Anda di halaman 1dari 7

Nama: Cut Neisa Salsabila

NPM: 2006103020080

Unit : Pendidikan Karakter 02

Perilaku Jujur

1. Pengertian
Kejujuran adalah aspek moral yang memiliki nilai positif dan baik. Kejujuran punya kata
lain seperti berterus terang. Lawan dari kejujuran adalah kebohongan, kecurangan dan lain-lain.
Di dalam sifat kejujuran juga melibatkan sikap yang setia, adil, tulus dan dapat dipercaya.
Kejujuran adalah sifat yang dihargai oleh banyak etnis budaya dan agama. Jadi, tidak hanya
agama Islam saja yang mengharuskan umatnya untuk menjunjung tinggi sifat kejujuran.
Kata jujur menyiratkan sebuah perkataan kebenaran dalam semua situasi dan semua keadaan.
Kejujuran juga bisa memiliki arti memenuhi janji, baik itu janji yang tertulis maupun tidak
tertulis. Tidak hanya memenuhi janji, memberikan pendapat dan nasihat yang benar juga disebut
dengan kejujuran.
Kejujuran juga bisa berarti melakukan sebuah pekerjaan dengan tulus dan sebaik
mungkin. Meskipun melakukan pekerjaan tersebut tidak diawasi oleh orang lain, tetap harus
mengerjakannya dengan jujur. Memberikan hak kepada orang yang berhak mendapatkan hak
tersebut juga bisa disebut dengan perilaku jujur. Seperti kata pepatah mengatakan, “Kejujuran
adalah sesuatu yang mahal’, memang benar adanya. Berperilaku jujur sangat terasa berat,
terlebih lagi untuk diri sendiri. Memang, tidak semua orang senang dengan kejujuran, tetapi
kejujuran tidak selamanya membuat orang-orang bahagia, ada juga kejujuran yang bisa membuat
orang sakit hati. Tidak hanya membuat orang lain sakit hati, kejujuran bahkan bisa membuat kita
dibenci oleh orang lain.
Sebetulnya, tidak ada dasarnya atau alasan kita untuk berbohong. Orang yang jujur pasti
akan mengakui kesalahan yang diperbuatnya, terlebih jika kita merasa bersalah karena hal itu
merugikan orang lain. Dengan bertindak jujur, maka bisa meringankan masalah dan tidak
menimbulkan masalah yang baru lagi nantinya. Jika manusia sudah terbiasa untuk berbohong
dalam hidupnya, maka tentunya sangat berat untuk berperilaku jujur dan akan selalu terdorong
untuk melakukan kebohongan-kebohongan lainnya.
2. Dalil Perilaku Jujur dalam Islam
Dalil tentang perilaku jujur tidak hanya dituliskan dalam Al-Quran, namun juga terdapat
dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa dalil tentang perintah untuk
berperilaku jujur. Perilaku jujur merupakan sifat dari orang-orang mukmin, hal ini tertera dalam
Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 23-24 yang berbunyi,

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula)
yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya),”
Di dalam surat Al-Ahzab ayat 35 dijelaskan, orang-orang muslim yang berperilaku jujur
akan diberikan pahala yang besar , ayat tersebut berbunyi,

“Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan
perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan
perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Perintah untuk berperilaku jujur juga dituliskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad mengatakan bahwa berperilaku jujur akan mengantarkan kita pada kebaikan.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi :
“Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi SAW bersabda; sesungguhnya kejujuran itu membawa
pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan
dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai orang yang benar,
sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan (kemaksiatan) dan keburukan itu membawa
ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya berdusta sehingga ia tercatat disisi Allah
sebagai pendusta.”
Kewajiban untuk berperilaku jujur juga disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Ibnu Hibban, yang berbunyi,

“Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Wajib atasmu berlaku
jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di Surga. Dan jauhkanlah dirimu dari
dusta, Karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka”.

