Sub Pokok Materi

Pertemuan ke-3 & 4

Matriks dan Fiber:
a. Reinforcements (Bahan Pengisi/penguat): Carbon
Fibres, Glass Fibres, Organic Fibres, Silicon Carbide,
FILLER AND MATRIX Alumina and
Aluminosilicates
b. Kekuatan dari Reinforcement: Stabilitas Thermal,
Compressive Strength, Fibre Fracture and flexibility, a
statistical treatment of fibre strength
c. Matrices: Polimer Matrices, Metal Matrices, Ceramic
matrices

Mata Kuliah Komposit

Review:
Classification of Composite
by Filler Type:
Metals

Polymers
– Particle-reinforced composites
Ceramics – Fiber-reinforced composites
– Structural composites
Composites

1. Particle-Reinforced Composites 1) Large particle

Keuntungan dari komposit yang disusun oleh reinforcement
Interaksi antara partikel dan matrik terjadi tidak dalam
berbentuk partikel: skala atomik atau molekular
a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah

Partikel seharusnya berukuran kecil dan terdistribusi
b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan meningkatkan
merata
kekerasan material
c) Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat adalah dengan
Partikelnya kurang lebih harus sama sumbu.
menghalangi pergerakan dislokasi.
Volume fraction dependent on desired properties.
Proses produksi pada komposit yang disusun oleh reinforcement
Contoh dari large particle composit: cement dengan
berbentuk partikel:
sand atau gravel, cement sebagai matriks dan sand
a) Metalurgi Serbuk
sebagai partikel
b) Stir Casting
c) Infiltration Process Ukuran partikel dibedakan menjadi dua, yaitu
1)Large particle
d) Spray Deposition 2)Dispersion strengthened particle
e) In-Situ Process a) Fraksi partikulat sangat kecil, jarang lebih dari 3%.
b) Ukuran yang lebih kecil yaitu sekitar 10-250 nm.

1
 Volume Fraction
• Other examples:
- Spheroidite matrix: particles: Adapted from Fig.
10.19, Callister 7e.
in Large Particle Composites
steel ferrite (α) cementite (Fig. 10.19 is
(ductile) (Fe3 C) copyright United

(brittle)
States Steel
Corporation, 1971.)
• Elastic modulus is dependent on the volume
60 µm
fraction
• “Rule of mixtures” equation
Adapted from Fig.
- WC/Co Matrix : particles: 16.4, Callister 7e.
– E- elastic modulus, V- volume fraction, m- matrix, p-
(Fig. 16.4 is courtesy
cemented cobalt WC
(ductile) (brittle,
Carboloy Systems,
particulate
carbide Department, General
Electric Company.)
(CERMET) Vm : hard)
5-12 vol%! 600 µm
– upper bound E c = E m Vm + E p V p
Adapted from Fig.
(iso-strain)
16.5, Callister 7e.
- Automobile matrix: particles: (Fig. 16.5 is courtesy
tires rubber C
Goodyear Tire and Em E p
(compliant) (stiffer)
Rubber Company.) – lower bound Ec =
(iso-stress) E p Vm + E mVp
0.75 µm

Rule of Mixtures Bahan Komposit Large-Particle

Actual • All three material types
Values – metals, ceramics, and polymers
Upper bound • CERMET (ceramic-metal composite)
E - particulate

* – cemented carbide (WC, TiC embedded in Cu

*
E- matrix

* ** or Ni)
* *
– cutting tools (ceramic hard particles to cut, but
Lower bound
a ductile metal matrix to withstand stresses)
conc. of particulates – large volume fractions are used (up to 90%!)

2) Dispersion Strengthened particle 2. Fiber-Reinforced Composites

Fungsi utama dari serat adalah sebagai
• Metals and metal alloys
– hardened by uniform dispersion of fine particles of a very
penopang kekuatan dari komposit,
hard material (usually ceramic) sehingga tinggi rendahnya kekuatan
• Strengthening occurs through the komposit sangat tergantung dari serat
interactions of dislocations and the yang digunakan, karena tegangan yang
particulates dikenakan pada komposit mulanya
• Examples diterima oleh matrik akan diteruskan
• Thoria in Ni kepada serat, sehingga serat akan
• Al/Al2O3 sintered aluminum powder SAP menahan beban sampai beban
• GP zones in Al
maksimum.

