Case I

Seorang pasien laki-laki berusia 39 tahun dibawa oleh ambulan 119 ke IGD dengan
hematemesis. Pasien terlihat jaundice dan memiliki riwayat hepatitis alkoholik.
Petugas ambulance melaporkan pasien muntah darah sebanyak 1-2 L. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital: frekuensi nadi 130x/menit, tekanan darah 59/22
mmhg, frekuensi pernapasan 30x/menit, suhu 38 0C. Pupil isokor, bulat, reaktif
terhadap cahaya. Tingkat kesadaran “Voice”. Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan
pasien mengalami sinus takikardia. Kulit pasien teraba dingin, dasar kuku pucat,
bibir kering, turgor kulit jelek. Capillary refill 7-8 detik. Pasien segera diberikan
terapi IV 2 jalur dengan Normal Saline 3 L.

I. ISTILAH SULIT

Istilah Arti istilah menurut anda

Hematemesis Muntah darah
Jaundice Kuning
Hepatitis alkoholik Hepatitis akibat konsumsi alkohol
Tingkat kesadaran “voice” Pasien sadar saat diberi stimulus
suara
Sinus takikardi Irama jantung lebih cepat
Capillary refill Kecepatan darah mengisi pd kapiler

II. PERTANYAAN

Pertanyaan kritis Jawaban (teman)

Apakah ada hubungan antara
hematemesis dengan naiknya suhu
pasien, dalam kasus suhu pasien
hipertermi namun mengapa kulit
teraba dingin

III. PERTANYAAN TEMAN

Pertanyaan teman Jawaban (anda)

 ASUHAN KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA
Data Problem Etiologi
DS : Hipovolemia Kehilangan cairan aktif
- Petugas ambulance (D.0023)
melaporkan pasien
muntah darah
sebanyak 1-2 liter
DO :
- TD 59/22 mmhg
- Nadi 130×/menit
- Suhu 38°C
- Tingkat kesadaran
pasien “voice”
- Bibir nampak kering
- Turgor kulit jelek
- Naiknya hematokrit 68
(41-50) %
- EKG sinus takikardi
DS :- Perfusi perifer tidak Penurunan konsentrasi
DO: efektif hemoglobin
- Kulit pasien teraba (D.0009)
dingin
- Dasar kuku pasien
nampak pucat
- Capillary refil time
kembali 7-8 detik
- RR 30×/menit
- Hemoglobin 7 (13-18)
mg/dl

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
1. Hipovolemi berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
2. Perfusi perifer tidak efektif berhungan dengan penurunan konsentrasi
hemoglobin