Anda di halaman 1dari 43

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kami calon guru penggerak angkatan 9 Kota Pontianak, akan melakukan demonstrasi kontekstual modul
2.3 coaching dalam superfisi akademik.
Terdiri dari pengamat atau observer, coach dan juga coachee.
Bersama saya, Juanda Noer, dari SDN 17 Pontianak Kota.
Saya, Evie Darmayanti, dari SDN ………………….
Saya, Nova dari SDN …………………………..
Selamat menyaksikan.
PRA OBSERVASI
Juanda : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Evie : Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
Juanda : Bu Evie gimana kabar nya hari ini?
Evie : Alhamdullilah baik pak, kalau pak juanda sendiri gimana?
Juanda : Alhamdullilah, baik juga bu. Sebelum kita melakukan coaching, saya akan memberikan
beberapa pertanyaan ni bu. Yang pertama, saya akan mediskusikan tentang rubrik penilaian kita
hari ini.
Ok, baik bu, pada coaching kita hari ini, coach dan coachee, akan saya amati dan nilai, sesuai
dengan rubrik penialian. Apakah sudah sesuai dengan alur tirta atau belum,
dan bagaimana ibu memberikan pertanyaan berbobot, kepada coachee dan juga bagaimana
coachee tersebut merespon atau menanggapi pertanyaan dari coachnya.
Nah, jangan lupa yang disesuaikan dengan prinsip coaching diantaranya kemitraan, proses
kreatif dan memaksimalkan potensi.
Pertanyaan pertama yang akan saya tanyakan kepada ibu adalah kompetensi apa yang akan ibu
kembangan pada coaching kali ini?
Evie : Kompetensi yang ingin saya kembangkan yaitu precense, mendengarkan aktif dan
memberikan pertanyaan yang berbobot.
Juanda : Pertanyaan kedua, kompetensi mana yang akan ibu kembangkan secara spesifik yang ingin
diobservasi?
Evie : Kompetensi yang spesifik yang saya kembangkan, yaitu menengarkan aktif dan memberikan
pertanyaan yang berbobot.
Juanda : Kemudian yang terakhir, indikator yang bagaimana yang diinginkan oleh ibu dalam proses
coaching kali ini.
Evie : Saya ingin, coaching saya ini bisa menemukan solusi dari permasalahan atau menemukan
langkah-langkah dalam mengatasi permasalahannya.
Juanda : Demikian dulu, praobservasinya kali ini. Silakan ibu melakukan coaching nya terhadap
coachee.
Evie : Terima kasih pak, atas kesempatannya.
OBSERVASI
Evie : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nova : Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
Evie : Bu Nova gimana kabar nya hari ini?
Nova : Alhamdullilah baik bu, kalau ibu sendiri gimana?
Evie : Alhamdullilah, baik juga. Dengar-dengar ada yang mau disampaikan atau diceritakan begitu?
Nova : Ya bu betul, ada yang ingin saya sampaikan kepada Bu Evie.
Evie : Ya… Tapi sepertinya kita tidak punya banyak waktu ya bu, mungkin sekitar 20 – 30 menit untuk
kita ngobrol-ngobrol, kira-kira apa nih yang ingin disampaikan bu Nova
\w Soviak dan beberapa messing.
Ter Tulang ini, apa ini dengankan inskolah penyandah.
Kita pega malam penyamankan di restaurant ini terima kasih.
cerama lagi, cerama lagi
pada hal kan kita ketahui
sama ya, biar perkembangan zaman semakin
cari, ekonologi pembelajaran juga semakin besar
tapi Guru-Guru disikolah itu
tidak mau terjadi perubahan
jadi hanya mengandalkan betul-betul konfinisional saja
ya, senengnya pembelajarannya jadi kurang berfari
atik seperti itu
bu
oke, baik, kalau saya dari semolah ini
berarti permasalahan dari buarannya adalah
pembelajaran dari retanda kami Guru ini
kurang berfari atik begitu ya, bu ya
ya, betul-betul jadi kurang berfari atik
jadi mediannya, ataupun membelajarannya masih ya
mulai yang lama saja
baik
kerana kita berfari ini apa sih yang mengengengkan buannya
dapatkan
dari berfari kita hari ini
saya ingin mendapatkan adanya perubahan
sekelaan, berusia dalam hal
penyapayan, makanya perubahan di perubahan
oke, jadi yang buannya, karakan ini
adanya perubahannya
ya, bu ya
karena kita perubahan apa yang buannya
bu anak ini lihat atau ini dapatkan
sebenarnya ini ada perubahan
misalnya dalam hal
penyapayan metodnya, main model atau media perubahan
yang lebih berfari atik
misalnya saja menggunakan berbati-apikasi
dikasih perubahan di jalan seperti kuisi
sias tarah siamara di dalam parah
atau hanya sekitrart membuat slide
perusahaan pasif parkon yang juga itu sudah
baik, bu, berubahnya
apa mengadakan metodor ceramasannya
media apa-apa
jadi supaya lebih berfari atik saja
seperti itu
oke, dari awal sampai kandadi
memiliki dalam hal yang berfari
di sini itu ada model atau media itu
bisa di kata-kart itu ada lokal di siang ideal
ya, bu yang lain itu berada di lefon sikul
kerak-kira di sekolah bulan sekarang
ini berada di lefon berapa di
seperti ini masih ada di lefon 5
karena di sekolah itu lebih banyak berusahaan
saya tidak akan untuk lefon yang lebih tinggi lagi
seperti agak suruhnya
jadi mungkin saat ini masih di lefon
oke, di lefon yang lebih malah
oke, di kolisi sekarang
ini, kerak-kira di lefon berapa
ini bisa ditingkatkan
karena kata-kira terubahkan
kembali saja yang lebih berfari atik lagi di sekolah bulan
mungkin bisa ditingkatkan sampai lefon 7 ya, bu ya?