3. Macam sifat jujur dalam islam


Di dalam agama Islam ada sifat-sifat jujur yang harus dipahami, yaitu:
1. Shiddiq Al-Qalbi
Shiddiq Al-Qalbi adalah sifat jujur yang diterapkan oleh manusia dalam niatnya. Dalam berniat
tentunya disertai keikhlasan dalam melakukan perbuatan tersebut. Amal perbuatan haruslah
didasari dengan niat yang baik, niat untuk beribadah hanya kepada Allah SWT semata.
Jika amal tidak berdasarkan untuk beribadah kepada Allah SWt, maka akan gugur pahala dari
perbuatan-perbuatan yang dilakukan. Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad yang
diriwayatkan oleh Hakim, hadits tersebut yang artinya:
“Kemudian ditanyakan (kepadanya): “Apa yang engkau perbuat sewaktu di dunia?” ia
menjawab: “Aku menuntut ilmu dan membaca Alquran serta mengamalkannya di jalan-Mu.”
Lalu dijawab, “Bohong! Kamu melakukannya hanya ingin disebut sebagai orang yang alim,
yang qari.” Kemudian Allah memerintahkan untuk disungkurkan wajahnya dan dilemparkan ke
dalam api neraka.”
2. Shiddiq Al-Hadits
Shiddiq Al-Hadits adalah sifat jujur yang diterapkan oleh manusia pada perkataan yang
diucapkannya. Umat Islam diperintahkan untuk selalu menjaga perkataannya. Perkataan yang
harus diucapkan adalah sebuah kebenaran, bukan kebohongan. Kebohongan akan menuntun ke
dalam kebohongan-kebohongan lainnya. Orang-orang yang beriman diperintahkan oleh Allah
SWT untuk berkata jujur seperti yang tertera di dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 70 yang
artinya,
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkan lah
perkataan yang benar.”

3. Shiddiq Al-Amal
Shiddiq Al-Amal adalah sifat jujur yang dilakukan oleh manusia dalam melakukan segala
perbuatannya. Jujur dalam melakukan suatu perbuatan merupakan derajat yang sangat tinggi.
Orang yang jujur dalam melakukan amalan atau perbuatannya berarti tidak memiliki riya di
dalam hatinya, ia tidak mengharapkan pujian dari manusia, namun hanya berharap pujian dari
Allah SWT semata. orang yang jujur tidak akan ragu-ragu untuk melakukan kebaikan, hal ini
tertera dalam surat Al-Hujurat ayat 15, yang artinya,
“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan
jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”

4. Shiddiq Al-wa’d
Shiddiq Al-wa’d adalah sifat jujur yang diterapkan oleh manusia dalam menepati janjinya
kepada orang lain. Tidak hanya janji kepada orang lain, namun juga janji kepada dirinya sendiri.
Misalnya, jika seseorang mendapatkan harta dari segala jerih payahnya, dan berjanji untuk
memberikan sebagian kepada orang yang membutuhkan, maka itu termasuk dalam jujur untuk
menepati janji. Hal ini dituliskan dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 23 yang artinya,
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula)
yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya)”
5. Shiddiq Al-Hall
Shiddiq Al-Hall adalah sifat jujur yang diterapkan oleh manusia pada segala hal yang dia
lakukan. Misalnya, jujur dalam berpendapat, jujur dalam melakukan pekerjaan, jujur jika
diberikan amanat, dan tidak ada sifat iri atau dengki di dalam hatinya. Ketika seseorang
berperilaku jujur baik dalam perkataan dan perbuatannya, maka akan ditunjukkan dalam jalan
kebaikan seperti yang tertera dalam hadits Nabi Muhammad, riwayat Bukhari dan muslim, yang
artinya:
“Wajib bagi kalian untuk jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa pada kebaikan dan
kebaikan itu membawa ke surga. Dan seseorang senantiasa jujur dan memilih kejujuran
sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan takutlah kalian dari dusta, karena
sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka.
Dan seseorang senantiasa berdusta dan memilih berdusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai
pendusta.”

4. Hikmah perilaku jujur


Setiap perbuatan yang kita lakukan akan ada konsekuensinya, begitu pula dengan
kejujuran. Pada buku Hasil Sebuah Kejujuran oleh Ami Raksanagara dijelaskan mengenai nilai
kejujuran, rajin, hati yang bersih, halus rasanya, dan masih banyak lagi.
Orang muslim yang selalu berperilaku jujur akan diberikan hak-hak istimewa oleh Allah SWT.
Tidak hanya mendapatkan pahala untuk akhirat, namun juga ada balasan di dunia. Berikut adalah
hikmah dari memiliki perilaku jujur yaitu:
1. Kejujuran akan membawa kepada hal-hal yang baik
Orang yang berperilaku jujur tentunya akan dituntun kepada hal-hal yang baik. Misalnya
seperti lebih bahagia, tidur lebih tenang karena tidak ada beban di dalam hatinya, dan lain-
lain. Hal ini tertera dalam surat Muhammad ayat 21 yang berbunyi,
“Yang lebih baik bagi mereka adalah) taat (kepada Allah) dan bertutur kata yang baik. Sebab
apabila perintah (perang) ditetapkan (mereka tidak menyukainya). Padahal jika mereka benar-
benar (beriman) kepada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.”
2. Orang yang jujur akan memperoleh surga dari Allah SWT
Orang yang selalu berperilaku jujur akan memperoleh manfaat baik di dunia maupun di
akhirat. Allah bahkan menjanjikan surga untuknya, seperti yang dituliskan dalam Al-Quran
surat Al-maidah ayat 119 yang berbunyi,
“Allah berfirman, “Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya.
Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.
Itulah kemenangan yang agung.”
3. Memiliki Banyak Teman
Selain mendapat kebaikan di akhirat, orang yang berperilaku jujur cenderung memiliki
banyak teman atau kerabat. Orang yang jujur tentunya akan lebih banyak disukai oleh orang-
orang yang jujur juga.
4. Hidup lebih damai dan bahagia
Selain mendapatkan lebih banyak teman, orang yang berperilaku jujur akan memiliki hidup
yang lebih tenang dan damai karena efek positif yang hadir ketika kamu mengatakan hal yang
jujur dan benar.
5. Lebih percaya diri
Orang yang jujur pada dirinya sendiri maupun orang lain cenderung memiliki kepercayaan
diri yang tinggi. Hal ini karena dia tidak berbohong jika ingin mendapatkan sesuatu. Ia
percaya dengan menjadi orang yang jujur tidak akan membawa hasil yang mengecewakan.

5. Ciri-Ciri Orang Jujur


Untuk melihat seseorang sedang berperilaku jujur atau tidak, bisa dilihat dari ciri-cirinya.
Ciri-ciri perilaku jujur, sebagai berikut:
1. Berkata yang sebenarnya
2. Selalu taat pada perintah dan menjauhi larangan Allah
3. Tidak melakukan ingkar janji terhadap orang lain
4. Selalu percaya dengan ajaran Allah SWT dan Rasu-Nya
5. Berusaha untuk bersikap adil
6. Melakukan suatu hal sesuai dengan perbuatannya
6. Contoh perilaku jujur
Pada dasarnya, untuk melihat seseorang sedang berperilaku jujur bisa dilihat di mana saja
dan kapan saja. Di bawah ini akan diberikan contoh perilaku jujur di sekolah dan di rumah
Contoh Perilaku Jujur di Sekolah
1. Tidak mencontek saat mengerjakan soal ujian
2. Tidak membohongi uang pembayaran sekolah
3. Tidak berkata bohong kepada teman, guru, dan staff sekolah
4. Tidak berbohong saat membeli makanan di kantin
Contoh Perilaku Jujur di Rumah
1. Tidak mengambil sisa uang atau kembalian saat berbelanja
2. Selalu mengakui kesalahan ketika berbuat salah
3. Tidak berbohong kepada anggota keluarga di rumah
4. Jangan mengambil properti rumah tanpa izin
5. Berbicara apa adanya dan jangan melebih-lebihkan suatu informasi

Anda mungkin juga menyukai