Anda di halaman 1dari 3

MENINGKATKAN CAPAIAN KOMPETENSI

LITERASI NUMERASI MURID

A. Deskripsi studi kasus


Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di Sekolah, ada beberapa
situasi kasus yang saya temukan dalam bidang studi matematika. Dalam rangkaian
kegiatan di kelas saya menemukan hasil literasi numerasi, sebagian besar anak-
anak masi di capaian literasi numerasi dasar pada cakupan materi representasi
bilangan rasional, persamaan linier satu variable, keliling dan luas bangun datar
dan penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran. Hal ini bisa terjadi karena
kurangnya minat membaca murid, mereka lebih memilih menunggu guru
menyampaikan materi terlebih dahulu, tidak ada inisiatif untuk membaca
pelajaran terlebih dahulu, murid juga enggan untuk membaca sampai habis setiap
permasalahan diberikan mereka terkesan memberikan jawaban asal-asalan tidak
berdasarkan kegiatan memahami melalui kegiatan membaca terlehih dahulu
permasalahan yang ada. Maka dari kegiatan ini saya menentukan topik kasus
pembelajaran bidang studi matematika yaitu Meningkatkan Capaian Kompetensi
Literasi Numerasi Murid.

B. Analisis Situasi
Situasi pada saat perancangan dan evaluasi pembelajaran saya menyusun
strategi untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Pada saat perancangan saya
menentukan terlebih dahulu tahapan observasi untuk mengetahui kemampuan
awal murid terhadap bidang studi matematika untuk mengetahui karakter,
kebiasaan dan batas mana kemampuan belajar serta cara belajar murid. Rangkaian
observasi ini saya gunakan untuk membantu saya dalam merancang atau
menentukan pembelajaran yang akan dilaksanakan didalam kelas dikemudian
hari, sehingga saya bisa menetapkan instrument penilaian sebagai kegiatan
evaluasi pembelajaran yang dapat saya gunakan untuk mengukur kemampuan
murid agar nanti bisa diambil suatu tindakan untuk membantu murid
meningkatkan capaian kompetensinya.
Peran saya dalam merancang dan evaluasi, disini saya berperan langsung
dalam menentukan rangkaian kegiatan mulai dari pra-observasi, observasi sampai
pada kegiatan pasca observasi dan menentukan rancangan pembelajaran yang
sesuai dengan karakter peserta didik dan kegiatan evaluasi, sehingga bisa
ditingkatkan capaian kompetensinya yang pada awalnya pada posisi literasi
numerasi dasar.
Untuk memaksimalkan kegiatan studi kasus ini saya melibatkan rekan-rekan
guru, untuk mengetahui karakter belajar murid, melibatkan orang tua atau wali
murid untuk mengetahui karakter keseharian murid dan seluruh komponen
sekolah, agar hasil yang saya dapatkan bisa sesuai dengan yang diharapkan.
Tantangaan dan hambatan yang dihadapi pada saat merancang dan
melakukan evaluasi terkait masalah yang dihadapi mengenai capaian literasi
numerasi murid yang baru mencapai tingkat dasar yaitu saya kesulitan mencari
bahan pendukung kegiatan belajar murid agar proses pembelajaran bisa
berorientasi pada peningkatan literasi, dikarenakan sekolah kami berada didaerah
yang memiliki keterbatasan baik perpustakaan maupun jaringan internet yang
seharusnya bisa membantu untuk meningkatkan dan memudahkan murid untuk
lebih banyak membaca.

C. Alternatif solusi
Langkah nyata yang dilakukan dalam menghadapi tantangan merancang
pembelajaran dan melakukan evaluasi pembelajaran yaitu membiasakan murid
untuk membaca terlebih dahulu sebelum bertanya kepada guru apa yang disajikan
pada materi atau permasalahan yang diberiakn kepada mereka, kebiasaan
membaca yang dibangun dan dibiasakan terus-menerus ini akan membantu siswa
menjadi lebih terbiasa membaca dan memperluas wawasan mereka. Kegiatan
membaca ini agar bisa maksimal maka saya meminta bantuan kepada orang tua
dan rekan-rekan sejawat dapat memberikan buku-buku yang sesuai dengan minat
siswa untuk membantu mereka membangun kebiasaan membaca. Membuat
lingkungan belajar yang kondusif agar dapat membantu siswa fokus dan nyaman
dalam proses pembelajaran. Saya mengajak murid untuk membuat ruang kelas
yang menarik, membuat lukisan dan berbagai materi yang disusun seperti lukisan
pada ruangan kelas.
Karena keterbatasan maka sekali-kali saya menggunakan teknologi dalam
pembelajaran. Teknologi dapat membantu siswa mengembangkan literasi mereka.
Dengan menyajikan melalui video, gambar atau tayangan yang menarik untuk
membantu siswa belajar membaca dan menulis dengan lebih mudah dan
menyenangkan. Mendorong diskusi dan refleksi. Diskusi dan refleksi dapat
membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang
mereka baca. Selain menerapkan langsung di kelas saya juga menyarankan orang
tua dan teman-teman sejawat untuk dapat mengajak siswa berdiskusi tentang buku
atau artikel yang mereka baca, serta membantu mereka merumuskan pertanyaan
dan opini mereka sendiri. Memberikan umpan balik dan dukungan dari setiap
kegitan yang telah dijalankan. Umpan balik dan dukungan dari pendidik sangat
penting untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan literasi mereka.
Maka dengan menerapkan pendekatan tersebut untuk mengembangkan
literasi numerasi, mengunakan bahan ajar yang mendorong literasi numerasi
bidang studi matematika, menerapkan pembelajaran berbasis liteasi numerasi
yang memungkinkan peserta didik untuk mengaplikasikannya dalam situasi nyata
yang lebih kompleks, dengan menerapkan meningkatakan kerjasama dengan
orang tua murid dan lingkungan sekitar untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang mendukung perkembangan literasi numerasi peserta didik ini,
sehingga capaian kompetensi literaisi numerasi murid bisa meningkat.

D. Evaluasi
Hasil dan dampak dari alternatif solusi dari langkah nyata yang telah
dilakukan, murid sudah menunjukkan peningkatan capaian kompetensi yang
awalnya berada pada capaian kompetensi dasar sudah menunjukkan peningkatan
kemampuan pada capaian kompetensi cakap dan ada beberapa yang sudah
mencapai terampil atau mahir.
Yang awalnya berada pada tahap dasar, dimana Peserta didik baru mampu
menemukan dan mengambil informasi secara gamblang yang ada dalam teks serta
membuat kesimpulan sederhana dalam pembelajaran matematika pada cakupan
materi bilangan rasional, persamaan linier satu variable, keliling dan luas bangun
datar dan penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran. Sudah mulai mencapai
tahap cakap, dimana peserta didik sudah mulai mampu membuat interpretasi atau
menyimpulkan dari informasi yang tidak dinyatakan secara langsung yang ada
dalam teks; mampu membuat simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi
dalam suatu teks dan beberapa sudah mulai bersikap reflektif terhadap isi teks
dalam pembelajaran matematika pada cakupan materi bilangan rasional,
persamaan linier satu variable, keliling dan luas bangun datar dan penyajian data
dalam bentuk diagram lingkaran.

Anda mungkin juga menyukai