Anda di halaman 1dari 3

Teks Praktik Coaching Supervisi Akademik

Firmansyah/Coachee : Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Bu Desi

Desi Anggriani/Coach : Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Pak Firman, bagaimana kabarnya


hari ini pak?

Firmansyah/Coachee : yaaa, beginila bu, seperti yang ibu desi lihat sendiri bu!

Desi Anggriani/Coach : emmm, dari ekspresi wajah sepertinya pak firman hari ini tampak kurang
semangat ni, apakah benar demikian pak?

Firmansyah/Coachee : yaaa begitulah bu, saya sedang ada masalah. Kalau bu desi sendiri bagaimana
kabarnya?

Desi Anggriani/Coach : alhamdullilah saya dalam kondisi terbaik pak firman, sehat dan ceria. Dan
semoga kita semua selalu dalam lindunga Allah SWT sehingga kita bisa keluar dari semua masalah-
masalah yang kita hadapi.

Firmansyah/Coachee : aamiin. Ooh iya bu Des, apakah sekarang ibu punya waktu yang longgar? Dan
bisakah saya minta waktunya sebentar untuk mengobrol, tidak lama kok bu?

Desi Anggriani/Coach : kalau sekarang saya sedang tidak ada pekerjaan si pak, kalau bapak mau
ngobrol-ngobrol boleh-boleh saja pak, dengan senang hati. Kira – kira, masalah apa yang mau kita
obrolkan ni pak?

Firmansyah/Coachee : saya lagi suntuk dan galau nih bu sekarang, karena saat koordinasi dengan
kepala sekolah kemaren, beliau menyampaikan bahwa kita harus mencapai target kelulusan 100% tahun
ini apapun alasannya, naah hal inilah yang membuat saya resah dan kepikiran terus bu!

Desi Anggriani/Coach : oooh jadi bapak mau membicarakan keresahan bapak karena sekolah
menargetkan kelulusan murid 100 % pada tahun ini, begitu ya pak?

Firmansyah/Coachee : iya benar sekali bu!

Desi Anggriani/Coach : pak firman bisa menceritakan secara detail permasalahannya seperti apa?

Firmansyah/Coachee : jadi Seperti ini bu, saya mempunyai 2 murid di kelas 6 yang jarang sekali
mengikuti jam pelajaran saya, kemudian ada lagi satu murid yang tidak pernah mengikuti pelajaran saya.
Akhirnya mereka tidak memiliki nilai sama sekali pada pelajaran saya, mereka tidak memiliki nilai
ulangan harian maupun nilai tugas-tugas, karena memang mereka tidak pernah mengikutinya dan
sekarang waktu pembelajaran semester 1 akan segara berakhirkan bu?

Desi Anggriani/Coach : iya benar pak, eeeeh pak firman bisa ceritakan apa yang menjadi penyebab
murid-murid pak firman jarang atau bahkan tidak pernah mengikuti pelajaran dan penilaian yang bapak
laksanakan?

Firmansyah/Coachee : tentu bisa bu! Anak yang tidak pernah berangkat ini karena dia habis
kecelakaan dan tulang kakinya retak, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk penyembuhannya
dan sekarang sudah hampir 5 bulan dia di rumah dengan kondisinya yang sehat tapi kendalanya dengan
kakinya yang belum 100% pulih, dan untuk murid yang jarang masuk, setelah saya konfirmasi ke guru-
guru lain yang mengajar dikelas saya memang muridnya malas sekolah, dan kata teman-temannya dia
mau berhenti sekolah serta orang tuanya tidak bisa mengarahkannya, dan saya sendiri masih berupaya
agar anak ini mau menyelesaikan sekolahnya.

Desi Anggriani/Coach : jadi, dari cerita pak firman tadi, inti masalah bapak adalah ada beberapa murid
yang tidak memiliki nilai karena tidak pernah hadir dalam kegiatan penilaian, akan tetapi di pihak lain
pak firman harus memenuhi target sekolah agar tahun ini bisa meluluskan muridnya 100%, begitu ya
pak?

Firmansyah/Coachee : Betul sekali bu!


Desi Anggriani/Coach : berangkat dari masalah tadi ni pak, apa sih sebenarnya yang diinginkan oleh pak
firman, jadi bapak menghendaki kondisi yang seperti apa yang seharusnya terjadi terkait masalah tadi?

Firmansyah/Coachee : yang saya inginkan sih simpel saja ya bu, saya setujuh-setujuh saja dengan
target sekolah yang ingin meluluskan anak 100%, akan tetapi harus ada dasar yang benar, tidak memberi
nilai tanpa dasar, harus melalui cara yang benarkan bu?

Desi Anggriani/Coach : yaa benar sekali pak, luar biasa, saya setuju sekali dengan pendapat dan prinsip
pak firman ini. Artinya kita sudah mendidik anak dengan cara yang benar baik dari segi peraturan
akademik, kemudian dengan kondisi murid yang demikian dimana kita sudah berada diakhir semester ini
ya pak ya. Kira-kira harapan seperti apa yang pak firman targetkan terhadap murid tadi pak?

Firmansyah/Coachee : saya kepinginnya sih mereka punya nilai yang berkualitas untuk pelajaran saya
bu

Desi Anggriani/Coach : bisa bapak jelaskan pak, maksud nilai yang berkualitas itu seperti apa ya pak?

Firmansyah/Coachee : jadi mereka punya nilai karena mereka mengerjakan soal-soal atas dasar
kemampuan mereka sendiri, karena mereka memahami pelajaran bukan karena dikerjakan orang lain bu,
selain itu mereka juga harus mengikuti seluruh rangkaian penilaian yang sudah saya rencanakan semester
pada ini.

Desi Anggriani/Coach : jadi kalau saya tangkap, murid pak firman itu punya nilai yang lengkap karena
mereka mengerjakan kegiatan penilaian atas dasar pemahaman mereka sendiri begitu ya pak ya

Firmansyah/Coachee : ya betul sekali bu!

Desi Anggriani/Coach : yaa mantap sekali pak, naah kalau menurut pak firman sendiri ni, kira-kira apa
saja sih yang bisa pak firman lakukan untuk mempertahankan prinsip pak firman tersebut, sekaligus dapat
memenuhi target sekolah yaitu mencapai keluluskan 100% tadi pak?

Firmansyah/Coachee : emmm… ini diah bu, saya masih memikirkan cara tersebut, makanya saya
mengajak bu desi berdiskusi hari ini!

Desi Anggriani/Coach : Okee masih dalam proses pemikiran, begitu ya pak ya! Naaa sekarang saya
punya pertanyaan penting ni pak. Sejauh ini, apa saja langkah yang sudah pak firman lakukan terkait
masalah anak tersebut pak?

Firmansyah/Coachee : sudah ada upaya yang saya tempuh sih bu, seperti menghubungi orang tua
mereka dan meminta kerja sama agar anaknya mau berangkat ke sekolah bagi yang sehat, dan meminta
orang tua yang anak kecelakan tersebut agar mau mempelajari materi dan mengerjakan soal yang saya
kirim melalui WA ke orang tuanya tersebut dan saya juga menitip pesan melalui teman mereka untuk
menyampaikan pesan tertulis agar mereka mau berangkat serta mengerjakan kegiatan penilaian dari saya,
namun hasilnya tetap sama bu, mereka tidak berangkat ke sekolah dan tidak mengerjakan tugas yang saya
berikan.

Desi Anggriani/Coach : jadi kalau saya tangkap, pak firman sudah berupaya maksimal, namun untuk
hasilnya sendiri masih nihil begitu ya pak?

Firmansyah/Coachee : yaa begitulah bu.

Desi Anggriani/Coach : jagan putus asa dulu donk pak. Pasti ada jalan untuk menyelesaikan masalah ini,
naaa sekarang menurut pak firman ni, pendekatan apa yang lebih efektif agar anak-anak tersebut mau
mengerjakan penilaian, maksudnya anak akan lebih menurut dan bersedia mengerjakan kegiatan penilaian
yang berkualitas tadi, jika pak firman melakukan tindakan-tindakan seperti apa kira-kira pak?

Firmansyah/Coachee : emmmm.. apa ya bu, mungkin mereka akan mau memahami materi dan
mengerjakan soal-soal tersebut jika saya datangi langsung kerumahnya dan saya bimbing serta saya
tunggui mereka mengerjakannya.

Desi Anggriani/Coach :waaah, ide yang bagus itu pak. Perlu dicoba deh pak.
Firmansyah/Coachee : Benar bu, kenapa ya saya tidak kepikiran kesitu sebelumnya ya bu.

