Anda di halaman 1dari 27

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:

SRI INDRIATI: SISTEM RUMAH IDAMAN INDONESIA MANDIRI


PENGHEMAT ENERGI

BIDANG KEGIATAN

PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Jessintya Palupi 145080101111022 2014


Okki Putriani 145080100111034 2014
Romi Dwi Nanda 145080100111042 2014

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
ii
DAFTAR ISI

A. Halaman Kulit Muka ............................................................................... i 7


B. Halaman Pengesahan PKM-MABA ....................................................... ii 7
C. Daftar Isi ................................................................................................... iii 7
Daftar Gambar ......................................................................................... iv 7
Daftar Tabel .............................................................................................. v 7
Daftar Lampiran ...................................................................................... vi 7
D. Ringkasan .................................................................................................. vii 7
E. 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................ 1 7
1.2 TUJUAN ..................................................................................................... 2 7
1.3 MANFAAT ................................................................................................ 2 7
2. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan .......................................................... 3 7
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan untuk Memperbaiki Keadaan 4
Pencetus Gagasan ....................................................................................... 7
2.3 Keefektifan Solusi Terhadap Permasalahan Kekinian ............................... 5 7
2.4 Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan ................. 8 7
2.5 Langkah-Langkah untuk Mengimplementasikan Gagasan ........................ 8 7
3. KESIMPULAN ......................................................................................... 9 7
4. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 10 7
5. LAMPIRAN .............................................................................................. xi 7

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Pikir Gagasan SRI INDRIATI ............................................... 3

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Instalasi SRI INDRIATI dalam Rupiah ......................... 7


Tabel 2. Komparasi Energi dalam Rupiah.................................................. 8

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.
1.1 Biodata Ketua Pelaksana dan Anggota Kelompok .............................. viii
1.2 Biodata Dosen Pendamping ................................................................. xi
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ... xii
Lampiran 3.Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .......................................... xiii
Lampiran 4. Sistematika Kerja SRI INDRIATI ......................................... xiv
Lampiran 5. Respon Masyarakat ................................................................ xvi
Lampiran 6. Perincian Biaya Energi SRI INDRIATI ................................ xvii

vi
SRI INDRIATI (Sistem Rumah Idaman Indonesia Mandiri Penghemat
Energi)
Oleh:
J. Palupi, O. Putriani, R. D. Nanda
Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Malang

RINGKASAN
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia (1,40% tahun-1) jauh di atas rata-
rata pertumbuhan penduduk dunia (1,25% tahun-1). Hal ini memerlukan
penanganan yang sangat mendesak untuk kebutuhan perumahan yang layak dan
penggunaan energi seperti listrik dan air. Jika tidak, penduduk Indonesia akan
mengalami over-crowding stress yang lebih tinggi dibanding dengan negara lain
di dunia. SRI INDRIATI adalah Sistem Rumah Idaman Indonesia Mandiri
Penghemat Energi – suatu gagasan yang sudah teruji secara teoritis untuk
mengatasi masalah tersebut di atas. SRI INDRIATI terdiri dari empat sistem
yaitu: panel surya, filter bio-mekanik, aquaponik, dan aquascape. Panel surya
berfungsi untuk menangkap sinar matahari, disimpan dalam satu sistem aki, lalu
dikonversi menjadi tenaga listrik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
energi keluarga setara 900 VA. Sumber energi matahari ditangkap oleh solar sel
berukuran 0,4 m2 per unit solar sel untuk menghasilkan 100 VA. Setiap keluarga
(4 orang) membutuhkan 520 liter air per hari. Sejumlah 96% dari air yang
digunakan (mandi dan cuci) bisa di daur ulang (recycle) melalui proses filter bio-
mekanik yang bekerja dalam 4 tahap penyaringan. Air hasil filtrasi dialirkan ke
underground water storage. Air kemudian dialirkan ke tandon di atas rumah
melalui pompa energi surya. Air pada tandon bisa digunakan lagi (reuse) dengan
penghematan (reduce) penggunaan air setara 96% dari total kebutuhan per hari.
Selain untuk kebutuhan rumah tangga, air tersebut bisa digunakan untuk bertanam
aquaponik dan aquascape. Aquaponik, selain untuk menambah pendapatan
penghuni rumah juga menghasilkan sayuran sawi hijau dan ikan koi. Sawi hijau
menjadi sumber pemenuhan protein nabati keluarga. Sedangkan ikan koi bisa
dijadikan indikator biologis kebersihan air. Aquascape adalah sistem aquarium
dinding yang berfungsi untuk penambah estetika rumah serta hiburan. Hasil survei
menunjukkan bahwa 100% responden menyukai dan memilih SRI INDRIATI
diterapkan di seluruh Indonesia. Diharapkan dengan dirancangnya SRI INDRIATI
(Sistem Rumah Idaman Indonesia Mandiri Penghemat Energi) manusia sadar
untuk tidak hanya menggunakan energi tetapi juga melakukan 3R (recycle, reuse,
reduce) – sebuah contoh nyata untuk menekan pemborosan energy fosil.
Keterbatasan SRI INDRIATI ialah pada kebutuhan investasi awal yang lebih
mahal disbanding rumah biasa. Namun dalam perhitungan 20 tahun investasi
tersebut akan lebih menguntungkan secara ekonomi. Instalasi SRI INDRIATI
(Sistem Rumah Idaman Indonesia Mandiri Penghemat Energi) ialah gagasan yang
sangat menarik dan menantang untuk diimplementasikan di masa yang akan
datang.

vii
1

1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Laju pertumbuhan penduduk Indonesia meningkat 1,4% tahun-1, jauh di
atas rata-rata pertumbuhan penduduk dunia 1,25% tahun-1, dan menduduki
peringkat ke-4 penduduk terbanyak di dunia. Dengan luas wilayah Indonesia yaitu
1.910.931 km2, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah
sebesar 124 orang per km2 (Badan Pusat Statistik, 2010). Hal ini mengakibatkan
kebutuhan rumah meningkat secara linier dengan jumlah penduduk. Kuswartojo
(2005) menyebutkan bahwa jumlah rumah tangga di Indonesia meningkat sekitar
1,2 juta atau 3,15% per tahun. Lahan yang tetap dengan penduduk yang
meningkat menyebabkan kepadatan pemukiman dan ukuran rumah semakin kecil,
tipe rumah 36 menjadi 21 (Widaningrum, 2007). Rumah yang semakin padat
menyebabkan kesesakan atau overcrowding stress bagi penghuni dan biaya energi
perumahan yang semakin tinggi (Musyafa, 2013).
Menurut UNICEF Indonesia (2012), kontaminasi air limbah merupakan hal
yang umum di daerah perkotaan. Hal ini diakibatkan oleh kepadatan penduduk
yang berlebihan, dan pembuangan limbah mentah tanpa pengolahan. Timbul
permasalahan di dunia bahwasanya air bersih didunia ini tidak berkurang, namun
untuk mendapatkannya itu sulit. Kebutuhan rumah tangga lain, seperti listrik, juga
meningkat. Berdasarkan proyeksi kebutuhan listrik, kebutuhan listrik Indonesia
meningkat sebesar 6,9% per tahun (Muchlis dan Permana, 2009).
Menjawab multidimensi polemik penduduk yang dihadapi Indonesia,
penulis mencetuskan gagasan dengan instalasi SRI INDRIATI (Sistem Rumah
Idaman Indonesia Mandiri Penghemat Energi). SRI INDRIATI (Sistem Rumah
Idaman Indonesia Mandiri Penghemat Energi) adalah rumah idaman masa depan
yang memiliki 4 keistimewaan yaitu: (1) energi listrik mandiri, (2) air bersih
mandiri, (3) RTP (Ruang Terbuka Produktif) mandiri, dan (4) hiburan serta
estetika mandiri.
SRI INDRIATI merupakan investasi masa depan untuk memperbaiki
kualitas lingkungan dengan penghematan energi. Instalasi SRI INDRIATI
membuat rumah lebih ekonomis, yaitu meliputi pengurangan pemakaian energi
fosil, penghematan biaya listrik PLN dan air PDAM, penambahan pendapatan,
penambahan estetika, serta penambahan hiburan dan penghilang stres. Sehingga
SRI INDRIATI sangat efektif dan ekonomis untuk direalisasikan dan
diaplikasikan di seluruh Indonesia.
2

