Anda di halaman 1dari 3

ANASTESI INFILTRASI LOKAL GIGI

S No.Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2023
Tanggal terbit : 10/1/2023
O No. Revisi : 02
P Halaman : 1/2
UPT Samini, S.S.T
Puskesmas NIP.19681007
Serupa Indah 1987112001

1. Pengertian Anestesi infiltrasi adalah suatu teknik anestesi lokal dimana larutan
anastesi dideponir pada ujung syaraf gigi untuk menghilangkan
sensasi termasuk sakit, sentuhan, presepsi temperature dan
tekanan dan dapat disertai dengan terganggunya fungsi motorik.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pemberian
anestesi infiltrasi
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah No : A/……../SK/PKM-
SI/I/2023Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.
1. Pedoman Pelayanan Ruang Gigi
2. Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter Gigi dari PB PDGI
4. Referensi 3. Standar Prosedur Operasional RSGMP FKG UI
4. Standar Prosedur Operasional Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
PPGI
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. Chlorethyl
b. Jarum disposable
c. Cairan lidocaine 2ml
d. Kapas
e. Betadine
f. Kaca mulut
g. Pinset
h. Tensimeter
2. Persiapan pasien :
a. Pasien disuruh tanda tangan inform consent
b. Pasien disuruh duduk di kursi dental unit
3. Persiapan petugas :
a. Masker
b. Sarung tangan disposable
c. Anamnesis pasien tentang riwayat penyakit sistemik yang
menyertai seperti hipertensi, DM, hemofili dll.
d. Menanyakan pasien apakah sudah makan atau belum
e. Menanyakan kepasien apakah istirahat cukup
f. Melakukan tensi darah ke pasien
4. Langkah – langkah :
Aplikasi larutan antiseptic (larutan iodine) pada mukosa selama 15
detik untuk mengurangi jumlah organism dan menghilangkan
faktor resiko infeksi klinis.
1. Chlorethyl anestesi
a. kapas disemprot chlorethyl
b. tempelkan kasa yang sudah chlorethyl dibagian buccal dan
palatal/lingual
c. tunggu beberapa menit baru gigi tersebut dicabut

2. Tekhnik Infiltrasi Anestesi


a. Suntikan submukosa (untuk gigi-gigi RA dan RB)
b. Masukan cairan lidocaine kedalam jarum disposable
c. Tarik sudut mulut pasien dengan kaca mulut
d. Ulas bagian mukosa sekitar gigi yang akan dicabut dengan
kasa betadine
e. Suntik bagian lipatan membrane mukosa
f. Aspirasi sedikit untuk memastikan tidak adanya darah
dijarum suntik
g. Masukkan/depositkan 0.5ml cairan lidocaine disebelah bucal
dan 0.5ml disebelah palatal/lingual gigi
h. Pasien disuruh menunggu 5 – 10 menit
i. Periksa lagi gusi dan mukosa yang disuntik ditandai dengan
gusi berwarna putih dan pasien merasa kesemutan
3. Suntikan supraperiosteal (biasanya untuk daerah maxilla)
a. Larutan anestesi didepositkan diluar periosteum.
b. Larutan akan terinfiltrasi melalui periosteum dan tulang
alveolar untuk mencapai serabut saraf yang mensuplai gigi
dan jaringan pendukung.
4. Tekhnik Block anestesi
a. Masukan cairan lidocaine kedalam jarum disposable
b. Tarik sudut mulut pasien dengan kaca mulut
c. Ulas bagian triangular mandibula dengan kapas betadine
d. Suntikan ke regio triangular mandibula
e. Aspirasi sedikit untuk memastikan tidak adanya darah
dijarum suntik
f. Masukan 1 ml cairan lidocaine
g. Tarik jarum sepanjang setengah jarum dan suntikan 0.5ml
lidocaine untuk menganestesi saraf lingualis
h. Suntikan 0.5ml lidocaine dimukosa buccal gigi yang akan
dicabut untuk menganestesi saraf buccalis
i. Pasien disuruh tunggu 5 – 10 menit
Tanyakan ke pasien apakah sudah terasa kesemutan bagian
buccal dan lingual.
1. Diagram -
Alir
2. Unit RuangPendaftaran
Terkait
3. RekamanHistori
TglMulaiDiberlaku
No Yang Dirubah Isi Perubahan
kan
1
2

Anda mungkin juga menyukai