2
 Matriks yang dipadukan dengan fiber
berfungsi sebagai :
• Penjepit fiber
• Melindungi fiber dari kerusakan permukaan
• Pemisah antara fiber dan juga mencegah
timbulnya perambatan crack dari suatu fiber ke
fiber lain
• Berfungsi sebagai medium dimana eksternal
stress yang diaplikasikan ke komposit,
ditransmisikan dan didistribusikan ke fiber.
Persyaratan bahan matriks yang
harus dipenuhi pada Fiber-reinforced
composite:
• Ductile
• Lower E than for fiber
• Bonding forces between fiber and
matrix must be high
– otherwise fiber will just “pull-out” of matrix
• Generally, only polymers and metals
are used as matrix material (they are
ductile)
Parameter fiber dalam pembuatan komposit
Ultimate Tensile Strength (UTS) (kuat tarik
utama), sering disingkat menjadi Tensile Strength
(TS) atau Ultimate Strength, adalah tegangan
maksimum dimana material dapat menahan
ketika sedang diregangkan atau ditarik sebelum
necking (ketika penampang spesimen mulai
berkontraksi secara signifikan). Kekuatan tarik
(TS) adalah kebalikan dari kuat tekan dan nilai-
nilainya bisa sangat berbeda.
Fiber yang digunakan sebagai reinforced harus memiliki
syarat sebagai berikut :
a) Mempunyai diameter yang lebih kecil dari diameter bulknya
(matriksnya) namun harus lebih kuat dari bulknya.
b) Harus mempunyai tensile strength yang tinggi
Parameter fiber dalam pembuatan komposit, yaitu sebagai
berikut :
a) Distribusi
b) Konsentrasi
c) Orientasi
d) Bentuk
e) ukuran
a. Short(discontinuous) fiber reinforced composites
Aligned Random
b. Continuous fiber (long fiber) reinforced composites
3
 Fiber Alignment
Aligned Fibers
Adapted from Fig.

• When fibers are aligned 16.8, Callister 7e.

– properties of material are highly anisotropic

– modulus in direction of alignment is a function
of the volume fraction of the E of the fiber and
matrix
– modulus perpendicular to direction of
alignment is considerably less (the fibers do
not contribute)
aligned aligned random
continuous discontinuous

Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe

Randomly Oriented Fibers serat pada komposit, yaitu:

• Properties are isotropic

– not dependent on direction
• Ultimate tensile strength is less than for
aligned fibers
• May be desirable to sacrifice strength for
the isotropic nature of the composite

a) Continuous Fiber Composite c) Discontinuous Fiber Composite (chopped fiber composite)

Continuous atau uni-directional, mempunyai susunan
serat panjang dan lurus, membentuk lamina diantara
matriksnya. Jenis komposit ini paling banyak digunakan.
Kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar
antar lapisan. Hal ini dikarenakan kekuatan antar
lapisan dipengaruhi oleh matriksnya.
b) Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)
Komposit ini tidak mudah terpengaruh pemisahan antar
lapisan karena susunan seratnya juga mengikat antar
lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang
tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan
tidak sebaik tipe continuous fiber.
Komposit dengan tipe serat pendek masih dibedakan lagi menjadi :
1) Aligned discontinuous fiber
2) Off-axis aligned discontinuous fiber
3) Randomly oriented discontinuous fiber
Randomly oriented discontinuous fiber merupakan komposit
dengan serat pendek yang tersebar secara acak diantara
matriksnya. Tipe acak sering digunakan pada produksi dengan
volume besar karena faktor biaya manufakturnya yang lebih murah.
Kekurangan dari jenis serat acak adalah sifat mekanik yang masih
dibawah dari penguatan dengan serat lurus pada jenis serat yang
sama.