Desi Anggriani/Coach : baik pak, jadi kapan ni firman akan memulai dan mencoba ide tersebut?

Firmansyah/Coachee : sesegerah mungkin bu, besok setelah selesai mengajar, saya akan langsung
eksekusi rencana ini.

Desi Anggriani/Coach : mantap sekali ini pak firman semangatnya. Naa sekaran mari kita melangkah ke
planing ini pak ya. Kalau mempertimbangkan ada 3 murid ni pak ya, yang tidak memiliki nilai tadi ya pak
dan mengingat ada sejumlah tagihan penilaian, kira-kira bagaimana perencanaan jadwal pelaksanannya
pak?

Firmansyah/Coachee : saya akan memulai dengan melaksanakan penilaian harian yang pertama dulu
dan saya akan datangi satu persatu ke rumahnya, setelah itu minggu berikutnya saya lanjutkan kegiatan
penilaian berikutnya. Begitu bu.

Desi Anggriani/Coach : kemudian kira-kira ni pak ya, pihak yang akan pak firman ajak kerja sama
dalam menangani masalah ini, siapa kira-kira pak?

Firmansyah/Coachee : saya akan berkerja sama denga orang tua atau pihak lain yang tinggal bersama
murid tadi, untuk terus memantau secara langsung dan menyemangatinya agar minat dan motivasi
belajarnya tumbuh dan meningkat. Harapan saya setelah saya berkomunikasi dan melakukan pendekatan
personal dengan mereka khusunya bagi yang sehat maka saya berencana untuk kegiatan penilaian
berikutnya saya akan meminta mereka secara langsung untuk dapat hadir kesekolah, syukur-syukur
mereka jadi termotivasi untuk berangkat ke sekolah setiap hari bu. Harus dilakukan dengan hati-hati,
pelan-pelan dan perlahan untuk mengambil hati mereka agar mereka termotivasi kembali untuk belajar ya
bu.

Desi Anggriani/Coach : waaah mantap, luar biasa sekali. Matang sekali rancananya pak. Emmm jadi
kira sudah ngobrol banyak ni pak, eee kira-kira hal bermanfaat apa yang pak firman peroleh dari
percakapan kita tadi?

Firmansyah/Coachee : yang bermanfaat bagi saya, yang semula saya bingung harus bagaimana agar
mampu memenuhi target sekolah, tetapi tetap harus bertindak professional sebagai seorang guru terkait
penilaian, naah sekarang saya sudah tahu apa yang harus saya lakukan untuk memenuhi target sekolah
dengan tetap memegang prinsip profesionalisme saya sebagai seorang pendidik dalam melaksanakan
penilaian yaitu dengan melakukan home visit, menuntun mereka dalam belajar dan mendapingi mereka
secara langsung dalam mengerjakan kegiatan penilaian serta saya akan mengadakan pendekatan personal
dan menjalin komuniksi yang baik dengan mereka agar minat dan motivasi belajar mereka dapat tumbuh
dan meningkat.

Desi Anggriani/Coach : pertanyaan terakhir saya ni pak, bagaimana perasaan pak firman setelah kita
ngobrol banyak hari ini?

Firmansyah/Coachee : Alhamdulillah, yang semula saya galau dan bingung ya bu sekarang, saya sudah
tercerahkan dan kembali bersemangat. Terima kasih atas waktu, bantuan dan dukungannya ya bu desi.

Desi Anggriani/Coach : sama-sama pak firman, Alhamdulillah saya jadi ikut lega pak, bisa
menyelesaikan masalah teknik, pak firman bisa mengeluarkan ide-ide cemerlang yang muncul dari bapak
sendiri. Oke kalau begitu selamat beraksi pak firman dan semoga askinya berjalan dengan lancar dan
berhasil. Semangat ya pak dan sukes selalu

Firmansyah/Coachee : terima kasih bu desi.

Desi Anggriani/Coach : baiklah pak firman, jangan lupa setelah actionnya nanti jangan lupa kabari saya
hasilnya.

Firmansyah/Coachee : oke pasti itu bu, kalau begitu saya izin off dulu ya bu, wassalamualaikum
warrahmatullahi wabarakatu.

Desi Anggriani/Coach : walaikum salam warahmatullahi wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai