PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses dimana dimana fetus dan plasenta keluar dari
penipisan dan pembukaan serviks serta keluarnya lender darah dari vagina
(Aprilia 2011). Salah satu trauma yang paling sering diderita oleh wanita saat
episotomy.
(jaringan diantara jalan lahir dan anus) saat proses persalinan yang dimulai
dari cincin vulva kebawah, menghindari anus dan muskulus sfingter ani.
1
dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot- otot, fasia perineum dan kulit
(Widiastuti,2018).
kasus karena episiotomy pada post partum. Angka ini diperkirakan mencapai
6,3 juta pada tahun 2020. Pravelensi ibu post partum episiotomy di Indonesia
pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24%, dan pada ibu umur 32-39 tahun
infeksi pada ibu yaitu bisa berasal dari perlukaan pada jalan lahir yang
infeksi episiotomy terjadi 1-3%. Infeksi jalan lahir 25-55% dari semua kasus
seperti rasa sakit dan rasa takut untuk bergerak sehingga dapat
lochea yang tidak lancer, dan perdaraham pasca partum (Wijayanti &
Rahayu,2016).
Menurut hasil wawancara dengan salah satu perawat di ruang Dewi Kunthi
0,9%.
2
Proses penyembuhan luka banyak dipengaruhi oleh nutrisi, daya tahan
tubuh dan pemberian suplemen. Hal tersebut dapat didukung oleh hasil
untuk penyembuhan luka yaitu mengkonsumsi makanan yang tinggi serat dan
protein. Protein dapat di dapatkan pada makanan, daging dan ika. Semua jenis
ikan adalah sumber protein yang sangat baik. Ikan gabus diketahui sebagai
ikan yang kandungan gizi dan protein yang lebih banyak dari ikan jenis
ekstrak ikan gabus yang mengandung senyawa penting bagi proses sintesis
jaringan seperti Albumin, mineral seng (Zn), tembaga (Cu), dan besi (Fe) serta
asam lemak tak jenuh. Albumin ikan gabus cukup tinggin dan banyak dalam
plasma, sekitar 60% dari total plasma protein dengan nilai normal 3,3 – 5,5 g/
Dl Mikro mineral yang penting dalam proses biologis tubuh dan berperan
dalam poliferasi sel, proses epitelisasi dan kekuatan kolagen yang terdapat
pada mineral seng (Zn). Tembaga (Cu) bertanggung jawab dalam penyatuan
jaringan ikat. Selain itu (Cu) juga menyebabkan penurunan respon kekebalan
tubuh dan gangguan fungsi serta aktivitas pada inflamasi. Fe berperan dalam
lemak tak jenuh yang berfungsi sebagai anti inflamasi meregulasi sintesis
3
mengatur infiltrasi dan aktivasi neutrofil pada proses inflamasi dan
Ekstrak ikan gabus merupakan salah satu jenis protein yang banyak
operasi, luka bakar, dan post partum. Pemberian ekstrak ikan gabus pada ibu
luka episotomy sebelum hari ke 5 agar tidak terjadi infeksi. Mengingat mahal
dan tidak mudahnya untuk mendapatkan ikan gabus, sekarang sudah dapat
ditemukan pengolahan ikan gabus secara modern yaitu dalam bentuk kapsul
ekomomis
mengenai efektivitas pemberian ekstrak ikan gabus pada Ibu Post Partum
4
spontan sebanyak 513, partus dengan sectio caesarea 431 dan dengan
gabus.
Albumin, mineral seng (Zn), tembaga (Cu), dan besi (Fe) serta asam
lemak tak jenuh yang berfungsi untuk anti inflamasi dan mempercepat
gabus yaitu susah untuk didapat, dan harga sangat mahal. Hal ini
5
pemberian ekstrak ikan gabus sebagai tindakan kolaboratif untuk
ekstrak ikan gabus pada ibu post partum episiotomy yaitu tidak dapat
1. Tingkat Individu
yang tidak di jaga dengan baik lukanya akan sangat rentan terhadap
6
akan merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir
sakit.
2. Tingkat Tim
7
ekstrak ikan gabus pada ibu post partum episiotomy, hal ini dapat
3. Tingkat Organisasi
partum di ruang rawat inap dewi kunthi. Hal ini dapat sebagai kolaborasi
4. Hasil Penilaian
partum
terpogram
8
1.4 Sasaran
Sasaran dalam karya tulis ilmiah ini ditentukan berdasaran jumlah pasien
yang ada serta disertai oleh kriteria inklusi yang dibuat penulis, adalah
sebagai berikut:
Luaran
ikan gabus pada ibu post partum episiotomy dapat diukur dengan REEDA
baik.
partum agar tidak terjadi infeksi adalah dengan menjaga kebersihan dan
luka episiotomy yaitu dengan pemberian ekstrak ikan gabus yang berupa
9
1.6 Pertanyaan
baik
1.7 Tujuan
ekstrak ikan gabus pada ibu post partum episiotomy di Ruang Dewi
10
c. Membandingkan proses penyembuhan luka episiotomy antara yang
diberi dan yang tidak diberi ekstrak ikan gabus dengan penilaian
REEDA scale
11