4

d) Hybrid fiber composite
Hybrid fiber composite merupakan
komposit gabungan antara tipe serat lurus
dengan serat acak. Pertimbangannya
supaya dapat mengeliminir kekurangan
sifat dari kedua tipe dan dapat
menggabungkan kelebihannya.
Sifat-Sifatnya
• Densitynya cukup rendah ( sekitar 2.55 g/cc)
• Tensile strengthnya cukup tinggi (sekitar 1.8
GPa)
• Biasanya stiffnessnya rendah (70GPa)
• Stabilitas dimensinya baik
• Resisten terhadap panas
• Resisten terhadap dingin
• Tahan korosi
Bahan Fiber yang biasa
digunakan antara lain :
1. Fibers – Glass
– Sangat umun digunakan, fiber yang murah adalah
glass fiber yang sering digunakan untuk
reinforcement dalam matrik polimer
– Komposisi umum adalah 50 – 60 % SiO2 dan
paduan lain yaitu Al, Ca, Mg, Na, dll.
– Moisture dapat mengurangi kekuatan dari glass
fiber
– Glass fiber sangat rentan mengalami static fatik
– Biasanya digunakan untuk: piping, tanks, boats,
alat-alat olah raga
Keuntungan :
• Biaya murah
• Tahan korosi
• Biayanya relative lebih rendah dari komposit
lainnya
Kerugian
• Kekuatannya relative rendah
• Elongasi tinggi
• Keuatan dan beratnya sedang (moderate)
Jenis-jenisnya antara lain :
– E-Glass - electrical, cheaper
– S-Glass - high strength
2. Carbon Fibers
• Densitaskarbon cukup ringan yaitu sekitar 2.3
g/cc
• Struktur grafit yang digunakan untuk membuat
fiber berbentuk seperti kristal intan.
• Karakteristik komposit dengan serat karbon :
– ringan;
– kekuatan yang sangat tinggi;
– kekakuan (modulus elastisitas) tinggi.
• Diproduksi dari poliakrilonitril (PAN), melalui tiga
tahap proses :
• Stabilisasi = peregangan dan oksidasi;
• Karbonisasi= pemanasan untuk mengurangi O, H,
N;
• Grafitisasi = meningkatkan modulus elastisitas.
5
 • Proses produksi pada fiber-carbon yaitu
sebagai berikut :
1. Open Mold Process
a. Hand Lay-Up
b. Spray Lay-Up
c. Vacuum Bag Moulding
d. Filament Winding
2. Closed Mold Process
a. Resin Film Infusion
b. Pultrusion

WHISKER merupakan kristal tunggal yang sangat

tipis dengan rasio panjang/diameter yang sangat
Berdasarkan diameter dan karakternya, fiber dapat besar.
dikelompokkan menjadi 3:
Akibat ukurannya yang kecil, maka tingkat
1. Whisker kesempurnaan kristalnya tinggi, sehingga
kekuatannya/strength sangat tinggi → merupakan
2. Fiber salah satu material yang paling kuat.
3. Wire Meskipun demikian, whisker jarang dipakai karena
harganya sangat mahal.
Selain itu, menyatukan whisker dengan matriks juga
sangat sulit.
Contoh material whisker adalah grafit, silikon
karbida, silikon nitrida, dan aluminum oksida.

Table 3. Characteristics of Several Fiber-Reinforcement Materials

FIBER adalah material polikristalin atau amorfus

yang memiliki diameter kecil.
Material fiber bisa berupa polimer atau keramik,
seperti aramid polimer, kaca, karbon, boron,
aluminum oksida, dan silikon karbida.
WIRES memiliki diameter yang relatif besar. Contoh:
baja, molybdenum, dan tungsten.
Wire digunakan sebagai radial steel reinforcement
dalam ban mobil, filament-wound rocket casings,
dan in wire-wound high-pressure hoses.

6
Composite Strength: Longitudinal Loading Elastic Behavior Derivation
(Longitudinal Loading)
Continuous fibers - Estimate fiber-reinforced Consider longitudinal loading of continuous fibers, with good fiber/matrix bonding.
under these conditions matrix strain = fiber strain (isostrain condition).
composite strength for long continuous fibers in a
εm = εf = εc
matrix The total load on the composite, Fc, is then equal to loads carried by the matrix and
the fibers
• Longitudinal deformation Fc = Fm + Ff
Substituting for the stresses
σc = σmVm + σfVf but εc = εm = εf σcAc = σmAm + σfAf
volume fraction isostrain Rearranging
σc = σm Am/Ac + σf Af /Ac
were Am /Ac and Af /Ac are the area fractions of matrix and fibers, respectively. If the
∴ Ece = Em Vm + EfVf longitudinal (extensional) fiber length are all equal than then these terms are equivalent to the volume
fractions
modulus Remembering: E = σ/ε Vf = Af /Ac & Vm = Am /Ac
Ff EV f = fiber
and note, this model
σc = σm Vm + σf V
= f f corresponds to the
“upper bound” for Using the isostrain constraint and Hookes Law, σ = εE
Can also show ratio of load
Fm E mVm m = matrix particulate composites
carried by fiber and matrix:
Ff/Fm = EfVf/EmVm

Ec = EmVm + Ef Vf Fc = Ff + Fm

Composite Strength: Transverse Loading Elastic Behavior Derivation

(Transverse Loading)
• In transverse loading the fibers carry less of
the load and are in a state of ‘isostress’ Consider transverse loading of continuous fibers, with good fiber/matrix
bonding. under these conditions matrix strain = fiber strain (isostress
condition).
σc = σm = σf = σ εc= εmVm + εfVf σm = σf = σc = σ
The total strain of the composite is given by
εc = εm Vm = εf Vf
1 V V Using Hookes Law ε = σ/E and the isostress constraint
∴ = m + f transverse modulus
E ct E m Ef σ/Ec = (σ/Em) Vm + (σ/Ef) Vf
Dividing by σ, Algebraically this becomes

Remembering: E = σ/ε EmEf

and note, this model Ec =
corresponds to the “lower
bound” for particulate Ef Vm + EmVf
composites

An Example: Composite Strength

Particle-reinforced Fiber-reinforced Structural
• Estimate of Ec and TS for discontinuous fibers:
UTS, SI Modulus, SI
σf d
57.9 MPa 3.8 GPa -- valid when fiber length > 15
2.4 GPa 399.9 GPa
τc
-- Elastic modulus in fiber direction:
Ec = EmVm + KEfVf
(241.5 GPa)
efficiency factor:
-- aligned 1D: K = 1 (aligned ) Values from Table 16.3, Callister 7e.
(Source for Table 16.3 is H. Krenchel,
-- aligned 1D: K = 0 (aligned ) Fibre Reinforcement, Copenhagen:
(9.34 GPa) -- random 2D: K = 3/8 (2D isotropy) Akademisk Forlag, 1964.)

-- random 3D: K = 1/5 (3D isotropy)

-- TS in fiber direction:
(TS)c = (TS)mVm + (TS)fVf (aligned 1D)
Note: (for ease of conversion)
6870 N/m 2 per psi!

7
 Composite Survey: Fiber Composite Survey: Fiber

Particle-reinforced Fiber-reinforced Structural Particle-reinforced Fiber-reinforced Structural

• Aligned Continuous fibers • Discontinuous, random 2D fibers
• Examples: • Example: Carbon-Carbon
C fibers:
-- Metal: γ'(Ni3Al)-α(Mo) -- Ceramic: Glass w/SiC fibers -- process: fiber/pitch, then very stiff
by eutectic solidification. formed by glass slurry burn out at up to 2500ºC. very strong
matrix: α (Mo) (ductile) Eglass = 76 GPa; ESiC = 400 GPa. -- uses: disk brakes, gas (b)
C matrix:
turbine exhaust flaps, nose less stiff
cones. view onto plane less strong
(a) fracture
surface
• Other variations: fibers lie
-- Discontinuous, random 3D (a) in plane
From F.L. Matthews and R.L. -- Discontinuous, 1D
2 µm Rawlings, Composite Materials;
Engineering and Science, Reprint
ed., CRC Press, Boca Raton, FL,
fibers: γ’ (Ni3Al) (brittle) (b) 2000. (a) Fig. 4.22, p. 145 (photo by Ec = EmVm + KEfVf
J. Davies); (b) Fig. 11.20, p. 349
From W. Funk and E. Blank, “Creep
(micrograph by H.S. Kim, P.S.
deformation of Ni3Al-Mo in-situ
Rodgers, and R.D. Rawlings). Used
efficiency factor:
composites", Metall. Trans. A Vol. 19(4), pp.
987-998, 1988. Used with permission.
with permission of CRC -- random 2D: K = 3/8 (2D isotropy)
Press, Boca Raton, FL.
-- random 3D: K = 1/5 (3D isotropy)

Influence of Fiber Length Influence of Fiber Length

• Mechanical properties depend on:
• mechanical properties of the fiber • Critical fiber length -
• how much load the matrix can transmit to the
fiber
lc
– depends on the interfacial bond between the fiber – “Continuous” fibers l >>
and the matrix 15 lc
– “Short” fibers are anything
shorter 15 lc

lc = σfd/2τc No
Reinforcement
where

d = fiber diameter
• Critical fiber length - depends on τc = fiber-matrix bond
• fiber diameter, fiber tensile strength strength
• fiber/matrix bond strength σf = fiber yield strength

Influence of Fiber Orientation Example

• Fiber parameters • Calculate the composite modulus for
– arrangement with respect to each other polyester reinforced with 60 vol% E-glass
– distribution under iso-strain conditions.
– concentration • Epolyester = 6.9 x 103 MPa
• Fiber orientation • EE-glass = 72.4 x 10 3 MPa
– parallel to each other
– totally random
– some combination Ec = (0.4)(6.9x103 MPa) + (0.6)(72.4x103 MPa)
= 46.2 x 103 MPa

8
 Home work Other Composite Properties
A continuous and aligned glass reinforced composite consists • In general, the rule of mixtures (for
of 40 vol% glass fiber having E = 69 GPa and a polyester
resin matrix, that when hardened, has E = 3.4 GPa. upper and lower bounds) can be used
for any property Xc - thermal
a) Compute modulus of elasticity under longitudinal and transverse
loading.
conductivity, density, electrical
conductivityTetc.
b) If the cross-sectional area is 250 mm2 and a stress of 50 MPa is applied
longitudinally, compute magnitude of load carried by each the fiber and Xc = XmVm + XfVf
matrix phases.
Xc = XmXf/(VmXf + VfVm)
c) Determine strain on each phase in c

Tensile Strength Discontinuous Fibers

• Aligned
• In longitudinal
σ∗c = σ∗fVf(1-lc/2l) + σ’mVm for l > lc
direction, the
tensile strength is σ∗c = (lτc/d)Vf + σ’mVm for l < lc
given by the • Random
equation below if
Ec = KEfVf + EmVm where K ~ 0.1 to
we assume the
0.6
fibers will fail
before the matrix:

3/8
σ∗c = σ’mVm + σ’fVf
1/5

3. Structural Reinforced-
Laminar Composites
Composites
• Definition • Two dimensional sheets or
– composed of both homogeneous and panels with a preferred high-
composite materials strength direction
• Q. What is a natural example of
– properties depend on constituent materials this?
and on geometrical design of the elements • A. Wood
• Q. What is a man made example
• Types • A. Plywood - Layers are stacked
and subsequently bonded together
– laminar composites so that the high strength direction
varies
– sandwich panels

9
 Sandwich Panels Sandwich Panel
• Two strong outer sheets (called faces)
separated by a layer of less dense
material or core (which has lower E and
lower strength)
• Core
– separates faces
– resists deformation perpendicular to the
faces
– often honeycomb structures
• Used in roofs, walls, wings

10