Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MATA KULIAH POLITIK HUKUM

DOSEN PENGAMPUH : DIRJEN HAM MAULIMIN ABDI


SOAL.

1. Tela’ah putusan Makamah Konstitusi terkait OMNIBUS LAW Cipta kerja dilihat dari
Politik Hukum

Jawaban / Tela’ah

OMNIBUS LAW ditarik dari artinya berasal dari bahasa latin, yaitu OMNIS yang berarti
banyak. Artinya Omnibus Law bersifat lintas sektor yang sering ditafsirkan sebagai UU
Sapu Jagat.

Konsep OMNIBUS LAW yang disahkan diindonesia sebearnya bukan hal baru
khususnya negara lain, seperti Amerika Serikat. Omnibus Law ciptakerja sebenarnya
bertujuan untuk memangkas perizinan atau problem problem yang selama ini ada dalam
satu kebijakan.

Kelebihan OMNIBUS LAW Ciptakerja.


1. Pembahasan bersifat multisektoral dan menggunakan banyak undang undang
sehingga waktu pembahasannya yang diperlukan lebih cepat.
2. Cocok diterapkan dinegara yang memiliki regulasi tumpang-tindih, hyper regulasi
dan disharmoni.
3. Efesiensi anggaran negara dalam proses penyusunan UU dapat tercapai.
4. Menciptakan instrumen kemudahan berusaha tidak hanya menguntungkan investor,
baik asing maupun dalam negeri, tetapi juga para wirausaha yang baru tumbuh.
Kekurangan OMNIBUS LAW Ciptakerja
1. Bila diterapkan di Indonesia dikhawatirkan tidak sejalan dengan sistem hukum
Indonesia yang menganut Civil Law System lantaran konsep Omnibus Law lebih
dikenal penerapannya dinegara yang menganut COMMON LAW SYSTEM.
2. Dengan sifat pembahasan yang cepat dan merambah banyak sektor, Omnibus Law
dikhawtirkan menyampingkan pedoman tata cara pembentukan peraturan perundangn
undangan yang demokratis.
3. Memungkinkan dipangkasnya kewenangan DPR sebagai pembentuk UU yang
demokratis.
4. Hasil pembahasan UU rentan mengalami uji materi karena sifatnya cenderung tidak
memperhatikan prinsip kehati hatian.
Dibalik dampak UU Cipta kerja bagi pekerja di Indonesia ialah :
A. pekerja terancam tidak menerima pesangon. UU ciptakerja menghapus setidaknya 5
pasal mengenai pemberian pesangon. Pekerja terancam tidak menerima pesangon
ketika menundurkan diri, mengalami pemutusan hubungan kerja PHK, atau
meninggal dunia.

1. Pasal 81 poin 51 UU ciptakerja menghapus ketentuan pasal 162 UU


ketenagakerjaan yang berisi aturan pergantian uang pesangon bagi pekerja yang
mengundurkan diri.
2. Pasal 81 poin 52 UU ciptakerja menghapus pasal 163 di UU ketenagakerjaan
terkait dengan pemberian uang pesangon apabila terkait PHK akibat perubahan
status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan.
3. Pasal 81 poin 53 UU ciptakerja menghapus pasal 164 UU ketenagakerjaan yang
mengatur pemberian uang pesangon apabila terjadi PHK akibat perusahaan
mengalami kerugian secara terus menerus selama 2 tahun atau keadaan memaksa.
4. Pasal 81 poin 54 UU ciptakerja menghapus pasal 165 pada UU ketenagakerjaan
terkait pemberian uang pesangon apabila terjadi PHK karena perusahaan pailit.
5. Pasal 81 poin 55 UU ciptakerja menghapus pasal 166 UU ketenagakerjaan
tentang pemberian pesangon kepada ahli waris apabila pekerja buruh minggal
dunia

B. TKA lebih mudah masuk RI, UU ciptakerja mempermudah masuknya tenaga kerja
Asing TKA ke Indonesia.
C. Batasan maksimum 3 tahun untuk karyawan kontrak dihapus. Pemerintah
mencantumkan pada pasal 81 poin 15 yang mengubah pasal 56 UU ciptakerja jika
jangka waktu atau selesainya suatu pekerjaan tertentu ditentukan berdasarkan
perjanjian kerja, berarti lama masa kontrak bergantung dari kesepakatan pemberi
kerja dan pekerja atau buruh.
D. Jam lembur tambah dan cuti panjang hilang
E. Tak ada lagi UMK.

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai