Anda di halaman 1dari 11

Diagnosis banding

1. Kavitas
Kavitas paru merupakan rongga berisi udara yang tampak daerah lusen atau hipointens,
dengan konsolidasi, massa, atau nodul. Ukurannya bervariasi mulai dari beberapa
milimeter hingga beberapa sentimeter. Kavitas dapat terbentuk pada parenkim paru akibat
proses nekrosis dari pusat lesi. Kavitas memiliki dinding yang tebal dengan ketebalan
antara 3 mm hingga beberapa sentimeter. Pada CT-scan tampak rongga berisi udara
dengan gambaran lusen atau hipointens, dengan dinding yang tebal.6,7

Gambar 2. A, Kista sejati: tampak parenkim lusen dengan


dinding berbatas tegas dengan ketebalan dinding < 2 mm. B,
Kavitas: merupakan rongga berisi udara, tampak lusen atau
hipointens dengan ketebalan dinding > 4 mm

2. Bulla
Bulla pulmonal, atau disebut juga sebagai pulmonary bleb, merupakan ruangan berisi
udara dengan ukuran lebih dari 1 cm, berbatas tegas, dengan dinding yang tipis. Bulla
pulmonal sering pada subpleura, dan ukurannya akan semakin besar jika terletak di dekat
apex, dan disertai emfisema. Pada beberapa kondisi, bulla bisa berukuran sangat besar
menyebabkan kompresi pada jaringan paru sekitarnya. Giant bulla didefinisikan sebagai
bulla yang mengisi setidaknya sepertiga dari volume hemitoraks, dan dapat menyebabkan
pneumotoraks. Bulla pulmonal mengenai hamper 5% dari populasi dunia dengan 12%
nya adalah usia dewasa melebihi usia 30 tahun.6,8
Gambar 2. Lesi berisi udara tunggal atau beberapa pada suatu daerah. A, Kista: lesi
bulat berisi udara yang dikelilingi paru normal. B, Kavitas: lesi berisi udara dengan
dinding tebal. C, Bulla: lesi berisi udara dengan diameter lebih dari 1 cm, terikat oleh
dinding yang tidak terlihat yang berhubungan dengan emfisema sentrilobular. D,
Pneumatokel: lesi berisi udara, berdinding tipis akibat pneumonia.

3. Pneumatokel
Pneumatokel merupakan lesi kavitas berisi udara yang biasanya terdapat di dalam paru
setelah terjadinya infeksi, trauma, atau perkembangan dari penyakit kistik. Terbentuknya
pneumatokel merupakan kombinasi dari nekrosis parenkim dan obstruksi jalan nafas.
Secara radiologis, pneumatokel tampak rongga bulat berisi udara dengan dinding yang
tipis. Pneumatokel tampak lesi kistik dengan dinding tipis di dalam parenkim paru, berisi
gas6,9,10

Gambar 2. tampak lesi kistik dengan dinding tipis di dalam parenkim paru, berisi gas 6

4. Emfisema Sentrilobular
Emfisema sentrilobular merupakan tipe emfisema pulmonal yang sering ditemui, dan
secara patologis didefinisikan sebagai dinding alveolus sentrilobular yang hancur dan
adanya pembesaran atau pelebaran dari bronkiolus dan alveolus. Pada CT-scan tampak
gambaran hipointens berbentuk bulat, terdistribusi dengan rata dengan dinding berbatas
tidak tegas.6,11
5. Honeycombing
Honeycombing menandakan penanda adanya destruksi dan fibrotic dari jaringan paru,
yang didalamnya terdapat beberapa lesi kistik berisikan udara dengan dinding yang tebal,
yang menandakan penyakit paru yang sudah berat. Honeycombing merupakan deskripsi
CT-scan yang menggambarkan kumpulan rongga udara kistik dengan ukuran diameter
antara 3 sampai 10 mm. Honeycombing digambarkan sebagai rongga berisikan udara
pada daerah subpleural, tepatnya pada paru bagian bawah.6,12
6. Bronkiektasis Kistik
Bronkiektasis kistik merupakan dilatasi bronkus yang irreversible, bisa terlokalisir atau
difus, yang biasanya akibat dari infeksi kronis, obstruksi saluran nafas proksimal, atau
kelainan bronkus kongenital. Bronkiektasis kistik dikarakteristikkan dengan dilatasi
sakular dari bronkus yang berakhir pada permukaan pleura.6,13

Gambar 2. Lesi multiple berisi udara pada paru. A. Kista multiple dan dufus dari PLCH: kista
multiple dengan berbagai ukuran dan bentuk dengan dindin tipis. B. Emfisema sentilobular: lusen
sentrilobular tanpa dinding, dengan titik pusat arteri pulmonal. C. Honeycombing: beberapa baris
rongga berisi udara dengan dindin tebal di area subpleural. D. Bronkoektasis kistik: berbentuk
tabung daripada bulat dengan pola cabang dan penebalaan dinding bronkial

Tabel 2. Perbedaan radiologis lesi paru berisi udara


Terdapat beberapa diagnosis banding lainnya, meliputi:1
 Kista perikardial
Kista perikardial merupakan kelainan kongenital yang bersifat jinak yang biasanya
muncul pada mediastinum tengah dan anterior.
- Foto polos : massa pada sudut kardiodiofrenikus. Bisa berbentuk tidak bulat karena
kedalaman inspirasi dan posisi

Gambar 2. Rontgen Thoraks AP Kista Perikardial

- CT : massa bulat di sebelah pericardium


Gambar 2. CT Axial Kista Perikardial

- MRI : Secara morfologi bisa bervariasi disertai septasi internal

Gambar 2. MRI T2 Kista Perikardial

 Cystic hygroma
Cystic hygroma merupakan malformasi makrokistik limfa congenital yang biasanya
terjadi pada bagian servikofasial
- CT : tampak lesi kistik homogen pada bagian leher
Gambar 2. CT axial dan koronal kepala dan leher
- MRI : tampak kista homogen berbatas tegas

Gambar 2. MRI axial dan koronal kepala dan leher

 Spinal neurenteric cyst


Merupakan tipe langka dari kista duplikasi usus depan (foregut)
- CT : tampak lesi hipodens
- MRI : gambaran yang ditemukan tergantung dari konten protein

Gambar 2. MRI Spinal neurenteric cyst


 Kista timus.3
Merupakan kista yang terbentuk atau berada di dalam timus
- CT

Gambar 2. CT Axial non-kontras kista timus

 Pseudokista pankreas.4
Merupakan sequelae dari pankreatitis akut/kronik, dan merupakan lesi kistik pankreas
yang paling sering terjadi
- Foto polos : Rontgen abdomen sering kurang sensitive untuk menentukan pseudokista
pankreas.

Gambar 2. Ro Abdomen pseudokista pankreas


- CT : tampak lesi hipodens homogen berbentuk bulat, berbatas tegas

Gambar 2. CT Axial pseudokista pankreas


- MRI : T1 hipointense, T2 hiperintense

Gambar 2. MRI axial STIR pseudokista pankreas

Prognosis
Prognosis dari kista bronkogenik setelah dilakukan eksisi adalah baik. Pada eksisi incomplete
kista bronkogenik dapat timbul kembali dengan sequele yang lebih berat. Pada sebuah penelitian
yang meneliti 102 pasien yang mendapat tatalaksana terhadap kista bronkogenik, terdapat 20%
tingkat mortalitas dan morbiditas.2,5

Komplikasi
Berdasarkan penelitian sebelumnya, dapat terjadi komplikasi terhadap sekitar 45% pasien
dengan kista bronkogenik.2 Sebagian besar komplikasi terjadi akibat kompresi dari organ
bersebelahan dengan kista. Infeksi merupakan komplikasi yang paling sering terjadi, khususnya
apabila kista berhubungan langsung dengan bronkus. Kista dapat sobek dan masuk ke dalam
trakea, kavum perikardial, atau ke dalam kavum pleura. Pneumothoraks tidak jarang terjadi, dan
biasanya disertai oleh pleuritis. Sedangkan hemoptisis jarang terjadi. 5 Namun komplikasi
tersebut tidak meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas.2
Komplikasi dari kista bronkogenik termasuk:2
1. Pneumothoraks
2. Pleuritis
3. Sindroma Vena Cava Superior
4. Stenosis arteri pulmonal
5. Aritmia
6. Infark miokard
Daftar Pustaka
1. Jones J, Murphy A, Lukies M. Bronchogenic cyst. [internet]. [cited 2023 Oct 24].
Available from: https://radiopaedia.org/articles/8374
2. Limaiem F, Mlika M. Bronchogenic cyst. [internet]. [cited 2023 Oct 24]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536973/?report=classic
3. Gaillard F, Foster T, Bell D. Thymic cyst. [internet]. [cited 2023 Oct 24]. Available from:
https://radiopaedia.org/articles/thymic-cyst?lang=gb
4. Gaillard F, Ranchod A, Niknejad M. Pancreatic pseudocyst. [internet]. [cited 2023 Oct
24]. Available from: https://radiopaedia.org/articles/pancreatic-pseudocyst-1?lang=gb
5. Sarper A, Ayten A, Golbasi I, Demircan A, Isin E. Bronchogenic Cyst. Texas Heart
Institute Journal. 2003
6. Lee K, Kang E, Yong H, Kim C, Lee K, Hwang S, et al. A Stepwise Diagnostic Approach
to Cystic Lung Diseases for Radiologists. 2019:20(9):1368-80
7. Raoof S, Bondalapati P, Vydyula R, Ryu J, Gupta N, Raoof S, et al. Cystic Lung Dieases.
Chest Journal. 2016;150(4):945-65
8. Gaillard F, Sharma R, Di Muzio B, et al. Pulmorany Bullae. [internet]. [cited 2023 Nov
3]. Available from: https://radiopaedia.org/articles/pulmonary-bullae
9. Jamil A, Kasi A. Pneumatocele. [internet]. [cited 2023 Nov 3]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556146/
10. Gailard F, Weerakkody Y, Silverstone L, et al. Pneumatocele. [internet]. [cited 2023 Nov
3]. Available from: https://radiopaedia.org/articles/pneumatocele-1#nav_radiographic-
features
11. Weerakkody Y, Adhikari S, Bell D, et al. Centrilobular Pulmonary Emphysema.
[internet]. [cited 2023 Nov 3]. Available from:
https://radiopaedia.org/articles/centrilobular-pulmonary-emphysema#nav_radiographic-
features
12. Amini B, Weerakkody Y, Jones J, et al. Honeycombing (lungs). [internet]. [cited 2023
Nov 3]. Available from: https://radiopaedia.org/articles/honeycombing-
lungs#:~:text=Honeycombing%20is%20a%20CT%20imaging,macrocystic
%20honeycombing
13. Bickle I, Niknejad M, Rasuli B, et al. Cystic Bronchiectasis. [internet]. [cited 2023 Nov
3]. Available from: https://radiopaedia.org/articles/cystic-bronchiectasis
14.

Anda mungkin juga menyukai