Anda di halaman 1dari 29

MATERI INTI 5

PENCATATAN DAN PELAPORAN


PELAYANAN KORBAN KTP/A TERMASUK TPPO

Ririn Yaumil Pratiwi, SKM


DINKES DIY
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti materi, peserta mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan
pelayanan kasus KtP/A termasuk TPPO

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu:
• Melaksanakan pencatatan pelayanan kasus KtP/A termasuk TPPO
• Melaksanakan pelaporan pelayanan kasus KtP/A termasuk TPPO
Pokok Bahasan

1. Pencatatan pelayanan kasus KtPA termasuk


TPPO

2. Pelaporan pelayanan kasus KtPA termasuk TPPO


Pokok Bahasan 1
Pencatatan Pelayanan Kasus KtPA
termasuk TPPO
Pencatatan Pelayanan Kasus KtPA termasuk TPPO

Kasus/korban Pencatatan
kekerasan yang dilakukan pada
dicatat dan setiap kasus
dilaporkan adalah dugaan KtP/A
korban yang datang dengan
ke fasilitas menggunakan
pelayanan format pencatatan
kesehatan tersebut. sesuai dengan
rekam medis.
Format Pencatatan Pelayanan
Kasus KtPA termasuk TPPO

1. Rekam Medis

2. Informed Consent

Format /formulir 3. Visum et Repertum


kelengkapan
pencatatan terdiri 4. Lembar serah terima barang bukti
atas
5. Surat Rujukan

6. Register Pasien
Rekam Medis
Berisikan berbagai informasi milik pasien, baik yang
berasal dari pasien maupun hasil analisis para
tenaga kesehatan

Rekam medis korban kekerasan perlu


diperlakukan khusus (diberi tanda
khusus dan disimpan sampai 18 tahun).

Rekam medis dan informasi


seharusnya tidak dibuka
kecuali untuk yang langsung
berhubungan dengan kasus
atas persetujuan tertulis
korban atau atas permintaan
pengadilan.
Persetujuan
tindakan medis
(Informed
Consent)

persetujuan yang diberikan oleh pasien


atau keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan secara lengkap mengenai
tindakan kedokteran atau kedokteran gigi
yang akan dilakukan terhadap pasien
Visum et Repertum (VeR) R/---VER-PPT-KSA/---/20--
Halaman 20 dari 2 halaman

RUMAH SAKIT / PUSKEMAS


____________________________________
Nomor : R/--/VER-PPT-KSA/---/ 20----
Lampiran : -
Perihal : Hasil Pemeriksaan Visum et Repertum
a/n: E.S.

keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter PRO JUSTITIA


Jakarta, ----------------
dalam ilmu kedokteran forensik atas VISUM ET REPERTUM

permintaan penyidik yang berwenang Saya yang bertanda tangan di bawah ini ---------, dokter di Rumah Sakit --------------,
berdasarkan atas permintaan tertulis dari Resort Kepolisian ------------, dengan suratnya
nomor ------------------, tertanggal --------- dua ribu --------- mengenai permintaan visum
tersebut di atas, maka dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal ------- dua ribu ---------
pukul tujuh belas titik empat puluh lima Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di Pusat
Pelayanan Terpadu Rumah Sakit ------------- telah melakukan pemeriksaan atas korban yang
mengenai hasil pemeriksaan medik menurut surat permintaan visum tersebut adalah : ------------

terhadap manusia baik hidup atau mati


Nama : ES ----------------------------------------------------------------------------
Umur : 13 tahun ----------------------------------------------------------------------
-
ataupun bagian atau diduga bagian tubuh Jenis Kelamin
Warga Negara
: Perempuan ------------------------------------------------------------------
: Indonesia --------------------------------------------------------------------

manusia, Pekerjaan

Agama
: Pelajar-------------------------------------------------------------------------
-
: Islam --------------------------------------------------------------------------
Alamat : Jakarta Selatan--------------------------------------------------------------
--

