukan pemantauan secara ketat mempercepat durasi persalinan, serta
yaitu dengan melakukan Antenatal Care Massage Effleurage untuk mengurangi
(ANC) tepat waktu dan lengkap pada ibu nyeri persalinan.
hamil termasuk pemberian tablet Fe
(kalsium) kepada ibu dan memonitornya HASIL DAN PEMBAHASAN
melalui petugas surveilance kesehatan
ibu dan anak (KIA) (Kusumawardani & Hasil pengkajian data didapatkan
Handayani, 2018). bahwa Ibu P umur 26 tahun P2A0
Persalinan dengan penapisan mengatakan perutnya mules sering dan
memerlukan penanganan di fasilitas teratur, terasa sakit yang menjalar
kesehatan yang lebih tinggi yaitu rumah sampai kepinggang dan keluar lendir
sakit. Ibu yang akan melahirkan harus bercampur darah dari jalan lahir dan
memenuhi beberapa persyaratan yang merasa seperti ingin melahirkan.
disebut penapisan awal. Tujuan dari Ibu sudah memasuki kala 1
penapisan awal adalah untuk persalinan, kecemasan ibu dalam
menentukan apakah ibu tersebut boleh menghadapi proses pembukaan jalan
bersalin di PKD/BPM (bidan praktek lahir mempengaruhi pengetahuan dan
mandiri) atau harus dirujuk (Ikatan tindakan ibu untuk melakukan teknik
Bidan Indonesia (IBI), 2018). Pada tahun relaksasi nafas, tekik mengedan dengan
2019 terdapat 90,95% persalinan yang baik dan benar yang telah diajarkan oleh
ditolong tenaga kesehatan. Sementara penolong. Pada fase laten ibu diberikan
ibu hamil yang menjalani persalinan jus kurma dengan komposisi tiga buah
dengan ditolong oleh tenaga kesehatan kurma yang sudah di haluskan dengan
di fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 110 ml air yang berfungsi untuk
88,75%. Dengan demikian masih memenuhi kebutuhan nutrisi ibu karena
terdapat sekitar 2,2% persalinan yang buah kurma dapat diserap dengan cepat
ditolong tenaga kesehatan namun tidak oleh tubuh. Pada saat fase aktif ibu
dilakukan di fasilitas pelayanan mulai merasakan nyeri yang begitu
kesehatan (Kementrian Kesehatan RI, sering, sehingga ibu diajarkan teknik
2020). relaksasi massage effleurage yaitu ibu
dalam posisi duduk atau setengah
METODE duduk lalu meletakkan kedua tangan
pada perut dan secara bersamaan di
Rancangan asuhan ini gerakkan melingkar kea rah pusat dan
menggunakan rancangan studi kasus simfisis atau dapat juga menggunakan
dengan pendekatan kualitatif yang satu telapak tangan dengan gerakan
dilatar belakangi asuhan kebidanan melingkar atau satu arah, dimana
pada Ibu P dengan persalinan normal di pemijatan berupa usapan lembut,
FJK, Vol. 1 No. 1 Desember 2021 18
Zannah & Magfirah Asuhan Kebidanan Persalinan Normal……….

lambat dan panjang atau tidak putus- ibu bahwa ibu dalam keadaan inpartu
putus. pemijatan dilakukan selama 5 kala I fase laten dan menganjurkan ibu
menit dengan jarak waktu antara untuk berjalan, jongkok, dan tidur
masase 20 menit guna mengurangi rasa miring kekiri untuk mempercepat
nyeri persalinan. Pada kala II Ibu persalinan, memantau keadaan ibu dan
mengatakan sakitnya lebih sering dan janin dengan mengukur TTV, kemajuan
kuat, serta sudah terasa ingin BAB. persalinan, kandung kemih, dan DJJ
Pertolongan persalinan telah di pantau bayi. Persalinan normal (eutosia) adalah
dan dilakukan secara normal bayi lahir proses kelahiran janin pada kehamilan
spontan, hidup tunggal dan selamat IMD cukup bulan (aterm), pada janin letak
juga telah dilakukan. Pada kala III ibu memanjang presentasi belakang kepala
mengatakan merasa bahagia atas yang di susul dengan pengeluaran
kelahiran bayinya. Ibu masih merasa plasenta dan seluruh proses kelahiran
mules dan penolong melakukan ini berakhir dalam waktu kurang dari 24
menejemen aktif kala III yaitu jam tanpa tindakan pertolongan buatan
pengeluaran plasenta, plasenta lahir dan tanpa komplikasi (Podungge, 2020).
lengkap tidak ada sisa plasenta yang Pada pukul 15.00 dilakukan
tertinggal, perdarahan juga normal. Ibu pemeriksaan kembali, pemeriksaan
sudah masuk kala III dimana ibu abdomen DJJ 141 x/m, presentasi
tampak tenang dan mengatakan merasa kepala dan sudah masuk PAP, his 4x/10
bahagia dan sangat bersyukur atas menit dan lamanya 20-40 detik, tanda-
kelahiran bayinya dengan selamat, tanda vital dalam keadaan normal,
namun ibu mengeluh perutnya terasa Periksa dalam perineum elastis, portio
mules itu merupakan hal yang fisiologis tipis dan lunak, ketuban utuh,
dikarenakan proses kembalinya rahim pembukaan serviks 7 cm, penurunan
kebentuk semula dan cara mengatasinya bagian terbawah 2/5, presentasi
yaitu dengan mengelus-ngelus bagian belakang kepala, tidak ada molase,
perut searah dengan jarum jam. pengeluaran lendir bercampur darah.
Heacting perineum telah dilakukan dan Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu
observasi juga telah berjalan normal. dalam keadaan inpartu kala I fase aktif
dan tetap menganjurkan ibu untuk tidur
miring kekiri untuk mempercepat
Kala I
persalinan, memberikan asuhan kasih
Asuhan kebidanan persalinan sayang ibu, memberikan relaksasi
pada Ibu P tanggal 06 februari 2021. effleurage, memberikan kebutuhan
Pada kala 1 persalinan berlangsung nutrisi yaitu jus kurma, memantau
selama 6 jam 30 menit. Ibu mengatakan keadaan ibu dan janin dengan
perutnya terasa sakit yang menjalar mengukur TTV, kemajuan persalinan,
sampai kepinggang dan keluar lendir kandung kemih, dan DJJ bayi.
bercampur darah dari jalan lahir dan Kemajuan persalinan pada kala I
terasa ingin melahirkan. Pada pukul fase aktif merupakan saat yang paling
11:00 wib pemeriksaan abdomen DJJ melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu
138x/m, his 3x/10 menit lamanya 15-20 mulai merasakan sakit atau nyeri, dalam
detik, tanda-tanda vital dalam keadaan fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit
normal, pemeriksaan dalam perineum yang hebat karena kegiatan rahim mulai
elastis, portio tipis dan lunak, ketubah lebih aktif. Penurunan aliran darah juga
utuh, pembukaan serviks 2 cm, menyebabkan melemahnya kontraksi
penurunan bagian terbawah 5/5, rahim dan berakibat memanjangnya
pengeluaran darah. Menjelaskan kepada proses persalinan hingga dapat
FJK, Vol. 1 No. 1 Desember 2021 19
Zannah & Magfirah Asuhan Kebidanan Persalinan Normal……….

menyebabkan persalinan lama. Dalam vitamin serta mineral dalam jumlah yang
persalinan Ibu P berlangsung selama 1,5 sangat ideal. Kandungan kalium
jam pada kala 1 fase aktif. membuat denyut nadi menjadi semakin
Keberadaan pendamping akan teratur dan otot–otot menjadi kontraksi
membawa dampak yang baik pada sehingga membantu menstabilkan
proses persalinan karena dapat tekanan darah. Salisilat dalam kurma
memberikan dukungan, semangat, dan dapat menurunkan resiko terbentuknya
rasa aman. Support system yang pembekuan darah (thrombosis) karena
diberikan kepada ibu menjelang bersifat antiplatelet. Selain itu kurma
persalinan sangat mendukung dalam mengandung oleat dan linoleat yang
menurunkan tingkat kecemasan pada berkonstribusi untuk penyediaan
ibu dalam berlangsungnya persalinan. prostaglandin yang berfungsi untuk
Keuntungan pendamping persalinan memperkuat dan meregangkan otot-otot
oleh keluarga dapat mengurangi rasa rahim. Selain itu kurma juga
cemas, mempermudah atau mengandung oksitosin yang dapat
mempercepat proses persalinan serta membuat kontraksi lebih efektif (Mutiah,
dapat menghindari komplikasi- 2019). Kemudian upaya untuk
komplikasi pada persalinan, dapat pengefektifan frekuensi his agar adekuat
mengurangi nilai skor Appearance, adalah dengan massase. Massase
Pulse, Grimance, Activity, Respiration effleurage adalah bentuk stimulasi kulit
(APGAR) <7 pada bayi baru lahir yang digunakan selama proses
sehingga menghindari bayi asfiksia. persalinan dapat menimbulkan efek
Dengan pendampingan keluarga waktu relaksasi. Relaksasi yang dialami ibu
yang di butuhkan dalam menghadapi merangsang otak untuk menurunkan
persalinan semakin pendek, kepuasan kadar hormon adrenalin dan
ibu semakin meningkat dalam meningkatkan produksi oksitosin yang
pengalaman melahirkan, persalinan merupakan faktor penting timbulnya
yang diakhiri dengan vacuum ekstraksi, kontraksi uterus adekuat yang
fosceps, dan secsio cesaria semakin menyebabkan pembukaan serviks secara
menurun (Setyowati & Mursini, 2017). bertahap (Choirunissa & Wahab, 2019).
Salah satu pemenuhan cairan dan Asuhan persalinan dilakukan
nutrisi bagi ibu bersalin sangat penting penulis dengan tetap mematuhi protokol
karena ibu membutuhkan energi dan kesehatan Covid -19 dengan melakukan
stamina yang optimal, pemberian nutrisi 3 M (Memakai masker, Menjaga jarak,
selama persalinan sebagai sumber energi dan Mencuci tangan) untuk memutus
bisa didapatkan dari kurma (Dactilifera rantai penyebaran Covid-19. Pasien
Phoenix). Pemberian jus kurma sebelumnya harus sudah dilakukan test
merupakan salah satu metode alami , skrining rapid dimana hasilnya Negatif
non invasif, efektif, ekonomis dan aman atau pasien tidak terkonfirmasi Covid-19
bagi ibu bersalin karena jus kurma sehingga pasien dapat dilakukan
dapat dengan cepat diserap oleh tubuh pertolongan persalinan sesuai APN.
setelah dikonsumsi. Kurma memiliki Ruang bersalin juga dengan ventilasi
kandungan nutrisi yang baik bagi yang baik dimana ruangan
tubuh, kaya karbohidrat dan terbukti memeungkinkan sirkulasi udara dengan
dapat mempengaruhi kemajuan baik dan terkena sinar matahari. Bidan
persalinan dan menambah tenaga wajib menggunakan APD Level 2 (yaitu :
meneran, serta mengurangi perdarahan Handscoon, Googles, Shoes cover,
postpartum. Kurma didominasi oleh Penutup kepala, Masker N-95,
glukosa tinggi dan mengandung berbagai Apron/Gown). Hanya saja karena
FJK, Vol. 1 No. 1 Desember 2021 20
Zannah & Magfirah Asuhan Kebidanan Persalinan Normal……….

fasilitas yang belum memadai Mempersiapkan juga handuk bersih


Apron/Gown yang belum tersedia bidan diatas perut ibu, meletakkan alas
hanya menggunakan celemek untuk bokong kemudian menolong kelahiran
menolong, dan masker yang digunakan bayi dengan tekhnik melindungi kepala
adalah masker medis bukan masker N- bayi, usap mulut, hidung, dan mata
95 (Gugus Tugas Percepatan dengan kasa steril, periksa adanya lilitan
Penanganan COVID-19, 2020). tali pusat atau tidak, tunggu kepala
mengadakan putar paksi luar
Kala II melahirkan bahu dengan cara
biparental, untuk melahirkan badan
Pada pukul 16:30 wib dilakukan
dengan sanggah susur dan tangan
pemeriksaan abdoment : DJJ 146x/m,
kanan menyusuri tangan bayi,
Tekanan darah 120/70 mmhg, Nadi
selanjutnya adalah penanganan bayi
88x/m, Respirasi 24x/m, Suhu 36,8 0C.
yaitu meletakkan bayi diatas perut ibu,
Pemeriksaan dalam ketuban jernih,
lalu mengeringkan bayi dengan handuk
pembukaan serviks 10 cm, penurunan
bersih, menejepit tali pusat kemudian
bagian terbawah 0/5, tidak ada molase,
potong lalu mengikat tali pusat, ganti
pengeluaran lendir bercampur darah,
handuk bayi lalu berikan bayi dengan
kontraksi uterus semakin sering, lama
ibunya untuk di lakukan IMD.
dan kuat, kualitas baik, dominasi di
Bayi ibu P dapat melakukan IMD
fundus his 5x/10 menit selama >40
dalam waktu 30 menit dengan cara
detik, realiksasi baik mempersiapkan
meletakkan bayi diantara payudara ibu
diri dengan APD, memakai celemek,
dan ASI ibu juga sudah mulai keluar
dalam menolong pesalinan, mencuci
sedikit-sedikit. Bayi ibu P dikatakan
tangan dengan teknik 7 langkah,
berhasil IMD karena bayi dapat
memakai sarung tangan,
menemukan dan menghisap puting susu
mempersiapkan oksitosin, memastikan
ibunya dalam satu jam pertama puting
pembukaan lengkap, membersihkan
kelahirannya, dan jika satu jam pertama
vulva dengan teknik yang benar,
bayi tidak berhasil maka dicoba lagi
melakukan pemeriksaan dalam,
diletakkan di dada ibunya dengan
kemudian masukkan sarung tangan
kontak kulit dan kulit selama satu jam
yang sudah digunakan dalam larutan
lagi. Menurut Rany dan Desfita (2010)
klorin, selanjutnya memeriksa DJJ,
jika bayi belum berhasil melakukan
mempersiapkan keluarga untuk
inisiasi menyusui dini dalam waktu satu
dipimpin yaitu ketika his dipimpin
jam, posisikan bayi lebih dekat dengan
untuk mengedan, memberi pujian
puting susu ibu dan biarkan kontak
kepada ibu bahwa ibu bisa melahirkan
kulit dengan selama 30-60 menit puting
dengan normal. Mengatur posisi ibu
berikutnya. selama pelaksanaan IMD ibu
senyaman mungkin dan ibu dapat
dapat merangsang bayi dengan memeluk
berganti posisi secara teratur selama
dan membelai bayinya.
persalinan kala II karena hal ini
Saat persalinan ibu mengeluarkan
seringkali mempercepat kemajuan
darah sebanyak ± 200 cc. Perdarahan
persalinan dan ibu mungkin dapat
pasca persalinan dengan uterus yang
meneran secara efektif pada posisi
berkontraksi baik biasanya disebabkan
tertentu yang dianggap nyaman bagi ibu
oleh robekan serviks atau vagina.
(Resmaniasih & Rusmini, 2020).
Robekan jalan lahir selalu memberikan
Jika his tidak ada, anjurkan ibu
perdarahan dalam jumlah yang
untuk istirahat dan beri minum pada
bervariasi banyaknya. Perdarahan yang
ibu, dan dengarkan DJJ.
berasal dari jalan lahir selalu harus
FJK, Vol. 1 No. 1 Desember 2021 21
Zannah & Magfirah Asuhan Kebidanan Persalinan Normal……….

diperhatikan yaitu sumber dan jumlah Pada asuhan Ibu P melakukan


perdarahan sehingga dapat diatasi. pemberian oksitosin secara IM,
Penyebab terjadinya robekan jalan lahir kemudian setelah terlihat tanda-tanda
adalah Penyebab terjadinya robekan pelepasan plasenta yaitu tali pusat
jalan lahir antara lain dari faktor ibu memanjang, semburan darah tiba-tiba,
yang terdiri dari paritas, jarak kelahiran, uterus globular pindahkan klem yang
cara meneran yag tidak tepat dan umur pertama 5-10 cm didepan vulva,
ibu. Faktor janin yang terdiri dari berat tegangkan tali pusat dan menarik
badan bayi baru lahir dan presentasi. plasenta pelan-pelan, tangan kiri
Faktor persalinan pervaginam terdiri menekan fundus secara dorso carnial,
dari ekstraksi forceps, eksraksi vakum, jika sudah terlihat plasenta didepan
dan episiotomi kemudian faktor vulva, tampung plasenta menggunakan
penolong persalinan yaitu pimpinan tangan kiri lalu lakukan gerakan
persalinan yang tidak tepat memutar plasenta yang sudah keluar,
(Siringoringo, 2018). lakukan pemeriksaan kelengkapan
plasenta dan memeriksa apakah ada
Kala III robekan jalan lahir, lakukan masase
uterus setelah plasenta lahir. Proses
Dalam melakukan Manajemen pelepasan dan pengeluaran plasenta
Aktif Kala III Pada Ibu P didapatkan berlangsung normal tanpa penyulit.
hasil pemeriksaan dalam keadaan Plasenta lahir 10 menit setelah bayi lahir
normal ditandai dengan uterus teraba yaitu jam 17.00 wib, plasenta lahir
keras dan bundar, tinggi fundus uteri lengkap dengan kotiledon dan selaput
setinggi pusat yang berarti kala III ketuban utuh, perdarahan ±200 cc.
berlangsung normal, serta tidak ada Komplikasi yang terjadi pada
kesenjangan antara teori dan praktek masa persalinan adalah perdarahan.
yang dilakukan. Berdasarkan teori yang Salah satu penyebab perdarahan pada
didapatkan asuhan persalinan kala III saat persalinan adalah perdarahan yang
dimulai segera setelah bayi sampai terjadi karena terlambatnya lepasnya
lahirnya plasenta yang berlangsung plasenta atau yang disebut dengan
tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi retensio plasenta. Peningkatan akses
lahir uterus teraba keras dengan fundus persalinan oleh tenaga kesehatan di
uteri agak di atas pusat untuk fasilitas kesehatan akan menjamin
melepaskan plasenta dari dindingnya. terlaksananya pemberian oxytocin dalam
Tanda-tanda terlepasnya plasenta yaitu satu menit setelah bayi lahir. Waktu
perubahan bentuk dan tinggi fundus pemberian oxytocin yang tepat akan
uteri, tali pusat memanjang, tali pusat mempersingakat waktu pelepasan
terlihat menjulur keluar melalui vulva, plasenta. Pelepasan plasenta yang
semburan darah tiba- tiba (Widiastutik, berlangsung cepat dan lengkap akan
2020). mengurangi risiko terjadinya perdarahan
Pada asuhan Ibu P dilakukan post partum (Purwanti, 2017).
intervensi yang sesuai yaitu pemberian
oksitosin, peregangan tali pusat dan Kala IV
masase uterus. Periksa tinggi fundus
uteri untuk memastikan tidak ada janin, Pada kasus Ibu P didapatkan
pemberian oksitosin dilakukan setelah 2 kontraksi uterus baik teraba keras dan
menit bayi lahir. Setelah itu, suntikkan bundar, tinggi fundus uteri 2 jari bawah
oksitosin secara IM di sepertiga bagian pusat, kandung kemih kosong, jumlah
atas paha ibu dan segera lakukan IMD. perdarahan ±200 cc, terdapat robekan
FJK, Vol. 1 No. 1 Desember 2021 22
Zannah & Magfirah Asuhan Kebidanan Persalinan Normal……….

perineum derajat 2 dan sudah dilakukan tanpa adanya kendala serta penyulit.
pengheactingan pada bagian dalam 1 Bayi lahir pada tanggal 06 Februari 2021
kali dengan ikat simpul dan 2 kali di Polindes Desa Tanjung Mulia pada
dengan ikat simpul pada lapisan luar pukul 16.55 WIB dan lama
perineum. Hasil evaluasi ini persalinannya yaitu 25 menit, jenis
membuktikan bahwa kala IV kelamin perempuan, BB: 2.800 gram,
berlangsung normal dan tidak ada TB: 48 cm, usia kehamilan 37 minggu.
penyulit serta tidak ada kesenjangan Terjadi ruptur perenium derajat II.
antara teori dan praktek. Asuhan kebidanan persalinan normal
Adapun langkah berikutnya kala III pada ibu P berlangsung selama
adalah melihat tonus bayi 10 menit dengan menggunakan
membersihkan bayi, membedong bayi, manajemen aktif kala III dan plasenta
menimbang bayi, mengukur panjang lahir lengkap pada pukul 17.00 WIB.
badan bayi, mengukur lingkar kepala Asuhan kebidanan persalinan normal
bayi, mengukur lingkar dada bayi, kala IV pada ibu P dipantau sampai 2
memberikan injeksi Vit K setelah 1 jam jam setelah persalinan dan tidak ada
persalinan dipaha sebelah kiri, dan kendala dan luka robekan perineum
memberikan imunisasi Hb0 setelah 2 jam telah diheacting.
persalinan dipaha sebelah kanan.
Menurut (Widiastini, 2018) kala IV DAFTAR PUSTAKA
dimulai setelah lahirnya plasenta sampai
Choirunissa, R., & Wahab, M. (2019).
dua jam setelah proses persalinan. Pengaruh Pemberian Effluerage
Observasi yang harus dilakukan pada Massage Di Fundus Uteri Terhadap
kala IV adalah tekanan darah, nadi, Lamanya Persalinan Kala I Pada
temperatur (suhu), tinggi fundus uteri, Multigravida Di Puskesmas
kontraksi uterus, kandung kemih dan Kecamatan Menteng Jakarta Pusat
Tahun 2019. 5(2).
perdarahan. Setelah itu, lakukan
mensterilkan alat-alat partus, Dinas Kesehatan Aceh. (2019). Profil
membuang sampah-sampah bekas Kesehatan Aceh Tahun 2019.
pakai, membersihkan ibu, memberikan Pemerintah Aceh, 53(9).
rasa nyaman pada ibu, melakukan
dekontaminasi pada alat-alat seperti Dinas Kesehatan Aceh Tamiang. (2019).
mencelupkan kedalam larutan clorine Profil Dinas Kesehatan Aceh
Tamiang. Dinkes Aceh Tamiang.
0,5%, kemudian mencuci dengan air
mengalir, mencatat semua tindakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan
dalam patograf. COVID-19. (2020). Protokol
Petunjuk Praktis Layanan
KESIMPULAN DAN SARAN Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
Selama Pandemi COVID-19.
Asuhan Persalinan Normal yang Protokol Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Ri, 4(April),
diberikan kepada Ibu P umur 26 tahun
1–11.
P1A0 berjalan dengan lancar tanpa ada https://covid19.go.id/p/protokol/p
penyulit sampai dengan Kala IV. Asuhan rotokol-b-4-petunjuk-praktis-
kebidanan persalinan normal kala I layanan-kesehatan-ibu-dan-bbl-
berjalan dengan lancar, dimana ibu pada-masa-pandemi-covid-19
dalam keadaan baik dengan melakukan
metode pendekatan dan pemantauan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). (2018).
Modul Midwifery Update. Pengurus
kala I menggunakan partograf. Asuhan Ikatan Bidan Indonesia.
kebidanan persalinan normal kala II juga
FJK, Vol. 1 No. 1 Desember 2021 23
Zannah & Magfirah Asuhan Kebidanan Persalinan Normal……….

Dengan Lama Proses Persalinan


Kementrian Kesehatan RI. (2020). Profil Kala I Di Puskesmas Karangdoro
Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kota Semarang. Jurnal Kebidanan,
53(9). 6(2), 74.
https://doi.org/10.26714/jk.6.2.20
Kusumawardani, A., & Handayani, S. 17.74-79
(2018). Karakteristik Ibu dan
Faktor Risiko Kejadian Kematian
Bayi di Kabupaten Banjarnegara. Siringoringo, H. E. (2018). Faktor-raktor
Jurnal Promosi Kesehatan yang berhubungan dengan robekan
Indonesia, 13(2), 168. jalan lahir pada ibu bersalin di RS
https://doi.org/10.14710/jpki.13.2 Bhayangkara Palembang tahun
.168-178 2017. Masker Medika, 6(2), 548.

Sulfianti, Indryani, Purba, D. H., Sitorus,


Mutiah, C. (2019). Pengaruh pemberian S., Yuliani, M., Haslan, H.,
Jus Jurma (Dactilifera Phoenix) Pada Ismawati, Sari, M. H. N., Pulungan,
Ibu Bersalin Kala I Terhadap Durasi P. W., Wahyuni, Hutabarat, J.,
Persalinan Di Wilayah Kerja Anggraini, D. D., Purba, A. M. V., &
Puskesmas Langsa Baro. 1(1), 29– Aini, F. N. (2020). Asuhan
34. Kebidanan Pada Persalinan.
Yayasan Kita Menulis.
Mutmainnah, A. U., Johan, H., & Llyod,
S. S. (2017). Asuhan Persalinan Sumarmi, S. (2017). Model Sosio Ekologi
Normal dan Bayi Baru Lahir. In CV. Perilaku Kesehatan Dan
Andi Offset. Pendekatan Continuum of Care
Untuk Menurunkan Angka
Podungge, Y. (2020). Asuhan Kebidanan Kematian Ibu. The Indonesian
Komprehensif. Jambura Health and Journal of Public Health, 12(1), 129.
Sport Journal, 2(2), 68–77. https://doi.org/10.20473/ijph.v12i
https://doi.org/10.37311/jhsj.v2i2 1.2017.129-141
.7102
WHO. (2019). Maternal mortality
Purwanti, S. (2017). Pengaruh Waktu Evidence brief. Maternal Mortality,
Pemberian Oxytocin Dengan Lama 1, 1–4.
Pengeluaran Plasenta Pada Kala III https://apps.who.int/iris/bitstrea
Persalinan. 8(274), 112–120. m/handle/10665/329886/WHO-
RHR-19.20-eng.pdf?ua=1
Resmaniasih, K., & Rusmini. (2020).
Pengaruh Posisi Bersalin Setengah Widiastini, L. P. (2018). Buku Ajar
Duduk Terhadap Ruptur Perineum Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Pada Primigravida Di Wilayah Kerja Bersalin dan Bayi Baru Lahir. In In
Puskesmas Pahandut. Media.

Santoso, D., Arifin, K., & Parhusip, B. T. Widiastutik, S. (2020). Hubungan


P. (2019). Panduan Monitoring dan Manajemen Aktif Kala Iii Dengan
Evaluasi Bagi Pelaksanaan Kejadian Perdarahan Post Partum
Pencapaian Tujuan Pembangunan Primer Di Pbm Umi Surabaya. J-
Berkelanjutan (TPB/SDGs) di HESTECH (Journal Of Health
Daerah. 1, 1–72. Educational Science And
https://www.sdg2030indonesia.org Technology), 3(1), 35.
/book https://doi.org/10.25139/htc.v3i1.
2383
Setyowati, W., & Mursini, M. (2017).
Hubungan Pendampingan Keluarga

FJK, Vol. 1 No. 1 Desember 2021 24

Anda mungkin juga menyukai