NPM: 2006103020080
Perilaku Jujur
1. Pengertian
Kejujuran adalah aspek moral yang memiliki nilai positif dan baik. Kejujuran punya kata
lain seperti berterus terang. Lawan dari kejujuran adalah kebohongan, kecurangan dan lain-lain.
Di dalam sifat kejujuran juga melibatkan sikap yang setia, adil, tulus dan dapat dipercaya.
Kejujuran adalah sifat yang dihargai oleh banyak etnis budaya dan agama. Jadi, tidak hanya
agama Islam saja yang mengharuskan umatnya untuk menjunjung tinggi sifat kejujuran.
Kata jujur menyiratkan sebuah perkataan kebenaran dalam semua situasi dan semua keadaan.
Kejujuran juga bisa memiliki arti memenuhi janji, baik itu janji yang tertulis maupun tidak
tertulis. Tidak hanya memenuhi janji, memberikan pendapat dan nasihat yang benar juga disebut
dengan kejujuran.
Kejujuran juga bisa berarti melakukan sebuah pekerjaan dengan tulus dan sebaik
mungkin. Meskipun melakukan pekerjaan tersebut tidak diawasi oleh orang lain, tetap harus
mengerjakannya dengan jujur. Memberikan hak kepada orang yang berhak mendapatkan hak
tersebut juga bisa disebut dengan perilaku jujur. Seperti kata pepatah mengatakan, “Kejujuran
adalah sesuatu yang mahal’, memang benar adanya. Berperilaku jujur sangat terasa berat,
terlebih lagi untuk diri sendiri. Memang, tidak semua orang senang dengan kejujuran, tetapi
kejujuran tidak selamanya membuat orang-orang bahagia, ada juga kejujuran yang bisa membuat
orang sakit hati. Tidak hanya membuat orang lain sakit hati, kejujuran bahkan bisa membuat kita
dibenci oleh orang lain.
Sebetulnya, tidak ada dasarnya atau alasan kita untuk berbohong. Orang yang jujur pasti
akan mengakui kesalahan yang diperbuatnya, terlebih jika kita merasa bersalah karena hal itu
merugikan orang lain. Dengan bertindak jujur, maka bisa meringankan masalah dan tidak
menimbulkan masalah yang baru lagi nantinya. Jika manusia sudah terbiasa untuk berbohong
dalam hidupnya, maka tentunya sangat berat untuk berperilaku jujur dan akan selalu terdorong
untuk melakukan kebohongan-kebohongan lainnya.
2. Dalil Perilaku Jujur dalam Islam
Dalil tentang perilaku jujur tidak hanya dituliskan dalam Al-Quran, namun juga terdapat
dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa dalil tentang perintah untuk
berperilaku jujur. Perilaku jujur merupakan sifat dari orang-orang mukmin, hal ini tertera dalam
Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 23-24 yang berbunyi,
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula)
yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya),”
Di dalam surat Al-Ahzab ayat 35 dijelaskan, orang-orang muslim yang berperilaku jujur
akan diberikan pahala yang besar , ayat tersebut berbunyi,
“Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan
perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan
perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Perintah untuk berperilaku jujur juga dituliskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad mengatakan bahwa berperilaku jujur akan mengantarkan kita pada kebaikan.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi :
“Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi SAW bersabda; sesungguhnya kejujuran itu membawa
pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan
dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai orang yang benar,
sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan (kemaksiatan) dan keburukan itu membawa
ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya berdusta sehingga ia tercatat disisi Allah
sebagai pendusta.”
Kewajiban untuk berperilaku jujur juga disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Ibnu Hibban, yang berbunyi,
“Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Wajib atasmu berlaku
jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di Surga. Dan jauhkanlah dirimu dari
dusta, Karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka”.
3. Shiddiq Al-Amal
Shiddiq Al-Amal adalah sifat jujur yang dilakukan oleh manusia dalam melakukan segala
perbuatannya. Jujur dalam melakukan suatu perbuatan merupakan derajat yang sangat tinggi.
Orang yang jujur dalam melakukan amalan atau perbuatannya berarti tidak memiliki riya di
dalam hatinya, ia tidak mengharapkan pujian dari manusia, namun hanya berharap pujian dari
Allah SWT semata. orang yang jujur tidak akan ragu-ragu untuk melakukan kebaikan, hal ini
tertera dalam surat Al-Hujurat ayat 15, yang artinya,
“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan
jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
4. Shiddiq Al-wa’d
Shiddiq Al-wa’d adalah sifat jujur yang diterapkan oleh manusia dalam menepati janjinya
kepada orang lain. Tidak hanya janji kepada orang lain, namun juga janji kepada dirinya sendiri.
Misalnya, jika seseorang mendapatkan harta dari segala jerih payahnya, dan berjanji untuk
memberikan sebagian kepada orang yang membutuhkan, maka itu termasuk dalam jujur untuk
menepati janji. Hal ini dituliskan dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 23 yang artinya,
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula)
yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya)”
5. Shiddiq Al-Hall
Shiddiq Al-Hall adalah sifat jujur yang diterapkan oleh manusia pada segala hal yang dia
lakukan. Misalnya, jujur dalam berpendapat, jujur dalam melakukan pekerjaan, jujur jika
diberikan amanat, dan tidak ada sifat iri atau dengki di dalam hatinya. Ketika seseorang
berperilaku jujur baik dalam perkataan dan perbuatannya, maka akan ditunjukkan dalam jalan
kebaikan seperti yang tertera dalam hadits Nabi Muhammad, riwayat Bukhari dan muslim, yang
artinya:
“Wajib bagi kalian untuk jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa pada kebaikan dan
kebaikan itu membawa ke surga. Dan seseorang senantiasa jujur dan memilih kejujuran
sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan takutlah kalian dari dusta, karena
sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka.
Dan seseorang senantiasa berdusta dan memilih berdusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai
pendusta.”