RIWAYAT KEJADIAN : -------------------------------------------------------------------------------

berdasarkan keilmuannya dan di bawah Pada hari ------- tanggal -----------------, pukul dua puluh tiga titik nol nol Waktu Indonesia
bagian Barat bertempat di rumah kontrakan pelaku, korban mengaku telah disetubuhi pelaku
(orang yang dikenal melalui facebook). Awalnya, korban berkenalan dengan pelaku
sumpah difacebook dan diajak bertemu. Sesudah bertemu korban diberi minuman

sehingga pusing dan dibawa ke rumah kontrakan pelaku. Di rumah kontrakan tersebut
pelaku menyetubuhi korban. Korban berada di rumah pelaku selama lima hari, sebelum
ditemukan paman korban dan dibawa pulang. Tidak ada ancaman terhadap korban. Ini
merupakan kejadian kedua, korban mengalami persetubuhan yang sebelumnya dilakukan
untuk kepentingan pro yustisia oleh pacar korban. Korban dalam keadaan tidak sadar, dan pelaku dalam kondisi mabuk
saat kejadian.------------------

HASIL PEMERIKSAAN: -------------------------------------------------------------------------------


Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, emosi stabil, dan kooperatif. Laju nadi
delapan puluh kali per menit, laju nafas dua puluh kali per menit, suhu tiga puluh enam
derajat Celsius.----------------
Lembar Serah Terima Barang Bukti

saat dokter melakukan pemeriksaan terhadap


pasien dengan perlukaan ada kemungkinan
diperoleh barang bukti yang membutuhkan
pemeriksaan lebih lanjut

Barang bukti tersebut harus disimpan,


dibungkus, dimasukkan kedalam amplop,
disegel, diberi label untuk selanjutnya
dilakukan pemeriksaan secara forensik

Barang tersebut diserahkan kepada


petugas kepolisian yang meminta VeR,
dengan meminta tanda tangan
petugas
Surat Rujukan

Surat pengantar tenaga medis dalam hal


dokter pemeriksa secara tertulis yang
bertujuan untuk meminta advice (petunjuk
pengobatan) atas hasil pemeriksaan untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut bagi
korban kekerasan
Register Register Pelayanan Kesehatan Korban
Tindak Kekerasan terhadap Perempuan
Pasien dan Anak dan Kekerasan Keluarga (KDRT)
di Puskesmas/ Rumah Sakit

Register :Format Catpor Revisi.xls


Definisi Operasional :DEFINISI OPERASIONAL Revisi.docx
Pokok Bahasan 2
Pelaporan Pelayanan Kasus KtPA
termasuk TPPO
Laporan Pelayanan Korban
KtPA dan TPPO

1. Melalui Sistem Informasi Puskesmas


Permenkes no 31 tahun 2019 tentang sistem informasi
Puskesmas

Formulir 4 : Laporan Bulanan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak

Formulir 12 : Laporan Bulanan Kesakitan, berdasarkan gejala,


penyebab penyakit atau kondisi pasien
2. Sistem Informasi Rumah Sakit
ICD X: Adult and child abuse, neglect and other T74.22 Child sexual abuse, confirmed
T74 maltreatment, confirmed T74.22XA …… initial encounter
T74.22XD …… subsequent encounter
T74.0 Neglect or abandonment, confirmed T74.22XS …… sequela
T74.01 Adult neglect or abandonment, confirmed
T74.3 Psychological abuse, confirmed
T74.01XA …… initial encounter
T74.01XD …… subsequent encounter T74.31 Adult psychological abuse, confirmed
T74.01XS …… sequela T74.31XA …… initial encounter
T74.31XD …… subsequent encounter
T74.02 Child neglect or abandonment, confirmed T74.31XS …… sequela
T74.02XA …… initial encounter
T74.02XD …… subsequent encounter T74.32 Child psychological abuse, confirmed
T74.02XS …… sequela T74.32XA …… initial encounter
T74.32XD …… subsequent encounter
T74.1 Physical abuse, confirmed T74.32XS …… sequela
T74.11 Adult physical abuse, confirmed
T74.11XA …… initial encounter T74.4 Shaken infant syndrome
T74.11XD …… subsequent encounter T74.4XXA …… initial encounter
T74.11XS …… sequela T74.4XXD …… subsequent encounter
T74.4XXS …… sequela
T74.12 Child physical abuse, confirmed
T74.12XA …… initial encounter
T74.9 Unspecified maltreatment, confirmed
T74.12XD …… subsequent encounter
T74.12XS …… sequela T74.91 Unspecified adult maltreatment, confirmed
T74.91XA …… initial encounter
T74.2 Sexual abuse, confirmed T74.91XD …… subsequent encounter
T74.21 Adult sexual abuse, confirmed T74.91XS …… sequela
T74.21XA …… initial encounter
T74.21XD …… subsequent encounter T74.92 Unspecified child maltreatment, confirmed
T74.21XS …… sequela T74.92XA …… initial encounter
T74.92XD …… subsequent encounter
T74.92XS …… sequela
3. Laporan Ke Dinas Kesehatan
Laporan diperlukan bagi Dinas Kesehatan untuk mengetahui kasus yang ditangani oleh fasilitas pelayanan
kesehatan di wilayahnya. Ini sebagai bahan dalam rapt koordinasi yang dilaksanakan di tingkat kab kot dan
provinsi
• Laporan dari Puskesmas dan RS  Dinas Kesehatan Kab/Kota  Dinas Kesehatan Provinsi dilakukan
setiap bulan
• Laporan Puskesmas /RS untuk dikirimkan ke Kab Kota : Laporan KASUS PKM RS
• Laporan kasus di Kab Kota untuk dikirimkan ke Provinsi : Laporan KAB
• Laporan Provinsi : Laporan PROV

