JUDUL PROGRAM:
BIDANG KEGIATAN
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
1.1 Biodata Ketua Pelaksana dan Anggota Kelompok .............................. viii
1.2 Biodata Dosen Pendamping ................................................................. xi
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ... xii
Lampiran 3.Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .......................................... xiii
Lampiran 4. Sistematika Kerja SRI INDRIATI ......................................... xiv
Lampiran 5. Respon Masyarakat ................................................................ xvi
Lampiran 6. Perincian Biaya Energi SRI INDRIATI ................................ xvii
vi
SRI INDRIATI (Sistem Rumah Idaman Indonesia Mandiri Penghemat
Energi)
Oleh:
J. Palupi, O. Putriani, R. D. Nanda
Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Malang
RINGKASAN
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia (1,40% tahun-1) jauh di atas rata-
rata pertumbuhan penduduk dunia (1,25% tahun-1). Hal ini memerlukan
penanganan yang sangat mendesak untuk kebutuhan perumahan yang layak dan
penggunaan energi seperti listrik dan air. Jika tidak, penduduk Indonesia akan
mengalami over-crowding stress yang lebih tinggi dibanding dengan negara lain
di dunia. SRI INDRIATI adalah Sistem Rumah Idaman Indonesia Mandiri
Penghemat Energi – suatu gagasan yang sudah teruji secara teoritis untuk
mengatasi masalah tersebut di atas. SRI INDRIATI terdiri dari empat sistem
yaitu: panel surya, filter bio-mekanik, aquaponik, dan aquascape. Panel surya
berfungsi untuk menangkap sinar matahari, disimpan dalam satu sistem aki, lalu
dikonversi menjadi tenaga listrik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
energi keluarga setara 900 VA. Sumber energi matahari ditangkap oleh solar sel
berukuran 0,4 m2 per unit solar sel untuk menghasilkan 100 VA. Setiap keluarga
(4 orang) membutuhkan 520 liter air per hari. Sejumlah 96% dari air yang
digunakan (mandi dan cuci) bisa di daur ulang (recycle) melalui proses filter bio-
mekanik yang bekerja dalam 4 tahap penyaringan. Air hasil filtrasi dialirkan ke
underground water storage. Air kemudian dialirkan ke tandon di atas rumah
melalui pompa energi surya. Air pada tandon bisa digunakan lagi (reuse) dengan
penghematan (reduce) penggunaan air setara 96% dari total kebutuhan per hari.
Selain untuk kebutuhan rumah tangga, air tersebut bisa digunakan untuk bertanam
aquaponik dan aquascape. Aquaponik, selain untuk menambah pendapatan
penghuni rumah juga menghasilkan sayuran sawi hijau dan ikan koi. Sawi hijau
menjadi sumber pemenuhan protein nabati keluarga. Sedangkan ikan koi bisa
dijadikan indikator biologis kebersihan air. Aquascape adalah sistem aquarium
dinding yang berfungsi untuk penambah estetika rumah serta hiburan. Hasil survei
menunjukkan bahwa 100% responden menyukai dan memilih SRI INDRIATI
diterapkan di seluruh Indonesia. Diharapkan dengan dirancangnya SRI INDRIATI
(Sistem Rumah Idaman Indonesia Mandiri Penghemat Energi) manusia sadar
untuk tidak hanya menggunakan energi tetapi juga melakukan 3R (recycle, reuse,
reduce) – sebuah contoh nyata untuk menekan pemborosan energy fosil.
Keterbatasan SRI INDRIATI ialah pada kebutuhan investasi awal yang lebih
mahal disbanding rumah biasa. Namun dalam perhitungan 20 tahun investasi
tersebut akan lebih menguntungkan secara ekonomi. Instalasi SRI INDRIATI
(Sistem Rumah Idaman Indonesia Mandiri Penghemat Energi) ialah gagasan yang
sangat menarik dan menantang untuk diimplementasikan di masa yang akan
datang.
vii
1
1. PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai melalui usulan PKM-GT dari judul di atas
adalah:
1. Mengetahui pengaruh SRI INDRIATI terhadap permasalahan krisis energi
karena kepadatan penduduk.
2. Mengetahui kemampuan SRI INDRIATI sebagai rumah mandiri penghemat
energi air dan energi listrik.
3. Mengetahui penghematan biaya penggunaan energi dari pengaplikasian SRI
INDRIATI.
1.3 MANFAAT
Adapun manfaat dari ide ini adalah:
1. Sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk yang
bardampak pada kerusakan lingkungan akibat transmigrasi dan
ketidakefektifan karena ketidapatuhan kontraseptor KB .
2. Sebagai solusi untuk mengatasi krisis energi akibat kepadatan penduduk
sehingga mengakses dan memperoleh sumber energi terbarukan secara
mandiri.
3. Sebagai solusi utama untuk mengatasi permasalahan global yang juga dialami
rumah tangga di Indonesia seperti listrik bertenaga fosil yang tidak dapat
diperbarui, penghematan energi air, minimnya ruang terbuka hijau, dan tidak
adanya hiburan.
3
2. GAGASAN
Gambar 1. Alur Pikir Gagasan SRI INDRIATI (Sumber: Hasil Studi Literatur
dan Diskusi Kelompok)
SRI INDRIATI merupakan inovasi yang efektif dan tepat guna dalam
mengatasi multidimensi polemik penduduk di Indonesia. SRI INDRIATI terdiri
dari 4 sistem yaitu panel surya, filter bio-mekanik, aquaponik dan aquascape.
Dimana dalam pengaplikasiannya dibutuhkan peran dari pemerintah dalam
pengalihfungsian subsidi energi untuk instalasi SRI INDRIATI. Pengaplikasian
SRI INDRIATI ditujukan untuk memenuhi target dan manfaat bagi penduduk
menuju Indonesia Mandiri.
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
SRI INDRIATI berpondasi kepada masalah kepadatan penduduk
Indonesia yang meningkat 1,40% tahun-1 dan berada diatas rata - rata jumlah
penduduk dunia 1,25% tahun-1 (Badan Pusat Statistik, 2010). Hal ini berbanding
lurus dengan lurus dengan kebutuhan rumah, sedangkan lahan yang tersedia tetap.
4
Masalah tersebut dapat dilihat pada penurunan tipe perumahan dari 36 menjadi
tipe perumahan 21 (Widaningrum, 2007). Rumah yang sempit menyebabkan
kesesakan atau overcrowding stress bagi penghuni dan biaya energi perumahan
yang semakin tinggi (Musyafa, 2013). Padahal rumah harus memiliki sarana dan
prasarana vital antara lain:
a. Konsumsi Listrik
Konsumsi listrik saat ini masih bergantung pada bahan bakar fosil.Rata-
rata rumah yang mendapatkan subsidi konsumsi listrik dari pemerintah adalah
pengguna listrik 900 watt kebawah (Purwanto, 2011). Namun subsidi listrik
pemerintah kurang efisien karena konsumsi listrik penduduk semakin meningkat,
yaitu data dari CSIS 1983 adalah 98,55 kWh/orang/tahun (Soesastro, 1983),
lalupada tahun 2011 menjadi 1.529 kWh/orang/tahun.
b. Sarana Mendapatkan Air bersih
Saat ini (2015), harga satuan air PDAM di Kota Malang adalah Rp 4.242
3
per m (Andawayanti, et al., 2012). Hal ini tidak sejalan dengan konsumsi air
bersih jika dikalikan rata-rata konsumsi air 130 liter/orang/hari. Sedangkan
limbah cair yang dihasilkan cukup melimpah (Amin, 2010). Maka diperoleh
kisaran sebanyak 60 juta m3 hari-1 air limbah yang harus dibuang di Indonesia.
c. Kurangnya Ruang Terbuka Produktif
Rumah dengan lahan sempit menyebabkan tidak adanya pelataran yang
bisa ditanami tumbuhan produktif. Absennya Ruang Terbuka Produktif (RTP)
menyebabkan penghuni rumah tidak dapat mengatur kegiatan harian secara rutin,
seperti memelihara tanaman dan binatang dan meluangkan waktu untuk diri
sendiri. Kondisi yang demikian menyebabkan gangguan terhadap psikis penghuni
rumah (Sukadiyanto, 2010).
d. Kurangnya Hiburan
Rumah yang minimalis (in - house crowding) tidak cukup tempat untuk
memelihara tanaman atau tumbuhan untuk berkegiatan yang bersifat menghibur.
Hasnida (2002), Penghuni lebih berpeluang terjangkit overcrowding stress
penghuni rumah.
2.2 Solusi yang Pernah ditawarkan untuk Memperbaiki Keadaan Pencetus
Gagasan
Adapun solusi pemerintah untuk mengatasi polemik kependudukan
sebagai berikut:
1. Transmigrasi
Pembukaan lahan baru (land clearing) untuk perumahan berdampak
negatif terhadap lingkungan yaitu menyebabkan penurunan lingkungan hidup
5
dibawah bak fiber, selanjutnya air dialirkan masuk bak filter dengan media filter
tanaman sawi hijau. Setelah air melewati media filter akan dikembalikan ke bak
pemeliharaan ikan koi. Menurut Putra et al. (2013), aquaponik merupakan solusi
yang diterapkan untuk mengatasi keterbatasan air dalam mengelola tambahan
hasil tanam.
2.3.4 Aquascape sebagai Hiburan Penghilang Stres
Kehadiran aquascape (underwater garden) di rumah dapat menambah
estetika rumah dan menghilangkan over-crowding stress penghuni rumah.
Menurut Sukadiyanto (2010), untuk mengatasi stres dapat dilakukan dengan
memelihara tanaman air dan ikan. Adapun ukuran aquascape SRI INDRIATI
yaitu 100×10×25 cm dilengkapi dengan satu regulator dan filter yang ditempatkan
pada dinding rumah (wall aquascape). Aquascape SRI INDRIATI dirancang
portable yang mempermudah pemilik untuk membersihkan air ketika keruh.
Tabel 1. Analisis InstalasiSRI INDRIATI dalam Rupiah (Data Primer, 2015)
No Kebutuhan Biaya Rumah Biaya Pengaplikasian SRI
Rumah Tangga Secara INDRIATI (20 Tahun)
Tangga Umum (20 Tahun)
1 Listrik Biaya listrik PLN+ Panel surya
subsidi pemerintah = Rp. 36.600.000
=Rp. 80.000.000
2 Sumber Air PDAM Filter + air PDAM
Air bersih = Rp. 16.102.632 = Rp. 2.295.924
3 Ruang Aquaponik = Income-Output
Produktif Rp. 0 = Rp.29.604.000 - Rp.1.120.000
= Rp. 28.484.000
4 Hiburan Konsultasi psikiater Aquascape
= Rp. 1.800.000 =Rp.311.000
Total Rp. 97.802.632 Rp. 10.722.924
Biaya Energi Rumah Tangga Secara Umum : Rp.97.802.632
Biaya Pengaplikasian SRIINDRIATI : Rp.10.722.924
±
Nilai Penghematan : Rp. 87.079.708
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut jelas bahwa dengan menerapkan
pengaplikasian SRI INDRIATI mampu menghemat pengeluaran sampai Rp.
87.079.708 untuk jangka waktu 20 tahun.
Tabel 2. Komparasi Energi dalam Rupiah (Studi Literatur dan Diskusi, 2015)
No Asumsi Subsidi Pemerintah 2015-2035 Instalasi SRI INDRIATI
1 Listrik = Rp. 1.448.000.000.000.000 Rp.10.491.976
2 BBM = Rp. 5.822.000.000.000.000
Total Rp. 7.270.000.000.000.000 Rp.10.722.924
8
3. KESIMPULAN
4. DAFTAR PUSTAKA
Amin, Z. 2010. Prediksi Jumlah Kebutuhan Air Bersih PDAM. Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Andawayanti et al. 2012. Studi Harga Air di PDAM Kota Malang. Universitas
Brawijaya.
Badan Pusat Statistik. 2010. Hasil Sensus Penduduk Data Agregat Per Provinsi:
Gambaran Umum Penduduk Indonesia. Jakarta.
Budget in Brief APBN. 2015. Asumsi Dasar Ekonomi Mikro. Kementrian
Keuangan Republik Indonesia.
Hasnida. 2002. Crowding (Kesesakan) dan Density (Kepadatan). Universitas
Sumatera Utara.
Lubis, A. 2004. Partisipasi Perempuan dalam Pemanfaatan Energi Terbarukan
di Pedesaan. Direktorat Konversi dan Konservasi Energi Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi.
Muchlis, M. dan Permana, A.D. 2003. Proyeksi Kebutuhan Listrik PLN.
Pengembangan Sistem Kelistrikan dalam Menunjang Pembangunan Nasional
Jangka Panjang.
Musyafa, A. 2013. Komposisi Harga Jual Rumah Tinggal Layak Huni di
Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Ni’mah, Y.L. dan Ulfin. I. 2007. Penurunan Kadar Tembaga dalam Larutan
dengan Menggunakan Biomassa Bulu Ayam. ITS. Surabaya.
Onrizal. 2005. Pembukaan Lahan Dengan Dan Tanpa Bakar. Universitas
Sumatera Utara.
Pradani, A. dan Hariastuti, E. M. 2009. Pemanfaatan Fraksi Cair Isolat Pati
Ketela Pohon sebagai Media Fermentasi Pengganti Air Tajin pada
Pembuatan Sayur Asin. Universitas Diponegoro. Semarang.
Pramana, Irawan. 2010. Analisis Permintaan Listrik Rumah Tangga 900VA di
Kabupaten Karanganyar. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Purwanto. 2011. Analisis Finansial dan Ekonomi Pembangkit Listrik Mikrohidro
di Beberapa Lokasi Indonesia. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi
Kehutanan Vol. 8 No. 4 Tahun 2011.
Putra, et al. 2014. Peningkatan Kapasitas Produksi Akuakultur pada
Pemeliharaan Ikan Selais (Ompok sp) Sistem Aquaponik. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Soesastro. H. et al. 1983. Energi dan Pemerataan. CSIS.
Sukadiyanto. 2010. Stress dan Cara Menguranginya. FIK Universitas Negeri
Yogyakarta.
UNICEF Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian: Air Bersih, Sanitasi dan
Kebersihan. UNICEF Indonesia.
Waluyo dan Lud. 2007. Mikrobiologi Umum Edisi Revisi. UMM Press. Malang.
Widaningrum, D. I. 2007. Identifikasi Kemampuan dan Kemauan Membayar
Masyarakat Berpenghasilan Menengah Rendah. Institut Teknologi Bandung.
viii
A. Identitas Diri
ix
x
Lampiran 2.Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
xi
Progam Bidang Alokasi waktu
No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
xii
xiii
Lampiran 4. Sistematika Kerja SRI INDRIATI
2.3 Keefektifan Solusi terhadap Permasalahan Kekinian SRI INDRIATI
xiv
2.3.3 Aquaponik SRI INDRIATI sebagai Ruang Terbuka Produktif
xv
Lampiran 5. Respon Masyarakat
2.4 Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan
xvi
Lampiran 6. Perincian Instalasi
Tabel 1. Perincian InstalasiSRI INDRIATI dalam Rupiah (Data Primer, 2015)
No Kebutuhan Biaya Rumah Biaya Pengaplikasian SRI
Rumah Tangga Secara INDRIATI
Tangga Umum
1 Listrik Biaya listrik Panel surya (900VA)
PLN(20 tahun) + = Rp. 36.600.000 (20 tahun)
subsidi pemerintah
(20 tahun)
=(Rp.250.000x12x
20) + Rp.
20.000.000
=Rp. 80.000.000
2 Sumber Air PDAM (20 Filter + air PDAM (20 tahun)
Air bersih tahun) = (Rp.46.500x20) +
3
=Rp.4.242x0,13m (Rp.4.242x0,13m3x30x4 orangx20
x4orangx365 tahun) + (Rp.4.242x0,5 m3x20
harix20 tahun tahun)
= Rp. 16.102.632 = Rp. 930.000 + Rp. 1.323.504 + Rp.
42.420
= Rp. 2.295.924
3 Ruang Aquaponik = Income-Output
Produktif = Rp.29.604.000 - Rp.1.120.000
Rp. 0
= Rp. 28.484.000
xvii