1.2 TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai melalui usulan PKM-GT dari judul di atas
adalah:
1. Mengetahui pengaruh SRI INDRIATI terhadap permasalahan krisis energi
karena kepadatan penduduk.
2. Mengetahui kemampuan SRI INDRIATI sebagai rumah mandiri penghemat
energi air dan energi listrik.
3. Mengetahui penghematan biaya penggunaan energi dari pengaplikasian SRI
INDRIATI.

1.3 MANFAAT
Adapun manfaat dari ide ini adalah:
1. Sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk yang
bardampak pada kerusakan lingkungan akibat transmigrasi dan
ketidakefektifan karena ketidapatuhan kontraseptor KB .
2. Sebagai solusi untuk mengatasi krisis energi akibat kepadatan penduduk
sehingga mengakses dan memperoleh sumber energi terbarukan secara
mandiri.
3. Sebagai solusi utama untuk mengatasi permasalahan global yang juga dialami
rumah tangga di Indonesia seperti listrik bertenaga fosil yang tidak dapat
diperbarui, penghematan energi air, minimnya ruang terbuka hijau, dan tidak
adanya hiburan.
3

2. GAGASAN

Gagasan yang akan kami implementasikan secara keseluruhan dapat dilihat


pada gambar alur pikir dibawah ini:

Gambar 1. Alur Pikir Gagasan SRI INDRIATI (Sumber: Hasil Studi Literatur
dan Diskusi Kelompok)

SRI INDRIATI merupakan inovasi yang efektif dan tepat guna dalam
mengatasi multidimensi polemik penduduk di Indonesia. SRI INDRIATI terdiri
dari 4 sistem yaitu panel surya, filter bio-mekanik, aquaponik dan aquascape.
Dimana dalam pengaplikasiannya dibutuhkan peran dari pemerintah dalam
pengalihfungsian subsidi energi untuk instalasi SRI INDRIATI. Pengaplikasian
SRI INDRIATI ditujukan untuk memenuhi target dan manfaat bagi penduduk
menuju Indonesia Mandiri.
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
SRI INDRIATI berpondasi kepada masalah kepadatan penduduk
Indonesia yang meningkat 1,40% tahun-1 dan berada diatas rata - rata jumlah
penduduk dunia 1,25% tahun-1 (Badan Pusat Statistik, 2010). Hal ini berbanding
lurus dengan lurus dengan kebutuhan rumah, sedangkan lahan yang tersedia tetap.
4

Masalah tersebut dapat dilihat pada penurunan tipe perumahan dari 36 menjadi
tipe perumahan 21 (Widaningrum, 2007). Rumah yang sempit menyebabkan
kesesakan atau overcrowding stress bagi penghuni dan biaya energi perumahan
yang semakin tinggi (Musyafa, 2013). Padahal rumah harus memiliki sarana dan
prasarana vital antara lain:
a. Konsumsi Listrik
Konsumsi listrik saat ini masih bergantung pada bahan bakar fosil.Rata-
rata rumah yang mendapatkan subsidi konsumsi listrik dari pemerintah adalah
pengguna listrik 900 watt kebawah (Purwanto, 2011). Namun subsidi listrik
pemerintah kurang efisien karena konsumsi listrik penduduk semakin meningkat,
yaitu data dari CSIS 1983 adalah 98,55 kWh/orang/tahun (Soesastro, 1983),
lalupada tahun 2011 menjadi 1.529 kWh/orang/tahun.
b. Sarana Mendapatkan Air bersih
Saat ini (2015), harga satuan air PDAM di Kota Malang adalah Rp 4.242
3
per m (Andawayanti, et al., 2012). Hal ini tidak sejalan dengan konsumsi air
bersih jika dikalikan rata-rata konsumsi air 130 liter/orang/hari. Sedangkan
limbah cair yang dihasilkan cukup melimpah (Amin, 2010). Maka diperoleh
kisaran sebanyak 60 juta m3 hari-1 air limbah yang harus dibuang di Indonesia.
c. Kurangnya Ruang Terbuka Produktif
Rumah dengan lahan sempit menyebabkan tidak adanya pelataran yang
bisa ditanami tumbuhan produktif. Absennya Ruang Terbuka Produktif (RTP)
menyebabkan penghuni rumah tidak dapat mengatur kegiatan harian secara rutin,
seperti memelihara tanaman dan binatang dan meluangkan waktu untuk diri
sendiri. Kondisi yang demikian menyebabkan gangguan terhadap psikis penghuni
rumah (Sukadiyanto, 2010).
d. Kurangnya Hiburan
Rumah yang minimalis (in - house crowding) tidak cukup tempat untuk
memelihara tanaman atau tumbuhan untuk berkegiatan yang bersifat menghibur.
Hasnida (2002), Penghuni lebih berpeluang terjangkit overcrowding stress
penghuni rumah.
2.2 Solusi yang Pernah ditawarkan untuk Memperbaiki Keadaan Pencetus
Gagasan
Adapun solusi pemerintah untuk mengatasi polemik kependudukan
sebagai berikut:
1. Transmigrasi
Pembukaan lahan baru (land clearing) untuk perumahan berdampak
negatif terhadap lingkungan yaitu menyebabkan penurunan lingkungan hidup
5

dengan tercemarnya udara akibat pembakaran lahan (slash-and-burn) pada hutan


(Onrizal, 2005). Sehingga solusi transmigrasi kurang efektif dalam menyelesaikan
permasalahan kependudukan yang sedang dialami oleh masyarakat akibat
kepadatan penduduk Indonesia.
2. Subsidi terhadap Energi
Kebijakan BBM telah menimbulkan sifat konsuntif yang menimbulkan
pemakaian konsumtif pada masyarakat dan meningkatnya subsidi energi yang
harus disediakan pemerintah. Berdasarkan Rancangan APBN (2015) subsidi
energi untuk tahun 2015 yaitu 363,5 triliun terdiri 72,4 triliun untuk subsidi listrik
dan 291,1 triliun untuk subsidi BBM, LPG dan LGV. Subsidi tersebut meningkat
dari 3 tahun sebelumnya yaitu, 306,5 triliun pada tahun 2012, 310 triliun pada
tahun 2013, dan 350,3 triliun pada tahun 2014.
2.3 Keefektifan Solusi terhadap Permasalahan Kekinian
SRI INDRIATI mengatasi permasalahan krusial Indonesia yaitu kepadatan
perumahan penduduk dengan 4 komponen penting instalasi SRI INDRIATI yaitu:
2.3.1 Panel Surya SRI INDRIATI sebagai Listrik Mandiri
Mekanisme kerja panel surya SRI INDRIATI pada siang hari panel surya
menerima cahaya matahari selama 9 jam penyinaran, kemudian diubah menjadi
energi listrik oleh melalui proses photovoltaik. Dimensi panel surya yang
digunakan berukuran solar sel berukuran 0,4 m2 / unit solar sel untuk
menghasilkan 100 VA. Maka digunakan 9 sel, yang kemudian listrik yang
dihasilkan disimpan di aki berukuran 900VA (Lubis, 2014). Ukuran tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan listrik rumah di Indonesia secara mayoritas
(Pramana, 2010). Dengan bantuan inverter, listrik DC diubah ke AC kemudian
dialirkan ke beban rumah.
2.3.2 Filter SRI INDRIATI sebagai Air Mandiri
Berikut adalah mekanisme kerja dari Filter SRI INDRIATI:
a. Wadah Penampung Limbah Padatan
Sekat satu merupakan wadah yang berfungsi sebagai penampung limbah
berbentuk padat. Sekat ini dibuat portable berfungsi mempermudah untuk
membersihkan sampah padat yang ada. Fungsi utama sekat ini selain sebagai
penampung sampah juga mampu menjaga sekat-sekat berikutnya agar tidak
tercampur dengan sampah padatan sehingga tidak mengganggu kinerjanya.
b. Proses Penguraian oleh Bakteri Proteobakteria
Sekat dua berfungsi sebagai media tumbuh bakteri proteobakteria.
Berdasarkan hasil beberapa penelitian membuktikan bahwa alkyl benzena sulfonat
(ABS) yang ada pada deterjen dapat didegradasi oleh proteobakter. Menurut hasil
6

penelitian oleh Waluyo dan Lud (2007), menjelaskan bahwa dengan


menggunakan bakteri Thiobacillus ferooxidans yang termasuk filum
proteobacteria mampu menguraikan air yang tercemar oleh limbah domestik dan
logam dengan mengisolsidasi Fe2+.
c. Proses Penguraian oleh Rambut dan Bulu
Sekat ketiga dari filter terdiri dari rambut manusia dan bulu. Menurut
Ni’mah dan Ulfin (2007), bulu dan rambut memiliki kemampuan untuk dijadikan
absorbsen bahan pencemar air, seperti bulu ayam yang tersusun dari 80% protein
kasar dan α-keratin yang mengandung protein serat. Protein serat ini mampu
memberikan sifat polielektrolit sehingga dapat berperan sebagai absorbsen
minyak dan logam berat pada limbah cair rumah tangga.
d. Proses Penguraian oleh Karbon
Sekat keempat terdiri oleh karbon. Karbon aktif ataupun zeolit memiliki
sifat sebagai adsorben sehingga mampu menyerap partikel atau kation-kation dan
bau yang terlarut atau tercampur dalam air. Proses adsorpsi arang aktif dapat
digambarkan sebagai molekul yang meninggalkan zat pengencer yang terjadi pada
permukaan zat padat melalui ikatan kimia maupun fisika.
e. Implementasi Filter SRI INDRIATI
Filter SRI INDRIATI mampu menghemat air 96% dari konsumsi rata-rata
rumah 130 liter. Dimana 10 liter di konsumsi untuk minum, masak dan keperluan
lainnya yang hilang dan tidak terbuang ke saluran filter. Sehingga air bersih yang
dapat ditampung kembali sebesar 120 liter. Filter ini diinstal pada titik akhir
pembuangan air dari kamar mandi atau dapur. Pemilihan lokasi ini merupakan
daerah strategis dari saluran pembuangan limbah rumah sehingga air yang kotor
menjadi bersih dan dapat digunakan kembali.
2.3.3 Aquaponik SRI INDRIATI sebagai Ruang Terbuka Produktif
Sistem aquaponik dilakukan dengan sistem resirkulasi tertutup yakni
dengan menempatkan media filter terpisah dari unit pemeliharaan ikan untuk
menyisihkan limbah nitrogen (ammonia) selama pemeliharaan ikan. Tumbuhan
yang ditanam pada aquaponik SRI INDRIATI adalah sawi hijau (Brassica rapa).
Keunggulan sayuran ini mudah dibudidayakan dan dapat dikonsumsi sebagai
makanan segar (Pradani dan Hariastuti, 2009). Sedangkan hewan air yang dipelihara
adalah ikan koi (Cyprinus carpio). Ikan koi berperan sebagai bio indikator
kualitas air. Wadah pemeliharaan ikan yang digunakan adalah bak fiber dengan
volume 1000 liter, wadah tanam sawi yang digunakan adalah bak plastik dengan
volume 500 liter. Ukuran kolam untuk aquaponik yaitu 1m×1m×1m, dan terdapat
20 ekor ikan koi didalamnya. Sedangkan media untuk sawi hijau terdiri dari 4
paralon yang setiap paralon memiliki panjang 1 m dan dapat ditumbuhi sawi hijau
sebanyak 6 buah. Air pemeliharaan ikan koi akan keluar melalui saluran yang ada
7

dibawah bak fiber, selanjutnya air dialirkan masuk bak filter dengan media filter
tanaman sawi hijau. Setelah air melewati media filter akan dikembalikan ke bak
pemeliharaan ikan koi. Menurut Putra et al. (2013), aquaponik merupakan solusi
yang diterapkan untuk mengatasi keterbatasan air dalam mengelola tambahan
hasil tanam.
2.3.4 Aquascape sebagai Hiburan Penghilang Stres
Kehadiran aquascape (underwater garden) di rumah dapat menambah
estetika rumah dan menghilangkan over-crowding stress penghuni rumah.
Menurut Sukadiyanto (2010), untuk mengatasi stres dapat dilakukan dengan
memelihara tanaman air dan ikan. Adapun ukuran aquascape SRI INDRIATI
yaitu 100×10×25 cm dilengkapi dengan satu regulator dan filter yang ditempatkan
pada dinding rumah (wall aquascape). Aquascape SRI INDRIATI dirancang
portable yang mempermudah pemilik untuk membersihkan air ketika keruh.
Tabel 1. Analisis InstalasiSRI INDRIATI dalam Rupiah (Data Primer, 2015)
No Kebutuhan Biaya Rumah Biaya Pengaplikasian SRI
Rumah Tangga Secara INDRIATI (20 Tahun)
Tangga Umum (20 Tahun)
1 Listrik Biaya listrik PLN+ Panel surya
subsidi pemerintah = Rp. 36.600.000
=Rp. 80.000.000
2 Sumber Air PDAM Filter + air PDAM
Air bersih = Rp. 16.102.632 = Rp. 2.295.924
3 Ruang Aquaponik = Income-Output
Produktif Rp. 0 = Rp.29.604.000 - Rp.1.120.000
= Rp. 28.484.000
4 Hiburan Konsultasi psikiater Aquascape
= Rp. 1.800.000 =Rp.311.000
Total Rp. 97.802.632 Rp. 10.722.924
Biaya Energi Rumah Tangga Secara Umum : Rp.97.802.632
Biaya Pengaplikasian SRIINDRIATI : Rp.10.722.924
±
Nilai Penghematan : Rp. 87.079.708
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut jelas bahwa dengan menerapkan
pengaplikasian SRI INDRIATI mampu menghemat pengeluaran sampai Rp.
87.079.708 untuk jangka waktu 20 tahun.
Tabel 2. Komparasi Energi dalam Rupiah (Studi Literatur dan Diskusi, 2015)
No Asumsi Subsidi Pemerintah 2015-2035 Instalasi SRI INDRIATI
1 Listrik = Rp. 1.448.000.000.000.000 Rp.10.491.976
2 BBM = Rp. 5.822.000.000.000.000
Total Rp. 7.270.000.000.000.000 Rp.10.722.924
8

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut jelas bahwa instalasi SRI


INDRIATI lebih ekonomis dan terbarukan jika dibandingkan dengan energi yang
disubsidi oleh pemerintah. Sehingga apabila subsidi energi pemerintah
dialihfungsikan dengan instalasi SRI INDRIATI maka mampu menghasilkan
rumah mandiri sejumlah 677.986.713 rumah dalam jangka waktu 20 tahun.
2.4 Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan
a. Masyarakat
Masyarakat sebagai subjek pengaplikasian SRI INDRIATI berperan
penting dalam keberhasilan SRI INDRIATI. Masyarakat memiliki pengaruh
utama dalam pengimplementasian SRI INDRIATI melalui rumah percontohan
SRI INDRIATI.
b. Mahasiswa
Mahasiswa sebagai fasilitator dan stake holder dalam perwujudan serta
perantara program kerja pemerintah untuk menghubungkan masyarakat dengan
pemerintah. Karena hubungan antara pemerintah dan masyarakat kurang efektif
sehingga dibutuhkannnya katalisator yang netral yaitu mahasiswa untuk
pengaplikasian SRI INDRIATI menuju Indonesia mandiri.
c. Pemerintah
SRI INDRIATI tidak akan terwujud secara scaling tanpa subsidi
pemerintah yang dialirkan ke masyarakat. Karena SRI INDRIATI harus
diterapkan oleh semua orang.
2.5 Langkah-langkah untuk Mengimplementasikan Gagasan
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk pengimplementasian
gagasan ini adalah:
a. Desain
Desain instalasi SRI INDRIATI yang ekonomis dan efektif menambah
daya tarik rumah serta menarik untuk diaplikasikan.
b. Rumah Percontohan
Rumah percontohan yang telah terinstalasi SRI INDRIATI merupakan
implementasi awal menuju Indonesia Mandiri.
c. Sosialisasi
Mengajak masyarakat ke rumah percontohan untuk memahami ke
ekonomisan dan kemandirian dari pengaplikasian SRI INDRIATI.
d. Scaling
Dengan subsidi yang diberikan pemerintah, maka SRI INDRIATI dapat
diterapkan semua orang untuk mewujudkan Indonesia Mandiri.
9

3. KESIMPULAN

SRI INDRIATI (Sistem Rumah Idaman Indonesia Mandiri Penghemat


Energi) dengan sistem panel surya, filtrasi, aquaponik, dan aquascape mampu
mengatasi permasalahan krisis energi karena kepadatan penduduk. Keunggulan
gagasan ini yaitu: sangat efektif sebagai sumber listrik mandiri, sumber air
mandiri, penambah ruang terbuka produktif mandiri, dan penambah estetika
rumah serta hiburan mandiri untuk mengatasi overcrowding stress. Penerapan SRI
INDRIATI membantu penghematan biaya penggunaan energi sebesar Rp.
87.079.708 unit-1 20 tahun-1. Jadi penerapan SRI INDRIATI yang ekonomis
selama 20 tahun ini akan sangat membantu keuangan Negara yang dialokasikan
dalam bentuk subsidi. Maka aplikasi SRI INDRIATI akan sangat tepat guna dan
ekonomis terutama untuk tipe rumah berukuran kecil. Selain ramah lingkungan,
model rumah SRI INDRIATI bisa menekan biaya subsidi dalam penggunaan
energi fosil.
10

4. DAFTAR PUSTAKA

Amin, Z. 2010. Prediksi Jumlah Kebutuhan Air Bersih PDAM. Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Andawayanti et al. 2012. Studi Harga Air di PDAM Kota Malang. Universitas
Brawijaya.
Badan Pusat Statistik. 2010. Hasil Sensus Penduduk Data Agregat Per Provinsi:
Gambaran Umum Penduduk Indonesia. Jakarta.
Budget in Brief APBN. 2015. Asumsi Dasar Ekonomi Mikro. Kementrian
Keuangan Republik Indonesia.
Hasnida. 2002. Crowding (Kesesakan) dan Density (Kepadatan). Universitas
Sumatera Utara.
Lubis, A. 2004. Partisipasi Perempuan dalam Pemanfaatan Energi Terbarukan
di Pedesaan. Direktorat Konversi dan Konservasi Energi Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi.
Muchlis, M. dan Permana, A.D. 2003. Proyeksi Kebutuhan Listrik PLN.
Pengembangan Sistem Kelistrikan dalam Menunjang Pembangunan Nasional
Jangka Panjang.
Musyafa, A. 2013. Komposisi Harga Jual Rumah Tinggal Layak Huni di
Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Ni’mah, Y.L. dan Ulfin. I. 2007. Penurunan Kadar Tembaga dalam Larutan
dengan Menggunakan Biomassa Bulu Ayam. ITS. Surabaya.
Onrizal. 2005. Pembukaan Lahan Dengan Dan Tanpa Bakar. Universitas
Sumatera Utara.
Pradani, A. dan Hariastuti, E. M. 2009. Pemanfaatan Fraksi Cair Isolat Pati
Ketela Pohon sebagai Media Fermentasi Pengganti Air Tajin pada
Pembuatan Sayur Asin. Universitas Diponegoro. Semarang.
Pramana, Irawan. 2010. Analisis Permintaan Listrik Rumah Tangga 900VA di
Kabupaten Karanganyar. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Purwanto. 2011. Analisis Finansial dan Ekonomi Pembangkit Listrik Mikrohidro
di Beberapa Lokasi Indonesia. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi
Kehutanan Vol. 8 No. 4 Tahun 2011.
Putra, et al. 2014. Peningkatan Kapasitas Produksi Akuakultur pada
Pemeliharaan Ikan Selais (Ompok sp) Sistem Aquaponik. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Soesastro. H. et al. 1983. Energi dan Pemerataan. CSIS.
Sukadiyanto. 2010. Stress dan Cara Menguranginya. FIK Universitas Negeri
Yogyakarta.
UNICEF Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian: Air Bersih, Sanitasi dan
Kebersihan. UNICEF Indonesia.
Waluyo dan Lud. 2007. Mikrobiologi Umum Edisi Revisi. UMM Press. Malang.
Widaningrum, D. I. 2007. Identifikasi Kemampuan dan Kemauan Membayar
Masyarakat Berpenghasilan Menengah Rendah. Institut Teknologi Bandung.
viii
A. Identitas Diri

ix
x
Lampiran 2.Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

xi
Progam Bidang Alokasi waktu
No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)

1 Jessintya Palupi / MSP MSP 55/minggu Membuat


145080101111022 Halaman
Sampul,
Halaman
Pengesahan,
menyusun
Bab II
Gagasan,
Kesimpulan,
Lampiran 1

2 Okki Putriani / MSP MSP 54/minggu Membuat


145080100111034 Ringkasan,
menyusun
Bab I
Pendahuluan,
Daftar
Pustaka,
Lampiran 2,
menghitung
anggaran
dana dan
editing

3 Romi Dwi MSP MSP 54/minggu Menyusun


Nanda/145080100 Daftar Isi,
111042 membuat
desain, dan
mengurus
administrasi,
lampiran 3
dan lampiran
4

xii
xiii
Lampiran 4. Sistematika Kerja SRI INDRIATI
2.3 Keefektifan Solusi terhadap Permasalahan Kekinian SRI INDRIATI

2.3.1 Panel Surya SRI INDRIATI sebagai Listrik Mandiri

2.3.2 Filter SRI INDRIATI sebagai Air Mandiri

xiv
2.3.3 Aquaponik SRI INDRIATI sebagai Ruang Terbuka Produktif

2.3.4 Aquascape SRI INDRIATI sebagai Hiburan Penghilang Stres

xv
Lampiran 5. Respon Masyarakat
2.4 Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan

2.4.1 Respon Masyarakat Via Sosial Media

xvi
Lampiran 6. Perincian Instalasi
Tabel 1. Perincian InstalasiSRI INDRIATI dalam Rupiah (Data Primer, 2015)
No Kebutuhan Biaya Rumah Biaya Pengaplikasian SRI
Rumah Tangga Secara INDRIATI
Tangga Umum
1 Listrik Biaya listrik Panel surya (900VA)
PLN(20 tahun) + = Rp. 36.600.000 (20 tahun)
subsidi pemerintah
(20 tahun)
=(Rp.250.000x12x
20) + Rp.
20.000.000
=Rp. 80.000.000
2 Sumber Air PDAM (20 Filter + air PDAM (20 tahun)
Air bersih tahun) = (Rp.46.500x20) +
3
=Rp.4.242x0,13m (Rp.4.242x0,13m3x30x4 orangx20
x4orangx365 tahun) + (Rp.4.242x0,5 m3x20
harix20 tahun tahun)
= Rp. 16.102.632 = Rp. 930.000 + Rp. 1.323.504 + Rp.
42.420
= Rp. 2.295.924
3 Ruang Aquaponik = Income-Output
Produktif = Rp.29.604.000 - Rp.1.120.000
Rp. 0
= Rp. 28.484.000

4 Hiburan Konsultasi psikiater


= Rp. 90.000 per Aquascape
konsultasi x 20 =Rp.311.000
= Rp. 1.800.000
Total Rp. 97.802.632 Rp. 10.722.924

xvii

Anda mungkin juga menyukai