Format Catpor
4. Melalui Aplikasi Simfoni PPA
• Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengembangkan sistem
aplikasi pencatatan dan pelaporan kekerasan perempuan dan anak melalui SIMFONI PPA
(Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak),
• dapat di akses oleh semua unit layanan penanganan korban kekerasan perempuan dan
anak di tingkat nasional, provinsi, dan kab/kota secara up to date, riil time dan akurat, untuk
menuju SATU DATA, DATA KEKERASAN NASIONAL
• Sistem ini dibangun sebagai media pendataan, monitoring dan evaluasi kasus kekerasan
perempuan dan anak di Indonesia
• Untuk input data harus ditunjuk oleh Dinas UPTD PPA setempat, dilatih dan diberi
password
• Perlu pertimbangan adanya UU praktik kedokteran terkait rahasia medis, terutama bagi
korban perempuan yang tidak mau dilanjutkan kasusnya ke ranah hukum
HTTPS://KEKERASAN.KEMENPPPA.GO.ID/
STUDI KASUS
PENCATATAN DAN PELAPORAN
KASUS KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN DAN ANAK (KtP/A)
CONTOH KASUS

Seorang ibu mengantarkan anaknya bernama Mawar (M) usia 5 th, 10 bln, alamat
rumah di Jalan Matahari No. 12 RT 05 RW 03 Kel Jatisehat dalam keadaan panas tinggi
dan orangtuanya mengatakan bahwa M sudah panas hampir satu minggu.

Ketika Anda akan memasukkan obat supositoria ke dalam anusnya sebagai penurun
panas, Anda mendapati vagina M luka parah dan bernanah, bahkan tampak robek
sampai anus. Sebagai dokter yang bertugas di Puskemas Jati Sehat, bagaimana cara
penulisan dalam format pencatatan dan pelaporan?
KASUS KELOMPOK 1
S usia 11 thn adalah seorang anak SD yang jago bermain taekwondo. Dia dikenal teman-
temannya sangat senang pamer aksi bela diri di saat jam istirahat sekolah. Suatu saat R usia 9
tahun 2 bln menyenggol makanan S saat mereka istirahat di kantin. S sangat marah
kemudian menghajar R di lapangan belakang sekolah hingga R kesakitan. Kejadian ini
disaksikan oleh 14 orang teman-temannya.

Sepulang sekolah R sakit parah dan tidak masuk selama satu minggu. Pada tanggal 14 Januari
2015, orangtuanya membawa R ke rumah sakit Mitra Sehat Kota Sidoarjo tempat Anda
bertugas. Menurut keterangan orang tua mereka tinggal di jln. Brantas No.20 RT 01 RW 12
Kel Jatirahayu. Berdasarkan hasil pemeriksaan di rumah sakit diketahui R menderita luka
dalam parah di dada, perut dan leher, memar di wajah dan dada akibat dihajar oleh S.
Setelah sempat dirawat selama 4 hari di ruang ICU, akhirnya R meninggal dunia akibat
parahnya luka-luka yang diderita. bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan
pelaporan?
KASUS KELOMPOK 2
Daniel (DN) adalah seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dengan alamat Jln Kapuas No 39 RT 01
RW 20 Kel Jatirahayu. DN telah lama mengeluh sakit saat buang air besar. Suatu ketika DN
dibawa oleh Ibunya puskesmas tempat Anda bertugas untuk diperiksa.
Saat memeriksa DN, Anda melihat luka parah pada anusnya dan ternyata ada gejala lain yang
dialami DN yaitu diare dan sariawan yang sudah berbulan-bulan tidak sembuh. Selain itu pada
saat pemeriksaan fisik ditemukan dugaan fraktur pada betis kanan dan bekas sundutan rokok
pada paha. Ibunya sangat kaget setelah mengetahui hal tersebut. Puskesmas memberikan
rujukan ke RS untuk melalukukan foto rontsen dan pelayanan lebih lanjut.
Ketika ditanya, DN mengaku sering dipaksa melakukan hubungan seksual melalui anus oleh
tetangganya dan sebelum melakukan hubungan seksual sering di pukul terlebih dahulu. DN takut
melaporkan hal ini kepada orangtuanya karena telah diancam oleh pelaku. Ibunya sangat bingung
dan meminta Anda untuk membantu. bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan
pelaporan?
KASUS KELOMPOK 3
Wanti (W) usia 24 th, tinggal di Jln. Merapi No. 14, SLTA, seorang ibu rumah
tangga yang baru menikah 6 bulan lalu. Sudah beberapa minggu terakhir ini,
WA sering datang ke puskesmas Anda dengan luka-luka memar di pipi, tangan
dan kaki. Pagi ini dia datang dengan luka parah di hidungnya sampai berdarah.
Sambil memeriksa WA yang terus menangis, Anda melihat begitu banyak luka
sayatan tajam di dada dan lengan kirinya. WA berulang kali meminta Anda
untuk merahasiakan kondisinya ini karena sangat takut pada suaminya yang
menjadi pelaku.

Bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan pelaporan?


KASUS KELOMPOK 4
Bunga (B) usia 8 tahun, SD alamat: Jln. Kapuas No. 20 RT 01 RW 20 Kel. Jatisehat.
Datang berulang kali ke puskesmas dengan diantar ibunya, mengeluh sakit pada
dada, sakit kepala dan mengeluh sesak napas.
Hasil pemeriksaan menunjukkan ada memar di dada, ada benjolan di kepala, luka
bekas cubitan dan sundutan rokok dan terlihat kurang gizi dengan kondisi badan
kurus, rambut merah dan lesu. Ibu mengatakan bahwa anaknya jatuh dari sepeda
dan seringkali tidak nafsu makan. Ibu setiap hari bekerja di pabrik dan B di tinggalkan
sendiri di rumah dititipkan ke bibi yang tinggal tidak jauh dari rumah.
Bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan pelaporan?
KASUS KELOMPOK 5
Pada suatu hari datang seorang pasien Tasya (T) usia 10 th yang diantar ibunya ke RS Mitra Sehat
dengan keluhan demam selama 3 hari dan merasa pusing, mual dan muntah.
Anda sebagai dokter IGD menanyakan apakah T sudah menstruasi dan T menjawab bahwa baru satu
kali beberapa bulan yang lalu, dan lupa persisnya kapan. Kemudian dokter meminta T melakukan tes
kehamilan, ternyata T terbukti hami. Kemudian T akhirnya mengaku bahwa dia pernah dipaksa untuk
bersetubuh dengan ayahnya beberapa bulan yang lalu.
Ibu T setiap hari berjualan di pasar dan baru pulang kerumah ketika sore, sehingga T berada di
rumah dengan ayahnya yang hanya bekerja di malam hari. T terlihat ketakutan melihat orang asing,
seringkali menggigit kuku jari tangan dan tidak mau menatap mata lawan bicara. T semakin
menangis hiteris ketika Ibunya sangat marah dan meninggalkannya di RS. bagaimana cara penulisan
dalam format pencatatan dan pelaporan?
KASUS KELOMPOK 6
Pada suatu hari Puskesmas Jatisehat melakukan kegiatan penjaringan kesehatan di sebuah
SMA dekat Anda bertugas. Seijin guru di sekolah, Anda melakukan pemeriksaan kesehatan
kepada murid-murid di kelas 10. Salah seorang murid perempuan Santi (S) usia 15 th tinggal
di Jln Bali No.22 Jatisehat mengeluh keputihan dan disarankan untuk ke puskesmas. S
kemudian datang ke Puskesmas untuk berobat kemudian menceritakan bahwa dia sering
mengalami nyeri saat buang air kecil dan kemaluannya keputihan, bahkan bernanah.
Setelah Anda tanya, S mengaku telah sering melakukan hubungan seksual dengan pacarnya
yang saat ini sekolah di SMA yang sama di kelas 12. Ketika Anda bertanya kapan pertama
kali S berhubungan seksual, S sudah lupa dan mengatakan bahwa sebagian besar temannya
sekelas sudah sering melakukan hubungan seksual.
Bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan pelaporan?
S A L A M S E H AT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai