Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Alif Nur Irvan

NIM : 453621
Exercise 5.1
a. Tujuan dari kepemilikannportofolio anatara lain
 Lancar — untuk investasi sementara dari kelebihan kas dalam investasi yang sangat
likuid.
 Tidak lancar untuk pendapatan investasi, nilai apresiasi, tujuan pengendalian entitas
lain, atau untuk mengamankan sumber pasokan atau jalur penjualan.

b. Sekuritas harus diklasifikasikan sebagai berikut: Sekuritas perdagangan selalu


diklasifikasikan sebagai lancar. Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo diklasifikasikan
sebagai tidak lancar, kecuali untuk periode pelaporan sesaat sebelum jatuh tempo.
Sekuritas yang tersedia untuk dijual diklasifikasikan sebagai lancar atau tidak lancar
berdasarkan maksud manajemen terkait penjualan. Sekuritas yang berpengaruh tidak
lancar kecuali penjualannya akan segera terjadi. Surat-surat berharga yang merupakan
investasi tunai sementara yang secara khusus ditujukan untuk tujuan khusus seperti
perluasan pabrik atau persyaratan dana pelunasan diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Kerugian yang belum direalisasi pada sekuritas perdagangan (yang diklasifikasikan
sebagai aset lancar) adalah satu-satunya kerugian yang belum direalisasi yang mengalir
melalui laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi atas investasi tidak lancar
(dan investasi saat ini pada sekuritas yang tersedia untuk dijual) dimasukkan sebagai
komponen terpisah dari ekuitas. Beberapa analis memperlakukan banyak jika tidak
semua keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi ini sebagai

Problem 5.1
a. Investments Reported on the Balance Sheet:
Able Corp. bonds .................................................... $ 330
Bryan Co. bonds ....................................................... .825
Caltran, Inc. bonds ..................................................... 515
Available-for-sale equity securities ..................... ...1,600
Trading equity securities .............................................950
Total ....................................................................... $4,220
b. Reporting of Unrealized Value Fluctuations:
• Fluktuasi harga yang belum direalisasi atas sekuritas yang tersedia untuk dijual merupakan
pendapatan yang dilaporkan di Comprehensive Income (obligasi Bryan Co. dan sekuritas
ekuitas yang tersedia untuk dijual).
• Fluktuasi harga yang belum direalisasi pada sekuritas perdagangan dilaporkan pelaporna
laba rugi (obligasi Caltran dan sekuritas ekuitas perdagangan)
a. LIFO artinya yang masuk terakhir keluar pertama.
Metode ini mengasumsikan unit persediaan yang dibeli pertama akan dikeluarkan di
akhir. Artinya, unit yang dijual pertama adalah unit persediaan yang terakhir masuk ke
gudang. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagang akan dinilai dengan nilai
perolehan persedian yang pertama awal masuk. Metode biaya persediaan LIFO ini
didasarkan pada asumsi bahwa aliran keluar biaya persediaan merupakan kebalikan
dari kronologi terjadinya biaya.
Pada metode in, harga beli terakhir dibebankan ke operasi dalam periode kenaikan
harga (inflasi, sehingga laba yang dihasilkan akan kecil dan pajak yang terutang juga
menjadi lebih kecil. Karakteristik umum bagi perusahaan yang memilih metode LIFO
ialah:
 Penghematan pajak.
 Kemungkinan persediaan yang usang lebih kecil
 Variabilitas saldo persediaan yang lebih kecil.
 Kerugian pajak yang dapat dikompensasi di masa mendatang yang lebih kecil
 Laba operasional tidak terpengaruh oleh untung atau rugi dari fluktuasi harga.
- FIFO artinya masuk pertama keluar pertama.
Pada metode ini unit persediaan yang pertama kali masuk ke gudang perusahaan akan
dijual pertama. Metode FIFO ini didasarkan pada asumsi bahwa aliran cost masuk
persediaan harus dipertemukan dengan hasil penjualannya. Sebagai akibatnya, biaya
per unit persediaan yang masuk terakhir dipakai sebagai dasar penentuan biaya
barang yang masih dalam persediaan pada akhir periode.
Dalam penerapan metode FIFO berarti perusahaan akan menggunakan persediaan
barang yang lama/pertama masuk untuk dijual terlebih dahulu. Jadi biaya persediaan
akhir barang dangan akan dinilai dengan nilai perolehan perediaan yang terakhir
masuk. Metode FIFO cocok diterapkan pada perusahaan yang menjual produk yang
memiliki masa kadarluasa, seperti makanan, minuman, obat dan lain sebagainya.
Metode FIFO merupakan metode yang paling umum digunakandalam penilaian
persediaan. Hal tersebut tentu saja karena ada kekurangan dan kelebihan yang
diperhatikan, sebagai berikut:
Kelebihan:
 Nilai persediaan akan disajikan secara relevan di laporan posisi keuangan.
 Menghasilkan laba yang lebih besar.
Kekurangan :
 Pajak yang harus dibayarkan perusahaan ke pemerintah menjadi lebih besar
 Laba yang dihasilkan kurang akurat
Jika memakai FIFO, persediaan yang dibeli pertama akan dikeluarkan untuk
produksi pertama dan persediaan yang dibeli terakhir akan diadakan sebagai
persediaan penutupan dan jumlah persediaan penutupan akan pada jumlah yang
lebih tinggi dan itu akan meningkatkan laba bersih dan jumlah total aset juga akan
lebih tinggi.

b. Harga pokok penjualan lebih bermakna untuk tujuan analis bila dihitung dengan
menggunakan asumsi arus biaya LIFO. Ini karena biaya yang ditetapkan ke unit terjual
adalah biaya dari unit yang baru dibeli. Jika analisis berfokus pada penggurangaan pajak
maka metode LIFO yang digunakan, karena harga beli terakhir dibebankan ke operasi
dalam periode kenaikan harga, sehingga laba yang dihasilkan akan kecil dnegan kata lain
COGS akan lebih besar bebanya menjadi pengurang pendapatan dan pajakyang terutang
juga akan menjadi lebih kecil.
Jika analisis berfokus pada laba maka metode FIFO yang digunakan karena biaya per
unit persediaan yang masuk terakhir dipakai sebagai dasar penentuan biaya barang yang
masih dalam persediaan pada akhir periode sehingga COGSnya kan lebih kecil
mengakibatkan laba semakin besar.

c. Ketika sebuah perusahaan menggunakan LIFO, biaya yang ditetapkan ke unit dalam
persediaan akhir adalah biaya dari unit yang lama. Akibatnya, analis akan lebih memilih
untuk menghitung persediaan akhir apa yang akan digunakan. Laporan laba rugi tidak
memerlukan penyesuaian besar karena COGS mendekati biaya saat ini. Seandainya
FIFO digunakan, akan dapat dicapai dengan menambahkan cadangan LIFO ke nilai
persediaan akhir LIFO.
Exercise 4-8
A. Biaya harus dikapitalisasi yaitu diperlakukan sebagai aset, jika diharapkan aset
tersebut akan menghasilkan manfaatkan di masa mendatang. Konsep penting di sini
adalah bahwa timbulnya biaya mangakibatkan perolehan aset (potensi manfaat di
masa mendatang). Tidak hanya timbulnya biaya mengakibatkan akuisis aset yang
memiliki manfaat masa depan yang diharapkan, tetapi biaya juga harus diukur
dengan tingkat objektivitas yang wajar. Contohnya, pengumpulan uang tunai saat
inventaris di jual. Pembelian aset tidak dikapatalisasi dan dicatat sebagai aset di
neraca, kemudian saat dikonsumsi dan akan dipindahkan ke laporan laba rudi sebagai
beban.
Sebaliknya jika timbul biaya yang menghasilkan manfaat yang tidak diharapkan
bertahan setelah periode berjalan, maka biaya tersebut dibebankan. Perlakuan biaya
ini mencerminkan potensi biaya jasa yang kadarluwarsa dalam menghasilkan
pendapatan periode berjalan.
B. Alokasi sistematis dan rasional berarti bahwa tanpa adanya cara langsung untuk
engaitkan sebab dan akibat. Aset memberikan manfaat untuk beberapa periode dan
bahwa biaya harus dialokasikan ke periode tersebut secara sistematis dan rasional.
Jika tidak ada dasar untuk mengaitkan biaya aset dnegan pendapatan, dan jika aset
memberikan manfaat untuk dua periode akuntansi atau lebih, biaya tersebut harus
dialokasikan keperiode ini sebagai beban dengan cara yang rasional. Contoh alokasi
sistematis dan rasional dari biaya aset secara sistematis mencangkup penyusutan aset
tetap, amortisasi aset tak berwujud, dan alokasi biaya sewa dan suransi. Dalam hal
ini, biaya aset dialokasikan ke bebrapa asumsi masa manfaat secara sistematis.
Metode alokasi yang digunakan harus masuk akal dan harus diterapkan secara
konsisten dari waktu ke waktu.

Anda mungkin juga menyukai