SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Hukum (S.H) pada Program Sarjana Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1442 H
Oleh:
ABDUL JABBAR
RIDHO NIM:
11160453000032
KEBIJAKAN PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA
REPUBLIK
SKRIP
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) pada Program S
Oleh:
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M/ 1442 H
i
i
i
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
v
6. Pimpinan dan seluruh pengurus Perpustakaan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang banyak memberi kontribusi
berupa literasi dan pustaka sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik;
7. Keluarga penulis, terutama Ayahanda Ir. Aris Iswadi dan Ibunda Ratu
Ifat Fatinah. Kakak penulis, Aisyah Raisa Medina. Serta adik-adik
penulis, Jasmine Sarah Lutfiah dan Aziz Ersyad Selamat. Mereka yang
selalu memberikan doa, motivasi, dan kasih sayang penuh kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan
Rekan-rekan penulis, Lili Dwi Yulianto, Usamah Al-Fatih, M. Ramadhan, Yogi, Fikri, Dodi, Ka Aby, Ka M
Keluarga besar Hukum Tata Negara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 khususnya sahabat Siyasah sela
Para pihak-pihak lain yang turut terlibat dalam penulisan skripsi ini.
Semoga Allah swt., membalas kebaikan rekan-rekan semua.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
ABSTRAK...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
E. Metode Penelitian........................................................................................13
F. Sistematika Penulisan..................................................................................17
i
A. Kebijakan Pemerintahan Joko Widodo dalam Pemindahan Ibu Kota Jakarta
33
BAB V PENUTUP................................................................................................82
A. Kesimpulan..................................................................................................82
B. Saran-Saran.................................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................84
LAMPIRAN..........................................................................................................88
x
BAB I
PENDAHULUAN
Ibu kota (a capital; capital city; political capital) merupakan sebuah kota
yang dirancang sebagai pusat pemerintahan suatu negara; secara fisik ibu kota
negara umumnya difungsikan sebagai pusat perkantoran dan tempat berkumpul
para pimpinan pemerintahan. Ibu kota berasal dari bahasa Latin caput yang berarti kepala (head) kemudian
Dalam perannya sebagai pusat pemerintahan, ibu kota umumnya difungsikan sebagai pusat kekuasaan poli
Ibu kota identik dengan sebutan kota multifungsi yang mempunyai misi diplomatik, pusat pemerintahan da
di dunia membangun ibu kotanya dengan cara yang berbeda-beda, dengan
melanjutkan kota yang menjadi ibu kota di masa lalu atau membangun ibu kota
baru di kota yang berbeda.
1
H. M Yahya, Pemindahan Ibu Kota Negara Maju dan Sejahtera (Jurnal Studi Agama dan
Masyarakat), (Universita s Merdeka Malang, 2018), h. 25.
2
Ecky Aga ssi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemiindahan Ibu kota
Negara”, (Skripsi S-1 Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor, 2013), h. 1.
1
2
Sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia memiliki ibu kota yang
menjadi pusat dari fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sebagian kecil
negara lain memisahkan pusat eksekutif, legislatif, dan yudikatifnya ke kota yang
berbeda seperti Belanda (Amsterdam dan The Hague), Afrika Selatan (Pretoria,
Bloemfontein, dan Cape Town), Bolivia (La Paz dan Sucre), Swaziland (Lobamba
dan Mbabane), Malaysia (Kuala Lumpur dan Putrajaya), dan Sri Lanka (Colombo
dan Sri Jayawardenapura Kotte).1
utama dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan politik sehingga kesalahan
Ada banyak jenis ibu kota, yaitu pertama ibu kota klasik, London dan
1
Paris: Ecky
bekasAgassi,
pusat “Analisis Faktor-Faktor
pemerintahan Yangyang
nasional Memengaruhi Pemiindahan
kuat, bekas Ibu kota
pusat kekuasaan
Negara”, (Skripsi S-1 Depa rtemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
kolonial,
Pertanian dengan
Bogor, arsitektur
2013), h. 1. representatif yang kuat, dan mendominasi perkotaan
hierarki
2 negara
Scott masing-masing.
Campbell, Kedua ada
The Enduring Importance ibu kota
of National yang
Capital lebih
Cities in theheterogen,
Global Era
(Working Paper: Urban and Regional Planning Program), (College of Architecture and Urban
keduanya kota dominan dari negara yang lebih lemah (seperti Montevideo atau
Planning University of Michigan, 2003), h. 6.
Jakarta),
3
atau sederhana, berorientasi administrative ibu kota negara kuat (mis.,
Scott Campbell, The Enduring Importance of National Capital Cities in the Global Era
Ottawa,Paper:
(Working Canberra).
Urban andKetiga adaPlanning
Regional ibu kota hibrida(College
Program), dengan karakteristik
of Architecture and yang
Urban
Pla nning University of Michigan, 2003), h. 7.
kontradiktif - ibu kota yang khas dengan sejarah spesifik negara mereka dan
pembangunan, seperti Berlin dan Washington.2
Ada tiga faktor penting yang membedakan pengembangan ibu kota, yaitu
ukuran dan struktur pemerintahan; kondisi ekonomi suatu negara; dan waktu dari
pembentukan ibu kota terhadap pembentukan politik dan pembangunan ekonomi
negara.3
Mengelola ibu kota bukanlah hal yang mudah karena ibu kota adalah kota
3
Untuk mengatasi berbagai permasalahan ibu kota, salah satu solusi yang
bisa dilakukan sebuah negara adalah dengan memindahkan ibu kotanya. Tetapi sebelum itu dilakukan perlu
Pemindahan ibu kota, bersamaan dengan pembangunan negara dan bangsa, telah menjadi bagian penting d
Tshwane dan Cape Town, dengan memindahkan Parlemen ke Pretoria. Namun,
seiring waktu hanya beberapa negara yang telah melakukan relokasi aktual dan
sebagian besar proyek telah ditunda tanpa batas waktu. Namun demikian, dua
perkembangan telah menarik dari pemindahan ibu kota kembali ke ranah publik
dan akademik. Pertama, perkembangan kota yang pesat, integrasi negara-negara
pascakolonial ke dalam sistem internasional, dan pertumbuhan perdagangan antar
4
Ecky Agassi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemiindahan Ibu kota
Negara”, (Skripsi S-1 Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Ma najemen Institut
Pertanian Bogor, 2013), h. 2.
4
negara telah menciptakan tantangan baru bagi ibu kota, terutama di negara
berkembang. Selain itu, pemanasan global telah menciptakan risiko baru bagi
beberapa ibu kota, contohnya adalah meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir
yang melanda Jakarta, Indonesia. Kedua, kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi telah secara signifikan mengurangi biaya pemindahan ibu kota.
Akibatnya, sekitar tiga puluh negara saat ini mempertimbangkan proyek
pemindahan ibu kota, termasuk Korea Selatan, Sudan Selatan, Jepang, Filipina,
Indonesia dan Federasi Rusia.5
Ibu kota mempunyai fungsi strategi, ibu kota selalu menjadi target utama dalam situasi peperangan, karena
Dalam sejarah, Islam pernah beberapa kali memindahkan ibu kota. Pertama, khalifah Ali bin Abi Thalib p
khalifah al-saffah memindahkan ibu kota dari Kufah ke Hasyimiyah lalu
dipindahkan lagi oleh khalifah al-Mansur bin Abbas ke Baghdad. 7 Dari sini dapat
dilihat bahwa pasti ada alasan-alasan pertimbangan tertentu bagi para khalifah
5
Denys Reva “Capital City Relocation and National Security: The Cases Of Nigeria And
Kazakhstan,” Mini-Dissertation Master Of Secutity Studies (MSS), Department of Political
Sciences University Of Pretoria Faculty Of Humanities, 2016, h. 1.
6
Sutikno, Perpindahan Ibu Kota Negara Suatu Keharusan Atau Wacana (Pusat Studi
Bencana), (Universitas Gadjah Mada, 2007), h. 4.
7
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), h. 97.
5
dalam mengambil keputusan memindahkan ibu kota kala itu. Sebagai gambaran
pemindahan ibu kota pada masa al-Khulafa’ al-Rasyidun yaitu pada masa
pemerintahan khalifah ‘Ali bin Abi Thalib, pada awal masa jabatannya sebagai
khalifah. Pada saat itu posisi khalifah ‘Ali sangat tidak diuntungkan. Situasi
politik terpecah, kondisi Madinah yang chaos dengan ambisi lawan-lawan
politiknya serta sulitnya menjalankan pemerintahan, menjadikan khalifah ‘Ali
8
memilih untuk memindahkan ibu kota ke Kufah. Di sini ‘Ali
mendapatkan
dukungan penuh oleh rakyat. Langkah khalifah ‘Ali dalam mengambil keputusan pemindahan ibu kota ini
Peristiwa pemindahan ibu kota negara telah banyak dilakukan oleh beberapa negara, dengan alasan yang be
Sejak Perang Dunia II berakhir, beberapa negara di dunia banyak yang telah
memindahkan ibu kotanya dengan beragam pertimbangan. Terdapat tiga
8
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, h. 87.
9
H. M Yahya, Pemindahan Ibu Kota Negara Maju dan Sejahtera (Jurnal Studi Agama dan
Masyarakat), (Universitas Merdeka Malang, 2018), h. 21-22.
6
bagaimana ibu kota negara diatur. Disini dapat dilihat bahwa terdapat
fleksibilitas dalam mengatur termasuk memindah ibu kota negara. Dalam
pemindahan ibu kota negara, tentu sangat diperlukan alasan yang kuat dan
mendasar tentang efektifitas fungsinya.11
10
Deden Rukma na , Pemindahan Ibu kota Negara (Artikel Asisten profesor dan koordinator
program studi perencanaan dan studi perkotaan di Savannah State University, AS.
11
H. M Yahya, Pemindahan Ibu Kota Negara Maju dan Sejahtera, h. 22.
12
Ecky Agassi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemiindahan Ibu kota
Negara”, (Skripsi S-1 Depa rtemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor, 2013), h. 2.
7
1. Identifikasi Masalah
Berpijak dari latar belakang masalah yang ada maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut :
a. Pemindahan Ibu kota NKRI yang tidak diatur secara tegas dalam UUD RI
menimbulkan fleksibilitas yang tinggi dalam mengatur pemindahan ibu
kota tersebut. Sehingga, perlu dilakukan analisis mendalam mengenai
2. Pembatasan Masalah
3. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakanya penelitian mengenai analisis pemindahan ibu kota
negara republik Indonesia dalam perspektif fikih siyasah adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi pemindahan Ibu Kota
Negara Republik Indonesia.
b. Mengetahui perspektif Fikih Siyasah dalam aspek maslahat terhadap
pengambilan keputusan pemindahan Ibu Kota Negara Republik
Indonesia.
1
2. Manfaat Penelitian
1. “When Capital Cities Move: The Political Geography Of Nation And State
Building”, oleh Edward Schatz, Kellog Institute. Jurnal ini membahas
mengenai pemindahan Ibu Kota di Kazakhstan yang menunjukkan bahwa
langkah ini dirancang untuk mengatasi tantangan pembangunan bangsa
dan negara yang sangat akut.13
2. “Pemindahan Ibu Kota Negara Maju dan Sejahtera”, oleh H. M Yahya,
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Universitas Merdeka Malang. Jurnal
ini membahas wacana untuk memindahkan ibu kota Indonesia yang telah
berulang kali muncul dengan berbagai analisis berbagai pendekatan.14
3. “Reasons for Relocating Capital Cities and Their Implications,” oleh Erik
Illmann, skripsi Faculty Of Social Sciences Institute of Political Studies
Charles University In Prague. Skripsi ini membahas Skripsi ini membahas
proses relokasi ibu kota. Tujuannya adalah untuk menciptakan tipologi
alasan, mengapa ibu kota pindah.15
4. “Pemindahan Ibukota Negara,” Deden Rukmana, Jurnal Asisten profesor
dan koordinator program studi perencanaan dan studi perkotaan di Savannah
13
https://kellogg.nd.edu/sites/default/files/old_files/ documents/ 303.pdf, diakses pada 15
Oktober 2019, Pukul 18.56 WIB.
14
http://e-journal.iain-pa langkaraya.ac.id/ index.php/jsam/article /view/779, diakses pada
13 Maret 2020, Pukul 2.19 WIB.
15
https://is.cuni.cz/webapps/zzp/download/130148196, diakses pada 15 Desember 2019,
Pukul 2.19 WIB.
1
State University, AS. Jurnal ini membahas ide pemindahan ibu kota negara
republik Indonesia dari segi aspek perencanaan penataan ruang kota.16
5. “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemindahan Ibu Kota
Negara,” oleh Ecky Agassi mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini membahas
tentang Pemindahan ibukota yang didesain dan dieksekusi dengan baik
dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan ibukota negara.17
“Perpindahan Ibu Kota Negara Suatu Keharusan atau Wacana,”oleh Sutikno, jurnal Fakultas Geo
“Capital City Relocation and National Security: The Cases Of Nigeria and Kazakhstan,” oleh De
manfaat dan kelemahan spesifik untuk keamanan.19
16
https://tataruang.atrbpn.go.id /Bullet in/upload/data_artikel/ edisi5i.pdf, diakses pada 10
Maret 2020, Pukul 22.56 WIB.
17
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstrea m/ 123456789/67919/ 1/H13eag.pdf, diakses
pada 15 Oktober 2019, Pukul 19.57 WIB.
18
http://repositori.kemdikbud.go.id/1128/, diakses pa da 15 Desember 2019, Pukul 2.08
WIB.
19
https://repository.up.ac.za/bitstream/handle/2263/60413/Reva_Capital_2016.pdf?Sequen
ce=1&isAllowed=y, diakses pada 15 Desember 2019, Pukul 5.13 WIB.
1
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
macam referensi dan dokumen berupa buku bacaan, jurnal yang relevan,
skripsi, thesis, dan data dari internet.
2. Pendekatan Penelitian24
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai
berikut:
a. Pendekatan Perundang-undangan (Statute Aprroach)
Pendekatan ini dilakukan dengan mengkaji peraturan
24
Peter Mahmud Ma rzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 133-177.
25
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif &Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana, 2014), h.328.
1
3. Sumber Data
Indonesia.
4) Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembagunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
Lampiran II Proyek Prioritas Strategis.
26
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 181-
1
adalah antara
hukum skripsi,lain:
tesis,buku-buku
jurnal/artikel, buku
politik dandan lain-lain.diSebagaimana
sosiologi perpustakaan
serta kamus dalam
termaktub bahasa poin
asing D
yang tersedia ini
penelitian di perpustakaan.
yakni Tinjauan (Review)
Kajian Terdahulu. Selain itu peneliti juga menggunakan kamus
ensiklopedi hukum, berita, kasus-kasus hukum yang pernah terjadi
sebelumnya, sehingga penelitian yang dilakukan memiliki kajian
pustaka yang relevan dan memumpuni.
27
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 181-195.
c. Bahan Non-Hukum
Bahan-bahan non hukum dalam penetian hukum dapat berupa
buku-buku mengenai ilmu politik, ekonomi, sosiologi, filsafat,
kebudayaan atau laporan-laporan penelitian non hukum sepanjang
semua itu memiliki relevansi dengan topik penelitian. Bahan-bahan
non hukum tersebut dimaksudkan untuk memperkaya dan
memperluas wawasan bagi peneliti, namun yang harus digarisbawahi
bahwa bahan non hukum ini tidak boleh lebih dominan dibanding
bahan hukum primer dan sekunder.28
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa bahan non
28
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 204-
1
F.Sistematika Penulisan
Agar lebih mudah dalam memahami penelitian ini, maka peneliti menyusun
sistematika penulisannya sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, pada bab ini penullis memaparkan latar belakang
penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, tinjauan (review) kajian terdahulu, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
1
Bab II Kajian Teoritis dan Konsep, bab ini menjelaskan mengenai konsep
Maslahat dalam Islam, sejarah pemindahan Ibu Kota dalam Islam, dan konsep Ibu
Kota dalam sistem pemerintahan Islam.
Bab III Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia, pada bab ini
penulis menyajikan bahasan tentang kebijakan pemerintahan Joko Widodo dalam
pemindahan Ibu Kota Jakarta, latar belakang pemindahan Ibu Kota Negara
Republik Indonesia, urgensi pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia,
serta gagasan dan polemik pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan.
Bab IV Analisis Kebijakan Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia Perspektif Fikih Siyasah, pad
Bab V penutup, pada bab ini peneliti memberikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran terhadap pene
BAB II
2
Asm awi, Perbandingan Ushul Fiqh, (Jakarta: Amza h, 2013) h. 128.
3
Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, (Jakarta: Amzah, 2011) h. 305.
4
Asmawi, Konseptualisasi Teori Maslahah, Jurnal Salam Filsafat dan Budaya Hukum Vol
12, no. 2 (Desember 2014): h. 314.
19
2
1
Asmawi, Konseptualisasi Teori Maslahah, Jurnal Salam Filsafat dan Budaya Hukum Vol
12, no. 2 (Desember 2014): h. 314.
2
Sa piudin Shiddiq, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kenca na, 2017)
3
Asmawi, Konseptualisasi Teori Maslahah, Jurnal Salam Filsafat dan Budaya Hukum Vol
12, no. 2 (Desember 2014): h. 316.
2
didasarkan kepada nass Syara‘ (al-Qur’an dan Hadis), yang nota bene
mengandung fondasi materiil hukum yang terbatas mengenai urusan kehidupan
dalam situasi lingkungan yang terus berubah. Dengan demikian, konsep maslahah
4
Sapiudin Shiddiq, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2017)
5
Asmawi, Konseptualisasi Teori Maslahah, Jurnal Salam Filsafat dan Budaya Hukum Vol
12, no. 2 (Desember 2014): h. 317.
2
memberi legitimasi bagi aturan hukum baru dan memungkinkan para ulama fikih
mengelaborasi konteks masalah yang tidak ditegaskan oleh nash Syara‘.6
Para ulama ushul fiqh membagi maslahat dari berbagai segi tinjauan yang
berbeda, yaitu: segi tingkatan atau kepentingan atau kekuatan substansi maslahat,
segi kandungan atau batasan maslahat, segi berubah atau tidaknya maslahat, dan
segi ada tidaknya ketegasan jastifikasi syara’ terhadap keberadaan atau legalitas
maslahat. Dari segi tingkatan atau kepentingan atau kekuatan substansinya, al-
Ghazali membagi maslahat menjadi tiga, maslahah dharuriyah, maslahah hajiyah, maslahah tahsiniyyah.7 P
Maslahah Dharuriyah (kemaslahatan primer), yaitu kemaslahatan memelihara kelima unsur pokok yang ke
Memelihara agama. Jika agama tidak ada dan manusia dibiarkan begitu saja, maka akan muncul masyaraka
Memelihara jiwa. Jika eksistensi jiwa tidak dijamin, maka kehidupan
manusia menjadi tidak berarti lagi. Hak hidup merupakan hak paling asasi bagi setiap manusia. Untuk me
6
Asma wi, Konseptualisasi Teori Maslahah, Jurnal Salam Filsafat dan Budaya Hukum Vol
12, no. 2 (Desember 2014): h. 318.
7
Asmawi, Konseptualisasi Teori Maslahah, Jurnal Salam Filsafat dan Budaya Hukum Vol
12, no. 2 (Desember 2014): h. 320.
8
Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, (Jakarta: Amzah, 2011) h. 309.
2
bagi manusia
2. Maslahah dalam
Hajiyah rangka memelihara
(kemaslahatan kelangsungan
sekunder), manusiayang
yaitu susuatu di
muka bumi
diperlukan ini. Untuk
seseorang untukpememeliharaan
memudahkannyaketurunan tersebut
menjalani hidupAllah
dan
mensyariatkan
menghilangkan nikah dalam
kesulitan dengan segala
rangka hak danlima
memelihara kewajiban yangdi
unsur pokok
atas.diakibatkannya, serta
10 Jika kebutuhan hukuman
peringkat hadini
kedua bagi pelaku
tidak zina. maka tidak akan
terpenuhi,
e. Memelihara harta. manusia tidak bisa tanpa harta. Oleh sebab itu, harta
merupakan sesuatu yang dharuri (pokok) dalam kehidupan manusia.
9
Sa piudin Shiddiq, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kenca na, 2017) h.226.
Untuk mendapatkannya disyariatkan berbagai ketentuan dalam jual
10
Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, (Jakarta: Amzah, 2011) h. 310.
beli waris dan lainnya, dan untuk menghindari ancaman keberadaan
harta disyariatkan pula hukuman had bagi pencuri dan perampok.
Tidak terpeliharanya kelima unsur pokok tersebut dalam tingkat
dharuriyah akan berakibat fatal, akan terjadi kerusakan dan kebinasahan
serta kehancuran dalam hidup manusia baik di dunia maupun di akhirat.
Kebutuhan dharuriyah ini menepati peringkat tertinggi dan utama
dibanding dua maslahat lainnya yaitu hajiyah dan tahsiniyah. Maka tidak
dibenarkan memelihara kebutuhan hajiyah dan tahsiniyah bila akan
memusnahkan kebutuhan dharuriyah.9
2
Sementara itu, dilihat dari segi kandungan atau batasan maslahat atau hubungannya dengan umat a
tsabitah, yaitu kemaslahatan yang bersifat tetap, tidak berbah sampai akhir
11
Sa piudin Shiddiq, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2017) h.226.
12
Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, (Jakarta: Amza h, 2011) h. 311.
13
Sapiudin Shiddiq, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2017) h.227.
14
Asmawi, Konseptualisasi Teori Maslahah, Jurnal Salam Filsafat dan Budaya
Hukum
2
zaman.15 Misalnya kewajiban ritual ibadah, seperti salat, puasa, zakat, dan haji. 16
Kedua, maslahah al-mutaghayyirah, yaitu kemaslahatan yang berbubah-ubah
sesuai dengan perubahan tempat, waktu, dan subyek hukum.17 Kemaslahatan ini
berkaitan dengan permasalahan mu’amalah dan adat kebiasaan, seperti dalam
masalah makanan yang berbeda-beda antara satu daerah dan daerah lainnya.18
Selanjutnya, jika dilihat dari segi ada tidaknya ketegasan jastifikasi syara’
terhadap keberadaan atau legalitas maslahat, menurut al-Ghazali terbagi menjadi
tiga: (1) Maslahah Al-Mu’tabaroh, yaitu kemaslahatan yang mendapat ketegasan justifikasi syara’ terhadap
sejalan dengan perubahan realitas sosial yang terjadi, yang pada gilirannya fleksibilitas hukum Islam (Syar
15
Muskana Pa saribu, Maslahat Dan Perkembangannya Sebagai Dasar Penetapan Hukum
Islam, Jurnal Justitia Vol 1, no. 4 (Desember 2014): h. 355.
16
Muhammad Ali Rusdi, Maslahat sebagai Metode Ijtihad Dan Tujuan Utama Hukum
islam, Jurnal Syariah dan Hukum Diktum Vol 15, no. 2 (Desember 2017): h. 160.
17
Muskana Pasaribu, Maslahat Dan Perkembangannya Sebagai Dasar Penetapan Hukum
Islam, Jurnal Justitia Vol 1, no. 4 (Desember 2014): h. 355.
18
Muhammad Ali Rusdi, Maslahat sebagai Metode Ijtihad Dan Tujuan Utama Hukum
islam, Jurnal Syariah dan Hukum Diktum Vol 15, no. 2 (Desember 2017): h. 160.
19
Asmawi, Konseptualisasi Teori Maslahah, Jurnal Salam Filsafat dan Budaya
Hukum
2
Pemindahan ibu kota pada masa ini terjadi ketika masa pemerintahan
kalifah ‘Ali bin Abi Thalib, yaitu pada awal masa jabatannya sebagai
khalifah. Pada saat itu posisi khalifah ‘Ali sangat tidak diuntungkan, situasi politik yang terpecah dan hany
Sebenarnya khalifah ‘Ali ingin menghindari pertikaian dan mengajukan perundingan perdamaian kepada A
nama “Perang Jamal” (Perang Unta) karena dalam pertempuran tersebut
Aisyah istri Nabi saw. mengendarai unta. Dalam pertempuran ini 20.000
20
Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah: Doktrin dan Pemikiran Politik
Islam, (Jakarta: Erlangga, 2008) h.27.
21
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2018) h. 110.
22
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta:
kaum muslimin gugur, Thalhah dan Zubair terbunuh ketika melarikan diri,
sedangkan Aisyah dikembalikan ke Madinah.23
Melihat kondisi Madinah yang chaos dengan ambisi lawan-lawan
politiknya serta sulitnya menjalankan pemerintahan, khalifah ‘Ali
memindahkan ibu kota ke Kufah.24 Di sini ‘Ali mendapatkan dukungan
penuh oleh rakyat. Sementara itu di Syam, Muawiyah telah bersiap untuk
menghadapi ‘Ali. Dalam mengahadapi Muawiyah, ‘Ali sempat mengadakan
perundingan untuk berdamai namun ditolak, akhirnya timbul peperanagn di Siffin pada bulan Safar tahun 3
2. Masa Dinasti Umaiyah
Setelah peperangan melawan ‘Ali, di Syam kedudukan Muawiyah semakin kukuh didukung oleh penduduk
23
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2018) h. 111.
24
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, h. 87.
25
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, h. 87.
26
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), h. 90.
27
Linda Firdawaty, Negara Islam Pada Periode Klasik,
2
kota karena kota ini merupakan kampung halaman kedua baginya, serta
merupakan basis Muawiyah dalam mendapatkan dukungan rakyat. Selain
jauh dari pusat oposisi di Kufah, Damaskus terletak di antara daerah-daerah
kekuasaan bani Umaiyah.28 Kebijakan ini merupakan keputusan yang tepat
bagi Muawiyah untuk mengamankan kedudukannya sebagai khalifah dan
mengamankan berjalannya roda pemerintahan.
Pemindahan ibu kota pada masa kekuasaan Bani Abbas terjadi beberapa kali. Pada mulanya, p
Lalu pada masa pemerintahan khalifah Abu Ja’far al-Manshur, ibu kota dipindahkan ke Baghd
manusia. Dari sinilah khalifah al-Manshur melakukan
konsolidasi
dasar-dasar
memantapkanbangunankerajaannyadanmeletakkan
28
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, h. 90.
29
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, h. 97.
30
“Al-Saffah” adalah gelar yang diberikannya sendiri kepada dirinya ketika ia berpidato di
Kufah. Gelar in i dimaksudkannya untuk memadamkan pemberontakan kaum reaksioner dan sisa-
sisa Bani Umaiyah yang masih tertingga l, demi mempertahankan dan memperkua t kedudukannya.
(Lihat Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam, Juz. 3, h. 22-23). Al-Saffah juga berarti dermawan,
karena ia memberikan hadiah kepada penduduk Kufah yang memba ia tnya. Lihat Ibn Atsir, Al-
Kamil fi al-Tarikh, (Beirut: Dar a l-Sha dir, 1965), h. 413.
31
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, h. 97.
32
Munawir Haris, Situasi Politik Pemerintahan Dinasti Umayyah Dan Abbasiyah, h.
2
Pada masa kepemimpinan Orhan, Kesultanan Utsmani menguasai kota Bursa dan menjadikannya
II setelah ditaklukan.36
apa bentuk ibu kota dalam sistem ketatenegaraan Islam. Dalam literatur yang
ditemukan hanya menyebutkan bahwa ibu kota menjadi tempat isana khalifah
33
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, h. 98.
34
A Najili Aminullah, Dinasti Bani abbasiyah, Politik, Peradaban dan Intelektual, h. 21.
35
Mundzirin Yusuf, Khalifah Al-Mu’Tashim: Kajian Awal Mundurnya Daulah Abbasiyah,
h. 132.
36
M. Affan, Kesultanan Utsmani: (1300-1517): Jalan Panjang Menuju Kekhalifahan, h.
106 dan 118.
3
Negara
berbentuk kesatuan
republik ialah
telah bentuk negara
dipraktekkan di mana
Republik wewenang
Islam kekuasaan
Iran yang beraliran
tertinggi
Syiah dandipusatkan
Republikdi Islam
pusat. Pakistan,
PemerintahRepublik
pusat mempunyai
Irak, danwewenang
Republik
untuk menyerahkan
Afghanistan sebagianSunni.
yang beraliran kekuasaannya kepada
Sedangkan daerah
bentuk berdasarkan
negara kesatuan
Islam yang berbentuk
hak otonomi, monarki
tetapi pada dipraktikkan
akhirnya olehtertinggi
kekuasaan Arab Saudi, Jordania,
terletak pada
pemerintah pusat. Dalam sejarah praktik politik umat Islam, sejak zaman
Rasulullah hingga al-Khulafa al-Rasyidun jelas tampak bahwa Islam
dipraktekkan di dalam ketatanegaraan sebagai negara kesatuan, di mana
kekuasaan terletak pada pemerintahan pusat, gubernur-gubernur dan
panglima-panglima diangkat serta diberhentikan oleh khalifah. Hal ini
berlangsung sampai runtuhnya Daulah Umawiyah di Damaskus.38
Negara kesatuan Islam yang berbentuk republik dalam sejarah Islam
awal kemudian dirubah oleh Muawiyyah menjadi negara kesatuan Islam
yang berbentuk monarki (kerajaan) di mana kepala negara tidak lagi
dipilih oleh rakyat melainkan berdasarkan keturunan. Dalam kehidupan
kenegaraan sekarang, dua model ketatanegaraan ini oleh umat
Islam
37
Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah: Doktrin dan Pemikiran Politik
Islam, (Jaka rta : Erlangga, 2008) h. 202.
38
Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah: Doktrin dan Pemikiran Politik
Islam, (Jakarta: Erlangga, 2008) h. 198-200.
3
39
Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah: Doktrin dan Pemikiran Politik
Islam, (Jakarta: Erlangga, 2008) h. 201.
40
Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah: Doktrin dan Pemikiran Politik
Islam, (Ja karta: Erlangga, 2008) h. 202-203.
3
41
Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah: Doktrin dan Pemikiran Politik
Islam, (Jakarta: Erlangga , 2008) h. 204.
BAB III
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebijakan berasal dari kata “bijak”
yang artinya selalu menggunakan akal budinya, pandai, dan mahir. Apabila
diformulasikan dengan imbuhan ke- dan -an, maka akan berarti sebagai suatu
rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
Dalam berbagai literatur, kebijakan publik didefinisikan secara beragam, karena dalam suatu disiplin ilmu
Shafritz dan Russel (1997) menjelaskan proses pembuatan kebijakan
sebagai sebuah siklus. Dimulai dari pertama, penetapan agenda kebijakan (agenda
1
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kebijakan, diakses pada 22 Agustus 2020 Pukul 00.13
WIB.
2
Erna Irawati dan Ambar Widaningrum, “Modul I: Konsep dan Studi Kebijakan Publik”
(dalam modul Pelatihan Analisis Kebijakan, Lembaga Administrasi Negara 2015), h.11.
3
3
Timur sebagai lokasi pembangunan ibu kota baru, yaitu sebagian Kabupaten
Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.3
1
Erna Irawati dan Ambar Widaningrum, “Modul I: Konsep dan Studi Kebijakan Publik”
(dalam modul Pelatihan Analisis Kebijakan, Lembaga Administrasi Negara 2015), h.15.
2
Erna Irawati dan Ambar Widaningrum, “Modul I: Konsep dan Studi Kebija kan Publik”
(dalam modul Pelatihan Analisis Kebijakan, Lembaga Administrasi Negara 2015), h.16.
3
https://setneg.go.id/baca/index/penajam_paser_utara_dan_kutai_kartanegara_ibu_kota _b
aru, diakses pada 22 Agustus 2020 Pukul 00.13 WIB.
3
Alasan utama pemerintah dalam pemindahan ibu kota ini yaitu pertama,
beban Jakarta saat ini sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis,
pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa, dan juga airport (bandar
udara) dan pelabuhan laut yang terbesar di Indonesia. Kedua, beban Jakarta dan
beban Pulau Jawa yang semakin berat dalam hal kepadatan penduduk, kemacetan
lalu lintas yang sudah terlanjur parah, dan polusi udara dan air yang harus segera
ditangani. 4
Alasan pemerintah menetapkan Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi pembangunan ibu kota baru yait
180.000 hektare.
Pemerintah menegaskan bahwa dalam pembangunan ibu kota baru ini bukan satu-satunya upaya pemerinta
untuk melakukan urban regeneration tetap terus dijalankan dan pembahasannya
4
https://setkab.go.id/pemindahan-ibu-kota-26-agustus-2019-di istana-negara-provinsi-dki-
jaka rta/, diakses pada 22 Agustus 2020 Pukul 00.24 WIB.
5
https://setkab.go.id/pemindahan-ibu-kota-26-agustus-2019-di-ista na-negara-provinsi-dki-
jakarta/, diakses pada 22 Agustus 2020 Pukul 00.24 WIB.
3
fakta bahwa Jakarta sebagai salah satu kota pelabuhan yang pada umumnya
berhawa panas, tidak sehat, mudah terjangkit wabah. Dia lantas mengusulkan
Bandung sebagai ibu kota Hindia Belanda, yang kemudian mulai dilaksanakan
oleh Gubernur Jenderal J.P. Graaf van Limburg Stirum (1916-1921) pada 1920.
Kedua, alasan pertahanan, di Surabaya terdapat benteng dan pelabuhan. Namun
rencana itu gagal di tengah jalan.6
6
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190429081114-20-390452/sejarah-pemindah an-
ibu-kota-seja k-era-hindia-belanda, diakses pada 25 Juli 2020 Pukul 23.54 WIB.
3
7
https://www.liputan6.com/regional/read/4055085/menengokperjalanansejarahibukotari#:
~:text=Pertama%2C%20perpindahan%20ibu%20kota%20dari,kota%20NKRI%20dipindahkan%2 0ke
%20Yogyakarta., diakses pada 25 Juli 2020 Pukul 23.36 WIB.
8
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190429081114-20-390452/sejarah-peminda ha
Kota Negara dijadikan kota indoktrinasi, kota teladan, dan kota cita-cita bagi
seluruh bangsa Indonesia. Sehingga harus perlu memenuhi syarat-syarat minimum
dari kota internasional sesegera mungkin, dan untuk itu Jakarta Raya harus
9 9
https://www.liputan6.com/regional/read/4055085/menengokperja lanansejarahibukotari#:
~:text=Pertama%2C%20perpindahan%20ibu%20kota%20dari,kota%20NKRI%20dipindahkan%2 0ke
%20Yogyakarta., diakses pada 25 Juli 2020 Pukul 23.36 WIB.
10
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190824170134-4-94393/sejarah-mencatat-terny
ata-ibu-kota-ri-pernah-pindah, diakses pada 25 Juli 2020 Pukul 23.15
3
diberikan kedudukan yang khusus sebagai daerah yang dikuasai langsung oleh
Presiden/Pemimpin Besar Revolusi.
Landasan yuridis berikutnya adalah UU No. 10 Tahun 1964 tentang
Pernyataan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya Tetap sebagai Ibu Kota Negara
Republik Indonesia Dengan Nama Jakarta. Undang-undang ini juga hanya berisi
dua pasal yang menyatakan “Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya dinyatakan
tetap sebagai Ibu kota Negara Republik ndonesia dengan nama JAKARTA”
dalam pasal satu. Dan dalam pasal dua yang menyatakan “Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diun
Pada konsiderans UU No. 10 Tahun 1964 ini tertera bahwa penegasan ini diperlukan karena merupakan ko
Landasan yuridis berikutnya yaitu UU No. 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus I
kedudukan dan peranan yang penting, baik dalam mendukung dan memperlancar
bisa dilakukan sebuah negara adalah dengan memindahkan ibu kotanya. Tetapi
sebelum itu dilakukan perlu ada analisis kuat dari berbagai aspek bidang, dari
aspek keruangan, ekologis dan kewilayahan serta dampak sosial, ekonomi, dan
politik, menghasilkan suatu pemikiran bahwa pemindahan ibu kota merupakan
suatu keharusan.
11
Ecky Aga ssi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemiindahan Ibu kota
Negara”, (Skripsi S-1 Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Perta nian Bogor, 2013), h. 2.
4
12
Denys Reva “Capital City Relocation And National Security: The Cases Of Nigeria And
Kazakhstan,” Mini-Dissertation Master Of Secutity Studies (MSS), Department of Political
Sciences University Of Pretoria Faculty Of Humanities, 2016, h. 1.
13
Deden Rukmana, Pemindahan Ibu kota Negara (Artikel Asisten profesor dan koordinator
program studi perencanaan dan studi perkotaan di Savannah State University, AS.
4
pemerataan ekonomi dan pembangunan di negara ini, dan juga demi menciptakan
ibu kota yang baik bagi kelangsungan pemerintahan Indonesia.
14
Ecky Agassi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemiindahan Ibu kota
Negara”, (Skripsi S-1 Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor, 2013), h. 2.
4
(Jakarta) sebagai tempat yang tak layak sebagai pusat pemerintahan, berdasarkan
fakta bahwa Jakarta sebagai salah satu kota pelabuhan yang pada umumnya
berhawa panas, tidak sehat, mudah terjangkit wabah. Dia lantas memberi usulaan
agar Bandung yang menjadi ibu kota Hindia Belanda, yang kemudian mulai
dilaksanakan oleh Gubernur Jenderal J.P. Graaf van Limburg Stirum (1916-1921)
4
16
Wesley Liano Hutasoit, Analisa Pemindahan Ibu Kota Negara (Jurnal Dedikasi Volume
19, Nomer 2), (Universita s 17 Agustus 1945 Samarinda, Desember 2018), h. 119.
17
https://www.theindonesianinstitute.com/wp-content/uploads/2019/09/MENYOAL-PEMI
NDAHAN-IBU-KOTA_VUNNY_PENELITI-SOSIAL-TII_TIF-57.pdf, diakses pada 25 Juli 2020
Pukul 18.54 WIB.
4
21
Wesley Liano Hutasoit, Analisa Pemindahan Ibu Kota Negara (Jurnal Dedikasi Volume
19, Nomer 2), (Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda , Desember 2018), h. 120.
22
https://setneg.go.id/baca/index/penajam_paser_utara_dan_kutai_kartanegara_ibu_kota_b
aru, diakses pada 22 Agustus 2020 Pukul 00.13 WIB.
4
melibatkan pihak swasta terkait skema pendanaan pembangunan ibu kota baru
Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur. Menurutnya seluruh pembiayaan
23
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/28/09453621/polemik -pemindahan-ibu-kota-
soa l-regulasi-hingga-dugaan-deal-politik-jokowi?page=all, diakses pa da 26 Juli 2020 pukul 00.43
WIB.
24
https://www.merdeka.com/uang/5-pro-dan-kontra-rencana-pemindahan-ibu-kota-preside n-
jokowi.html, diakses pada 26 Juli 2020 pukul 01.12 WIB.
4
pembangunan ibu kota di Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara
harus berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurutnya, sebaiknya pihak swasta tidak ikut sertakan daam skema pembiayaan
pembangunan ibu kota negara.25
Keempat, Pemindahan Ibu Kota Dikritik Karena Keuangan Negara Tengah
Sulit. Fadli Zon selaku Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), menilai
wacana pemindahan Ibu Kota tidak masuk akal. Menurutnya, keuangan negara
sedang dalam masa sulit, kecuali jika kita ada kelebihan anggaran dana yang memang dipersiapkan.26
Kelima, Dugaan Kompensasi Politik. Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menduga ada kompensasi po
Keenam, Jakarta Tak Lagi Mumpuni. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki H
menjadi pertimbangan utama pemindahan ibu kota. Faktor berikutnya yaitu
25
https://nasional.kompas.com/rea d/2019/08/28/09453621/polemik -pemindahan-ibu-kota-
soa l-regulasi-hingga-dugaan-dea l-politik-jokowi?page=all, diakses pada 26 Juli 2020 pukul 00.43
WIB.
26
https://www.merdeka.com/uang/5-pro-dan-kontra-rencanapemindahan-ibu-kota-presiden
-jokowi.html, diakses pada 26 Juli 2020 pukul 01.12 WIB.
27
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/28/09453621/polemik -pemindahan-ibu-kota-
soa l-regulasi-hingga-dugaan-deal-politik-jokowi?page=all, diakses pada 26 Juli 2020 pukul 00.43
WIB.
4
menjadi salah satu instrumen pembangunan infrastruktur di wilayah lain yang saat
ini sedang diusung pemerintah.28
Ketujuh, Dunia Usaha Bergairah Saat Ibu Kota Pindah. Ketua Umum
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, menyebut bahwa
pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar Jawa akan membawa dampak positif,
29
khususnya bagi dunia usaha. Dengan terealisasinya pemindahan pusat
pemerintahan, otomatis akan menciptakan satu kota metropolitan baru.
Kedelapan, Rencana Pemindahan Ibu Kota Dinanti Investor. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
28
https://www.merdeka.com/uang/5-pro-dan-kontra-rencana-pemindahan-ibu-kota-preside n-
jokowi.html, diakses pada 26 Juli 2020 pukul 01.12 WIB.
29
https://www.merdeka.com/uang/5-pro-dan-kontra-rencana-pemindahan-ibu-kota-preside n-
jokowi.html, diakses pada 26 Juli 2020 pukul 01.12 WIB.
30
https://www.merdeka.com/uang/5-pro-dan-kontra-rencana-pemindahan-ibu-kota-preside n-
jokowi.html, diakses pada 26 Juli 2020 pukul 01.12 WIB.
5
BAB IV
setiap tahun arus urbanisasi pasti bertambah tinggi. Upaya lain yang
dapat ditempuh oleh pemerintah adalah memindahkan ibu kota ke
tempat/daerah lain yang masih minim penduduk dan banyak lapangan
pekerjaan yang menanti, dengan upaya ini dapat memindahkan laju
urbanisasi dari ibu kota lama yang sudah padat menuju ibu kota baru
yang masih minim penduduknya.
Kepadatan penduduk yang tinggi karena jumlah penduduk terlalu
banyak, membutuhkan tersedianya berbagai fasilitas perumahan dalam
5
2
Sa piudin Shiddiq, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kenca na, 2017) h.226.
5
4
Abd. Rahman Da hlan, Ushul Fiqh, (Jakarta: Amzah, 2011) h. 236.
5
bertambah kuat dan yang lemah akan keluar. Oleh karena itu perlunya
pemerintah membuat regulasi yang mengatur dan memiliki rasa
berkeadilan untuk kedua belah pihak, antar pengusaha besar dan kecil.
Kepadatan kegiatan usaha di perkotaan yang sangat parah akan
berdampak negatif secara luas, seperti munculnya berbagai pasar kaget,
pasar tumpah, pedagang kaki lima, yang menempatkan kegiatan
5
Rahardjo Adisasmita dan Sakti Adji Adisasmita, Logika Pemindahan Ibu Kota Jakarta,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 88.
5
6
Rahardjo Adisa smita dan Sakti Adji Adisasmita, Logika Pemindahan Ibu Kota Jakarta,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 88.
5
patinya yaitu mencapai produksi dan pemasaran yang tinggi. Ada efek
domino jika diadakannya pengurangan produksi serta pemasaran
kendaraan bermotor, yaitu jika mengurangi produksi perakitan
kendaraan bermotor berarti mengurangi tenaga kerja yang digunakan
atau memutuskan hubungan kerja (PHK), yang akan menambah
penganguran di masyarakat, dan patinya penganguran bertambah berarti
pula kemiskinan masyarakat.
Permasalahan ini sudah lama di bahas oleh pemerintah sebagai pemangku kuasa, namun tidak ada penyeles
2.Bencana Banjir
air kiriman dari selatan dengan volume yang sangat besar, sehingga di sebut
banjir kiriman ditambah curah hujan yang sangat tinggi.7
Banyak tempat di kota Jakarta yang permukaan tanahnya lebih rendah
dari permukaan laut, sehingga sangat berpotensi terendam air (banjir).
Terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan banjir di wilayah Jakarta
yang dirasa sangat merugikan, yaitu; pertama, penurunan permukaan tanah
di banyak bagian wilayah Jakarta disebabkan oleh beban yang sangat berat
dari gedung dan bangunan bertingkat tinggi yang jumlahnya sudah sangat banyak serta eksploitasi air tanah
Selain daerah yang terkena dampak banjir di Jakarta yang bertambah
luas yang sudah hampir meliputi seluruh kota, terdapat pula kecenderungan
bertambah tingginya genangan air banjir setiap tahunnya. Manusia sejatinya
membutuhkan konsumsi air, tetapi apabila air yang melanda suatu daerah
dalam volume yang sangat besar seperti banjir, akan mengakibatkan
kerugian besar, kerusakan harta benda, dan bahkan menelan korban jiwa,
yang harus ditanggung oleh masyarakat, itu semua membahayakan
58 Rahardjo Adisasmita dan Sakti Adji Adisasmita, Logika Pemindahan Ibu Kota
Jakarta,
5
eksistensi manusia. Dalam maqashid al-syariah, hal ini masuk ke dalam hifz
mall (pemeliharaan harta) dan hifz nafs (pemeliharaan jiwa). Maka dari itu
sudah semestinya pemerintah membuat kebijakan yang mengatur dengan
tegas tentang penanganan banjir ini agar tidak membahayakan eksistensi
manusia di muka bumi, jika eksistensi manusia terancam, salah satunya hifz
mall (pemeliharaan harta) atau hifz nafs (pemeliharaan jiwa) akan
mengakibatkan kerusakan atau kemafsadatan.
Nampaknya masalah air merupakan faktor yang sangat penting, yang menimbukan bencana perkotaan sela
3. Ancaman ROB (Banjir Air Laut Pasang)
Telah diketahui secara luas, bahwa lapisan ozon (lapisan udara di atas bumi) banyak yang robek (berlubang
meleleh, yang kemudian akan meningkatkan air permukaan laut. Dampak
59 Rahardjo Adisasmita dan Sakti Adji Adisasmita, Logika Pemindahan Ibu Kota
Jakarta,
6
9
Rahardjo Adisasmita dan Sakti Adji Adisasmita, Logika Pemindahan Ibu Kota
Jakarta,
6
10
tepat,sertasecaramenyeluruhdantidakterkesan buru-buru.
10
Rahardjo Adisasmita dan Sa kti Adji Adisasmita, Logika Pemindahan Ibu Kota Jakarta,
(Yogyakarta: Gra ha Ilmu, 2011), h. 99.
B. Analisis Kebijakan Pemerintah dalam pemindahan Ibu Kota Negara
Republik Indonesia
Pada 26 agustus tahun 2019 lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan
hasil kajian pemerintah mengenai lokasi pemindahan ibu kota baru Republik
Indonesia. Melalui serangkaian kajian selama tiga tahun belakangan, Presiden
menetapkan dua wilayah di Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi
pembangunan ibu kota baru, yaitu sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan
sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.1 Pemindahan ibu kota ini juga masuk ke dalam salah satu Proye
Di Indonesia, pengambilan kebijakan pemindahan ibu kota ini merupakan salah satu wewenang dari kekua
Dalam Fikih Siyasah, Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan masuk ke dalam Sulthah Ta
sesama negara (hubungan internasional). Pelaksana tertinggi kekuasaan ini adalah
pemerintah (kepala negara) dibantu oleh para pembantunya (kabinet atau dewan
menteri) yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan situasi yang
1
https://setneg.go.id/baca/index/penajam_paser_utara_dan_kutai _kartanegara_ibu_kota_
baru, diakses pada 22 Agustus 2020 pukul 00.13 WIB.
63
6
berbeda antara satu negara dengan negara Islam lainnya. Sebagaimana halnya
kebijaksanaan legislatif yang tidak boleh menyimpang dari semangat nilai-nilai
ajaran Islam, kebijaksanaan politik kekuasaan eksekutif juga harus sesuai dengan
semangat nash dan kemaslahatan.1
Kepala negara dan pemerintah diadakan sebagai pengganti fungsi kenabian
dalam menjaga agama dan mengatur dunia. Pengangkatan kepala negara untuk
memimpin umat wajib menurut ijma’. Jika kepemimpinan negara ini kewajiban,
maka kewajiban itu gugur atas orang lain, jika tidak ada seorang pun yang menjabatnya maka kewajiban in
Kewajiban-kewajiban yang harus diemban kepala negara itu meliputi semua kewajiban umum baik yang be
mencegah kejahatan.
1
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), h. 137.
2
Imam al-Mawardi, Hukum Tata Negara dan Kepemimpinan Dalam Sejarah Islam,
(jakarta; Gema Insani, 2000). h 16-17
6
2. Imam menegakkan hukum yang mengatur hubungan antara umat baik pada
masa perang maupun masa perdamaian.
3. Mengeluarkan perintah perang.
4. Memberlakukan hukum di wilayah-wilayah yang baru diduduki .
5. Menghukum umat islam dan non islam dalam wilayahnya apabila mereka
terbukti melanggar hukum.
6. Memutuskan kapan jihad dilakukan atau kapan jihad harus dihentikan.
7. Menyarankan kapan umat Islam menerima dan menyetujui perdamaian.
Semua kewenangan ini bukan tanpa ada pembatasannya. Imam harus menjalankannya dalam batas-b
Dalam hal pengambilan kebijakan pemerintah dalam memindahan ibu kota, alasan utama pemerintah
Dalam Fikih Siyasah, pengambilan keputusan atau kebijakan seorang
pemimpin hendaknya memerhatikan aspek maslahat terhadap apa yang menjadi kebijakan/keputusan
َ َتر َ ˚ص ف ا لْأِ َماِم َع َلى ال˚أَّ وراطِ ˚عِ يَّباِةلأ َم أص َل َ حةِ من
3
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), h. 137.
4
https://setkab.go.id/pemindahan-ibu-kota-26-agustus-2019-di-istana-negara-provinsi-dki-
jakarta/, diakses pada 22 Agustus 2020 pukul 00.24 WIB.
5
A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fkih: Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan
Masalah-Masalah yang Praktis, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 147.
6
berhak menerimanya,
Menurut dan apabila
teori utilitariaisme kamu menetapkan
suatu tindakan hukum
dianggap baik jikadi tindakan
antara manusia
tersebut
hendaknyamanfaat
membawa kamu menetapkannya
bagi masyarakatdengan
secara adil. Sungguh,Dalam
keseluruhan. Allah Utilitarianism-nya
sebaik-baik yang
memberi
Mill pengajaran
menulis kepadamu.yang
kredo utilitarianisme Sungguh, Allah
berbunyi, Maha Mendengar,
“Bertindaklah Maha
sedemikian rupa
Melihat.”tindakan
sehingga (QS. An-Nisa: 58) mendatangkan jumlah terbesar kebahagiaan dari
tersebut
Banyak contoh yang berhubungan dengan kaidah tersebut yaitu setiap
kebijakan yang maslahat dan manfaat bagi rakyat maka itulah yang harus
direncanakan, dilaksanakan, diorganisasikan, dan dinilai serta dievaluasi
kemajuannya. Sebaliknya, kebijakan yang mendatangkan mafsadah dan
memudharatkan rakyat, itulah yang harus disingkirkan dan dijauhi. Dalam
upaya- upaya pembangunan misalnya, membuat irigasi untuk petani, membuka
lapangan kerja yang padat padat karya, melindungi hutan lindung, menjaga
lingkungan, mengangkat pegawai-pegawai yang amanah dan professional, dan
sebagainya.
Konsep maslahat ini sejalan dengan teori kegunaan (utility theory) orang-
orang barat yang dipopulerkan oleh tulisan-tulisan Jeremy Bentham dan John
Stuart Mill. Bentham mengatakan dalam tulisannya bahwa tujuan hukum
6
Frederikus Fios, Keadilan Hukum Jeremy Bentham dan Relevansinya Bagi
Praktik
6
jumlah terbesar orang yang terkena dampak dari tindakan tersebut!” (The greatest
happiness of the greatest number) (Brooks & Dunn, 2011).7
Terdapat dua jenis utilitarianisme yakni utilitarianisme perbuatan dan
utilitarianisme peraturan. Tindakan CEO untuk meminta bonus bagi kepentingan
pribadi merupakan contoh bagi utilitarianisme perbuatan. Sementara
utilitarianisme peraturan menandaskan bahwa suatu norma, peraturuan, atau
hukum baik secara moral jika norma atau peraturan tersebut mendatangkan
kebahagiaan sebanyak mungkin orang yang terkena dampak dari peraturan tersebut.8 Utilitarisme memberi
Dalam kaitannya dengan kebijakan pemindahan ibu kota, yaitu kebijakan ini memberikan pemerintah pelua
serta polusi udara dan air, dengan kebijakan pemindahan ibu kota ini otomatis
akan ada tujuan baru arus urbanisasi keluar Pulau Jawa yaitu yang nantinya jadi
ibu kota baru. Hal ini dapat mengurangi kepadatan penduduk di Jakarta serta
7
Urbanus Ura Weruin, Teori-Teori Etika dan Sumbangan Pemikiran Para Filsuf Bagi
Etika Bisnis, h. 316.
8
Urbanus Ura Weruin, Teori-Teori Etika dan Sumbangan Pemikiran Para Filsuf Bagi
Etika Bisnis, h. 317.
9
Frederikus Fios, Keadilan Hukum Jeremy Bentham dan Relevansinya Bagi
Praktik
6
dapat juga mengurangi atau setidaknya menekan kemacetan lalu lintas di Jakarta,
dan juga tentunya jika ibu kota pindah dan gedung-gedung pencakar langit di ibu
kota dialih fungsikan serta kendaraan operasional pemerintahan ataupun
perusahaan di alihkan ke ibu kota baru pastinya akan menekan polusi udara, air
dan juga suara hingar bingar ibu kota. Pengurangan beban Jakarta ini dapat
membawa kemaslahatan bagi Jakarta serta dapat menolak atau menghindari
kemafsadatan yang akan menimpa Jakarta sewaktu-waktu jika terus dibebankan
dalam berbagai macam hal.
Keputusan pengambilan kebijakan memindahkan ibu kota ini jika dilihat dari segi tingkatan atau kepenting
Alasan pemerintah menetapkan Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi
pembangunan ibu kota baru yaitu pertama, risiko bencana alam minimal, baik
bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah
longsor. Kedua, lokasinya yang strategis, berada di tengah-tengah kepulauan
Indonesia. Ketiga, lokasinya berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah
berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda. Keempat, telah memiliki
10
Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, (Jakarta: Amzah, 2011) h. 310.
11
Sa piudin Shiddiq, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2017) h.226.
6
infrastruktur yang relatif lengkap. Dan yang kelima, telah tersedia lahan yang
dikuasai pemerintah seluas 180.000 hektare.
Penentuan lokasi ibu kota baru di Kalimantan timur jika dihat dari segi
tingkatan atau kepentingan atau kekuatan substansinya yang tingkatan ini pada
dasarnya merujuk pada skala prioritas dalam maslahat, masuk dalam kategori
Maslahah Hajiyah (kemaslahatan sekunder), yaitu sesuatu yang diperlukan
seseorang untuk memudahkannya menjalani hidup dan menghilangkan kesulitan
dalam rangka memelihara lima unsur pokok. Masuk ke dalam kategori ini karena lokasi ibu kota baru yang
Jika dilihat dari segi kandungan atau batasan maslahat atau hubungannya dengan umat atau individu tertent
menentukan kebaikan dan kesejahteraan yang bersifat individual, dari yang
bersifat individual ini akan mengarah kepada kebaikan dan kesejahteraan yang
bersifat kolektif (publik).12 Dalam pemindahan serta penentuan lokasi ibu kota
baru ini dikategorikan sebagai maslahah ‘ammah (kemaslahatan umum),
dikarenakan ibu kota ini menyangkut pada kepentingan seluruh Warga Negara
Indonsia. Penentuan lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur dinilai sudah
12
Asmawi, Konseptualisasi Teori Maslahah, Jurnal Salam Filsafat dan Budaya Hukum
Vol 12, no. 2 (Desember 2014): h. 321.
7
sangat adil karena berada di tengah-tengah Indonesia dan penetuan lokasi ini turut
menghapus istilah Jawa Sentris.
Selanjutnya, kebijakan pemindahan ibu kota ini masuk ke dalam kategori
maslahah al-mutaghayyirah, yaitu kemaslahatan yang berubah-ubah sesuai
13
dengan perubahan tempat, waktu, dan subyek hukum. Kemaslahatan ini
berkaitan dengan permasalahan mu’amalah dan adat kebiasaan, seperti dalam
masalah makanan yang berbeda-beda antara satu daerah dan daerah lainnya.14
Pemindahan ibu kota merupakan suatu keniscayaan yang akan terealisasikan cepat atau lambat seriring ber
Kemudian, jika dilihat dari segi ada atau tidaknya ketegasan jastifikasi syara’ terhadap keberadaan atau leg
Langkah pemerintah dalam menetapkan Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru dan bukan di Pulau
lainnya di Indonesia. Salah satu pencegahan terjadinya al-mafsadah (kerusakan)
13
Muskana Pasaribu, Maslahat Dan Perkembangannya Sebagai Dasar Penetapan Hukum
Islam, Jurnal Justitia Vol 1, no. 4 (Desember 2014): h. 355.
14
Muha mma d Ali Rusdi, Maslahat sebagai Metode Ijtihad Dan Tujuan Utama Hukum
islam, Jurnal Syariah dan Hukum Diktum Vol 15, no. 2 (Desember 2017): h. 160.
7
15
Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, (Jakarta: Amzah, 2011) h. 236.
16
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, h. 98.
17
A Najili Aminullah, Dinasti Bani abbasiyah, Politik, Peradaban dan Intelektual, h. 21.
18
Mundzirin Yusuf, Khalifah Al-Mu’Tashim: Kajian Awal Mundurnya Daulah Abbasiyah,
h. 132.
7
alasan utamadan
kesenjangan pemindahan ibu kota
meningkatkan dalam Islam,
pertumbuhan pertama mengamankan
perekonomian daerah di luarposisi
Pulau
kepemimpinan
Jawa dan mengamankan
terutama Kawasan jalannya
Timur Indonesia, roda akses
memberikan pemerintahan, kedua
yang merata bagi
membangun
seluruh peradaban
wilayah baru,mengurangi
NKRI dan ketiga menepati
beban kota-kota yangitutelah
Pulau Jawa, ditaklukan
semua tertuang
oleh pemerintahan
dalam Islam.Strategis
Proyek Prioritas Ketiga hal ini merupakan
Rencana maslahat,
Pembangunan karena
Jangka dengan
Menengah
mengamankan
Nasional posisi
(RPJMN) kepemimpinan
Tahun 2020-2024.akan berefek
Maka dapatpada aman pula
dikatakan pemerintahan
Peraturan Presiden
Islam yang
Nomor artinya
18 Tahun kesejahteraan
2020 umat terpelihara.
tentang Rencana PembagunanMembangun peradaban
Jangka Menengah baru
Nasional
merupakan
19 maslahat karena akan membawa kesejateraan bagi masa depan umat.
M. Affan, Kesultanan Utsmani: (1300-1517): Jalan Panjang Menuju Kekhalifahan, h.
106 dan 118.
Menepati kota-kota yang telah ditaklukan oleh pemerintahan Islam merupakan
maslahat juga karena dengan menepati kota-kota yang baru ditaklukan, umat
Islam dapat lebih mudah dalam menyebarkan risalah dakwah dan lebih leluasa
dalam beraktifitas serta dapat membangun peradaban baru di kota tersebut
sebagai rencana kesejahteraan umat di masa depan.
Sama halnya dengan pemindahan ibu kota dalam sejarah Islam,
pemerintah Indonesia meindahkan ibu kota dengan berbagai rencana yang
mengacu pada kemaslahatan rakyat Indonesia seperti meningkatkan
pembangunan Kawasan
7
penerimaan negara sangat rendah karena penurunan harga minyak dunia. 21 Tidak
hanya itu, dalam skema pembiayaan pemindahan ibu kota yang mana
menghabiskan dana sekitar Rp. 466,98 triliun ini bukan hanya membebankan
APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) dan KPBU (kerjasama
20
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190826085752-4-94513/ jokowi-pindahkan-ibu-
kota-4-ekonom-senior-ini-tak-setuju, diakses pada 11 Oktober 2020 pukul 00.24 WIB.
2 https://nasional.republika.co.id/berita/pylsvx377/pks-ungkap-delapan-a lasan-tolak-
dahan-ibu-kota, diakses pada 11 Oktober 2020 pukul 00.24
7
pemerintah dan badan usaha) tetapi juga melibatkan pihak swasta yang mana itu
sangat menghawatirkan. Mengkhawatirkan karna jika pihak swasta ikut turut
dalam pembangunan ibu kota baru ini akan menimbulkan acaman bagi kedaulatan
NKRI dan itu merupakan kemafsadatan. Seharusnya dalam membangun pusat-
pusat pemerintahan pemerintah tidak usah melibatkan pihak swasta yang hanya
berorientasi pada keuntungan semata.
Ketiga, dari sisi sumber daya manusia (SDM) sebagai pendukung
berjalannya juga
pemerintah ibu kota barumemperhatikan
perlu yaitu para aparatur negara yang akan
ketersediaannya ikutinfrastruktur
fasilitas terdampak
dari pemindahan
pendukung ibunkota.
di bidang Banyaknya
pertahanan jumlah aparatur
di Kalimantan Timursipil negara
untuk (ASN)
menunjang
sebagai penggerak ibu kota yang mencapai 23 kemungkinan besar
dua juta orang
kebutuhan pertahanan dan berjalannya roda pemerintahan.
satu juta di antaranya harus terdampak ikut berpindah dengan rencana
pemindahan ibu kota negara. Hal ini akan menjadi permasalahan mikro, karena
pemindahan ASN tersebut tentunya kemungkinan besar akan dibarengi dengan
pemindahan keluarganya juga yang nantinya akan membutuhkan fasilitas-
fasilitas pendukung kehidupan, seperti hunian, sekolah, rumah sakit dan
sebagainya.22
Keempat, dari sisi pertahanan dan ketahanan negara, pemerintah harus
mempertimbangkan posisi Kalimantan Timur yang berdekatan secara geografis
dengan Laut Tiongkok Selatan yang saat ini sedang terjadi sengketa perairan
antara Tiongkok dengan beberapa negara Asia lainnya. Pemerintah harus turut
memperhitungkan perkembangan situasi politik regional dan global pada saat
ini. Sementara itu, alat utama sistem persenjataan dan infrastruktur pertahanan
Indonesia masih banyak terdapat di Pulau Jawa, sehingga akan
2 https://nasional.republika.co.id/berita/pylsvx377/pks-ungkap-delapan-a lasan-tolak-
dahan-ibu-kota, diakses pada 11 Oktober 2020 pukul 00.24
2 https://nasional.republika.co.id/berita/pylsvx377/pks-ungkap-delapan-a lasan-tolak-
dahan-ibu-kota, diakses pada 11 Oktober 2020 pukul 00.24
7
pemindahan ibu kota ke Kalimantan ini secara fisik akan menghancurkan lebih
banyak lingkungan mereka.25
Kondisi fisik Jakarta karena polusi dan kepadatan yang berlebihan bukanlah
suatu alasan untuk pindah ke halaman belakang orang lain di mana hal yang sama
24
https://nasional.tempo.co/read/1224789/masyarakat-adat-menolak-pemindahan-ibu-kota-
negara-ke-tanah-bumbu/full&view=ok, diakses pada 11 Oktober 2020 pukul 00.31 WIB.
25
https://www.matamatapolitik.com/pemindahan-ibu-kota-indonesia-bahayakan-masyaraka
t-adat-news/, diakses pada 11 Oktober 2020 pukul 00.52
7
kemungkinan akan terjadi. Harus ada edukasi luas untuk memahami dampaknya.
Masyarakat adat di Kalimantan Timur akan kehilangan tanah dan mata
pencaharian mereka untuk membuka jalan bagi pembangunan ibu kota baru
tersebut. Relokasi pemukiman bukanlah solusi yang terbaik, karena jika relokasi
pemukiman menjadikan mereka tidak akan dapat mencari nafkah jika mereka
dikeluarkan dari tanah tradisional mereka.
Ketujuh, melihat pemindahan ibu kota dari sisi sengketa lahan. Sebelum
pemerintah
Sebagian mewacanakan
kecil sampai
dari mereka, memutuskan
terutama akan memindahkan
para pemuda, ibu operator
bekerja sebagai kota ke
Kalimantan,
mesin masyarakat
berat di Kalimantan
perusahaan sudah
perkebunan sering
sawit. berkonflik
Dulunya merekamemperebutkan
bisa mencari
lahan dengan
binatang buruan,perusahaan tambang
madu, rotan, dan perkebunan
sirap, damar. Hutan itu sawit
tempatyang
hidupmemiliki
mereka.
konsensi. semua
Sekarang Sebagian besarpunah
sudah wargakarena
adat memang tidak memiliki
hutan dibabat sertifikat
habis demi untuk
kepentingan
membuktikan
segelintir hak dibantu
orang yang kepemilikan
oleh paratanah mereka. Masyarakat
penguasa-penguasa zhalim. Kalimantan
bukannya terbantu dengan pemindahan ibu kota, justru akan semakin diberatkan
26
https://manado.tribunnews.com/2020/03/07/warga -adat-dayak-paser-menjerit-tolak-ibu-
dengan melawan dua raksasa berupa perusahaan dan negara
kota-dipindahkan-muda-mereka-dirampas-diambil-tanahnya?page=3, diakses dalam
pada 11kompetisi
Oktober
memperebutkan lahan. Itu semua akan menjadi beban yang baru bagi
masyarakat, yang kemarin mereka melawan perusahaan, sekarang mereka
melawan perusahaan dan negara. Pada akhirnya tanah mereka akan lebih mudah
dirampas dan diambil oleh perusahaan ataupun negara. 26 Selama bertahun-tahun
sengketa perebutan lahan terjadi di perkampungan adat mereka. Penyebabnya
adalah saling klaim lahan adat, transmigrasi, dan pembukaan hutan untuk
perkebunan sawit. Tanah yang diakuinya dimiliki secara turun-temurun semakin
sempit dan terkepung desa transmigrasi serta lahan perusahaan berlabel hak
guna usaha (HGU). Mayoritas
Timur selama ini dikenal sebagai "paru-paru dunia" karena luasnya hutan tropis di
pulau tersebut mencapai 40,8 juta hektare dan Kalimantan Timur menyumbang
12,6 juta hektare. Meskipun konsep yang ditawarkan pemerintah dalam
pembangunan ibu kota baru ini adalah forest city seperti di London, namun belum
ada konsep yang utuh yang ditawarkan pemerintah untuk mewujudkan hal
tersebut.27 Kabarnya para pejabat pemerintahan telah menyisihkan 180.000 hektar
pemindahan ibu kota ini kembali berpotensi menghilangkan hutan yang menjadi
sumber penghidupan mereka, dari pangan, papan, hingga persembahan untuk
ritual sakral adat warga Dayak Paser. Barbagai alasan penolakan ini tidak berlaku
jika pemerintah menjamin tatanan adat, situs dan hak-hak Warga adat Dayak,
mereka ingin daerahnya ramai, tapi bukan berarti menderita dan hanya menjadi
penonton.
28
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia -49591240, diakses pada 11 Oktober 2020
pukul 00.24
8
artinya “menghilangkan mafsadah didahulukan daripada meraih maslahat.” Dari uraian diatas dengan meru
satwa serta kebudayaan harus lebih dahulu dijaga. Menutup atau mencegah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
meraih
pertama,kemaslahatan pemindahan
kepadatan perkotaan ibu terdiri
yang kota ini dengan
dari; berbagai
kepadatan macam
penduduk,
jaminan yanggedung
kepadatan akan diberikan pemerintah
dan bangunan, kepada kegiatan
kepadatan masyarakat Kalimantan
pembangunan
sebagai pribumi
perkotaan, ibu kota
kepadatan lalubaru dankendaraan
lintas menjaminbermotor.
keberlangsungan
Kedua, flora dan
bencana
fauna
banjir.Kalimantan
Ketiga, serta menjamin
ancaman ROBkeberlangsungan hutan
(banjir air laut tropis Kalimantan
pasang). Keempat,
sebagai paru-paru
eksploitasi dunia.
(pengambilan) air tanah secara berlebihan. Dengan melihat
Selain
faktor itu,
tersebut
berdasarkan
memperlihatkan
atas pemaparan
betapa pada
mengerikannya
bab-bab sebelumnya,
kondisi fisik
penulis
kota
mengambil
Jakarta,
kesimpulan
sudah begitu
bahwarapuh,
Pemindahan
keropos,
Ibu terlalu
Kota Negara
padat Republik
dan sesak,
Indonesia
terlalu
akan memberikan
semrawut, dan
akibat
tidak
hukum
nyaman,
terhadap
demi menghindari
kekhususan yang
kemafsadatan
dimiliki oleh
dan Jakarta,
meraih
kemaslahatan bersama, perlu adanya pemindahan ibu kota untuk
mengindari bencana- bencana yang kiranya dapat melanda di masa yang
akan datang.
2. Ditinjau dari perspektif fikih siyasah, pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke
Kalimantan dapat dijalankan demi kemaslahatan bagi bangsa. Presiden
selaku kepala negara mempunyai hak dan wewenang untuk mengambil
kebijakan politik untuk kepentingan bangsa dan negara. Dalam hal
pengambilan kebijakan pemindahan ibu kota, demi meraih
8
B. Saran-Saran
1. Bagi pemerintah Indonesia, agar pemindahan ibu kota ini berjalan lancar
perlu segera dibuat aturan hukumya bersama dengan DPR, dan hendaknya
Al-Qur’an al-Karim
Adisasmita, Rahardjo dan Sakti Adji Adisasmita. Logika Pemindahan Ibu Kota
Jakarta. Yogyakarta: Garaha Ilmu. 2011.
Ayuni, Khelda dan Abd. Rais Asman. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta:
Mitra Wacana Media. 2016.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamuji. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan
Singkat. Jakarta: UI Press. 1990.
Syarif, Ibnu Mujar dan Khamami Zada. Fiqh Siyasah: Doktrin dan Pemikiran
politik Islam. Jakarta: Erlangga. 2008.
8
JURNAL
Artike Urbanus Ura Weruin. Teori-Teori Etika dan Sumbangan Pemikiran Para
Filsuf Bagi Etika Bisnis. Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Vol. 3,
No. 2, Oktober 2019.
Edward Schatz. When Capital Cities Move: The Political Geography Of Nation
And State Building. Working Paper. Kellog Insititute, Februar 2003.
Scott Campbell, The Enduring Importance of National Capital Cities in the Global
Era. Working Paper: Urban and Regional Planning Program. College of
Architecture and Urban Planning University of Michigan. 2003.
8
Skripsi Ecky Agassi “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemindahan Ibu
Kota Negara,” Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor
Artikel Sutikno. Perpindahan Ibu Kota Negara Suatu Keharusan Atau Wacana.
Pusat Studi Bencana. Universitas Gadjah Mada. 2007.
Deden Rukmana, Pemindahan Ibu kota Negara. Artikel Asisten profesor dan
koordinator program studi perencanaan dan studi perkotaan di Savannah
State University. AS.
Mini-Dissertation Denys Reva “Capital City Relocation and National Security: The Cases Of Nigeria
Penetapan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1961 Tentang Pemerintahan Daerah Khusus
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1964 Tentang Pernyataan Daerah Khusus Ibu
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1990 Tentang Sususnan Pemerintahan Daerah
Undang-UndangRepublikIndonesiaNomor34Tahun1999
Tentang Republik
Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Negara Indonesia Jakarta
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibu kota Jakarta Sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Terutama pasal 4, pasal 5 Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta
Sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia.
Terutama pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008
tentang Ombudsman Republik Indonesia.
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembagunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024 Lampiran II Proyek Prioritas
Strategis.
8
WEB
https://kellogg.nd.edu/sites/default/files/oldfiles/documents/303.pdf, diakses pada
15 Oktober 2019, Pukul 18.56 WIB.
http://e-journal.iain-palangkaraya.ac.id/ index.php/jsam/article /view/779, diakses
pada 13 Maret 2020, Pukul 2.19 WIB.
https://is.cuni.cz/webapps/zzp/download/130148196, diakses pada 15 Desember
2019, Pukul 2.19 WIB.
https://tataruang.atrbpn.go.id/Bulletin/upload/data_artikel/edisi5i.pdf diakses pada
22 Agustus 2020 Pukul 00.43 WIB.
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/67919/1/H13eag.pdf,
diakses pada 15 Oktober 2019, Pukul 19.57 WIB.
http://repositori.kemdikbud.go.id/1128/, diakses pada 15 Desember 2019, Pukul
2.08 WIB
https://repository.up.ac.za/bitstream/handle/2263/60413/Reva_Capital_2016.pdf?
Sequen ce=1&isAllowed=y, diakses pada 15 Desember 2019, Pukul 5.13
WIB
https://quran.kemenag.go.id/sura/4/58, diakses pada 15 Oktober 2019, Pukul
19.55 WIB.
https://www.ksi-indonesia.org/old/document/material/Modul-Pelatihan-Analis-
Kebijakan.pdf, diakses pada 15 Oktober 2019, Pukul 19.37 WIB.
https://setneg.go.id/baca/index/penajam_paser_utara_dan_kutai_kartanegara_ibu_
kota_baru, diakses pada 22 Agustus 2020 Pukul 00.13 WIB.
https://setkab.go.id/pemindahan-ibu-kota-26-agustus-2019-di istana-negara-
provinsi-dki-jakarta/, diakses pada 22 Agustus 2020 Pukul 00.24 WIB.
https://www.theindonesianinstitute.com/wpcontent/uploads/2019/09/MENYOAL-
PEMINDAHAN-IBU-KOTA_VUNNY_PENELITI-SOSIAL-TII_TIF-
57.pdf, diakses pada 15 Desember 2019, Pukul 5.13 WIB
8
LAMPIRA
Peta Adat Ibu Kota Baru