Makalah Event Management SMSTR V
Makalah Event Management SMSTR V
MAKALAH KELOMPOK
Disusun Oleh :
Kelompok VIII (Delapan)
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan Taufiq dan Hidayah-Nya. Sholawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada junjungan serta suri tauladan umat yakni Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa risalah kepada kita semua.
Berkat rahmat dan inayah-Nya yang selalu tercurahkan kepada kita selaku
hambanya, dan senantiasa memberikan kelancaran dan kesehatan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini pada Mata Kuliah “Event Management”
yang berjudul “Manajemen Resiko dan Masalah-Masalah Hukum”.
Dalam kesempatan ini, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak
M. Miftahul Farah, SH., M.H. Sebagai Dosen Pengampu yang telah memberikan
tugas dan pengalaman, dan bantuan rekan mahasiswa sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat waktu.
Semoga kita semua selalu mendapat Rahmat dan inayah-Nya agar dapat
menyusun makalah lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dahulu hingga sekarang, tak ada seorangpun yang dapat mengetahui
secara pasti apa yang akan terjadi di dalam kehidupannya di waktu yang akan
datang, entah ia akan mengalami keuntungan atau kerugian, semuanya adalah
sebuah misteri. Tetapi kemungkinan-kemungkinan tersebut pasti akan terjadi.
Oleh sebab itu, fenomena ini jika dikaitkan dengan teori probabilitas, maka kita
akan mendapatkan pengertian ketidakpastian sebagai berikut: Ketidakpastian
yang menimbulkan kemungkinan keuntungan, akan disebut sebagai peluang
(opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan
kerugian (bahaya), akan disebut sebagai risiko. Maka dengan demikian, perlu
seseorang memiliki kompetensi dalam manajemen resiko agar ia mampu
mengukur dan memperkirakan resiko yang akan datang demi meminimalisir
kerugian yang terjadi dalam sebuah organisasi, perusahaan maupun
penyelenggaraan sebuah event.
Sedangkan jika kita berbicara tentang hukum, pada hakekatnya hukum
merupakan salah satu produk manusia dalam membangun dunianya, yang bisa
dicermati atau ditelaah melalui interaksi yang berlangsung di masyarakat. Hukum
sebagai kontrol sosial merupakan aspek yuridis normatif dari kehidupan sosial
masyarakat atau dapat disebut sebagai pemberi definisi dari tingkah laku yang
menyimpang serta akibat-akibatnya seperti perintah-perintah dan larangan-
larangan. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada hukum untuk dapat
menyelesaikan konflik dan sengketa dalam lingkungan hidupnya. Sikap apriori
masyarakat terhadap hukum dan krisis kepercayaan mereka kepada aparat
penegak hukum mengakibatkan tindakan pelampiasan dengan cara main hakim
sendiri dalam menangani masalah-masalah di tengah-tengah mereka, sehingga
hukum itu dapat dikatakan tidak berfungsi (mandul). Oleh karena itu kita mesti
mengetahui apa saja masalah-masalah hukum tersebut yang akan dibahas didepan
terutama dalam sebuah event.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari manajemen resiko?
2. Apa saja penyebab resiko dalam sebuah event?
3. Apa tujuan dan manfaat dari manajemen resiko?
4. Apa saja masalah- masalah hukum yang dapat terjadi dalam event?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari manajemen resiko
2. Untuk mengetahui penyebab-penyebab resiko pada sebuah event
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari manajemen resiko
4. Untuk mengetahui apa saja masalah-masalah hukum yang dapat terjadi dalam
sebuah event
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ernie Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen (Jakarta:Kencana, 2010), h. 5.
2
Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 4.
3
Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), h. 2.
4
Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
1998). Hlm. 4.
5
Ferdinand Silalahi, Manajemen Resiko dan Asuransi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka,
1997). Cet. Ke-1. Hlm. 80.
6
Kasidi, Manajemen Risiko, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 4.
3
menyebabkan tumbuhnya risiko.7
Adapun mengenai definisi manajemen risiko dapat dilihat menurut
Herman Darmawi manajemen risiko adalah suatu usaha untuk mengetahui,
menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan
dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. 8
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko adalah upaya untuk
mengendalikan risiko yang terjadi dengan menerapkan cara-cara sistematik agar
kerugian dapat dihindari atau diminimalisirkan.
7
Herman Darmawi, Manajemen Risiko, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 21.
8
Herman Darmawi, Manajemen Risiko, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 17.
4
mencukupi tentunya ini akan menjadi masalah besar.
4. Kesalahan dan kelalaian manusia, yaitu event dibuat dapat berjalan tidak
lancar hingga gagal, tatkala dikelola dengan tidak baik karena kelalaian pihak
penyelengara seperti lalainya dalam menyediakan fasilitas yang tidak sesuai
dengan standar kelayakannya.
5. Kondisi fisik lingkungan event yang tidak aman, yaitu event yang
diselenggarakan tidak berada pada tempat yang strategis, sehingga memicu
banyak masalah, bahkan tempat yang tidak strategis tersebut dapat
membahayakan pengunjung yang hadir, contohnya dekat dengan tempat rawan
bencana alam hingga berdampak pada kelangsungan event tersebut.
6. Kondisi ekonomi, yaitu event yang diselenggarakan tidak diukur dengan
kemampuan, sehingga akan menyebabkan pembengkakan dana dan memicu
masalah kebutuhan keuangan yang lebih untuk merealisasikan event tersebut,
hasilnya jika tidak mendapat dana segera event akan gagal.
7. Buruknya system keselamatan dan keamanan pada event, yaitu tidak
tersedianya sarana prasarana yang komplit dari pihak penyelenggara, sehingga
menyebabkan resiko keselamatan para pengunjung yang datang.
8. Buruknya control terhadap kualitas pelayanan yang telah ditetapkan, yaitu
tidak siapnya pihak penyelenggara event terhadap event yang dibuat dengan
tidak memastikan setiap komponen dan peralatan event itu nyaman dan aman
tidak membahayakan para pengunjung.
9. Penggunaan teknologi yang tidak didukung oleh tenaga ahli, yaitu event yang
diselenggarakan tentu didukung oleh berbagai teknologi, maka dari itu perlu
orang-orang yang mahir dalam menggunakan teknologi tersebut, sehingga
mampu secara maksimal memanfaatkan teknologi yang ada demi kelancaran
event.
9
Adi Warman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh Dan Keuangan. (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008). Hlm. 255.
10
Soehatman Ramli, Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS Risk Management.
(Jakarta: Dian Rakyat, 2010), h. 4.
6
yakni memandang hukum sebagai suatu sistem. Sistem hukum sebagaimana
dikemukakan oleh L.M. Friedman terdiri dari tiga komponen. Ketiga komponen
yang dimaksud adalah: struktur hukum, substansi hukum, dan kultur atau budaya
hukum. 11 Satu sama lain dari ketiga komponen tersebut saling mempengaruhi. Isi
hukum tidak mungkin dapat berjalan baik apabila tidak ditopang aparat yang
punya integritas. Begitu juga aparat penegak hukum berintegritas tidak mungkin
dapat diperoleh apabila budaya hukum masyarakatnya tidak mendukung untuk
itu.
Setelah memahami definisi dari masalah hukum, maka selanjutkan akan
membahas mengenai masalah-masalah hukum yang mungkin terjadi dalam
penyelenggaraan sebuah event, sebagai berikut:
1) Perizinan tempat diselenggarakannya sebuah event, maka sebagai pihak
penyelenggara harus mampu memastikan bahwa tempat yang akan di
adakan event telah diberi izin oleh pemerintah setempat, sebab jika
penyelenggaraan event yang akan menghadirkan banyak pengunjung
tentunya harus memiliki perizinan dari pemerintah setempat, sebab
ketentuan ini telah di atur dalam pasal 274 ayat 1 yang menyatakan bahwa
" setiap orang yang tanpa izin mengadakan pesta atau keramaian untuk
umum di jalan umum atau di tempat umum dipidana dengan pidana denda
paling banyak kategori II (Rp 10.000.000)".
2) Penyelenggaraan event yang mengganggu kenyamanan masyarakat
setempat, tentu hal ini harus dihindari bagi pihak penyelenggara, oleh
sebab itu dalam penyelenggaraan sebuh event harus melalui musyawarah
untuk mendapat persetujuan dari masyarakat setempat. Jika sebuah event
dapat mengganggu kepentingan umum dan membuat tidak nyaman dan
mengganggu keamanan masyarakat setempat maka bisa terkena pada pasal
274 ayat 2 KUHP yang berbunyi "Setiap orang yang melakukan tindak
pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mengakibatkan
terganggunya kepentingan umum, menimbulkan keonaran, atau huru-hara
dalam masyarakat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 bulan
atau pidana denda paling banyak kategori II".
3) Kelalaian pihak penyelenggara event yang mengakibatkan kerugian bagi
11
Soleman B. Taneko, Pokok-Pokok Studi hukum dalam Masyarakat, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 1993, hlm. 27.
7
pihak lain, baik karena bencana alam ataupun kelalian dalam menjamin
keamanan dari setiap fasilitas yang digunakan. Maka hal tersebut dapat
dilakukan penuntutan berdasarkan Pasal 188 KUHP: “Barang siapa karena
kesalahan (kealpaan) menyebabkan kebakaran, ledakan atau banjir,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
kurungan paling lama satu tahun atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah, jika karena perbuatan itu timbul bahaya umum bagi
barang, jika karena perbuatan itu timbul bahaya bagi nyawa orang lain,
atau jika karena perbuatan itu mengakibatkan orang mati.”
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen risiko adalah upaya untuk mengendalikan resiko yang terjadi
dengan menerapkan cara-cara sistematik agar kerugian dapat dihindari atau
diminimalisirkan.
Secara umum tujuan dan manfaat manajemen risiko digunakan untuk dasar
agar bisa memprediksikan bahaya yang akan dihadapai dengan perhitungan yang
akurat serta pertimbangan yang matang dari berbagai informasi awal untuk
mengidari kerugian serta merupakan cara untuk melindungi suatu event dari setiap
kemungkinan yang merugikan.
Adapun penyebab munculnya resiko buruk pada event adalah buruknya
perencanaan event, pengelolaan event yang tidak baik, buruknya pengelolaan
pengunjung, kesalahan dan kelalaian manusia, kondisi fisik lingkungan event
yang tidak aman, kondisi ekonomi, buruknya system keselamatan dan keamanan
pada event, buruknya control terhadap kualitas pelayanan, dan penggunaan
teknologi yang tidak didukung oleh tenaga ahli.
Kemudian masalah-masalah hukum yang mungkin terjadi dalam
penyelenggaraan sebuah event seperti, perizinan tempat diselenggarakannya
sebuah event, penyelenggaraan event yang mengganggu kenyamanan masyarakat
setempat, serta kelalaian pihak penyelenggara event yang mengakibatkan
kerugian bagi pihak lain.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA