Anda di halaman 1dari 1

Bullying

atau perundungan merupakan tindakan yang merugikan bukan hanya untuk korban, namun
juga untuk pelaku. Tak jarang dampaknya, baik secara fisik dan psikologis, tertinggal pada
diri murid sampai jangka waktu yang lama. Dalam konteks sekolah, perundungan terjadi
dalam lingkungan sekolah dan hubungan sosial yang terjadi antar murid. Bukan hal sulit
untuk membedakan perundungan dengan tindakan lain seperti bersenda gurau maupun
menjahili sesama teman di sekolah. Dengan mengenal kekhasan perundungan, guru dapat
mencegah terjadinya tindakan perundungan dan murid juga dapat memahami konsekuensi
dari semua perbuatannya.

Perundungan yang terjadi di sekolah maupun lingkungan di sekitar peserta didik dapat
muncul dalam berbagai bentuk. Tidak hanya dalam bentuk hinaan kata-kata kasar, namun
juga dapat bersifat fisik dan sikap alienasi terhadap korban yang dapat mengganggu kondisi
sosial maupun psikologis korban. Perundungan juga tidak hanya dapat terjadi dalam
kejadian yang bersifat tatap muka, namun juga dapat terjadi di platform media digital yang
menjadi wadah baru dalam melakukan perundungan.

Ibu dan Bapak Guru mungkin familiar dengan bentuk-bentuk perundungan yang terjadi di
lingkungan sekolah. Tapi seiring berkembangnya zaman, ternyata perundungan juga dapat
terjadi di luar institusi sekolah. Misalnya, di area publik ataupun dunia maya. Video ini
mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk mengetahui tempat dan waktu perundungan, lengkap
dengan contoh bentuk-bentuk perundungan yang dapat dialami anak.

Apakah Ibu dan Bapak pernah melihat salah satu di antaranya?

Anda mungkin juga menyukai