karena untuk kelefon yang lebih tinggi lagi
memang agak sulit
ini bergur-gurnya kepanyaan-gur di senior
jadi mungkin dari lefon 5-lefon 7 masih
mungkin di lakukan perubahan
mungkin dari lefon 5-lefon 7 ya, bu ya?
karena kira usaha apa di
apa yang akan di ala-alakutkan
untuk mencetakan adanya perubahan
atau sebuah
sebenernya saya juga masih mengukirkan
di atik apa yang saya berpungat
tapi mungkin semacam kegiatan mentorin
atau seperti penjampinan sendiri
di atik saya dengan berkandung
cara Facebook Facebook tapi
dia bergantian seperti itu
oke, untuk menitoring
dan diibokan menencanakan dengan menitoring
menelakau penampingan
kerak-kerak-kerak selan itu
jadi ada tidak terata gila mungkin pernahemuan
atau apakah bisa padan
dan temen-temen itu nyaman
di tutup penyamping
mungkin kalau bukan dengan mentorin
saya coba nanti kekonsultasikan
dengan kepala sekolah
atau benar 20 sekurri-20
untuk mengbuat semacam kegiatan pelakikan
atau kegiatan pelakasak
ya tujuannya sih untuk peningkatan
kepetesi buru
mususnya dalam hal itu
kalau tuan-paya mati-komenalian jalan menelakan
media-media yang berfari atik
kalau berarti bualan ini
udah jadi udah kebian menrencanakan
menitoring
pedambinya
atau pelatih yang berksop
dari ketiganya ini
kerak-kerak bualan lah
bualan untuk saat ini
lebih nyaman
atau lebih bisa cepat terrealisasi
kali di mana?
si pertinian yang mentorin
ya buyan
kalau untuk yang pelatihan
atau pelakasak
perlu mempersiatan yang mengukratan
perlu waktu yang tidak sementar
kemudian biaya juga
dan harus mencari
narus berdiga yang kompeten
jadi untuk kaki ini
mungkin yang lebih nyaman
biar kita mau oleh buru
ada langsung mentorin
kayak mentorin
iya temen-temen kari ini
kerak-kerak
buannya ini
memberikan
cukat atau memberikan mentuan
siapakah?
gimana?
ada simpus
mungkin kita mentuan
ketanggur diis kembali
dan memang
akhirnya lebih dalam IT
atau menggunakan pembelajaran
itu sudah berfari hati
misalnya di stol
itu ada ujur ini
dan juga nanti saya mentuan
itu dengan panjang
berapa tinggal melakukan mentorin
yang dengan cara berkola-kola
berkola-kola berasi awu ya
dan yang ketangkan berjaya-kira
apa ni buk mau direalisasi di tangan mentorin
itu semua setiap butuh
ummm, bunga depan
betih
isolah saya apa-apa makan
kita akan coba
berkorginasi dulu
berkola-kola berasi
dengan terkoneksi
di sekolah saya
dan mencoba untuk ulangkan
berkola-kola berkola
terima kasih
oke balah
berkola-kola berkola-kola
ya, buannya
apakah kerak-kerak
buannya dari
percakapan
ke hari ini
anggasi berada-gakakak
kerak-kerak-kerak-kerak-kerak
ini sih
berdapatkan gambaran
ini buat di mana
cara untuk terjadi
perubahan di sekolah saya
dengan cara
adanya kekian mentorin
kemudian dibantu juga
dengan terkan guru di sekolah
yang memang memiliki keahian
dalam bidang
pembakatan
berbuali jaran
oke, apakah
melihatnya bu?
gua harus sudah ada gambaran
ya untuk
bagi mana
mecutakan adanya
perubahan pembelajar yang lebih berkari atip ya
bahaya saya tunggu nanti ya
kabar-tabar yang buat
setelah melakukan mentorin
ya sudah nggak
sambar untuk mendengar
cerita-cerita lagi dari buah
ya, mungkin
percakapan kita hari ini
kita cukupkan
sampai di sini ya, bu ya
semoga
karena cara-cana
buah anak
untuk mentorin
berkola-kola berasih
dengan teman-temannya
bisa berjalan dengan bambang
ya, bu, terima kasih banyak
dibu sudah
mau meluakan waktunya
sudah mendengarkan
ke lusuh kesahsaya
dan benar-benar
apa yang saya
lakukan ini
bisa berbentang
dan bisa terjadi perubahan
sama-sama
mungkin lain kali
kalau ada yang
ini di cerita kan
nggak bisa berbengin saya
saja ya, bu ya
semoga kita
bisa bergabur lagi
di lain kesempatan ya, bu ya
oke, begitu saja ya
buana
kamu lagi
bergabur
kamu lagi
PASCA OBSERVASI
Juanda : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Evie : Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
Juanda : Bu Evie sudah melakukan coaching ya dengan bu Nova?
Evie : Alhamdullilah sudah pak?
Juanda : sebelum penutupan ya bu, saya akan memberikan beberapa pertanyaan ni pasca observasi.
Yang pertama, apa saja yang sudah ibu lakukan pada saat melakukan coaching terkait indikator
ketercapaian yang diinginkan.
Evie : di coaching ini saya sudah melakukan coaching dengan alur TIRTA, yaitu dengan menanyakan
tujuan, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab. Sehingga alur tersebut bisa menggali
coachee untuk menceritakan permasalahan dan menemukan solusi-solusinya
Juanda : oke, bu Evie menurut saya sebagai observer ya, proses coaching antara bu Evie dan bu Nova
tadi sudah berjalan dengan baik dan juga proses alurnya sudah sesuai dengan alur TIRTA dan
juga bu Evie sudah berusaha menggali dengan memberi pertanyaan-pertanyaan kepada bu
Nova sehingga bu Nova bisa menemukan solusi dari permasalahannya.
Selain itu coaching tadi juga sudah dilakukan sesuai dengan prinsip coaching
pertanyaan terakhir ya bu, sebelum kita tutup, yaitu kompetensi apa lagi yang ingin
dikembangkan berdasarkan hasil melakukan coaching yang telah dilakukan
evi e : kompetensi yang ingin saya kembangkan yaitu dengan cara lebih memahami lagi proses
TIRTA, sehingga saya nanti dapat melakukan coaching lebih baik lagi
Juanda : itu ya bu, semoga kedepannya kita bisa melakukan coaching dengan lebih baik lagi ya bu,
demikian observasi kita hari ini semoga bermanfaat bagi kita. Saya akhiri, Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Evie : Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamualaikum, bu Fili
balik kemeselembu
anak
bagaimana kabarnya
hari ini
aham duin lah
sehat, gimana bu anak
aham duin lah
sehat, oh ya, bu Fili
nanti akan melakukan proses coaching ya
hari ini ya, bu
oke, sebelum melakukan
proses coaching
ada sedikit yang
akan saya
bicarakan dulu
boleh, bu?
boleh, bu
kenantik pada saat
coaching antara koc
dan juga koci
akan saya amati
dan akan saya nilai
sesuai dengan rubrik penilayan coaching
seperti apakah sudah
sesuai dengan alur
tirit-taito belum
kemudian
apakah ibu sudah
memberikan pertanyaan pertanyaan
berbobot sesuai dengan
kata kunci
yang disampaikan oleh koci
dan nanti
saya akan bener-bener
kan respon
atau jable-ban dari koci
apakah sudah
sesuai dengan
pertanyaan yang
nanti ibu akan
sampaikan
dan jangan lupa ya, bu
ya, harus disesuaikan juga
dengan prinsip coaching
di antaranya ada
kemeteran
proses kreatif
dan juga memaksimalkan
potentsi
mungkin
sebelum dilakukan
proses observasi
ini ada sedikit
yang akan saya
tanyakan
boleh, ibu?
boleh, bu
untuk yang pertama,
kocotensi apa yang ingin
ibu kembangkan
dalam proses coaching
hari ini?
kocotensi
yang ingin saya kembangkan
pada coaching kali ini
itu
pasti ingat tentang
kocotensi
intik coaching ya, bu
ya, yang pertama
tentang kehadiran penuh
yang kedua menengarkan
aktif dan yang
ketiga mengajukan
pertanyaan berbobot
kepada coaching.
baik, jadi ibu
ingin memlembangkan
tiga kocotensi inti itu
ya, bu
terdiri dari
kehadiran penuh atau prinsens
kemudian
yang kedua ada
mendengarkan
aktif dan satu lagi
mengajukan pertanyaan
pertanyaan berbobot
ya, bu
ya, di antara ketiganya
kira-kira mana
yang lebih spesifik
yang akan ibu kembangkan
atau ibu lakukan
observasi, bu
yang lebih spesifik
si yang ingin saya
kembangkan itu
ya, itu
mendengarkan
aktif ya, bu
ya, kemudian
mengajukan pertanyaan
berbobot
kepada coaching ya.
baik, jadi ada
dua ya, bu
yang akan ibu
kembangkan yang lebih spesifik
yang itu mendengarkan
aktif dan mengajukan
pertanyaan berbobot
ya, kira-kira
bu
indikator
ke tercapayanya
itu apa?
saya si
ke tercapayanya
yang ingin saya
adapatan
dari
coaching
yang akan saya lakukan
adalah
saya ingin
kocitum
bawa mendapatkan
solusi permasalhannya
dengan
kocit tersebut
dapat tahu
tahu cara-cara
menyelasakan permasalhannya
dengan mengetahu
cara-cara
atau langkah-langkahnya
seperti
terbaik
jadi ibu
indikator ke tercapayanya
pada saat kocis
sudah mendemukan sendiri
solusi ataupun masalahannya ya, bu
baik ibu
terima kasih
atas jawaban-jawabannya
silakan ibu
melakukan proses coaching
dengan koci
dan itu baik-baiknya
dan itu setelah proses
coaching
ibu selesai
kita akan berhubung-hubung
balik ibu
silakan ibu
melakukan proses coaching
ibu
salah mulai ke bu nafi
mulai kem salah
bu firli
dimana
kawabannya hari ini
kalau kamu berilah baik
bu firli gimana kakannya
aham-bulillah
baik
bu nafi saya dengar
ibu nafi
mau menyenakakan sesuatu
mau menceritakan
apa bu nafi
ibu saya ingin
menceritakan permasalhan
saya ada di sekolah
kita ada waktu 15-20 menit
yang bu nafi
silakan bu nafi
mau menceritakan apa
ibu
disekolah saya
ibu
saya ngelihat itu
kesisuannya ini
itu kasiah bursen itu
lobut untuk belajar di sekolah
karena salah saya amat
ternyata
akan menguruh ini
melakukan pembelajaran
yang mulut itu
dengan cara berjama
beralkan mereka
itu bisa memanfaatkan
tarah-ra yang ada di sekolah
kayak misalnya ada in focus
terus
di situ kan juga ada
lapang yang luas
atau ada di depan
sekolah situ
ada nolkan itu bisa dijadikan
sebagai media pembelajaran
tapi
rakan-rakan guru itu
tidak memiliki ini
setiap untuk menggunakan
sarana
atau media yang ada di sekolah gitu
dia kata-tapaja
menggunakan pembelajaran
yang gitu-gitu aja
sehingga itu
banyak sesuai itu
yang bukti menguruhkan pembelajaran di sekolah
baik lu
bati di sekolah
bu nafi
ini masih banyak
yang berlaku
yang mengajar dengan pembelajaran
yang kurang berkaliatif ya
ya betul
pembelajarannya
dengan cara berjama
gitu-gitu aja
selesai alihat
tanya sama sesuanya
gimana di pembelajarannya
itu diketubu malas
kayak gitu-gitu
merekanya itu
tidak atusnya
kemudian membelajar di sekolah
baik
bu
kira-kira
apa yang ingin ibu
dapatkan
dari percangkatan kita kali
saya kebelahannya
kebahan
itu berubahkan
setidaknya sedikit terlihat
itu ada perubahan di sekolah
cara pembelajarannya itu
lebih diubah sedikit
mungkin dengan gunakan itu
di model atau pembelajaran
media yang ada di sekolah
atau pengalaman
apa kembalatan
sarana-saranya
sudah di sekiatur lesekolah
jadi bu nafi ini
ingin adanya
perubahan dirikan
penuhkan
perubahan di
untuk
merubah cara melajarnya ibu
ya betul
ya ada
perubahan
bu nafi
perubahan yang seperti
apa yang ibu harapan
dari rakan-rakan bu bu nafi
perubahan yang
yang menuju
yang lebih baik
ya, punya semuanya
tergunakan
metode model yang
merupakan
di sekolah
dan seharap maksimal
karena
istitupas sudah di sedian
tapi kurang di
malah 4 dan seharap maksimal
ya, betul
pembelajaran yang berfariatif
ya, bu
ya,
pembelajaran berfariatif
ya, tip itu kan
kalau
di bilang ideal itu
levelnya
10 ya, bu
ya.
Nah, kira-kira
untuk di sekolah itu
levelnya itu
sudah sampai mana ya, bu
ya,
mungkin kalau di
itu levelnya
5 ya, bu
ya, karena
masih banyak
ya, walaupun ada beberapa
guru yang sudah memanfaatkan
atau menggunakan
sarada dan
prasada di sekolah
dan
apa sudah
melakukan pengen
diri baik menggunakan
memanfaatkan teknologi
apalian
portoint
dan sterusnya itu
tapi
sebagian
besar juga maksimal
ya, belajarnya
bagitulah saja, masih
menggunakan carama,
terus
tidak memaksimakan
sarada dan prasada
nama menggunakan
media
dan metodenya itu
gitu-gitu saja
baik, bu, kira-kira
ini di level
berapa si yang
ingin anda lihat dari
lakukan-pakan guru-khandan
setinya
tidak yang terlalu banyak
ya, bu, ya
karena kita
sedang berusaha
ini, berusaha untuk
adanya
perubahan
walaupun tidak
signifikan
sedangnya ada perubahan
sedikit-sedikit
pengennya
di level 7, jadi
dulu kali ya, bu, ya
karena di sini
apa yang
banyak
guru juga yang
sebenarnya
pengen antusnya
tapi
bingung
cara memulanya
seperti apa
kalau sudah
begitu, gue
sekarang
melangkah-langkah
yang ibu akan
lakukan untuk membantu
guru-guru
melakukan
perubahan
pembelajaran itu
sepatnya.
mungkin, ya, pertama
saya akan
meliskusikan ya
perangas tangan
dari itu
semua kepada
retkan-retkan yang
mungkin pengen
adanya perubahan
dan membelajaran
itu, muda
kalau ada
guru yang
pengen adanya
perubahan, mungkin
saya akan melakukan
adanya penampingan
terus ada
mentoring seperti itu.
ya, melakukan
mentoring ya, bu, ya
selain mentoring ya, bu, ya
apakah ada
strategi lain
untuk dilakukan
dalam melakukan
perubahan
di
retkan-retkan
seperti
ya, kalau
biar ada
di apa-nya
mencaput sekali
yang usar,
bisa dilakukan
lancaran pelatihan
atau wuksub
bubian
harusnya
ngelakas semua
guru.
baik, kerai
ada mentoring ya
dan juga wuksub.
Nah,
kira-kira
yang akan dilakukan
untuk saat ini
yang nyaman untuk dilakukan, itu
metodonya
strategi yang dilakukan itu
yang mana?
Kanya lebih
perifer ke
mentoring dulu, ya, bu, ya
karena
kalau yang
mentoring ini kan,
setahas aranya
yang pengen
ada perubahan
jadi, kalau
pelatihannya
kan, nanti di
itu setahas aranya
karena
tentu tanda risau
lah, kan, ada beratian
tapi di atu, sebenarnya
ada belum ada kemawan
cara sendiri, gitu, bu,
tapi yang melakukan
mentoring ini yang bener-bener
mau di itu melakukan
adanya perubahan.
baik, gue,
kira-kira
siap yang dapat
membantu
bu naufi untuk melaksan
akan mentoring
tersebut.
Saya punya temen
ini tuh dia
jago banget
kaipe, gitu, mungkin
nanti bisa membantu saya.
Kita akan
menyamakan kasiap dulu
dengan
pekan saya sebagai
penyanyan, dengan
putih-tis, nanti di situ
akan di bantu,
membantu saya
dalam melakukan
mentoring tersebut
nanti, saya serahnya
lebih banyak di
kecercak.
baik, gunofi
nanti, nanti, nanti,
gunofi akan mengadakan
kolaboratif
ya dengan
bukan buruh yang lain.
gitu, gue, saya
akan mengatakan
kolaboratif dengan temen-temen
terfracuan, gitu, tentunya, ya.
nah, sekarang kita
sudah di
temui jangkacaran
di bulan.
dari percakapan
ini, apa
siang ibu dapat?
hmm,
saya ada sedikit gambaran
bagaimana cara
saya memberikan
perubahan di
sekolah, pasusnya, itu
pada
memberikan
dampak,
pada
retan-retan ini, untuk
memberikan perubahan
dalam penyampai
metin terhadap siswai.
itu mungkin
yang nanti saya ambil itu
itu
itu dengan
cara mentoring, di
buial.
untuk saat ini,
ya, bisa dilakukan
cara mentoring.
wah, saya sudah
tidak.
Sabar ini menunggu,
cerita-cerita lagi dari
buonofi,
sudah melakukan mentorinnya
bu.
mungkin, kita
cukupkan
dulu sampai sini
bu, percakapan
kita, mungkin
nanti
lalu waktu kita
memperangkongin
terlalu lagi.
Terima kasih,
buatnya, kesempatannya,
dan waktu
ya bukir lagi
terlalu mengatakan cerita,
dan keloke
saya, dan
membantu sayang
terpelumkan
solusi.
sama-sama, bu, semakin
kita berkembalagi,
kita tetep saja ibu ya,
selamat malik
ke marah matulah iwa
berkata.
Selamat malik, berkata.
Banyak itu, Filih.
bagaimana tadi
hasil dari
proses coachingnya
sudah berjalan dengan lancer?
Alhamdulillah,
bu tadi, berjalan
dengan baik dan lancer.
Alhamdulillah.
Nah, setelah
melakukan observasi
bersama koci tadi,
ada segi-git pertanyaan
ibu yang akan saya tanyakan
kepada ibu Filih.
Ya, ya.
Pertanyaan yang pertama,
apa saja yang sudah
didapatkan pada saat coaching,
terkait indikator
kecercapaian yang diinginkan?
tadi,
selamat coaching,
saya sudah
melakukannya dengan
alur tertap,
yang itu dengan
menanyakan tujuan,
identifikasi,
kemudian
rencan-rancangan
dan tanggung jawab.
Kemudian,
saya juga menggali
apa-apa yang sih dari koci tersebut
untuk menemukan
solusi pada masalahannya.
Bayi,
jadi ibu Filih
sudah berhasil ya, bu, ya.
Sudah berhasil
melakukan proses coaching
sesuai dengan alur tertat,
nases-suai dengan
yang tadi saya amat
tapi juga ada beberapa catatan,
bu Filih tadi
sudah berhasil
menyampaikan sesuai dengan
alur tertat,
yang itu sudah
menanyakan tujuan
kepada koci,
kemudian sudah
mengidentifikasi
permasalahannya ada
dalam koci,
kemudian
bu Filih sudah
mengarakan koci
untuk mencari rencan-rancangan
aksi atau tindakan apa
yang sebaiknya dilakukan,
dan juga
bu Filih sudah berhasil
untuk
menemukan
rasat tangin jawab
yang ada pada diri koci
agar
ternyata aksi
yang akan dilakukannya
dapat berjalan dengan baik.
Oke, saya juga
tadi sudah
mendengar percakapan ibu
dengan koci,
ibu sudah
fokus
terhadap koci,
artinya di situ ibu sudah
ada prisen
atau kehadiran penuh,
kemudian ibu sudah
mendengarkan aktiv,
dan tentunya ibu tadi
sudah mengajukan pertanyaan
pertanyaan berbobot
yang bu, ya.
sesuai dengan kata koci
yang bisa ampeikan oleh koci.
luar biasa
apa yang ibu sudah
berikan
untuk proses coaching hari ini,
mudah-mudahan
ibu sukses kedepannya
dan diberi ke mudahan lagi
dalam kegiatan coaching-coaching berikutnya.
Oh, ya satu lagi ya, boleh?
Malah ya, boleh.
Untuk
kedepan ibu
kompetensi apalagi si yang ingin dikembangkan,
berdasarkan hasil
melakukan coaching hari ini.
Kompetensi yang ingin saya kembangkan itu,
saya ingin mendalam
memahami alur tirtal lagi
untuk mengelakkan coaching
supaya
coaching selanjutnya
menjadi lebih baik lagi.
baik ibu luar biasa.
Jadi ibu akan mendalam
ilahi alur tirtanya
supaya lebih baik lagi kedepan.
baik ibu terima kasih
sudah melakukan seksitanya
jauh ini sudah melakukan
observasi,
menggunakan proses coaching
dengan alur tirta
saya akhirnya
sampai di sini
terima kasih
atau sekesempatannya
mesalam oleh kemaruh matu-kah
wah berpati.
Wah, lekem salah
berkat itu.
Assalamualaikum
aromatulah
ibu berkat itu, Gua Nani.
Terus dalam bunuhki.
Kembali kembali ini
Gua Nani.
Kalau membelilah sehat,
buku-beli mana sehat?
Kalau membelilah sehat.
Ini cerah ya, Gua.
Ya, saya selesai kali.
Di sini.
Ibu akan melakukan coaching, betul, ibu.
Di sini saya akan menjadi observasi, Gua.
Saya akan mengamati
dan menilai
sehat ibu melakukan coaching
dengan menggunakan
uberikan nilai seperti
apakah nanti di sehat ibu coaching
itu udah sesuai menggunakan alur
tirta atau belum.
Dan bagi mana si nanti?
Ibu menyampaikan pertanyaan yang berbobot
sesuai dengan kata coaching
yang akan disampaikan oleh coaching
dan bagi mana ni?
Nanti coaching, menanggapi
atau menjauh pertanyaan
pertanyaan diajukan oleh ibu.
Jangan lupa ya, Gua.
Sehat
proses pelaksanaan coaching ini.
Ibu menisuikan dengan coaching
seperti kemiperakan
proses kreatif
dan memaksimakan potensi.
Sebelumnya,
saya akan memberikan beberapa pertanyaannya, Gua.
Dan ibu
dalam proses coaching ini
kopakensi apasih
yang ingin ibu kembangkan.
Dan di dalam proses coaching ini
ada tidak kopakensi yang akan saya kembangkan.
Itu ada kehadiran penuh atau prisen
kemudian mendengarkan atif
dan satu lagi mengajukan pertanyaan
pertanyaan berbobot sesuai
dengan kata kunci yang disampaikan oleh coaching.
Dari 3 kopakensi tadi,
kopakensi mana
yang akan ibu kembangkan secara spesifik.
Dari ketiganya,
mungkin saya akan membangkan secara lebih spesifik
adalah yang mendengarkan atif ibu
karena dengan mendengarkan atif,
saya menjadi lebih fokus,
sehingga saya ada kehadiran penuh atau prisen
dan mendengarkan atif,
nanti saya akan mengajukan pertanyaan pertanyaan
berbobot sesuai dengan kata kunci yang disampaikan oleh coaching.
Mereka ini kata yang lagi mana?
Yang denginkan oleh ibu
dalam proses coaching ini.
Indikator ke tercapanya,
akan melihat apakah koci sudah
bisa mencari solusi
atau sepermasalahan yang iha dapi
dan juga koci memiliki rencana aksi
atau rencana ke depan apa yang harus dilakukannya.
Dari,
mungkin itu saja pun pertanyaan
dari saya untuk sebelum ibu melakukan
coaching dan semoga
nanti saya ati bu melakukan coaching ibu
selalu mengingat iya huya dari
hal-hal yang saya sampai kantari
dan selamat melakukan coaching ibu
iya huya,
iya huya mendapatkan hasil yang maksimal.
Baik ibu terima kasih.
Selamat malam itu, Luffy Lee.
Selamat malam, bu anak.
Gimana kebarnya di hari ini?
Ahem Nulilah Sehap.
Gimana bu anak?
Ahem Nulilah Sehap.
Luffy Lee,
setaknya mau ada yang berbicara.
Bacara,
betul, bu.
Bila kita mau berbicara ke depan apa-apa
nih, kita ada waktu sebitar 15-20 menit.
Iya huya, ada yang ingin saya sampaikan
dan ceritakan pada ibu.
Ini berkaitan dengankan buruh di sekolah
bu setelah saya amati di sekolah itu
cari pembelajaran itu masih menonton bu pembelajarannya
masih dengan metode yang lama,
metodekan pensionalnya itu,
dengan cerama, itu.
Jadi terkadang membuat situasi-swi juga menjadi
bosan dalam pembelajaran.
Nah, saya ingin kan itu pembelajaran yang berkohariatif
gitu tidak memukiri pada jaman sekarang.
Ya bu, ya.
Perkembangan teknologi itu sudah sangat pesat sekali.
Jadi sebagai guru,
juga kita harus menyesulikan diri itu
beradaptasi dengan perubahan jaman yang sekarang ini.
Saya bu Firli, jadi bu Firli ini,
ini berapa yang mati-bari yang lebih berfariatif.
Ya bu Firli ya, menarik.
Kita, kita setelah kita berbincang-bincang,
kurang lebih hal-15-20 menit itu,
pasti harapan bu Firli.
Yang saya harapkan,
saya mengatahu cara untuk membantu
rekangkan jurun nih supaya ada perubahan
dalam metode pembelajarannya seperti itu.
Jadi ada perubahan dalam cara kenyapai
materi ya, bu ya.
Kira-kira perubahan cara penyapai materi
yang seperti apa, ya?
Bu Firli inginkan.
Jadi perubahan dalam metode atau model
dan media pembelajarannya yang lebih berfariatif
lalu disakan dengan metode motor yang sekarang,
yang lagi marak di aplikasi-aprikasi pembelajaran
seperti kuisis atau tidak jau-jauh
dengan power plant,
juga itu sudah cukup bagus.
Seperti itu lah, bu.
Kira-kira.
Jadi intinya bu Firli ingin penyapai maternya
lebih berfariatif seperti itu, ya?
Jadi kalau misalnya itu adalah kondisi ideal,
dan ada level dari satu sampai 10,
kira-kira, kondisi atau situasi bu Firli ini
berada di level berapa?
Kira-kira masih di level 5,
karena di sekolah juga masih banyak
guru yang senyor,
yang masih memakai metode carama seperti itu.
Jadi masih di level 5, ya bu.
Untuk saat ini, kira-kira pada saat bu Firli ingin
adanya perubahan,
nanti ingin ke level berapa?
Saya inginkan 7 juz aja,
itu sudah cukup baik,
memingat pada itu,
bu buruk-buru masih banyak buruk-buru senyor
diso lah.
Jadi bu Firli menginginkan ke level 7, ya?
Untuk mencapai level 7 tersebut,
kira-kira di level 5, ada ideal,
ada rencana,
mau berbuat apa,
terhadap rekan-rekan guru diso lah.
Ya sebenernya itu masih saya fikirkan, ya bu.
Apa mungkin saya akan
mau buat pendampingan atau mentoring saja,
ya kepadarkan-khandakan guru,
secara bergiliiran seperti itu.
Jadi bu Firli berencana akan mengadakan
mentoring, ya?
Ya pendampingan secara individu seperti itu.
Ada kehlamat lagi strategi lain
selain menggunakan mentoring,
mungkin saya akan mengkonsultasikan
dulu terlebih dahulu kepada keklas kola
untuk membuat klok shop,
atau bahkan dihantakan media pembelajaran di sekolah.
Jadi pilihannya dua,
mau melakukan mentorin,
atau bu Firli berkonsultasi dulu ke keklas kola
untuk membuat semacam klok shop atau pelatihan.
Nah, di antara kedua itu,
yang nyaman bagi guru-gru di sekolah itu,
yang mana bu?
Seperti nya untuk sekarang ini
mentor mentoring akan lebih tepat digunakan, ya bu.
Mengingat tadi,
banyak kondisi-kondisi guru yang sudah seningor,
mungkin tidak bisa menghuti kalau misalkan untuk
klok shop itu.
Dan juga,
kalau klok shop itu membutuhkan diaya
lebih banyak,
membutuhkan aras umber yang tepat,
juga waktu yang membutuhkan waktu yang lebih lama pulai.
Jadi intinya bu Firli lebih pemilih
metode mentoring, ya di mana dengan shop.
Untuk metode mentoring ini,
kira-kira,
kapan di bu Firli akan melakukan ini?
Mungkin, cepatnya ya bu, ya,
mungkin menggudekan,
saya akan memulai mentoring kepada arakan guru
secara bergilih.
Baya menggudekan bu Firli,
nancangnya akan melakukan kegi-giatan mentoring tersebut.
Dan adakah yang nanti akan membantu bu Firli dalam plaksanannya?
Mungkin, saya akan mengitaban tuan guru lain
seperti pa Joko,
ataupun bu Popon,
yang sudah ahli dalam
media pembelajaran.
Baya, jadi bu Firli akan melakukan kalaborasi
dengan terkontrakan di sekolah bu Firli.
Benar, saya akan merkola bu Rasi
dengan terkontrakan guru
untuk membantu saya
melakukan mentoring tersebut.
Baya, bu Firli,
kita sudah berada di akhir sesuai
perbincangan hari ini.
Saya tidak sabar lagi mendengar cerita
cerita bu Firli ke depannya,
apakah bu Firli berhasil atau tidak
dalam melakukan perubahan ini?
Tapi sudah-mudahan berhasilnya bu Firli ya.
Kita ketemu lagi nanti dilayan kesempatan,
tapi sebelumnya,
apa yang bu Firli
dapatkan dari perbincangan kita kali ini?
Selamat perbincangan kita ini,
saya mendapatkan gambaran
yang bu Firli tentang bagaimana cara
untuk membantu terkontrakan itu
mengubah proses penjaraan
menjadi berfariatif gitu.
Dengan metodel mentoring tadi.
Baya, bu Firli,
sudah-baya kita bisa bertemu lagi
dan bisa ngobrol-ngobrol lagi.
Nanti ini, kita tidak berol lagi.
Baya, tentang
Aksi yang sudah dilakukan oleh bu Firli.
Saya terima kasih.
Saya sampai di sini dulu.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Walaikum Salam warahmatullahi wabarakatuh.
Walaam diri lah ya, bu.
Ana,
pocinya sudah berjalan dengan baik,
dalam acara.
Tadi,
sebelum melakukan koci,
tadi semangat saya menanyakan tentang indikator tersepertnya, bu Yang.
Dari indikator tersepert yang denginkan bu Anat tadi,
sebelum melakukan koci,
apa saja yang sudah dilakukan bu Anat terkait indikator tersebut?
Baya, ibu, alamdulillah tadi saya sudah menyaliskan
proses koci dan berdasarkan hasil koci tadi.
Saya sudah melakukan proses koci sesuai dengan alam repirta.
Saya sudah menanyakan tujuan sebelum melakukan percakapan,
kemudian saya sudah mengidentifikasi dengan cara menanyakan
kepada koci informasi-informasi yang terkait,
dengan keberapa masalahannya.
Kemudian saya sudah menanyakan juga
dan cara akci yang akan dilakukan.
Saya sudah meminta koci untuk mempertang jawabkan
tindakan tersebut.
Seperti itu ibu.
Saya sebagai observer tadi bu Anat itu sudah bagus.
Kali yang sudah menyalankan koci sesuai dengan alam repirta.
Di mana bu Anat ini sudah melakukan,
identifikasi terhadap permesalahan yang ada pada koci.
Kemudian memerikan pertanyaan yang berbobot
sehingga koci ini bisa menomukkan solisnya sendiri.
Kemudian diusselain itu pada koci ini
buano juga sudah menerahkan prinsip pocin.
Selamat ya buana ya.
Terima kasih.
Di sini sebelum kita akhirin,
saya mau ada kesanyakan satu lagi.
Dari yang sudah ibu lakukan ini tadi,
apa yang lagi yang ingin dibekok kembangkan?
Kepotensi yang ingin saya kembangkan lagi
adalah mengajikan pertanyaan berbobot
karena dengan mengajikan pertanyaan berbobot sesuai
dengan kata kunci yang disampaikan koci,
saya ingin dapat menggali informasi lebih mendalam
dan dapat mengarakan koci
dalam menemukan solusi atas permesalahannya.
Di luar biar tersekal ya buana ya.
Dari lu pada sudah menerahkan pirti itu
sudah luar biasa sekali di situ sudah terlihat sekali
kalau buana itu sudah memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang berbobot karena dari salihata di respon itu
koci itu sudah menyampaikan apa yang sesuai diharapkan seperti itu.
Tapi di luar biasa sekali buana pengen lebih menggali lagi ya.
Sebelum nggak, lati nek,
tedepannya buana lebih baik lagi ya.
Semoga kita bisa bertemu di lain kesempatan ya buya
dengan berbagi pengalaman lagi ya buya.
Oke buana saya cukupkan sekian dari saya.
Wajah selamat malik,
mau rawatlah ibu berkata.
Wajah selamat malik, mau rawatlah ibu berkata.
Dan di mana semasa semasa konteks dolar yang kami lakukan?
Semoga bermanopa dan dapat menginspirasi
selamat malik dan bahagia,
guru bangga.

Anda mungkin juga menyukai